Tugas 3 Manajemen Resiko

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : CITRA GUSTRIYANA

NIM : 021136551
1. Semua pembelian asuransi menyangkut kontrak, yaitu perjanjian yang mengikat
secara hukum dan menimbulkan hak serta kewajiban bagi pihak-pihak yang
bersangkutan.
a. Jelaskan jenis kontrak asuransi.
b. Jelaskan syarat-syarat kontrak asuransi.
2. Jelaskan tentang usaha perasuransian di Indonesia dilihat dari unsur kepemilikan.
JAWABAN :

a. Jelaskan jenis kontrak asuransi.


A. Dari segi sifatnya:
1. Asuransi social atau asuransi wajib dimana keikutsertaannya adalah paksaan bagi
warga Negara. Asuransi social adalah program asuransi wajib yang deselenggarakan
pemerintah berdasarkan undang – undang. Maksud dan tujuaa asuransi social adalah
menyediakan jaminan bagi masyarakat dan tidak bertujuan untuk mendapat
keuntungan komersil. Contoh : Askes, Taspen, Asbri dll.
2. Asuransi sukarela, dalam asuransi ini tidak ada paksaan bagi siapa pun untuk menjadi
anggota. Jadi setiap orang bebas memilih untuk menjadi anggota atau tidak Contoh:
PT Jasa INDONESIA, PT Jiwasraya dll
B. Dari segi objek dan bidang usahanya:
1. Asuransi Orang
Asuransi orang meliputi:
a. Asuransi Jiwa
Pada hekekatnya merupakan suatu bentuk kerja sama antara orang – orang yang
menghindarkan atau mengurangi risiko yang diakibatkan oleh risiko kematian,
risiko hari tua dan risiko kecelakaan. Kerja sama dikoordinasi oleh perusahaan
asuransi , yang bekerja atas dasar hukum bilangan besar yang menyebabkan risiko
kepada orang yang mau bekerja sama.
b. Asuransi Kesehatan
Ini adalah sebuah jenis produk asuransi yang secara khusus menjamin biaya
kesehatan atau perawatan para anggota asuransi tersebut jika mereka jatuh sakit
atau mengalami kecelakaan. Secara garis besar ada dua jenis perawatan yang
ditawarkan oleh perusahaan asuransi yaitu rawat inap dan rawat jalan
c. Asuransi Dana Pensiun
Menjadi tua itu pasti, tetapi dalam kondisi seperti apa masa tua nantinya, tentu
masih menjadi pertanyaan karena berada dalam ketidakpastian. Itulah mengapa
diperlukan perencanaan hidup salah satu perencanaan financial untuk masa
pensiun agar hidup tetap terjamin dan tidak membebani orang lain.
Merencanakan tabungan hari tua sebaiknya dilakukan sebelum masa produktif
berakhir.Sebab dimasa tua nanti kita sudah tidak mampu bekerja lagi.Asurandi
dan Dana Pensiun adalah salah satu bentuk investasi untuk menjamin hari tua.
Memiliki asuransi sama halnya dengan mengalihkan biaya yang harus kita
keluarkan menjadi tanggungan pihak asuransi.
2. Asuransi Umum atau Kerugian
Asuransi kerugian terdiri dari berbagai jenis atau cabang pertanggungan yaitu:
a. Asuransi Kebakaran (Fire Insuranc )
b. Asuransi Paket Rumah Tangga (Home Insurance)
c. Asuransi Paket Toko (Shophause Insurance)
d. Asuransi Prorerty All Risks
e. Asuransi Gempa Bumi (Eartquake Insurance)
f. Asuransi Rekayasa (Engineering Insurance)
g. Asuransi Aneka (Miscellaneous)
 Asuransi Pencurian (Burgery)
 Asuransi Uang (Money Insurance)
 Asuransi Kecelakaan (Personal Accident)
 Asuransi Keluarga (Family Personal Accident)
 Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
 Asuransi Perjalanan (Travel Insurance)
h. Asuransi Jaminan (Bonding/ Guarante)
 Jaminan Tender (Bid Bond)
 Jaminan Uang Muka (Advance Payment Bond)
 Jaminan Pelaksanaan (Performance Bond)
 Jaminan Pemeliharaan (Maintenance Bond)
3. Perusahaan Reasuransi Umum
Perusahaan reasuransi umum merupakan perusahaan asuransi yang bidang usahanya
menanggung risiko yang benar – benar terjadi dari pertanggungan yang telah ditutup
oleh perusahaan asuransi jiwa atau asuransi kerugian.
4. Perusahaan Asuransi Sosial
Perusahaan asuransi social merupakan perusahaan asuransi yang bidang usahanya
menanggung risiko financial masyarakat kecil yang kurang mampu perusahaan ini
diselenggarakan oleh pemerintah,
contohnya: Perum Taspen, PT Astek dan PT Jasa Raharja.

b. Jelaskan syarat-syarat kontrak asuransi.

Asuransi sebagai suatu perjanjian harus memenuhi syarat – syarat sebagaimana telah
disyaratkan oleh KUHP yaitu pasal 1320 yang berbunyi sebagai berikut :
Syarat - syarat asuransi :

1. Kesepakatan

Sebelum ada persetujuan, biasanya pihak-pihak mengadakan perundingan (negotiation),


pihak yang satu memberitahu kepada pihak yang lain mengenai benda yang menjadi
objek, pengalihan risiko, pembayaran premi, evenemen, ganti kerugian dan syarat-syarat
khusus asuransi. Pihak yang lain menyatakan pula kehendaknya, sehingga tercapai
persetujuan. Hal ini berhubungan dengan asas konsensual yang mengandung arti bahwa
perjanjian itu terjadi sejak saat tercapai kata sepakat (konsensus) antara pihak-pihak
dalam hal ini penanggung dan tertanggung mengenai pokok perjanjian asuransi sejak saat
perjanjian mengikat dan mempunyai kekuatan hukum.

2. Kewenangan

Kewenangan berbuat ada yang bersifat subjektif dan ada yang bersifat objektif.
Kewenangan subjektif artinya sudah dewasa yakni mencapai 21 tahun atau sudah kawin
walaupun belum 21 tahun ( Pasal 1330 KUHPdt), sehat ingatan, tidak berada di bawah
perwalian, atau pemegang kuasa yang sah. Kewenangan objektif artinya tertanggung
mempunyai hubungan yang sah dengan objek asuransi karena benda tersebut adalah
kekayaannya sendiri.

3. Suatu hal tertentu

Suatu hal tertentu merupakan pokok perjanjian, objek perjanjian, prestasi yang wajib
dipenuhi. Objek tertentu dalam perjanjian asuransi adalah objek yang diasuransikan,
dapat berupa harta kekayaan dan kepentingan yang melekat pada pada harta kekayaan
(asuransi kerugian), dapat pula berupa jiwa dan raga manusia (asuransi jiwa). Objek
perjanjian harus ditentukan dengan jelas dan pasti. Kejelasan mengenai pokok perjanjian
atau objek perjanjian ialah untuk kemungkinan pelaksanaan hak dan kewajiban pihak-
pihak.

4. Suatu sebab yang halal (kausa yang halal)

Undang-undang tidak memperdulikan apa yang menjadi sebab orang mengadakan


perjanjian, yang diperhatikan atau yang diawasi oleh undang undang ialah “isi perjanjian”
yang menggambarkan tujuan yang hendak dicapai oleh pihak-pihak, apakah dilarang oleh
undang-undang atau tidak, apakah bertentangan dengan ketertiban umum dan kesusilaan
atau tidak (Pasal 1337 KUHPdt). Syarat pertama dan kedua di atas merupakan syarat
subjektif dan syarat ketiga dan keempat dinamakan syarat objektif. Syarat subjektif jika
tidak dipenuhi maka perjanjian dapat dibatalkan sedangkan syarat objektif jika tidak
dipenuhi maka perjanjian batal demi hukum.
Jelaskan tentang usaha perasuransian di Indonesia dilihat dari unsur kepemilikan ?
Di jaman modern ini, sudah makin banyak orang yang sadar dan memanfaatkan asuransi sebagai
bagian dari perencanaan keuangan jangka panjang mereka dari sisi perlindungan atas risiko yang
bisa saja dialami tanpa bisa diprediksi. Luasnya manfaat asuransi yang bisa memberikan manfaat
kala tertimpa musibah atau kemalangan atau saat sakit, membuat pemilik produk ini merasa
nyaman dan terlindungi dalam aktivitas kesehariannya. Mereka tak perlu khawatir harta mereka
terkuras saat terjadi risiko karena sudah ada asuransi. Agar mendapatkan manfaat yang
maksimal, nasabah asuransi harus memahami beberapa unsur-unsur penting dalam asuransi.
Memahami unsur penting dalam asuransi memudahkan seseorang saat proses administrasi
termasuk proses klaim nantinya. Tidak paham unsur mendasar dalam asuransi juga membuat
masyarakat sering salah paham dalam memandang asuransi dari berbagai sudut yang berbeda.
Ulasan dibawah ini bisa membantu pemahaman masyarakat agar hal tersebut tidak terjadi lagi.

( Sumber : Djoko Prakoso, Hukum Asuransi Indonesia, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1997) Hlm.
24 dan Danarti, Dessy., 2011. Jurus Pintar Asuransi Agar Anda Tenang, Aman Dan Nyaman,
Jakarta: G-Media ).

Anda mungkin juga menyukai