Metode Hypnobirthing - Ni Putu Elinda
Metode Hypnobirthing - Ni Putu Elinda
Metode Hypnobirthing - Ni Putu Elinda
Oleh :
NI Putu Elinda
tahun 2015 sampai saat ini masih tercatat sebesar 305 per 100.000 kelahiran. Angka
ini masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030, AKI
menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian ibu di Indonesia
disebabkan oleh usia ibu yang terlalu muda (< 20 tahun) sebanyak 20%, perdarahan
saat bersalin sebanyak 31%, hipertensi sebanyak 11%, infeksi sebanyak 17% dan
A. Definisi Hypnobirthing
Secara istilah, Hypnobirthing adalah metode terapi dalam rangka persiapan
menuju persalinan dan sesudahnya. Kata hypnobirthing sendiri berasal dari kata
Yunani, “hypnos” (tidur/pikiran tenang) dan “birthing” (proses kehamilan sampai
melahirkan), diartikan sebagai upaya alami menanamkan niat pikiran ke pikiran
bawah sadar untuk menikmati proses persalinan. Jadi, hypnobirthing adalah
pengembangan dari hypnosis. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang
mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui
insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat
Hypnobirthing merupakan bagian dari self-hypnosis yang bertujuan untuk
membuat proses melahirkan menjadi sesuatu yang membahagiakan, tanpa rasa sakit
berlebihan. Teknik hypnosis yang di praktikkan di dalam kelancaran proses
melahirkan ini mulai dipergunakan semenjak 1950. Saat ini, sudah umum bahwa
salah satu fungsi hypnosis adalah meredakan rasa sakit tanpa keterlibatan obat-
obatan. Pada saat ini self-hypnosis di dalam meredakan rasa sakit di coba untuk
diterapkan dalam hal menanggulangi rasa sakit di saat melahirkan secara normal
(Muhepi, Murtiningsih, 2014).
B. Tujuan Hypnobirthing dalam persalinan
Menurut Putra (2016) hypnobirthing bertujuan agar:
1. Ibu yang akan melahirkan menyadari bahwa tubuhnya akan mampu melahirkan
dengan kondisi rileks, bekerja sama dengan tubuhnya dan bayinya, dia percaya
bahwa masing-masing dapat melakukan tugasnya, dan proses persalinannya
berlangsung tanpa interupsi.
2. Hasilnya adalah pengalaman persalinan yang memuaskan dari proses persalinan,
bersama seluruh keluarga, termasuk bayi tetap terjaga, sadar dan tenang namun
bersemangat.
3. Hypnobirthing membuat ibu menjadi tenang, rileks dan memegang kendali saat
membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi situasinya dan mengambil
keputusan mengenai persalinan.
4. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih
mudah dan mengurangi intervensi medis selama persalinan.
C. Manfaat Hypnobirthing
Secara lebih spesifik, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat bagi ibu yang
melakukannya dan janin yang dikandungnya. Adapun manfaat-manfaat tersebut
dapat dipilah menjadi empat kategori, yakni manfaat selama kehamilan, menjelang
persalinan, saat persalinan, dan setelah persalinan Putra (2016):
1. Selama kehamilan
Manfaat latihan hypnobirthing bagi ibu selama kehamilan adalah sebagai berikut
Cyna,et al (2013):
a. Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat melahirkan
tanpa efek samping terhadap janin.
b. Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester pertama.
c. Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bias
memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang
kepala).
d. Membuat kondisi ibu hamil menjadi senang dan damai selama kehamilannya.
e. Ketenangan dan rasa damai dari ibu akan dirasakan janin sehingga ia pun
mempunyai nilai kedamaian dalam dirinya (spiritual quotient).
2. Untuk Janin
a. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan merupakan dasar
dari perkembangan jiwa (Spiritual Quotient)
b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan
hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta.
3. Menjelang persalinan
Selain manfaat selama kehamilan, hypnobirthing juga bermanfaat menjelang
persalinan. Adapun manfaat hypnobirthing menjelang persalinan adalah sebagai
berikut:
a. Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang
persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri, dan sakit saat
persalinan.
b. Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi rahim.
c. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi, bahkan
menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan persalinan (endorphin atau
endogenic morphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh saat senang)
4. Saat persalinan
Saat persalinan, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat, di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Memperlancar proses persalinan (kala I dan kala II lebih lancar)
b. Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses persalinan.
c. Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan dan terjadinya
perdarahan. Kondisi yang tenang membuat keseimbangan hormonal di dalam
tubuh.
5. Setelah Persalinan
a. Meningkatkan ikatan batin antara bayi dengan ayah dan bundanya.
b. Mencegah bayi asfiksia
c. Mempercepat pemulihan dalam masa nifas.
d. Mencegah depresi pasca persalinan (baby blues).
e. Memperlancar produksi ASI.
Di dalam buku (Kuswandi, 2013), hasil penelitiannya bahwa dengan metode
hypnosis, persalinan pada tahap kala 1 menurun 98 menit untuk primipara dan 40
menit untuk multipara. Responden juga mengungkapkan perasaan lebih tenang, lebih
puas, kecemasan menurun, dan lebih mudah untuk tidur. Hal ini menjelaskan bahwa
manfaat hypnosis selama persalinan dapat dirasakan oleh ibu dalam proses persalinan.
D. Teori Kekuatan Hypnobirthing
Kekuatan menjadi salah satu syarat dari keberhasilan ibu dalam melakukan
hypnobirthing. Kekuatan tersebut berasal dari dalam diri calon ibu sendiri. Kekuatan
tersebut terdiri dari:
1. Aura dan Cakra
Kuswandi dalam (Putra, 2016) tubuh manusia secara garis besar terbagi menjadi
dua, yaitu badan kasar dan badan halus. Badan kasar adalah tubuh seluler, yaitu tubuh
yang dapat dilihat melalui indera mata. Sedangkan badan halus adalah aura dan cakra,
yaitu tubuh yang tidak tampak secara kasat mata. Menurut Putra (2016),
mendefinisikan bahwa aura sebagai sebentuk medan energi yang dimiliki oleh setiap
mahluk hidup. Aura atau yang biasa dikenal dengan nama biolistrik (lapisan listrik)
merupakan lapisan disekitar tubuh yang melambangkan kondisi energi, kesehatan,
dan karakter seseorang.
Kuswandi dalam (Putra, 2016) cakra sebagai pusat keluar-masuknya cahaya
elektromagnetik yang berasal dari matahari atau energi hidup. Cakra juga merupakan
penghubung antara badan kasar dengan badan halus. Aura dan cakra penting bagi
kesehatan jiwa dan raga calon ibu karena beberapa alasan mendasar, diantaranya:
a. Manusia memiliki tubuh fisik, jiwa, dan batin.
b. Kesehatan badan halus (aura dan cakra) mempengaruhi kondisi fisik dan
kehamilan.
c. Calon ibu yang memiliki cakra dasar yang kuat dan seimbang, lebih percaya
diri selama hamil dan persalinan.
d. Calon ibu yang ketakutan memiliki bentuk aura yang semakin kecil, semakin
tipis, dan dirasakan oleh janin yang masih ada di dalam kandungan.
e. Aura dan cakra dapat di sehatkan melalui relaksasi dan visualisasi dalam
teknik hypnobirthing.
Dengan adanya penjelasan mengenai aura dan cakra tersebut, maka salah satu
faktor yang dapat mendukung keberhasilan dari hypnobirthing ini adalah dengan
adanya kekuatan dari aura dan cakra itu sendiri. Melalui relaksasi hypnobirthing
yang dilakukan oleh calon ibu, dapat mengoptimalkan aura dan cakra tersebut.
Setelah aura dan cakra dioptimalkan melalui relaksasi hypnobirthing, maka ibu
akan merasakan kesegaran, kesehatan, kenyamanan, hingga mengatasi rasa nyeri
pada persalinan.
2. Jiwa atau Pikiran Bawah Sadar
Apa yang dialami tubuh seseorang tergantung dari yang ada dalam pikiran
bawah sadarnya. Menurut para ahli, pikiran bawah sadar manusia berperan sebesar
82% terhadap fungsi diri, sedangkan jiwa sadar hanya berperan 18%. Terapi
hypnobirthing dapat membangkitkan sugesti positif pada pikiran bawah sadar ibu.
Dengan sugesti positif tersebut, maka ibu tidak akan merasa takut lagi pada
persalinan.
E. Cara Kerja Hypnobirthing
Proses hypnobirthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini
menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh,
memandu pikiran, serta mengendalikan napasnya. Pasien ibu hamil dapat melakukan
ini sendiri (self-hypnosis) atau dengan pimpinan pendamping persalinan/ bidan. Bisa
dengan memberikan afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang
(calm state) dari hypnosis. Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan
bunga yang bermekaran, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang, dll).
F. Indikasi dan Kontraindikasi Hypnpobirthing
1. Indikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing bisa dilakukan pada semua ibu hamil jika ibu tertarik untuk
melakukannya, dan bisa melakukannya pada 7 bulan usia kehamilan atau beberapa
hari sebelum menjalani proses melahirkan (2 minggu sebelum persalinan).
2. Kontraindikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing hanya tidak bisa dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
gangguan pendengaran, tidak bisa diajak komunikasi,
G. Jalani Persalinan Bebas Sakit dengan Hypnobirthing
Menjalani persalinan tanpa rasa sakit tahap-tahapnya menurut Kuswadi (2013),
yaitu:
1. Teknik Bernapas Menjelang Persalinan
Teknik pernapasan ini digunakan untuk merilekskan ketegangan pada otot-otot
ibu. Ada tiga teknik bernapas yang harus di latih ibu guna menghadapi persalinan
yang nyaman dan bebas rasa sakit yaitu:
a. Teknik pernapasan tidur. Teknik pernapasan pertama yang harus dikuasai ibu
dalam terapi hypnobirthing adalah teknik pernapasan tidur. Untuk bisa
menguasai teknik pernapasan ini dengan cepat, ibu dapat menggunakan media
relaksasi yang ada. Misalnya, rekaman, musik, pendamping, dan lain
sebagainya. Teknik ini dipakai untuk relaksasi saat menghadapi kontraksi
selam persalinan. Dengan menguasainya, maka ibu dapat mencapai kondisi
rileks saat persalinan dengan kondisi rileks itu, maka rasa nyeri persalinan pun
dapat ditekan sekecil mungkin.
b. Teknik pernapasan lambat. Teknik ini merupakan bagian paling penting pada
persiapan persalinan melahirkan. Teknik pernapasan ini berupa tarikan napas
panjang, tenang, pelan yang langsung memfokuskan ibu pada bayi yang
membantu pada setiap kontraksi.
c. Teknik pernapasan lanjut. Teknik pernapasan lanjut ini hanya bisa dilakukan
bila ibu telah benar-benar menguasai teknik pernapasan yang lain (tidur dan
lambat) karena teknik ini akan bisa dilakukan apabila ibu benar-benar dalam
keadaan rileks.
2. Endorphin massage
Endorphin massage adalah teknik sentuhan dan pemijatan. Endorphin massage
ini sangat penting bagi ibu hamil, teknik ini dapat membantu memberikan rasa tenang
dan nyaman, baik di saat menjelang maupun di saat proses persalinan akan
berlangsung.
3. Teknik pijat perineum
Pijat perineum juga disebut pijat perineal. Pijat ini melibatkan gerakan menarik
perineum ke arah bawah dan ke arah luar sebagai persiapan kelahiran. Penelitian
menunjukkan bahwa tampaknya pijat perineal dapat membantu mengurangi air mata,
tidak perlunya episiotomy, dan intervensi medis seperti forsep atau vakum pijat
perineum memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengurangi kejadian trauma di saat
melahirkan. Dengan kata lain, pijat perenium dapat mengurangi atau bahkan
menghilangkan trauma sakit persalinan.
4. Latihan Kagel
Teknik lainnya untuk mempersiapkan persalinan bebas sakit atau memperlancar
persalinan adalah latihan kegel. Latihan kagel atau latihan otot dasar panggul yaitu
latihan dalam bentuk seri untuk membangun kembali kekuatan otot dasar panggul.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Hypnobirthing merupakan salah satu teknik autohipnosis dari metode
komplementer yang merupakan bagian dari tindakan mandiri bidan untuk
menyiapkan kehamilan yang tenang, nyaman dan bahagia serta menyiapkan proses
persalinan minim kecemasan dan nyeri persalinan.
B. Saran
HYPNOBIRTHING
Persalinan tenang, nyaman,
tanpa rasa nyeri
Manfaat Hypnobirthing:
Bermanfaat Semala Kehamilan
Bermanfaat Menjelang
Persalinan
Bermanfaat selama persalinan
Bermanfaat Setelah
Persalinan
DAFTAR PUSTAKA
Beeve, Z., Hassan, J., Low, Y.W. 2016. Impact of Hypnosis Intervention in
Alleviating Psychological and Physical Symptoms During Pregnancy. The
American Journal of Clinical Hypnosis, 58 (4): 368-382.
Cyna, A., Crowther, C., Robinson, J., Andrew, M., Antoniou, G., & Baghurst, P.
(2013). Hypnosis antenatal training for childbirth: a randomised controlled
trial. BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, 120(10):
1248-1259.
Kuswandi, L. 2013. Tehnik Melahirkan Minus Rasa Sakit. Jakarta: Pustaka Bunda.
Rose Wilson, D., & Dillard, D. M. (2012). Use of Hypnosis in the Childbearing Year.
International Journal of Childbirth Education, 27(3).
Streibert, L., Reinhard, J., Yuan, J., Schiermeier, S., & Louwen, F. (2015). Clinical
Study: Change in Outlook Towards Birth After a Midwife Led Antenatal
Education Programme Versus Hypnoreflexogenous Self-Hypnosis Training
for Childbirth. Journal Geburtshilfe und Frauenheilkunde, 75(11), 1161.
Varner, C.A. 2015. Comparison of the Bradley Method and Hypnobirthing Childbirth
Education Classes. The Journal of Perinatal Education, 24(2).