Job Sheet 1 Sistem Pengapian IIA-ESA - 2 PDF
Job Sheet 1 Sistem Pengapian IIA-ESA - 2 PDF
Job Sheet 1 Sistem Pengapian IIA-ESA - 2 PDF
A. TUJUAN
C. TEORI PENGANTAR
Fungsi utama dari sistem pengapian adalah sebagai penyalur awal pembakaran
sesuai dengan waktu pembakaran dan besar api yang di butuhkan. Pada sistem
pengapian konvensional terdapat beberapa kelemahan, yaitu menurunkan
performance dari sistem pengapian tersebut apabila telah dipakai dalam kurun
waktu tertentu, bila putaran mesin bertambah, tegangan tinggi yang dihasilkan oleh
ignition coil akan menurun. IIA adalah singkatan dari “Integrated Ignition
Assembly “, IIA menggabungkan igniter dan ignition coil dengan distributor,
sedangkan pada “non IIA“ di pasang secara terpisah.
Topik: Sistem Pengapian Elektronik Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 01/ OTO 116 /II/2013 Hal : 2 dari 13
ESA
ESA adalah singkatan “Electronica Spark Advancer “. Dalam sistem ini harga saat
pengapian optimum disimpan dalam engine control computer untuk setiap kondisi
mesin. Sistem ini bekerja mendeteksi kondisi mesin (putaran mesin, aliran udara
masuk, temperatur mesin dan lain-lain) berdasarkan sinyal dari setiap engine sensor,
selanjutnya menentukan saat pengapian yang optimum sesuai dengan kondisi mesin
dengan mengirim sinyal pemutus arus primer ke igniter yang mengontrol saat
pengapian.
Kecepatan Mesin
Saat
Beban Mesin Komputer Pengapian
Optimum
Dengan penggunaan electronik spark advance sistem, maka pick-up coil disatukan
dalam distributor yang membangkitkan sinyal putaran mesin (sinyal Ne) dan sinyal
posisi sudut poros engkol sebagai pedoman (G sinyal). Mekanisme vaccum controller
dan governor tidak digunakan.
Topik:Sistem Pengapian Elektronik Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 01/ OTO 116 / II / 2013 Hal : 4 dari 13
D. LANGKAH KERJA DAN GAMBAR KERJA
- Dengan kunci kontak pada posisi START, hubungkan probe positif volt meter ke
terminal positif ignition coil, dan probe negatif kemassa body. Lihat tegangannya
tegangannya sekitar : 2 V
- Dengan menggunakan dry cell bateray (1,5 V), hubungkan kutub positif baterai
keterminal kabel merah jambu dan katub negatif keterminal kabel putih
perhatian : untuk mencegah kerusakan pada power transistor didalam igniter, jangan
mengalirkan tegangan lebih dari 5 detik.
- Baca tegangan
Tegangan : 0 – 3 V
4. Putar kunci kontak off
8. PEMERIKSAAN DISTRIBUTOR ( IIA )
1. Periksa Celah Udara
Dengan menggunakan feeler gauge, ukurlah celah antar signal rotor dan pick up coil
projection
Celah udara : 0,2 – 0,4 mm
Catatan :
Karena ada dua buah pick up coil pada mesin yang menggunakan ESA, maka
celah udara dan tahanannya harus diukur sendiri-sendiri.
Hasil
Komponen yang
No Pengukuran dan Spesifikasi Kesimpulan
diukur dan diperiksa
Pemeriksaan
Topik: Sistem Pengapian Elektronik Waktu: 4 x 50 Menit
Teknologi Ototronik
No. : 01/ OTO 116 / II / 2013 Hal. : 13 dari 13
F. Analisis