Woc Sinusitis

Unduh sebagai xlsx, pdf, atau txt
Unduh sebagai xlsx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

WEB OF CAUTION SINU

Definsi
·WHO : Sinusitis adalah inflamasi atau peradangan pada dinding sinus. Sinus merupakan
rongga kecil yang saling terhubung melalui saluran udara di dalam tulang tengkorak. Sinus
terletak di bagian belakang tulang dahi, bagian dalam struktur tulang pipi, kedua sisi batang
hidung, dan belakang mata.
·Hagop M. Afarian : sinusitis merupakan penyakit peradangan pada sinus paranasal
yang terjadi disebabkan oleh infeksi, alergi, atau masalah auto imun

Infeksi virus, bakteri , infeksi


jamur Reaksi anti gen- Peningkatan Reaksi anti gen-
anti bodi metabolisme anti bodi

Masuk melalui saluran


pernafasan Pelepasan Mengiritatif
Proses inflamasi pada mediator kimia ujung2 saraf

MK. Defisit Klien bertanya2


Terjadi edema Pengetahuan tentang penyakitnya

Mukosa yang Akumulasi cairan di


Peradangan
berhadapan akan saling meluas pada sinus sinus meningkat
bertemu Klien cemas thd
perubahan status
kesehatan
Vasodilatasi,
Produksi sputum perpindahan cairan
sehingga silia tidak meningkat
dapat bergerak dan ke interstisiil
ostium tersumbat

Sputum kental, purulen,


kadang berbau Pembengkakan daeah wajah (pipi,
Terjadi tekanan kelopak mata atas&bawah, dahi)
negative di dalam
ronga sinus
Mengalir ke
nasofaring MK. Gangguan
Cillia N.I tertutupi Citra Tubuh
menyebabkan Nafsu makan sputum
terjadinya transudasi, menurun
mula-mula serous Merangsang
reflek batuk
Perubahan integrasi
sensori penciuman
Intake nutrisi
Infeksi pada menurun
Batuk pada
sinus malam hari
Intake nutrisi
Infeksi pada menurun
Batuk pada
sinus malam hari
MK. Gangguan
Sensori Persepsi
BB menurun Penciuman
peradangan pada sinus
Istirahat tidur
terganggu
MK. Defisit Obstuksi jalan
Nutrisi napas oleh
sinusitis MK. Gangguan
Pola Tidur
sptum
MK : Pola Napas t
MK : Ansietas
SLKI : SLKI :
MK : Intoleransi Aktivitas Kecemasan klien teratasi Klien pola nafasnya
Kriteria Hasil : Anoreksia , Kriteria Hasil : Te
SLKI : Ferbalisasi kebingungan, Perilaku Tekanan inspirasi, V
klien bisa beraktifitas dengan nyaman tegang Penggunaan otot ba
Kriteria Hasil : Keluhan lelah , Depsnae setelah
berktifitas , Tekanan darah SIKI :
SIKI : 1. Monitor adanya p
SIKI : 1. Monitor tanda tanda ansietas 2. Aukultasi bunyi n
1. Identifikasi deficit tingkat aktifitas 2. Latihan terapi relaksasi 3. Monitor adanya s
2. Libatkan keluarga dalam aktifitas napas
3. Ajarkan cara melakukan aktifitas yang dipilih 4. Atur interval pem
sesuai kondisi pasie
5. Jelaskan prosedu

MK : Defisit Pengetahuan
MK : Nyeri Akut
SLKI :
klien dan keluarga mampu mengerti akan SLKI :
penyakit yang di derita klien klien tidak mengalami lagi
Kriteria Hasil : Kriteria Hasil : Pola napas, Meringis , Keluhan
nyeri , Gelisah
SIKI :
1. Identifikasi kesiapan dan kemampuan SIKI :
menerima informasi 1. Identifikasi skala nyeri
2. Identifikasi kebutuhan keselamatan 2. Jelaskan penyebab, periode, dan pemicu nyeri.
berdasarkan tingkat fungsi fisik kognitif dan 3. Kalaborasi pemberian analgetik
kebisaan 4. Pertimbangkan jenis dan sumber nyeri dalam
3. Anjurkan menghilangkan bahaya pemeliharaan strategi meredakan nyeri
 

MK : Gangguan Citra Tubuh MK : Ganggun Pola Tidur


SLKI : SLKI :
klien Ttidak ada lagi gangguan citra tubuh klien tidur dengan nyaman
Kriteria Hasil : Hubungan social , Melihat bagian Kriteria Hasil : Keluhan sulit tidur, Keluhan
tubuh, Verbalisasi perubahan gaya hidup sering terjaga , Keluhan pola tidur
SIKI : SIKI :
1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
tahap perkembangan 2. Identifikasi faktor penggangu tidur
2. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri 3. Fasilitas penghilang stress sebelum tidur
terhadap citra tubuh 4. Anjurkan menetapkan kebiasaan waktu tidur
3. Latih peningkatan penampilan diri
 
SIKI : SIKI :
1. Identifikasi harapan citra tubuh berdasarkan 1. Identifikasi pola aktivitas dan tidur
tahap perkembangan 2. Identifikasi faktor penggangu tidur
2. Anjurkan mengungkapkan gambaran diri 3. Fasilitas penghilang stress sebelum tidur
terhadap citra tubuh 4. Anjurkan menetapkan kebiasaan waktu tidur
3. Latih peningkatan penampilan diri
 

KLASIFIKASI SINUSITIS

Sinusitis akut Sinusitis Sinusitis kronis Sinusitis


subakut berulang

Terjadi secara
mendadak Sebuah peradangan Suatu kondisi yang Beberapa
yang berlangsung ditandai dengan serangan dalam
4-8 minggu gejala radang sinus setahun
yang berlangsung 8
minggu atau lebih
ION SINUSITIS
KELOMPOK : 4
1. ALFA ERA RAHMA FARESTY
2. ERICA
3. QURROTUN KHOFIVAH
4. RESA SEPTIAN
4. RIA NUR SAMSYAH

Meningkatkan
Reaksi anti gen- Ggn pada set point
anti bodi termoregulator temperatur

Mengiritatif Merangsang
ujung2 saraf respon nyeri Suhu tubuh
meningkat &
mengigil

MK. Nyeri Nyeri


Akut
MK. Hipertermi

MK : Hipertermia
Klien cemas thd
perubahan status SLKI :
kesehatan Anak memperlihatkan suhu tubuh
dalam batas normal
Kriteria Hasil : Mengigil , Suhu
MK. Ansietas tubuh , Suhu kulit

SIKI :
gkakan daeah wajah (pipi, 1. Identifikasi penyebab hipertermi
mata atas&bawah, dahi) 2. Monitor suhu tubuh
3. Lakukan pendinginan eksternal

MK. Gangguan
Citra Tubuh Penggunaan
hiperventilasi otot2
aksesoris

Ketidakseimbangan suplai
Suplay O2 O2 dgn kebutuhan tubuh
menurun
MK. Pola Napas
MK. Bersihan Metabolisme Tidak Efektif
Jalan Napas menurun
Tidak Efektif
kelemahan
Mengganggu
aitifitas fisik
MK.
Intoleransi
MK : Pola Napas tidak Efektif Aktivitas

SLKI :
Klien pola nafasnya efektif
Kriteria Hasil : Tekanan ekspirasi ,
Tekanan inspirasi, Ventilasi semenit,
Penggunaan otot bantu napas

SIKI :
1. Monitor adanya produksi sputum
2. Aukultasi bunyi napas
3. Monitor adanya sumbatan jalan
napas
4. Atur interval pemantauan respirasi
sesuai kondisi pasien
5. Jelaskan prosedur pemantauan

MK : Defisit Nutrisi

SLKI :
klien dapat memenuhu nutrisi nya
Kriteria Hasil : Frekuensi makan , Nafsu
makan , Bising usus

SIKI :
1. Identifikasi kebiasaan makan dan 2.
perilaku makan yang harus di ubah
3. Memonitor intake dan output cairan

MK : Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif

SLKI :
klien bisa bernafas dengan efektif
Kriteria Hasil : Gelisah , Pola napas,
Frekuensi napas, Produksi sputum

eluhan SIKI :
1. Monitor pola napas
2. Monitor sputum
3. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik jika diperlukan

tidur
aktu tidur
2. Monitor sputum
3. Lakukan penghisapan lendir kurang dari 15
detik jika diperlukan

tidur
aktu tidur

MK : Gangguan Sensori Persepsi Penciuman

SLKI :
klien bisa menggunakan indra pnciumannya
dengan baik
Kriteria Hasil : Verbalisasi merasakan sesuatu
melalui indra penciuman , Distori sensori ,
Melamun , Menarik diri

SIKI :
1. Periksa ststus mental, status sensori, dan
tingkat kenyamanan
2. Batasi stimulus lingkungan
3. Ajarkan cara meminimalkan stimulus
4. Kalaborasi dalam meminimalkan prosedur atau
tindakan

Anda mungkin juga menyukai