Panduan Penetapan DPJP (E.p 6.1)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BUKU PANDUAN

PENETAPAN DPJP
RSUD MAJALENGKA

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA


JAWA BARAT
INDONESIA
2015
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas


limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga Panduan Penetapan Dokter
Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) Rumah Sakit Umum Daerah
Majalengka dapat diselesaikan pada waktunya.
Panduan ini dapat menjadi acuan bagi Rumah Sakit dalam
Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) di Rumah Sakit
Umum Daerah Majalengka.
Kami menyadari bahwa panduan ini masih belum sempurna dan
kami mengharapkan adanya masukan bagi penyempurnaan panduan ini
dikemudian hari.

Majalengka, Juni 2015

Tim Penyusun
ii
BAB I
DEFINISI

A. Definisi
1. Dokter Penanggung jawab Pelayananan (DPJP) adalah dokter yang
bertanggung jawab atas pelayanan pasien yang dirawatnya.
2. Yang dimaksud dengan penjelasan kepada pasien adalah semua informasi
yang menjadi hak pasien khususnya yang terkait dengan pelayanan medik
yang dijalaninya.
3. Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) adalah dokter yang
bertanggung jawab sepenuhnya atas pengelolaan asuhan medis seorang
pasien di RSUD Majalengka (apabila pasien hanya perlu asuhan medis dari 1
orang dokter).
4. Yang dimaksud dengan Dokter Utama adalah dokter spesialis yang pertama
kali menerima pasien, baik dari rujukan dokter umum maupun menerima
langsung pasien tersebut.
5. DPJP Utama adalah dokter koordinator yang memimpin proses pengelolaan
asuhan medis bagi pasien yang harus dirawat bersama oleh lebih dari 1
orang dokter.
6. DPJP Tambahan adalah dokter yang ikut memberikan asuhan medis pada
seorang pasien, yang oleh karena kompleksitas penyakitnya memerlukan
perawatan bersama oleh lebih dari 1 orang dokter.

B. Maksud dan Tujuan


Panduan ini dimaksudkan sebagai petunjuk pelaksanaan dari kebijakan
direktur tentang dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP), yang menjelaskan
tata cara operasional dari konsep dan kebjakan DPJP di Rumah Sakit Umum
Daerah Majalengka.

C. Tujuan Umum
Tercapainya mutu pelayanan yang baik, sehingga dapat meningkatkan
kepuasan pasien terhadap rumah sakit.
D. Tujuan khusus
1. Adanya pedoman bagi seluruh staf medis rumah sakit rumah umum daerah
majalengka dalam menerapkan pola operasional DPJP, sehingga terjadi
kesamaan pengertian, keseragaman dalam pelaksanaan, pencatatan dan
pelaporan.
2. Pengelolaan asuhan medis pasien oleh DPJP terlaksana dengan baik sesuai
kebijakan dan SPM, SOP dan standar keselamatan pasien yang ditetapkan
oleh Kemenkes dan Komisi Nasional keselamatan pasien.
BAB II
RUANG LINGKUP

Pedoman ini berlaku pada semua lini pelayanan Rumah Sakit Umum
Daerah Majalengka yang meliputi IGD, Rawat Jalan, Ruang perawatan, Ruang
tindakan (OK dan VK) dan sarana penunjang medis.
Adapun tujuan dan fungsi dari DPJP sebagai berikut:
1. Mengelola asuhan medis seorang pasien secara mandiri dan otonom, yang
mengacu pada standar pelayanan medis rumah sakit, secara komprehensif
mulai dari diagnosa, terapi, tindak lanjut sampai rehabilitasi.
2. Melakukan konsultasi dengan disiplin lain yang dianggap perlu untuk
meminta pendapat atau perawatan bersama ,demi kesembuhan pasien.
3. Membuat rencana pelayanan pasien dalam berkas rekam medis yang
memuat segala aspek asuhan medis yang akan dilakukan, termasuk
konsultasi, rehabilitasi dll.
4. Memberikan penjelasan secara rinci kepada pasien dan keluarga tentang
rencana dan hasil pelayanan baik tentang pengobatan, prosedur maupun
kemungkinan hasil yang tidak diharapkan.
5. DPJP berkewajiban memberikan kesempatan kepada pasien atau
keluarganya untuk bertanya atas hal-hal yang tidak/belum dimengerti.
Sedangkan tujuan dan fungsi dari DPJP Utama sebagai berikut:
1. Melakukan koordinasi proses asuhan medis pasien oleh DPJP yang terlibat.
2. Menyeleksi dan mengefisienkan pemeriksaan yang akan dilakukan terhadap
pasien.
3. Menyeleksi dan mengefisienkan pengobatan yang akan diberikan kepada
pasien.
4. Menghentikan keterlibatan DPJP lain dalam perawatan bersama apabila
dianggap perannya tidak dibutuhkan lagi.
5. Memberikan penjelasan medis kepada keluarga atas kemajuan atau kondisi
pasien.
6. Mengisi resume rekam medis pasien.
7. Menjawab pertanyaan pihak ketiga atas kondisi pasien.
BAB III
TATA LAKSANA

A. Pola Operasional DPJP


Pola Operasional DPJP sebagai berikut:
1. Setiap pasien yang berobat di RSUD Majalengka harus memiliki DPJP.
2. Apabila pasien berobat di unit rawat jalan maka DPJP nya adalah dokter
klinik terkait.
3. Apabila pasien berobat di IGD dan tidak dirawat inap, maka DPJP nya
adalah dokter jaga IGD.
4. Apabila pasien dirawat inap maka DPJP nya adalah dokter spesialis disiplin
yang sesuai.
5. Apabila pasien dirawat bersama oleh lebih dari 1 orang dokter spesialis.
maka harus ditunjuk seorang sebagai DPJP utama dan yang lain sebagai
DPJP tambahan.

B. Penentuan DPJP
1. Penentuan DPJP harus dilakukan sejak pertama pasien masuk rumah sakit
(baik rawat jalan, IGD maupun rawat inap) dengan mempergunakan cap
stempel pada berkas rekam medis pasien.
2. Cap stempel “ DPJP Dr ...... “ untuk pasien yang dirawat oleh seorang dokter.
3. Cap stempel “ DPJP UTAMA Dr ......” untuk pasien yang dirawat bersama
beberapa dokter.

C. Klarifikasi DPJP di Ruang Rawat


Apabila dari IGD maupun rawat jalan DPJP belum ditentukan, maka
petugas ruangan wajib segera melakukan klarifikasi tentang siapa DPJP pasien
tersebut.

D. Penentuan DPJP bagi pasien baru di ruangan


Pengaturan penetapan DPJP berdasarkan jadwal konsulen jaga di IGD
atau Ruangan, konsulen jaga hari itu menjadi DPJP dari semua pasien masuk
pada hari tersebut, kecuali kasus dengan surat rujukan.
1. Surat rujukan langsung kepada konsulen; dokter spesialis yang dituju
otomatis menjad DPJP pasien tsb, kecuali dokter yang dituju berhalangan,
maka beralih ke konsulen jaga hari itu.
2. Atas permintaan keluarga; pasien dan keluarga berhak meminta salah
seorang dokter spesialis untuk menjadi DPJP nya sepanjang sesuai dengan
disiplinnya. Apabila penyakit yang diderita pasien tidak sesuai dengan
disiplin dokter dimaksud, maka diberi penjelasan kepada pasien atau
keluarga, dan bila pasien atau keluarga tetap pada pendirinnya maka dokter
spesialis yang dituju yang akan mengkonsulkan kepada disiplin yang sesuai.
3. Hasil rapat Komite medis pada kasus tertentu; pada kasus yang sangat
kompleks atau sangat spesifik maka penentuan DPJP berdasarkan rapat
komite medis.

E. Rawat Bersama
Seorang DPJP hanya memberikan pelayanan sesuai bidang /disiplin dan
kompetensinya saja. Bila ditemukan penyakit yang memerlukan penanganan
multi disiplin, maka perlu dilakukan rawat bersama.
Dalam hal rawat bersama harus ada pertemuan bersama antara DPJP
yang mengelola pasien dan keputusan rapat dicatat dalam berkas rekam medis.

F. Perubahan DPJP Utama


Untuk mencapai efektifitas dan efisiensi pelayanan, DPJP utama dapat
saja beralih atas keinginan pasien/keluarga atau keputusan Komite medis.
Perubahan DPJP Utama ini harus dicatat dalam berkas rekam medis dan
ditentukan sejak kapan berlakunya.

G. DPJP pasien rawat ICU


Apabila pasien dirawat di ICU, maka otomatis DPJP ICU yang menjadi
DPJP Utama yang berwenang mengendalikan pengelolaan pasien dengan tetap
berkoordinasi dengan DPJP awal pasien atau DPJP Utama (bila pasien dirawat
bersama sebelum masuk ICU).
H. DPJP di OK
DPJP di OK adalah dokter operator yang melakukan operasi dan
bertanggung jawab atas seluruh kegiatan pembedahan, sedangkan dokter
anestesi sebagai DPJP tambahan. Dalam melaksanakan tugas mengikuti SOP
masing-masing, akan tetapi semua harus mengikuti prosedur Save Surgery
check list (sign in, time out dan sign out) serta dicatat dalam berkas rekam
medis.

I. DPJP di IGD
DPJP di IGD adalah dokter jaga IGD yang pertama kali memberikan
penatalaksanaan terhadap pasien IGD. Pengalihan DPJP di IGD dapat
dilakukan apabila
1. Apabila dalam keadaan emergency dan perlu dikonsultasikan kepada dokter
spesialis sesuai dengan diagnosisnya demi keselamatan pasien tersebut,
maka DPJP beralih kepada dokter spesialis yang bersangkutan.
2. Apabila pasien IGD masih berada di IGD karena alasan tertentu dan tidak
dalam keadaan gawat darurat, maka DPJP beralih ke dokter jaga
berikutnya.
3. Apabila pasien IGD dipindahkan ke ruang Rawat Inap, maka DPJP beralih
ke DPJP ruangan Rawat Inap.

J. Koordinasi dan Transfer Informasi antar DPJP


1. Koordinasi antar DPJP tentang rencana dan pengelolaan pasien harus
dilaksanakan secara komprehensif, terpadu dan efektif serta selalu
berpedoman pada SPM dan Standar Keselamatan pasien.
2. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP harus dilaksanakan secara
tertulis.
3. Apabila secara tertulis dirasa belum optimal maka harus dilakukan koordinasi
langsung, dengan komunikasi pribadi atau pertemuan/rapat formal.
4. Koordinasi dan transfer informasi antar DPJP ditulis dalam berkas rekam
medis, dengan menggunakan formulir khusus /lembar Konsultasi.
5. Konsultasi bisa biasa, atau segera/cito.
6. Dalam keadaan tertentu seperti konsul diatas meja operasi, lembar konsul
bisa menyusul , sebelumnya melalui telepon.
7. Konsultasi dari dokter jaga IGD kepada konsulen jaga bisa lisan pertelepon
yang kemudian ditulis dalam berkas rekam medis oleh dokter jaga.

Ditetapkan di : Majalengka
Pada Tanggal : 1 Pebruari 2017
Direktur RSUD Majalengka

dr. H. Harizal F Harahap, MM


Pembina
NIP. 19691217 200212 1 005

Daftar Pustaka

1. Amir, A., 1997. Bunga Rampai Hukum Kesehatan, Widya Medika, Jakarta.
2. Achadiat, 1996. Pernik-Pernik Hukum Kedokteran Melindungi Pasien dan
Dokter, Widya Medika, Jakarta.
3. Guwandi, J., 1995. Persetujuan Tindakan Medik (Informed Consent), Balai
Penerbit Fakultas Kedokteran Univesrsitas Indonesia, Jakarta.
4. Guwandi, J., 2004. Hukum Medik (Medical Law), Balai Penerbit Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta.
5. Hanafiah, M.J.& Amir, A., 1999. Etika Kedokteran & Hukum Kesehatan, Edisi 3,
Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
Jalan.Kesehatan No. 77 Majalengka 45411
Telp. (0233) 281043-281189. Fax. 0233) 282741,
E-mail: [email protected] Website : www.rsudmajalengka.majalengkakab.go.id

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA


NOMOR : ....... TAHUN 2015
TENTANG
PENETAPAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA

DIREKTUR RSUD MAJALENGKA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


di Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka perlu ditetapkan
DPJP;
b. bahwa kelompok Staf Medis Fungsional memiliki wewenang
menetapkan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP);
c. bahwa penetapan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
perlu ditetapkan melalui surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Udang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 334/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Permenkes RI No 1419 tahun 2005 tentang penyelenggaraan
praktek Dokter dan Dokter Gigi.

Memutuskan ...................

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : Menetapkan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini.
Kedua : Uraian tugas DPJP sebagaimana tertuang dalam panduan
penetapan DPJP
Ketiga : Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) bertanggung jawab
langsung kepada Direktur
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
catatan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Majalengka
Pada Tanggal : 1 Pebruari 2015
DIREKTUR RSUD MAJALENGKA

dr. H. Harizal F Harahap, MM


Pembina
NIP. 19691217 200212 1 005

Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSUD Majalengka


Nomor :
Tanggal :
Tentang : Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) pada
RSUD Majalengka

DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP)


N SMF NAMA DOKTER SPESIALIS
o
dr Endang Widajanti, Sp.A
1 SMF Anak Spesialis Anak
dr Wiwin Winiar, Sp.A.,M.Kes
dr Imam Eryadi, Sp.B Spesialis
2 SMF Bedah dr Al Ridla Cahaya N, Sp.B
Bedah
dr Wiryawan, Sp.OG Spesialis
3 SMF Obgyn dr Mikhael Yovianus, Sp.OG
Kebidanan
4 SMF Saraf dr Muditakirti Sidarta, Sp.S Spesialis Saraf
5 SMF THT dr Deden W S, Spesialis THT
Sp.THT,KL.,M.Kes
6 SMF Penyakit Dalam dr Melindah, Sp.PD Spesialis
Penyakit Dalam
7 SMF Anestesi dr Teddy Nugraha, Sp.An.,M.Kes Spesialis
Anestesi
8 SMF Kulit dr Pudyahtuti Taihitu, Sp.KK Spesialis Kulit
9 SMF Gigi drg H. Ami Krismiati, MPH Dokter Gigi

Ditetapkan di : Majalengka
Pada Tanggal : 1 Pebruari 2015
DIREKTUR RSUD MAJALENGKA

dr. H. Harizal F Harahap, MM


Pembina
NIP. 19691217 200212 1 005

PEMERINTAH KABUPATEN MAJALENGKA


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
Jalan.Kesehatan No. 77 Majalengka 45411
Telp. (0233) 281043-281189. Fax. 0233) 282741,
E-mail: [email protected] Website : www.rsudmajalengka.majalengkaka.go.id
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA
NOMOR : .......... TAHUN 2015
TENTANG
PENETAPAN DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP) IGD
PADA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH MAJALENGKA

DIREKTUR RSUD MAJALENGKA

Menimbang : a. Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan


di Rumah Sakit Umum Daerah Majalengka perlu ditetapkan
DPJP;
d. bahwa kelompok Staf Medis Fungsional memiliki wewenang
menetapkan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP);
e. bahwa penetapan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
perlu ditetapkan melalui surat Keputusan Direktur.

Mengingat : 1. Undang-undang RI Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;


2. Udang-Undang RI Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktek
Kedokteran;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No 334/MENKES/SK/XII/1999
tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Permenkes RI No 1419 tahun 2005 tentang penyelenggaraan
praktek Dokter dan Dokter Gigi.

Memuutuskan ……………..
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
Pertama : Menetapkan dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP)
sebagaimana terlampir dalam Surat Keputusan ini.
Kedua : Uraian tugas DPJP sebagaimana tertuang dalam panduan
penetapan DPJP
Ketiga : Dokter penanggung jawab pelayanan (DPJP) bertanggung jawab
langsung kepada Direktur
Keempat : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
catatan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan dalam surat
keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Majalengka
Pada Tanggal : 1 Pebruari 2015
DIREKTUR RSUD MAJALENGKA

dr. H. Harizal F Harahap, MM


Pembina
NIP. 19691217 200212 1 005

Lampiran : Surat Keputusan Direktur RSUD Majalengka


Nomor :
Tanggal :
Tentang : Penetapan Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP) IGD pada
RSUD Majalengka

DOKTER PENANGGUNG JAWAB PELAYANAN (DPJP) IGD

No NAMA DOKTER JABATAN


1 dr. Dewi Nurmalasari Dokter Umum
2 dr. H.Ade Zulkarnaen Dokter Umum
3 dr. Sri Dewi Utami Dokter Umum
4 dr. Heny kodariah Susilo Dokter Umum
5 dr. Rini Khairunisa Dokter Umum
6 dr. Masganjar Nugraha Dokter Umum
7 dr. Ani Purwati Paligar Dokter Umum
8 dr. Rafi Rizki Dokter Umum
9 dr. Rizky Ramdhani Dokter Umum
10 dr. Pindi Tresna Lestari Dokter Umum
11 dr. Iis Aisyah Dokter Umum
12 dr. Delila Rola Dokter Umum

Ditetapkan di : Majalengka
Pada Tanggal : 1 Pebruari 2015
DIREKTUR RSUD MAJALENGKA

dr. H. Harizal F Harahap, MM


Pembina
NIP. 19691217 200212 1 005

Anda mungkin juga menyukai