RKS Elektrikal
RKS Elektrikal
RKS Elektrikal
PASAL 1.
URAIAN UMUM :
a. Syarat-syarat umum instalasi Mekanikal / Eletrikal ini berisi
perincian yang menperjelas / menambahkan hal-hal yang tercamtum dalam Buku Syarat-
syarat Administratip. Dalam hal ini Buku Syarat-syarat Administratip saling melengkapi
dengan Syarat-syarat Umum Mekanikal / Elekterikal.
b. Persyaratan Persyaratan ini berlaku untuk semua pekerjaan
PASAL 2.
PERSYARATAN PELAKSANAAN :
2.1 Instalasi yang dinyatakan di dalam spesifikasi ini harus dilaksanakan sesuai dengan undang-
undang dan peraturan-peraturan yang berlaku saat ini di Indonesia serta tidak bertentangan
dengan ketentuan-ketentuan dari Jawaban Keselamatan Kerja.
2.2 Cara dab teknik pemasangan harus memenuhi syarat-syarat yang tercantum dan telah
ditetapkan sebagai peraturan pemasangan instalasi ini oleh Badan yang berwenang dalam
hal ini, bila tidak ada petunjuk dari Direksi / Pengawas.
2.3 Pelaksanaan pekerjaan harus ditangani oleh tenaga-tenaga akhli dalam instalansi
Mekanikal / Eletrikal, untuk dapat dipertanggung-jawabkan.
2.4 Tenaga ahli harus ditempatkan di lapangan oleh Kontraktor sehingga dapat berdiskusi
dengan Direksi / Pengawasan pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
2.5 Kontraktor diharuskan melaksanakan pekerjaan test penuh di bawah persyaratan
operasional. Testing harus dilaksanakan di hadapan Direksi / Pengawas.
2.6 Penggantian material yang kurang baik atas kesalahan pemasangan adalah tanggung-jawab
Kntraktor dan Kontraktor harus mengganti / memperbaiki hal tersebut di atas.
2.7 Semus biaya dan pengurusan perijian, lisensi, penguji, adalah tanggung-jawab Kontraktor.
2.8 Semua syarat-syarat penerimaan bahan-bahan, peralatan, cara-cara pemasangan, kualitas
pekerjaan dan lain-lain, untuk sistim instalasi Mekanikal / Elektrikal ini harus sesuai dengan
standar-standar sebagai berikut :
Peraturan Umum Instalasi Listrik th.2000.
Peraturan yang telah ditentukan PLN laiannya.
Peraturan-peraturan yang telah ditentukan Pemda Majaalengka
Pedoman Plumbing Indonesia 1979.
Penanggulangan Bahaya Kebakaran, peraturan DKI No.3 tahun 1975.
Pedoman Pengawasan Instalasi Listrik, Departemen Tenaga Kerja &
Transmigrasi No.59/DP/1980.
Pedoman dan petujuk Keselamatan Kerja PLN No.48.
Peraturan Pokok Teknik Penyehatan mengenai air minum dan air buangan,
rancangan 1968 Dirjen Cipta Karya, Direktorat Teknik Penyehatan.
Peraturan Instalasi Air Minum dari PAM Bekasi.
Algemeene Voorwarden Voor Drink Water Instalatir (AVWI).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
173/Men.Kes/Per/VIII/77, tentang Pengawasan Pencemaran Air dari Badan Air untuk
berbagai kegunaan yang berhubungan dengan kesehatan.
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
2.10.9 Bilamana sampai terjadi gangguan, maka Kontraktor wajib mengerjakan saran-
saran perbaikan untuk segenap pihak. Apabila hal ini dilakukan, Kntraktor tetap
bertanggung-jawab atas segala kerugian-kerugian yang ditimbulkan.
2.13.3 Kontraktor harus membuat jadwal / skedul waktu pelaksanaan, skedul tenaga kerja,
skedul pengadaan peralatan dan network planning yang terrinci untuk setiap
pekerjaannya dan diserahkan kepada Direksi / Pengawas atau pihak lain yang
ditunjuk untuk mendapatkan persetujuan. Skedul dan net-work planning harus
diserahkan dalam waktu 15 hari kelender sesudah menerima SPK.
2.13.4 Kontraktor harus mengadakan :
a. Laporan kegiatan pekerjaan harian
b. Laporan prestasi pekerjaan dan pengadaan material mingguan
c. Laporan prestasi pekerjaan bulanan beserta foto-foto dokumentasi.
2.13.5 Untuk setiap tahap pekerjaan sistem Mekanikal dan Eletrikal yang telah selesai
dikerjakan, Kontraktor harus mengadakan pernyataan tertulis dari pihak Direksi /
Pengawas atau pihak yang ditunjuk yang menerangkan bahwa tahap pekerjaan
sistem Elektrikal dan Mekanikal telah selesai dikerjakan sesuai dengan persyaratan
yang ada.
Tahap-tahap pekerjaan sistem ini ditentukan kemudian, berdasarkan pada jadwal
perincian waktu yang diserahkan oleh Kontraktor.
2.13.6 Di dalam setiap pelaksanaan pengujian dan trial run pekerjaan siste Mekanikal dan
Elektrikal ini harus dihindari pihak Direksi / Pengawa. Konsultan, Akhli atau
pihak-pihak lain yang ditunjuk oleh Direksi / Pengawas. Untuk ini harus dibuatkan
berita acaranya bersama pemegang merek peralatan yang diuji dan dari Kontraktor
yang bersangkutan. Peralatan untu menguji harus berkualitas baik dan sudah di
tera.
Semua biaya pada pengetesan sepenuhnya menjadi tanggung-jawab Kontaraktor.
2.13.7 Kontraktor wajib melaporkan kepada Direksi / Pengawas atau Akhli yang
ditugaskan apabila sekiranya terjadi kesulitan atau gangguan-gangguan yang
mungkin terjadi pada saat melaksanakan pekerjaan.
2.13.8 Untuk pekerjaan di luar jam kerja, biaya yang dikeluarkan oleh Direksi / Pengawas
untuk pengarahan dan pengawasannya oleh Kontraktor.
Data-data tersebut haruslah diserahkan kepada pemilik sebanyak 3 (tiga) set dan
kepada Direksi / Pengawas 2 (dua).
Bila gambar dan data-data tersebut belum lenglkap diserahkan maka pekerjaan
Kontraktor belum bias diprestasikan 100 %
2.15.2 Kontraktor harus memberikan pendidikan teori dan praktek mengenai operasi dan
perawatannya kepada petugas-petugas teknik yang ditunjuk oleh Direkasi /
Pengawas secara cuma-Cuma sampai cakap menjalankan tugasnya, minimal 3
orang selam 3 (tiga) bulan sebelum penyerahan pertama proyek ini dilakukan.
Kontraktor harus mengajukan rencana sistim pendidikan ini terlebih dahulu kepada
Direksi / Pengawas. Pendidikan ini dan segala biaya pelaksanaannya menjadi
tanggung-jawab Kontraktor.
2.15.3 Kontraktor harus pula memberikan 2 (dua) set singkat petunjuk operasi dan
perawatan yang dibuat dalam bahasa Indonesia kepada Direksi / Pengawas dan
sebuah lagi hendaknya dipasang dalam suatu kaca berbingkai dan ditempatkan
pada dinding dalam ruang mesin utama atau tempat lain yang ditunjuk Direksi /
Pengawas.
2.17 I j i n.
2.17.1 Semua ijin-ijin dan persyaratan-persyaratan yang mungkin diperlukan untuk
melaksanakan instalasi ini harus dilakukan oleh Kontraktor atas tanggungan dan
biaya Kontraktor.
2.17.2 Semua pemeriksaan, pengujian dan lain-lain, beserta keterangan resminya yang
mungkin diperlukan untuk pelaksanaan instalasi ini harusnya dilakukan oleh
Kontraktor atau pihak lain yang ditunjuk oleh Direksi / Pengawas dengan semua
biaya atas beban Kontraktor.
2.17.3 Kontraktor harus bertanggung-jawab atas penggunaan alat-alat yang dipatentkan
serta kemungkinan tuntutan ganti rugi dan biaya-biaya yang diperlukan untuk ini.
Untuk hal ini Kontraktor wajib menyerahkan Surat pernyataan mengenai hal
tersebut di atas.
2.17.4 Kontraktor harus menyrerahkan semua ijin atau keterangan resmi yang
diperlukanya mengenai instalasi proyek ini kepada Direksi / Pengawas atau pihak
yang ditunju, sebelum penyerahan kedua dilakukan.
2.17.5 Kontraktor harus memperoleh ijin terlebih dahulu dari Direksi / Pengawas setiap
akan memulai suatu tahapan pekerjaan, demikian pula bila akan melaksanakan
pekerjaan di luar jam kerja (kerja lembur).
2.17.6 Kontraktor harus mendapatkan ijin-ijin yang berhubungan dengan pajak,
pemerintahan setempat, badan yang berwenang tertahap instalasi yang dikerjakan.
Dalam hal ini, semua biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan permintaan ijin
tersebut harus dibayar oleh Kontraktor, termasuk biaya memperbanyak gambar
yang diperlukan untuk pengurusan IMB.
2.18.8 Akibat pekerjaan tersebut di atas (pembobokan, pembongkaran dsb.) harus ditutup
kembali seperti semula dan dirapikan / difinish yang rapi sehingga tidak terlihat
lagi bekas-bekas pembobokan.
2.18.9 Selambat-lambatnya 1 (satu) bulan sesudah ditunjuk, Kontraktor harus
menyerahkan gambar / data teknis listrik sesuai dengan keperluan peralatan yang
akan dipasang, agar peralatan tersebut dapat beroperasi dengan baik berikut
pengamanannya.
Jika hal ini tidak dilaksanakan, segala akibatnya menjadi tanggung-jawab
Kontraktor.
2.21 B a h a n.
2.21.1 Kontraktor harus menyerahkan pada waktu tender, brosur teknis asli peralatan
utama Mekanikal / Elektrikal juga brosur asli pipa, kabel, pipa conduit, katup-
katup, detector, sensor dan lainnya baserta data-data teknis dan mengisi daftar
skedul dari peralatan tersebut. Pada brosur-brosur peralatan / bahan yang
ditawarkan harus diberi tanda dengan warna yang jelas.
2.21.2 Apabila ada data-data serta bahan yang diajukan menyimpang dari yang
disebutkan di dalam gambar-gambar dan spesifikasinya, maka nilai evaluasi
penawaran Kontraktor tersebut akan dikurangi dan Kontraktor tetap harus
menggantinya sesuai dengan gambar dan spesifikasinya.
2.21.3 Semua pelaksanaan instalasi yang berbeda dengan spesifikasi dan gambar, tanpa
persetujuan tertulis dari pihak yang berwenang harus dipernaiki dan diubah sesuai
dengan spesifikasi dan gambar yang telah disepakati bersama, atas tanggungan
biaya Kontraktor.
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
2.21.4 Semua bahan yang digunakan dalam instalasi ini harus baru, dalam keadaan baik,
tidak bercacat, sesuai dengan spesifikasi dan gambar. Kontraktor harus menjaga
kebersihan serta melindungi semua bahan-bahan yang digunakan dalam instalasi
ini sebelum dipasang.
2.21.5 Bilamana ternyata dipakai / digunakan bahan / peralatan lama, bekas
dipergunakan, bercacat atau rusak. Kontraktor harus menggantinya dengan bahan-
bahan atau peralatan yang baru dan tetap sesuai dengan spesifikasi dan gambar,
atas biaya tanggungan Kontraktor.
2.21.6 Tidak diperkenankan mendatangkan bahan / peralatan masuk ke site sebelum
contoh atau brosurnya disetujui oleh Direksi / Pengawas. Semua bahan yang telah
masuk di site dan menyimpang dari ketentuan dalam spesifikasi, contoh ataupun
brosur yang telah disetujui, maka bahan / Peralatan tersebut harus dikeluarkan dari
site dalam waktu 1x24 jam sejak diketahuinya penyimpangan itu oleh Direksi /
Pengawas.
Bila hal ini belum dilakukan maka bahan tersebut segera akan dimusnakan.
PASAL 3.
LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan instalasi sistim ini meliputi seluruh pengangkutan dan pengadaan bahan-bahan serta
peralatan-peralatan utama, peralatan Bantu, peralatan untuk instalasi, tenaga kerja, pembuatan
alat-alat, pemasangan, termasuk pengadaan listrik dan air untuk keperluan pengujian dan
keperluan kerja. Keterangan-keterangan yang tidak dicantumkan di dalam spesifikasi maupun
dalam gambar tetapi perlu untuk pelaksanaan pekerjaan instalasi secara keseluruhan harus juga
dimasukkan ke dalam pekerjaan ini.
Perincian umum pekerjaan instalasi ini adalah sebagai berikut (perincian lebih lanjut dapat
dilihat pada Syarat-syarat Khusus Teknik) :
3.1 Sistem Mekanikal.
a. Instalasi penyediaan air bersih.
b. Instalasi pembuangan air kotor dan air bekas serta air hujan.
c. Instalasi tata udara (air conditioner)
d. Instalasi diesel-genset
e. Instalasi pemadam kebakaran (fire hydrant)
3.2 Sistim Eletrikal.
a. Instalasi sistem distribusi listrik lengkap berikut panel-panel daya dan penerangan,
instalasi penerangan dan stop kontak, instalasi penangkal petir dan instalasi
pentanahan
b. Instalasi tata-suara (sound system)
c. Instalasi telepon.
3.3 Penyetelan seluruh sistim agar lengkap dan dapat pekerja dengan baik sesuai dengan
persyaratan dokumen pelelangan dan gambar-gambar yang ada.
3.4 Pengadaan pemasangan seluruh sistem instalasi Mekanikal / Elektrikal sesuai dengan
gambar dokumen, spesifikaasi dan lainnya sesuai dengan kontrak.
3.5 Segala sesuatu menngenai lingkup pekerjaan ini yang masih kurang jelas, Kontraktor
dapat menanyakan lebih lanjut kepada Direksi / Pengawas, Konsultan atau pihak lain yang
ditunjuk untuk ini.
3.6 Apabila sampai terjadi kelalaian dan kekurangan, Kontraktor harus bertanggung-jawab
atas kerugian-kerugian yang mungkin terjadi.
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
3.7 Semua pengadaan, pemasangan dan pengujian pekerjaan instalasi Mekanikal / Eletrikal
harus berdasarkan gambar dokumen lengkap dan sesuai dengan spesifikasi teknik, serta
addendum spesifikasi.
3.8 Bila dalam spesifikasi ini terdapat klausal-klausal/butir-butir yang tertulis / disebutkan
kembali, hal ini bukan berarti kalusalnya dihilangkan, akan tetapi malah mempertegas
spesifikasinya.
3.9 Kontraktor harus memperhitungkan di dalam harga instalasi Mekanikal / Eletrikal segala
biaya pengujian di pabrik pembuatanya dan memberikan ijin untukdisaksikan oleh pejabat
yang ditunjuk oelh Pemilik. Sistim pengujian harus disampaikan secara tertulis 1 (satu)
bulan sesudah meneriama SPK.
Pengadaan dan pengangkutan ke lokasi proyek, pemasangan bahan, material, peralatan dan
perlengkapan sistem listrik sesuai dengan peraturan / standar yang belaku seperti yang
ditunjuk pada syarat-syarat umum untuk menunjang bekerjanya system / peralatan,
walaupun tidak tercantum pada Syarat-syarat Khusus Teknik atau gambar dokumen.
PASAL 4. GAMBAR-GAMBAR.
a. Gambar-gambar eletrikal menunjukkan secara khusus teknik pekerjaan listrik yang di
dalamnya dicantumkan besarn-besaran listrik dan mekanis serta spesifikasi tertentu lainnya.
b. Pengerjaan dan pemasangan peralatan-peralatan harus disesuaikan dengan kondisi
lapangan.
c. Gambar-gambar arsitektur, struktur, mekanikal / elektrikal dan kontrak lainnya haruslah
menjadi referensi untuk koordinasi dalam pekerjaan secara keseluruhan. Kontraktor harus
menyesuaikan peralatan terhadap perencanaan dan memeriksannya kembali. Setiap
kekurangan / kesalahan perencanaan harus disampaikan kepada Akhli, Direksi / Pengawas
atau pihak lain yang ditujuk untuk itu.
b. Ukuran.
Setiap kotak outlet harus diberikan bukaan untuk conduit hanya di tempat
yang diperlukan. Setiap kotak harus cukup besar untuk menampung jumlah dan
ukuran conduit, sesuai dengan persyaratan, tetapi tidak kurang dari ukuran
yang ditunjuk atau dipersyaratan.
c. Tipe Tahan Cuaca (Weatherproof Type).
Kotak-kotak outlet di tempat-tempat tersebut di bawah ini harus dari tipe yang
diberi gasket tahan cuava :
- tempat-tempat yang kena matahari.
- tempat-tempat yang kena hujan.
- tempat-tempat yang kena minyak.
- tempat-tempat yang kena udara lembab.
- tempat-tempat yang ditunjuk di dalam gambar.
d. Outlet Pada Pernukaan Khusus.
Kotak outlet untuk stop dan saklar-saklar yang dipasang pada partisi, blok
beton, marmer, frame besi, bata atau dinding kayu harus berbentuk persegi dan
mepunyai sudut dan sisi-sisi tegak.
5.1.3 Kabel-kabel.
Kabel pada instalasi daya dan penerangan bertentangan rendah meliputi kabel
control, accessories, peralatan-peralatan dan barang-barang lain yang diperlukan
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
Kabel yang digunakan sebagai kabel instalasi penerangan dan stop kontak
harus dari jenis NYM dan diletakkan di dalam conduit PVC high-impact heavy
gaunge.
Luas penampang kabel NYM yang digunakan minimum 2,5 mm² , kecuali
tercacat lain.
Home run untuk instalasi bertentangan 220 volt yang panjangnya lebih dari 40
meter dari panel daya ke stop kontak pertama harus mempunyai luas
penampang minimum 4 mm² (kapasitas hantar arus minimum 20 A).
d. Splice / Pencabangan
Tidak diperkenankan adanya pencabangan (splice) ataupun sambungan-
sambungan di dalam pipa conduit. Sambungan atau pencabangan harus
dilakukan di dalam kotak-kotak cabang atau kotak sambung yang mudah
dicapai serta dan stop kontak. Sambungan pada kabel harus di buat secara
mekanis dan harus kuat secara elektris dengan solderless connector jenis tekan,
jenis compression atau soldered.
Dalam membuat pencabangan atau sambungan, konektor harus dihubungkan
pada konduktor-konduktor dengan baik sedemikian rupa, sehingga semua
konduktor tersambung dan tidak ada konduktor telanjang yang kelihatan dan
tidak lepas oleh getaran.
e. Kabel Kontrol.
Di tempat-tempat yang ditunjuk pada gambar atau disyaratkan, kabel control
motor, starter dan peralatan-peralatan lain harus terbuat dari tembang jenis
stranded annealed copper yang fleksibel.
Isolasi harus dari PVC, tanah lembab dan ozon dengan rating tegangan sampai
600V.
Ukuran konduktor harus sesuai dengan yang diperlukan (minimum 2,5 mm²
untuk panjang lebih dari 30 m) untuk mendapatkan operasi yang memuaskan
dari peralatan yang dikontrol, dengan pertimbangan-pertimbangan mengenai
panjang sirkuit dan sebagainya.
Kabel merek SUPREME atau setara (4 besar).
f. Bahan Isolasi.
Semua bahan isolasi untuk splice, connection dan lain-lain seperti karet, PVC,
vanished cambric, asbes, gelasa, tape sintetis, resin, splice case, composition
dan lain-lain harus dari tipe yang disetujui untuk penggunaan, lokasi, tegangan
dan lain-lain yang tertentu dan harus dipasang dengan cara yang disetujui,
menurut anjuran perwakilan pemerintah atau pabrik pembuatnya.
g. Pemasangan Kabel.
1. Pemasangan di Permukaan.
a. Kabel Instalasi Daya dan Penerangan di dalam Bangunan.
Semua kabel harus dipasang di dalam conduit PVC high-impact
heavy gauge, dipasang di permukaan pelat beton langit-langit dengan
klem pendukung yang sesuai.
Pendukung-pendukung t ersebut harus di cat dengan cat anti karat.
Semua kabel harus dipasang lurus / sejajar dengan rapid an teratur.
Pembelokan kabel harus dilakukan dengan jari-jari lengkungan tidak
boleh kurang dari syarat-syarat pabrik (minimum 15 kali diameter
kabel).
Konduit ex CLIPSAL Penghubung Antarpanel.
b. Kabel Daya Penghubung Antaspanel.
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
Setiap kotak tarik (pull box) termasuk kotak-kotak yang ada di atas panel daya
dan panel daya motor, harus diberi cukup banyak klem dan peralatan
pendukung lain-lainnya.
Kabel dipasang dengan cara yang rapid an teratur yang memungkinkan
pengenalan, sehingga tidak ada kabel yang membentang tanpa pendukung.
j. Konduit Tertanam.
Pull box yang dihubungakan pada konduit tertanam / tersembunyi harus juga
dipasang secara tertanam dan penutupnya rata terhadap dinding atau langit-
langit.
Race way yang dipasang di dalam tanah atau menembus kerikil, harus
mempunyai dua lapis cat aspal pada permukaan sebelah luar sebelum
dipasangkan.
Di atas race way tersebut harus diberi patok petunjuk.
Pipa / race way yang dipergunakan adalah pipa GIP kelas medium yang
memenuhi standar SII.
4. Race way Melintas / Menembus Dinding.
Bila pipa melintas tembok, penyekat ruangan, lantai, langit-langit dan lain-
lain, maka lubang harus ditutup dengan baik sehingga tidak mungkin dapat
dilalui oleh debu, lembab (uap air), api dan asap.
5. Cable Trench.
Kedalama parit kabel (cable trench) untuk penanaman kabel di bawah
tanah minimal 80 cm dari permukaan. Bila bersilangan dengan saluran
lain, misalnya saluran air, cable trench dapat dan harus ditanam setelah
pengerasan tanah.
Untuk cable trench yang melintasi jalan, penanaman dilakukan setelah
pengerasan badan jalan atau bila sebelumnya harus lebih dari 110 cm atau
atas persetujuan Direksi / Pengawas.
6. Konduit Logam Flexibel Tahan Air
Konduit logam flexible yang tahan air harus dipakai pada kondisi di mana
ada kemungkinan pengerasan, getaran atau penempatan dalam atmosfir,
lembab atau berupa minyak. Termasukdalam hal ini adalah pemakaian
pada kabel masuk ke terminal motor pompa.
Suatu bungkus (sheath) yang tahan cairan dari polyvinyl chloride (PVC)
harus menonjol pada inti baja yang flexible.
Sambungan antara conduit yang kaku, fitting dari conduit dan sebagainya
dengan konduit fleksible harus dibuat dengan fitting jenis “insulated throat
type” yang dianjurkan oleh pembuat dari conduit logam tahancairan
tersebut.
Suatu kontraktor yang dapat digunakan untuk meneruskan pertanahan
(earth continuity) harus pula dimiliki oleh race way / conduit ini.
7. Pengakhiran dan Sambungan.
Race way harus diakhiri pada outlet persimpangan, pull box cabinet dan
lain-lain, dengan dua lock nut dan sebuah insulating bushing insert yang
harus terbuat dari thermoplastic atau “fibre minded” yang dimatikan untuk
mencegah rusaknya kawat dan kabel dan tidak mengurangi kontinuitas dari
sistem grounding dari race way.
Sambungan untuk race way / pipa logam eletrikal harus dari jenis yang
tahan hujan atau fitting dengan konsentrasi tinggi dengan sisitem
penguncian interlock compressad.
8. Pentanahan.
Setiap peralatan yang beroperasi dengan tegangan lebih besar dari
tegangan ekstra rendah (50 VAC) harus ditanahkan secara efektif.
Bahan-bahan logam / metal dari peralatan-peralatan listrik yang terbuka,
termasuk pelindungan kabel (sheath / armour), conduit, saluran metal,
rack, tray, doos, stop kontak, armature, saklar dengan penutup metal harus
dihungkan dengan konduktor kontinyu untuk pertanahan.
Penggunaan konduit metal sebagai satu-satunya konduktor pertanahan tidak
diperbolehkan.
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
b. Penggantung / penyangga.
Untuk cable tray yang dipasang manggantung, penggantung cable tray harus
dibuat dari batang besi lunak yang digalvanisir dengan diameter minimum 6
mm.
Ujung penggantung diulir untuk memungkinkan pengaturan leveling cable tray.
Ukuran penyangga dan penumpang (bracket) harus dipilih agar menghasilkan
penyangga / penumpuan yang kokoh.
Struktur panel harus tahan terhadap daya elektromekanis serta termal akibat
hubung-singkat (sampai 60 kA dalam waktu 1 detik).
Rangka ini harus secara lengkap ditutup pada bagian bawah, atas dan sisi-
sisinya dengan pelat-pelat penutup yang bisa dilepas. Panel harus bisa
dicapai dari depan maupun belakang.
Semua alat ukur atau tombol pemilih yang dipersyaratkan harus
dikelompokkan pada sisi depan yang berengsel.
Tutup ysng berengsel tersebut harus mempunyai engsel yang tersembunyi
dan gerendel / kunci. Semua sumber yang perlu untuk rangkaian control,
daya dan lain-lain harus dipasang pada sisi belakang dari penutup yang
berengsel tersebut.
Panel harus mempunyai bukaan dalam bentuk grill (louvers) ventilasi untuk
membatasi kenaikan suhu dari bagian-bagian yang mengalirkan arus pada
nilai-nilai yang dipersyaratkan dalam standar VDE / IEC untuk peralatan
yang tertutup.
Penutup panel bagian belakang yang bisa dilepas harus mempunyai
konstruksi sekrup (screwed on / bolted on).
Material-material yang bertegangan harus dicegah dengan sempurna t
erhadap kemungkinan terkena percikanair.
Tebal pelat beja yang dipergunakan minimum 2 mm.
2. Pull Box.
Bila ditunjuk dalam gambar atau bila diperlukan oleh kondisi pemasangan,
harus dipasang sebuah pull box pada ketinggian yang cukup dari jenis
konstruksi yang sama dengan switch board pada bagian atas dari switch
board.
Bagian sisi atas dan samping dari pull box harus dari bagian-bagian yang
bisa terbuka lepas. Dasar dari pull box harus terdiri atas papan asbestos atau
bahan tahan api yang serupa.
Kabel menuju individual breaker harus tegak lurus melalui lubang-lubang
yang terpisah-pisah pada dasar pull box ini.
Penutupan atas yang ditempatkan di bagian belakang struktur harus bisa
dilepas dengan mudah supaya memungkinkan pembuatan lubang-lubang
untuk conduit kabel atau bus duct yang diperlukan.
Penunjang-penunjang untuk kabel harus diatur sedemikian rupa, sehingga
terhindar kemungkinan terjadinya loncatan bunga api (arc proofing).
Pull box harus mempunyai ukuran yang layak guna memungkinkan
ventilasi dan pemasangan peralatan circuit breaker yang bisa dipindah-
pindahkan bilamana perlu.
3. Konstruksi.
Panel-panel harus seperti yang disyaratkan di sini dan seperti ditunjuk
dalam gambar untuk melaksanakan fungsi yang diperlukan.
Lokasi yang tepat dan jenis perlengkapan yang diperlihatkan boleh berbeda
menurut keperluan penyesuaian material pabrik, sejauh bahwa fungsi dan
operasi yang dimaksud dapat dicapai.
Akan tetapi, identifikasi gambar, tata letak, skedul dan lain-lain harus diikut
dalam urutan yang tepat untuk mempermudah pemeriksaan bangunan
(konstruksi).
Tempat struktur bus-bar dan hubungan-hubungannya harus dibangun dan
ditunjang untuk dapat menahan arus hubung-singakat yang terjadi pada
lokasi tertentu tersebut.
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
Untuk arus yang lebih kecil, diijinkan menggunakan kabel berisolasi PVC
(NYY atau NYA).
Kontraktor diwajibkan untuk menyerahkan gambar kerja yang
menunjukkan ukuran-ukuran dari bus-bar dan susunanya.
Ukuran dari bus-bar harus merupakan ukuran sepanjang panel dan
disediakan cara-cara untuk penyambungan di kemudian hari.
Apabila saluran keluar (outgoing feeder) yang menuju ke satu terminal
terdiri atas beberapa buah kabel, tidak diperkenankan menumpuk lebih dari
2 (dua) buah sepatu kabel pada satu terminal atau bus-bar.
Bila terjadi hal sedemikian, harus dilakukan dengan cara
memasangkanbatang tembang tambahan untuk menyatukan sepatu kabel
tersebut pada satu terminal yang berlainan.
8. Alat-alat Ukur.
Setiap panel harus dilengkapi dengan alat-alat ukur dan trafo ukur seperti
yang ditunjukkan di dalam gambar rencana.
Bila digunakan amperemeter selector switch (saklar pindah), pada saat
pemindahan pengukuran arus, saklar pindah untuk amperemeter harus
berada pada posisi off, dan pada posisi ini trafo arus harus dalam keadaan
terhubung-singkat.
Untuk setiap voltmeter yang digunakan, dilengkapi dengan VSS (voltmeter
selector switch) dengan pilihan 7 posisi pembacaan, yaitu R-S / S-T / T-R /
0 / R-N / S-N dan T-N.
Meter –meter harus dari type khusus untuk dipasang secara tegak lurus di
pintu panel dengan ukuran 96 mm x 96 mm. Posisi dari saklar putar untuk
voltmeter dan amperemeter harus ditandai dengan jelas.
Meter-meter ex GAE, SACI atau setara.
Watthourmeter ex SCHLUMBERGER, GANZ atau setara.
a. Amperemeter (A-m)
Semua amperemeter harus dari jenis moving iron ketelitian 1,5 % (kelas
1,5) yang mempunyai kemampuan beban lebih sebesar 100% dari batas
atas penunjukkannya selama 2 jam dan dilengkapi dengan penunjuk
berwarna merah (index pointer) untuk menandai besarnya arus star
tersebut.
Amperemeter harus mampu untuk menahan pergerakan yang timbul
akibat arus atart motor dan mempunyai skala overload yang rapat
(compressed) untuk keperluan pembacaan arus start tersebut.
Skala penunjukan harus sesuai dengan rating sekunder dari CT yang
akan disambungkan (sesuai dengan gambar rencana) dan harus terdapat
mekanisme pengatur penunjukkan nol (zero point adjustment) berupa
sekrup pemutar di bagian depan.
Pada umumnya amperemeter akan disambungkan ke trafo arus dengan
rating sekunder 5 A, untuk itu harus digunakan rating terminal
amperemeter sebesar 5 A untuk penunjukan maksimum.
Daya yang terpakai oleh amperemeter tidak boleh lebih dari 1 VA.
b. Voltmeter (V-m)
Voltmeter harus dari jenis moving iron yang mempunyai ketelitian 1,5
% (kelas 1,5) dan mempunyai skala penunjukan yang lebar untuk 0-500
VAC.
Pada voltmeter harus terdapat mekanisme pengatur penunjukkan nol
(zero point adjustment) berupa sekrup pemutar di bagian depan.
RENCANA KERJA dan SYARAT – SYARAT TEKNIS
PENUTUP
Hal – hal yang belum tercantum dalam Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS) ini akan
ditambahkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan (Aanwijzing), dan jika masih ada peraturan-
peraturan yang belum tercantum dalam RKS ini, masih mengikat sesuai dengan kondisi daerah
setempat.