Dilema Moral Pada Kehamilan Dan Persalinan Fix
Dilema Moral Pada Kehamilan Dan Persalinan Fix
Dilema Moral Pada Kehamilan Dan Persalinan Fix
Makalah Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika profesi dan
Perundang-undangan
Dosen Pengampu:
Reni Wahyu T, S.SiT .,M.Kes
Disusun Oleh :
Kelompok 2
Nama Anggota :
Ranindya Dwi Noviyanti ( P17311191006 )
Maulida Khofifah Meiriyantika ( P17311191007 )
Maylinda Rahmawati ( P17311191008 )
Sherly Apriliandita ( P17311191011 )
Ria Khabiba Ibadati ( P17311191012 )
Rizky Ramadhani ( P17311193013 )
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
segala rahmat dan hidayah-Nya kepada kami semua, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan judul "Dilema Moral pada Kehamilan dan
Persalinan" dengan semaksimal mungkin.
Tak lupa kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut
serta membantu tersusunnya makalah ini. Kepada teman-teman serta dosen
pembimbing kami ucapkan banyak terima kasih.
Akhir kata kami berharap makalah ini bisa memberi manfaat untuk para
pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR…………………………………………………………….i
DAFTAR ISI……………………...………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II ISI
3.1 Kesimpulan......…………………………….…………………..….……..13
3.2 Saran.....………………………………………..…………..………......…13
DAFTAR PUSTAKA……………………………………..…………………….15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Apa yang dimaksud dengan dilema moral pada kehamilan dan persalinan ?
2. Apa contoh kasus kejadian dilema moral pada kehamilan dan persalinan
yang sedang hangat di masyarakat ?
1
3. Bagaimana langkah-langkah penyelesaian kasus dilemma moral pada
kehamilan dan persalinan sesuai dengan etik kebidanan dan UU yang
mengatur praktik bidan ?
1.3 Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2 Seorang ibu primpara Z masuk kamar bersalin dalam keadaan inpartu. Ibu Z mengatakan
tidak mau di episitotomi. Ternyata selama kala II kemajuan kala II berlansung lambat,
perineum masih tebal dan kaku. Keadaan ini sudah dijelaskan kepada klien oleh bidan, tetapi
ibu tetap pada pendiriannya menolak di episiotomi. Sementara waktu berjalan terus dan
denyut jantung janin menunjukkan fetal distress, hal ini mengharuskan bidan melakukan
tindakan episiotomy, tetapi ibu tetap tidak menyetujuinya. Bidan berharap bayinya selamat.
DATA TAMBAHAN -
(dapat ditanyakan pada
fasilitator)
3. Psikologi
Bidan menyarankan
menggugurkan kandungan
ke Dokter Obgyn dan
Ginekology
Ya
Tidak ada
3. Kemajuan kala II
berlangsung lambat,
perineum masih tebal dan
kaku
Bidan
10
Bidan berharap ibu dan bayi
dapat selamat.
Ya
BAB III
12
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
15