Pengenalan Antar Muka LanduseSim Dan Jenis Data

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 17

Pengenalan Antar Muka Aplikasi

LanduseSim dan Data yang


digunakan

25-27 Juli 2016


Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi
Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi
Geografis dan Cellular Automata

Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya
Tampilan Software LanduseSim 2.3

Tampilan Awal Layar Proses


Akan muncul di awal ketika Akan bekerja selama proses
software dibuka dilakukan, segala kondisi selama
proses analisis akan ditampilkan
Cara Membuka Aplikasi dalam layar ini
-Pastikan connect dengan internet
untuk proses log in pertama kali
-Klik icon LanduseSim yang ada di
Dekstop atau menu Windows Toolbar Menu
Berisi beberapa
menu tab untuk
analisis

Halaman - 2

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Penjelasan Toolbar Menu – Basic Modules

Import/Export File
Untuk mengkonversi file map dari
Arc-Gis ke LanduseSim dan
sebaliknya

Preview Grid File


Untuk mengetahui jumlah cell yang terdapat pada peta
tersebut dalam format tif.

Map Comparasion
Untuk membandingkan 2 peta
sekaligus, antara peta
eksisting dengan peta hasil
simulasi LanduseSim. Dapat
digunakan untuk uji akurasi
(Kappa Akurasi) dan validasi
Halaman - 3

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Penjelasan Toolbar Menu – Spatial Operations

Fuzzy Set
Untuk mengkonversi peta ke
2 tipe:
• Increasing: Nilai
berbanding lurus dengan
jarak
• Dcreasing: Nilai berbanding
terbalik dengan jarak
File akan ter-convert dalam
bentuk tif.

Weighted Raster
Guna memberikan bobot besar
pengaruh tiap peta (faktor2)
yang berpengaruh. Total jumlah
skor tidak terbatas. Output dari
tahap ini adalah peta potensi
perkembangan lahan.

Halaman - 4

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Penjelasan Toolbar Menu – Spatial Operations

Filter Map
Untuk melakukan perhitungan filter

Rank Map
Mekanisme merangking dari nilai terkecil hingga terbesar

Halaman - 5

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Penjelasan Toolbar Menu – Simulation Modules

Tp with Zoning
Untuk merumuskan peta tertentu
yang memiliki batasan (faktor
penghambat) dalam
pengembangan lahannya.

Neighborhood Filter
Terdapat cell 3x3 dan 5x5

Elasticity of Land Change


Nilai elastisitas perubahan
lahan untuk masing-masing
cell landuse yang akan
diprediksikan berkembang

Halaman - 6

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Penjelasan Toolbar Menu – Simulation Modules

Transition Rules
Menentukan ketentuan:
• Jenis landuse yang
dikembangkan;
• Besar jumlah cell yang
dikembangkan;
• Peta potensi perkembangan;
• Jenis faktor penghambat; dan
• Elastisitas cell

LUCC Simulation
Untuk me-running semua
ketentuan2 yang telah dibuat
pada tahap sebelumnya shg
dihasilkan peta perkembangan
suatu lahan berbasis cellular
automata.

Halaman - 7

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LanduseSim | Mekanisme Operasi

Halaman - 8

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
LanduseSim Data | DATA

LanduseSim membutuhkan beberapa data antara lain:


1. Peta Penggunaan Lahan (Format Raster)
2. Penentuan Land use yang diestimasikan berubah
3. Penentuan jumlah sel yang tumbuh
4. Peta Transisi Perubahan (Format Raster)
5. Land use constraint
6. Elasticity of change
7. Neighborhood filter type and operation
8. Time-step simulation

Dari beberapa data yang dibutuhkan diatas, data primer yang perlu disiapkan
adalah Peta penggunaan lahan dan peta transisi perubahan. Dikarenakan
LanduseSim tidak dikembangkan untuk modifikasi/manipulasi data spasial, maka
diperlukan aplikasi GIS yang dapat melakukannya, seperti ESRI ArcGIS
(shareware) ataupun QGIS (opensource).

Halaman - 9

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Tahap-1 : Sediakan Peta Landuse yang akan disimulasikan dan tentukan land
use yang akan disimulasikan untuk tumbuh

Peta Penggunaan Lahan Nama landuse harus direpresentasikan dalam bentuk


dan berformat raster angka/Gridcode
(Land use map) (Land use map)

Halaman - 10

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Tahap-2 : Tentukan faktor-pendorong (driving-forces) dan penghambat
pertumbuhan (constraint) pada tiap land use yang disimulasikan tumbuh

Contoh:
Simulasi perkembangan permukiman

Pendorong (Driving-forces):
- Kedekatan terhadap permukiman eksisting
- Kedekatan terhadap jaringan jalan

Penghambat Zonasi (Zoning Constraint):


-

Penghambat Land use (Land use constraint):


- Sungai
- Industri

Peta Penggunaan Lahan


dan berformat raster
(Land use map)

Halaman - 11

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Tahap-3 : Buatlah peta kesesuaian-aksesibilitas sebagai peta potensi transisi
(Initial Transition Potential Map) perkembangan permukiman

Peta transisi dapat dibangun


dengan berbagai metoda, baik
peta kesesuaian (fisik) ataupun
aksesibilitas

Contoh pengembangan
peta potensi transisi, yaitu
berdasarkan aksesibilitas

Contoh: 2 faktor yang mempengaruhi, yaitu


kedekatan terhadap permukiman eksisting
dan kedekatan terhadap jaringan jalan

Halaman - 12

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Tahap-4 : Tentukan besaran tumbuh oleh land use yang disimulasikan

Penetapan angka pertumbuhan, dapat digunakan 2 pendekatan yaitu trend


ataupun target.

1) Penetapan besaran angka untuk proyeksi bersifat trend, dapat dilakukan


berdasarkan pengamatan beberapa peta secara temporal. Misal pengamatan
besaran luas penggunaan lahan antara tahun 2000 dan 2010. Dengan begitu
dapat dihitung berdasarkan kecepatan pertumbuhan untuk tahun yang
diestimasikan.
2) Growth Cell dapat dihasilkan melalui trend peta landuse (melihat
distribusi tiap unit lahan secara temporal). Dapat juga dengan melihat luas
lahan dari data BPS yang kemudian ditrendkan. Selain trend, dapat juga
dianalisis dengan metode lainnya. Growth Cell juga dapat dihasilkan melalui
target (ditargetkan oleh pemerintah, biasanya dalam rencana tata ruang).
3) Growth Cell memiliki satuan sel, sehingga apabila satuan luasan (Hektar,
Meter2, dll) yang digunakan maka perlu dikonversi menjadi luasan per 1
sel/grid. Misalkan per satu sel/grid dalam peta raster memiliki ukuran 2500 m2
(50m x 50m), sedangkan dalam prediksi dibutuhkan sebesar 1500 Ha. Maka
caranya adalah merubah nilai 1500Ha 15000000 m2. Kemudian kebutuhan
luasan dibagi dengan satuan luas per grid; 15000000/250 = 60000. Maka
luasan yang diinputkan pada landuse yang akan disimulasikan adalah 60000
sel/grid.

Catatan : Growth Cell tidak dapat berupa bilangan desimal, harus merupakan
bilangan bulat. Apabila ada angka desimal maka harus dibulatkan terlebih dahulu.

Halaman - 13

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Tahap-5 : Buat Transition Rules

Halaman - 14

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Tahap-6 : Jalankan Modul LUCC_CA

Halaman - 15

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
HAL-HAL LAIN

MENENTUKAN UKURAN SEL


Ukuran sel didapat dengan mempertimbangkan tingkat kedetailan peta yang
ingin dihasilkan, atau juga dapat disesuaikan dengan skala peta yang
dikehendaki. Pada umumnya studi dengan tingkat pemetaan 1:50,000 dapat
menggunakan cell size 25x25 meter, 1:25,000 ~ 12,5x12,5 meter, atau
dapat mengacu pada studi-studi pemodelan landuse yang pernah ada.
Penentuan sel/grid umumnya dapat ditetapkan mengacu tingkat kedetailan
peta Landuse/Landcover yang digunakan. Contohnya, apabila peta LU/LC
berasal dari citra seperti Landsat yang memiliki ukuran sel sebesar
60mx60m maka raster lainnya dibangun megikuti ukuran tersebut.

MENENTUKAN NEIGHBORHOOD FILTER


Dikarenakan NF merupakan efek ketetanggan, menurut pendapat saya jika
cell sizenya berukuran kecil (5mx5m) pada wilayah luas menggunakan filter
5x5. Sedangkan apabila cellsize besar (100x100) dapat menggunakan filter
3x3 agar hasilnya lebih kompak. Secara umum tidak ada ketentuan yang
pasti untuk penggunaan filter (mayoritas untuk mengejar nilai valid jika
pemodelan bersifat trend)

DYNAMIC/LAND CONSTRAINT
Dynamic constraint dibuat berdasarkan hirarki yang diinginkan dan/atau
berdasarkan logika di lapangan. Dalam urutan Landuse permukiman
memiliki hirarki dibawah Industri, atau dapat dikatakan dilapangan yang
terjadi permukiman tidak mungkin merubah/ menempati lahan yang sudah
menjadi lahan industri, namun dapat berlaku sebaliknya.

Halaman - 16

Pelatihan
Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan
berbasis Sistem Informasi Geografis dan Cellular Automata
Sekian dan Terimakasih

Geosimulation: Pemodelan dan Simulasi Spasial untuk Prediksi


Perkembangan Wilayah dan Perubahan Lahan berbasis Sistem Informasi
Geografis dan Cellular Automata

Laboratorium Komputasi dan Analisa Perencanaan Keruangan


Jurusan Perencanaan Wilayah dan Kota
Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Surabaya

Anda mungkin juga menyukai