Pel Dakwah
Pel Dakwah
Pel Dakwah
Puji syukur kepada Allah SWT atas rahmat dan karunianya sehingga makalah ini
dapat di selesaikan pada waktunya. Makalah ini di tulis demi untuk memenuhi tugas mata
kuliah Manajemen Pelatihan Dakwah dengan judul “Perencanaan dan Pengorganisasian
Pelatihan Dakwah”.
Kami menyadari dalam pembuatan makalah ini tidak lepas dari kesalahan-kesalahan,
maka dari itu kami mengharapkan syarat yang membangun dari para pembaca. Dalam
pembuatan makalah ini tidak luput dari banyak motifasi dari teman-teman yang telah
membantu.
Demikianlah pengantar dengan iringan serta harapan semoga tulisan sederhana ini
dapat diterima dan bermanfaat bagi pembaca dan pendengar. Atas semua ini kami
mengucapkan ribuan terimakasih yang tidak terhingga. Semoga segala banuan dari semua
motifasi mudah-mudahan mendapat amal balik yang di berikan oleh Allah SWT. Aamiin ya
rabbal ‘alamin.
Pemakalah
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................... i
DAFTAR ISI.................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................. 2
A. Perencanaan....................................................................................... 2
B. Pengorganisasian................................................................................ 2
C. Pelatihan Dakwah.............................................................................. 3
D. Perencanaan Pelatihan Dakwah......................................................... 4
E. Pengorganisasian Pelatihan Dakwah................................................. 7
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………... 10
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pelatihan akan berjalan dengan baik berawal dari perencaan yang telah matang. Karna
perencanaan merupakan tolak ukur keberhasilan dari tujuan organisasi. Perencanaan
ibarat lokomotif dari organisasi, sebaik dan sebagus apapun program yang dilakukan, jika
perencanaannya tidak tepat, maka semua program tidak akan berjalan dengan baik. Maka
dari itu pelatihan dakwah harus mempunyai perencanaan yang baik, hingga pelatihan
dakwah dapat dilaksanakan dengan maksimal
Pengorganisasian adalah proses penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-
tujuannya, sumber-sumber dan lingkungannya. Organisasi memiliki dua aspek.
1. Struktur organisasi, yaitu susunan komponen-komponen (unit kerja) dalam
organisasi.
2. Aspek perilaku.
BAB II
PEMBAHASAN
Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan suatu proses
yang berkesinambungan di dalam menentukan dan memperhitungkan dan pada yang akan
dijalankan dalam mencapai suatu sasaran ( objek ) tertentu, bilamana, oleh siapa dan
bagaimana tata caranya ( dalam menetapkan program kerja yang akan dipergunakan pada
masa yang akan datang), dan dalam penetapan program kerja diperlukan suatu sistem
yang akurat.
B. Pengorganisasian
1
Malayu Hasibuan, Manajemen dasar pengertian dan masalah, (Jakarta: CV. Haji Mas Agung,
1993), hlm. 97
2
Ibid, hlm 93
3
Soewarno Handayaningrat, Pengantar Study Ilmu Administrasi dan Manajemen, (Jakarta:
Gunung Agung, 1985), hlm. 126
pengaturan-pengaturan berbagai kegiatan yang dianggap perlu untuk mencapai suatu
tujuan penugasan orang-orang dalam kegiatan.”4
Dan pengertian diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa organisasi dalan anti
hadan sekelompok orang yang bekerja sama untuk mencapai beberapa tujuan tertentu.
Sedangkan organisasi dalam arti bagan atau struktur adalah gambaran secara sistematis
tentang hubungan kerja sama dan orang-orang yang terdapat dalam rangka usaha untuk
mencapai tujuan.
C. Pelatihan Dakwah
Pelatihan dakwah yang baik adalah suatu proses menambahkan ideologi dan
keterlibatan setiap organisasi secara progresif. Selain itu latihan merupakan satu sistem
untuk memperoleh kemahiran yang saling relevan dan meningkatkan tingkat kemahiran.
Karena itu, latihan yang baik akan mewujudkan kecanggihan yang senantiasa bertambah
dan bahan latihan. “Peninjauan kembali pada situasi waktu latihan sedang berlangsung
menunjukkan bahwa pada waktu program-program latihan dipikirkan dengan baik dan
diarahkan kepada peserta, mungkin saja tidak terdapat kesinambungan dan satu
progerampun yang memenuhi syarat sebagai suatu kesinambungan adalah akibat yang
telah direncanakan terhadap progeram yang lain,dan para peserta pada umumnya
mungkin tidak semestinya maju dan satu tingkat ke tingkat lainnya”.8
4
GR. Terry, Principles Of Management, (Bandung: Karya Remaja, 1972), hlm. 65
5
Manullang, Dasar-dasar Manajemen, (Jakarta: Ghalia Indonesia, 1981), hlm 67
6
Ibid, hlm 67
7
Departemen P dan K, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai pustaka 1997), hlm. 555.
8
Hisyam Ath-Thalib, Panduan Latihan Untuk Juru Dakwah, (Jakarta: Media Dakwah, 1996), hlm.
291
D. Perencanaan Pelatihan Dakwah
1. Studi Penjajakan Kebutuhan Pelatihan Dakwah
Pada dasarnya pengorganisasian adalah hal yang berkaitan erat, antara manusia
dan kegiatan. Tidak bisa di biarkan berpisah, sebagaimana kita telah mengetahui dari
pengertian keduanya diatas, antara orang yang diberikan tugas dan proses penugasaan
yang diberikan, pentingnya unsur keduanya di dalam pelatihan dakwah karena budaya
organisasi yang tidak bisa lepas dari bantuan sekumpulan manusia.
9
abdnizami..com/2019blogspot/10/perencanaan-pelatihan-dakwah.html di akses: 27maret2020
pukul: 20:30
10
Dr. T. Hani Hanoko, M.B.A Manajemen edisi 2 ( Yogyakarta : BPFE, 2014) hlm. 169
Sebagaimana perealisasian pelatihan dakwah, pengorganisasian palatihan
dibangun atas visi keislaman, keilmuan, keterampilan, kedakwahan, dan pemberdayaan.
Selain itu, visi pencerahan peningkatan kualitas, dan keunggulan.11
Aspek-aspek penting organisasi dan proses prngorganisasian, yaitu :
a. Pembagian kerja
b. Pemilihan orang yang tepat
c. Departementalisasi
d. Bagan organisasi formal
e. Rantai perintah dan kesatuan
f. Tingkat hirarki manajemen
g. Saluran komunikasi
Untuk itu pengorganisasian pelatihan dakwah dapat dibuat, atas dasar kebutuhan
dan realitas para pengelola pelatihan dakwah.12 Dengan demikian sifat dari
pengorganisasian pelatihan dakwah sendiri tidak mutlak, melainkan fleksibel dan
kondisional. Pengorganisasian pelatihan dakwah bisa dibagi kepada tiga orang misalnya
manajer, sekertaris merangkap bidang internal, dan bendahara merangkap bidang
eksternal atau oleh enam orang, ada pengatrah, manajer, sekertaris, bendahara, bidang
internal, dan bidang eksternal. Atau mungkin juga lebih dari itu.
11
Aep Kusnawan, S.Ag, M.Ag., Drs. Aep Sy. Firdaus, M.pd. Manajemen Pelatihan Dakwah (Jakarta
: PT Rineka Cipta, 2009) hlm. 105
12
Ibid, hlm. 106
10. Mengurus izin pelaksannan latihan
11. Mempersiapkan fasilitas akomodasi peserta latihan.
12. Mengatur penempatan peserta di asrama/ lokasi pelatihan.
13. Melaksanakan acara latihan di ruang kelas latihan.
14. Memantau (monitoring) kegiatan tindak-lanjut pasca-latihan para peserta ditempat
masing-masing.
15. Melaksanakan rapat koordinasi tim pemandu/panitia untuk persiapan teknis acara latihan
di ruang kelas latihan.
16. Menghubungi narasumber luar yang dibutuhkan.
17. Melakukan acara kunjungan kerja sebagai perbandingan latihan hasil di kelas.
18. Melakukan evaluasi akhir latihan.
19. Melaksanakan acara Kontak Belajar (penentuan garis besar) materi, urutan/pola kegiatan
serta jadwal harian dan tata tertib latihan dengan para peserta.
20. Menyusun laporan proses pelaksanaan latihan.13
13
http://mdhidatazkia.blogspot.com/2016/12/resume-buku-manajemen-pelatihan-dakwah.html
diakses: 27maret2020 pukul: 20:30
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perencanaan merupakan suatu proses yang berkesinambungan di dalam
menentukan dan memperhitungkan dan pada yang akan dijalankan dalam mencapai suatu
sasaran ( objek ) tertentu, bilamana, oleh siapa dan bagaimana tata caranya ( dalam
menetapkan program kerja yang akan dipergunakan pada masa yang akan datang), dan
dalam penetapan program kerja diperlukan suatu sistem yang akurat.
Pada dasarnya pengorganisasian adalah hal yang berkaitan erat, antara manusia
dan kegiatan. Tidak bisa di biarkan berpisah, sebagaimana kita telah mengetahui dari
pengertian keduanya diatas, antara orang yang diberikan tugas dan proses penugasaan
yang diberikan, pentingnya unsur keduanya di dalam pelatihan dakwah karena budaya
organisasi yang tidak bisa lepas dari bantuan sekumpulan manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Ath-Thalib, Hisyam. 1996. Panduan Latihan Untuk Juru Dakwah. Jakarta: Media
Dakwah
Departemen P dan K. 1997. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai pustaka.
Hasibuan, Malayu. 1993. Manajemen dasar pengertian dan masalah. 1993. Jakarta: CV.
http://abdnizami..com/2019blogspot/10/perencanaan-pelatihan-dakwah.html di akses:
Kusnawan, Aep dan Drs. Aep Sy. Firdaus, M.pd. 2009. Manajemen Pelatihan Dakwah.