Kepdirjen Pedoman Penyusunan Keberlangsungan Usaha PDF
Kepdirjen Pedoman Penyusunan Keberlangsungan Usaha PDF
Kepdirjen Pedoman Penyusunan Keberlangsungan Usaha PDF
DIREKTORAT JENDERAL
PEMBINAAN PENGAWASAN KETENAGAKERJAAN
DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Jalan Jenderal Gatot Subroto Kaveling 51, Jakarta Selatan 12950
Telepon (021) 5255733 Ext 732, Faksimile (021) 5255669
Laman : http:llwww.kemnaker.go.id
NOMOR 36 / 2020
TENTANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan
KESATU Pedoman Penyusunan Perencanaan Keberlangsungan
Usaha Dalam Menghadapi Pandemi Corona Virus Disease
2019 (Covid-19);
KEDUA Pedoman sebagaimana dimaksud pada diktum kesatu
digunakan sebagai panduan bagi perusahaan untuk
menyusun perencanaan keberlangsungan usaha dalam
menghadapi Pandemi Covid-19;
KETIGA Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada Tanggal 29 April 2020
LAMPIRAN
NOMOR
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Pada awal tahun 2020, COVID-19 menjadi masalah kesehatan dunia.
Kasus ini diawali dengan informasi dari Badan Kesehatan Dunia/ World
Health Organization (WHO) pada tanggal 31 Desember 2019 yang
menyebutkan adanya kasus penyakit pneumonia dengan penyebab yang
tidak jelas di Kota Wuhan, China. Kasus ini terus berkembang hingga
melewati batas-batas negara dan pada tanggal 30 Januari 2020, WHO
menetapkan penyakit tersebut sebagai Public Health Emergency of
II. TUJUAN
1. Tujuan umum:
Melindungi keberlangsungan usaha dari dampak pandemi Covid-19 dan
mencegah penyebaran virus penyebab pandemi Covid-19 di perusahaan.
2. Tujuan khusus:
a. Mengurangi penyebaran penyakit yang menyebabkan pandemi di
perusahaan untuk menurunkan jumlah kesakitan serta kematian;
6
BAB II
PANDEMI COVID-19
DAN KEBIJAKAN KEDARURATAN KESEHATAN MASYARAKAT
I. PANDEMI COVID-19
Pandemi atau epidemi global atau wabah global merupakan
terjangkitnya penyakit menular pada banyak orang dalam daerah geografi
yang luas. Wabah adalah kejadian berjangkitnya suatu penyakit menular
dalam masyarakat yang jumlah penderitanya meningkat secara nyata
melebihi dari pada keadaan yang lazim pada waktu dan daerah tertentu serta
dapat menimbulkan malapetaka.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), suatu pandemi dikatakan
terjadi bila ketiga syarat berikut telah terpenuhi yaitu timbulnya penyakit
bersangkutan merupakan suatu hal baru pada populasi bersangkutan, agen
penyebab penyakit menginfeksi manusia dan menyebabkan sakit serius,
serta agen penyebab penyakit menyebar dengan mudah dan berkelanjutan
pada manusia.
Pada tanggal 11 Maret 2020, WHO menetapkan COVID-19 sebagai
pandemi. Pemerintah Indonesia telah melaporkan 2 kasus konfirmasi COVID-
19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan kemudian menetapkan COVID-19 sebagai
bencana nasional pada tanggal 14 Maret 2020. Selanjutnya dengan
mempertimbangkan penyebaran penyakit ini yang luar biasa dengan ditandai
jumlah kasus dan/ atau jumlah kematian telah meningkat dan meluas lintas
wiilayah dan lintas negara dan berdampak pada aspek politik, ekonomi,
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, serta kesejahteraan masyarakat
di Indonesia, maka Pemerintah menetapkan Kedaruratan Kesehatan
Masyarakat Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pada tanggal 31 Maret
2020.
b. Dampak Kebijakan
Dampak kebijakan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang mungkin
terjadi pada kegiatan usaha dapat berupa:
1. Ketidakhadiran tenaga kerja.
Tenaga kerja tidak masuk bisa disebabkan oleh beberapa faktor,
diantaranya:
1) mereka menjadi korban (sakit/meninggal);
2) hams merawat keluarga yang sakit; dan
3) pembatasan pergerakan orang.
2. Menurunnya atau terganggunya pasokan bahan baku.
Pasokan yang terganggu dapat disebabkan karena berkurangnya
produksi, terganggunya transportasi atau karena ketergantungan
antar perusahaan.
3. Perubahan demand/kebutuhan dari konsumen.
Kebutuhan konsumen akan barang-barang terkait dengan upaya
pencegahan, bahan makanan, dan kebutuhan penting lainnya akan
meningkat secara dramatis, sedangkan kebutuhan lain yang bukan
prioritas mungkin akan turun drastis.
Jika kondisi-kondisi diatas tidak diantisipasi dengan baik,
kemungkinan terjadinya kelumpuhan dari sektor vital (listrik,
komunikasi, dan lain-lain) dapat memicu terjadinya gangguan yang
lebih luas pada perekonomian maupun menimbulkan masalah sosial.
- 10 -
BAB III
PENYUSUNAN PERENCANAAN KEBERLANGSUNGAN USAHA
DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID-19
Tahap 7 Tahap 2
Uji Rencana Identifikasi Risiko
Keberlangsungan Usaha Pandemi COVID-19
Tahap 6
Tahap 3
Mengkomunikasikan
Perencanaan Mitigasi
Rencana Keberlangsungan
Risiko Pandemi COVID-19
Usaha
Tahap 5
Merancang dan Tahap 4
Mengimplementasikan Identifikasi Respon Dampak
Rencana Keberlangsungan Pandemi COVID-19
Usaha
b) Output:
Daftar produk/jasa layanan utama perusahaan dan
pemeringakatannya. Daftar peringkat dari produk/ layanan utama
ini perlu diperbaharui secara berkala dengan mempertimbangkan
perkembangan situasi pandeminya.
c) Langkah pelaksanaan
Langkah 1 : Buatlah daftar produk/jasa layanan utama
perusahaan.
Langkah 2 : Buatlah peringkat (prioritas) produk/jasa layanan
utama perusahaan.
Variabel yang dapat dipergunakan untuk
melakukan pemeringkatan diantaranya adalah
tanggal jatuh tempo waktu pemesanan, jumlah
SDM, ketersediaan SDM, bahan baku hingga potensi
keuntungan.
Langkah 3 : Diskusikan kembali dengan team, apakah
pemeringkatan tersebut sudah sesuai dengan
kondisi perusahaan saat ini. Pilihlah beberapa
produk/jasa utama yang paling layak.
Pertimbangkan bahwa keberlangsungan
perusahaan terjamin dengan melakukan prioritas
usaha.
Bila dalam melakukan pemeringkatan diatas
terdapat produk/jasa yang tidak terpilih sebagai
prioritas usaha, bukan berarti produk/jasa tersebut
akan diabaikan; namun saat ini tidak menjadi
prioritas utama. Produk/jasa tersebut akan
dilaksanakan kembali pada saat kondisi kembali
normal pasca pandemi COVID-19.
2. Aktivitas/kegiatan usaha.
a) Tujuan:
Mengidentifikasi aktivitas /proses inti yang mutlak harus dilakukan
untuk menghasilkan produk/jasa utama perusahaan.
b) Output
1) Daftar aktivitas /proses inti yang menghasilkan produk/jasa
2) Alternatif dalam melaksanakan kegiatan ini
c) Langkah pelaksanaan
Langkah 1 : Buatlah daftar keseluruhan aktivitas/proses
produk/jasa layanan utama perusahaan yang sudah
diprioritaskan sebelumnya.
- 13 -
b) Output
1) Posisi pekerja kunci dan alternatif penggantian karyawan yang
berhalangan.
2) Menentukan dukungan sumber daya yang diperlukan; semisal
bahan baku, BBM, spare part mesin, teknologi informasi,
administrasi personalia dan keuangan.
c) Langkah Pelaksanaan
Langkah 1 : Buatlah daftar hierarki staff/posisi di aktivitas inti.
Langkah 2 : Tentukan lingkup tanggungjawab dan kecakapan
yang disyaratkan setiap posisi.
Apakah pengetahuan dan kemampuan menjalankan
aktivitas/kegiatan di suatu bagian dimiliki oleh
semua pekerja dibagian tersebut?
Langkah 3 : Jika ada karyawan berhalangan bekerja, apakah
dapat digantikan oleh karyawan lain?
1) Dapatkah pekerja dibagian tersebut dapat saling
bertukar peran dengan mudah?
2) Apakah perlu suatu tim tertentu untuk
menggantikan posisi yang berhalangan?
Langkah 4 : Identifikasi dukungan lain yang diperlukan untuk
menjamin terlaksananya aktivitas-aktivitas penting
tersebut. Hal-hal berikut ini perlu diperhatikan dalam
menentukan jenis dukungan yang diperlukan.
1) Sumber daya apa yang diperlukan dalam menjaga
aktivitas penting tersebut tetap berfungsi? (IT,
logistik, power suplai, dan lain-lain)
2) Dalam situasi apa, perusahaan akan
meningkatkan/ menurunkan / menyesuaikan
sumber daya/dukungan tersebut?
3) Berapa lama perusahaan dapat menjaga
keberlangsungan usaha dengan jumlah sumber
daya yang ada? Berapa jumlah sumber daya
minimal yang dibutuhkan untuk menjaga kegiatan
usaha tetap berjalan?
- 15 -
PRIORITAS UTAMA
No Produk/Layanan Aktivitas/Layanan Penting Produk/ Layanan
Utama Usaha Utama Usaha
Dan seterusnya
- 16 -
Tabel Referensi
Pembobotan Skenario Ancaman
KEMUNGKINAN TERJADINYA
Sangat SeringSangat
Besar
Besar Kecil
A B C D
Z Kategori I ,
E-4 <
,,,,,t, -6-v et . .
Kategori II 4 ,
C.7
Z, <
p_,
E.-, w Kategori III 3 -t)
Kategori IV 3 2
Pcringkat Ancaman
Threat Assessment Code (TAC)
Keparahan Bobot Skenario Ancaman
Kategori I = Sangat Parah 1 =Dapat diabaikan
Kategori II = Parah 2 = Kecil
Kategori III = Sedang 3 = Sedang
Kategori IV = Ringan 4 = Serius
5 = Kritis
b) Output
Daftar kerentanan dalam organisasi yang terkait langsung dengan
setiap skenario ancaman beserta bobotnya.
c) Langkah pelaksanaan
Langkah 1: Petakan titik-titik kerentanan (vulnerability) dalam
organisasi anda pada setiap prioritas skenario
ancaman yang teridentifikasi.
Variable yang harus diperhitungkan adalah:
a) Kerentanan pada faktor SDM, misalnya:
rendahnya tingkat pendidikan, rendahnya
kesadaran untuk melindungi diri sendiri dan
keluarga dari ancaman infeksi.
b) Kerentanan pada faktor material produksi; semisal
kondisi stok dan tingkat ketergantungan pada
pemasok.
c) Kerentanan pada faktor fasilitas dan peralatan;
semisal ketergantungan pada PLN dan pasokan
suku cadang.
d) Kerentanan pada faktor keuangan; semisal
cashflow perusahaan yang terbatas dan, beban
kredit bank.
e) Kerentanan pada faktor pemasaran; semisal
coverage pasar dan ketergantungan pada partner
distributor.
f) Kerentanan pada faktor manajemen informasi;
semisal tidak adanya sistem jaringan informasi
internal dalam perusahaan.
g) Kerentanan pada faktor keamanan korporat dan
keselamatan kerja karyawan; semisal terbatasnya
petugas Satpam dan peralatan keamanan atau
ketidakmampuan perusahaan dalam
menyediakan peralatan keselamatan kerja.
Penting untuk diperhatikan, bahwa tidak semua
variabel diatas akan muncul pada sebuah
skenario ancaman. Contoh: ancaman tersebarnya
virus dalam lingkungan perusahaan, akan terkait
langsung dengan pengetahuan karyawan terhadap
- 20 -
Z
0
Skenario
Z
Analisa Ancaman
4.
Cl,
'8
0
Ir,
-,-.
.,-
clJ
8
c)
0
ia
4
u)
icy)
Ancaman Kemungkinan Keparahan Bobot Identifikasi Bobot
,--4
ai
P.
u.)
ill
.1-
—4
o
cl
.0
Perilaku hidup bersih Kemampuan operator
ci)
....,
"'
g
sehat karyawan mesin untukditambah
Kebersihan pabrik beban kerjanya.
Sirkulasi udara dalam Pelayanan Kesehatan
ruang produksi Kerja / Klinik perusahaan
Penyediaan sarana APD
E-
o
U)
N
1:1
tr)
Pasokan
co
B
or')
ce)
CO
t=4"
cn
co
-ccii
co
Pencurian
co
to
Hubungan sosial
0
Kon disi sistem
o
• • •
- 23 -
5. Kebijakan kepegawaian.
Kaji ulang kebijakan tentang SDM perusahaan (misal: cuti sakit,
perjalanan, kompensasi, lembur, dll) terkait dengan dampak-
dampak yang mungkin timbul karena pandemi COVID-19.
6. Keselamatan dan Kesehatan Kerja.
Keselamatan dan Kesehatan kerja sangatlah penting untuk
menjamin pekerja dalam menjalankan tugasnya. Peningkatan
pelayanan kesehatan kerja dapat mencegah risiko penularan di
perusahaan khususnya melalui upaya preventif dan promotif.
Upaya preventif dan promotif di perusahaan dalam rangka
pencegahan hams dilaksanakan sesuai dengan standar pelayanan
kesehatan kerja. Pengendalian lingkungan kerja mempunyai
peran penting dalam upaya pencegahan penularan penyakit.
Langkah-langkah pencegahan penularan perlu mulai
dipraktekkan di perusahaan, antara lain:
1) Pola hidup bersih dan sehat
a) cuci tangan dengan sabun dan air mengalir;
b) menerapkan etika batuk dan bersin
c) menerapkan physical distancing
2) Penerapan hygiene dan sanitasi perusahaan
3) Pembatasan kontak antar pekerja
4) Pemakaian alat pelindung diri pernapasan untuk mengurangi
penularan antar manusia.
5) Penerapan gizi kerja
c) Langkah pelaksanaan
Langkah 1: Berdasarkan prioritas skenario ancaman yang
sudah di tentukan sebelumnya, lakukan curah
pendapat (brainstorming) untuk melihat risiko riil
apakah yang harus ditanggung perusahaan
apabila skenario tersebut benar-benar terjadi.
Langkah 2: Diskusikan dalam tim, sejauh mana batas
kemampuan perusahaan dalam menanggung
risiko dari setiap skenario ancaman. Hasilnya
boleh jadi akan jauh lebih rendah dari risiko yang
terkandung dalam ancaman tersebut.
Contoh:
Berdasarkan data yang diperoleh dari pandemi sebelumnya,
angka ketidakhadiran karyawan (absenteisme) mencapai 40%.
Perusahaan praktis akan lumpuh jika kehilangan karyawan
sebanyak itu. Dari diskusi yang terjadi, tim sepakat bahwa
agar perusahaan dapat terus beroperasi hanya mampu
menanggung absenteisme maksimal 15%. Angka 15% inilah
yang menjadi target mitigasi perusahaan.
2. Merencanakan tindakan untuk mitigasi.
Guna mencapai suatu target mitigasi, perlu dilakukan
serangkaian tindakan tertentu. Tindakan tersebut hams dapat
mencapai target mitigasi yang telah ditetapkan.
a) Tujuan
Menyusun rencana tindakan untuk mencapai target mitigasi.
b) Ouput
Rencana tindakan untuk mencapai target mitigasi.
c) Langkah pelaksanaan
Langkah 1: Tentukan target mitigasi.
Upayakan agar target mitigasi ditetapkan
serealistis mungkin, sesuai dengan kemampuan
perusahaan.
Langkah 2: Jabarkan masing-masing target mitigasi yang
- 27 -
b) Output
Daftar kebutuhan untuk melaksanakan pelaksanaan tindakan
mitigasi.
c) Langkah pelaksanaan
Langkah 1: Identifikasikan serinci mungkin sumberdaya yang
dibutuhkan untuk melaksanakan setiap tindakan
mitigasi.
Langkah 2: Rincikan setiap kebutuhan sumberdaya yang
teridentifikasi.
• Kebutuhan tersebut dapat berupa kebijakan,
kewenangan, material, dana dan personil.
Langkah 3: Periksa setiap rincian kebutuhan sumberdaya
dengan seksama.
• Pastikan bahwa perusahaan mampu
menyediakannya. Bila tidak, carilah alternatif
lain yang sesuai dengan kekuatan perusahaan.
5. Penanggung jawab pelaksanaan mitigasi
a) Tuj uan
Menentukan personel yang akan bertanggungjawab pada
pelaksanaan tindakan mitigasi.
b) Output
Daftar personel yang bertanggungjawab pada pelaksanaan
tindakan mitigasi.
c) Langkah pelaksanaan
Langkah 1: Identifikasikan kualifikasi personel yang
diperlukan untuk duduk sebagai
penanggungjawab pelaksanaan tindakan mitigasi.
• Perhatikan dengan teliti setiap tindakan
mitigasinya, karena sebagian besar merupakan
serangkaian mata rantai aktivitas yang
melibatkan beberapa unit kerja yang berbeda.
Langkah 2: Tetapkan nama personil dan jabatannya.
Penanggung- jawab
,..
.-.
__
IS) a.) '*8
cn E-1 C/)
v (I)
WO bA b.0 OA
ad cd cd a5 al
0 0 Z
at al al a.) at
• • •
--4 N co 4
Sumberdaya
Kebutuhan
'7151
at 0
(e). Z
cd a) a)
I:) 0.4 Sal
. .
,--1 csi
Perencanaan
Tindakan
at
.0
PERENCANAAN MITIGASI
cdi
C/)
a)
$...
Perencanaan Tindakan
Z ...
4 0 cd
cd ai a cu 1-1
-0"Cii Vcs -0
at at s-, Z .-i ,--. -7'
cst$ a) at
T.: .4 4) an an
at a) -D . 0 (I.)
ra, 0-4 cal cri (1) cd Fi) 1-4 -0
0 .,-)
4
cd
,x Sai
,...
a) (/) a) 4 ;-, cd
0.4
..V •. as ,$)
ci.) ,x 0
a
..-4 al 0 -0 c-1
1 a. 4-)
cis '-'
a aal$ Asi
te .._ cu al . ..-
y, ,,
a) cd w >,
,.., E0 E EvS t >' ct ci
4 "at •.: , z — a) — at cd -
• N C 4
Target M itigasi
4.,
..- ..9.
at e
Cl) Lo
z -8
cas
at •,--,3
Contoh Pelaksanaan Tahap 3
,--
ct crS
.,._4.).
at
Ancaman
Skenario
cip
0
at
at ,,°
©
at ci)
A
O
z
al
0
,-
Cd
o
ctJ
Ct
fl,
2
C/)
0:1
Q
n
ct
2
cd
,-I
o
UJJ
.
0
Evaluasi perusahaan ...
.-1
t:10
tx
cd
ci. )
-C)
(-4
Ct
CCI
cci
E
cz
C.)
q)
121
U
ai
tO
cl:$
C\1
.
,—,. c\1.
pemasok benang.
OA
V i
j ct
ct
0
ccI
4I
Cd
CO
,..W
U
i.o
-17J
D1
.
c1
Persiapan gudang.
e
.
te.).0 ..
..0 '-cs
a.)
E
Cr)
Listing pembeli utama.
t.0
cti
c
0.)
0 Q. FAct ' E'
cti
,,x t Cd --t -0
C.)
6
Q
E
a. n a.
c-,
ci
al a m u
,C3
Ca, —+
'f
2
(/)
Pencurian Pencurian n ihil Penguatan perimeter. Person il Manager SDM
dalam area Penguatan Satuan Dana Manager Logistik
perusahaan. Pengamanan. Peralatan Manager
Penguatan peralatan pengamanan Keamanan
pengamanan.
3. 2. 1. 3. 2. 1.
- 31 -
Penanggung Jawab
Manager Produksi
Manager Logistik.
ici ct
crl CI cd
Pemasaran
W CD cu
CL. --1
01) j
Manager
1)
-I, -c)...fil 4)
0 0 ,X CO
Cti CZ 0 as ci.,)
,—; CV Cr)
Tenaga bongkar-muat
Kebutuhan Sumber
Gudang tambahan
g
4 CO
bk
c19 .5 3
daya
o cn 04 z a
0., „, 51 b
, z0 Qs
40 d
IA a.)0..
Dana
cr
6 r:4
Li I'd
a. a. cn -8
t
RESPON DAMPAK PANDEMI COVID- 19
,, cNi (-6 4 6
OA
6
g Z
Melakukan penambahan
4 > >1 cd
'V) 0 C:7) rl
Z "0
bA a) tiO
pemasok terseleksi.
3. 2. 1.
.. 1 .- •-.. g
V ,...9 ..c,5.) le b am
9,
v.,
.-0
Target respon
"0
..... cd
Stokbenang
bulan pasca
"0 '57,
deklarasi
I. Q.)
al
-X 0.,
,.,_,
c E
co
ta.. X
.-4-J
cu
4-1
ancaman
0
Skenario
terganggu
0 0
al CO
Pasokan
benang
"g
--i
CO
aktivasi respon
Situasi pemicu
;•4
M
Z
CZ al V • v-I
1•X ...= . S.., qi . CS
R s .. 0
(...., a, ci. ) o (..„
0 — li a) o 0
x . z .F-1
al 0, o -0
o .
z
CA
Manager Security
Manager Logistik
bk
.1
Manager SDM v cd 4)
2. 1.
3. 2. 1.
8 m z c›,d, 2
4) —
cn cn a, (1) cd
3-, fli 4.-J
g g -8 v)
3.
2 2 Q 4 (")
,—; c,
i c6
al
1.
•
0 0 .i.,
4 ..X t°
c9 tti .5 - ci)I
a) :-. ci2 a 5
u
.1
cts
L
.. ,u
ti,
pengamanan
.t),
Peralatan
a) -ci z g q
Personil
2.
Dana
3.
kontak(social dis tancing)
Penerapan pembatasan
Memperkuat perimeter.
Penanganan karyawan
Memperkuat peralatan
ditempat kerja
Pengamanan.
pengunjung
PAM.
-@ '
Ts
.E- . - 01
co "CI G.
COVID- 19.
Pencurian
al 'LT ,-X
pandemi
as as
E c/ ct 2. cT/'
n ihil.
2 cl
u i°o K 7E 1)
ct$ ,:p
g
.. E
cd 4 cd g c9
s. cd
E 0 al A
2 .7.
cri
cl. ) w.,, u al os
12. "cl In... 2 co
to
. cd g 4' 4
cd
-El >-1 "CI -• cd
ct Z • —. RI a) ft)
'&7', as -cs ...,,
-- w
4
'3) cd Cd
'—'
Tun a) v
cv
- 37 -
Alamat xxx
Lokas i ( Ruju kan arah jalan ) xxx
%
Z Z
o 0
E- 4,
Alamat ema il manaje men @ptxyz.co. id
E
CSS
ct
Z
No Telp Kantor Telp. rumahdan HP Tugas pada saat kon disi
darurat
BapakA Penanggungja wabLogistik
Cadangan: Bapak B
II
II
1
1
i
Cadangan: I bu D dan Tekn ik
1
ct
a:s
as
as
a..)
Cri
(1)
fn.
an
a
be
. a
BapakE
i
it
Cadangan: I bu F
BapakG Penanggungjawa bSDM, Safety
Cadangan: BapakH dan Security
II
II
TAHAP 5 - Kerangka Merancang dan Mengimplementasikan Rencana Keberlangsungan Usaha
Institusidan Nama(+cadangan) No Telp Kantor Telp. rumahdan HP Tugas pada saat kon disi darurat
pisahkan kolom ini
Polisi Dukungan pengamanan apabila situasikeamanan
1
Kapolsek setempat memburuk.
Wakapolsek
Pemadam Kebakaran Dukungan emergensi
c4
Cl)
Dukungan kesehatan
Perusahaan Asuransi Mencakup risiko kerugian perusahaan yang
1 1 1
1 1
dipertanggungkan
os
a
co Dukungan bahan baku dan bahan penunjang
1
co
Asosiasi Pengusaha, Instanssi Menye diakan informasi situasi pemicu terbaru
1 1
terkait dariinstansi pemerintah terkait dan
men distribusikannya dikalangan pengusaha.
TAHAP 5 - Kerangka Merancang dan Mengimplementasi kan Rencana Keberlangsungan Usaha
Prosedur Tim Security dan Safety
-
V
45
. ci:i
Penanggung Jawab Waktu (Jam / har i) Dukungan Dokumen /
Sumber Daya
Menyusun prosedur SRA Manaje r Security 20 hari ManualPengamanan
dan SOP screening dll. Perusahaan, person il,
komputer.
Melaksanakan SRA Security Officer 7 hari Person i l dan ce kl ist SRA
.i7.'
..Z
Presentasihasil SRA Manaje r Security al
.. LCD Projec tor, laptop
cd
co
C)
t
t
0
Tindaklanju t atas Manajer Security
rekomendasi temuan Manajer Logistik
Sebelum keja dian - Tahap Persiapan
2. 1. 2. 1.
Vt5
ct
v
Penanggung Jawab Waktu (Jam / har i) Dukungan Dokumen /
bi0
Situasi pemicu aktivasi
Sumber Daya
W HO menyatakan dunia 1. Penyegaran penyuluhan Manajer Security 1 jam setelah situasi SOP Screening Karyawan
dalam pandemidan PHBSdan informasi Manajer Safety pemicu terident ifikasi di Pintu Masuk
episenter munculd iluar tentang pandemi Perusahaan, termometer
Indonesia COVID- 19 dan infra merah, Log Book
pencegahannya. hasil pemeriksaan.
2. Penerapan screening
suhu tubuhbagi
karyawan dan
- 44 -
3. Komunikasi Eksternal
a) Siapkan pesan-pesan yang jelas dan secara akurat diarahkan
kepada pihak luar yang berkepentingan (pemasok, pelanggan,
dan lain-lain) untuk mencegah ketakutan dan kepanikan.
b) Bekerjasama dengan organisasi lain dan berbagi pengalaman
yang dapat dipetik dari perencanaan keberlangsungan usaha
pihak lain.
c) Tetapkan satu petugas khusus (contact person) untuk
berkomunikasi dengan instansi pemerintah atau lembaga
kesehatan dalam mengoptimalkan pemahaman dan
komunikasi atas rencana-rencana lain serta apa yang bisa
disediakan selama pandemi COVID-19.
melaluisafe ty talk
setiap pagi sebelum
Pesan lisan diber ikan
H
0 od
0 0
. E7:
^ cd ad
51 0 • -4
0- -4-' 0
g E al •- co
f:: 'El' --Y al u)
Z —
ct op (Da)
-X ct . ) e
l :--Y . "0 . •
cd .. •_x-. t-,i -x
•,-,
z 4
d
bekerja.
4)
-0 ,.., ci E
-i-J ct rA co
cd
E 4 "
,cyl,
4 OE0z$,,,/
t :,.., ,1cd,, Cl) 7.) cd "ct1 0 cu
U Ti ..j)1 "c1 :at) ,SD A-. CI) 'co faA
peralatan presentasi,
Business meeting.
-2, 1...
al co co 4-.)
ruang pertemuan,
Materi presentasi,
Ti'd 0 Cl) Q.
1 cri an
Alat Komunikasi
0 cd
••' cd ,... co Cl. 1.. . .
. .., ., ..._
71 cd t)' 40., 51 •c`
•(73 (') ..o -i 1,..,
Internet
--Y cd 4-1 cd "X c'-' cd
4 . F2 •• cd (-)
'V+ -i cd
-0 ccl., E .5 0 a) .2.
-), Q.,
keberlangsungan usaha
0
mengimplementasikan
ai
1. Informasi tentang
be "0 'V
0 0 d
cz a 5" cd
>1
Karyawan harus
••• 7.-4-)
-Y
--. -:.
•
'(73 0 at gl •-. CZ
cd ,--Y CS Cd 1:11
Pesan Utama
2. 1.
Q. 4 aS
$i crS al 0
penularan.
•,....
4_, a.)
`E Ell bi0 cCS
.
•. cn d Cd
o E .0
..... cd $-,
ou z .—)
Fri ..z _0 .._.. .,_.
Perusahaan produsen
Karyawan, Perwak ilan
bA ... 0
al .--Y cn
cd cd
Target Kelompok
cd cd ct ••
Q >1 cvl 7/ I
V -0
Serikat Kerja.
cn a, c.) .-
(i) 4-) ad" CI.4 V
", a cd
.7 $.) ,
Cd 5 .s-4 ) w
4) d cd
'41 g
kepada pemasokbenang
Hidup Bersihdan Sehat
.~
ci)
i
Memberikan informasi
• C
akan pentingnya Pola
bn Cd ,x aS
co
0 bk •-,
ct W 0
>1 -0
a.) Cd
0
cd . 0 tan
@ ••• 0
co
c cd (9 t%0
co •,i) g
(PHBS),
cd
Tujuan
OA 0 •-• c) ,-.
cd 0 ;-'
E .- a) (1)
a) cd cd a) a)
Cr ,-,-
P c'
p
R.
cr a:
P
-h)f
E
w
S4 9 '•
cm rci,
t'
rn ' 0—
'-'-: ,....
0
Fo—
cr)
Po
Pertanyaan ›-,
<X
TIDAK
Apakah Produkdan layanan yang paling penting dari organisasi/perusahaan telahdiketahui?
X
Apakahketrampilan utama yang dibutuhkan untuk terus menghasilkan produk/ layanan utama telahdiketahui?
J ika ya, sudahkah didokumentasikan?
Apakah sudahdiketahuiberapa lama kegiatan usaha bisa terus beroperasidengan pekerja dan sumber yang
XXX
Apakah ahli dan/atau peralatan yang diperlukan untuk operasional penting telahdiidentifikasi?
X
Apakahkaryawan/pekerja tahu apa yang harus dilakukan pada saat pandemi COVID- 19?
O
o
X
Sudahkahke b ijakan pembatasan sosial telahdi susun?
Apakah pekerja telah paham dan menerapkan praktekkebersihan pr ibadidan praktek-praktek pembatasan X
sosial?
Sudahkahlangkah-langkah pembatasan sosial seperti mencoba teknologi jika pekerja bekerja di rumah, membuat
x
fasilitas konfrensi jarak jauh, dan lain-lain, telah dikaj idan diuj i coba?
Apakah detailkontak atas pekerja, pemasok, perwaki lan serikat pekerja j ika dibutuhkan pada saat kon disi
x
Apakah telah tersedia persediaan masker, sarung tangan, deterjen, pembersih alkohol, dan lain-lain?
x
layanan jika diperlukan (misal: sudahkah pekerja diberi pelatihan pekerjaan yang berbeda)?
Pada kondisi darurat, apakah pekerja dapat/ mudah mengakses informasi yang dibu tu hkan (misal : dapatkah
X
BAB IV
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
BAB V
PENUTUP