Bab 3 Gambaran Umum Kab Kolaka Timur Bpti
Bab 3 Gambaran Umum Kab Kolaka Timur Bpti
Bab 3 Gambaran Umum Kab Kolaka Timur Bpti
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-1
Wilayah daerah basah dengan curah hujan lebih dari 1788.70 mm per tahun berada pada wilayah
sebelah utara jalur Kolaka Timur meliputi Kecamatan Mowewe, Kecamatan Uluiwoi, Kecamatan Tinondo
dan Kecamatan Ueesi dengan bulan basah sekitar 5 sampai 9 bulan dalam setahun.
Kabupaten Kolaka Timur terdiri dari 12 (Dua Belas) kecamatan, yang terdiri dari 133 desa dan 13
kelurahan.Luas wilayah Kabupaten Kolaka Timur tercatat 3.745,72Km3. Wilayah kecamatan dengan luas
terbesar yaitu Kecamatan Ueesi dengan luas 3.214,93 Km 2 sedangkan wilayah kecamatan dengan luas
terkecil yaitu Kecamatan Lalolae dengan luas 81,93 Km 3. Adapun batas-batas administrasinya, sebagai
berikut:
Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kolaka Utara yang merupakan pecahan dari Kabupaten
Kolaka.
Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kolaka.
Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bombana.
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Konawe dan Konawe Selatan.
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-2
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-3
Prasarana sumberdaya air adalah prasarana pengembangan sumberdaya air untuk memenuhi
berbagai kepentingan, utamanya untuk air bersih dan air irigasi. Pengembangan prasarana sumberdaya air
diarahkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber air permukaan, sumber air tanah dan sumber mata air.
Pengembangan sistem irigasi dalam rangka peningkatan pelayanan irigasi diarahkan pada
pengelolaan DAS yang terdapat di wilayah Kabupaten Kolaka Timur adalah DAS Konaweha. Kabupaten
Kolaka Timur memiliki beberapa sungai-sungai kecil yang tersebar pada beberapa Kecamatan. Sungai
tersebut pada umumnya memiliki potensi yang dapat dijadikan sebagai sumber tenaga, kebutuhan industri,
kebutuhan rumah tangga dan kebutuhan irigasi serta pariwisata.
Tabel 3.1: Daerah Aliran Sungai (DAS) di Wilayah Kabupaten Kolaka Timur
Nama DAS Luas (Ha)
DAS Konaweha 311.67
Sumber :Peta Rupabumi Tahun 2012 RakepPres dan hasil analisa
Tabel 3.2: Nama, Luas Wilayah per-Kecamatan dan Jumlah Kelurahan
Jumlah Luas Wilayah
Nama Kecamatan Kelurahan/ Administrasi Terbangun
Desa (Ha) (%)thd total (Ha) (%)thd total
Tirawuta 16 381.14 9,82% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Mowewe 10 93.75 40,3% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Ladongi 10 123.88 30,4% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Lambandia 15 173.58 21,5% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Uluiwoi 10 653.39 5,74% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Poli-Polia 12 163.56 23,04% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Tinondo 12 203.25 18,4% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Lalolae 5 81.93 45,7% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Loea 9 107.94 34,7% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Ueesi 11 1654.19 3.26% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Aere 11 53.99 70,6% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Dangia 12 60.12 62,3% Data tdk tersedia Data tdk tersedia
Jumlah 133 3745.72 100%
Sumber : Kabupaten Kolaka Timur Dalam Angka Tahun 2018
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-4
3.2 Demografi
Kabupaten Kolaka Timur dengan pusat pemerintahan di Kecamatan Tirawuta yang beribukota
kecamatan di Rate-Rate merupakan wilayah dengan tingkat kepadatan penduduk ke 3(tiga) tertinggi, yakni
mencapai 13.042 jiwa/Km3. Jumlah rumah tangga yang tercatat sebanyak 6.115 KK, dengan jumlah
penduduk keseluruhan 111.453 jiwa. Luas wilayah Kecamatan Tirawuta tercatat 100,55 km 2 yang meliputi
14 desa, 2 kelurahan.
Angka pertumbuhan penduduk Kabupaten Kolaka Timur khususnya 5 (lima) tahun terakhir (tahun
2013 - 2018) cenderung mengalami penurunan rata-rata 8 % pertahun.
Perkiraan jumlah penduduk ini penting dalam suatu perencanaan, karena kependudukan
merupakan salah satu penentu dalam mengkondisikan perkembangan suatu wilayah baik dari segi fisik
maupun non fisik. Dengan mengetahui perkembangan suatu penduduk di suatu wilayah maka akan dapat
diketahui prediksi dari kebutuhan akan fasilitas dan utilitas penunjang serta perkiraan kebutuhan ruangnya.
Dengan mengetahui prediksi akan kebutuhan fasilitas, utilitas dan ruangnya maka akan relatif lebih mudah
untuk memberikan arahan perkembangan sehingga akan didapat keteraturan secara fisik dan non fisik.
Untuk menentukan proyeksi jumlah penduduk diperoleh dengan perhitungan sebagai berikut :
Rumus Rasio Pertumbuhan Penduduk:
t
Pt
r= -1
Po
Keterangan :
r = rasio pertumbuhan;
PP = Pertumbuhan Penduduk
Pt = Jumlah penduduk tahun n; n = Tahun Berjalan
Po = jumlah penduduk tahun n-1;
Sesuai dengan tujuan penataan ruang yaitu adanya peningkatan kesejahteraan masyarakat
dan pertahanan keamanan, arahan kebijakan pengembangan kawasan perlu diarahkan untuk
kebijakan pengembangan pola pemanfaatan ruang berupa pemanfaatan kawasan lindung, kawasan
budidaya (termasuk dengan pertahanan dan keamanan) dan kawasan tertentu beserta arah
kebijakan pengembangan struktur ruang berupa sistem perkotaan, sistem transportasi, dan sistem
infrastruktur wilayah pendukung lainnya. Adapun kebijakan penataan ruang Kabupaten Kolaka Timur
diarahkan untuk :
1. Pelestarian dan peningkatan kualitas lingkungan hidup dalam rangka mempertahankan dan
meningkatkan daya dukung lingkungan hidup;
3. Peningkatan kegiatan perkebunan yang disertai dengan pengembangan kegiatan industri
perkebunan yang inovatif dalam rangka memberi nilai tambah bagi perekonomian wilayah;
3. Peningkatan produktsi pertanian dan perikanan dengan pengelolaan yang ramah lingkungan
berkelanjutan;
4. Pengembangan dan peningkatan kegiatan pendukung dan/ atau kegiatan turunan pertambangan
yang berwawasan lingkungan berkelanjutan untuk menunjang pengembangan sektor unggulan
lainnya;
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-8
5. Pengembangan sistem prasarana dan sarana wilayah yang berkualitas sebagai pemicu
perkembangan wilayah yang merata di seluruh kabupaten;
6. Pengembangan dan peningkatan pusat-pusat ekonomi sebagai sentra pertumbuhan wilayah
kabupaten;
7. Pengembangan sistem jaringan transportasi darat dan udara;
8. Pengembangan mutu dan jangkauan pelayanan untuk sistem jaringan energi, sistem jaringan
telekomunikasi, sistem jaringan sumber daya air dan sistem pengelola lingkungan;
9. Pengendalian dan pelestarian kawasan lindung;
10. Peningkatan fungsi kawasan untuk pertahanan dan keamanan negara.
11. Pengembangan dan peningkatan kegiatan pertambangan dan kegiatan pendukungnya yang
berwawasan lingkungan berkelanjutan.
3.4.2 Rencana Pola Ruang Kabupaten
Rencana pola ruang wilayah meliputi kawasan lindung dan kawasan budaya. Kawasan lindung
terdiri atas:
1. Kawasan hutan lindung.
Kawasan hutan lindung terdapat di Kecamatan Ladongi, Lalolae, Lambandia, Loea, Mowewe,
Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, dan Uluiwoi.
2. Kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, yaitu kawasan
resapan air yang tersebar pada kawasan hutan di Kecamatan Ladongi, Lalolae, Lambandia,
Loea, Mowewe, Poli-polia, Tinondo, Tirawuta, dan Uluiwoi.
3. Kawasan perlindungan setempat, terdiri dari: kawasan sempadan sungai, dan ruang terbuka
hijau.
4. Kawasan rawan bencana
5. Kawasan lindung geologi, terdiri atas: Kawasan Rawan Bencana Alam Geologi (Kawasan rawan
gempa bumi ditetapkan pada jalur patahan (sesar) yaitu pada wilayah yang dilalui sesar naik dan
turun terdapat di Kecamatan Poli-polia;
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-9
3.5 Sosial dan Budaya
3.5.1 Fasilitas Pendidikan
Dalam pelaksanaan pembangunan sosial, pemerintah telah mengupayakan berbagai
usaha guna terciptanya kesejahteraan masyarakat di bidang sosial yang lebih baik. Usaha
tersebut meliputi kegiatan di bidang pendidikan, agama, kesehatan, keluarga berencana,
keamanan dan ketertiban masyarakat, serta urusan sosial lainnya.
Sasaran pembangunan pendidikan dititikberatkan pada peningkatan mutu dan
perluasan kesempatan belajar di semua jenjang pendidikan, dimulai dari kegiatan prasekolah
(Taman Kanak-Kanak) sampai dengan Perguruan Tinggi. Upaya peningkatan mutu pendidikan
yang ingin dicapai tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan manusia berkualitas. Sedangkan
perluasan kesempatan belajar dimaksud agar penduduk usia sekolah yang setiap tahun
mengalami peningkatan sejalan dengan laju pertumbuhan penduduk dapat memperoleh
kesempatan belajar yang seluas-luasnya. Pelaksanaan pembangunan pendidikan di Sulawesi
Tenggara mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Indikator yang dapat mengukur tingkat
perkembangan pembangunan pendidikan di Sulawesi Tenggara seperti banyaknya sekolah dan
guru, perkembangan berbagai rasio dan sebagainya.
Pembangunan kesehatan di Kolaka Timur dititik beratkan pada peningkatan mutu
pelayanan kesehatan masyarakat. Demikian pula pelaksanaan Program Nasional Keluarga
Berencana bertujuan menurunkan dan mengendalikan pertumbuhan penduduk dan
membudayakan suatu norma yang dikenal dengan Norma Keluarga Kecil Bahagia dan Sejahtera
(NKKBS). Untuk mencapai sasaran pembangunan, baik di bidang kesehatan maupun di bidang
program keluarga berencana tersebut, maka sejak tahun 1993 pemerintah daerah telah
menggiatkan pelaksanaan pembangunan sarana dan prasarana pelayanan kesehatan dan
keluarga berencana sampai ke pelosok pedesaan.
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-10
Tabel 3.11: Fasilitas Pendidikan yang tersedia di Kabupaten Kolaka Timur
Jumlah Fasilitas Pendidikan
Nama
Umum Agama
Kecamatan
SD SLTP SMA SMK MI MTs MA
Tirawuta 15 5 1 2 - 1 1
Mowewe 10 3 1 1 - 1 -
Ladongi 16 4 1 1 1 1 1
Lambandia 26 7 2 1 1 1 1
Uluiwoi 10 2 1 - - 1 -
Poli-Polia 12 3 1 - - 2 1
Tinondo 12 4 1 1 - 1 -
Lalolae 6 2 - - - 1 1
Loea 8 3 1 1 - 1 -
Ueesi 7 2 1 1 - - -
Aere 8 3 1 - - - -
Dangia 9 3 - 1 - - -
Jumlah 139 41 11 9 2 10 5
Sumber : Dikmudora, Kab. Kolaka Timur 2018
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-11
3.5.3 Jumlah Rumah Tangga
Pesatnya pertumbuhan penduduk terutama di perkotaan, yang umumnya berasal dari
urbanisasi tidak selalu dapat diimbangi oleh kemampuan pelayanan kota sehingga berakibat pada
semakin meluasnya lingkungan perumahan dan permukiman kumuh.
Di kabupaten Kolaka Timur masih terdapat lingkungan perumahan dan permukiman
kumuh yang kualitasnya semakin menurun dan perlu segera ditangani. Pemerintah Kabupaten
Kolaka Timur bersedia mengalokasikan dana APBD untuk kelancaran pelaksanaan penanganan
lingkungan perumahan dan permukiman kumuh yang akan dilaksanakan secara berkelanjutan
mulai tahun anggaran 2012 sampai dengan tuntasnya penanganan.
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-12
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-13
LAPORAN PENDAHULUAN DOKUMEN DELH/DPLH KANTOR BUPATI KABUPATEN KOLAKA TIMUR III-14