SOP LAB Bru
SOP LAB Bru
SOP LAB Bru
PERALATAN 1. Mikroskop
2. Kertas lensa
PROSEDUR 1. Hidupkan alat dengan menekan tombol on, putar tombol lampu
2. Letakkan slide pada meja objek
3. Gunakan lensa obyektif 10x untuk menemukan lapangan
pandang, setelah mendapatkan lapangan pandang gunakan lensa
yang sesuai dengan jenis pemeriksaan
4. Gunakan minyak Immersi untuk penggunaan lenya obyektif 100x
5. Lakukan pemeriksaan jumlah sel dengan bantuan coloni counter
6. Setelah selesai keluarkan slide dari meja objek
7. Bersihkan lensa obyektif dengan kertas lensa
8. Posisikan lensa obyektif 4x setelah selesai pemeriksaan
9. Matikan lampu dan tekan tombol off
10. Masukan kedalam kotak mikroskop dan nyalakan lampu
pengering.
PERALATAN -
REAGENSIA -
PROSEDUR 1. Menata tempat peralatan sesuai dengan tempat yang telah
disediakan
2. Mengecek keadaan peralatan-peralatan instrumen
3. Mengecek jumlah serta kecukupan jumlah reagen yang ada
4. Menyelesaikan seluruh ADM pasien yang belum dilengkapi
5. Menyiapkan seluruh fasilitas yang akan digunakan pada
pemeriksaan laboratorium
6. Komunikasi yang baik antar staff
PERALATAN -
REAGENSIA -
PROSEDUR 1. Pencegahan bahaya Fisik
a. Pencegahan kebakaran
Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik
Gang/koridor harus memungkinkan orang lewat dengan
leluasa.
Dipasang label “DILARANG MEROKOK “ pada tempat
yang berbahaya.
b. Pencegahan bahaya listrik
Instalasi listrik dipasang sesuai dengan ketentuan.
Sistem kabel interior dama keadaan baik.
Panel pemutus aliran listrik ditempatkan pada lokasi yang
mudah dijangkau.
2. Pencegahan bahaya bahan kimia
Memakai pelindung diri seperti : jas lab,sarung
tangan,masker.
Bekerja secara hati-hati
Memakai alat bantu untuk menghindari panggunaan pipet
denagn mulut.
Memisahkan bahan kimia yang mudah terbakar dan bahan
yang seharusnya tidak tercampur untuk mencehah
timbulnya kebakaran dan ledakan.
WAKTU PEMERIKSAAN
PERALATAN -
REAGENSIA -
KEBIJAKAN Memperhatikan waktu secara seksama sesuai dengan pemeriksaan
yang diminta
JENIS
NO PEMERIKSAAN WAKTU KETERANGAN
1 Hematologi 30’-60’
2 Kimia Klinik 30’-60’ Sesuai dengan jumlah
3 Urinalisa 30’-60’ dan jenis pemeriksaan.
4 Parasitologi 30’-60’
5 Mikrobiologi 30’-120’
6 Serologi 30’-60’
PEMELIHARAAN PIPET
PERALATAN Pipet
PERLENGKAPAN -
KEBIJAKAN Melaukuan pemeliharaan alat secara baik
- Makroskop
1. Ambil stick combur test
2. Celupkan stick tersebut ke dalam urine maksimum 1 menit.
3. Bandingkan warna yang terjadi pada stick dengan standar
warna yang terdapat pada tabung. diamati adanya perubahan
warna , catat hasil pada bidang stick warna yang berubah ,
PROSEDUR misalnya bj ,ph, protein, glukosa urine, nitrit, bilirubin,
urobilin, keton, lekosit, eritrosit.
- Mikroskopis :
1. Isi Urine Dalam Tabung Urine, Lalu Centrifuge Dengan Kec
1000-2000 Rpm, Selama 10 Menit.
2. Buang Supernatan, Sediman Urine Dibaca Dengan Perbesaran
40 X
Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
PENANGANAN SAMPEL
TUJUAN Agar volume yang diperoleh sesuai dengan pemeriksaan yang akan
dikerjakan
REAGENSIA -
TUJUAN Agar volume yang diperoleh sesuai dengan pemeriksaan yang akan
dikerjakan
PROSEDUR 1. Bagian yang akan ditusuk (ujung jari) dibersihkan dengan kapas
alcohol kemudian dibiarkan kering.
2. Dengan menggunakan autoklik atau lancet tusuk jari dengan
kedalaman yaang sudah distel pada autoklik
3. Hapus tetesan pertama untuk menghindarkan bercampur dengan
cairan dan ambil tetesan berikutnya untuk pemeriksaan.
4. Tutup bekas tusukan dengan kapas alkohol 70%
REAGENSIA -
KEBIJAKAN Melakukan pemilahan terhadap limbah yang dihasilkan
PROSEDUR 1. Penampungan
Semua limbah umum dimasukkan dalam tempat sampah yang
dilapisi plastik
2. Pengolahan
Dari tempat penampungan, limbah diambil petugas setiap hari,
dikemas dalam kantung plastik, diikat rapat, dibawa ke tempat
pembuangan akhir untuk dibakar
UNIT TERKAIT Seluruh Staf PKM Bandar Agung
PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
LIMBAH KHUSUS CAIR
PERALATAN Wastafel
REAGENSIA Desinfektan
PROSEDUR 1. Penampungan
Semua limbah cair yang telah diberi desinfektan dimasukkan ke
dalam wastafel yang dialiri air ke saluran septik tank Puskesmas
Rajabasa Indah.
2. Pengolahan
Pengolahan dilakukan oleh sanitasi pengolahan air limbah
Puskesmas Rajabasa
UNIT TERKAIT Seluruh Staf PKM Bandar Agung
PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
LIMBAH KHUSUS PADAT
REAGENSIA Desinfektan
deterjen
PROSEDUR 1. Penampungan
Limbah khusus padat yang tidak dapat digunakan lagi ditampung
di tempat sampah, untuk limbah khusus padat yang masih dapat
digunakan dimasukkan ke dalam tempat khusus yang telah diberi
air dan desinfektan.
2. Pengolahan
Yang langsung dibuang : limbah diambil dari tempat
penampungan, tas plastik tempat diikat kuat, dibawa ke tempat
pembuangan sampah untuk dibakar.Yang tidak dibuang : dari
tempat penampungan dicuci dengan air dan deterjen, dibilas
dengan air bersih , keringkan dan masukkan ke alat sterilisator
suhu 100°c selama 30 menit kemudian di masukkan ke lampu
pengering
PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
LIMBAH KHUSUS PADAT
PERALATAN -
REAGENSIA -
PROSEDUR A. Tindakan bila terjadi kecelakaan.
1. Mengeluarkan bahan yang mudah terbakar dari sumbar api
untuk mencegah meluasnya kebakaran.
2. Menurunkan suhu dengan menggunakan air.
3. Menyemprotkan alat pemadam kebakaran di tempat sumber
api.
B. Tindakan bila terjadi keracunan.
1. Tindakan umum
Jangan biarkan korban seorang diri.
Menyingkirkan racun di sekitar korban.
Membaringkan korban tertelungkup denagn kepala ke
samping dan keluarkan lidahnya.
Bila terjadi gangguan pernapasan, segera lakukan
pernapasan buatan.
Segera hubungi dokter.
2. Bila racun masuk melalui mulut.
Bila pingsan jangan paksa makan dan minum.
Bila telah sadar beri minum 2 – 4 gelas air/susu.
Usahakan korban untuk muntah.
Segera hubungi dokter.
TINDAKAN-TINDAKAN BILA TERJADI
KECELAKAAN DI LABORATORIUM
REAGENSIA -
Segala Puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada kami untuk
menyusun Standar Operasional Prosedural ini, perlu kita ketahui bahwa Pelayanan
kesehatan pada era globalisasi dewasa ini mengalami perubahan paradigma selain upaya
kuratif dituntut untuk dapat memberikan pelayanan promotif dan preventif.
Dengan makin meningkatnya IPTEK dibidang kesehatan, menyebabkan makin
meningkatnya pengetahuan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan medis yang bermutu
perlu disikapi sebagai hal yang positif bagi seluruh pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan profesionalisme.
Dalam menjalankan tugas sebagai penunjang medis tentu membutuhkan suatu standar
sebagai acuan untuk melakukan berbagai pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
laboratorium, agar didapatkan hasil yang akurat, sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Untuk itu perlu di susun satu standar pelayanan pemeriksaan laboratorium yang tertuang
pada Standar Operasional Prosedural (SOP).
Diharapkan dengan tersusunnya SOP ini akan terselenggara pelayanan laboratorium yang
bermutu.
Terimakasih atas semua kerja samanya semoga Allah SWT memberkahi upaya kita
dalam memberikan pelayanan.
STANDAR OPERASIONAL
PROSEDURAL
(SOP)
LABORATORIUM
KLINIK DARUSSYIFA
TAHUN 2019