SOP Pengambilan Urine

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

(S.O.

P) MENGAMBIL SAMPEL URINE UNTUK PEMERIKASAAN

PENGERTIAN
         Suatu tindakan mengambil sejumlah urine sebagai sampel untuk pemeriksaan laboratorium.
TUJUAN
         Mengambil sampel urine yang tidak terkontaminasi untuk menganalisa urine rutin atau test diagnostik
yang meliputi test kultur dan sensitivitas.
         Mengetahui adanya mikroorganisme dalam urine.

N TINDAKAN BOBOT NILAI BOBOT KETERANGAN


O X
NILAI
I PENGKAJIAN 2
         Mengkaji instruksi / pesanan medik untuk
pemeriksaan diagnostik.
         Mengkaji intake dan pola eliminasi klien.
         Mengkaji tingkat pengetahuan klien akan
prosedur dan tujuan pemerikasaan urine.
         4.   Mengkaji tujuan pengambilan sampel
urine, untuk menetukan metode yang
tepat dalam pengambilan sampel urine.
II INTERVENSI 3
A.   Persiapan Alat :
         Bokal/botol/wadah tempat sampel urine.
o   Bokal/botol/wadah steril untuk pemeriksaan
urine kultur dan sensitivitas.
o   Bokal/botol/wadah bersih untuk
pemeriksaan urine rutin atau urine
lengkap.
         Handscoen bersih.
         Pot/urinal.
         Nierbeken/bengkok.
         Perlak/alas.
         Etiket.
         Formulir pemeriksaan.
         Menurut cara pengambilan sampel
urine :
o   Melalui kateter :
Spuit 10 cc
Klem penjepit.
Kapas alkohol 70%.
o   Dengan cara mid stream :
Baskom berisi air hangat, sabun, washlap
dan handuk.
Pinset steril dan kapas betadine.
BPersiapan Klien :
         Menjelaskan prosedur dan tujuan
dilakukannya pengambilan sampel urine.
II IMPLEMENTASI
I          Menutup sampiran.
3
         Mencuci tangan.
         Memakai handscoen bersih.
         Melakukan pengambilan sampel urine :
a.   Melalui Kateter :
         Mengklem selang urine bag selama
kurang lebih 30 menit.
         Meletakkan perlak/pengalas dibawah
tempat pengambilan urine.
         Melakukan pengambilan urine :
a)   Kateter dengan port :
Mendesinfeksi lokasi penusukan dengan
kapas alkohol 70%.
Menusukkan jarum dengan sudut 90° pada
port.
Melakukan aspirasi urine sebanyak ± 3 – 5
cc untuk pemeriksaan kultur urine, atau ±
10 – 20 cc untuk pemeriksaan urine
lengkap.
Memindahkan urine dari spuit kedalam
bokal/botol steril.
b)   Kateter tanpa port :
Membuka tutup bokal/botol urine dan
meletakkannya diatas perlak/pengalas.
Mendesinfeksi sambungan kateter – selang 
urine bag dengan kapas alkohol 70%.
Membuka sambungan tersebut dengan hati-
hati, pegang selang diatas sambungan ±
5 c, jaga jarak agar tidak terkontaminasi.
Memasukkan urine kedalam bokal/botol
urine (jangan sampai bersentuhan
dengan ujung kateter).
Mendesinfeksi selang kateter dengan kapas
alkohol 70% kemudian sambungkan
kembali urine bag dengan kateter.
         4)   Membuka klem penjepit.
b.   Dengan Cara Mid Stream :
         Meletakkan perlak/pengalas dibawah
bokong klien, lepaskan pakaian bawah
klien dan atur posisi yang sama seperti
saat membersihkan vulva/perineum (bila
klien harus dibantu).
         Membersihkan daerah perineum dan alat
genitalia dengan menggunakan air hangat
+ sabun dan washlap, kemudian
keringkan dengan handuk.
        Membersihkan daerah meatus urethra
eksternus dengan menggunakan kapas
betadine dan pinset steril.
         Menganjurkan kepada klien untuk
berkemih dan tampung urine yang
pertama keluar dalam pot/urinal,
kemudian tampung urine yang keluar
selanjutnya kedalam bokal/botol urine
sampai 10 – 20 cc dan anjurkan klien
untuk menuntaskan berkemihnya kedalam
pot/urinal.
         Menempatkan bokal/botol urine ditempat
yang aman, setelah urine untuk
pemeriksaan ditampung.
         Menutup bokal/botol urine.
         Merapihkan klien dan alat.
         Melepaskan handscoen.
         Menempelkan etiket pemeriksaan urine
pada bokal/botol urine, dan buatkan
formulir pemeriksaannya.
         Membuat formulir pmerikasaan.
         Membawa sampel urine beserta formulir
pemeriksaannya ke laboratorium.
I EVALUASI 1
V
         Mengevaluasi hasil pemeriksaan
laboratorium untuk mengetahui hasil test.
         Mengevaluasi respon klien selama
pelaksanaan prosedur.
        
Mengobservasi karakteristik urine :
warna, kepekatan dan bau.
V DOKUMENTASI 1
         Mencatat jumlah, warna, baud an
konsistensi urine.
        Mencatat waktu dan cara pengambilan
sampel urine.
         Mencatat respon klien selama prosedur.
V SIKAP
I          Sistematis.
         Hati-hati.
         Berkomunikasi.
         Mandiri.
         Teliti.
         Tanggap terhadap respon klien.
         Rapih.
         Menjaga privacy.
         Sopan.
TOTAL 10

Anda mungkin juga menyukai