(PDF) Analisa Sintesa Tindakan Keperawatan Pengukuran Tekanan Darah Pada Tn. S Di Ruang Mpu Panuluh 2 Rsud Pandan Arang Boyolali

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGUKURAN TEKANAN DARAH

PADA Tn. S DI RUANG MPU PANULUH

2 RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

DisusunUntukMemenuhiTugas

StaseKeperawatanDasarProfesi

DisusunOleh :

SURATMAN

NIM :

SN181169

PROGRAM PROFESI NERS

STIKES KUSUMA HUSADA


SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2018 / 2019


ANALISA SINTESA TINDAKAN KEPERAWATAN

PENGUKURAN TEKANAN DARAH PADA Tn. S

DI RUANG MPU PANULUH 2 RSUD PANDAN ARANG BOYOLALI

 Namaklien : Tn. S

DiagnosaMedis : HIPERTENSI, HHD

 No register : 18578xxx

A. KeluhanUtama : Nyeri kepala

B. Diagnosis Medis : HHD

C. Diagnosa keperawatan : nyeri sakit kepala berhubungan dengan peningkatan


tekanan vascular serebral.

D. Data yang mendukung diagnosis keperawatan

DS : - Klienmengatakannyeri kepala

DO : - Tanda-tanda vital dengan TD: 170/110 mmHg, RR: 26 x/menit,


HR: 110 x/menit teraba lemah dan T: 37,5°C

- Saturasi O2 : 98 %

E. DasarPemikiran

Tekanan darah adalah tekanan yang terjadi pada pembuluh darah arteri
ketika darah dipompa oleh jantung, untuk dialirkan ke seluruh anggota tubuh.
Terdapat dua hal yang signifikan berhubungan dengan tekanan darah. Yang
 pertama adalah sistolik dan yang kedua diastolik.
Diastolikadalah tekanan yang dihasilkan jantung ketika mendorong
darah ke dalam arteri. Sedangkansistolik adalah tekanan yang dibuat sebagai
arteri menahan aliran darah. Misalnya, setelah mengecek tekanan darah, hasil
yang keluar adalah 110/ 70 mmHg. Untuk nomor atas (110), disebut tekanan
darah sistolik, sedangkan nomor bawah (70), menunjukkan tekanan darah
diastolik dalam milimeter air raksa.

Tekanan darah sendiri dapat berubah tergantung pada apakah


seseorang berbaring atau berdiri. Aktivitas fisik maupun emosi juga dapat
memengaruhi tekanan darah.

Memantau tekanan darah secara teratur dan berkala penting bagi yang
cukup sering mengalami stres, pusing, pingsan, atau memiliki resiko darah
rendah, hipertensi dan penyakit jantung. Mengukur tekanan darah ternyata
 juga bisa digunakan sebagai motivasi untuk terus mengontrol, serta
memperbaiki pola dan gaya hidup yang memicu munculnya berbagai
 penyakit.Beberapa sumber menyebutkan, umumnya, tekanan darah harus
diperiksa oleh dokter atau perawat setidaknya dua kali setahun, dimulai pada
usia 18 tahun. Seiring bertambahnya usia, pengecekan pun sebaiknya
 berlangsung lebih sering lagi.

Hipertensi merupakan penyakit yang dapat membunuh secara diam-


diam karena tidak menunjukkan gejala, sehingga orang yang memiliki
hipertensi tidak menyadari kerusakan yang terjadi pada organ-organ internal
 penting. Hipertensi dapat mengakibatkan stroke, serangan jantung dan
kerusakan organ penting internal seperti ginjal.

Tidaklah mengherankan bahwa hipertensi merupakan penyebab nomor


satu kematian di seluruh dunia. Sayangnya, hanya 50 persen orang yang
menderita hipertensi menyadari bahwa mereka mengidap penyakit tersebut
dan bahwa serangan jantung serta stroke dapat dicegah jika hipertensi telah
dideteksi dan diobati tepat waktu.
Menurut data May Measurement Month 2017 yang mengukur tekanan
darah 72.006 masyarakat Indonesia di 34 provinsi selama Mei 2017,
menunjukkan bahwa 1 dari 3 orang dewasa dengan rerata usia 41 tahun
mengalami peningkatan tekanan darah, dan 1 dari 6 orang sudah mengonsumsi
obat penurun tekanan darah.

Selain itu, 1 dari 10 orang baru kali pertama mengetahui bahwa


tekanan darahnya di atas normal. Untuk mendeteksi kondisi awal yang dapat
mengakibatkan stroke dan penyakit jantung, mengadopsi gaya hidup sehat
serta pemeriksaan tekanan darah secara rutin di rumah, bahkan di tempat kerja
sangatlah penting.

 Namun bagi masyarakat, pada umumnya pemeriksaan tekanan darah


 biasa dilakukan hanya ketika mereka ke dokter dan hal ini dapat terjadi hanya
 beberapa kali dalam setahun. Karena itu, tidak mengherankan jika banyak
masyarakat yang terkejut saat mengetahui mereka memiliki hipertensi atau
tekanan darah tinggi baik ketika mereka mulai memeriksa tekanan darah
secara rutin atau tidak merasakan gejala tekanan darah tinggi. Pemeriksaan
tekanan darah di rumah juga dapat memberikan gambaran tekanan darah
secara lebih komprehensif setiap hari.

F. PrinsipTindakanKeperawatan

No Prosedur Rasional
A. FaseOrientasi
1 Memberisalam/ menyapaklien
2 Memperkenalkandiri
3 Menjelaskantujuantindakan
4 Menjelaskanlangkahprosedur
5 Mencucitangan
B. FaseKerja
1 Tentukanukuranmanset yang tepat Menyesuaikan besar
lengan klien
2 Tentukan sisi terbaik untuk menempatkan Menghindari bendungan
manset, hindari ekstremitas dengan jalur dari shunt
IV,shunt arterio vena,trauma
Brunner & Suddarth, Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah, edisi
8, 1997, EGC, Jakarta.

Doenges E. Marlynn, Rencana Asuhan Keperawatan , 2000, EGC, Jakarta.

Gallo & Hudak, Keperawatan Kritis, edisi VI , 1997, EGC, Jakarta

Handler, Joel., 2009. The Importance Of Accurate Blood Pressure


 Measurement.  The Permanente Journal / Summer 2009 / Volume 13
 No.3.

 Noer Staffoeloh et all, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid I , 1999, Balai
Penerbit FKUI, Jakarta

Mengetahui,
Mahasiswa / Praktikan PembimbingKlinik / CI

(……………………………...)
(……SURATMAN…….)

Anda mungkin juga menyukai