Vouching Vs Tracing in Audit

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Vouching vs Tracing in Audit

Written By YCS on Monday, October 3, 2016 | 8:36 AM

Back to basic. Hal yang sederhana namun, sering dilupakan.

Dalam audit keuangan, auditor menguji 5 asersi manajemen atas


laporan posisi keuangan. Asersi tersebut adalah 1. Keberadaan
(atau keterjadian untuk asersi atas
transaksi), 2. kelengkapan, 3. penilaian dan alokasi, 4. hak dan
kewajiban, dan 5. penyajian dan pengungkapan. Untuk melakukan
pengujian tersebut, auditor menggunakan beberapa teknik audit.
Salah satu teknik untuk pengujian asersi “keberadaan/keterjadian” 
adalah vouching (menelusuri ke sumber bukti), sedangkan untuk
pengujian asersi “kelengkapan” adalah tracing (menelusuri ke
pencatatan).

Dalam audit, keseragaman penggunaan istilah sangat


penting, agar para pengguna memiliki kesamaan pemahaman atas
hasil audit. Sering dari kita sebagai auditor kurang dapat
membedakan maksud antara istilah vouching dan tracing.
Oleh karena itu, dalam postingan ini kita mencoba mengulas
kembali apa itu vouching dan tracing.
Berikut gambar proses vouching dan tracing:
Arah Pengujian Vouching Tracing

Vouching

Vouching digunakan untuk menguji asersi “keberadaan/


keterjadian”, yaitu transaksi/ nilai yang dilaporkan memang benar-
benar terjadi/ ada. Misal: Laporan Posisi Keuangan PT A bilang “aset
kendaraan senilai Rp10M” dengan rincian kendaraan truk sebanyak
10 unit @Rp1M. LK bilang gitu, maka untuk menguji apakah truk itu
“ada”, auditor mentelusuri keberadaan truk dengan cara cek GL,
trus cek jurnal, trus cek ke bukti dokumen/ fisik truk. Benar ga tuh
fisik truk jumlah 10 unit?

Contoh Vouching

Tracing
Tracing digunakan untuk menguji asersi “kelengkapan”, yaitu
semua dokumen transaksi / keuangan yang terjadi/ada telah dicatat
dan dilaporkan. Misal: Ada pembelian persediaan 100 unit @Rp1
juta dan sudah terjadi pengalihan hak dan risiko, namun fisiknya
masih dititipkan di gudang pihak III, maka untuk menguji apakah
persedian tersebut “telah lengkap dicatat dan dilaporkan”, auditor
mentelusuri ke pencatatan persediaan tersebut sampai ke
pelaporannya. Benar ga tuh persediaan sudah dilaporkan sebanyak
100 unit?

Contoh Tracing

Prosedur vouching dan tracing tersebut seharusnya dikombinasikan


dengan prosedur lainnya, untuk meyakinkan auditor dalam
memberikan suatu simpulan/ opini.
Penggunaan Prosedur Vouching dan Tracing untuk Audit
lainnya

Prosedur vouching dan tracing juga banyak digunakan dalam Audit


Perpajakan.

 Prosedur vouching: untuk menguji apakah biaya yang


dilaporkan benar-2 terjadi dan merupakan deductible expense,
sehingga biaya tersebut dapat mengurangi penghasilan kena
pajak.

 Prosedur tracing: untuk menguji apakah semua penghasilan


yang diperoleh oleh WP telah dilaporkan dalam perhitungan
penghasilan kena pajak/ SPT.

PENGERTIAN VOUCHING DAN TRACING DALAM PEMERIKSAAN AKUNTANSI


(AUDITING)
Pengertian Vouching dan Tracing dalam Pemeriksaan Akuntansi (AUDITING)
DalamPemeriksaan Akuntansi (AUDITING) terdapat beberapa istilah Vouching dan Tracing:
A. VOUCHING
Vouching adalah kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa kebenaran atau keabsahan suatu
bukti yang mendukung transaksi, kegiatan ini meliputi memilih catatan yang ada pada catatan
akuntansi serta memperoleh dan menyelidiki dokumen yang mendasari catatan tersebut untuk
menentukan keabsahan dan ketelitian transaksi yang dicatat,Vouching berlawanan arah
pengujian dengan Tracing. Vouching dilakukan untuk mendeteksi apakah catatan akuntansi
klien ketinggian (overstatement) selain itu vouching juga digunakan untuk menguji Asersi
management mengenai keberadaan (existence) Penilaian (Valuation) hak dan kewajiban
(Right and Obligation) Penyajian dan pengungkapan (Presentation and Disclosure).
Namun vouching juga memiliki kelemahan Pengujian asersi mengenai kelengkapan
(completeness) melalui vouching lebih sulit dilakukan karena pengujian kelengkapan
mengharuskan auditor untuk mencari bukti yang tidak tercatat" Tujuan Vouching untuk
memastikan bahwa:
1.Bukti tersebut telah disetujui oleh pejabat yang berwenang dan terkait.
2.Bukti tersebut sesuai dengan tujuannya.
3.Jumlah yang tertera didalam bukti adalah benar telah sesuai dengan transaksinya.
4.Pencatatan dilakukan secara benar.
5.Kepemilikan dan keberadaannya sah.
Contoh Vouching kas keluar :
Terdapat biaya bbm sebesar Rp.100.000 untuk kegiatan operational dalam hal ini auditor
perlu melihat dokumen kas keluar apakah sudah ditandatangi oleh pejabat berwenang seperti
manager operational, chief akuntan dan kasir atas pengeluaran uang tersebut kemudian
apakah terdapat bukti pendukung yaitu surat jalan dan bon BBM dari Spbu jika semua
dilakukan sesuai Prosedur maka demikian hasil yang didapat perusahaan mengenai kewajaran
laporan keuangan adalah baik “BAIK”
B.TRACING
Tracing adalah suatu kegiatan yang merupakan kebalikan dari Vouching. Arah kegiatan
tracing adalah mengikuti dokumen sumber hingga ke pencatatannya dalam catatan akuntansi.
adapun pelaksanaan dari tracing adalah mengikuti dokumen sumber,seperti faktur penjualan
atau laporan pengiriman,kemudian auditor melakukan penelusuran dokumen sumber tersebut
melalui sistem akuntansi ke pencatatan akhir dalam catatan akuntansi,seperti jurnal dan buku
besar. karena Vouching berlawanan arah dengan Vouching, Tracing dapat digunakan untuk
menguji Assersi managemen mengenai kelengkapan (completeness),Tracing juga dapat
digunakan auditor untuk menguji assersi managemen mengenai penilaian (valuation) serta
penyajian dan pengungkapan (Presetation and disclosure).

Anda mungkin juga menyukai