Rangkuman Keperawatan Maternitas

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

RANGKUMAN TUGAS TEORI DAN PRAKTEK

KONSEP KELUARGA BERENCANA


Rangkuman ini diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Maternitas
Dosen Pembimbing Mata Kuliah : Hj. Een Sukaedah, SKM, M.Kes

Disusun Oleh :
NAMA : Eva Rahayu
NIM : P27901118021

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANTEN
JURUSAN KEPERAWATAN TANGERANG
PRODI DIII KEPERAWATAN
2019/2020
PEMBAHASAN
1) Pengertian Keluarga Berencana (KB)
Menurut WHO World Health Organistasion) expert Comitte 1970:
keluarga berencana adalah tindakan yang membantu pasangan suami istri
untuk menghindari kehamilan yang tidak diinginkan, mendapatkan
kelahiran yang memang sangat diinginkan, mengatur interval diantara
kehamilan, mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan dengan umur
suami istri serta menentukan jumlah anak dalam keluarga.
Secara umum (KB) dapat diartikan sebagai suatu usaha yang
mengatur banyanya kehamilan sedemikian rupa sehingga berdampak positif
bagi ibu, bayi, ayah serta keluarganya yang bersangkutan tidak akan
menimbulkan kerugian sebagai akibat langsung dari kehamilan tersebut.
Diharapkan dengan adanya perencanaan keluarga yang matang kehamilan
merupakan suatu hal yang memang sangat diharapkan sehingga akan
terjhindar dari perbuatan untuk mengakhiri kehamilan dengan aborsi
Di Indonesia berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 tahun 1999, dan
Keputusan Presiden Nomor 103 tahun 2001, yang menyatakan bahwa
sebagian kewenangan bidang Keluarga Berencana diserahkan dari
pemerintah pusat kepada pemerintah daerah. Hal ini memberikan
konsekuensi logis terhadap pengadaan alat dan obat kontrasepsi sebagai
prasyarat kesinambungan program KB di daerah sepatutnya menjadi sebuah
program prioritas dan menjadi dasar dalam pengembangan program-
program pembangunan lainnya, mengingat program KB secara umum
memiliki daya ungkit terhadap sector pembangunan nasional.
2) Tujuan
Gerakan KB dan pelayanan kontrasepsi memiliki tujuan:
a. Tujuan demografi yaitu mencegah terjadinya ledakan penduduk dengan
menekan laju pertumbuhan penduduk (LPP) dan hal ini tentunya akan
diikuti dengan menurunkan angka kelahiran atau TFR (Total Fertility
Rate) dari 2.87 menjadi 2.69 per wanita (Hanafie,2002).

1
b. Mengatur kehamilan dengan menunda perkawianan, menunda kehamilan
anak pertama dan menjarangkan kehamilan setelah kelahiran anak
pertama serta menghentikan kehamilan bila dirasakan anak telah cukup.
c. Mengobati kemandulan atau infertilitas bagi pasangan yang telah
menikah lebih dari satu tahun tetapi belum juga mempunyai keturunan,
hal ini memungkinkan untuk tercapainya keluarga bahagia.
d. Married Conseling atau nasehat perkawinan bagi remaja atau pasangan
yang akan menikah dengan harapan bahwa pasangan akan mempunyai
pengetahuan pemahaman yang cukup tinggi dalam membentuk keluarga
yang bahagia dan berkualitas.
e. Tujuan akhir KB adalah tercapainya NKKBS (Norma Keluarga Kecil
Bahagia dan Sejagtera) dan membentuk keluarga berkualitas artinya
suatu keluarga yang harmonis, sehat, tercukupi sandang, pangan, papan,
pendidikan dan produktif dari segi ekonomi.

3) Macam-macam alat kontrasepsi dan cara kerjanya


1) Metoda kontrasepsi sederhana
A. Kondom untuk laki-laki
Kondom merupakan selabung/sarung karet tipis yang dipasang
pada penis sebagai tempat penampungan air mani yang dikeluarkan
pria pada saat senggama sehingga tidak tercurah pada vagina.
Bentuknya ada dua macam, yaitu polos dan berputing. Cara kerja
kondom yaitu mencegah spermatozoa mencapai saluran genital
vagina.
Sebagian besar Kondom terbuat dari karet lateks halus dan
berbentuk silinder bulat, umumnya panjang 15-20 cm, tebal 0,03-0,08
mm, garis tengah sekitar 3,0-3,5cm, dengan satu ujung buntu yang
polos atau bulat berpentil dan dipangkal yang terbuka bertepi bulat
namun untuk sekarang telah tersedia dalam ukuran yang lebih besar
atau lebih kecil dari standar.
1) Cara penggunaan kondom pada laki-laki:

2
Kondom digunakan sebelum melakukan senggama, yaitu pada
waktu penis ereksi. Pertama-tama buka kemasannya, lalu bagian ujung
dari kondom yang menyerupai putting dipencet untuk mengeluarkan
udara. Segera setelah penis ereksi, sarungkan dengan membuka
gulungan kondom sampai ke pangkal penis. Setelah senggama, penis
mengecil selagi didalam vagina dan menyebabkan cairan sperma yang
telah ditampung tumpah kembali. Caranya pegang pangkal kondom
pada waktu menarik penis dari liang vagina.
B. Kondom pada wanita
Kondom untuk wanita adalah salah satu sarung poliuretan
dengan panjang 15 cm dan garis tengah 7 cm yang ujungnya terbuka
melekat ke suatu cincin poliuretan lentur. Cincin poliuretan ini
berfungsi sebagai alat untuk memasang dan melekatkan kondom di
vagina. Kondom wanita mengandung pelumas berbahan dasar silicon
dan tidak menggunakan pelumas spermisida serta hanya sekali pakai.
Cara penggunaan Kondom pada Wanita:
1. Cuci tangan menggunakan sabun sebelum memasang
kondom
2. Tentukan posisi, apakah dengan berbaring, jongkok, atau
dengan satu kaki di atas kursi
3. Tekan cincin bagian dalam yang ditutupi oleh sarung diantara
jempol dan jari lain, dan masukkan kondom ke dalam vagina
seperti memasukkan tampon
4. Setelah kondom berada di dalam vagina, dorong cincin dalam
setinggi mungkin, sehingga cincin tersebut akan tetap
diposisi tersebut selama berhubungan intim.
5. Cincin luar harus melekat erat di vulva.
6. Segera setelah hubungan intim, pegang cincin luar dan Tarik
kondom secara hati-hati.
7. Buang ke tempat sampah, dan jangan dimasukkah ke dalam
toilet.

3
2) Coitus Interuptus (Senggama terpurus)
Coitus interuptus merupakan kontrasepsi yang paling tua dan telah
dikenal sejak abad ke 18. Coitus interuptus atau senggama terputus
adalah menghentikan senggama dengan mencabut penis dri liang
vagina pada saat suami menjelang ejakulasi. Deangan cara ini
kemungkinan bisa terjadi pembuahan (kehamilan) bisa di kurangi.
Kelebihan dari cara ini adalah tidak memerlukan alat atau obat sama
sekali sehingga relative sehat untuk digunakan wanita dibanding
dengan metoda kontrasepsi lain. Namun resiko kegagalan dari metoda
ini cukup tinggi.
3) Keluarga Berencana Alami
Keluarga berencana alami didasarkan pada siklus masa subur dan
tidak subur sorang wanita. Dasar utamanya yaitu saat terjadi ovulasi.
Sperma dapat hidup kurang lebih 3 hari setelah ejakulasi, maka
ovulasi harus sudah dapat diramalkan sebelumnya. Untuk menentukan
saat ovulasi ada 3 cara, yaitu: metoda kalender, suhu basal, dan
metoda lender serviks.
A. Metode kalender
Pasangan suami istri tidak sanggama pada saat masa subur istri.
Masa subur wanita adalah masa ketika sel telur keluar dari indung
telur, yaitu 14 hari sebelum haid yang akan dating, atau hari ke 12
sampai hari ke 16. Karena sel sperma masih hidup 3 hari setelah
ejakulasi, maka hari ke 17 dan ke 18 dan hari ke 11 merupakan
waktu untuk hidupnya sel telur, maka masa subur menjadi 18 hari.
Karena siklus mentruasi pada umumnya 28 hari, maka hari ke 11-
18 dinyatakan sebagai hari subur.
Sebelum menggunakan metoda kalender, siklus selama haid 6-
12 bulan perlu dicatat untuk menetapkan masa subur: misalnya:
siklus haid pada bulan januari sampai Juni 2006 sebagai berikut:
28,33,28,25,30,32. Haid biasanya bervariasi antara 25 dan 32 hari,
maka unyuk mengetahui masa aman pre ovulasi yaitu dengan cara

4
mengurangi 11 dari siklus yang terpanjang (32-11=21). Dengan
demikian, maka masa aman (tidak subur) yaitu sebelum hari ke 7
dan sesudah hari ke 21. Sebaliknya masa tidak aman (masa subur)
yaitu dari tanggal 7 sampai dengan tanggal 21.
B. Metoda suhu basal
Dasarnya adalah naiknya suhu basal pada waktu ovulasi karena
kadar progesterone naik antara 0,3-0,5 C. peningkatan
segera/berangsur-angsur dan terus menerus. Seperti bentuk tangga
atau gambaran gigi gergaji. Suhu basal diukur dengan thermometer
khusus dan dicatat pada kartu grafik, hal ini untuk mengetahui
perubahan suhu dan bukan nilainya. Pengukuran suhu dilakukan
setiap pagi hari sebelum makan dan minum, karena bila sudah
makan atau minum (panas atau dingin) dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan suhu, terutama bila pengukuran secara oral. Lama
pengukuran suhu secara oral selama 3 menit tetapi bila secara
rektal hanya 1 menit. Kekurangan metoda ini yaitu tidak dapat
mengetahui masa aman post ovulasi. Umtuk itu, dalam penggunaan
sering dikombinasikan dengan metoda kalender agar dapat
diketahui masa aman pre ovulasi.
Pelaksanaannya: masa aman pre ovulasi yaitu dengan
menggunakan metoda kalender atau dengan mengurangi
peningkatan suhu dini yang telah tercatat selama 6 bulan, maka
masa aman post ovulasi terjadi 3 hari setelah kenaikan suhu basal.

C. Metoda Lendir Serviks


Dasarnya asalah kualitatif dan kuantitatif dari lender serviks
yang mempengaruhi hormone ovarium.
Perubahan ini terdiri dari 5 fase yaitu:
Fase 1: masa kering yaitu terjadi segera setelah menstruasi karena
kadar estrogen menurun sehingga kurang merangsang
sekresi

5
Fase 2: masa pre ovulasi dini karena kadar estrogen mulai
meningkat, maka lendir keruh dan liat.
Fase 3: hari-hari basah yaitu beberapa hari sebelum dan sesudah
ovulasi. Kadar estrogen meningkat, maka lendir berubah
menjadi jernih, licin seperti putih telur.
Fase 4: masa post ovulasi yaitu kadar progesterone meningkat,
sehingga lendir berkurang sekali dan menjadi keruh dan liat
Fase 5: masa pre mesntruasi dimana lendir kadang-kadang menjadi
jernih lagi dan sangat cair, fase ini tidak selalu terjadi. Masa
subur mulai terjadi pada hari I adanya lendir serviks pasca
haid (fase 2) yaitu 4 hari sesudah keluarnya lendir yang
jernih dan licin.
4) Diagfragma
Diagfragma merupakan suatu alat berfungsi untuk menutup serviks
dari bawah sehingga sel mani tidak dapat memasuki saluran serviks,
biasanya dipakai dengan spermicida. Diagfragma terbuat dari karet,
berbentuk setengah bola, pinggirnya mengandung perdatar atau spiral,
dibuat berbagai ukuran dari diameter 45-105 mm serta jenis ukuran
yang sering dipakai diameter 70 mm, 75 mm, 80 mm dan 85 mm.
• Cara penggunaaan Diagfragma Bagi Akseptor
a. Anjurkan akseptor untuk berkemih terlebih dahulu dan mencuci
tangan dengan desinfektan.
b. Pastikan diagfragma dalam kondisi baik, lalu oleskan
spermatisisida krim/jelly.
c. Tentukan posisi saat pemasangan: bisa dengan cara satu kaki di
angkat ke atas kursi, sambil berbaring atau dalam posisi jongkok.
d. Pilih diagfragma yang cocok, yaitu seusai degan ukuran jarak
antara forniks posterior simfisis pubis.
e. Diagfragma di pasang dengan kubah/bola menghadap ke atas
f. Pinggir diagfragma ditekan dengan ibu jari dan jari telunjuk tangan
kanan, sehingga berbentuk panjang, kemudan tangan kiri membuka

6
labia, diagfragma dimasukkan kedalam vagina, kea rah bawah dan
belakang menuju forniks .
g. Tepi anterior didorong kebelakang simfisis pubis, lalu posisi
serviks diperiksa, dan pastikan diagfragma suah terpasang dengan
tepat.
• Cara mengeluarkan Diagfragma
a. Tangan kiri membuka labia
b. Masukkan ibu jari dan telunjuk kanan dengan menyusuri dinding
belakang vagina sejauh mungkin, kemudian tekkan pinggir
diagfragma.
c. Deangan mengait pinggir diagfragma di belakang simfisis,
diagfragma di Tarik kearah bawah dan dikeluarkan
d. Lakukan pencucian vagina

5) Kontrasepsi Kimiawi atau Spermacida


Spermacida adalah suatu zat atau bahan kimia yang dapat
mematikan atau menghentikan gerak atu melumpuhkan spermatozoa di
dalam vagina, sehingga tidak dapat membuahi sel telur. Spermatisida
dapat dipakai sebagai usaha tunggal untuk kontrasepsi, tetapi akan lebih
efektif apabila dipakai bersamaan dengan diagfragma atau pemakaian
kondom pada suami. Spermatisida dapat berbentuk tablet vagina, krim
dan jelly, aerosol (busa/foam), atau tisssu KB yang harus ditempatkan
di dalam vagina setinggi mungkin dekat serviks.
A. Tablet Vagina
Tablet ini berbentuk cairan pil atau tablet yang akan membentuk
busa apabila kontak dengan mukosa vagina dengan gerakan-gerakan
pada saat senggama.
• Cara Penggunaan Tablet Vagina
1) Cuci tangan dengan sabun
2) Atur posisi tidur

7
3) Ambil satu tablet vagina, lalu tutup kembali tabung dengan
cepat setelah mengambil sebuah tablet untuk dipakai. Janhan
gunakan tablet yang sudah hancur atau yang sudah terlihat noda
kuning atau yang sudah ada busanya (kadarluasa)
4) Basahi tablet vagina dengan air bersih, lalu masukkan setinggi
mungkin ke dalam vagina
5) Persetubuhan baru boleh dimulai kira-kira 5-15 menit setelah
tablet busa dimasukkan, bila sampai satu jam pertumbuhan
belum dimulai, hendaknya ditambah 1 tablet lagi
6) Saluran vagina jangan dicuci dulu sampai sekurang-kurangnya 8
jam sesudah persetubuhan, karena zat kimianya akan larut dan
menjadi tidak berguna.
B. Kream dan jelly
Merupakan bahan kimia yang mudag mencair pada suhu tubuh, dan
mudah menyebar ke liang vagina.
• Cara penggunaan Krim dan Jelly
a. Dibutuhkan sebuah alat untuk memasukkan krim dan jelly ke
dalam vagina, yaitu yang di sebut aplikator
b. Aplikator ditempatkan di ujung tabung krim atau jelly,
kemudian tekanlah tabung sampai aplikator terisi penuh dengan
krim atau jelly
c. Lepaskan aplikator yang sudah terisi penuh atau tabung
d. Dengan sikap wanita berbaring terlentang sebelum
persetubuhan, aplikator dimasukkan sedalam-dalamnya kedalam
vagina.
e. Tekanlah alat pendorongnya untuk menempatkan cream atau
jelly itu ke dalam vagina sehingga serviks tertutuo pleh krim
atau jelly
f. Selanjutnya dapat melakukan persetubuhan. Apabila
persetubuhan diulang, maka krim atau jelly harus ditambahkan
kembali

8
g. Saluran vagina baru boleh dicuci sekurang-kurangnya 8 jam
sesudah persetubuhan, karena jelly akan larut dan daya gunanya
akan hilang
h. Aplikator dicuci dengan sabun dan air bersih, keringkan
kemudian simpan ke dalam tempatnya.
C. Aerosol
Aerosol dikemas dengan kaleng/container bersama dengan alat
untuk memasukkannya (aplikator).
Cara Penggunaan Aerosol :
1) Kocok Aerosol 20-30 menit sebelum digunakkan
2) Aplikator diisi dengan busa aerosol
3) Aplikator dimasukkan kedalam vagina dalam posisi berbaring
terlentang
4) Tekanlah pendorong untuk memasukkan busa dipuncak vagina
guna menutupi serviks
5) Bila sampai 2 jam sesudag busa dimasukkan tidak dilakukan
peretubuhan, maka busa harus di tambah lagi
6) Jangan mencuci saluran vagina sekurang-kurangnya selama 8 jam
sesudah persetubuhan
D. Tissue KB (Intravag)
Tissue KB adalah alat kontrasepsi wanita yang digunakan dalam
vagina sebelum bersenggama yang berbentuk kertas tipis dan
mengandung obat spermatisida. Pada saat ini tissue KB beredar
dipasaran dengan nama intravag
Tissue KB mengandung alkil fenoksi ethanol yang bekerja sebagai
spermatisidal (mematikan spermatozoa). Umumnya sperma akan mati
setelah dua jam setelah senggama
1) Cara Pemakaian Tissu KB
a. Diutamakan pemakaian pada masa subur
b. Dianjurkan pada pasangan yang baru menikah untuk
menunda kehamilan

9
c. Cuci tangan sampai bersih dan keringkan sebelum membuka
tissue
d. Ambilah sebuah tissue KB dari pembungkusnya dan bukalah
lipatannya lebar-lebar
e. Remaslah tissue KB menjadi gumpalan kecil
f. Masukkan kedalam vagina sebelum senggama
g. Dorong gumpalan tissue KB ke dalam vagina dengan jari
sampai mengentuh mulut rahim
h. Tunggu 2 sampai 5 menit sebelum bersenggama hingga
tissue KB menjadi larut dalam vagina
i. Selesai bersenggama soleh segera mencuci vagina seperti
biasa, tetapi jangan menyemprotkan air dengan alat ke dalam
vagina sebelum 6 jam.
j. Gunakan sebuah tissue KB setiap kali bersenggama
6) Metoda Kontrasepsi Efektif
Metoda kontrasepsi efektif adalah metoda yang dalam
penggunaanya mempunyai efektifitas atau tingkat kelangsungan
pemakaian tinggi serta angka kegagalan rendah bila dibandingkan
dengan metoda kontrasepsi sederhana. Metoda kontrasepsi efektif ini
terdiri dari pil KB, suntik KB, AKBK, dan AKDR
a. Pil KB
Pil KB adalah suatu cara kontrasepsi untuk wanita yang berbentuk pil
atau tablet di dalam strip yang berisi gabungan hormone eterogen dan
progesterone atau yang hanya terdiri hormone progesterone saja.
• Cara kerja Pil Kontrasepsi
1) Menekan ovulasi yang akan mencegah lepasnya sel telur wanita
dari indung telur
2) Mengendalikan lendir mulut Rahim menjadi lebih kental sehingga
sel mania tau sperma sukar dapat masuk ke dalam Rahim
3) Menipiskan lapisan endometrium
• Cara menggunakan pil KB kontrasepsi

10
− Ajarkan akseptor cara mengeluarkan pil dari kemasannya dan
pesankan untuk mengikuti panah yang menunjukan deretan pil
berikutnya, serta pil harus di minum pada saat yang sama setiap
hari
− Pil pertama diminum pada hari kelima haid, seterusnya bertutur-
turut setiap hari satu pil. Untuk pil dengan kemasan khusus
dimulai pada hari pertama haid sesuai dengan petunjuk
kemasannya. Digunakan terutama pada wanita PUS yang ingin
menunda kehamilan sesudah selesai masa menyusui dan tidak
mempunyai kontra indikasi medis. Khusus pil mini (exloton),
digunakan untuk ibu-ibu menyusui
− Pada paket yang berisi 28 pil, dianjurkan minum pilsejak hari
pertama haid dan diteruskan setiap hari sampai pil habis dan jika
habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket yang baru
− Bila menggunakan pil yang 21 pil, dianjurkan minum pil mulai
hari kelima haid, bila telah habis istirahat dan tunggu haid,
kemudian teruskan pak/kemasan yang selanjutnya pada hari
kelima haid
− Bila lupa minum 1 pil, segera minum pil ketika ingat atau minum
2 pil pada waktu yang sama
− Bila lupa 2 pil atau lebih, sebaiknya minum 2 pil setiap hari
selama pil tertunda pada jadwal yang telah ditetapkan. Dalam ahl
ini sebaiknaya gunakan metoda kontrasepsi yang lain, atau tidak
melakukan hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
− Bila tidak haid, segera priksa ke klinik
b. Suntikan KB
Terdapat dua jenis kontrasepsi hormone suntikan KB, jenis yang
beredar di Indonesia adalah:
1) Hanya mengandung hormone progesterone yaitu:
1) Depo provero 150 mg
2) Depo progestin 150 mg

11
3) Depo geston 150 mg
4) Noristerat 200mg
2) Yang mengadung 2 mg medroxy progesterone acetat dan 5 mg
estradiol cyipionate yaitu cyclofem.
3) Cara kerja suntik:
a. Mencegah lepasnya sel telur dari indung telur wanita
b. Mengentalkan lendir mulut Rahim, sehingga menghambat
spermatozoa (sel mani) masuk ke dalam Rahim.
c. Menipiskan endometrium, sehingga tidak siap untuk kehamilan
• Efektifitas

Efektifitas sangat tinggi, kegaglan kurang 1 %

• Keuntungan Suntik KB
a. Praktis efektif dan aman.
b. Tidak mempengaruhi ASI, cocok untuk digunakan oleh ibu
menyusui.
c. Dapat menurunkan kemungkinan anemia.
• Kontra Indikasi Suntik KB
1) Tersangka hamil
2) Perdarahan akibat kelainan ginekologi atau (perdarahan dari
liang senggama) yang tidak diketahui penyebabnya.
3) Adanya tanda-tanda tumor keganasan.
4) Adanya riwayat penyakit jantung, hati, tekanan darah tinggi,
kencing manis, (penyakit metabolisme),paru berat.
Cara menggunakan suntik KB
A. Depo Provera, Depo progestin dan Depo Gestorn disuntikan
intramuskuler setiap 12 minggu. Dengan kelonggaran batas waktu
suntik, bisa diberikan kurang dari 1 minggu atau lebih satu minggu
dari patokan 12 minggu.
B. Noristerat, disuntikan intramuskuler setiap 8 minggu untuk 14 kali
suntikan pertama. Dengan kelonggaran waktu bisa diberikan

12
kurang dari 1 minggu patokan 8 minggu. Untuk suntikkan ke-5
dan selanjutnya diberikan setiap 12 minggu. Dengan kelonggaran
batas waktu suntikan kurang dari 1 minggu
C. Cyclofem disuntikkan setiap 4 minggu, intra muskuler. Hampir
sebagian kasus mendapat haid setiap bulan seperti biasa.
Prosedur kerja :
Penggunaan alat kontrasepsi suntik, adalah suatu tindakan invasif.
Untuk itu perlu memperhatikan teknik aseptik guna mencegah infeksi
dan mencegah masalah penyebaran penyakit hepatitis B, hepatitis C
atau AIDS. Sebaiknya gunakan jarum dan alat suntik sekali pakai
(disposible) atau alat suntik baru jenis autodisable.

ALAT KONTRASEPSI BAWAH KULIT (AKBK/IMPLANT)


A. Pengertian
Alat kontrasepsi bawah (AKBK) atau implant adalah alat kontrasepsi
yang disusupkan dibawah kulit. Implant terdiri dari 6 batang, 4 batang
bahkan 1 batang kapsul silastik, dimana setiap kapsulnya berisi
levenogestrel sebanyak 36mg. Jenis lain dari AKBK adalah jadelle adalah
AKBK dua batang yang melepaskan Levonogestrel . keuntungan utama dari
Jadelle adalah pemasangannya lebih mudah dibandingan Norplant.
Implanon adalah sistem satu batang yang melepaskan levornorgestrel
dengan dosis yang bertahap, yaitu 60-70 ig/hari pada bulan pertama
pemasangan, 35-45 ig/hari pada akhir tahun pertama pemasangan, sampai
25-30 ig/hari pada akhir tahun ketiga.
1) Cara Kerja Implant/AKBK
Dengan disusukannya kapsul silastik implant dibawah kulit, maka
setiap hari dilepaskan secar tetap sejumlah levonogestrel kedalam darah
melalui proses difusi dari kapsul-kapsul yang terbuat dari bahan silasik
tersebut.
Besar kecilnya levonorgestrel tergantung besar kecilnya permukaan
kapsul silastik dan ketebalan dari dinding tersebut. Satu sel implant yang

13
terdiri dari 2, 4, atau 6 kapsul dapat bekerja secara efektif selama lima
tahun. Sedangkan Jedelle dan Implanon efektif selama 1-3 tahun.
2) Cara kerja dalam Mencegah Kehamilan :
Dengan dilepaskannya hormon levonorgestrel secara konstan dan
kontinyu maka cara kerja implant dalam mencegah kehamilan pada
dasarnya hampir sama dengan pil dan suntik yang terdiri dari 3 mekanisme
dasar yaitu :
a. Menghambat terjadinya ovulasi.
b. Menyebabkan endometrium tidak siap untuk nidasi.
c. Mempertebal dinding serviks.
d. Menipiskan lapisan endometrium.
Karakteristik
1. Berjangka panjang (5 tahun)
2. Haid sering berubah pola
3. Pemasangan dan pencabutan dilakukan oleh tenaga medis (dokter atau
bidan terlatih)
4. Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
5. Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada infeksi
menular

Efektifitas :

Efektifitasnya sangat tinggi, kegagalan teoritis 0,2%, dalam praktek 1-3%.

Keuntungan implant :

1. Tidak menekan produksi ASI.


2. Praktis, efektif.
3. Tidak ada faktor lupa.
4. Masa pakai jangka panjang (5 tahun).
5. Membantu mencegah anemia.
6. Khasiat kontrasepsi susuk berakhir segera setelah pengangkatan implant.

Kekurangan Implant :

14
1) Implant harus dipasang dan diangkat oleh petugas kesehatan yang
terlatih.
2) Implant lebih mahal dari pada pil KB atau suntikan dan cara KB jangka
pendek lainnya.
3) Implant sering merubah pola haid.
4) Wanita tidak dapat menghentikan pemakainnya sendiri.
5) Beberapa wanita mungkin enggan menggunakan cara yang belum
dikenalnya.
6) Susuk mungin dapat terlihat di bawah kulit.

Kontra indikasi Implant :


1) Hamil atau diduga hamil.
2) Perdarahan melalui vagina yang tidak diketahui sebabnya.
3) Tumor/keganasan.
4) Penyakit jantung, kelainan haid, darah tinggi, kencing manis.

3) Cara Pelayanan Alat Kontrasepsi Bawah Kulit


Persiapan Alat :
a. Satu unit implant steril terdiri dari satu atau beberapa kapsul.
b. Cairan antiseptik secukupnya.
c. Obat anastesi lokal : lidokain 2 %
d. Spuit 5-10 cc dan jarum suntik ukuran 21 dan 22.
e. Skapel/bisturi bayonet ukuran no 11 atau 15.
f. Troikard implant no.10.
g. Plester band aid atau semacamnya.
h. Sepasang sarung tangan steril.
i. Kain penutup steril.
j. Kassa dan perban steril.
4) Cara pemasangan :
a. Saat pemasangan yang tepat adalah pada waktu menstruasi atau 1-2 hari
setelah menstruasi.

15
b. Akseptor sebaiknya berbaring horizontal atau duduk selama pemasangan
implant untuk mempermudah pemasangan. Tempat tidur/meja ditutup
dengan linen yang bersih.
c. Pemasangan dilaksanakan lengan kiri karena merupakan tempat terbaik
untuk pemasangan.
d. Lengan kiri diletakkan lurus setinggi pundak.
e. Tentukan daerah pemasangan biasanya sekitar 8 cm-10cm diatas lipat
siku. Lakukan pencucian hama pada daerah yang akan dilakukan tindakan
dan sekitarnya.
f. Lakukan anastaesi lokal di tempat insersi dan dengan daerah seperti kipas
sepanjang 4-5 cm dengan pembius lokal.
g. Lakukan sayatan melintang selebar 2-3 mm ditempat suntikkan, agar luka
tidak dijahit dan mengurangi kemungkinan infeksi.
h. Tusukan trokar melalui sayatan kebawah kulit, perhatikan tanda batasnya
dan tusukan sampai tanda batas dekat pangkal trokar.
i. Keluarkan batang dalam trokar dan masukkan capsul implant ke dalam
batang luar trokar dengan memakai pinset anatomis, dorong pelan-pelan
dengan batang pendorong sampai terada ada tahanan.
j. Pertahankan posisi batang pendorong, tarik trokar perlahan-lahan
sepanjang batang pendorong sampai batas paling ujung. Implant terlepas
dari trokar kalau tanda batas paling ujung terlihat pada luka insisi dan
dipastikan dengan meraba ujung trokar dengan jari.
k. Raba implant yang terpasang dengan telunjuk kiri, dorong trokar pada
posisi sebelahnya tanpa terlebih dahulu mengeluarkan ujung-ujungnya dari
sayatan. Pasang seluruh implant dengan posisi menyerupai kipas, sehingga
keenam kapsul terpasang baik. Olesi luka sayatan dengan antiseptik, tutup
dengan plester dan kasa steril kemudian balut dengan perban.
• Cara pencabutan implant :
a. Peralatan

16
Peralatan pencabutan implant sama dengan pemasangan implant,
namun ditambah arter klem pean lurus/bengkok dan kapas alkohol
70%.
• Cara pencabutan implant :
1) Atur posisi pasien berbaring horizontal selama pencabutan.
2) Tentukan posisi implant dengan palpasi. Lakukan
pensucihamaan di daerah tindakan dan sekitarnya. Lakukan
anastesi lokal pada tempat insesi dengan bentuk seperti kipas
dengan cairan pembius lokal.
3) Lakukan sayatan 2-3 mm, agar luka tidak perlu dijahit dan
mengurangi kemungkinan infeksi.
4) Tekan implant dengan jari kearah sayatan, setelah ujung
tampak jepit dengan pean dan tarik keluar.
5) Bersihkan implant dari jaringan yang menutupi ujungnya
dengan menggunakan skapel.
6) Jepit ujung implant yang telah bersih dengan pean yang lain.
Tarik keluar implant perlahan-lahan sampai terlepas
seluruhnya . lakukan hal yang sama sampai-sampai semua
implant dikeluarkan.
7) Rapatkan luka, tutup dengan plester, kasa steril dan balut
dengan perban.

ALAT KONTRASEPSI DALAM RAHIM (AKDR)/IUD

1. Pengertian
AKDR adalah alat kontrasepsi yang dimasukkan ke dalam rahim
yang bentuknya bermacam-macam, terdiri dari plastik (polythyline). Ada
yang dililit tembaga (Cu), ada pula yang tidak, adapula yang dililit

17
tembaga bercampur perak (Ag). Selain itu, ada pula yang dibatangnya
berisi hormon progesterone.

2. Jenis-jenis AKDR yang beredar


a) IUD Generasi pertama : disebut Lippesloop, berbentuk spiral atau
huruf S ganda, terbuat dari plastik.
b) Cara Kerja AKDR/IUD :
1) Meninggikan getaran saluran telur sehingga pada waktu
blastokista sampai ke rahim, endometrium belum siap untuk
menerima nidasi hasil konsepsi.
2) Menimbulkan reaksi mikro infeksi, sehingga terjadi
penumpukkan sel darah putih yang melarutkan blastokista.
3) Lilitan logam menyebabkan reaksi anti fertilitas.
c) Karakteristik
1) Sangat efektif, reversibel, dan berjangka panjang (dapat
sampai 10 tahun)
2) Haid menjadi lebih lama dan lebih banyak
3) Pemasangan dan pencabutan dilakukan oleh tenaga medis
(dokter atau bidan terlatih)
4) Dapat dipakai oleh semua perempuan usia reproduksi
5) Tidak boleh dipakai oleh perempuan yang terpapar pada
infeksi menular.

3. Efektifitas :
a. Lippes loop sebagai generasi pertama dipakai selama diinginkan,
kecuali bila ada keluhan.
b. Cu T 200 B, Cu 250 sebagai generasi kedua dipakai selama 3-4
tahun.

18
c. IUD generasi ketiga : Cu T 380 A, ML Cu 380 selama 10 tahun.
4. Keuntungan :
a) Praktis, ekonomis mudah dikontrol, aman untuk jangka panjang
dan kembalinya masa kesuburan cukup tinggi.
b) Tidak dipengaruhi faktor lupa seperti pil.
5. Indikasi :
Merupakan cara KB efektif terpilih yang sangat di prioritaskan
pemakaiannya pada ibu dalam fase menjarangkan kehamilan dan
mengakhiri kesuburan serta menunda kehamilan dengan jenis AKDR mini.
6. Persiapan alat-alat untuk pemasangan AKDR :
a. Satu set AKDR (bila lippes loop termasuk tabung dan
pendorongnya)
b. Cairan antiseptik secukupnya yodium 1 %, betadine 1%, detol : air =
1:20.
c. Kapas
d. Spekulum cocor beber/spekulum SIMS
e. Gunting
f. Sonde uterus
g. Tenakulum satu gigi
h. Tampontang/pinset panjang
i. Sepasang sarung tangan steril
j. Busi/dilatator hegar
k. Peralatan seperti mangkuk sucihama dan tempat instrumen yang suci
hama.
7. Cara pemasangan :
a) Akseptor diberi penjelasan bahwa pemasangan AKDR akan
dilaksanakan
b) Akseptor dipersilahkan BAK dahulu
c) Akseptor dipersilahkan berbaring dalam proses litotomi untuk
mempermudah pemasangan AKDR.

19
d) Bila akseptor belum/tidak bisa BAK, sebaiknya dianjurkan BAK
terlebih dahulu.
e) Lakukan pemeriksaan dalam untuk menentukan besar rahim dan
bentuk rahim.
f) Masukkan spekulum, bersihkan dinding vagina dan mulut rahim
dengan kapas desinfektan. Perhatikan dinding vagina dan mulut rahim
apakah terdapat kelainan atau tidak.
g) Bersihkan portio dengan larutan antiseptik
h) Kait bibir depan portio serviks dengan tenakulum tepat pada sebelah
portio.
i) Masukkan sonde sesuai dengan arah rahim untuk menentukan
dalamnya rahim.
j) Siapkan AKDR steril. Biasanya AKDR generasi II atau III telah
dikemas dalam keadaan suci ham. Sedangkan lippes loop perlu
disucihamakan terlebih dahulu.
k) Masukkan AKDR terlebih dahulu sesuai dengan arah dan dalamnya
sonde. Terdapat dua cara untuk melepaskan AKDR dari tabungnya.
Cara pertama adalah dengan mendorong flunger. Cara kedua adalah
dengan menahan flunger penahan dan menarik tabung kearah
pemasang AKDR (bagi AKDR generasi II atau III).
l) Potong benang jangan panjang dan juga jangan terlalu pendek agar
tidak menyebabkan sakit pada waktu senggama.
8. Efek samping Pemasangan IUD
a. Perdarahan
Gejala/keluhan :
Keluarnya darah dari liang vagina diluar haid dalam jumlah
kecil berupa bercak-bercak (spotting) atau dalam jumlah
berlebihan (metrorhargia). Perdarahan ini dapat pula terjadi masa
haid dalam jumlah berlebihan (menometorhagia).
• Penanggulangannya :

20
1) Konseling, beri penjelasan bahwa perdarahan ringan biasanya
terjadi pada awal pemasangan. Selama haid, perdarahan lebih
banyak dari pada biasanya hal ini tidak berbahaya.
2) Pemberian preparat besi 1x1 tablet perhari.
3) Bila perdarahan banyak sekali keguguran rujuk ke RS dan
ganti cara KB.
b. Keputihan
Gejala/ keluhan :
1) Terdapat cairan putih yang berlebihan akibat produksi cairan
rahim yang berlebihan.
2) Tidak berbahaya apabila cairan tersebut tidak berbau dan tidak
terasa gatal serta panas.
• Penanggulangannya :
a. Berikan konseling sebelum pemasangan AKDR.
b. Pada kasus dimana cairan berlebihan, dapat diberikan ekstrak
beladona 10mg 2x1 tablet untuk mengurangi cairan tersebut.
c. Bila terdapat perubahan bau dan warna hal ini biasanya
disebabkan oleh infeksi.
c. Nyeri
Gejala/keluhan :
Nyeri pada waktu pemasangan AKDR waktu haid dan saat
senggama.
• Penanggulangan :
1) Konseling, jelaskan bahwa nyei disebabkan oleh kontraksi
yang berlebihan dari rahim dan bersifat sementara dan
mudah diatasi.
2) Inspeculo apakah ada cairan keputihan yang berbau
3) Pemeriksaan dalam, apakah terdapat tanda-tanda radang
4) Pemberian obat analgesik.
d. Infeksi
Gejala /keluhan :

21
Adanya rasa nyeri didaerah perut bagian bawah bila disertai
deman, keputihan yang berbau busuk dan rasa nyeri pada waktu
bersenggama.
• Penanggulangan :
a. Rujuk ke dokter untuk mendapatkan penangan lebih lanjut.
b. Bila tidak dapat diatasi AKDR dilepas dan ganti dengan
kontrasepsi lain.

Metoda Kontrasepsi Mantap (KONTAP)

Kontrasepsi mantap adalah salah satu cara kontrasepsi dengan tindakan


pembedahan atau dengan kata lain setiap tindakan pembedahan pada saluran telur
wanita atau saluran mani yang mengakibatkan orang atau pasangan yang
bersangkutan tidak akan memperoleh keturunan lagi.

1. Persyaratan secara umum untuk menjadi Akseptor KONTAP


a) Sukarela
Calon peserta dan pasangan yang akan mengikuti kontrasepsi
mantap harus secara sukarela dan mengikuti pelayanan kontrasepsi
mantap atas keinginan sendiri tidak dipaksa atau ditekan untuk
menjadi peserta kontap
Seseorang dikatakan kontap apabila :
1) Peserta sudah mengetahui bahwa disamping kontap masih ada
cara kontrasepsi lain yang dapat mencegah kehamilan yang
bersifat sementara tetapi peserts tetap memilih kontap.
2) Calon peserta mengetahui bahwa kontap merupakan tindakan
pembedahan dan bila berhasil pasangan tidak akan dapat
memperoleh keturunan lagi.
3) Calon peserta telah diberi waktu untuk mempetimbangkan cara
kontrasepsi lain, tetapi dengan kemauan sendiri tetap memilih
kontap.
b) Bahagia

22
Setiap calon peserta kontap harus memenuhi syarat
kebahagiaan artinya calon peserta tersebut terikat dalam
perkawinan yang sah dan hubungan suami istri harmonis yang
telah dianugerahi sekurang-kurangnya 2 orang anak yang dalam
keadaan sehat fisik, mental maupun sosialnya dengan umur terkecil
sekitar 2 tahun, dan mempertimbangkan istri sekurang-kurang
umur 25 tahun. Keluarga harmonis merupakan persyaratan karena
jangan sampai sudah melakukan kontap ternyata terjadi perceraian.
c) Kesehatan
Setaip calon peserta kontrasepsi mantap harus memenuhi
syarat kesehatan, artinya tidak ditemukan kontra indikasi
kesehatan, sebenarnya tidak ada kontra indikasi absolut hanya bila
ditemukan peradangan disekitar daerah yang akan dilakukan
pembedahan atai danya penyakit jantung maupun kelainan darah
sebaiknya dikonsultasikan dulu pada ahlinya sebelum dilakuka
kontap.
2. JENIS KONTAP
a) Vasektomi / MOP ( Medis Operatif Pria)
Vasektomi merupakan operasi kecil yang dilakukan untuk
menghalangi keluarnya sperma dengan cara mengikat dan memotong
saluran mani sehingga sel sperma tidak keluar pada saar senggama.
• Keuntungan :
6. Tidak ada mortalitas
7. Mordibitas kecil sekali.
8. Pasien tidak perlu dirawat di RS.
9. Dilakukan anastesi lokal/pembiusan setempat berlangusng
kurang lebih 15 menit.
10. Efektif, karena dapat dicek kepastiannya dilaboratorium
11. Tidak menganggu hubungan seks selanjutnya.
• Kelemahan :
1. Harus dengan tindakan pembedahan.

23
2. Masih adanya keluhan seperti kemungkinan perdarahan dan
infeksi.
3. Harus menunggu sampai hasil pemeriksaan sperma 0 dalam
beberapa hari atau minggu untuk dapat berhubungan dengan
bebas agar tidak terjadi kehamilan.
4. Tidak dapat dilakukan pada orang yang masih ingin mempunyai
anak lagi.
• Indikasi :
1. Harus secara sukarela
2. Mendapat persetujuan istri.
3. Jumlah anak yang cukup.
4. Mengetahui akibat-akibat vasektomi
5. Umur calon tidak kurang dari 30 tahun.
6. Pasangan suami istri telah mempunyai anak minimal 2 orang,
dan anak paling kecil harus sudah berumur diatas 2 tahun.
• Kontra indikasi :
a. Apabila ada peradangan kulit atau penyakit jamur didaerah
skrotum.
b. Apabila ada tanda-tanda epididimis
c. Apabila menderita DM yang tidak terkontrol
d. Apabila menderita kelainan pembekuan darah.
b) TUBEKTOMI /MOW (Medis Operasi Wanita)
Tubektomi atau kontap wanita adalah suatu kontrasepsi
permanen untuk mencegah keluarnya ovum dengan cara tindakan
mengikat dan atau memotong pada kedua saluran tuba. Dengan
demikian maka ovum yang matang tidak akan bertemu dengan
sperma karena adanya hambatan pada tuba.
Tubektomi pada wanita dilakukan dengan anastesi lokal
dan tanpa mondok. Tubektomi bisa dilakukan kpan saja asalkan
wanita tersebut tidak hamil pada saat setelah melahirkan atau
abortus, sedang haid atau ganti cara kontrasepsi dari pil, suntik atau

24
IUD. Tekniknys pun beraneka ragam seperti tubektomi
lapraskopik, kuldoskopik, kolpotomi posterior dan minilaparatomi.
Tubektomi minilaparatomi lebih dikenal dengan sterilisasi minilap
karena sayatannya didinding perut kecil yaitu kira-kira 2,5 cm.

25
DAFTAR PUSTAKA

Suratun, maryani dkk. 2008. Pelayanan keluarga berencana dan pelayanan kontrasepsi.
Jakarta : Trans Info Media

http://macrofag.blogspot.com/2013/03/sap-keluarga-berencana-kb.html

iii

Anda mungkin juga menyukai