SOP LAB Bru

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 26

PEMERIKSAAN DARAH LENGKAP

HEMATOLOGY ANALYZER MINDRAY BC 3000 PLUS


Nomor :
Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2019
Halaman :1

Ditetapkan Direktur dr. Evinitria


Klinik Darussyifa
PENGERTIAN Hematology Analyzer Mindray BC 3000 Plus adalah alat yang
digunakan untuk pemeriksaan hematologi secara automatic

TUJUAN Untuk mengetahui hasil hematologi dalam darah

KEBIJAKAN Buku panduan operasional hematology analyzer mindray BC 3000


Plus

PERALATAN Hematology Analyzer Mindray BC 3000 Plus

REAGENSIA Diluent, Rinse, Lyze, EZ-cleanser, Probe Cleanser


PROSEDUR A. PRA ANALITIK
1. Petugas mempersiapkan alat Hematology Analyzer Mindray BC
3000 Plus
2. Dihubungkan kabel power ke stop kontak listrik
3. Dihidupkan alat (saklar on/off di belakang alat di sisi kiri alat)
4. Alat akan melakukan initializing dan check background secara
otomatis
5. Petugas mengecek identitas sampel dengan blangko permintaan
B. ANALITIK
1. Petugas melakukan homogenisasi sampel darah
2. Dimasukkan jarum penghisap ke dalam sampel darah sampai
jarum penghisap terendam sampel darah, ditekan tombol
penghisap
3. Ditunggu sampai jarum penghisap masuk ke dalam alat, alat akan
melalukan pemeriksaan secara otomatis
4. Ditunggu sekitar 3 menit, hasil pemeriksaan akan tampak pada
layar
C. PASCA ANALITIK
Petugas mencatat hasil pemeriksaan di blangko hasil dan di buku
hasil
UNIT TERKAIT Petugas laboratorium

PEMAKAIAN ALAT MIKROSKOP


Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016
Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Merupakan langkah yang harus dilakukan dalam penggunaan
mikroskop

TUJUAN Agar operator dapat menggunakan alat mikroskop sesuai prosedur

KEBIJAKAN Prosedur ini berlaku di ruang Laboratorium untuk semua petugas di


Laboratorium

PERALATAN 1. Mikroskop
2. Kertas lensa

REAGENSIA Minyak Imersi

PROSEDUR 1. Hidupkan alat dengan menekan tombol on, putar tombol lampu
2. Letakkan slide pada meja objek
3. Gunakan lensa obyektif 10x untuk menemukan lapangan
pandang, setelah mendapatkan lapangan pandang gunakan lensa
yang sesuai dengan jenis pemeriksaan
4. Gunakan minyak Immersi untuk penggunaan lenya obyektif 100x
5. Lakukan pemeriksaan jumlah sel dengan bantuan coloni counter
6. Setelah selesai keluarkan slide dari meja objek
7. Bersihkan lensa obyektif dengan kertas lensa
8. Posisikan lensa obyektif 4x setelah selesai pemeriksaan
9. Matikan lampu dan tekan tombol off
10. Masukan kedalam kotak mikroskop dan nyalakan lampu
pengering.

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium


PENANGANAN PASIEN RAWAT JALAN DI
LABORATORIUM

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman
Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Suatu Tata cara pemeriksaan lab yang diperuntukan untuk Pasien
rawat jalan

TUJUAN Untuk melakukan pemeriksaan laboratoruim Pasien yang rawat jalan


dari pengambilan sampel sampai mendapatkan ahasil pemeriksaan

PERALATAN Perlengkapan tulis


REAGENSIA -
KEBIJAKAN Melakukan pelayanan prima

PROSEDUR 1. Tanyakan dengan sopan pemeriksaan apa yang diminta oleh


dokter yang merujuk dan identitas pasien, lalu dicatat dibuku
pemeriksaan
2. Lakukan pengambilan sample menurut pemeriksaan yang diminta
dan berilah label agar tidak tertukar dengan sample pasien yang
lain.
3. Misalnya :
Untuk pemeriksaan urine, mintalah pasien untuk menampung
urine kedalam wadah yang sudah disediakan didalam WC.
- Untuk pemeriksaan darah, lakukan pengambilan sample darah
terhadap pasien sesuai dengan pemeriksaan yang baik dan
benar.
4. Lakukan pemeriksaan terhadap sample darah atau urine pasien
sesuai dengan pemeriksaan yang diminta.
5. Tulis hasil pemeriksaan dibuku pemeriksaan dan blanko
pemeriksaan untuk diberikan kepada pasien

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan(BP,KIA,GIGI,MTBS,P2M)


2. Unit Gawat Darurat
3. Petugas Laboratorium
PEMBERIAN IDENTITAS SPESIMEN

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Merupakan kegiatan labelisasi spesimen.

TUJUAN Untuk menghindari kesalahan spesimen/tertukarnya spesimen satu


dengan yang lain

PERALATAN Peralatan tulis


REAGENSIA
KEBIJAKAN Melakukan lebelisasi secara cermat

PROSEDUR 1. Spesimen dimasukkan dalam tabung reaksi atau Vial


2. Diberi nama pasien serta pemeriksaan yang diminta ditulis pada
kertas pemeriksaan.
3. Diletakkan ke meja pemeriksaan

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium


KEGIATAN LABORATORIUM

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman
Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Merupakan suatu sistem kerja dari petugas laboratorium

TUJUAN Staff laboratorium dapat melaksanakan tugasnya secara rutinitas dan


continue

KEBIJAKAN Dapat dilaksanakan secara rutin

PERALATAN -
REAGENSIA -
PROSEDUR 1. Menata tempat peralatan sesuai dengan tempat yang telah
disediakan
2. Mengecek keadaan peralatan-peralatan instrumen
3. Mengecek jumlah serta kecukupan jumlah reagen yang ada
4. Menyelesaikan seluruh ADM pasien yang belum dilengkapi
5. Menyiapkan seluruh fasilitas yang akan digunakan pada
pemeriksaan laboratorium
6. Komunikasi yang baik antar staff

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium

KEAMANAN DAN KESELAMATAM


KERJA (K3)

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman : 1– 2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Keamanan kerja adalah upaya agar tidak terkena penyakit/kecelakaan
akibat kerja dan terjadinya proses penularan penyakit serta
terjaminnya kebersihan lingkungan.

TUJUAN Pencegahan bahaya dan kecelakaan fisik, kimia dan biologis


KEBIJAKAN Perhatikan SOP Keamanaan Kerja

PERALATAN -
REAGENSIA -
PROSEDUR 1. Pencegahan bahaya Fisik
a. Pencegahan kebakaran
 Tersedia alat pemadam kebakaran yang berfungsi baik
 Gang/koridor harus memungkinkan orang lewat dengan
leluasa.
 Dipasang label “DILARANG MEROKOK “ pada tempat
yang berbahaya.
b. Pencegahan bahaya listrik
 Instalasi listrik dipasang sesuai dengan ketentuan.
 Sistem kabel interior dama keadaan baik.
 Panel pemutus aliran listrik ditempatkan pada lokasi yang
mudah dijangkau.
2. Pencegahan bahaya bahan kimia
 Memakai pelindung diri seperti : jas lab,sarung
tangan,masker.
 Bekerja secara hati-hati
 Memakai alat bantu untuk menghindari panggunaan pipet
denagn mulut.
 Memisahkan bahan kimia yang mudah terbakar dan bahan
yang seharusnya tidak tercampur untuk mencehah
timbulnya kebakaran dan ledakan.

KEAMANAN DAN KESELAMATAM


KERJA (K3)

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :2–2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PROSEDUR 3. Pencegahan bahaya penyebaran bahan infeksius/biologis.
 Mengelap permukaan meja kerja denagn desinfektan.
 Bekerja secara hati-hati menggunakan jarum suntik untuk
mencegah tertusuk.
 Memakai alat pelindung diri.
 Memakai alat bantu untuk menghindari penggunaan pipet
denagn mulut.
 Mencuci tangan sesering mungkin.
 Menempatkan Sampel pada wadah tertutup

UNIT TERKAIT 1. Petugas laboratorium


2. Staf Puskesmas Bandar Agung

WAKTU PEMERIKSAAN

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Waktu pemeriksaan adalah waktu yang dibutuhkan untuk memeriksa
suatu pemeriksaan dari suatu spesiment..

TUJUAN Untuk dapat memberikan informasi mengenai kurun waktu suatu


jenis pemeriksaan.

PERALATAN -
REAGENSIA -
KEBIJAKAN Memperhatikan waktu secara seksama sesuai dengan pemeriksaan
yang diminta

PROSEDUR 1. Tenaga teknis laboratorium melaksanakan pemeriksaan


spesimen sesuai dengan SOP yang ada sesuai dengan permintaan
dokter.
2. Tenaga teknis memberikan ketentuan mengenai lamanya waktu
pemeriksaan dari suatu jenis pemeriksaan.
3. Adapun ketentuan waktunya adalah :

JENIS
NO  PEMERIKSAAN  WAKTU KETERANGAN 
1 Hematologi 30’-60’
2 Kimia Klinik 30’-60’ Sesuai dengan jumlah
3 Urinalisa 30’-60’ dan jenis pemeriksaan.
4 Parasitologi 30’-60’
5 Mikrobiologi 30’-120’
6 Serologi 30’-60’

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Jalan


2. Unit Rawat Inap
3. Poned
4. Petugas laboratorium

PEMELIHARAAN PIPET

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
SOP Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Pemeliharaan alat merupaka suatu kegiatan yang dilakukan untuk
menjaga agar alat Pipet dalam keadaan baik

TUJUAN Agar alat terpelihara dengan baik

PERALATAN Pipet
PERLENGKAPAN -
KEBIJAKAN Melaukuan pemeliharaan alat secara baik

PROSEDUR 1. Gunakan pipet dalam keadaan bersih dan kering


2. Gunakan pipet yang ujungnya masih utuh dan tidak retak
3. Cara penggunaan pipet harus disesuaikan dengan jenis pipet
4. Pemindahan cairan dari pipet ke dalam wadah harus dilakukan
dengan cara menempelkan ujung pipet yang telah dikeringkan
dahulu bagian luarnya dengan tissu pada dinding wadah dalam
posisi tegak lurus dan biarkan cairan mengalir sendiri
5. Pipet volumetrik tidak boleh ditiup
6. Pipet dengan volume kecil ( 5 – 1000 ul ) tidak boleh ditekan
berulang-ulang pada saat pengeluaran cairan didalamnya

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium


PEMERIKSAAN URINE

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
Merupakan Suatu Cara Pemeriksaan Terhadap Urine Sample Yaitu
PENGERTIAN Penilaian Secara Makroskopis Dan Mikroskopis

Untuk menilai apakah ada kelainan patologis secara makroskopis


TUJUAN dan melihat adanya zat terlarut organik atau anorganik dalam urine.
.
PERALATAN 1. Carik Clup
2. Mikroskop
3. Centrifuge
REAGENSIA -
KEBIJAKAN Pemeriksaan dilakukan secara teliti dan benar

- Makroskop
1. Ambil stick combur test
2. Celupkan stick tersebut ke dalam urine maksimum 1 menit.
3. Bandingkan warna yang terjadi pada stick dengan standar
warna yang terdapat pada tabung. diamati adanya perubahan
warna , catat hasil pada bidang stick warna yang berubah ,
PROSEDUR misalnya bj ,ph, protein, glukosa urine, nitrit, bilirubin,
urobilin, keton, lekosit, eritrosit.
- Mikroskopis :
1. Isi Urine Dalam Tabung Urine, Lalu Centrifuge Dengan Kec
1000-2000 Rpm, Selama 10 Menit.
2. Buang Supernatan, Sediman Urine Dibaca Dengan Perbesaran
40 X

Petugas laboratorium
UNIT TERKAIT
PENANGANAN SAMPEL

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman : 1-2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Pengambilan sampel dari pasien (Sampling) untuk pemeriksaan
laboratorium merupakan salah satu cara didapatkannya hasil
pemeriksaan yang akuran sehingga mempu membantu dalam
diagnosa

TUJUAN Menghindarkan terjadinya kesalahan pra analitik seperti persiapan


pasien, lokaasi, volume, cara pengambilan sampel, wadah sampel,
pengawet, antikoagulan, dan perlakuan sampel lainnya harus benar-
benar sesuai dengan persyaratan pengambilan sampel

PERALATAN Perlengkapan tulis


REAGENSIA -
KEBIJAKAN Melakukan persiapan yang matang agar diperoleh sampel yang
represintatif sesuai dengan kondisi yang sebenarnya

PROSEDUR A. Administrasi Formulir Pemeriksaan


1. Identitas pasien meliputi : nama, umur, jenis kelamin,
alamat/bangsa/kelas, no. RM
2. Tanggal permintaan pemeriksaan
3. Nama dokter pengirim dan tanda tangan dokter pengirim
4. Keterangan klinik atau diagnosa
5. Jenis dan jumlah pemeriksaan
6. Kualifikasi : Askes, Cyto, Gakin, Kontrak (ditulis instasinya)
7. Pemeriksaan mikrobiologi klinik, transudat/ eksudat atau
apabila ada permintaan khususditulis asal sampel
8. Sampel yang harus diambil oleh dokter pengirimditulis
tanggal dan jam pengambilan sampel
PENANGANAN SAMPEL

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :2–2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PROSEDUR B. Proses Penambilan Sampel ke Laboratorium

1. Petugas Laboratorium mengambil sampel sesuai dengan formulir


permohonan pemeriksaan laboratorium.
2. Petugas laboratorium menerima sampel beserta formulir yang
sudah ditanda tangani oleh dokter yang meminta.
3. Petugas laboratorium mencatat semua data pasien (nama, umur,
alamat, jenis kelamin, No.Record Medis dan No. laboratorium)

4. Membagi sampel kemasing-masing seksi pemeriksaan

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium


PENGAMBILAN DARAH VENA

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman
Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Pengambilan darah vena merupakan metode yang dipakai untuk
mengambil darah untuk mendapatkan volume darah sesuai dengan
keperluan pemeriksaan

TUJUAN Agar volume yang diperoleh sesuai dengan pemeriksaan yang akan
dikerjakan

PERALATAN 1. Kapas Alkohol


2. Spuit
3. Tourniquet
4. Tabung Vaccutainer botol ungu dan kuning

REAGENSIA -

KEBIJAKAN Melakuan pengambilan darah secara tepat sesuai dengan kebutuhan


pemeriksaan

PROSEDUR 1. Bagian yang akan ditusuk dibersihkan dengan kapas alcohol


kemudian dibiarkan kering.
2. Tourniquet dipasang pada lengan atas dan pasien diminta untuk
mengepalkan tangan.
3. Vena ditusuk dengan jarum spuit sehingga jarum masuk ke dalam
lumen vena.
4. Jika darah terlihat masuk ke dalam spuit, piston ditarik perlahan
hingga mendapat darah dengan volume yang diperlukan.
5. Tourniquet dilepaskan, letakkan kapas kemudian spuit ditarik dan
ditutup dengan plester.
6. Darah dimasukkan ke dalam botol sampel (Vaccutainer)

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium

PENGAMBILAN DARAH KAPILER

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1
Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman
Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Pengambilan darah kapiler merupakan metode yang dipakai untuk
mengambil darah untuk mendapatkan volume darah sesuai dengan
keperluan pemeriksaan

TUJUAN Agar volume yang diperoleh sesuai dengan pemeriksaan yang akan
dikerjakan

PERALATAN 1. Kapas Alkohol


2. Lancet (auto klik)
3. Tissu
REAGENSIA -

KEBIJAKAN Melakuan pengambilan darah secara tepat sesuai dengan kebutuhan


pemeriksaan

PROSEDUR 1. Bagian yang akan ditusuk (ujung jari) dibersihkan dengan kapas
alcohol kemudian dibiarkan kering.
2. Dengan menggunakan autoklik atau lancet tusuk jari dengan
kedalaman yaang sudah distel pada autoklik
3. Hapus tetesan pertama untuk menghindarkan bercampur dengan
cairan dan ambil tetesan berikutnya untuk pemeriksaan.
4. Tutup bekas tusukan dengan kapas alkohol 70%

UNIT TERKAIT Petugas laboratorium


PENANGANAN DAN PENGOLAHAN LIMBAH
UMUM
Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016
Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Limbah umum adalah limbah yang berasal dari sampah
umum/domestik seperti : kertas,daun dan lain lain

TUJUAN 1. Menghindari penyebarluasan/penularan penyakit.


2. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Terjaminnya keamanan kerja

PERALATAN Kotak sampah

REAGENSIA -
KEBIJAKAN Melakukan pemilahan terhadap limbah yang dihasilkan

PROSEDUR 1. Penampungan
Semua limbah umum dimasukkan dalam tempat sampah yang
dilapisi plastik
2. Pengolahan
Dari tempat penampungan, limbah diambil petugas setiap hari,
dikemas dalam kantung plastik, diikat rapat, dibawa ke tempat
pembuangan akhir untuk dibakar
UNIT TERKAIT Seluruh Staf PKM Bandar Agung
PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
LIMBAH KHUSUS CAIR

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Limbah Khusus cair adalah semua jenis pelarut organic, bahan kimia
untuk pengujian, air bekas cucian dan sisa spesiment ( darah dan
urine )

TUJUAN 1. Menghindari penyebarluasan/penularan penyakit


1. Menjaga kebersihan lingkungan
2. Terjaminnya keamanan

KEBIJAKAN Melakukan pemilahan terhadap limbah yang dihasilkan

PERALATAN  Wastafel

REAGENSIA  Desinfektan

PROSEDUR 1. Penampungan
Semua limbah cair yang telah diberi desinfektan dimasukkan ke
dalam wastafel yang dialiri air ke saluran septik tank Puskesmas
Rajabasa Indah.
2. Pengolahan
Pengolahan dilakukan oleh sanitasi pengolahan air limbah
Puskesmas Rajabasa
UNIT TERKAIT Seluruh Staf PKM Bandar Agung
PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
LIMBAH KHUSUS PADAT

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1-2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Limbah Khusus Padat adalah semua peralatan habis pakai seperti alat
suntik, tissue, kapas,kemasan reagen, tip,pot sample,sisa spesimen

TUJUAN 1. Menghindari penyebarluasan/penularan penyakit


2. Menjaga kebersihan lingkungan
3. Terjaminnya keamanan kerja

KEBIJAKAN Melakukan pemilahan terhadap limbah yang dihasilkan

PERALATAN  Tempat sampah


 alat sterilisator

REAGENSIA  Desinfektan
 deterjen
PROSEDUR 1. Penampungan
Limbah khusus padat yang tidak dapat digunakan lagi ditampung
di tempat sampah, untuk limbah khusus padat yang masih dapat
digunakan dimasukkan ke dalam tempat khusus yang telah diberi
air dan desinfektan.
2. Pengolahan
Yang langsung dibuang : limbah diambil dari tempat
penampungan, tas plastik tempat diikat kuat, dibawa ke tempat
pembuangan sampah untuk dibakar.Yang tidak dibuang : dari
tempat penampungan dicuci dengan air dan deterjen, dibilas
dengan air bersih , keringkan dan masukkan ke alat sterilisator
suhu 100°c selama 30 menit kemudian di masukkan ke lampu
pengering
PROSEDUR PENANGANAN DAN PENGOLAHAN
LIMBAH KHUSUS PADAT

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :2–2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
UNIT TERKAIT Seluruh Staf PKM Bandar Agung
TINDAKAN-TINDAKAN BILA TERJADI
KECELAKAAN DI LABORATORIUM

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1–2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Upaya untuk menanggulangi kecelakaan yang terjadi di
Laboratorium.

TUJUAN Hasil pemeriksaan dapat diterima dokter pengirim tepat waktu

KEBIJAKAN Memperhatikan K3 dalam bekerja

PERALATAN -
REAGENSIA -
PROSEDUR A. Tindakan bila terjadi kecelakaan.
1. Mengeluarkan bahan yang mudah terbakar dari sumbar api
untuk mencegah meluasnya kebakaran.
2. Menurunkan suhu dengan menggunakan air.
3. Menyemprotkan alat pemadam kebakaran di tempat sumber
api.
B. Tindakan bila terjadi keracunan.
1. Tindakan umum
 Jangan biarkan korban seorang diri.
 Menyingkirkan racun di sekitar korban.
 Membaringkan korban tertelungkup denagn kepala ke
samping dan keluarkan lidahnya.
 Bila terjadi gangguan pernapasan, segera lakukan
pernapasan buatan.
 Segera hubungi dokter.
2. Bila racun masuk melalui mulut.
 Bila pingsan jangan paksa makan dan minum.
 Bila telah sadar beri minum 2 – 4 gelas air/susu.
 Usahakan korban untuk muntah.
 Segera hubungi dokter.
TINDAKAN-TINDAKAN BILA TERJADI
KECELAKAAN DI LABORATORIUM

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :2–2

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
3. Bila racun masuk melaui pernafasan.
 Bawa korban ke tempat terbuka.
 Lakukan pernapasan buatan, jika perlu gunakan oksigen.
 Segera hubungi dokter.
C. Tindakan apabila terjadi kecelakaan akibat listrik
1. Bila korban masih berhubungan denagn listrik segera hentikan
arus listrik.
2. Penolong berusaha berdiri diatas papan atau korban.
3. Memakai sarung tangan karet.
4. Memegang korban pada pakaiannya.
5. Segera hubungi dokter

UNIT TERKAIT 1. Seluruh Staf PKM Bandar Agung


2. Petugas laboratorium
PEMERIKSAAN WIDAL

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Merupakan suatu cara pemeriksaan terhadap kuman Salmonella
secara imunologi

TUJUAN Untuk Mengatahui Titer Widal

KEBIJAKAN Melakukan pekerjaan secara cermat dan teliti

PERALATAN Plate, Pengaduk, Pipet Mikro 20 Ul, 10ul, 5ul,

REAGENSIA 1set Reagen Widal

PROSEDUR 1. Isi tabung reaksi dengan ± 5 cc urine.


2. Teteskan Masing – Masing 1 Tetes Reagen Widal
3. Tambahkan Masing Masing 40 Ul Sampel , Aduk
4. Putar Menggunakan Rotator Selama 5 Menit, Amati Adanya
Aglutinasi Jika Terdapat Aglutinasi Maka Titer Widal 1/40.
5. Untuk Hasil Yang Menunjukkan Aglutinasi , Lanjutkan Ke Titer
Yang Lebih Tinggi Yaitu :
6. Dengan Sampel 20 Ul Titer Widal 1/80
7. Dengan Sampel 10 Ul Titer Widal 1/160
8. Dengan Sampel 5 Ul Titer Widal 1/320

UNIT TERKAIT Petugas Laboratorium


PEMERIKSAAN GDS STRIP

Nomor : /SOP/UKP/PKM/ /2016


Terbit ke :1
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku : 2016
Halaman :1

Ditetapkan Kepala UPTD dr. Indra Suratman


Puskesmas Bandar Agung NIP. 19691119 200701 1 019
PENGERTIAN Merupakan langkah yang harus dilakukan dalam pengoperasian alat

TUJUAN Mendapatkan hasil pemeriksaan yang akurat

KEBIJAKAN Melakukan pekerjaan secara cermat dan teliti

PERALATAN Glukometer, Autoklik

REAGENSIA -

PROSEDUR 1. Masukkan Strip Glukosa Darah Ke Dalam Alat.


2. Tunggu Sampai Ada Perintah Applay Blood
3. Lalu Masukkan 1 Tetes Darah Ke Permukaan Strip Tersebut.
4. Biarkan Alat Membaca Selama 20 Detik.
5. Baca Hasil Pemeriksaan Glukosa Darah

UNIT TERKAIT Petugas Laboratorium


KATA PENGANTAR

Segala Puji hanya milik Allah SWT yang telah memberikan kekuatan kepada kami untuk
menyusun Standar Operasional Prosedural ini, perlu kita ketahui bahwa Pelayanan
kesehatan pada era globalisasi dewasa ini mengalami perubahan paradigma selain upaya
kuratif dituntut untuk dapat memberikan pelayanan promotif dan preventif.
Dengan makin meningkatnya IPTEK dibidang kesehatan, menyebabkan makin
meningkatnya pengetahuan dan tuntutan masyarakat akan pelayanan medis yang bermutu
perlu disikapi sebagai hal yang positif bagi seluruh pelayanan kesehatan untuk
meningkatkan profesionalisme.

Semua kemajuan dan perkembangan tersebut mendatangkan konsekunsi tertentu baik


bagi profesi tenaga kesehatan dan masyarakat umum tertentu.

Dalam menjalankan tugas sebagai penunjang medis tentu membutuhkan suatu standar
sebagai acuan untuk melakukan berbagai pelayanan kesehatan khususnya pelayanan
laboratorium, agar didapatkan hasil yang akurat, sesuai dengan kondisi yang sebenarnya.
Untuk itu perlu di susun satu standar pelayanan pemeriksaan laboratorium yang tertuang
pada Standar Operasional Prosedural (SOP).
Diharapkan dengan tersusunnya SOP ini akan terselenggara pelayanan laboratorium yang
bermutu.
Terimakasih atas semua kerja samanya semoga Allah SWT memberkahi upaya kita
dalam memberikan pelayanan.

Lempuyang Bandar, 2019


Pelaksana Analis
Klinik Darussyifa
Mahadian Winda Fitriaani, A.Md, A.K

STANDAR OPERASIONAL
PROSEDURAL
(SOP)
LABORATORIUM

KLINIK DARUSSYIFA
TAHUN 2019

Anda mungkin juga menyukai