Laporan Praktikum Eksplorasi Geothermal Dengan Gaya Berat
Laporan Praktikum Eksplorasi Geothermal Dengan Gaya Berat
Laporan Praktikum Eksplorasi Geothermal Dengan Gaya Berat
Oleh
Feryanika Ukhti
1715051026
NPM : 1715051026
Fakultas : Teknik
Kelompok : I (Satu)
Muhammad Adli
` NPM. 1615051039
i
METODE GAYABERAT UNTUK EKSPLORASI PANASBUMI
Oleh
Feryanika Ukhti
ABSTRAK
Gayaberat adalah salah satu metode eksplorasi geofisika yang digunakan untuk
mengukur variasi medan gravitasi bumi akibat adanya perbedaan densitas antar
batuan. Perbedaan densitas batuan merupakan prinsip dasar dalam penyelidikan
gayaberat didaerah panasbumi, dimana sumber panas dan daerah akumulasinya
dibawah permukaan bumi dapat menyebabkan perbedaan densitas antara masa
batuan disekitarnya. Penyelidikan gaya berat dapat memberikan gambaran bawah
permukaan seperti struktur-struktur basement, sesar yang bertindak sebagai jalur
keluarnya fluida-fluida panas bumi dan batuan terobosan yang bertindak sebagai
sumber panas untuk keberadaan suatu sistim panas bumi. Metode ini memiliki
beberapa koreksi yaitu koreksi tide, koreksi drift, koreksi lintang, koreksi udara
bebas, koreksi bouguer, dan koreksi terrain. Metode gravity umumnya hanya
digunakan sebagai survey pendahuluan pada eksplorasi panas bumi. karena
akurasi tentang densitas litologi penyusun sistem harus dibantu dengan resistivitas
dan data kimianya. Pada praktikum kali ini dialkukan pemodelan 2D pada data
gayaberat daerah sistem panas bumi dengan menggunakan software Oasis. Dar
hasil pemodelan 2D yang telah dilakukan dengan error sebesar 0.425 yang dibuat
3 perlapisan dimana lapisan pertama memiliki densitas 1.9 lapisan kedua memiliki
densitas 2.1 dan lapisan ketiga memiliki densitas sebesar 2.8.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN................................................................................. i
ABSTRAK........................................................................................................... ii
DAFTAR ISI....................................................................................................... iii
DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................... 1
B. Tujuan Penelitian................................................................................ 1
V. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Diagram Alir..................................................................................... 4
iv
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geofisika merupakan salah satu ilmu yang umum dipelajari dalam mencari
mineral-mineral dibawah permukaan dengan menggunakan pengukuran,
metode, serta analisis fisika pemodelan untuk mengeksplor struktur dinamika
bumi. Dalam ilmu geofisika banyak metode-metode yang dapat digunakan
salah satunya adalah metode gaya berat yang berdasarkan pada variasi medan
gaya berat di permukaan bumi pada setiap titik pengamatan. Pada metode
gaya berat, struktur bawah permukaan bumi dapat diselidiki berdasarkan
vaiasi medan gaya berat bumi yang ditimbulakn dari variasi densitas batuan
bawah permukaan bumi. Adapun pengukuran data gaya berat ialah
pengukuran percepatan gravitasi bumi di suatu lokasi yang mana percepatan
gravitasi bumi sebagai superposisi dari benda bawah permukaan bumi dan
dari luar bumi. Penyelidikan gaya berat memberikan gambaran bawah
permukaan seperti struktur-struktur basement, sesar yang bertindak sebagai
jalur keluarnya fluida-fluida panas bumi dan batuan terobosan yang bertindak
sebagai sumber panas untuk keberadaan suatu sistem panas bumi. Dalam
metode ini menggunakan teori gayaberat Newton yang merupakan hukum
untuk gaya antara dua partikel. Perbedaan densitas batuan merupakan prinsip
dasar dalam penyelidikan gayaberat didaerah panasbumi, dimana sumber
panas dan daerah akumulasinya dibawah permukaan bumi dapat
menyebabkan perbedaan densitas antara masa batuan disekitarnya.
B. Tujuan Praktikum
Metode gaya berat sering digunakan dalam ilmu teknik dan kasus-kasus arkeologi.
Seperti magnetik, radioaktif, dan beberapa teknik elektronik, gaya berat adalah
metode dengan sumber alami. Gravity dan teknik magnetik sering bersamaan
disebut dengan metode potensial, tetapi ada perbedaan yang mendasar
diantaranya. Gravity ada suatu sifat bawaan, sedangkan magnetik bergantung pada
faktor-faktor lainnya. Operasi lapangan gravity juga lebih mahal daripada
magnetik, dan proses akuisisi data yang lebih membutuhkan waktu lama
(Telford,1990).
Prinsip dasar gaya berat mengacu pada gaya tarik menarik antara benda satu
dengan benda lainnya akibat massa benda keduanya. Hal tersebut didasarkan pada
hukum Newton tentang gaya berat. Besarnya nilai gaya berat antara dua benda
tersebut sebanding dengan massa kedua benda dan berbanding terbalik dengan
kuadrat jaraknya. Hukum gaya berat Newton :
𝑚 𝑚
F = G 12 2
𝑟
dengan:
F = gaya antara dua benda (N)
G = konstanta gaya berat (6,67 x 10-11Nm2/kg2)
m1m2 = massa dua benda berbeda (kg)
r = jarak antara pusat massa (m)
(Lillie, 1999).
Metode Gravitasi bekerja berdasarkan kontras densitas dari batuan bumi. Jika ada
anomali di bawah permukaan, maka nilai medan gravitasi akan menyimpang dari
normal yang diukur. Jika deviasi adalah penambahan nilai, yang disebut anomali
positif maka kepadatan anomali lebih besar dari kepadatan daerah sekitarnya.
Sebaliknya, jika penyimpangan tersebut adalah pengurangan nilai, yang disebut
anomali negatif maka densitas anomali kurang dari kepadatan daerah sekitarnya.
Nilai gravitasi yang diukur dipengaruhi oleh pasang bumi-bulan, keuntungan dan
kerugian dari massa karena topografi bumi, dan referensi. Oleh karena itu, data
yang diukur harus dikoreksi untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh ini.
3
Adapun koreksi- koreksi ini banyak macamnya, diantaranya ialah koreksi pasang
surut, koeksi apungan (drift), koreksi lintang, koreksi udara bebas, koreksi
bougeur, dan koreksi medan (Sunaryo, 2012)
Anomali medan gravitasi adalah nilai medan gravitasi yang ditimbulkan oleh
perbedaan densitas di bawah permukaan bumi. Anomali gravitasi di topografi atau
di posisi (𝑥, 𝑦, 𝑧) secara matematis diperoleh dari selisih medan gravitasi
observasi di topografi dengan medan gravitasi teoritis di topografi dengan ∆𝑔(𝑥,
𝑦, 𝑧) adalah anomali gravitasi di topografi, 𝑔𝑜𝑏𝑠(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah medan gravitasi
observasi di topografi dan 𝑔𝑡𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠(𝑥, 𝑦, 𝑧) adalah medan gravitasi teoritis di
topografi. Nilai medan gravitasi observasi di topografi diperoleh dari pengukuran
menggunakan alat ukur gravitimeter yang telah dikoreksi dengan faktor – faktor
yang mempengaruhi nilai pengukuran. Sedangkan nilai medan graviasi teoritis
adalah nilai medan gravitasi di titik tersebut dihitung yang secara teoritis dengan
memperhitungkan faktor posisi, elevasi, densitas rata – rata dan topografi. Nilai
medan gravitasi teoritis tidak dipengaruhi efek geologi atau penyebab anomali.
Data gravitasi obeservasi merupakan data mentah yang belum bisa diinterpretasi
(Nurin dan Eko, 2018).
Metode gaya berat ( gravitasi ) adalah salah satu metode geofisika yang
didasarkan pada pengukuran medan gravitasi. Pengukuran ini dapat dilakukan di
permukaan bumi, di kapal maupun di udara. Dalam metode ini yang dipelajari
adalah variasi medan gravitasi akibat variasi rapat massa batuan di bawah
permukaan sehingga dalam pelaksanaannya yang diselidiki adalah perbedaan
medan gravitasi dari suatu titik observasi terhadap titik observasi lainnya. Metode
gravitasi umumnya digunakan dalam eksplorasi jebakan minyak (oil trap). Di
samping itu metode ini juga banyak dipakai dalam eksplorasi mineral dan lainnya
(Reynold, 1995).
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
Adapun alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah laptop,
software Oasis, dan data gaya berat.
B. Diagram Alir
Adapun diagram alir dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
Mulai
Data gayaberat
Data residual
Pemodelan 2D
Interpretasi
Selesai
A. Data Pengamatan
Adapun data pengamatan dari praktikum metode gaya berat untuk eksplorasi
panas bumi terlampir pada lampiran.
B. Pembahasan
Pada praktikum kali ini praktikan diberikan data gravity berupa data
topograsi, CBA, dan regional yang selanjutnya digunakan untuk membuat
pemodelan 2D. Untuk melakukan pemodelan 2D, dilakukan slicing pada data
residual. Untuk membuat data residual adalah melakukan pengolahan pada
data CBA yang dikurangkan dengan regional maka akan didapat hasil dari
residualnya seperti yang ada ada lampiran. Selanjutnya dilakukan pemodelan
2D dari data residual yang ada dan didapatkan hasil seperti pada lampiran
dengan besar error sebesar 0.425 yang dibuat 3 perlapisan dimana lapisan
pertama memiliki densitas 1.9 lapisan kedua memiliki densitas 2.1 dan
lapisan ketiga memiliki densitas sebesar 2.8. Yangmana dengan densitas ini
tidak dapat diketahui pasti material batuannya apa harus dilihat dahulu pada
peta geologi dan data pendukung lainnya seperti data geokimia karena banyak
jenis batuan yang memiliki nilai dalam rentang tersebut. Hal inilah yang
menyebabkan metode gayaberat tidak bisa digunakan sebagai metode utama
untuk ekslorasi gaya berat.
V. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan yang diperoleh dari praktikum kali ini adalah sebagai berikut:
1. Penyelidikan gayaberat dapat memberikan gambaran bawah permukaan seperti
struktur-struktur basement, sesar yang bertindak sebagai jalur keluarnya fluida-
fluida panasbumi dan batuan terobosan yang bertindak sebagai sumber panas
untuk keberadaan suatu sistem panasbumi
2. Gayaberat memiliki beberapa koreksi yaitu koreksi tide, koreksi drift, koreksi
lintang, koreksi udara bebas, koreksi bouguer, dan koreksi terrain.
3. Metode gravity umumnya hanya digunakan sebagai survey pendahuluan pada
eksplorasi panas bumi. karena akurasi tentang densitas litologi penyusun sistem
harus dibantu dengan resistivitas dan data kimianya.
4. Pada hasil pemodelan 2D yang telah dilakukan dengan error sebesar 0.425
yang dibuat 3 perlapisan dimana lapisan pertama memiliki densitas 1.9 lapisan
kedua memiliki densitas 2.1 dan lapisan ketiga memiliki densitas sebesar 2.8.
DAFTAR PUSTAKA
Nurin Wachiah dan Eko Minarto. 2018. Identifikasi Struktur Lapisan Bawah
Permukaan Daerah Potensial Mineral dengan Menggunakan Metode
Gravitasi di Lapangan ‘A’, Pongkor, Jawa Barat. Jurnal Sains dan Seni ITS
Vol. 7, No.1
Telford, W.N., Geldard, L.P., Sherrif, R.E. dan Keys, D.A., 1990. Applied
Geophysics, 2nd ed, London: Cambridge University Press.
LAMPIRAN