Lentur Geser Torsi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

1. Rencanakan balok prategang dengan bentuk penampang T.

Desain terhadap
lentur, geser, dan torsi.

Data : Mutu beton pada saat servis (f’c) = 34 MPa


Mutu beton pada saat transfer (f’ci) = 60% f’c = 20.4 MPa
beban hidup (qll) = 15 kN/m
Panjang (L) = 25 m
Panjang dari tumpuan ke daerah lapangan, X = 6.25 m
Berat sendiri = luas penampang balok T x Berat Jenis beton
Eksentrisitas, e ≠ 0
Berat jenis beton = 24 kN/m3
Mutu baja tulangan geser, fys = 320 MPa
Mutu baja tulangan torsi, fyt = 400 MPa
Kehilangan tegangan total 10%
Selimut beton, sb = 40 mm
Tendon yang digunakan, ASTM A 416 Grade 270

Penyelesain :
I. SECTION PROPERTIES
a. Menghitung luas penampang (A)
A1 = 1,850 mm x 350 mm = 647,500 mm2
A2 = 450 mm x 750 mm = 337,500 mm2
A = A1 + A2 = 985,000 mm2
b. Menentukan lokasi garis berat penampang total
 Tentukan sumbu imajiner
 Hitung jarak dari titik berat masing-masing penampang A1 dan
A2 ke garis imajiner, d1 dan d2
d1 = 750 + 350/2 = 925 mm
d2 = 750/2 = 375 mm
 Hitung jarak dari sumbu imajiner (serat bawah) ke lokasi titik
berat penampang total (yb) dengan menggunakan persamaan
𝐴1 𝑥 𝑑1 + 𝐴2 𝑥 𝑑2
yb = 𝐴1 + 𝐴2
647,500 𝑥 925 + 337,500 𝑥 375
yb = = 736.55 mm
647,500+337,500

 Hitung jarak dari serat atas ke lokasi titik berat penampang


total (yt) dengan menggunakan persamaan:
yt = (750 + 350) - yb
yt = (750 + 350) – 736.55 = 363.45 mm
c. Menghitung momen inersia penampang (I)
I = I1 + I2 + A1 x c1 + A2 x c2
c merupakan jarak dari titik berat masing-masing penampang A1
dan A2 ke garis berat penampang total
c2 = yb – 750/2 = 361.55 mm
c1 = yt – 350/2 = 188.45 mm
1 1
I = (12 𝑥 1850 𝑥 3503 ) + (12 𝑥 450 𝑥 7503 ) + (1850 x 350 x

361.552) + (450 x 750 x 188.452)


I = 8.95 x 1010 mm4
d. Menghitung momen tahanan (W)
𝐼
W=𝑦

Momen tahanan pada serat atas (Wt)


𝐼 8.95 𝑥 1010
Wt = 𝑦 = = 2.46 x 108 mm3
𝑡 363.45

Momen tahanan pada serat bawah (Wb)


𝐼 8.95 𝑥 1010
Wb = 𝑦 = = 1.22 x 108 mm3
𝑏 736.55

e. Menghitung eksentrisitas (e)


e = yb – 125
e = 736.55 – 125 = 611.55 mm
f. Menghitung jarak dari serat tekan terluar ke tendon (dp)
dp = 0.80 h, dimana h merupakan tinggi penampang total
dp = 0.80 x 1,100 = 880 mm
II. PEMBEBANAN
a. Menghitung beban total yang dipikul oleh balok
1. Beban mati (qdl)
Berat sendiri balok = A x Berat jenis beton
= 0.985m2 x 24 kN/m3
= 23.64 kN/m
2. Beban hidup (qll) = 15 kN/m
b. Kombinasi beban
U = 1,2 qdl + 1.6 qll
= 1.2 (23.64) + 1.6 (15) = 52.368 kN/m
c. Menghitung Momen akibat beban terfaktor
1. Momen pada saat transfer
Pada saat transfer (pemindahan gaya prategang) beton hanya
menahan beratnya sendiri, beban hidup belum bekerja pada
saat ini sehingga momen yang terjadi hanya akibat berat
sendiri saja.
1
Mdl = 8 x (1.2 qdl) x L2
1
= 8 x (1.2 x 23.64) kN/m x (25 m)2

= 2,216.25 kNm
2. Momen pada saat servis
Pada saat servis seluruh beban sudah bekerja (beban mati dan
beban hidup) sehingga momen yang terjadi akibat beban
mati dan beban hidup.
1
Mu = 8 x U x L2
1
= 8 x 52.368 kN/m x (25 m)2

= 4,091.25 kNm
d. Menghitung gaya prategang (P)
Gaya ini merupakan sisa gaya prategang yang diberikan pada
saat transfer akibat kehilangan tegangan sebesar 15%.
Menghitung nilai gaya prategang dapat ditentukan dengan
mengasumsikan jenis prategangnya fully prestressed (ft = 0).
𝑃 𝑃𝑥𝑒 𝑀
ft = - 𝐴 - + 𝑊𝑢 = 0
𝑊𝑏 𝑏

𝑃 𝑃 𝑥 611.55 𝑚𝑚 4,091.25 𝑥106 𝑁𝑚𝑚


0 = - 985,000 𝑚𝑚2 - +
1.22 𝑥108 𝑚𝑚3 1.22 𝑥108 𝑚𝑚3
123.86𝑃+611.55𝑃
= 33.535 N/mm2
1.22 𝑥108 𝑚𝑚2
33.535𝑁⁄𝑚𝑚2 𝑥 1.22 𝑥108 𝑚𝑚2
P= =5,566,552.71 N = 5,566.55 kN
(123.86+611.55)

e. Menghitung gaya prategang awal (Pi)


Gaya prategang yang harus diberikan pada saat transfer atau
gaya minimum yang harus dibutuhkan untuk menarik tendon.
Besarnya gaya prategang ini diperhitungkan dengan persamaan
: Pi = P + (kt x P)
Dimana, Pi = gaya prategang initial / awal (kN)
P = sisa gaya prategang (kN)
kt = kehilangan tegangan (%)
Maka, Pi = 5,566.55 kN + (10% x 5,566.55 kN)
= 6,123.21 kN

III. TEGANGAN LENTUR


1. Tegangan pada saat transfer
tegangan total pada serat penampang atas (fc) besarnya adalah
𝑃 𝑃𝑖 𝑥 𝑒 𝑀𝑑𝑙
fc = - 𝐴𝑖 + -
𝑊𝑡 𝑊𝑡

6,123.21 𝑥103 𝑁 6,123.21 𝑥103 𝑁 𝑥 611.55 𝑚𝑚 2,216.25 𝑥106 𝑁𝑚𝑚


=- + -
985,000 𝑚𝑚2 2.46 𝑥108 𝑚𝑚3 2.46 𝑥108 𝑚𝑚3

= - 6.22 + 15.22 – 9.01


= -0.01 MPa
Dan , tegangan total pada serat penampang bawah (ft) besarnya
adalah
𝑃 𝑃𝑖 𝑥 𝑒 𝑀𝑑𝑙
ft = - 𝐴𝑖 - +
𝑊𝑏 𝑊𝑏

6,123.21 𝑥103 𝑁 6,123.21 𝑥103 𝑁 𝑥 611.55 𝑚𝑚 2,216.25 𝑥106 𝑁𝑚𝑚


=- - +
985,000 𝑚𝑚2 1.22 𝑥108 𝑚𝑚3 1.22 𝑥108 𝑚𝑚3

= - 6.22 – 30.69 + 18.17


= -18.74 MPa
 Syarat batas tegangan pada saat transfer
Tegangan tekan, σct = 0.60 f’ci
= 0.60 x 20.4 = 12.24 MPa
Tegangan tarik, σtt = 0.25√𝑓′𝑐𝑖
= 0.25 x √27 = 1.13 MPa

Maka, pada saat transfer :

 Tegangan pada serat penampang atas (tekan), fc


Tegangan pada serat tekan (fc ) sebesar 0.01 MPa (tekan)
sedangkan tegangan yang dijinkan sebesar 12.24 MPa (tekan)
sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak
melebihi tegangan yang dijinkan)
 Tegangan pada serat penampang bawah (tarik), ft
Tegangan pada serat tarik (ft ) sebesar 18.74 MPa (tekan)
sedangkan tegangan yang dijinkan sebesar 1.13 MPa (tarik)
sehingga memenuhi persyaratan (beton kuat menahan tekan
tetapi lemah terhadap tarik)

2. Tegangan pada saat servis


tegangan total pada serat penampang atas (fc) besarnya adalah
𝑃 𝑃𝑥 𝑒 𝑀𝑢
fc = - 𝐴 + -
𝑊𝑡 𝑊𝑡

5,566.55 𝑥103 𝑁 5,566.55 𝑥103 𝑁 𝑥 611.55 𝑚𝑚 4,091.25 𝑥106 𝑁𝑚𝑚


=- + -
985,000 𝑚𝑚2 2.46 𝑥108 𝑚𝑚3 2.46 𝑥108 𝑚𝑚3

= - 5.65 + 13.84 – 16.63


= -8.44 MPa
Dan , tegangan total pada serat penampang bawah (ft) besarnya
adalah
𝑃 𝑃𝑥 𝑒 𝑀
ft = -𝐴 - + 𝑊𝑢
𝑊𝑏 𝑏

5,566.55 𝑥103 𝑁 5,566.55 𝑥103 𝑁 𝑥 611.55 𝑚𝑚 4,091.25 𝑥106 𝑁𝑚𝑚


=- - +
985,000 𝑚𝑚2 1.22 𝑥108 𝑚𝑚3 1.22 𝑥108 𝑚𝑚3

= - 5.64 – 27.90 + 33.54


= 0 MPa

 Syarat batas tegangan pada saat servis


Tegangan tekan, σct = 0.45 f’c
= 0.45 x 34 = 15.30 MPa
Tegangan tarik, σtt = 0.50√𝑓′𝑐
= 0.50 x √34 = 2.92 MPa

Maka, pada saat servis :

 Tegangan pada serat penampang atas (tekan), fc


Tegangan pada serat tekan (fc ) sebesar 8.44 MPa (tekan)
sedangkan tegangan yang dijinkan sebesar 15.30 MPa (tekan)
sehingga memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak
melebihi tegangan yang dijinkan)
 Tegangan pada serat penampang bawah (tarik), ft
Tegangan pada serat tarik (ft ) sebesar 0 MPa (tekan) sedangkan
tegangan yang dijinkan sebesar 2.92 MPa (tarik) sehingga
memenuhi persyaratan (tegangan yang terjadi tidak melebihi
tegangan yang diijinkan)

Gambar distribusi tegangan pada penampang balok T


1. Tegangan pada saat transfer

Pi/A6.22 MPa 15.22 MPa Pi.e/W Mdl/W 9.01 MPa fc 0.01 MPa

6.22 MPa 30.69 MPa 18.17 MPa ft 18.74 MPa

Penampang Tegangan akibat Tegangan akibat Tegangan akibat Tegangan total


balok T gaya prategang Pi eksentristas Mdl

2. Tegangan pada saat servis

P/A 5.65 MPa 13.84 MPa P.e/W Mu/W 16.63 MPa fc 8.44 MPa

5.65 MPa 27.90 MPa 33.54 ft 0


MPa

Penampang Tegangan akibat Tegangan akibat Tegangan akibat Tegangan total


balok T gaya prategang eksentrisitas Mu
Jumlah Tendon
Digunakan jenis tendon ASTM A 416 Grade 270.
Diameter strand : 12.7 mm
Luas = 98.71 mm2
Ultimate Tensile Strength (UTS) = 184 kN
Digunakan 80% UTS = 80% x 184 kN = 147.2 kN
𝑃 6,123.21
Jumlah strand = 80% 𝑖𝑈𝑇𝑆 = = 42 buah
147.2

Digunakan 42 buah strand berdiameter 12.7 mm dalam satu tendon.

IV. DESAIN TERHADAP GESER


1. Geser Web
 Menghitung gaya geser akibat beban terfaktor
𝑈𝑥𝐿 52.368 𝑘𝑁/𝑚 𝑥 25𝑚
Vu = = = 654.6 kN
2 2

 Menghitung kuat geser penampang beton murni, Vc


Menurut SNI 2002, Vc dihitung dengan persamaan:
√𝑓′𝑐 𝑉𝑢 𝑑𝑝
Vc = ( +5 ) bw.dp
20 𝑀𝑢
𝑉𝑢 𝑑𝑝 654.6 𝑘𝑁 𝑥 0.88 𝑚
= = 0.14
𝑀𝑢 4,091.25 𝑘𝑁𝑚

√34
Vc = ( 20 + 5 𝑥 0.14) 450 x 880 = 394,236.85 N

Vc = 394.24 kN
Vc yang dihitung tidak boleh kurang dari Vcmin dan tidak boleh
lebih dari Vcmax
1 1
Vcmin = 6 √𝑓′𝑐 𝑏𝑤 𝑑𝑝 = 6 √34 450 𝑥 880 = 384,842.83 N

Vcmin = 384.84 kN
Vcmax = 0.4√𝑓′𝑐 𝑏𝑤 𝑑𝑝 = 0.4√34 450 𝑥 880
= 923,622.78 N
Vcmax = 923.62 kN
Karena Vcmin < Vc < Vcmax , maka Vc dapat digunakan.
Vc = 394.24 kN
Menggunakan perhitungan prategang, Vc dihitung dengan
menggunakan persamaan:
𝑓 𝑓
ft = √(𝜏𝑣 )2 + ( 2𝑐)2 − ( 2𝑐)
𝑉𝑐 𝑄
dengan, τv = 𝐼𝑏
𝑃
fc = 𝐴

ft = 0.33√𝑓′𝑐
Tegangan geser maksimum berada di lokasi titik berat
penampang, maka:
Q = (1,850 x 350 x (363.45 – 350/2)) + (450 x (363.45 – 350) x
(363.45 – 350)/2
= 122,063,239.20 mm3
I = 8.95 x 1010 mm4 , bw = 450 mm
𝑉 𝑥 122,063,239.20 𝑚𝑚3
𝑐
τv = 8.95 = 3.03 x 10-6 Vc
𝑥1010 𝑚𝑚4 𝑥 450 𝑚𝑚
𝑃 5,566,552.71 𝑁
fc = 𝐴 = = 5.65 MPa , 1 MPa = 1 N/mm2
985,000𝑚𝑚2
𝑓𝑐
= 2.826 MPa
2

ft = 0.33√𝑓′𝑐 = 0.33√34 = 1.92 MPa


𝑓 𝑓
Maka, ft = √(𝜏𝑣 )2 + ( 2𝑐 )2 − ( 2𝑐)

1.92 = √(3.03 𝑥10−6 𝑉𝑐 )2 + (2.826)2 − (2.826)


4.7462 = (3.03 𝑥10−6 𝑉𝑐 )2 + (2.826)2
3.03 x10-6 Vc = √4.7462 − 2.8262
3.813
Vc = 3.03 𝑥10−6 = 1,260,348.68 N = 1,260.35 kN

Karena Vc dari persamaan tegangan utama > Vc menurut SNI


2002, maka digunakan Vc menurut SNI
Vc = 394.24 kN

 Menghitung kuat geser gaya prategang, Vp


Vp = P sinθ
4𝑒 4 𝑥 0.612𝑚
Dengan, θ = = = 0.098 rad
𝐿 25 𝑚
Vp = P sinθ = 5,566.55 kN x sin (0.098 rad) = 543.80 kN
 Menghitung kuat geser penampang beton prategang, Vcw
Vcw = Vc + Vp
= 394.24 + 543.80 = 938.04 kN
Menurut SNI 2002, nilai Vcw dihitung dengan menggunakan
persamaan: Vcw = 0.3 bw x dp (√𝑓′𝑐 + 𝑓𝑝 ) + Vp

Vcw = (0.3 x 450 x 880 (√34 + 5.65) x 10-3 ) + 543.81


= 1,907.90 kN
Gunakan nilai Vcw terkecil, maka Vcw = 938.04 kN
 Menghitung tulangan geser yang dibutuhkan
Direncanakan menggunakan tulangan geser diameter 13 mm.
As = ¼ π D2 = ¼ π (13 mm) 2 = 132.67 mm2
Av = 2 As = 265.33 mm2
 Menghitung jarak antar tulangan geser tumpuan, s
Vn merupakan kuat geser penampang nominal yang dimiliki oleh
penampang tersebut untuk menahan kuat geser yang terjadi akibat
beban terfaktor.
ФVn ≥ Vu
Ф = 0.6
𝑉𝑢 654.6
Vn = = = 1,091 kN
ф 0.6

Vn pada beton prategang, Vn = Vcw + Vs


Maka, kuat geser tulangan biasa adalah:
Vs = Vn - Vcw
= 1,091 – 938.04 = 152.96 kN
𝐴𝑣 𝑓𝑦𝑠 𝑑𝑝 265.33 𝑥 320 𝑥 880
s= = = 488.48 mm
𝑉𝑠 152.96 𝑥103

Digunakan D13-450:
75√𝑓′𝑐 𝑏𝑤 𝑠 75√34 450 𝑥 450
Av = = = 230.62 mm2
1200𝑓𝑦𝑠 1200 𝑥 320

Dicek terhadap Avmin


𝑏 𝑠 450 𝑥 450
Avmin = 3𝑓𝑤 = = 210.94 mm2
𝑦𝑠 3 𝑥 320
Dan Av dipilih yang terbesar dengan:
Ap = 42 x ¼ π (Dstraind)2 = 42 x ¼ π x (12.7 mm)2 = 5,266.82 mm2
𝑃 5,566,552.71 𝑁
fpu = 𝐴𝑝 = = 1,056.91 MPa
5,266.82 𝑚𝑚2

𝐴𝑝 𝑓𝑝𝑢 𝑠 𝑑𝑝 5,266.82 𝑥 1,056.91 𝑥 450 880


Av = 80𝑓 √𝑏 = √ = 155.49 mm2
𝑦𝑠 𝑑𝑝 𝑤 80 𝑥 320 𝑥 880 450

Karena Av > Avmin maka penggunaan tulangan geser pada


daerah tumpuan adalah D13-450

jarak maksimum sesuai dengan SNI 2002 adalah:

Nilai terkecil dari s = 3h/4 = 3x1825 /4 = 1,368.75 mm atau s =


600 mm.

2. Geser Lentur
Karena struktur beton prategang di desain untuk menerima
tegangan tarik di bawah tegangan tarik ijin, maka di tengah
bentang secara teoritis tulangan geser tidak dibutuhkan. Untuk itu
𝑉𝑢
retak geser lentur dievaluasi di daerah dengan nilai ( – Vci )
ф

mencapai maksimum, yaitu di:


𝐿 25
X=4= = 6.25 m
4

 Menghitung gaya geser di titik x akibat beban terfaktor


𝑈𝑥𝐿 52.368 𝑘𝑁/𝑚 𝑥 25𝑚
Vux = −𝑈𝑋 = - 52.368 kN/m x 6.25 m
2 2

= 327.3 kN
 Menghitung momen di titik x akibat beban mati
(1.2 𝑞𝑑𝑙 ) 𝑥 𝐿 1
Md = 𝑋 − 2 (1.2 𝑞𝑑𝑙 )𝑋 2
2
1.2 𝑥 23.64 𝑥 25 1
= x 6.25 – (2 x 1.2 x 23.64 x 6.252)
2

= 1,662.19 kNm
 Menghitung gaya geser di titik x akibat beban mati
1.2 𝑞𝑑𝑙 𝑥 𝐿
Vd = − 1.2 𝑞𝑑𝑙 𝑋
2
1.2 𝑥 23.64 𝑥 25
= - (1.2 x 23.64 x 6.25)
2
= 17.30 kN
 Menghitung momen retak, Mcr

√𝑓 ′ 𝑐
𝐼
Mcr = 𝑦 [( ) + 𝑓𝑝𝑒 − 𝑓𝑑 ]
𝑡 2

𝑀𝑑 1,622.19 𝑥106
fd = = = 6.75 MPa
𝑊𝑡 2.46 𝑥108
𝑃 𝑃𝑥𝑒 5,556,552.71 5,556,552.71 𝑥 611.55
fpe = 𝐴 + = + = 19.47 MPa
𝑊𝑡 985,000 2.46 𝑥108

8.95 𝑥1010 √34


Mcr = [( ) + 19.47 − 6.75]
363.45 2

= 3,852,606,096.16 Nmm = 3,852.61 kNm


 Menghitung kuat geser lentur, Vci
√𝑓′𝑐 𝑉𝑖 𝑀𝑐𝑟
Vci = 𝑏𝑤 𝑑𝑝 + 𝑉𝑑 +
20 𝑀𝑚𝑎𝑥

𝑀𝑚𝑎𝑥 𝐿𝑋− 𝑋 2 25𝑥6.25− 6.252


= = = 9.375
𝑉𝑖 𝐿−2𝑋 25−2𝑥6.25
𝑉𝑖 1
= 9.375 = 0.11
𝑀𝑚𝑎𝑥

√34
Vci = ( 20 x 450 x 880 x 10-3) + 177.30 + (0.11 x 3,852.61) =

703.70 kN
Menurut SNI 2002, Vci tidak boleh kurang dari nilai Vcimin
√𝑓′𝑐 √34
Vcimin = 𝑏𝑤 𝑑𝑝 = 𝑥 450 𝑥 880 𝑥 10−3 = 329.87 kN
7 7

Karena Vci > Vcimin maka Vci = 703.70 kN


 Menghitung tulangan geser yang dibutuhkan
Direncanakan menggunakan tulangan geser diameter 13 mm.
As = ¼ π D2 = ¼ π (13 mm) 2 = 132.67 mm2
Av = 2 As = 265.33 mm2
 Menghitung jarak antar tulangan geser lapangan, s
Vnx merupakan kuat geser penampang nominal yang dimiliki oleh
penampang di daerah lapangan untuk menahan kuat geser yang
terjadi akibat beban terfaktor.
ФVnx ≥ Vux
Ф = 0.6
𝑉𝑢𝑥 327.3
Vnx = = = 545.5 kN
ф 0.6

Vnx di daerah lapangan, Vnx = Vci + Vs


Maka, kuat geser tulangan biasa adalah:
Vs = Vnx - Vci
= 545.5 – 703.70 = -158.2 kN
Nilai negatif menunjukkan bahwa geser tumpuan mampu ditahan
oleh komponen geser beton dari beton sehingga tidak diperlukan
tulangan geser.
Pernyataan SNI 2002 untuk Sengkang minimum:
3 𝐴𝑣 𝑓𝑦𝑠 3 𝑥 265.33 𝑥 320
s= = = 391.87 mm
𝑏𝑤 650

jarak maksimum tulangan sengkang sesuai dengan SNI 2002


adalah: Nilai terkecil dari s = 3h/4 = 3x1825 /4 = 1,368.75 mm
atau s = 600 mm.
Digunakan tulangan geser pada daerah lapangan D13-600

V. DESAIN TERHADAP TORSI


 Menentukan Nilai Tn
A0 = (1,850 x 350) + (450 x 750) = 985,000 mm2
Pcp = 1,850 + 2(350) + 2(750) + 2(1850 - 450) + 450
= 7,300 mm
2 𝐴0 𝐴𝑠 𝑓𝑦𝑠
Tn = 𝑐𝑜𝑡𝜃
𝑠

Untuk Sengkang dan tulangan memanjang dipakai D13.


As = Av = ¼ π (13 mm)2 = 132.73 mm2
Menurut SNI 2002, jika gaya prategang tidak kurang dari 40%
kuat tarik tulangan memanjang, maka θ = 45o.

Gaya prategang P = 5,566.55 kN > 40% x 400 MPa x 132.73 mm2


x 10-3 = 21.24 kN

2 𝐴0 𝐴𝑠 𝑓𝑦𝑠 2 𝑥 985,000 𝑥 132.67 𝑥 320


Tn = 𝑐𝑜𝑡𝜃 = 𝑐𝑜𝑡45
𝑠 450

= 185,855,928.9 Nmm = 185.86 kNm


Tu ≥ ФTn
Untuk torsi Ф = 0.75
Tu ≥ 0.75 (185.86) = 139.40 kNm
 Pengaruh puntir bisa diabaikan atau tidak
𝜙√𝑓′𝑐 𝐴𝑐𝑝2 3𝑓𝑝𝑐 0.75√34 985,0002 3𝑥5.65
( 𝑃𝑐𝑝 )√1 + = ( )√1 + =
12 √𝑓′𝑐 12 7,300 √34

95,738,205.08 Nmm = 95.74 kN


Karena Tu = 139.40 > 95.74 , maka puntir tidak bisa diabaikan.
 Menentukan tegangan geser akibat puntir (𝜏𝑡 )

𝑓 𝑓
ft = √(𝜏𝑡 )2 + ( 2𝑐)2 − ( 2𝑐)

ft = 0.5√𝑓′𝑐 = 0.5√34 = 2.91 MPa

𝑓 𝑓
Maka, ft = √(𝜏𝑡 )2 + ( 2𝑐 )2 − ( 2𝑐)

2.91 = √(𝜏𝑡 )2 + (2.826)2 − (2.826)


5.7362 = (𝜏𝑡 )2 + (2.826)2
𝜏𝑡 = √5.7362 − 2.8262 = 4.99 MPa
 Menentukan tahanan puntir komponen beton (𝑇𝑝 )
3 𝑇𝑝 𝑡𝑖
𝜏𝑡 = 𝑏𝑖 𝑡𝑖 3

ti adalah nilai terkecil dari 450 mm dan 350 mm, diambil ti = 350
mm
bi adalah nilai terkecil dari 1,850 mm dan 750 mm, diambil bi =
750 mm
3 𝑇𝑝 𝑡𝑖
maka, 𝜏𝑡 = 𝑏𝑖 𝑡𝑖 3
3 𝑇𝑝 𝑥 350
4.99 = 750 𝑥 3503
4.99 𝑥 750 𝑥 3503
Tp = = 152,818,750 Nmm
3 𝑥 350

Tp = 152.82 kNm
 Menentukan tahanan puntir komponen baja tulangan (𝑇𝑠 )
Tn = Ts + Tp
Ts = Tn - Tp = 185.86 – 152.82 = 33.04 kNm
 Menentukan tulangan transversal
Digunakan tulangan transversal dengan diameter 13 mm
Av = As = 2 ¼ π D2 = 2 ¼ π (13 mm)2 = 265.46 mm2
x1 = ti – 2 sb = 350 – 2(40) = 270 mm
y1 = bi – 2 sb =750 – 2(40) = 670 mm
𝑇 𝑠
Av = As = 0.8 𝑓 𝑠 𝑥
𝑦𝑡 1 𝑦1

0.8 𝑓𝑦𝑡 𝑥1 𝑦1 𝐴𝑣 0.8 𝑥 400 𝑥 270 𝑥 670 𝑥 265.46


s = = = 465.10 mm
𝑇𝑠 33.04 𝑥106

Digunakan tulangan transversal D13-450


 Menentukan tulangan longitudinal
𝐴𝑠 (𝑥1 + 𝑦1 ) 265.46 𝑥 (270 + 670)
Am = = = 554.52 mm2
𝑠 450

Dia. 13 mm  A1 = ¼ π (13 mm)2 = 132.73 mm2


𝐴𝑚
Maka, jumlah tulangan longitudinal = 𝐴1
554.52
Jumlah tulangan longitudinal = 132.73 = 4.18 buah

Digunakan tulangan longitudinal 5D13

VI. KOMBINASI LENTUR, GESER DAN TORSI


Jarak tulangan geser tumpuan, sv = 450 mm
Jarak tulangan geser lapangan, sv = 600 mm
Jarak tulangan transversal, st = 450 mm
 Jarak sengjkang gabungan geser dan puntir
Tumpuan:
1 1 1 1 1
= 𝑠 + 𝑠 = 450 + 450
𝑠 𝑣 𝑡

s = 225 mm
Lapangan:
1 1 1 1 1
= 𝑠 + 𝑠 = 600 + 450
𝑠 𝑣 𝑡

s = 257.14 mm
Sehingga untuk menahan aksi gabungan momen, geser dan
puntir secara bersama-sama diperlukan:
Sengkang D13-225 (tumpuan)
Sengkang D13-250 (lapangan)
Tulangan longitudinal 5D13
Straind 42D12.7 dalam satu selosong tendon

Anda mungkin juga menyukai