Teori Biaya Dalam Islam
Teori Biaya Dalam Islam
Teori Biaya Dalam Islam
DOSEN PENGAMPU :
Nama Kelompok :
RIJA AINI
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan atas kehadiran Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan
petunjuk Nya sehingga penulis dapat meneyelesaikan tugas makalah dengan judul “ Teori
biaya dalam islam” ini dengan baik.Makalah ini disususun dengan maksud untuk memenuhi
tugas Ekonomi Mikro Islam II serta memberikan pengetahuan baru bagi penulis dan pembaca
mengenai ekonom mikro khususnya teori biaya.Kami berharap semoga kedepannya makalah
ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan
kritik beserta sarannya yang bersifat membangun terciptanya makalah selanjutnya yang akan
lebih baik.
PENULIS
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan analisis biaya ?
2. Apa yang dimaksud dengan minimalisasi biaya untuk memproduksi jumlah yang
sama ?
3. Apa yang dimaksud dengan maksimalisasi produksi tanpa kenaikan atau
perubahan biaya ?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui analisis biaya.
2. Untuk mengetahui minimalisasi biaya untuk memproduksi jmlah yang sama.
3. Untuk mengetahui maksimalisasi produksi tanpa kenaikan atau perubahan biaya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Analisi Biaya
1. Fungsi Biaya
Definisi biaya dalam ilmu ekonomi adalah pengorbanan untuk menghasilkan
sesuatu baik yang berwujud uang maupun bukan. 1 Analisa biaya berhubungan antara biaya
dengan kegiatan produksi. Pengertian biaya produksi adalah semua pengeluaran yang
dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh fakto-faktor produksi dan bahan-bahan mentah
yang akan digunakan untuk menciptakan barang-barang yang diproduksi oleh perusahaan. 2
Dari beberapa definisi diatas bisa disimpulkan bahwa biaya adalah semua hal yang
dikorbankan untuk menghasilkan output dalam jumlah tertentu sehingga menghasilkan
keuntungan.
Analisis yang fundamental dalam menerangkan analisis biaya adalah fungsi
hubungan antara biaya produksi dengan tingkat output yang akan dicapai dalam satu
periode.3Faktor prduksi adalah biaya yang dinilai dengan uang sehinga total biaya
mencerminkan jumlah fator produksi yang dikorbankan. Pembahasan teori biaya
menggunakan dua asumsi yaitu4 :
a. Perusahan bergerak pada pasar persaingan sempurna. Harga output ditentukan
pasar.
b. Faktor produksi yang digunakan adalah barang dan modal tenaga kerja yang
bersifat variabel.
1
M Umar Burhan,Konsep Dasar Teori Ekonomi Mikro,(Malang : Badan Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Brawijaya, 2006) hal 157
2
Sadono Sukirno, Mikroekonomi Teori Pengantar, (Jakarta : PT Raja Grafindo Persada ,2009) hal 208
3
Adiwarman A Karim ,Ekonomi Mikro Islami,(Jakarta : Rajawali Pers) hal 138
4
Masyhuri, Ekonomi Mikro,(Malang-UIN Malang Press, 2007) hal 173
Jangka pendek adalah periode waktu dimana produsen tidak dapat merubah
kuantitas input yang digunakan., bisa ukuran hari, minggu, bulan dan sebagainya. 5
Dalam jangka pendek konsep biaya-biaya terdiri atas :
1. Biaya Tetap Total (Total Fixed Cost / TFC)
Yaitu biaya yang jumlahnya tidak tergantung atas besar kecilnya kuantitas
produksi yang dikeuarkan apabila produsen dalam waktu sementara produksi
dihentikan, maka biaya tetap ini harus dibayar dalam jumlah yang sama. 6
Contohnya adalah pembelian gedung, mesin, sewa gedung, pajak, dan lain-lain.
5
Suryawati, Teori Ekonomi Mikro,(Yogyakarta : AMP YKPN,t.t) hal 83
6
Ibid hal 174
7
Ibid hal 175
3. Biaya Total (Total Cost / TC)
Yaitu jumlah dari biaya tetap total dan biaya variabel total.8
∆C
=
∆Q
B. Minimalisasi Biaya
Efisiensi produksi dilakukan dengan minimalisasi biaya produksi dalam
jumlah yang sama. Yaitu dengan membandingkan antara total cost sitem bunga dengan total
cost bagi hasil. 12 Sebagaiama telah diketahui, adanya sistem bunga akan meningkatkan biaya
biaya total dari produksi sementara penerapan sistem bagi hasil akan menurunkan
penerimaan total. Dengan mengasumsikan bahwa tingkat kuantitas output telah tertentu maka
kita akan melihat bahwa biaya total dalam sistem bagi hasil lebih rendah dibandingkan
dengan sistem bunga. Dengan kata lain, sistem bagi hasil lebih efisien dibandingkan dengan
sistem bunga. Tariklah garis lurus dari sumbu X dimana saja, maka kita akan memperoleh
titik potongan dengan kurva biaya total dalam sistem bunga (TC).13
11
Hendrio Anto, Pengantar Ekonomika Mikro Islami,(Yogyakarta : Ekonisia, 2003) hal 254 - 258
12
Ibid hal 145
13
Ibid hal 260
Pertama menentukan titik dimana saja pada sumbu X sebagai titik yang
menggambarkan tingkat produksi yang sama (Q yang sama). Kemudian membuat garis
vertikal sampai memotong TC dan TCi dari titik yang telah ditentukan. Selanjutnya membuat
garis horizontal pada sumbu Y untuk masing-masing perpotongan antara garis vertikal TCi
dan TCrs/ps. Sehinggauntuk tingkat produksi yang sama (Q yang sama), total cost sistem
bagi hasil TCrs/ps selalu lebih kecil dibandingkan total cost dengan sitem bunga (TCi). Sebab
keberadaan bunga menjadi beban bagi produsen. Karena biaya tetap (FC) naik, maka akan
meningkatkan total cost (TC). Jadi dapat disimpulkan bahwa kriteria ini, produksi dengan
sistem bagi hasil lebih efisien dibandingkan dengan menggunakan sistem bunga.
14
Ibid hal 146
Pertama menetukan titik dimana saja pada sumbu Y sebagai titik yang
menggambarkan total biaya yang sama (TC yang sama), tentunya menetukan titik yang
diatas garis Fci. Kemudian membuat garis horizontal sampai memotong Tcdan TCi pada
sumbu Y. Selanjutnya membuat garis vertikal ke bawah sumbu X untuk masing-masing
perptongan antara garis horizontal dengan TC dan TCi. Ternyata untuk total cost yang sama
(TC yang sama), jumla produksi sistem bagi hasil (Qrs/ps) selalu lebih besar dibandingkan
jumlah produksi dengan sistem bunga (Qi) yang ditunjukkan dengan Qrs/ps> Qi. Jadi kriteria
ini menunjukkan bahwa produksi dengan sistem bagi hasil lebih efisien dibandingkan
menggunakan sistem bunga.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biaya produksi adalah semua pengelaranyang dilakukan oleh perusahaan untuk
memperoleh faktor-faktor produksi dan bahan-bahan mentah yang akan digunakan untuk
menciptakan barang-barang yang diproduksikan oleh perusahaan tersebut.
Fungsi biaya produksi, hubungan input dan output (besarnya biaya produksi
dipengaruhi jumlah output, besarnya biaya output tergantung pada biaya ats input yang
digunakan).
Sementar itu dalam sistem ekonomi islami pembayaran produksi tidak boleh
menggunakan sistem bunga, tetapi sistem bagi hasil (dengan mudharabah atau musyarakah).
Sistem bagi hasil tidak akan mempengaruhi biaya total, tetapi penerimaan total. Dengan
adanya bagi hasil, maka penerimaan total dari produsen akan berkurang, sebab sebagian
harus diberikan kepada partner-nya. Adanya sistem bunga akan meningkatkan biaya total dari
produksi sementara penerapan sistem bagi hasil akan menurunkan penerimaan total. Dengan
mengasumsikan bahwa tingkat kuantitas output telah tertentu maka kita akan melihat bahwa
biaya total dalam sistem bagi hasil lebih rendah dibandingkan dengan sistem bunga.
B. Saran
Setelah mempelajari makalah ini diharapkan kita menerapkan sistem hukum islam
dan menghindari riba. Apabila terdapat kekurangan pada makalah ini dimohonkan kritik yang
dapat membangun agar pembuatan makalah selanjutnya akan menjadi lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA