Makalah Zoologi Vertebrata Mamalia Kel 3 Ai Dini Fadiah Dwimas
Makalah Zoologi Vertebrata Mamalia Kel 3 Ai Dini Fadiah Dwimas
Makalah Zoologi Vertebrata Mamalia Kel 3 Ai Dini Fadiah Dwimas
“MAMALIA (lanjutan)”
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Zoologi Vertebrata
Dosen Mata Kuliah : Fitri Apriani, M. Pd
Disusun Oleh :
Kelompok 3
Ai Susanti (165040081)
BIOLOGI B
Penyusun
DAFTAR IS
i
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................1
C. Tujuan........................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................3
A. Pengertian dan Karakteristik dari Mamalia................................................................3
B. Klasifikasi Mamalia.....................................................................................................3
C. Manfaat Hewan Mamalia.........................................................................................22
BAB III PENUTUP...............................................................................................24
A. Kesimpulan..............................................................................................................24
B. Saran........................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Kingdom animalia memiliki beberapa tingkatan untuk membagi hewan-
hewan yang terdapat dimuka bumi ini. Tingkatan tertinggi pada kingdom animalia
tersebut adalah mamalia. Pada umumnya, semua jenis mamalia memiliki rambut
yang menutupi tubuhnya. Jumlah rambut tersebut berbeda-beda antara spesies
yang satu dengan spesies yang lain . ada spesies yang seluruh tubuhnya ditutupi
oleh rambut dan ada pula spesies yang hanya memiliki rambut di tempat-tempat
tertentu pada bagian tubuhnya. Mamalia merupakan hewan yang bersifat
homoioterm atau sering disebut hewan berdarah panas. Hal ini dikarenakan
kemampuannya untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar.
Sebutan mamalia sendiri berasal dari keberadaan glandula ( kelenjar )
mamae pada tubuh mereka yang berfungsi sebagai penyuplai susu. Seperti yang
kita ketahui bahwa mamalia betina menyusui anaknya dengan memanfaatkan
keberadaan kelenjar tersebut. Walaupun mamalia jantan tidak menyusui anaknya,
bukan berarti mereka tidak memiliki kelenjar mamae , tetapi pada mamalia jantan
kelenjar ini tidaklah berfungsi sebagaimana pada mamalia betina.
Seperti telah dikatakan sebelumnya bahwa mamalia merupakan tingkatan
tertinggi pada kerajaan hewan . hal ini mengakibatkan segala proses yang
dilakukan oleh mamalia lebih tinggi dari pada jenis animalia lainnya. Mulai dari
system pencernaan, pernapasan, peredaran darah, urogenital , hingga system
sarafnya. Oleh karena itu perlulah kita mengetahui tentang karakteristik , struktur
tubuh, cara hidup, dan habitat dari kelas mamalia beserta peranannya dalam
kehidupan manusia guna menunjang pengetahuan kita.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dan karakteristik dari mamalia ?
2. Bagaimana urutan klasifikasi pada mamalia ?
3. Ordo apa saja yang termasuk ke dalam subklas Eutheria ?
4. Apa saja manfaat dari mamalia ?
1
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian dan Karakteristik dari Mamalia
Mamalia merupakan anggota vertebrata yang memiliki kelenjar susu dan
rambut. Rambut dan lapisan lemak berfungsi untuk membantu mempertahankan
panas metabolik dalam tubuh.
1. Ciri umum
• Memiliki kelenjar susu
• Gigi tekodont, difiodont (ganti 1x)
• Tubuh ditutupi dengan rambut
• Mempunyai larynx yang dapat menghasilkan suara
• Bernafas dengan paru-paru
• Mempunyai kuping telinga
• Antara kepala dan badan mempunyai leher yang fleksibel
2. Ciri morfologi
• Alat gerak berupa dua pasang tungkai (sepasang tungkai belakang dan
sepasang tangan)
• Pada jari-jari terdapat kuku dan cakar
3. Ciri anatomi dan fisiologi
• Jantung 4 ruang
• Metabolisme yang aktif
• Sistem peredaran darah yang efisien
• Lembaran otot yang disebut diafragma membantu mengalirkan udara ke
paru-paru
• Otak yang lebih besar
• Fertilisasi secara internal
B. Klasifikasi Mamalia
Dalam mamalia terdapat 3 sub kelas yaitu :
1. Sub kelas Prototheria
Ordo : Monotremata, Famili : Tachiglossidae dan Ornithorhynchidae
2. Sub kelas Metatheria
3
Ordo : Marsupialia
3. Sub kelas Eutheria
Mamalia memiliki 12 ordo utama yang paling banyak ditemui pada
subklas Eutheria, yaitu;
1. Ordo Chiroptera
2. Ordo Primata
3. Ordo Polidota
4. Ordo Lagomorpha
5. Ordo Rodentia
6. Ordo Cetacea
7. Ordo Carnivora
8. Ordo Pinnipedia
9. Ordo Proboscidae
10. Ordo Sirenia
11. Ordo Perissodactyla
12. Ordo Artiodactyla.
4
- Rumus gigi 13/3, C1/1, PM 3/3, M’/, molamnya di reduksi
- Gigi-gigi tidak berbentuk carnassial
- Plantigard, yaitu berjalan menapak pada telapak kaki
- Cakar tidak dapat di tarik kembali
- Makanan : ada daging ada madu
5
karena terlalu besar sehingga tidak dapat memecahkan buah-buah besar seperti
kelapa. Habitat di daerah hujan tropis Asia Tenggara. Beruang madu aktif
di malam hari atau disebut juga dengan makhluk nokturnal, mereka menghabiskan
waktu di tanah dan memanjat pepohonan untuk mencari makanan.
Kecuali betina dengan anaknya, beruang madu umumnya bersifat soliter. Mereka
tidak berhibernasi sebagaimana spesies beruang lainnya karena sumber pakannya
tersedia sepanjang tahun. Beruang madu tidak mempunyai musim kawin tetapi
perkawinan dilakukan sewaktu-waktu terutama bila beruang madu betina telah
siap kawin. Lama mengandung beruang betina adalah 95-96 hari, anak yang
dilahirkan biasanya berjumlah dua ekor dan disusui selama 18 bulan. Terkadang,
beruang betina hanya terlihat dengan satu bayi dan sangat jarang ditemukan
membawa dua bayi setelah masa kehamilannya. Hal ini sangat dimungkinkan
karena beruang madu sengaja menunda perkawinan untuk mengupayakan agar
bayi terlahir saat induk memiliki berat badan yang cukup, cuaca yang sesuai serta
makanan tersedia dalam jumlah yang memadai. Penyebarannya di pulau Burneo,
Sumatera, Indocina, Cina selatan, serta Semenanjung Malaya.
6
antara keluarga beruang lainnya. Beruang kutub kadang-kadang juga diklasifikasi
sebagai mamalia laut.
Beruang kutub jantan memiliki berat antara 400 - 600 kilogram dan
kadang-kadang dapat mencapai lebih dari 800 kg dengan tinggi mencapai lebih
dari 2,5 meter. Sedangkan Beruang kutub betina hanya separuh dari berat beruang
jantan dengan berat antara 200 – 300 kg dan tinggi sekitar 2 meter. Beruang kutub
memiliki indra penciuman yang sangat tajam mereka dapat mencium bau bangkai
ikan paus atau anjing laut dari jarak 20 mil.
Beruang kutub adalah perenang yang handal karena dapat berenang sejauh
60 mil tanpa berhenti. Mereka menggunakan tungkai depannya untuk berenang
dan tungkai belakang sebagai kemudi. Kelenjar minyak pada kulitnya dapat
meminyaki bulunya dengan baik sehingga tahan air dan membuat tubuhnya tetap
kering selama berenang.
Pada musim panas di Kutub Utara terutama pada bulan Mei - Juni, bulu -
bulu beruang yang tebal mulai rontok untuk menjaga suhu tubuh tetap stabil.
Musim perkawinan untuk Beruang kutub terjadi pada musim panas di Kutub
Utara, yaitu antara bulan Maret - Juni. Kemudian bayi - bayi Beruang kutub akan
lahir pada bulan Desember - Januari, biasanya mereka akan melahirkan 2 - 3 bayi.
Selama masa kehamilan, induk beruang akan menggali sarang di antara tumpukan
salju dan bahkan tidur sepanjang musim dingin di dalam sarang hingga bayi - bayi
beruang lahir.
Secara umum, Beruang kutub hidup secara individual. Akan tetapi,
Beruang kutub betina akan hidup secara berkelompok untuk saling melindungi
ketika mereka sedang mengandung dan pada saat akan mencari makanan. Beruang
betina biasanya akan hidup di sepanjang pantai Kutub Utara, sementara beruang
jantan tinggal di atas bongkahan - bongkahan es dan terapung - apung di laut
sekitar 180 mil jauhnya dari pantai. Beruang Kutub pada dasarnya adalah hewan
yang aktif dan sama sekali tidak takut terhadap kehadiran manusia
2) Famili Mustilidae
Memiliki ciri antara lain :
- Kaki relative pendek
- Cakar bias di tarik sebagian
7
- Gigi taring panjang dan kuat, rumus : 13/3, C1/1, PM 3/3, W/2
- Terdapat gigi kranasial ( gigi penggunting ) pada geraham yang tumbuh dengan
baik
- Moncong agak pendek
8
3) Famili Canidae ( anjing )
Memiliki ciri-ciri yaitu :
- Kaki panjang, menapak dengan jari, digitigren
- Moncong agak panjang
- Cakar tidak bias di tarik
- Jari-jari belakang hanya ada 4
- Rumus gigi : 13/3, C1/1, PM 4/4, M 2/3
- Gigi taring panjang, gigi geraham tidak panjang, pucaknya tumpul kecuali gigi
penggunting
9
anjing bisa menggerak-gerakkan daun telinga agar cepat bisa menentukan
lokasi sumber suara yang sebenarnya
Lebih dari 18 otot pada daun telinga memungkinkan anjing memiringkan,
memutar, menidurkan, atau menegakkan daun telinga
Ciri Khusus Anjing yaitu Indera penciuman Anjing memiliki hampir 220
juta sel penciuman yang sensitif terhadap bau
Berkembangbiak dengan cara melahirkan
4) Family Felidae
Ciri- ciri :
- Menapak dengan jari
- Cakar bisa ditarik sempurna
- Gigi carnasiai / gigi gunting berkembang dengan baik
- Rumus : 13/3, C 1/1, PM 3/2, M 1/1
- Tengkorak pendek dan membundar
- Makanan vertebrata tinggi selain ada yang makan ikan, serangga, buah-buahan.
Contoh :
1. Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera tigris
sumatrae
Ciri identifikasi :
• Berbadan besar, jantan memiliki berat antara 130-225 kg. panjang harimau
jantan antara 2,2 – 2,8 meter sedangkan betina antara 2,15 – 2,3 meter. Tinggi
diukur dari kaki ke tengkuk rata-rata adalah 75 cm.
10
• Hewan ini mempunyi bulu sepanjang 8-11 mm, surai pada harimau sumatera
jantan berukuran 11-13 cm. Bulu di dagu, pipi, dan belakang kepala lebih
pendek.
• Panjang ekor sekitar 65-95 cm.
• Loreng pada tubuh bervariasi dari coklat ke hitam dan berjumlah dari 100
loreng. Pola hitamnya berukuran lebar dan jaraknya rapat kadang berdempet.
Fungsi loreng adalah sebagai kamuflse yaitu menyembunyikan mereka dari
mangsanya.
• Habitat di kepulauan Sumatera dengan ketinggian antara 0 – 3000 mter dari
permukaan laut dan merupakan jenis satwa soliter kecuali selama musim
kawin dan memelihara anak.
• Merupakan hewan pemakan rusa, kijang, babi, kancil.
• Mempunyai warna palinh gelap diantara subspecies harimau lainnya.
• Mempunyai lebih banyak janggut pada harimau jantan.
• Terdapat selaput di sela-sela jarinya yang menjadikan mereka mampu
berenang.
• Umumnya beraktifitas di malam hari.
Reproduksi Harimau Sumatera
Harimau Sumatera dapat berkembangbiak kapan saja. Masa kehamilan
adalah sekitar 103 hari. Biasanya harimau betina melahirkan dua atau tiga ekor
anak sekaligus dan paling banyak adalah enam ekor. Anak harimau hanya minum
air susu induknya selama 8 minggu pertama. Setelah itu mereka dapat mecoba
makanan padat namun mereka masih menyusu selama 5 atau 6 bulan. Mereka
dapat berburu sendirin pada umur 18 bulan.
Peran Harimau Sumatera
Merupakan predator penting yang dapat menjaga keseimbangan mata
rantai makanan. Berkurangnya jumlah harimau berdampak populasi babi hutan
yang tidak terkendali.
11
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Felidae
Genus : Felis
Spesies : Felis domesticus
Deskripsi :
Gigi premolar dan molar pertama membentuk sepasang taring di setiap sisi
mulut yang bekerja efektif untuk merobek makanan. Masa kehamilan pada kucing
berkisar 63 hari. Berat badan antara 2.5 – 7 kg dan jarang melebihi 10 kg. dapat
hidup selama 15 hingga 20 tahun. Memiliki organ pembau khusus di langit-langit
mulutnya yang di sebut sebagai organ vomeronasal atau organ Jacobson. Pada
mata memiliki organ yang disebut Tapetum lucidum (untuk melihat di lingkungan
dengan sedikit cahaya). Memiliki kelopak mata ketiga yang di sebut membran
niktitans, berupa selaput putih di sudut dalam ruang mata.
3. Singa ( Panthera leo)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Felidae
Genus : Panthera
Spesies : Panthera leo
Deskripsi :
Hidup dalam kelompok. Berat singa kurang lebih antara 150 kg (betina)
dan 225 kg (jantan). Umurnya antara 10 – 15 tahun di hutan. Singa betina jauh
lebih aktif dalam berburu, sedangkan singa jantan lebih santai dan selalubersikap
menunggu dan meminta jatah dari hasil buruan para betinya. Kelemahan singa
tidak bias memanjat pohon sebagus kucing-kucing besar lainnya. Singa jantan
ditumbuhi bulu tebal di sekitar tengkuknya. Habiatnya di padang ilalang bias juga
di hutan.
12
5) Famili Viveridae
Memiliki ciri-ciri yaitu :
- Kaki pendek, moncong agak panjang
- Cakar bias di tarik tidak sempurna
- Rumus gigi : 13/3, C 1/1, PM 34/34, M 2/2
- Camasial tidak berkembang
- Memiliki tubuh panjang dan langsing
13
Contoh : Garangan Jawa ( Herpestes javanicus )
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Karnivora
Famili : Viveridae
Genus : Herpestes
Spesies : Herpestes javanicus
Deskripsi :
Bertubuh kecil hingga sedang, panjang kepala dan tubuh 250 – 410 mm,
panjang ekor sekitar 60-80 % panjang kepala dan tubuh, tungkai belakang 50-70
mm dari tumit hingga ujung jari, bobot tubuh berkisar 0,5-1 kg, mocong panjang
dan gigi panjang dan kuat, jari berjumlah tiga dan bercakar, mempunyai daun
telinga atau aurikel, warna tubuh dan kaki cokelat kemerahan. Hewan pemangsa
ini umumnya hidup di semak-semak dan padang rumput, daripada di hutan yang
rapat. Aktif di atas tanah (terestrial) dan jarang memanjat pohon, garangan tidur
dalam lubang-lubang di tanah, lubang pohon dan tempat yang serupa. Garangan
jawa aktif berburu mangsa di siang maupun malam hari. Ia sering terlihat
menyeberangi jalan di siang hari, dengan badan rendah di atas tanah dan ekor
lurus di belakangnya. Garangan jawa tidak memiliki musim kawin yang khusus.
Hewan betina melahirkan 2–4 anak setelah mengandung selama sekitar 6 minggu.
Ordo Pinnipedia ( Mamalia anjing laut)
Ciri-cirinya berukuran sedang sampai besar, jari-jarinya berselaput
sempurna, kaki muka bentuknya seperti dayung, kaki belakang biasa, gigi seri
pada belahan rahang bawah masing-masing kurang dari 3 buah, terkorak
mempunyai bagian kranium yang lebih besar, dan tidak terdapat lempeng
postorbital. Umumnya membentuk kelompok besar untuk bermigrasi dari daerah
kutub ke daerah yang hangat untuk reproduksi. Cara bereproduksi dengan
membentuk harem ( satu pejantan yang di kelilingi puluhan betina. Makanan
utamnya adalah mengkonsumsi ikan, namun ada juga spesies yang filter-feeder
serta memangsa penguin dan anjing laut muda lainnya. Terdiri dari 3 famili yaitu :
14
1). Famili Phocidae ( Anjing laut/Phoca Vitulina )
Ciri khusus :
- Tidak memiliki cuping telinga (pinnae)
- Memiliki tungkai belakang, berbulu pendek, berguna untuk mendayung saat
berenang
- Memiliki tungkai depan (bercakar) untuk mengatur arah
- Memiliki lemak tebal untuk menjaga suhu tubuhnya
- berkembang biak dengan melahirkan dan proses mengandungnya antara 8-
12 bulan saat induknya berada di daratan
2). Famili Otariidae ( Singa laut/Otaria)
Ciri-cirinya :
- Cuping telinga yang kecil
- Tungkai depan panjang dan tidak berbulu ( untuk berenang)
- Tungkai belakang untuk navigasi
- Tungkai belakang dapat di lipat agar menopang berat tubuhnya sehingga
membantu saat berjalan di darat
- Memiliki bulu
15
Klasifikasi Singa Laut
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Pinnipedia
Famili : Otariidae
Genus : Otaria
Spesies : Otaria
Ciri-cirinya :
- Biasa di sebut sebagai walrus
- Tidak memiliki pinnae
- Tungkai belakang dapat di lipat namun tidak dapat menopang berat tubuh
saat berjalan di darat
- Memiliki gading/taring besar di depan mulutnya ( jantan dan betina)
- Tidak memiliki bulu
Klasifikasi Walrus
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Pinnipedia
Famili : Odobenidae
Genus : Odobenus
Spesies : Odobenus rosmarus
16
Ordo Proboscidea ( Hewan berbelalai)
Hewan dikelompok ini memiliki ciri-ciri tubuh yang besar, memiliki
proboscis (belalai) dengan lubang hidung berjumlah dua. Telinga yang lebar serta
kepala yang besar, kulit tebal, leher yang pendek, kaki besar dan lurus. Gigi seri
ke 3 berubah menjadi gading, gigi taring tidak ada, gigi geraham hanya satu yang
berfungsi rumusnya 10/0, C 0/0, PM 3/3, M 3/3 pertumbuhannya berbeda beda
tidak bersamaan. Untuk beratnya secara umum berkisar antara 300 sampai 350 kg
dengan umur mencapai 50 tahun. Sebagai contoh adalah Gajah Sumatera.
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Proboscidea
Famili : Elephantidae
Genus : Elephas
Spesies : Elephas maximus
sumatranus
Ordo Sirenia ( Ikan duyung )
Ciri-ciri:
- Ukuran besar,badan berbentuk spindel
- Kaki depan berbentuk dayung,tidak mempunyai kaki belakang dan ekor pipih
horizontal yang terbagi dua
- Kulit tebal tidak berambut
- Mulut besar,bibir tidak berdaging ,tidak mempunyai daun telinga dan rambut
hanya beberapa
- Pemakan tumbuhan yang hidup di air
- Lubang hidung tinggi dan berkatup
Contoh : Duyung ( Dugong dugon )
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
17
Kelas : Mamalia
Ordo : Sirenia
Famili : Dugongidae
Genus : Dugong
Spesies : Dugong dugon
18
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Perissodactyla
Famili : Tapiridae
Genus : Tapirus
Spesies : Tapirus indicus
19
2). Famili Hippotamida ( kuda nil )
Ciri-ciri :
- Hewan amphibious
- Lubang hidung ada di ujung moncongnya dan berkatup
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Hippotamidae
Genus : Hippotamus
Spesies : Hippotamus amphibius
3). Famili Camelidae ( bangsa unta )
Ciri-ciri :
- Punya punduk, kaki dan bantalan kaki
- Hidup di daerah panas, dapat minum banyak sehingga darah pada
tubuhnya encer, penggunaan air hemat, tidak mempunyai kelenjar keringat
sehingga kotoran kering dapat di gunakan sebagai kayu bakar
- Punduk pada unta sebagai tempat menyimpan cadangan makanan berupa
lemak cokelat
- Perut mempunyai ruang-ruang seperti hewan memamahbiak (reticulum,
omasum, abomasum)
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Camelidae
Genus : Camelus
Spesies : Camelus dromedarius
4). Famili Cervidae ( kijang )
Ciri-ciri :
20
- Mempunyai tanduk pada jantan, tanduk bercabang-cabang, selalu di ganti
tiap tahun, kalau panjang tanduknya patah
- Jari kaki 4 atau 2
- Binatang memamah biak perut ( rumen, reticulum, omasum, abomasum )
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Cervidae
Genus : Muntiacus
Spesies : Muntiacus muntjak
5). Famili Giravidae ( bangsa jerapah )
Ciri-ciri :
- Leher panjang
- Tanduk pendek di tutupi kulit dan berambut terdapat pada jantan dan
betina
- Kaki mempunyai 2 jari
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Giravidae
Genus : Giraffa
Spesies : Giraffa camelopardalis
6). Famili Bovidae ( bangsa banteng )
Ciri-ciri :
- Banteng memiliki tubuh yang tegap, besar dan kuat dengan bahu bagian
depannya lebih tinggi daripada bagian belakang tubuhnya.
- Di kepalanya terdapat sepasang tanduk.
21
- Pada banteng jantan tanduknya berwarna hitam mengkilap, runcing dan
melengkung ke arah medio anterior,
- Banteng betina bentuk tanduknya lebih kecil.
- Pada bagian dadanya terdapat gelambir yang dimulai dari pangkal kaki
sampai leher tetap tidak mencapai daerah kerongkongan
- Penglihatan banteng tidak begitu tajam sehingga kemampuan utamanya
untuk membedakan musuh-musuhnya tergantung pada kemampuan
penciuman dan pendengarannya.
- Banteng jantan mempunyai warna tubuh hitam, semakin tua umurnya
semakin hitam warna tubuhnya. Banteng betina memiliki warna tubuh
coklat kemerah-merahan, semakin tua umurnya maka warna tubuhnya
akan semakin gelap (coklat tua).
Klasifikasi
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Mamalia
Ordo : Artiodactyla
Famili : Bovidae
Genus : Bos
Spesies : Bos javanicus
22
penciuman anjing juga dimanfaatkan pihak kepolisian untuk menangani masalah
criminal misalnya pembunuhan atau perampokan. Mamalia memiliki peran yang
penting dalam kelestarian ekosistem hutan. Antara lain sebagai penyubur tanah,
penyerbuk bunga, pemencar biji, serta pengendali hama secara biologi. selain
peranannya secara ekologis, mamalia juga memiliki peran dalam bidang
kesehatan, ekonomi, serta estetika.
23
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Vertebrata anggota kelas mamalia memiliki rambut, suatu karakteristik
penentu seperti bulu terbang pada burung. Sebagian besar mamalia memiliki
metabolism yang aktif dan merupakan hewan endoterm. System pernapasan dan
peredaran darah yang efisien (termasuk jantung beruang empat) mendukung laju
metabolism yang tinggi. Suatu lembaran otot yang disebut diafragma membantu
mengalirkan udara ke paru-paru. Rambut dan lapisan lemak di bawah kulit
membantu tubuh mempertahankan panas metabolic dalam tubuh. Kelenjar
mammae yang menghasilkan susu adalah cirri yang membedakan mamalia seperti
halnya juga rambut.
Sebagian besar mamalia dilahirkan dan bukan ditetaskan. Fertilisasi terjadi
secara internal, dan embrio berkembang dalam uterus dari saluran reproduksi
betina. Mamalia umumnya memiliki otak yang lebih besar dibandingkan dengan
vertebrata lain dengan ukuran tubuh yang sama, dan banyak spesiesnya mampu
belajar.
Mamalia di kelompokan kedalam banyak Ordo diantaranya adalah
Monotremata, Marsupialia atau Diprotodontia, chiroptera, primates, polidata,
lagomorpha, rodentia, cetacea, carnivore, pinnipedia, proboscidae, sirenia,
perissodactyla, dan artiodactyla.
B. Saran
Harus adanya pelestarian beberapa jenis mamalia yang sudah hampir
punah agar jenisnya tetap ada.
24
DAFTAR PUSTAKA
Brotowidjoyo Mukayat Djarubito; zoology dasar, Erlangga, Jakarta, 1990
Brotowijoyo, M. D. (1989). Zoolgy Dasar. Jakarta: Erlangga.
Jasin, maskoeri; zoologi vertebrata untuk perguruan tinggi, sinar wijaya,
Surabaya, 1992
Sukiya.
(2005). Biologi Vertebrata. Malang: UM Press.