Proposal Literasi 2019
Proposal Literasi 2019
Proposal Literasi 2019
PENDAHULUAN
A. Tema
Tema yang diangkat dalam Festival Literasi ini adalah “ GERAKAN LITERASI
SEKOLAH UNTUK MEWUJUDKAN MASYARAKAT GROBOGAN YANG MEMILIKI
SDM UNGGUL “.
B. Latar Belakang
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan nomor 23 tahun 2015 tentang
Penumbuhan Budi Pekerti mendorong lahirnya Gerakan Literasi Sekolah ( GLS). Tujuan
umum GLS adalah untuk menumbuhkan Budi Pekerti peserta didik melalui pembudayaan
ekosistem literasi sekolah yang diwujudkan dalam gerakan literasi sekolah agar menjadi
pembelajar sepanjang hayat.
Literasi tidak sekedar membaca dan menulis, namun mencakup ketrampilan
berfikir menggunakan sumber-sumber pengetahuan dalam bentuk cetak, visual, digital dan
auditori. Literasi yang komperenhensip dan saling terkait ini memampukan seseorang untuk
berkontribusi kepada masyarakat sesuai kompetensi dan perannya sebagai warga Negara.
Pemahaman literasi sejak dini sangat penting bagi warga masyarakat Indonesia,oleh karena
itu perlu diberi perhatian terhadap keberlangsungan pendidikan literasi usia dini yang
berlanjut ke literasi dasar.
Gerakan literasi sekolah diawali dengan pewajiban membaca buku non pelajaran
15 menit sebelum jam pembelajaran dimulai setiap hari. Mulai tahu 2017 gerakan literasi
menukik lebih tajam kepada bentuk kolaborasi dengan pemangku kepentingan. Bentuk
kegiatan GLS mulai beragam, dari dialog literasi, work shop literasi, unjuk karya siswa,
pelatihan –pelatihan dan gerakan membuat sudut-sudut baca di setiap sekolah.
Berdasar fenomena itulah maka Dinas Pendidikan Kabupaten Grobogan hendak
menggelar Festival Literasi Sekolah. Diajang inilah literasi dirayakan dalam beragam bentuk
seperti : lomba terkait literasi, pemajangan hasil karya dan kegiatan lain yang berhubungan
dengan literasi. Dengan demikian diharapkan geraka literasi di Kabupaten Grobogan
menggelinding lebih cepat menjangkau ke seluruh lapisan masyarakat, menyentuh pola pikir
dan pola perilaku masyarakat, sehingga warga masyarakat Grobogan benar-benar menjadi
masyarakat yang literat.
D. Dasar