Sistem Sebagai Perubahan Yang Direncanakan Dalam Perusahaan
Sistem Sebagai Perubahan Yang Direncanakan Dalam Perusahaan
Sistem Sebagai Perubahan Yang Direncanakan Dalam Perusahaan
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh
dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data
sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas
yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan.
Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan
informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya
membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya.
Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang
terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang
akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus
dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non
manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah.
Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan
biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM
menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan
lingkungan bisnis yang semakin rumit. Salah satu alasan dari kerumitan ini adalah
semakin meningkatnya dengan muncunya peraturan dari pemerintah.
Lingkungan bisnis bukan hanya rumit tetapi juga dinamis. Oleh sebab itu manajer harus
membuat keputusan dengan cepat terutama dengan munculnya masalah manajemen
dengan munculnya pemecahan yang memadai.
1.2 Rumusan Masalah
1. Sistem Sebagai perubahan yang direncanakan dalam perusahaan
2. Ikhtisar pengembangan sistem
3. Pendekatan alternatife dalam membangun sistem
4. Pengembangan aplikasi bagi perusahaan digital
1.3 Maksud dan Tujuan
1. Menjukkan bagaimana sistem sebagai perubahan yang direncanakan dalam perusahaan
2. Mengevaluasi Ikhtisar pengembangan sistem
3. Mengidentifikasi Pendekatan alternatife dalam membangun sistem
4. Menganalisis Pengembangan aplikasi bagi perusahaan digital
Lebih efektif menghitung pencatatan slip gaji dan penggajian, memberikan kasir bank akses yang
lebih cepat atas catatan tabungan konsumen, dan pengembangkan jaringan resevasi nasional bagi para
agan ticket pesawat terbang, semuanya merupan contoh-contoh dari otomatisasi pada masa awal.
Suatu bentuk yang lebih mendalam dari perubahan organisasional salah satu yang mengikuti dengan
cepat dari otomatisasi awal adalah rasionalisasi prosedur
Manajemen kualitas total management TQM membuat pencapaian kualitas tujuan itu sendiri dan
tanggung jawab dari semua orang dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi. TQM berasal dari
konsep-konsep yang semua orang dan fungsi-fungsi dalam suatu organisasi TQM berasar dari konsep
yang dikembangkan oleh para ahli mutu dari Amerika seperti misalanya W. edwardsDeming dan
Joseph juran, tetapi dipopulerkan oleh orang jepang. Six sigma merupakan suatu ukuran tertentu atas
mutu merepresentasikan 3.4 kecacatan perjutaan peluang. Sebagian besar perusahaan tidak dapat
mencapai level kualitas ini, tetapi dengan menggunakan six sigma sebai suatu tujuan untuk
mendorong program pengingkatan kualitas yang sedang berlangsung.
Tipe perubahan organisasional yang lebih ampuh adalah merancang ulang proses bisnis yang mana
proses bisnis akandianalisis, desederhanakan dan dirancang ulang. Merancang ulang proses bisnis
Desain proses yang baru perlu disuaikan dengan menunjukan berapa banyak dapat mengurangi waktu
dan biaya atau mendorong layanan konsumen dan nilai. Pertama-tama radikal dari perubahan bisnis
ini disebut dengan pergeseran paradigma pergesaran paradigma melibatkan pemikiran kembali sifat
ANALISIS SISTEM
Sytem analysis adalah analisis suatu permasalahan yang mana suatu perusahaan berusaha untuk
memecahkannya dengan sistem informasi. Analisis sistem terdiri atas menentukan permasalahan,
mengidengtifikasi penyebab – penyebabnya, menentukan solusi dan mengidentifikasi kebutuhan
informasi yang harus di penuhi oleh suatu solusi sitem.
Analisis sistem menciptakan sebuah petunjuk jalan dari organisasi yang telah ada, mengidentifikasi
para pemilik dan para pengguna data sejalan dengan perangkat keras dan perangkat lunak yang
dimiliki.
Analisis sistem juga meliputi study kelayakan (feasibility study) untuk menentukan apakah suatu
solusi layak ata tidak, atau dapat dicapai dari sudut pandang financial, teknikal, dan organisasional.
DESAI SISTEM
Analisis sistem menggambarkan apakah yang harus dilakukan oleh suatu sistem utuk memenuhi
kebutuhan informasi, dan desain sistem (sistem design) memperlihatkan bagaimana sistem akan
memenuhi sasaran ini. Desain dari suatu sistem adalah keseluruhan rencana atau model bagi sistem
Pemrograman
Dalam tahap ini (programming) spesifikasi sitem yang diersiapkan, selama tahap perancangan
diterjemahkan kedalam perangkat lunak kode program.
Pengujian(Testing)
Pengujian yang mendalam dan teliti harus dilaksanakan untuk memastikan apakah sistem
memberikan hasil yang tepat atau tidak. Pengujian akan menghabiskan banyak waktu : meguji data
harus dipersiapkan dengan hati – hati, meninjau ulang hasil, dan perbaikan akan dilakukan dalam
sistem. Pengujian sistem informasi dibagi dalam 3 tipe aktifitas :
1. Pengujian unit (unit testing) atau pengujian program, terdiri atas menguji tiap – tiap program
secara terpisah dalam sistem. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa program
telah bebas dari kesalahan tetapi secara realitas adalah mustahil.
2. Pengujian sistem (sistem testing)akan menguji fungsi dari sistem informasi sebagai suatu
keseluruhan. Untuk mencoba menentukan apakah modul modul yang berlainan akan berfungsi
bersama seperti yang direncanakan dan apakah kesenjangan yang terjadi diantara cara sistem
benar bekerja dan cara yang dipahami.
3. Pengujian penerimaan (acceptance testing) menyediakan sertifikasi final yang mana sistem siap
untuk digunakan dalam suatu pengaturan produksi. Pengujian sistem dievaluasi oleh para
pengguna dan dikaji ulang oleh manajemen.
Tim pengembangan sistem bekerja sama dengan para pengguna untuk merancang suatu rencana
pengujian yang sistematis. Rencana pengujian(tes plan) meliputi semua persiapan untuk serangkai
pengujian yang baru saja telah kita bahas.
METODOLOGI TERSTRUKTUR
Metodologi ini telah digunakan untuk medokumentasi, menganalisis, dan merancang sistem
informasi sejak tahun 1970. Terstruktur mengacu pada kenyataan bahwa teknik yang dilakukuan
adalah tahan demi tahap, dengan tiap tahap dbangun pada tahap sebelumnya. Metodologi yang
terstruktur arahnya dari atas kebawah, maju dari yang tertinggi, level yang paling abstrak menuju
level rincian yang terendah dari yang umum menjadi yang spesifik.
Perangkat utama untuk merepresentasikan proses dari komponen data dan alur data diantara
mereka adalah diagram alur data, yang menawarkan suatau model grafik logis atas alur informasi,
membagi sistem kedalam modul yang menunjukkan level rincian yang dapat dikendalikan.
Dalam metodologi terstruktur, desai perangkat lunak akan dibuat model dengan menggunakan
diagram struktur dengan hoierarki. Diagram struktur (structured chat)adalah diagram dari atas ke
bawah, memperlihatkan tiap – tiap level desain. Hubungannya denga level – level lainnya, dan
tempatnya dalam keseluruhan struktur desain. Desai yang pertama mempertimbangkan fungsi utama
dari program atau sistem, kemudian memecahkan fungsi ini kedalam subfungsi, dan mengguraikan
tiap – tiap subfungsi hingga level rincian yang telah telah tercapai.
Pemodelan berorientasi objek berdasarkan pada konsep kelas dan turunan. Objek yang
dimiliki oleh kelas tertentu, atau kategori umum dari objek-objek yang serupa memiliki ciri-ciri daeri
kelas tersebut. Kelas-kelas kemudian dapat mewarisi semua struktur dan perilaku dari kelas yang
lebih umum dan kemudian menambahkan variabel dan perilaku yang unik kepada setiap objek.
Perangkat CASE menyediakan fasilitas grafik otomatis untuk membuat grafik dan diagram,
layar dan pembuat laporan kamus data, fasilitas pelaporan yang efektif, perangkat analisis dan
pemeriksaan, pembuatan kode, dan pembuatan dokumentasi. Perangkat CASE mencoba
meningkatkan produktifitas dan kualitas dengan melakukan hal-hal berikut:
Siklus hidup sistem (system life cycle) adalah metode pengembangan sistem informasi yang paling
tua. Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk membangun sistem, membagi
pengembangan sistem menjadi tahapan - tahapan yang formal, seperti yang di ilustrasikan pada
gambar.
2. PEMBUATAN PROTOTIPE
Pembuatan prototipe terdiri dari pembangun suatu sistem percobaaan dengan cepat dan tidak mahal
bagi para pengguna akhir untuk melakukan evaluasi.
Dengan berinteraksi dengan prototipe, maka para pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih
baik mengenai kebutuhan informasi mereka. Prototipe didukung oleh para pengguna yg dapat
digunakan sebagai suatu contoh untuk menciptakan sistem final
Prototipe adalah persis sistem informasi atau bagian dari sistem yang sudah dapat berfungsi, tetapi
dimaksudkan hanya sebagai modal awal saja. Setelah beroperasi, prototipe akan lebih jauh diperhalus
hingga cocok sekali dengan kebutuhan penggunanya. Ketika rancangannya difinalisasi, prototipe
dapat divervarsei menjadi sistem produksi yang jauh lebih baik.
Proses untuk membangun suatu rancangan proses untuk membangun suatu rancangan pendahuluan,
mencoba terlebih dahulu, menyempurnakannya, dan mencoba kembali yang telah dinamakan dengan
proses pengembangan(iteratipe). Sistem yang berulang karena tahap-tahap yang di perlukan untuk
membangun sistem dapat diulangi lagi dan lagi. Pembuatan prototip lebih berulang secara ekspelisit
daripada siklus hidup pensiunal, dan secara aktif mempromosikan perubahan dalam rancangan sistem
telah dikatakan bahwa prototip akan menggantikan pekerjaan kembali yang tidak direncanakan
dengan pengulangan yang direncanakan dengan setiap fersi yang lebih akurat mencerminkan
kebutuhan dari para penggunanya
Tahap 1 : mengidentifikasikan kebutuhan dasar dari pengguna. Perancang sistem bekerja cukup lama
dengan pengguna untuk mendapatkan informasi kebutuhan dasar pengguana.
Tahap 2: mengembangkan protoripe awal. Perancang sistem menciptakan suatu prototioe yang
bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat bantu untuk menghasilkan perangkat lunak dengan
segera.
Tahap 3 : menggunakan prototipe. Pengguna didorong untuk bekerja sama dengan sistem untuk
menentukan seberapa baik prororipe dalam memenuhi kebutuhannya dan untuk memeberhentikan
saran - saran untuk meningkatkan prototipe.
Pembuatan prototipe paling bermanfaat ketika terdapat beberapa ketidakpastian tentang kebutuhan
atau solusi rancangannya, dan sering digunakan untuk merancang sistem informasi antarmuka
penggunaan akhir, atau bagian dari sistem yang berinteraksi dengan pengguna, seperti tampilan online
dan layar masukan data, laporan, atau laman web.
Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan sedikit bantuan
formal dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama sekali, fenomena ini disebut pengembangan oleh
pengguna akhir.
Banyak aplikasi umum bagi perusahaan bisnis antara lain, pemvayaran gaji, piutang, buku besar,
atau pengendalian persediaan. Untuk fungsi - fungsi yang unifersal yaitu dengan proses - proses
standar yang tidak membuat berubah banyak dari waktu ke waktu, suatu sistem umum akan dapat
memenuhi kebutuhan banyak perusahaan. Jika sebuah paket perangkat lunak dapat memenuhi
sebagian besar kebutuhan perusahaan maka perusahaan tidak perlu membuat perangkat lunaknya
sendiri. Perusahaan dapat menghemat waktu dan uang dengan menggunakan program jadi , yang telah
dirancang dan diuji sebelumnya, yang terdapat dalam paket perangkat lunak.
Alih Daya
Jika suatu perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internalnya untuk membangun atau
mengoperasionalkan sistem informasi, maka perusahaan dapat melakukan alih daya pekerjaan kepada
organisasi eksternal yang mengkhususkan diri pada penyediaan layanan tersebut. Alih daya dalam
negerisangat didorong oleh kenyataan bahwa perusahaan alih daya memiliki keahlian, sumber daya,
dan asset yang tidak dimiliki oleh para klaien mereka. Dalam kasus alih daya luar.
Layanan web sebagai komponen perangkat lunak dapat dipakai ulang yang dapat
diimplementasikan menggunakan Extensible Markup Language (XML) protokol dan standar terbuka
lainnya yang memungkinkan suatu aplikasi berkomunikasi dengan aplikasi lainnya tanpa
membutuhkan pemrograman yang disesuaikan untuk berbagi data dan layanan.
Selain untuk mendukung integrasi internal dan eksternal dari sistem, layanan web dapat
digunakan sebagai perangkat pembuatan aplikasi sistem informasi baru untuk sistem perusahaan yang
sudah ada, atau membuat sistem baru yang membutuhkan sistem suatu perusahaan dengan sistem
lainnya. Karena layanan perangkat lunak ini menggunakan standar yang universal, maka biayanya
lebih rendah dan layanannya lebih mudah untuk disusun bersama ari pada komponen – komponen
yang sifatnya kepemilikan.
Layana web dapat menjalankan fungsi – fungsi tertentu dengan cara mereka sendiri, dan mereka
juga dapat mengikutseratakan layana web lainnya untuk menyelesaikan transaksi – transaksi yang
lebih rumit, seperti misalnya memeriksa kredit, pengadaan atau memesan produk – produk. Dengan
menciptakan komponen perangkat lunak yang dapat mengomunikasikan dan membagi data tanpa
memberikan sistem operasi, bahasa pemrograman, atau perangkat klien, maka layana web dapat
memberikan penghematan biaya yang signifikan dalam membangun sistem sementara itu membuka
Mengembangkan aplikasi bagi platform mobile cukup berbeda dari pembangunan untuk PC dan
layar mereka yang jauh lebih besar. Besaran perangkat mobile yang diturunkan memungkinkan
dengan menggunakan keyboard. Aplikasi mobile perlu dioptimalkan untuk suatu tugas tertentu yang
mereka laksanakan, mereka tidak berusaha untuk melaksanakan terlalu banyak tugas, dan mereka
akan dirancang untuk kegunaannya. Pengalaman pengguna untuk interaksi mobile secara furdamental
berbeda dari menggunakan dekstop atau PC laptop. Menghemat sumber daya bandwidth, spasi layar,
memori pemrosesan, entri data, dan gerakan pengguna semuanya merupakan prioritas yang tinggi.
Salah satu solusi terhadap permasalahan memiliki 3 situs web yang berada adalah menggunakan
desain web yang bersifat responsife. Desai web responsife (responsive web design) memungkinkan
situs web untuk secara otomatis mengubah tata letak sesuai dengan resolusi layar dari pengunjung,
apakah menggunakan dekstop, tablet atau smartphone
Pertanyaan kasus:
1. Mengapa informasi perusahaan McDonald’s, McSystem ditunda?
2. Apakah system hemat biaya akan bertahan hidup?
3. Masalah apa yang dihadapi system informasi perusahaan McDoanld’s?
Jawaban:
1. Perusahaan McDonald’s menunda McSystem karena McDonald’s tidak punya
pengalaman dibidang tersebut, membelanjakan terlalu banyak uang, dan hanya punya
sedikit reputasi untuk menunjukkan hal tersebut. McDonald’s tidak dikenal karena
teknologi atau penghargaan level-eksekutif dan pemahaman teknologinya.
2. McDonald’s masih bisa mengandalkan sistem hemat biaya untuk beberapa tahun
kedepan, walaupun ada beberapa hal-hal yang harus di perbaiki sedikit tetapi tidak
menyulitkan perusahaan, karena perusahaan tersebut akan terus melakukan
pengembangan sistem informasi tanpa mengandalkan sistem yang sudah gagal dan
dapat melakukan inovasi baru dengan cara yang lain.
Metodologi Terstruktur
Metodologi terstruktur telah digunakan untuk mendokumentasi, menganalisis, dan merancang
sistem informsi. Terstruktur (structured) mengacu pada kenyataan bahwa teknik – teknik yang
dilakukan adalah tahapan demi tahapan, dengan tiap tahap dibangun pada tahap yang
sebelumnya. metode pembangunan terstruktur sifatnya beroprientasi proses, berfokus
terutama kepada pemodelan proses, atau tindakan mengambil, menyimpan, memanipulasi,
dan mendistribusikan data sering data tersebut mengalir melalui sistem. Perangkat utama
untuk merepresikan proses dari komponen data dan alur data diantara mereka adalah diagram
alur data (data flow diagram-DFD).
Dalam metodologi terstruktur, desai perangkat lunak akan dibuat model dengan menggunakan
diagram struktur dengan hoierarki. Diagram struktur (structured chat)adalah diagram dari atas ke
bawah, memperlihatkan tiap – tiap level desain. Hubungannya denga level – level lainnya, dan
tempatnya dalam keseluruhan struktur desain. Desai yang pertama mempertimbangkan fungsi
utama dari program atau sistem, kemudian memecahkan fungsi ini kedalam subfungsi, dan
mengguraikan tiap – tiap subfungsi hingga level rincian yang telah telah tercapai.
Metode terstruktur yang bermanfaat bagi proses permodelan, tetapi tidak menangani permodelan data
dengan baik. Mereka juga memperlakukan data dan proses sebagai entitas yang terpisah secara logis,
sedangkan dalam dunia nyata pemisah tersebut terlihat tidak lazim. Konveksi permodelan yang
berbeda digunakan untuk analisis (diagram alur data) dan untuk desai (diagram struktur).
Pemodelan berorientasi objek berdasarkan pada konsep kelas dan turunan. Objek yang dimiliki oleh
kelas tertentu, atau kategori umum dari objek-objek yang serupa memiliki ciri-ciri daeri kelas
tersebut. Kelas-kelas kemudian dapat mewarisi semua struktur dan perilaku dari kelas yang lebih
umum dan kemudian menambahkan variabel dan perilaku yang unik kepada setiap objek.
Perangkat CASE menyediakan fasilitas grafik otomatis untuk membuat grafik dan diagram, layar dan
pembuat laporan kamus data, fasilitas pelaporan yang efektif, perangkat analisis dan pemeriksaan,
pembuatan kode, dan pembuatan dokumentasi. Perangkat CASE mencoba meningkatkan produktifitas
dan kualitas dengan melakukan hal-hal berikut:
Dalam lingkungan perusahaan digital, organisasi perlu untuk dapat menambahkan, mengubah, dan
menghentikan kemampuan teknologi mereka dengan sangta cepat untuk menanggapi ini disebut
pengembangan berbasis komponen ( component-based development), yang membuat sistem dapat
dibuat dengan merakit dan mengintegrasikan komponen-komponen perangkat lunak yang tersedia.
Perusahaan-perusahaan menggunakan pengembangan berbasis komponen untuk membuat aplikasi e-
commerce dengan menghubungkan komponen-komponen yang tersedia secara komersial untuk
program shopping card (kereta belanja), autentikasi pengguna, mesin pencarian, dan katalog dengan
potongan-potongan peranti lunak untuk kebutuhan bisnis mereka sendiri.
Layanan web sebagai komponen perangkat lunak dapat dipakai ulang yang dapat diimplementasikan
menggunakan Extensible Markup Language (XML) protokol dan standar terbuka lainnya yang
memungkinkan suatu aplikasi berkomunikasi dengan aplikasi lainnya tanpa membutuhkan
pemrograman yang disesuaikan untuk berbagi data dan layanan.
Layana web dapat menjalankan fungsi – fungsi tertentu dengan cara mereka sendiri, dan mereka juga
dapat mengikutseratakan layana web lainnya untuk menyelesaikan transaksi – transaksi yang lebih
rumit, seperti misalnya memeriksa kredit, pengadaan atau memesan produk – produk. Dengan
menciptakan komponen perangkat lunak yang dapat mengomunikasikan dan membagi data tanpa
memberikan sistem operasi, bahasa pemrograman, atau perangkat klien, maka layana web dapat
memberikan penghematan biaya yang signifikan dalam membangun sistem sementara itu membuka
selebar – lebarnya peluang – peluang yang baru untuk bekerja sama dengan perusahaan – perusahaan
lainnya.
Mengembangkan aplikasi bagi platform mobile cukup berbeda dari pembangunan untuk PC dan layar
mereka yang jauh lebih besar. Besaran perangkat mobile yang diturunkan memungkinkan dengan
menggunakan keyboard. Aplikasi mobile perlu dioptimalkan untuk suatu tugas tertentu yang mereka
laksanakan, mereka tidak berusaha untuk melaksanakan terlalu banyak tugas, dan mereka akan
dirancang untuk kegunaannya. Pengalaman pengguna untuk interaksi mobile secara furdamental
berbeda dari menggunakan dekstop atau PC laptop. Menghemat sumber daya bandwidth, spasi layar,
memori pemrosesan, entri data, dan gerakan pengguna semuanya merupakan prioritas yang tinggi.
Salah satu solusi terhadap permasalahan memiliki 3 situs web yang berada adalah menggunakan
desain web yang bersifat responsife. Desai web responsife (responsive web design) memungkinkan
situs web untuk secara otomatis mengubah tata letak sesuai dengan resolusi layar dari pengunjung,
apakah menggunakan dekstop, tablet atau smartphone.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Membangun sistem informasi adalah suatu bentuk perubahan terencana dalam perusahaan
yang melibatkan banyak orang dalam perusahaan. Aktivitas-aktivitas inti dalam
pengembangan sistem adalah analisis sistem, pemrograman, pengujian, konversi, produksi,
dan pemeliharaan. Terdapat sejumlah metode alternative untuk mengembangkan sistem
informasi, yang masing-masing tepat untuk jenis masalah yang berbeda. Dua prinsip
metodologi untuk pemodelan dan perancangan sistem informasi adalah metodologi
terstruktur dan pengembangan berorientasi objek. Bisnis-bisnis dewasa ini sering kali perlu
membuat aplikasi e-commerce dan e-business dengan cepat agar tetap mampu bersaing.
Sebagian besar proyek sistem informasi memakan waktu lebih lama dan biaya lebih besar
untuk implementasi daripada yang diperkirakan pada awalnya. Manajemen proyek yang baik
perlu memastikan bahwa sistem disampaikan tepat waktu, sesuai anggaran, dan memberikan
manfaat bisnis yang nyata.
3.2 Saran
Perusahaan harus bisa menunjukkan bagaimana pengembangan sistem yang baru dapat
menghasilkan berbagai perubahan dalam perusahaan. Mengidentifikasi dan menjelaskan
Peran manajemen proyek dalam menunjang terwujudnya target dan sasaran sebagai kekuatan
strategi untuk mempercepat pembangunan suatu proyek. Manajer proyek harus dapat
membangun suatu sistem pengembangan produk yang mempunyai kemampuan untuk
dipahami,didesain dan menghasilkan produk yang bermanfaat kompetisi bagi perusahaan.
Manajer proyek harus dapat mencermati perubahan siklus hidup produk yang didasarkan atas
pengamatan terhadap lingkungan organisasi dan selalau menjalin komunikasi yang baik
dengan konsumen, mengelola produk, proses dan pemasok, sehingga tingkat kesuksesan
produk berhasil.