IDENTIFIKASI Dactylogyrus Sp. PADA IKAN MAS (Cyprinus Carpio) DI BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN (BUSKIPM) JAKARTA
IDENTIFIKASI Dactylogyrus Sp. PADA IKAN MAS (Cyprinus Carpio) DI BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN (BUSKIPM) JAKARTA
IDENTIFIKASI Dactylogyrus Sp. PADA IKAN MAS (Cyprinus Carpio) DI BALAI UJI STANDAR KARANTINA IKAN (BUSKIPM) JAKARTA
Oleh:
Shafira Rahmania
B0A017001
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN MAGANG
Diajukan sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar Ahli Madya
Pada Program Studi D-III Biologi
Bidang Kepeminatan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan,
Fakultas Biologi Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas dapat
diselesaikannya kegiatan magang berjudul:“ Identifikasi Dactylogyrus sp Pada
Ikan Mas (Cyprinus carpio) di Balai Uji dan Standar Karantina Ikan
(BUSKIPM) Jakarta Timur” yang dilaksanakan selama 30 hari dari 17 Juli – 16
Agustus 2019 di BUSKIPM Jakarta Timur.
Dengan selesainya Kegiatan Magang ini, penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih kepada:
1. Hendro Pramono, M.S. selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Biologi.
2. Drs. Sugiarto, M.Si. selaku Ketua Program Studi D-III Pengelolaan Sumberdaya
Perikanan yang telah memberikan ijin pelaksanaan magang dan selaku dosen
pembimbing magang yang telah memberikan arahan dan masukan serta saran
dalam penyusunan laporan magang.
3. Ibu Dr. Ir. Woro Nur Endang, M.P selaku Kepala BUSKIPM yang telah
memberikan ijin dalam pelaksanaan Magang.
4. Ibu Tatik Sumirah,A.Md selaku pembimbing magang yang telah memberikan
arahan dan masukan serta saran dalam penyusunan laporan magang.
5. Drs. Carmudi,M.Si selaku pembimbing akademik yang telah memberi dukungan,
masukan dan dorongan moral maupun spritual.
6. Ibu dan Bapak yang telah memberikan dorongan Moral maupun Spiritual.
7. Teman-teman seperjuangan Magang khususnya Aisyah, Delli, Ijul dan Alif.
8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian laporan magang ini.
Semoga Laporan Magang ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang
membutuhkan informasi tentang Identifikasi Dactylogyrus sp. Pada Ikan Mas
(Cyprinus carpio) di BUSKIPM Jakarta Timur.
Penyusun
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................ii
LAPORAN MAGANG.............................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................iv
DAFTAR TABEL.....................................................................................v
DAFTAR GAMBAR...............................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................vii
RINGKASAN........................................................................................viii
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Ruang Lingkup...................................................................................2
C. Gambaran Umum Perusahaan/Institusi/Unit Usaha...........................2
BAB II. PELAKSANAAN.......................................................................5
A. Bentuk Kegiatan.......................................................................................5
B. Prosedur Kerja........................................................................................6
C. Hasil dan pembahasan Magang................................................................7
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN................................................26
A. Kesimpulan.......................................................................................26
B. Saran.................................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................27
Lampiran 3. Lokasi dan Daerah Praktek.......................................................1
iv
DAFTAR TABEL
Halaman
10
v
DAFTAR GAMBAR
Halaman
6
6
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
5
4
vii
RINGKASAN
Ikan mas adalah salah satu jenis ikan yang mempunyai nilai ekonomis tinggi dan
banyak dibudidayakan karena mempunyai daya adaptasi yang tinggi terhadap kondisi
lingkungan dan makanan yang tersedia. Namun, disisi lain, letak geografis Indonesia
yang berada di perairan tropis menjadikan ikan rentan terhadap pertumbuhan agen
pathogen seperti parasit. Parasit adalah organisme yang hidupnya tergantung pada
organisme lain dan memiliki hubungan timbal balik dengan organisme yang
ditumpanginya. Salah satu parasit yang menyerang Ikan Mas (C.carpio) adalah
Dactylogyrus sp. Dactylogyrus sp. merupakan parasit yang sering menyerang pada
bagian luar tubuh ikan seperti insang dan lendir. Tujuan dari kegiatan magang ini
adalah untuk mengidentifikasi Dactylogyrus sp pada Ikan Mas (C.Carpio) di
BUSKIPM Jakarta. Kegiatan magang yang dilakukan adalah nekropsi ikan dengan
mengambil lendir dan insang yang dilakukan pada jam 08.00-15.00, kemudian
sampel di identifikasi menggunakan mikroskop binokuler.
viii
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
1
monogenea yang paling sering muncul pada ikan air tawar adalah Dactylogyrus sp.
dan Gyrodactylus sp. (Rukyani, 1991).
Ikan Mas (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan air tawar asli
Indonesia yang memiliki nilai komsumsi yang tinggi, dengan harga yang ekonomis
dan sudah tersebar diseluruh Indonesia. Ikan Mas (Cyprinus carpio) , dewasa ini
masih menduduki peringkat atas untuk ikan komsumsi. Selain menjadi primadona
ikan komsumsi, Ikan Mas (Cyprinus carpio) pun memiliki sistem budidaya yang
cukup mudah. Namun, dibalik mudahnya dalam membudidayakan Ikan Mas
(Cyprinus carpio) , terdapat kendala yang sering dijumpai. Salah satunya adalah
serangan parasit yang menyerang Ikan Mas (Cyprinus carpio) sehingga Ikan Mas
(Cyprinus carpio) menjadi sakit. Serangan parasit itu salah satunya disebabkan
oleh Dactylogyrus sp.
Dactylogyrus sp merupakan parasit yang sering menyerang pada bagian luar
tubuh ikan seperti insang dan lendir. Parasit ini selama hidupnya berada pada
tubuh ikan dan hanya akan meninggalkan inangnya apabila inangnya mati,
kemudian ratusan larva Dactylogyrus sp menetas dan mencari inang baru. Dampak
infeksi Dactylogyrus sp yang cukup berbahaya adalah menyerang pada insang
dengan menggunakan kaitnya yang menyebabkan warna filamen insang sedikit
pucat. Pendarahan terjadi seiring dengan terjadinya kerusakan dan kehancuran
Lamella insang dan darah menggumpal sehingga proses respirasi terganggu
(Scholz, 1999).
B. Ruang Lingkup
2
C. Gambaran Umum Perusahaan/Institusi/Unit Usaha
3
A. Tujuan dan Manfaat
Kegiatan magang ini bertujuan untuk:
1. Mengetahui prosedur sebelum mengidetifikasi parasit
2. Mengidentifikasi Dactylogyrus sp. Pada Ikan Mas (Cyprinus carpio) di
BUSKIPM Jakarta Timur.
4
BAB II. PELAKSANAAN
A. Bentuk Kegiatan
5
Gambar 2.3 Laboratorium Nekropsi bagian dalam-1
Prosedur kerja yang digunakan dalam kegiatan magang kali ini adalah
partisipasi aktif dengan mengikuti seluruh kegiatan sesuatu SOP yang terdapat di
Balai Uji Standar Karantina Ikan, Pengendalian Mutu, dan Keamanan Hasil
Perikanan, Jakarta Timur. Pada kali ini terdapat 18 ekor Ikan Mas (Cyprinus
carpio) yang di amati. Adapun langkah-langakah yang dilakukan dalam kerja
praktek ini dalah sebagai berikut :
1). Persiapan Alat dan Bahan
a). Sterilisasi alat dan bahan set alat bedah (dissecting set )
b). Pembuatan NaCl fisiologis 0,85%
2). Preparasi Sampel
a). Persiapan sampel yang akan di uji
3). Pengisolasian parasit
a). Metode scrapping ( untuk mengambil lendir )
b). Metode mount ( untuk daerah insang)
4). Pewarnaan
a). Pewarnaan semichon’s acetic carmine ( untuk kelas monogea)
6
5). Identifikasi Parasit
a). Identifikasi dengan buku Hoffman
b). Identifikasi melalui jurnal dan sumber pustaka
2. Mikroskop trinokuler
7
3. Alat bedah / Dissecting set
4. Pipet tetes
6. Talenan / Alas
7. Jas laboratorium
8
8. Sarung Tangan dan
Masker
8. Timbangan digital
10. Petridish
Bahan-bahan yang digunakan pada kegiatan kali ini adalah Ikan mas
(Cyprinus carpio), alcohol 70%, larutan NaCL Fisiologis, larutan semichon’s
acetic carmine ( untuk kelas monogea), alcohol bertingkat ( Alkohol
35%,50%,70%,80%, 95 %), entellen, label, tissue, akuades.
9
No. Nama Gambar
1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)
4. Alkohol bertingkat
a. Alkohol 35 %
10
b. Alkohol 50 %
c. Alkohol 70 %
d. Alkohol 80 %
e. Alkohol 95 %
11
5. Entellen
6. Akuades
yang diambil pada tubuh ikan tidak terlalu pekat atau kental. Hal ini sesuai
pengganti aquades saat pengenceran, untuk larutan infus, untuk pengencer dan
12
pengawetan suatu zat. Larutan pengencer terdiri dari dua yaitu, larutan NaCl
fisiologis 0,85% dan ASW (Artifical Sea Water). Namun, penggunaan Nacl
harganya yang ekonomis. Hal ini sesuai dengan pustaka Nurjanna (2010), Selain
ASW jenis pelarut atau larutan pengencer yang sering digunakan adalah larutan
jauh lebih mudah dan sederhana, selain itu lebih ekonomis dibanding ASW.
akuades sebanyak 100 mL. Lalu homogenkan NaCl dan akuades menggunakan
hot plate. Setelah selesai tuang larutan ke dalam botol larutan NaCl fisiologis.
13
3. Persiapan Media
berantakan dan semua media atau bahan sudah tersusun rapi. Persiapan media
pada proses nekropsi adalah dengan menyediakan Petridish yang sudah di tuang
dahulu di periksa bagian luarnya. Hal ini dinamakan pengamatan gejala klinis
memiliki gejala klinis seperti badan memiliki ulcer (luka), dan insang yang
geripis serta memiliki warna merah tua. Pada prosedur ini, dilakukan
penimbangan berat dan panjang dari sampel dengan menggunakan penggaris dan
14
Gambar 2.8 Tempat untuk mengukur dan menimbang sampel
5. Nekropsi
yang cepat serta tepat dalam menetapkan diagnosa pada beberapa penyakit atau
kematian dari seekor hewan. Biasanya untuk melengkapi hasil diagnosa yang
ditemukan adanya permintaan klien, terdapat tanda-tanda yang jelas ikan akan
sakit atau diketahui adanya peningkatan jumlah kematian pada suatu spesies.
Pemeriksaan nekropsi terhadap spesimen yang hampir mati atau sudah mati
15
tubuh ikan baik eksternal maupun internal haruslah tepat karena hal tersebut
merupakan dasar analisis nekropsi ikan. Pemeriksaan eksternal dan internal yang
seperti insang dan lendir, karena ektoparasit seperti Dactylogyrus sp. berada di
merupakan parasit yang sering menyerang pada bagian luar tubuh ikan seperti
Setelah nekropsi dilakukan, pisahkan organ target seperti insang dan lendir,
lalu dimasukkan ke dalam petridish yang sudah di isi NaCl Fisiologis. Fungsi
nya agar lendir tidak terlalu kental atau pekat karena fungsi NaCl fisiologis
16
Gambar 2.11 Insang dan lendir yang sudah di encerkan oleh NaCl
fisiologis
7. Pemeriksaan Ektoparasit
Pemeriksaan ektoparasit dilakukan dengan metode pengerokan
(scrapping) pada permukaan tubuh, sirip dan metode mount untuk insang.
Sampel Ikan mas dimatikan dengan cara menusukkan jarum tepat pada
bagian medulla oblongata . Kemudian diambil organ tubuh khususnya pada
bagian yang terdapat ektoparasit salah satunya adalah insang.
a.) Pemeriksaan Insang
Pemeriksaan Insang dengan cara menggunting operkulum sehingga
lembaran insang terlihat jelas. Lembaran insang diambil, kemudian
setiap lembar diletakkan di petridish yang telah ditetesi larutan NaCl
fisiologis, lalu di amati di bawah mikroskop binokuler.
b.) Pemeriksaan mukus atau lendir
Pemeriksaan mukus atau lendir, setelah ikan mas mati, tubuhnya akan
mengeluarkan lendir. Lendir yang terdapat dipermukaan tubuhnya
dikerok dari kepala ke arah ekor, kemudian dimasukkan ke dalam
larutan NaCl fisiologis, lalu diperiksa di bawah lensa mikroskop.
Lendir
insang
17
8. Pembuatan preparat parasit
Proses pembuatan preparat parasit pertama kali adalah objek glass di
tetesi larutan insang atau lendir . Lalu di amati di bawah mikroskop.
Pewarnaan monogenea seperti Dactylogyrus sp. menurut buku panduan
pewarnaan parasit ikan di BUSKIPM tahun 2011 adalah menggunakan
semichon’s acetic carmine. Pewarnaan parasit dilakukan di dalam lemari
asam. Menurut Redhana (2013),fungsi lemari ini sangat penting. Misalnya
melangsungkan reaksi-reaksi yang menghasilkan gas atau uap yang
berbahaya. Parasit difiksasi dengan alkohol 70% selama 5- 10 menit,
kemudian ditetes dengan semichon’s acetic carmine selama 30 menit, lalu
preparat dihidrasi menggunakan alkohol bertingkat yaitu alkohol 35%,
alkohol 50%, alkohol 70%, alkohol 80% dan alkohol 95%. Kemudian
preparat diclearing menggunakan Xylol, terakhir preparat ditutup
menggunakan entellan dan preparat siap diidentifikasi.
18
Gambar 2.15 Proses pewarnaan preparat di dalam lemari asam
9. Identifikasi
Pengamatan parasit dilakukan dengan menggunakan mikroskop trinokuler dan
Identifikasi parasit menggunakan buku Hoffman. Parasit yang ditemukan,
memiliki ciri-ciri seperti terdapat sepasang eyespot, faring di bawah mata, usus
yang tidak jelas , memiliki haptor yang didalamnya terdapat sepasang anchor.
Menurut buku Hoffman (1958), ciri-ciri diatas merupakan ciri ciri dari
Dactylogyrus sp. Hal tersebut sesuai dengan pustaka Gusrina (2008),bagian
posterior tubuh cacing terdapat haptor (opisthaptor) sebagai alat penempel. Haptor
atau yang sering juga disebut sebagai posterior sucker tidak memiliki struktur
tegumen tetapi memiliki 1-2 pasang kait besar dan 14 kait marginal yang terdapat
pada bagian posterior. Kepala Dactylogyrus sp. terdiri dari 4 lobus dengan 2
pasang mata yang terletak di daerah pharynx.
19
9.1 Morfologi Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Spesies ikan mas (Cyprinus carpio) masuk dalam genus cyprinus dari
famili cyprinidae. Ikan mas mempunyai ciri-ciri badan memanjang, sedikit
pipih ke samping. Mulut terletak diujung tengah (terminal), mempunyai
sungut dua pasang, sirip punggung dengan jari-jari keras berjumlah 17-22
serta sirip dada dengan jumlah 15 jari-jari keras. Letak permulaan sirip
punggung ini berseberangan dengan permulaan sirip perut yang hanya ada
satu dengan jumlah jari-jari keras antara 7-9. Ikan mas mempunyai sisik
yang relatif besar dengan tipe cycloid, garis rusuk yang lengkap pada
pertengahan sirip ekor dengan jumlah antara 35-39 (Saanin,1984).
20
tutup insang sampai keujung belakang pangkal ekor. Pharynreal teeth (gigi
kerongkongan) terdiri dari tiga baris yang berbentuk gigi geraham
(Suseno, 2003).
21
berenang tersendat-sendat, operkulum tidak dapat menutup dengan
sempurna karena insangnya rusak, dan kulit ikan terlihat kusam.
22
Dactylogyrus sp. menginfeksi insang semua jenis ikan air tawar
terutama ukuran benih. Dactylogyrus sp. termasuk cacing tingkat rendah
(trematoda) yang digolongkan dalam filum Platyhelminthes, ordo
Monogenea, dan famili Dactylogyridae. Bagian posterior tubuh cacing
terdapat haptor (opisthaptor) sebagai alat penempel. Haptor atau yang
sering juga disebut sebagai posterior sucker tidak memiliki struktur
tegumen tetapi memiliki 1-2 pasang kait besar dan 14 kait marginal yang
terdapat pada bagian posterior. Kepala Dactylogyrus sp. terdiri dari 4 lobus
dengan 2 pasang mata yang terletak di daerah pharynx (Gusrina 2008).
Perpindahan cacing dari ikan ke ikan dapat terjadi melalui kontak
langsung. Parasit mempunyai siklus hidup secara langsung atau hidup
tanpa inang antara. Cacing dewasa bersifat haemaprodit, yaitu masing-
masing memiliki 2 alat reproduksi (jantan dan betina). Dactylogyrus sp.
juga bersifat ovipar. Telur dilepaskan ke dalam air kemudian menetas
menjadi larva dan berkembang sebelum menemukan inang baru.
eyespot
faring
23
haptor
Anchor
24
4. Fase Post - Cyste yaitu setelah keluar dari kista dan siap menginfeksi
ikan.
9.3 Hasil
Terdapat 18 sampel Ikan Mas (C.carpio) yang di identifikasi.
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan di bawah mikroskop,
ditemukan ektoparasit pada Ikan Mas (C.carpio) yang berasal dari kelas
monogenea yaitu 81 buah. Diambil 8 sampel untuk di identifikasi . Setelah
di identifikasi menggunakan buku Hoffman dan di dapatkan bahwa
monogea tersebut adalah sesuai dengan objek target yaitu Dactylogyrus sp.
25
BAB III. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
B. Saran
26
DAFTAR PUSTAKA
27
Scholz, T. 1999. Parasites in Cultured and Feral Fish. Veterinary Parasitology 84
317-335.
Suseno. 2003. Efektivitas Penggunaan Probiotik air untuk menghindari infestasi
Argulus sp. pada Ikan Mas. Program Kegiatan Mahasiswa. Surabaya :
Universitas Airlangga.
28
Lampran 1. Logbook/Kegiatan Magang
No Hari Tanggal Waktu Bentuk Kegiatan Pelaksanaan Kendala dalam Cara Mengatasi
Kegiatan Kegiatan
1 Rabu 17 Juli 2019 07.00- Perkenalan dan Mendengarkan, Banyak hal baru yang Berkonsultasi dengan
15.00 Tutorial Magang mencatat dan belum diperoleh dalam tutor dan browsing dari
memahami kegiatan kuliah perlu dipelajari internet
magang yang akan
dilaksanakan
2 Kamis 18 Juli 2019 07.00- Membeli ikan sampel, Mempelajari alat dan Banyak alat baru yang Berkonsultasi dengan
15.00 melakukan nekropsi, bahan untuk belum pernah petugas yang melayani
menyuci petridish. nekropsi mengoperasikan cara pengoperasian alat
3 Jum’at 19 Juli 2019 07.00- Identifikasi, study Mengamati di Kesulitan pada saat Berkonsultasi dengan
15.30 literatur, Mikroskop terkait mencari parasit target petugas yang berada di
parasit target lab serta berlatih
menidentifikasi parasit
target
1
4 Senin 22 Juli 2019 07.00- Jalan sehat, Membeli Melakukan nekropsi Tidak ada kesulitan pada Berkonsultasi dengan
15.00 sampel, Nekropsi sample ikan mas saat nekropsi petugas yang berada di
lab
5 Selasa 23 Juli 2019 07.00- Identifikasi, study Melakukan Masih kesulitan pada saat Berkonsultasi dengan
15.00 literatur, pemisahan identifikasi parasit memisahkan parasit petugas yang berada di
parasit target target serta target dari lendir-lendir lab serta berlatih cara
memisahkan parasit saat pengamatan memisahkan parasit
target dari lendir target dengan benda
lendir. yang lain.
6 Rabu 24 Juli 2019 07.00- Nekropsi, Identifikasi, Melakukan Nekropsi Kesulitan pada saat Berkonsultasi serta
15.00 membuat larutan NaCl sampel ikan mas dan memisahkan parasit berlatih memisahkan
fisiologis melakukan target dengan lendir parasit target dengan
identifikasi parasit benda yang lain
target
7 Kamis 25 Juli 2019 07.00- Identifikasi parasit Melakukan Masih kesulitan pada saat Berlatih memisahkan
15.00 target identifikasi parasit memisahkan parasit parasit target dengan
2
target dan pemisahan target benda yang lain
parasit target
8 Jumat 26 Juli 2019 07.00- Pewarnaan parasit Melakukan Masih kesulitan dengan Membaca buku
15.30 target pewarnaan parasit jangka waktu saat pedoman serta
target Trichodina sp. pewarnaan berkonsultasi dengan
menggunakan pengawas yang berada
larutan Giemsa dan di lab
pemberian Entellen
9 Senin 29 Juli 2019 07.00- Pewarnaan parasit Melakukan Masih kesulitan dengan Berkonsultasi dengan
15.00 target pewarnaan parasit jangka waktu saat pembimbing lapangan
target Trichodina sp. pewarnaan dan mempelajari buku
menggunakan pedoman yang sudah
larutan Giemsa dan disediakan
pemberian Entellen
10 Selasa 30 Juli 2019 07.00- Pewarnaan parasit Melakukan Kesulitan dalam Berkonsultasi dengan
15.00 target identifikasi parasit menggunakan alat pembimbing lapangan
dengan mikroskop trinokuler
menggunakan
mikroskop trinokuler
11 Rabu 31 Juli 2019 07.00- Identifikasi parasit Melakukan Tidak ada kesulitan Berkonsultasi dengan
3
15.00 target identifikasi parasit dalam menggunakan alat pembimbing lapangan
target dengan
menggunakan
mikroskop trinokuler
12 Kamis 1 Agustus 07.00- Identifikasi parasit Melakukan Tidak ada kesulitan Berkonsultasi dengan
2019 15.00 target identifikasi parasit dalam menggunakan alat pembimbing lapangan
target dengan
menggunakan
mikroskop trinokuler
13 Jumat 2 Agustus 07.00- Identifikasi parasit Gambar parasit Ada kesulitan pada saat Berkonsultasi dengan
2019 15.30 target target di samakan menerjemahkan ke dalam pembimbing lapangan
dengan buku Bahasa Indonesia-
Hoffman
14 Senin 5 Agustus 07.00- Sterilisasi atau Belajar Ada kesulitan pada saat Berkonsultasi dengan
2019 15.00 pemusnahan menggunakan membuka autoclave- pembimbing lapangan
autoclave dan
prosedur
pemusnahan
15 Selasa 6 Agustus 07.00- Pencucian media dan Pencucian media , Tidak ada- Berkonsultasi dengan
2019 15.00 penulisan laporan mulai menyusun pembimbing lapangan
laporan
16 Rabu 7 Agustus 07.00- Membantu Menyiapkan media Tidak ada kesulitan Berkonsultasi dengan
uji biokim untuk pembimbing lapangan
4
2019 15.00 menyiapkan media anak bakteri,
17 Kamis 8 Agustus 07.00- Membuat Media TSA Membuat media Suhu pada saat di Berkonsultasi dengan
2019 15.00 3% TSA 3% bersama hotplate terlalu tinggi pembimbing lapangan
anak bakteri
18 Jumat 9 Agustus 07.00- Berkonsultasi Membersihkan lab Tidak ada kesulitan Berkonsultasi dengan
2019 15.30 Laporan, parasite, pembimbing lapangan
membersihkan lab berkonsultasi perihal
parasit laporan magang
19 Senin 12 Agustus 07.00- Membantu Membantu nekropsi Alat yang tersedia, ada Mengganti alat dengan
2019 15.00 menyiapkan keperluan sampel Ikan Mas beberapa yang tumpul, yang baru
nekropsi dari biomol sehingga mempersulit
proses nekropsi
20 Selasa 13 Agustus 07.00- Membuat Media Urea Membuat media urea Tidak ada kesulitan Tidak ada
2019 15.00 di ruang persiapan,
membungkus alat
untuk di oven
21 Rabu 14 Agustus 07.00- Menyiapkan alat Menyiapkan Tidak ada kesulitan Tidak ada
2019 15.00 untuk nekropsi keperluan untuk
nekropsi,
membersihkan
peralatan nekropsi.
22 Kamis 15 Agustus 07.00- Presentasi Hasil Presentasi hasil Tidak ada Tidak ada
2019 15.00 magang magang, dan
pemberian laporan
5
pada pembimbing
23 Jumat 16 Agustus 07.00- Pengumpulan semua Mengumpulkan Tidak ada Tidak ada
2019 15.30 berkas magang semua berkas
magang kepada
pihak balai
Jakarta, 15 Agustus 2019
Mengetahui,
Pembimbing Lapangan Magang Mahasiswa Magang
6
Lampiran 3. Lokasi dan Daerah Praktek