Tugas Teori Produksi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

PENGANTAR ILMU EKONOMI


“TEORI PRODUKSI”

DOSEN PENGAMPU:

SISCA VAULINA, SP.,MP

DISUSUN

KELOMPOK 9:

1. HAIKAL FIKRI 184210307


2. KENNY ARYA PRATAMA 184210293
3. OKTRY CRIS PRAKOSO WIBOWO 184210257
4. RESNALDI YANDRA 184210232

AGRIBISNIS C

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ISLAM RIAU

TAHUN AJARAN 2018/2019


Kata pengantar
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya
sehingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai . Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun
pikirannya.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan


dan pengalaman bagi para pembaca, untuk ke depannya dapat memperbaiki
bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik lagi.

    Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, Kami


yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini, Oleh karena itu kami
sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah ini.

                                                                   Pekanbaru,17 Oktober2018

                                                                                 Tim Penyusun


Halaman Judul……………………………………………………………
Kata Pengantar…………………………………………………………...
Daftar Isi………………………………………………………………….
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang……………………………………………………...
1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………..
1.3 Tujuan………………………………………………………………
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Teori Produksi………………………………………….
2.2 Fungsi Produksi…………………………………………………….
2.3 Faktor Teori Produksi………………………………………………
2.4 Dimensi Jangka Pendek dan Jangka Panjang………………………
2.5 Model Produksi dengan Satu Faktor Produksi Variabel……………
2.6 Model Produksi dengan Dua Faktor Produksi Variabel……………
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan…………………………………………………………
3.2 Saran………………………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang

Dalam melihat seluk beluk kegiatan perusahaan dalam memproduksi dan menawarkan
barangnya diperlukan analis keatas berbagai aspek kegiatan memproduksinya. Pertama-tama
dianalisis sampai mana factor-faktor produksi akan dignakan untuk menghasilkan barang yang
akan diproduksikan. Setelah itu perlu dilihat biaya produksi untuk menghasilkan barang-barang
tersebut. Dan pada akhirnya perludianalisis bagaimana seorang pengusaha akan membandingkan
hasil penjualan produksinya dengan biaya produksi yang dikeluarkannya. Untuk menentukan
tingkat produksi yang akan memberikan  keuntungkan yang maksimum kepadanya.
Produksi dan biaya produksi bagaikan keping uang mata logam berisi dua. Jika produksi
berbicara tentang nilai fisik penggunaan factor produksi, biaya mengukurnya dengan nilai uang.
Dalam ekonomi yang sudah modern, di mana peranan uang amat penting, maka ukuran efisiensi
yang paling baik (walaupun bukan paling lengkap) addalah uang. Sesuatu yang efisien secara
teknis, belum tentu secara finan-sial dan ekonomi menguntungkan.

1.2 Rumusan Masalah

1.Apa pengertian dari teori produksi?


2.Apa saja fungsi produksi?
3.Apa saja faktor-faktor produksi?
4.Bagaimana dimensi jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi?
5.Bagaimana produksi dengan satu faktor produksi variabel?
6.Bagaimana produksi dengan dua faktor produksi variabel?

1.3 Tujuan

1.Untuk memenuhi tugas mata kuliah Ekonomi Manajerial.


2.Agar mengetahui tentang teori produksi.
3.Agar mengetahui tentang dimensi jangka pendek dan jangka panjang dalam teori produksi.
4.Agar mengetahui tentang produksi dengan satu faktor produksi variabel dan dua faktor
produksi variabel.
BAB II
PEMBAHASAN

2.I Teori Produksi


Teori perilaku produsen (perusahaan) memiliki banyak analogi dengan teori perilaku
konsumen. Misalnya, bila konsumen mengalokasikan dananya untuk konsumen, produsen
mengalokasikan dananya untuk menggunakan faktor produksi atau yang akan di proses
menjadi output. Karena itu bila keseimbangan konsumen terjadi pada saat seluruh uangnya habis
untuk konsumsi, keseimbangan produsen tercapai pada saat seluruh anggaran habis terpakai
untuk membeli faktor produksi. Dalam mengonsumsi barang berlaku The Law of Diminishing
Marginal Utility  (LDMU), sedangkan dalam penggunaan faktor produksi berlaku The Law of
Diminishing Return(LDR). Produsen juga memililki pengetahuan yang lengkap (perfect
knowledge) atas faktor produksi yang dibelinya. Akhirnya, bila konsumen berupaya mencapai
kepuasan maksimum, maka produsen berupaya mencapai tingkat produksi maksimum.
Pemahaman kita mengenai perilaku konsumen akan memudahkan pemahaman mengenai
perilaku produsen.
Teori produksi adalah pembelajaran mengenai suatu proses ekonomi untuk mengubah
faktor-faktor produksi (input) menjadi hasil produksi (output). Teori produksi merupakan teori
pemilihan atas berbagai alternatif, terutama menyangkut keputusan yang diambil oleh seorang
produsen dalam menentukan pilihan atas alternatif-alternatif yang ada. Produsen berusaha dalam
memaksimalkan produksi yang dapat dicapainya dengan suatu kendala biaya tertentu agar dapat
dihasilkan keuntungan yang maksimal.
Produksi juga merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.

Ada 3 aspek proses produksi antara lain :

1. Kuantitas barang atau jasa di hasilkan.


2. Bentuk barang atau jasa di ciptakan, dan
3. Distribusi temporal dan spasial dari barang atau jasa yang di hasilkan.

2.2 Fungsi Produksi


Fungsi produksi adalah suatu persamaan yang menunjukan hubungan ketergantungan
antara tingkat input yang digunakan dalam proses produksi dengan tingkat output yang di
hasilkan. faktor-faktor produksi dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu
juga disebut sebagai output.
Fungsi produksi secara matematis sebagai berikut : Q = F (K,L,R,T)
Q = Jumlah output (hasil)
K = Kapital (Modal)
L = Labour (Tenaga Kerja)
R = Raw Material (Kekayaan)
T = Teknologi

2.3  Faktor Teori Produksi


Dalam teori ini input atau sumber daya yang di gunakan dalam proses produksi disebut
faktor-faktor produksi sebagai berikut :

a)Manusia (Tenaga Kerja)


b)Modal
c)Sumber Daya Alam (Tanah)
d)Skill (Teknologi)

.
2.4 Dimensi Jangka Pendek dan Jangka Panjang
            Dalam aktivitas produksinya produsen (perusahaan) mengubah berbagai faktor produksi
menjadi barang dan jasa. Berdasarkan hubungannya dengan tingkat produksi, faktor produksi di
bedakan menjadi faktor produksi tetap (fixed input) dan faktor produksi variabel (variable input).
            Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang jumlah penggunaannya tidak
tergantung pada jumlah produksi. Ada atau tidak adanya kegiatan produksi, faktor produksi itu
harus tetap tersedia. Jumlah penggunaan faktor produksi variabel tergantung pada tigkat
produksinya. Makin besar tingkat produksinya. Makin besar tingkat produksi, makin banyak
faktor produksi variabel yang di gunakan. Begitu pula sebaliknya. Pengertian faktor produksi
tetap dan faktor produksi variabel terkait erat dengan waktu yang di butuhkan untuk menambah
atau mengurangi faktor produksi tersebut.
            Dalam jangka panjang (long run) dan sangat panjang (very long run) semua faktor
produksi sifatnya variabel. Perusahaan dapat menambah atau mengurangi mesin produksi. Dalam
konteks manajemen, jangka panjang dan jangka sangat panjang berkaitan dengan ukuran waktu
kronologis. Periode jangka pendek adalah periode produksi dimana perusahaan tidak mampu
dengan segera melakukan penyesuaian jumlah penggunaan salah satu atau beberapa faktor
produksi. Sedangkan periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor
produksi menjadi faktor produksi variabel.

2.5 Model Produksi Dengan Satu Faktor Produksi Variabel

Hubungan produksi dimana terdapat satu variabel, dan lainnya tetap biasanya berlaku
hukum pertambahan hasil yang semakin berkurang, yaitu apabila faktor variabel itu ditambah
terus, maka output semakin lama akan semakin menurun secara rata-rata, dikarenakan semakin
besarnya faktor pembagi sementara faktor yang dibagi tetap.
Dan bila hal ini dilakukan terus, maka produksi totalpun akan semakin menurun, dikarenakan
faktor produksi tetap semakin jenuh atau kehabisan nilainya, misalnya tanah yang kehabisan
unsur haranya sehingga mengurangi kesuburannya bila ditanami dan digarap secara terus
menerus

  Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan antara tingkat produksi suatu
komoditas dengan satu faktor produksi yang variabel. Dalam hal ini perlu diingat bahwa fokus
pembahasan ditekankan pada hubungan antara satu faktor produksi yang variabel dengan output.
Dalam hungungan tersebut terdapat satu faktor tetap yang tidak berubah jumlahnya. Karena
faktor produksi yang digunakan tidak berubah jumlahnya, maka perhatian lebih ditekankan pada
hubungan faktor produksi tersebut dengan output yang dihasilkan. Sebagai gambaran seorang
petani yang mempunyai sawah seluas 1 hektar, tanah tersebut adalah faktor tetap, maka
pengamatan akan lebih ditekankan pada cara pengelolahan dalam menggunakan jam kerja para
petani. Dengan fungsi produksi seperti ini dapat  diketahui hubungan antaraTotal Product (TP),
Marginal Product  (MP = Product Marjinal)dan Average Product (AP = Produk rata-rata).
Selanjutnya akan dijelskan secara ringkas pengertian dari Total Product , Marginal
Product  dan Average Product.

      Total Product  merupakan produksi total yang dihasilkan oleh suatu proses produksi. Pada 
       umumnya Total Product  dilambang kan dengan TP atau Q (quantity ataukuantitas).
      Marginal Product  (MP) menunjukan perubahan produksi yang diakibatkan oleh satu
penggunaan faktorproduksi variabel. Jika pada contoh sebelumnya faktor froduksi yang berubah
adalah tenaga kerja maka Marginal Product dikenal dengan Marginal Product of Labordapat
diperoleh dengan menggunakan formula berikut:
MPL =  ∆TP
                            ∆L
      Average Product menunjukan besarnya rata-rata produksi yang dihasilkan oleh setiap
penggunaan faktorproduksi variabel. Jika L menunjukan tenaga kerja yang digunakan,
maka Average Product of Labor (APL).
 
Tabel 1.1
Produksi Total, Produksi Marjinal dan
Produksi Rata-rata Usaha Tekstil Tradisional
(Satu Faktor Produksi Variable)
Mesin Buruh Produksi Produksi Produksi rata-
(unit) (orang) total(TP) (bal) marjinal (MP) rata (AP) (bal)
(bal)
1 1 5 5 5
1 2 20 15 10
1 3 45 25 15
1 4 80 35 20
1 5 105 25 21
1 6 120 15 20
1 7 126 6 18
1 8 120 -6 15
1 9 106 -12 12
1 10 90 -18 9

            Dari Tabel 1.1 bahwa produksi total (TP) pada awalnya meningkat dan mencapai
maksimum (126 unit) pada saat jumlah buruh yang dipekerjakan tujuh orang. Tetapi setelah itu
penambahan buruh justru menurunkan produksi total, karena produksi marjinal (MP) sudah
negatif. Bila melihat kolom MP, ternyata besarnya MP sangat mempengaruhi TP. Selama nilai
MP>0, TP tetap bertambah. Sayangnya pertambahan MP juga mengalami penurunan (LDR).
Besarnya nilai MP juga berpengaruh terhadap nilai produksi rata-rata (AP). Penambahan satu
orang tenaga kerja akan memperbesar nilai AP selama nilai MP>nilai AP sebelumnya. Begitu
juga sebaliknya. Table 1.1 dapat dipersentasikan dalam bentuk Diagram 1.1. TP ternyata
bergerak membentuk kurva yang mirip huruf S, sehingga disebut kurva S (S curve).  di atas MP.
Tetapi penurunannya bernilai posistif bahkan tidak pernah negative.
 
2.      Tiga tahap produksi

1.Tahap I (stage I) sampai pada saat kondisi AP maksimum


2.Tahap II (stage II) antara AP maksimum sampai MP sama dengan nol.
3.Tahap III (stage III) saat MP sudah benilai <nol (negatif).
Penahapan ini berguna untuk memahami pada tahap mana perusahaan berproduksi.
 
Pada tahap I, penambahan tenaga kerja akan meningkatkan produksi total maupun
produksi rata-rata. Karena itu hasil yang diperoleh dari tenaga kerja masih jauh lebih besar dari
tambahan upah yang harus dibayarkan.Perusahaan rugi jika berhenti produksi pada tahap
ini (slope kurva TP meningkat tajam). Pada tahap II, karena berlakunya LDR, baik produksi
marjinal maupun produksi rata-rata mengalami penurunan.Namun demikian nilai keduanya
masih positif. Penambahan tenaga kerja akan menambah produksi total sampai mencapai nilai
maksimum (slope kurva TP datar sejajar dengan sumbu horizontal). Dan Pada tahap III,
perusahaan tidak mungkin melanjutkan produksi, karena penambahan tenaga kerja justru
menurunkan produksi total. Perusahaan akan mengalami kerugian (slope kurva TP negative).

Dengan demikian, perusahaan sebaiknya berproduki ditahap II, karena secara matematis
perusahaan akan berhenti menambah tenaga kerja pada saat tambahan biaya(marginal
cost)  yang harus dibayar adalah sama dengan tambahan pendapatan(marginal revenue) yang
diterima. Jika tambahan biaya masih tambah kecil dari tambahan pendapatan, perusahaan akan
menambah tenaga kerja. Begitu sebaliknya, tambahan biaya dalam hal ini adalah
upah (wage) tenaga kerja.Tambahan pendapatan adalah prodksi marjinal dikalikan harga jual
barang. Jika upah, dinotasikan sebagai W, sedangkan harga jual barang dinotasikan P maka
alokasi tenaga kerja (factor produksi dianggap efesien bila:

W=MP(P)
 
4. Perkembangan teknologi
            Kemajuan teknologi dapat membuat tingkat produktivitas meningkat secara grafis dapat
digambarkan dengan semakin luasnya bidang yang dibatasi kurva TP.

2.6  Model produksi dengan dua faktor produksi variabel


Definisi dalam bagian ini kita melonggarkan asumsi adanya faktor produksi tetap. Baik
barang modal maupun tenaga kerja sekarang bersifat variabel. Namun yang harus diingat bahwa
pelonggaran asumsi ini masih tetap terlalu menyederhanakan persoalan. Sebab dalam kenyataan,
faktor produksi variabel yang digunakan dalam proses produksi lebih dari dua maca. Dalam
model produksi dua faktor produksi variabel ini, analisis cukup menggunakan penjelasan grafis
matematika sederhana.

a.    Isokuan (Isoquant)
Isokuan (isoquant) adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan
dua macam faktor produksi variabel secara efisien dengan tingkat teknologi, yang menghasilkan
tingkat produksi yang sama. Misalnya, kasus usaha tekstil tradisional di muka kita pelonggar
asumsinya dengan menyatakan bahwa mesin dapat ditambah.
Tabel 1.2
Produksi Total Usaha Tekstil Tradisional
(Dua Faktor Produksi)

Mesin Tenaga Kerja


1 2 3 4 5
1 5 20 45 80 105
2 30 45 105 150 135
3 80 105 150 180 150
4 105 135 180 240 210

Catatan: Angka-angka pada kolom 1 s.d 5 adalah produksi total (bal).

Kita melihat bahwa tingkat produksi 105 bal tekstil dapat dicapai dengan beberapa kombinasi
factor produksi, yaitu 1 mesin dengan 5 tenaga kerja, 2 mesin dengan 3 tenaga kerja dan
seterusnya. Selanjutnya kita dapat menurunkan kurva isokan seperti berikut ini.

Adapun Ciri-ciri isokuan adalah sebagai berikut :


  Mempunyai kemiringan negative
  Semakin ke kanan kedudukan isokuan menunjukkan semakin tinggi jumlah output
  Isokuan tidak pernah berpotongan dengan isokuan yang lainnya
  Isokuan cembung ke titik origin

Asumsi-asumsi Isokuan :

1)      Asumsi konveksitas(Convexity)
Asumsi konveksitas (convexity) analogi dengan asumsi pada pembahasan perilaku
konsumen,yaitu kurva indiferensi yang menurun dari kiri atas ke kanan bawah (down ward
sloping). Produsen dapat melakukan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi
untuk menjaga agar tingkat produksi tetap.

Jika produsen ingin mengubah kombinasi factor produksi dari titik A ke titik B, maka
tambahan outputkarena menambah 1 unit L adalah sama dengan produksi marjinal L (MPL)
dikali dengan perubahan  L atau ( MPL.  ). Pengurangan output karena penguranan factor
produksi K adalah sama dengan produksi marjinal K ( ) di kali perubahan K atau ( .  ). Karena
bergerak pada isokuan yang sama, maka pertambahanoutput sama dengan nol  )

2)      Penurunan nilai MRTS (Dimishing of MRTS)


Sama halnya dengan konsumen, produsen menganggap makin mahal factor produksi
yang semakin langka.Itulah sebabnya mengapa nilai MRTS makin menurun (hokum
LDR).Dalam kasus-kasus tertentu, nilai MRTS akan konstan atau nol. MRTS konstan bila kedua
faktor produksi bersifat substitusi sempurna (perfect substitution).Seperti pada Diagram
1.6.a. MRTS adalah nol bila kedua faktor produksi mempunyai hubungan proporsional tetap
(fixed proportion production function

3)      Hukum Pertambahan Hasil Yang Semakin Menurun(The Law Of Diminishing Return)


Dimuka telah diuraikan bahwa dalam penggunaan dua macam faktor produksi juga
berlaku hukum LDR Pada Diagram1.7,Q60,Q80,Q90 adalah isokuan dengan tingkat produksi
masing masing 60.80,dan 90 unit.
  Penurunan hasil tenaga kerja (L) dapat dilihat dengan menarik garis ABC.Jika kita
berproduksi dengan factor produksi mesin (K) sebanyak G unit, penambahan L sebanyak AB
unit menambah output  sebanyak 20 unit. Tetapi penambahan berikutnya dengan jumlah yang
sama (BC=AB) hanya menambah output  sebanyak 10 unit. Penurunan hasil K dapat dilihat
misalnya pada saat jumlah L=M unit (perhatikan gris DBE). Awalnya untuk menambah 20
unit output cukup menambah unit DB unit K. tetapi ketika akan menambah output  10 unit lagi
(Iq80 ke Iq90), jumlah unit mesin yang ditambah jauh lebih besar, yaitu BE unit (lebih banyak
dari DB unit).

4)      Daerah Ekonomi Yang Ekonomis (Relavance Range of Production)


Pada saat membahas model produksi satu faktor produksi variabel ,telah disimpulkan
bahwa daerah produksi ekonomis perusahaan adalah daerah tahap II. Prinsip yang sama berlaku
untuk model produksi dua faktor produksi.

b.      Perubahan Output Karena Perubahan Skala Penggunaan Produksi (Return to Scale)


            Perubahan Output karena perubahan Skala Penggunaan Faktor Produksi (Return to
Scale) Adalah konsep yang ingin menjelaskan seberapa besar output berubah bila jumlah faktor
produksi dilipatgandakan (doubling).

1)   Skala hasil menaik (increasing return to scale)


Jika penambahan faktor produksi sebanyak  unit menyebabkan output meningkat lebih
dari satu unit ,fungsi produksi memiliki karakter Skala Hasil manaik (increasing retun to scale).

2)      Skala hasil konstan (constant return to scale)


Jika pelipatgandaan faktor produksi menambah output sebanyak dua kali lipat juga
,pungsi produksi memiliki karakter skala hasil constant.

3)      Skala Hasil Menurun  (Decreasing Return to Scale)


Jika menambah 1 unit faktor produksi menyebabkan produksi output bertambah kurang
dari 1 unit ,fungsi produksi memiliki skala hasil menurun(decreasing retunt to scale )seperti
ditunjukan pada diagram

4.      Kurva Anggaran Produksi (isocost)
Adalah kurva yang menggambarkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor
produksi yang memerlukan biaya yang sama.jika harga actor produksi tenaga adalah upah(w)dan
harga faktor produksi barang modal adalah sewa (r) maka kurva isocost (I) adalah : I = rK + wL
Sudut kemiringan kura isocost adalah rasio harga kedua faktor produksi.jika terjadi perubahan
hargafaktor produksi,kurva 1 berotasi.jika yang berubah adalah kemampuan anggaran,kurva
isocost bergeser sejajar.
 
5.      Keseimbangan Produsen
Terjadi ketika kurva 1 bersinggungan dengan kurva Q, dititik persinggungan itu
kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan memberikan hasil output yang
maksimum.keseimbangan dapat berubah karena perubahan kemampuan anggaran maupun harga
faktor produksi.analisis perubahan keseimbangan produsen analogis dengan analisis perilaku
konsumen.

6.      Pola Jalur Ekspansi (ekspantion path)


Tujuan perusaahan adalah maksimalisasi laba.untuk mencapai tujuan itu dalam jangka
pendek maupun jangka panjang perusahaan harus tetap mempertahankan efisiensinya.biasanya
perusahaan menetapkan target yang akan dicapai setiap tahunnya,yang harus dicapai dengan
biaya minimum.dalam jangka panjang perusahaan memiliki tingkat fleksibilitas lebih tinggi
dalam mengombinasikan factor produksi titik-titik keseimbangan tercapai pada tingkat MRTS
yang konstan dan membentuk garis isokin (isoclin).jika titik-titik keseimbangan tersebut
dihubungkan,akan terbentuk garis isolokin OS. Garis isolokin OS tidak membentuk garis
lurus,karena seperti telah dinyatakan,dalam jangka panjang perusahaan memiliki kemampuan
mengubah kombinasi faktor produksi agar alokasi anggaran lebih efisien.untuk fungus produksi
skala hasi konstan atau constant return to scale (CRS)isolokin berbentuk garis lurus OR.hal ini
karena dalam fungsi produksi CRS,rasio actor produksi tidak berubah (konstan).
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dalam perekonomian terdapat berbagai organisasi perusahaan seperti perusahaan


perseorangan ,perkongsian, perseroan terbatas,perusahaan milik Negara dan koperasi.
Dalam teori ekonomi berbagai bentuk perusahaan itu tidak dibeda-bedakan. Semua
perusahaan tersebut dinamakan firma. Firma dipimpin oleh seorang tenaga kerja yang
memiliki keahlian keusahawanan (kewirausahaan). Tenaga kerja ini akan menggunakan
factor-faktor produksi lain dan mengorganisasikannya untuk menjalankan kegiatan ekonomi.

Setiap kegiatan produksi ditujukan untuk meningkatkan manfaat dari suatu


materi.Produksi harus memperhatikan tata cara dan prosedur agar proses produksi dapat
berjalan lancer dan mengungtungkan.

Fungsi produksi menggambarkan berapa jumlah produksi maksimum yang mampu


diproduksi oleh produsen pada setiap kombinasi input/faktor produksi yang ada.

Penggunaan factor-faktor produksi secara efisien terutama yang beraal dari Sumber Daya
Alam bertujuan untuk menjaga keeimbangan alam.

3.2 Saran

Untuk dapat mencapai titik maksimum dalam suatu produksi dan bisa berekspansi ke
arah yang lebih luas maka perlu adanya pengetahuan dan teori tentang produksi semoga pula
makalah ini dapat membantu pihak-pihak yang membutuhkan pencerahan dan informasi untuk
pengembangan perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
1.Prathama Rahardja, Mandala Manurung. 2008. Pengantar Ilmu Ekonomi
(Mikroekonomi dan Makroekonomi). Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi
Universitas Indonesia.

2.Drs. Lukman, M.Si. 2007. Pengantar Teori Mikro Ekonomi. Jakarta: UIN Jakarta
Ekspress

3.Raharja, Prathama. 2004. Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: FEUI

4.https://sono-echono.blogspot.com/2014/09/teori-produksi.html

5.https://www.academia.edu/4813852/teori_produksi_jangka_pendek_dan_jangka
_panjang

6.http://kumansite.blogspot.com/2013/05/makalah-teori-produksi.html

7. http://anisasdp23.blogspot.com/2017/01/makalah-teori-produksi.html

8. http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2016/03/model-produksi-dengan-satu-
faktor.html

Anda mungkin juga menyukai