Business Plan Kelompok 2 PKSB-C: Ide Bisnis: Personal Care and Home Appliance Products With Eco-Friendly Packaging

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Business Plan

Kelompok 2 PKSB-C

Ide Bisnis: Personal Care and Home Appliance Products with Eco-friendly Packaging

--Berdasarkan analisis PESTEL, kami menemukan adanya emerging issue dari permasalahan lingkungan di Indonesia. Kami merupakan bisnis
yang bergerak di bidang eco-friendly reselling. Dimana kami menjual personal care and home appliance products dalam skala besar yang dapat
dibeli dengan wadah yang dapat dipakai kembali. Wadah dapat dibawa sendiri oleh pembeli, atau membeli dari kami.—

Merupakan bisnis yang bergerak di bidang eco-friendly reseller untuk kebutuhan produk pribadi dan rumah tangga. Kebutuhan produk yang
dimaksud berupa alat mandi seperti sabun, sampo, dan rumah tangga seperti sabun cuci piring, cairan pel, dsb. Bisnis kami dapat disebut eco-
friendly karena mengutamakan minimalisasi penggunaan plastik. Kami membeli dalam jumlah besar, bekerjasama dengan perusahaan FMCG
untuk pembelian produk sehari-hari yang umum. Nantinya pembeli dapat membeli dengan wadah yang dapat dipakai lagi ( non-one time use
products) seperti botol atau tempat yang sudah dibawa sendiri, atau menggunakan wadah yang kami sediakan dan jual.

Bisnis ini menguntungkan dari beberapa pihak tidak hanya untuk kami, tapi juga konsumen dan lingkungan. Pembeli akan untung secara
finansial karena pembelian relatif lebih murah dengan menggunakan wadah yang dapat dipakai kembali. Bisnis ini juga diusulkan berdasarkan
analisis PESTEL dari penggunaan plastik yang terus meningkat di masyarakat, di mana Indonesia sendiri merupakan peringkat 2 produsen
polusi plastik (mismanaged plastic pollution) terbanyak di dunia.
Business Model Canvas

Key Partners Key Activities Value Propositions Customer Relationships Customer Segments
● Supplier produk →  Menjual produk yang ● Offline store dan website ● Orang dewasa/
FMCG Companies mengusung zero plastic Bisnis ini hadir sebagai bisnis untuk penjualan produk keluarga/gen Z
(P&G/Unilever) use yang mengusung dan ● Informasi dalam hal memiliki kesadaran
● Dompet digital:  Social campaign mendukung less-plastic campaign akan lingkungan
gopay/ovo/dana bertajuk #StartSmall campaign, dengan menjual tingkat pendapatan
● Komunitas penggiat personal care tanpa plastik menengah ke atas
less-plastic use sebagai wadah
● Brand ambassador / pembungkusnya. Produk yang
influencer Key Resources: dijual adalah produk yang ada Channels
● SDM: staf operasional, dipasaran sehingga harga ● Website dan social
staf marketing dan terjangkau. media.
pengiklanan, ● Word of mouth: media
● Sumber daya fisik: Dengan tagline #StartSmall, sosial, referral program,
Equipment & kami memfasilitasi konsumen influencer.
● Sumber daya non-fisik: yang ingin berkontribusi untuk ● Kerjasama promosi
customer-related mengurangi penggunaan dengan komunitas
database plastik sekali pakai melalui penggiat less-plastic
pembelian personal care use.
tanpa wadah plastik.
Cost Structure Revenue Streams
● Fixed Cost ● Penjualan atas produk (personal care, home appliance)
● Variable Cost ● Penjualan atas wadah produk (botol, jar)
● Marketing Cost
● Biaya bulanan

Value Propositions

Key Partners
 Supplier
o Produk home and personal care dari FMCG seperti Unilever dan PnG
+ Bagaimana cara assure FMCG untuk kerjasama? Based on PESTEL analysis, perusahaan perlu memerhatikan lingkungan dalam
proses bisnis untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat untuk meningkatkan purchasing intentions. Salah satu kontributor
pada lingkungan paling besar diproduksi adalah wadah plastik, dibutuhkan kapital, waktu dan switching cost yang besar jika
ingin membuat less plastic secara massal. Dengan bekerjasama, perusahaan sudah berkontribusi pada lingkungan bahkan
dengan #StartSmall
o Produk home and personal care organik independen, merk lokal Indonesia (segara naturals, official green mommy shop,
o Wadah untuk dijual bagi konsumen yang belum membawa wadah, maupun sekadar ingin membeli
o Produk ramah lingkungan independen dan lokal seperti tisu kapas berbahan kain, stainless straw, tas belanja ramah lingkungan,
plastik dari singkong, dan inovasi lainnya (demibumi.id)
 Dompet digital untuk pembayaran transaksi di toko atau online store (Go-Pay, OVO, DANA, LinkAja)
 Komunitas penggiat less plastic use untuk meningkatkan awareness dari toko secara sosial, tidak menutup kemungkinan kerjasama di
masa yang akan datang untuk social project (byebyeplasticbagsjakarta, cleanomic, zero waste indonesia, sustaination)
 Key Player Review: brand ambassador atau influencer untuk inisiator word of mouth communication yang dapat meningkatkan sales
secara tidak langsung (awkarin)
 Logistic partner: untuk pengiriman dalam kota atau luar kota (JNE, SiCepat)

Key Activities
• Menjual personal care yang mengusung zero-plastic use, dengan berbelanja tanpa plastik. Produk akan disajikan berupa container, dan
pembeli akan memilih produk yang dibutuhkan kedalam wadah tidak sekali pakai. 
• Social Campaign bertajuk #StartSmall dengan tagline #StartSmall, kami memfasilitasi konsumen yang ingin berkontribusi untuk
mengurangi penggunaan plastik sekali pakai melalui pembelian personal care tanpa wadah plastik. 

Key Resources
 Human resources  operational staff, marketing staff (termasuk pengiklanan), merchant partner
 Physical resources  perlengkapan dan peralatan (cabinet, lemari, perlengkapan kasir, etc)
 Non-physical resources  customer-related database

Customer Relationships
 Automated service: Chat bot FAQ di website, tidak menutup kemungkinan ada suggested product berdasarkan pembelian sebelumnya
untuk muncul di laman utama pengguna
 Self-service: di toko engage mereka dengan customer experience -> diberi kebebasan sesuai keinginannya sendiri
 Personal relationship: untuk long-lasting relationship, terdapat membership dengan keuntungan tersendiri (sistem pengumpulan dan
penukaran poin setelah belanja, penawaran menarik)

Channel (based on cust’ journey)


 Awareness --> digital di laman web dan media sosial untuk mendapatkan konsumen baru, memberikan informasi terbaru di toko,
memberikan. Paling efektif sesuai dengan target pasar (20-50s di up-to-middle class). Bentuk kerjasama sosial project dengan
komunitas
 Evaluation --> sebelum membeli, konsumen evaluasi kembali melalui WOM yang beredar di laman web dan media sosial, reviu dari
komunitas atau pengalaman pribadi orang lain
 Purchase --> offline stores: toko menjadi tempat utama proses jual beli klasik pertemuan secara langsung penjual dan pembeli
 Delivery --> laman web partner logistik untuk pengiriman melalui pos atau paket
 After-sales -->

Customer Segments
 Late generation X, gen Y (millenials), gen z.
Why? those who are highly aware tentang isu lingkungan is gen z. if you want to captivate gen z’s heart for purchasing, sell through
environmental-friendly products. Akan menjadi peluang yang besar di masa yang akan datang
 Middle-to-up economy class
Why? Memiliki capacity untuk membeli dalam jumlah besar sesuai dengan kebutuhan

Revenue Stream
 Penjualan atas produk utama
 Penjualan atas environmental-friendly kit (packaging, stainless straw, reusable bag, etc)

Cost Structure  
• Fixed Cost:
• Initial: Perlengkapan kasir, peralatan penjualan (container untuk barang-barang yang dijual, kabinet, dll) 
• Monthly FC: sewa toko, gaji karyawan, operasional toko (listrik, air, telefon)
•  Variable Cost:
• Cost produk: stok personal care
• Cost wadah: packaging kaca
• Cost produk environmental-friendly kit
•  Marketing cost:
• advertising di laman web dan media sosial (ads berdasarkan algoritm personal peduli lingkungan
• Kerjasama dengan key person review (influencer dan komunitas)

Anda mungkin juga menyukai