MAKALAH PENGOLAHAN TANAH Ksuy
MAKALAH PENGOLAHAN TANAH Ksuy
MAKALAH PENGOLAHAN TANAH Ksuy
Kelompok :
FAKULTAS PERTANIAN
2019
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pengolahan tanah adalah salah satu kegiatan persiapan lahan (Land
preparation) yang bertujuan untuk menciptakan kondisi lingkungan yang sesuai untuk
pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah dapat memperbaiki daerah perakaran
tanaman, kelembaban dan aerasi tanah, mempercepat infiltrasi serta mengendalikan
tumbuhan pengganggu (Suripin, 2004 dalam Khory, 2014). Pengolahan tanah dapat
menentukan kesehatan pertumbuhan tanaman dan kerentanan tanaman terhadap agen
perusak biotik dan abiotic (Morris et al., 2010). Pengolahan tanah juga dapat
menghambat pertumbuhan populasi hama atau dapat membunuh secara langsung
hama yang hidup di dalam tanah atau mencegah hama dalam tanah yang dapat
mengganggu tanaman (Untung, 2013) serta dapat mengurangi sisa-sisa tanaman yang
dapat menjadi pengganggu (Prasetyo et al., 2014).
Agroekosistem merupakan sistem ekologi yang terdapat didalam lingkungan
pertanian yang biasanya merupakan sistem alami yang terjadi setelah dibentuk oleh
manusia. Ekosistem dapat terbagi menjadi komponen biotik dan komponen abiotic,
dalam agroekosistem juga demikian, dan antara komponen-komponen tersebut akan
menjalin interaksi satu sama lain yang apabila interaksi tersebut normal maka akan
terjadi sebuah keseimbangan ekosistem dan sebaliknya apabila tidak normal atau
salah satu diantara komponen tersebut jumlahnya melampaui batas (meledaknya
hama) maka interaksinya akan terganggu dan tidak akan seimbang.
Mengolah tanah berarti menempatkan bahan anorganik, organik,
mikroorganisme dan tumbuhan hidup pada posisi yang sesuai sehingga setiap
perputaran siklus menghasilkan sesuatu yang dapat dipanen dan sesuai dengan tujuan
awal penanamannya. Proses pengolahan tanah harus dilakukan sesuai dengan
kebutuhan agar dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan dan memperolah hasil yang
kualitas serta kuantitasnya sesuai harapan.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja bentuk pengolahan tanah?
2. Apa tujuan serta manfaat pengolahan tanah?
3. Bagimana cara pengolahan tanah yang tidak merusak agroekosistem ?
4. Bagaimana keterkaitan pengolahan tanah yang baik dengan meningkatnya
keragaman musuh alami dan penurunan populasi hama ?
C. Tujuan
Mengetahui pengolahan tanah yang tidak merusak agroekosistem sehingga
dapat meningkatkan keragaman musuh alami dan menurunkan populasi spesies hama
tanaman.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Menurut Thorne dan Thorne (1978) terdapat teknik pengelolaan lahan yang dapat
mengurangi terjadinya penurunan produktivitas lahan, yaitu
(1) vegetasi,
(2) pengembalian sisa tanaman,
(3) cara pengolahan tanah,
(4) pengaturan rotasi tanaman dan sistem tanam, dan
(5) pengurangan penggunaan alat mekanik
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengolahan tanah yang baik atau yang tidak merusak ekosistem yaitu secara
konservasi, pengolahan secara konservasi disebut juga pengolahan tanah secara
tradisional dimana dalam proses pengolahannya tidak menggunakan bahan kimia.
Pengolahan tanah tanpa bahan kimia seperti pestisida, urea dan lainnya dapat
mempertahankan musuh alami yang berada di sekitar tanah dan di dalam tanah tetap
hidup. Musuh alami yang berad disekitar tanah maupun didalam tanah dapat
membentu menurunkan popolasi hama.
DAFTAR PUSTAKA
Asmaliyah , Abdul Hakim Lukman dan Nina Mindawati. 2016. PENGARUH TEKNIK
PERSIAPAN LAHAN TERHADAP SERANGAN HAMA PENYAKIT PADA
TEGAKAN BAMBANG LANANG.
file:///C:/Users/LENOVO/Downloads/PERKEMBANGAN_SERANGAN_HAMA_D
AN_PENYAKIT_PADA_TANAM%20(1).pdf. Diakses pada 1 Oktober 2019.
Belajartani. 20117. Cegah Layu Sejak Dini dengan Pengolahan Lahan yang Baik.
https://belajartani.com/cegah-layu-sejak-dini-dengan-pengolahan-tanah-yang-baik/.
Diakses pada 1 Oktober 2019.
Budi. 2018. Jenis Pengolahan Tanah dan Lahan Pertanian. http://bulelengkap.go.id. Diakses
tanggal 28 September 2019.
https://8villages.com/full/petani/article/id/5b6afe11a06850f94fb02908.Diakses
tanggal 28 September 2019.
Morris, N.L., Miller, P.C.H., Orson, J.H., & FroudWilliams, R.J. (2010). The adoption of
noninversion tillage systems in the United Kingdom and the agronomic impact on
soil, crops and the environment-a review. Soil and Tillage Research, 108(1), 1-15.
Prasetyo, R.H., Nugroho, A., & Moenandir, J. (2014). Pengaruh sistem olah tanah dan
berbagai mulsa organik pada pertumbuhan dan hasil pertanian kedelai (Glycine max
(L.) Merr.) var. Grobogan. J.BDP., 1(6), 486-495.
Rosliani, R., N. Sumarni, dan I. Sulastrini. 2010. Pengaruh Cara Pengolahan Tanah dan
Tanaman Kacangkacangan sebagai Tanaman Penutup Tanah terhadap Kesuburan
Tanah dan Hasil Kubis di Dataran Tinggi.
https://media.neliti.com/media/publications/85668-ID-pengaruh-cara-pengolahan-
tanah-dan-tanam.pdf. Dikases pada 29 September 2019.
Suripin. 2004. Sistem Drainase Perkotaan Yang Berkelanjutan. ANDI Offiset Yogyakarta.
Suwardjo,M., H. Suhardjo, dan S.H. Talauhu. 1989. Pengaruh Panjang Lereng dan Cara
Pengelolaan Lahan terhadap Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah. Pros. Penel.
Tanah. 6:375-382.
Thorne, D.W. and M.D. Thorne. 1978. Soil Water and Crop Production. AVI. Publishing
Company, Inc. West port. Connecticut. 141 p.
Untung, K. (2013). Pengantar pengelolaan hama terpadu (edisi kedua). Cetakan Keenam.
Gadjah Mada University Press.
https://www.scribd.com/document/401779781/Tujuan-Pengolahan-Tanah. Diakses
tanggal 29 Sepetember 2019.