REVIEW JURNAL FITOKIMIA G70118021 - Ni Komang Eka Sri Wahyuni KELAS D

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

FITOKIMIA

REVIEW JURNAL

SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL BIJI KALANGKALA (Litsea angulata)

DISUSUN OLEH :

NAMA : Ni Komang Eka Sri Wahyuni

NIM : G70118021

KELAS :D

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TADULAKO

2020
REVIEW JURNAL

Judul Jurnal : SKRINING FITOKIMIA EKSTRAK METANOL BIJI


KALANGKALA (Litsea angulata)
Jurnal : Jurnal Sains dan Terapan Kimia
Volume : Vol.4, No. 2 (Juli 2010), 131-136
Tahun : 2014
Penulis : Kamilia Mustikasari dan Dahlena Ariyani
Reviewer : Ni Komang Eka Sri Wahyuni
Tanggal : 28 maret 2020
Tujuan penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kandungan kimia
biji kalangkala.
Subjek penelitian : Kalang kala (Litsea angulata) merupakan salah satu spesies
dari Genus Litsea yang termasuk ke dalam familyLauraceae.
Kandungan kimia yang diuji pada penelitian ini adalah
alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid, tanin dan saponin.
Metode penelitian : Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah dengan
menyiapkan sampel, melakukan ekstraksi, dan melakukan
Uji Metabolit Sekunder

Definisi : Kalangkala (Litsea angulata) merupakan salah satu spesies


dari Genus Litsea yang termasuk ke dalam family
Lauraceae. Adapun komponen fitokimia yang akan diuji
meliputi kandungan alkaloid, triterpenoid, steroid, flavonoid,
tanin dan saponin. Dimana bahwa biji kalangkala
mengandung komponen kimia yakni alkaloid dan tanin.
Prosedur Kerja : Persiapan Sampel
Sampel yang digunakan adalah biji kalangkala. Sampel
dikumpulkan dan dikeringudarakan. Lalu dihaluskan.
Ekstraksi
Serbuk biji kalangkala diekstraksi dengan metanol 80%,
disaring lalu filtratnya dipekatkan dengan rotary evaporator.
Ekstrak metanol biji kalangkala diuji komponen metabolit
sekundernya.
Uji Metabolit Sekunder
1. Identifikasi alkaloid dengan metode Culvenor-
Fitzgerald .
Sampel dicampur dengan 5 ml kloroform dan 5 ml
amoniak kemudian dipanaskan, dikocok dan disaring.
Ditambahkan 5 tetes asam sulfat 2 N pada masing-
masing filtrat, kemudian kocok dan didiamkan. Bagian
atas dari masingmasing filtrat diambil dan diuji dengan
pereaksi Meyer, Wagner, dan Dragendorf.
Terbentuknya endapan jingga, cokelat, dan putih
menunjukkan adanya alkaloid.
2. Identifikasi Flavonoid
Sampel dicampur dengan 5 ml etanol, dikocok,
dipanaskan, dan dikocok lagi kemudian disaring.
Kemudian ditambahkan Mg 0,2 g dan 3 tetes HCl pada
masingmasing filtrat. Terbentuknya warna merah pada
lapisan etanol menunjukkan adanya flavonoid.
3. Identifikasi Saponin
Sampel dididihkan dengan 20 ml air dalam penangas
air. Filtrat dikocok dan didiamkan selama 15 menit.
Terbentuknya busa yang stabil berarti positif terdapat
saponin.
4. Identifikasi Steroid
Sampel diekstrak dengan etanol dan ditambah 2 ml
asam sulfat pekat dan 2 ml asam asetat anhidrat.
Perubahan warna dari ungu ke biru atau hijau
menunjukkan adanya steroid.
5. Identifikasi Triterpenoid
Sampel dicampur dengan 2 ml kloroform dan 3 ml asam
sulfat pekat. Terbentuknya warna merah kecoklatan
pada antar permukaan menunjukkan adanya
triterpenoid.
6. Identifikasi Tanin
Sampel didihkan dengan 20 ml air lalu disaring.
Ditambahkan beberapa tetes feriklorida 1% dan
terbentuknya warna coklat kehijauan atau biru
kehitaman menunjukkan adanya tanin.
Hasil penelitian : menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji kalangkala
mengandung senyawa metabolit sekunder golongan alkaloid
dan tanin. menunjukkan bahwa ekstrak metanol biji
kalangkala mengandung senyawa metabolit sekunder
golongan alkaloid dan tanin. Adanya kandungan alkaloid
pada ekstrak metanol biji kalangkala menunjukkan bahwa
biji kalangkala berpotensi sebagai antibakteri sehingga
efektif untuk menyembuhkan penyakit bisul.
Kesimpulan : Kandungan metabolit sekunder yang terdapat pada ekstrak
metanol biji kalangkala (Litsea angulata) adalah alkaloid dan
tanin. Perlu dilakukan pemisahan dan pemurnian terhadap
alkaloid yang terkandung dalam ekstrak metanol biji
kalangkala kemudian dilakukan uji bioaktivitasnya sehingga
dapat.
Kekurangan : Saya tidak melihat adanya kekurangan didalam jurnal ini.

Kelebihan : Pada jurnal ini menggunakan bahasa yang baku dan jelas
sehingga mudah untuk dipahami dan ada banyak literature
yang dapat menembah wawasan reviewer atau pembaca.
Selain itu metode dan prosedur penelitian dijelaskan secara
rinci dan jelas.
Saran : Saran saya, diharapkan agar penulis dapat membuat
penelitian yang baik dan bagus seperti penelitian yang ada
dalam jurnal ini.

Anda mungkin juga menyukai