Pengolahan Air Gambut

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

INSTALASI PENGOLAHAN

AIR GAMBUT
UNTUK PENYEDIAAN
AIR BERSIH

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM


BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN
PUSAT PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA AIR
Kebutuhan Air Bersih Di Daerah Rawa dan Pasang Surut

Penduduk yang tinggal di daerah pasang surut dan daerah rawa di Sumatera dan
Kalimantan menghadapi kesulitan memperoleh air bersih untuk keperluan rumah tangga
terutama air minum. Hal ini disebabkan karena sumber air yang terdapat di daerah
tersebut adalah air gambut yang berwarna sangat cokelat dan bersifat asam. Warna
cokelat air gambut berasal dari zat-zat humus yang terdapat pada tanah dan gambut,
yang merupakan zat polimer yang mengandung persenyawaan asam karboksil dan
gugusan fenol. Sifat asam air gambut disebabkan oleh adanya tanah lempung
mengandung sulfida, yang kemudian teroksidasi menjadi asam sulfat.
Mengingat kebutuhan air minum yang sangat

Penelitian Pengolahan Air Gambut


mendesak. Untuk itu diperlukan penelitian dan
pengembangan teknologi pengolahan air gambut yang
dapat diterapkan dengan skala kecil, skala sedang atau
besar baik di lingkungan pedesaan, perkotaan maupun
di lingkungan industri serta pariwisata.
Proses pengolahan air gambut di laboratorium proses yaitu netralisasi awal
Contoh air gambut untuk percobaan pengolahan di dengan kapur 4 - 42 mg/l
laboratorium diperoleh dari Kec. Gambut dan Kab. CaO, koagulasi over dosis
Hulu Sungai Selatan, yang mana kualitas air gambut dengan tawas 100 - 320 mg/l,
mempunyai karakteristik yang ekstrim yaitu derajat serta netralisasi akhir dengan
keasaman pH berkisar antara 3,7 - 4,3, warna cokelat kapur 60 - 310 mg/l CaO.
tua dengan skala warna PtCO antara 124 - 571, Dosis kapur dan tawas
kandungan zat organik tinggi dengan nilai KMnO4 tersebut sangat bervariasi
antara 38-280 mg/l, serta kadar logam lerlarut Fe tergantung pda pH dan warna
antara 0,45-5,96 mg/l, kadar Al dari tidak terdeteksi (tt) air gambut.
Air sungai bergambut; Lokasi : S. Batara,
sampai 0,40 mg/l dan Zn antara 0,31- 0,36 mg/l Desa Teluk Serdang
(Tabel 1). Kabupaten Tanjung Jabung, Propinsi Jambi

Agar air gambut tersebut dapat diminum diperlukan


proses pengolahan kadar zat organik (nilai KMnO 4),
warna, pH dan Fe.
Proses pengolahan yang dipilih pada penelitian ini
adalah proses overdoses bahan koagulan dengan
menggunakan sistem dan alat pengolahan air secara
konvensional yang banyak digunakan pada instalasi air
minum. Langkah proses pengolahan terdiri dari: a).
penetralan awal dengan kapur,
b). koagulasi dengan alum dan bila diperlukan juga
dengan karbon aktif,
Prototipe IPA kapasitas 60 liter/menit (PUS AIR - 124)
c). netralisasi akhir dengan kapur Lokasi : S. Batara Teluk Serdang,
d). penyaringan Kab. Tanjung Jabung, Prop. Jambi

Proses desinfeksi tidak dilakukan di laboratorium,


tetapi dilakukan pada prototip lapangan.
Dari hasil penelitian tersebut maka air gambut tersebut
dapat diolah menjadi air minum dengan alat dan
proses konvensional yaitu koagulasi, filtrasi dan
desinfeksi. Namun demikian diperlukan modifikasi
Air Gambut dan Air Gambut Hasil Pengolahan
Proses ini hanya dapat dilakukan pada air gambut yang mempunyai warna maksimum 130
PtCo unit dan kadar zat organik (nilai KMnO 4) 60 mg/l. Apabila warna dan kadar zat
organik melebihi nilai-nilai tersebut dapat diolah menjadi air minum yang memenuhi syarat
apabila ditambah juga dengan karbon aktif 10 mg/l. Akan tetapi apabila kadar warna
melebihi 200 PtCo unit dan zat organik (nilai KMnO 4) melebihi 80 mg/l. maka proses
pengolahan tersebut tidak ekonomis karena banyak memerlukan bahan kimia.
`
Tabel 3. Hasil uji coba Prototip Pus Air Gambut-3 di Sungai Batara
Desa Teluk Serdang, Kec. Tungkal Ulu, Kab. Tanjung Jabung
Propinsi Jambi (Hasil rata-rata percobaan bulan Juli 1995)
Type A Type B
Satuan Unit
No Parameter Air Air
mg/L Air Air
Baku Olahan Baku Olahan

1. PH - 5.0 7.8 4.7 7.7


2. Warna PtCo unit 70 3.04 85 1.8
3. Kekeruhan NTU 50 4.1 32 4.7
4. Residu terlarut mg/L 29 183 27 180
5. Kesadahan mg/L 15 231 17 105
6. Natrium (Na) mg/L 40 38 42 41
7. Besi (Fe) mg/L 1.20 tt 1.29 tt
8. Mangan (Mn) mg/L 0.02 0.06 0.04 0.05
9. Seng (Zn) mg/L tt tt tt tt
10. Aluminium (Al) mg/L 0.44 0.2 0.45 0.19
11. Sulfat (SO4) mg/L 9.8 121 9.5 115
12. Nilai KMnO4 mg/L 76 98 77 9.3

Dose :
Kapur mg/L 100 100
Tawas mg/L 150 150

tt = tidak terdeteksi

Tabel 4. Biaya operasi, pemeliharaan dan harga air untuk IPA Gambut
berkapasitas 1 liter/detik dengan waktu operasi 24 jam/hari.
3
Air Gambut (Rp./M )
Sungai biasa
Uraian biaya
(Rp./M )
3
Warna Warna Warna
90 PtCo 130 PtCo 200 PtCo

Bahan Kimia 25 40 95 160

Listrik 55 55 55 55

Operator 45 45 45 45

Pemeliharaan 5 5 5 5

Jumlah 130 145 200 165

Untuk Informasi Lebih Rinci Hubungi:


Bidang Program dan Kerjasama
Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Air
Jl. Ir. H. Juanda No. 193 Bandung 40135;
 (022) 2501554-2500507-2501083- 2504053; Fax. (022) 2500163;
e-mail: [email protected]; http://www.pusair-pu.go.id

Anda mungkin juga menyukai