Tugas Manajemen Pemasaran Internasional - Dewi Maryani
Tugas Manajemen Pemasaran Internasional - Dewi Maryani
Tugas Manajemen Pemasaran Internasional - Dewi Maryani
Jelaskan perbedaan antara budaya bangsa bangsa dengan konteks budaya tinggi
dan budaya berkonteks budaya rendah. Berikan contoh negaranya serta
pengaruhnya terhadap kegiatan-kegiatan dalam melakukan pemasaran
internasional!
Jawab
Perbedaan Budaya berkonteks tinggi dengan budaya berkonteks rendah
Faktor/Dimensi Budaya berkonteks Budaya berkonteks
tinggi rendah
Ucapan seseorang Merupakan janji Tidak dapat diandalkan –
harus tertulis
Pengacara Kurang penting Sangat penting
Tanggung-jawab terhadap Dipikul oleh pimpinan Dipikul oleh yang
kesalahan organisasi tertinggi melakukan kesalahan
Hubungan antar sesama Erat Masing-masing menjaga
ruang lingkup pribadi dan
menolak campur tangan
orang lain
Orientasi Waktu Polikronik – segala sesuatu Monokronik – waktu
dalam kehidupan harus adalah uang; dan linier –
ditangani pada saatnya satu hal dikerjakan pada
satu saat
Negosiasi Berjalan berlarut-larut – Berjalan cepat
sebuah maksud utama dari
pertemuan adalah untuk
saling mengenal satu
dengan lainnya
Tawar-menawar bersaing Jarang Umum terjadi
Contoh Negara / regional Japan, Timur Tengah Amerika Serikat, Eropa
bagian Utara
2. Jelaskan pemahaman anda mengenai pengaruh budaya suatu bangsa terhadap gaya
serta kebiasaan dalam proses negosiasi bangsa tersebut!
Jawab Kemampuan negosiasi dengan pengaruh kebudayaan yang berbeda adalah suatu
hal yang perlu “diketahui” dan “di-identifikasi”. Orang dari negara yang berbeda
mempunyai nilai, sikap, dan pengalaman yang berbeda. Mereka mempunyai kekuatan
dan juga kelemahan yang berbeda satu sama lain.
Seorang negosiator yang berkompeten harus mengembangkan gaya yang cocok dengan
kekuatannya sendiri. Janganlah berusaha untuk mengikuti gaya dan kebudayaan yang
lain. Hendaknya dia jangan mengikuti gaya orang lain di mana ia mempunyai kekuatan,
sedangkan pihak lain tidak. Ia perlu menyadari apa yang merupakan kekuatannya dan
mempraktekkan keterampilannya untuk memanfaatkan kekuatan itu. Ia juga harus sadar
bahwa orang lain bekerja secara lain. Menghormati cara-cara mereka yang berbeda tanpa
perlu tunduk kepadanya adalah penting.
Perbedaan tentang kebudayaan itu tidak saja mempengaruhi perilaku luaran tersebut,
melainkan juga menentukan nilai-nilai dasar dari para negosiator itu. Setiap orang
membawa berbagai asumsi yang berakar dalam meja negosiasi yang mungkin dia sendiri
tidak menyadarinya.