Post KSK 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 1

Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan dunia, termasuk di negara-

negara berkembang, salah satunya Indonesia. Dalam kehidupan sehari-hari tanpa sadar reflek
batuk dan bersin sering terjadi, hal ini fisiologis dan normal.

Kita mengenal atau terbiasa saat batuk dan bersin kita akan menutup mulut kita dengan telapak
tangan. Tujuan kita baik tetapi belum tentu benar dan justru cara ini akan menjadi media
penyebaran infeksi yang cepat. Dengan menutup mulut menggunakan telapak tangan,maka tanpa
sadar kita telah memindahkan bakteri dari telapak tangan kita ke orang lain melalui bersentuhan
atau bersalaman.

Sehingga kita perlu tau bagaimana etika batuk dan bersin yang benar.

1. Tutup hidung dan mulut dengan tisu, saputangan atau kain (WHO, 2007). Jika tidak ada
jangan tutup menggunakan tangan melainkan gunakan lengan dalam baju anda. Rasional
tindakan menutup batuk dengan lengan atas bagian dalam yaitu bahwa lengan atas jarang atau
bahkan tidak dominan kontak dengan orang lain (Komite PPIRS, 2017).

2. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah

3. Cuci tangan dengan menggunakan sabun atau pencuci tangan berbasis alcohol (untuk langkah
cuci tangan dengan benar, bisa cek di post ig kita sebelumnya ya friends)

4. Gunakan masker jika sedang sakit atau ada yang sakit disekitar kita.

Nah.. setelah dapet ilmunya, yukk kita aplikasikan ilmu ini dalam kehidupan sehari-hari demi
menjaga kesehatan diri sendiri dan orang lain.

Sumber:

Humas Rumah Sakit Hasan Sadikin. (2017). Pencegahan Penularan TB. Diakses pada 9 Januari
2018, dari: http://web.rshs.or.id/pencegahan-penularan-tb/

Komite PPIRS. (2016). Hygiene Respirasi Etika Batuk. Diakses pada 9 Januari 2018, dari:
http://rsudza.acehprov.go.id/tabloid/2016/07/04/hygiene-respirasietika-batuk/

WHO. (2007). Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Saluran Pernapasan (ISPA) yang
Cenderung Menjadi Epidemi dan Pandemi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan. Diakses pada 9
Januari 2018,
dari:http://www.who.int/csr/resources/publications/WHO_CDS_EPR_2007_8bahasa.pdf

Anda mungkin juga menyukai