Essay Lukisan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Nama :

NPM :
Kelas :
Perspektif Penulis Mengenai Aliran dan Seni Lukis
Pendahuluan
Ditinjau dari perspektif pengertiannya, seni sebagai suatu bentuk ekspresi
seniman memiliki sifat-sifat kreatif, emosional, individual, abadi, dan universal,
yang membuat penulis tertarik untuk mengikuti salah satu kelas seni untuk
menuangkan beragam ekspresi yang ada. Sesuai dengan salah satu sifat seni yakni
kreatif, maka seni sebagai kegiatan manusia selalu melahirkan kreasi-kreasi baru,
mengikuti nilai-nilai yang berkembang di masyarakat. Menurut penulis, seni juga
merupakan hal yang menjadikan dunia terasa indah, tanpa seni tidak ada yang
dapat dirasakan begitu indah. Tuhan menciptakan dunia dan seluruh kekayaan
yang ada didalamnya dengan seni dan penuh dengan keindahan. Hal ini dapat
terlihat dari beragamnya warna yang ada dalam dunia ini, air bewarna bening,
tanah bewarna coklat, pepohonan yang berwarna hijau, langit bewarna biru.
Semua diciptakan penuh dengan seni, sampai kepada ciptaanNya yang paling
megah dan penuh dengan seni, yaitu manusia.
Seni lukis adalah salah catu cabang dari ilmu seni rupa. Seni lukis
mengenal adanya aliran atau gaya visual dalam seni lukis. Seni lukis penulis
anggap sebagai metode penuangan yang sesuai dengan karakteristik penulis.
Definisi melukis tersendiri merupakan aktivitas mengolah medium dua dimensi
atau permukaan dari objek tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium
lukisan dapat berbentuk apa saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan, bahkan film
di dalam fotografi bisa dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga
bisa bermacam-macam, dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada
media yang digunakan. Disini akan penulis paparkan beberapa aliran dalam seni
lukis,  pengertian, tokoh ( pelukis) yang cukup terkenal yang mewakili aliran
tersebut, serta kecendrungan penulis terhadap aliran dan tokoh yang digemari
tertentu.
Isi Karangan
Sebuah lukisan atau gambar bisa dibuat hanya dengan menggunakan
materi yang sederhana seperti arang, kapur, atau bahan lainnya. Salah satu teknik
terkenal gambar prasejarah yang dilakukan orang-orang gua adalah dengan
menempelkan tangan di dinding gua, lalu menyemburnya dengan kunyahan
dedaunan atau batu mineral berwarna. Hasilnya adalah jiplakan tangan berwana-
warni di dinding-dinding gua yang masih bisa dilihat hingga saat ini. Kemudahan
berekspresi sekaligus mempelajari lebih mendalam mengenai seni lukis membuat
penulis tertarik untuk mengikuti perkuliahan MPKS Lukis di UI. Merasa mulai
mahir membuat gambar dan mulai menemukan bahwa bentuk dan susunan rupa
tertentu, bila diatur sedemikian rupa, akan nampak lebih menarik untuk dilihat
daripada biasanya dan juga menemukan semacam cita-rasa keindahan dalam
kegiatannya dan terus melakukan hal itu sehingga penulis harap dapat menjadi
semakin ahli.

1
Seni lukis pula menganut berbagai aliran, berkolerasi dengan pembuatan
makalah ini aliran yang akan dibahas yaitu naturalisme, romantisme,
ekspresionisme, impresionisme, kubisme, dan kontemporer. Pertama, naturalisme.
Naturalisme merupakan corak atau aliran dalam seni rupa yang berusaha
melukiskan sesuatu obyek sesuai dengan alam (nature). Obyek yang digambarkan
diungkapkan seperti mata melihat. Untuk memberikan kesan mirip diusahakan
bentuk yang persis, ini artinya proporsi, keseimbangan, perspektif, pewarnaan dan
lainnya diusahakan setepat mungkin sesuai mata kita melihat. Kedua, romantisme.
Romantisme merupakan corak dalam seni rupa yang berusaha menampilkan hal-
hal yang fantastic, irrasional, indah dan absurd. Aliran ini melukiskan cerita-cerita
romantis tentang tragedy yang dahsyat, kejadian dramatis yang biasa ditampilkan
dalam cerita romah. Penggambaran obyeknya lebih sedikit dari kenyataan, warna
yang lebih meriah, gerakan yang lebih lincah, pria yang lebih gagah, wanita yang
lebih. Ketiga, ekspresionisme. Ekspresionisme adalah aliran yang mengutamakan
curahan batin secara bebas. Bebas dalam menggali obyek yang timbul dari dunia
batin, imajinasi, dan perasaan. Obyek-obyek yang dilukiskan antara lain
kengerian, kekerasan, kemiskinan, kesedihan dan keinginan lain dibalik tingkah
laku manusia. Keempat, impresionisme. Impresionisme merupakan corak seni
rupa yang lahir pada tahun 1874. Aliran ini mengutamakan kesan selintas dari
suatu obyek yang dilukiskan. Kesan itu didapat dari bantuan sinar matahari yang
merefleksi ke mata mereka. Mereka melukiskan dengan cepat karena perputaran
matahari dari timur ke barat. Karena itulah dalam lukisan impressionisme obyek
yang dihasilkan agak kabur dan tidak mendetail. Kelima, kubisme. Kubisme lahir
pada saat pameran retpektif Cezanne yakni pada tahun 1907. Corak ini
menggambarkan alam menjadi bentuk-bentuk geometris seperti segitiga, segi
empat, lingkaran, silinder, bola, kerucut, kubus dan kotak-kotak. Disini sei
bukanlah peniruan alam melainkan penempatan bentuk-bentuk geometris dari
seniman kepada alam. Keenam, Kontemporer. Aliran Kontemporer adalah aliran
seni lukis yang tidak terikat oleh pakem dan berkembang sesuai zaman.
Karakteristik atau ciri-ciri aliran seni lukis kontemporer diantaranya,
penggambaran sebuah objek berupa refleksi situasi juga waktu yang tematik dan
objek yang dilukiskan adalah objek yang dinamis, bebas, ekspresif dan mencolok.
Mempelajari aliran seni lukis tersebut, penulis tertarik untuk lebih
memperdalam impresionisme dan naturalism, karena menurut penulis
impresionisme berusaha memperlihatkan kesan yang ditangkap objek dan gambar
yang tidak mendetail atau sedikit kabur, sehingga tidak mengutamakan presisi
atau ketelitian yang diatur yang dimana mengutamakan pemusatan objek
tersendiri. Disisi lain, karena penulis menyukai yang berbau alam, penulis tertarik
dengan naturalisme karena aliran ini berusaha menampilkan suatu objek lukisan
secara alami, yang memang mirip dengan realisme, tetapi bedanya naturalisme
memiliki suatu tambahan agar menjadi lebih indah. Karena aliran inilah, penulis
menginspirasikan pula 1 tokoh aliran naturalis yaitu Basoeki Abdullah. Basoeki
Abdullah lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 25 Januari 1915 – meninggal 5
November 1993 pada umur 78 tahun, dia merupakan salah satu pelukis maestro
yang dimiliki Indonesia. Ia dikenal sebagai pelukis aliran realis dan naturalis. Ia
pernah diangkat menjadi pelukis resmi Istana Merdeka Jakarta dan karya-
karyanya menghiasi istana negara dan kepresidenan Indonesia, karyanya juga
koleksi oleh para kolektor dari berbagai penjuru dunia.

2
Basoeki Abdullah terkenal sebagai seorang pelukis potret, terutama melukis
wanita-wanita cantik, keluarga kerajaan dan kepala negara yang cenderung
mempercantik atau memperindah seseorang ketimbang wajah aslinya. Selain
sebagai pelukis potret yang ulung, diapun melukis pemandangan alam, fauna,
flora, tema-tema perjuangan, pembangunan dan sebagainya. Salah satu lukisan
beliau yaitu “Wonderful manners”, dibawah ini.

"Wonderful manners" by Basuki Abdullah, Size: 65cm x 80cm, Medium: Oil


on canvas, Year: 1981
Kesimpulan
Lukisan menjadi suatu hal yang menarik menurut penulis dan menjadi
suatu alasan untuk mengikuti perkuliahan MPKS Lukis UI, karena karya seni
yang proses pembuatannya dilakukan dengan menuangkan ide ide mampu
memulaskan berbagai warna, dengan kedalaman warna "pigmen" dalam pelarut
(atau medium) dan gen pengikat (lem) untuk pengencer air, gen pegikat berupa
minyak linen untuk cat minyak dengan pengencer terpenthin, pada permukaan
(penyangga) seperti kertas, kanvas, atau dinding. Ini dilakukan oleh seorang
pelukis; dengan kedalaman warna dan cita rasa pelukis, definisi ini digunakan
terutama jika merupakan pencipta suatu karya lukisan. Seni lukis adalah salah satu
cabang dari seni rupa. Dengan dasar pengertian yang sama, menurut penulis
melalui seni lukis khalayak dapat sebuah pengembangan yang lebih utuh dari
menggambar.
Referensi
Sambis, Setiawan. 2019. “Seni Lukis”, diakses dari :
https://www.gurupendidikan.co.id/seni-lukis/, pada 2 April 2020 pukul 13.00.
Ari Setiawan. 2018. “Seni Rupa”, diakses dari : http://etheses.uin-
malang.ac.id/1459/4/07660055_Bab_2.pdf, pada 2 April 2020 pukul 12.09.
Iwan, Zahar. 2017. “Teknik Melukis Basuki Abdullah”, dari :
https://www.kompasiana.com/iwanzahar/596037afd1962e77f6393d82/teknik-
melukis-basuki-abdullah, pada 2 April 2020 pukul 12.48.

Anda mungkin juga menyukai