Metode Hypnobirthing - Ni Putu Elinda

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN METODE KOMPLEMENTER HYPNOBIRTHING

DALAM ASUHAN KEBIDANAN PADA KEHAMILAN


DAN PERSALINAN

MK. Terapi Komplementer Dalam Kebidanan

Oleh :
NI Putu Elinda

KEMENTERIAN KESEHATAN R.I.


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR
FROFESI KEBIDANAN
DENPASAR
2020
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hypnobirthing sering disebut juga dengan Hipnosis Persalinan. Hypnosis adalah
perubahan keadaan kesadaran, dimana subjek melakukan apa saja yang diperintahkan
oleh yang melakukan hipnosis. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang
mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui
insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat (Putra, 2016).
Kesehatan Republik Indonesia (2018) angka kematian ibu di Indonesia pada

tahun 2015 sampai saat ini masih tercatat sebesar 305 per 100.000 kelahiran. Angka

ini masih jauh dari target Sustainable Development Goals (SDGs) tahun 2030, AKI

menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup. Tingginya angka kematian ibu di Indonesia

disebabkan oleh usia ibu yang terlalu muda (< 20 tahun) sebanyak 20%, perdarahan

saat bersalin sebanyak 31%, hipertensi sebanyak 11%, infeksi sebanyak 17% dan

lain-lain sebanyak 21% (Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2017).

Faktor yang mempengaruhi lama persalinan adalah kondisi psikologi yang


meliputi persepsi ibu pada rasa nyeri dan cemas saat persalinan. Rasa nyeri pada
persalinan adalah nyeri kontraksi uterus yang dapat mengakibatkan peningkatan
aktivitas sistem saraf simpatik. Nyeri yang hebat pada persalinan dapat menyebabkan
perubahan-perubahan fisiologi tubuh, seperti kenaikan tekanan darah, kenaikan
denyut jantung, dan kenaikan laju pernafasan, dan apabila tidak segera diatasi, maka
keadaan ini akan meningkatkan rasa kekhawatiran, kecemasan, tegang, takut dan
stress.
Pada ibu hamil hampir semuanya mengalami kekhawatiran, kecemasan dan
ketakutan baik selama hamil, saat menghadapi persalinan, maupun selama persalinan.
Kecemasan yang dirasakan umumnya mulai dari kekhawatiran tidak bisa menjaga
kehamilan sehingga janin tidak bisa tumbuh sempurna, kekhawatiran keguguran,
takut sakit saat persalinan, takut bila nanti dijahit perineum, bahkan yang lebih parah
lagi ibu takut terjadi komplikasi pada saat persalinan sehingga dapat menimbulkan
kematian (Zamriati, 2013). Bila ibu bersalin merasa cemas dan takut menghadapi
proses persalinan, maka hormon adrenalin akan keluar dan dapat menghambat
pelepasan oksitosin yang diperlukan untuk kemajuan persalinan. Begitu ibu menjadi
tenang dan rileks, oksitosin akan mengalir dan akan muncul endorphin yang dapat
menghilangkan rasa nyeri (Chapman, 2016).
Salah satu upaya untuk menghilangkan rasa nyeri saat melahirkan bisa dilakukan
dengan menggunakan teknik hypnobirthing. Metode hypnobirthing merupakan
kombinasi antara proses kelahiran alami dengan hypnosis untuk membangun persepsi
positif dan rasa percaya diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan dan ketegangan,
dan panik sebelum, selama dan setelah persalinan. Salah adalah autohipnosis (self-
hypnosis) atau sugesti dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan
melahirkan sehingga para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan
persalinannya dengan cara yang alami, lancer, dan nyaman (tanpa rasa sakit), dan
yang lebih penting lagi adalah untuk kesehatan jiwa dari bayi yang di kandungnya.
Ketika wanita yang melahirkan terbebas dari rasa takut, otot tubuhnya, termaksud
otot rahim, akan mengalami relaksasi yang membuat proses kelahiran menjadi lebih
mudah dan bebas stress (Kuswandi, 2013).
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui manfaat dari penggunaan hypnobirthing pada ibu hamil.
2. Untuk mengetahui manfaat dari melakukan asuhan komplementer
hypnobirthing pada ibu bersalin.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi Hypnobirthing
Secara istilah, Hypnobirthing adalah metode terapi dalam rangka persiapan
menuju persalinan dan sesudahnya. Kata hypnobirthing sendiri berasal dari kata
Yunani, “hypnos” (tidur/pikiran tenang) dan “birthing” (proses kehamilan sampai
melahirkan), diartikan sebagai upaya alami menanamkan niat pikiran ke pikiran
bawah sadar untuk menikmati proses persalinan. Jadi, hypnobirthing adalah
pengembangan dari hypnosis. Hypnobirthing merupakan metode relaksasi yang
mendasarkan pada keyakinan bahwa ibu hamil bisa mengalami persalinan melalui
insting dan memberikan sugesti bahwa melahirkan itu nikmat
Hypnobirthing merupakan bagian dari self-hypnosis yang bertujuan untuk
membuat proses melahirkan menjadi sesuatu yang membahagiakan, tanpa rasa sakit
berlebihan. Teknik hypnosis yang di praktikkan di dalam kelancaran proses
melahirkan ini mulai dipergunakan semenjak 1950. Saat ini, sudah umum bahwa
salah satu fungsi hypnosis adalah meredakan rasa sakit tanpa keterlibatan obat-
obatan. Pada saat ini self-hypnosis di dalam meredakan rasa sakit di coba untuk
diterapkan dalam hal menanggulangi rasa sakit di saat melahirkan secara normal
(Muhepi, Murtiningsih, 2014).
B. Tujuan Hypnobirthing dalam persalinan
Menurut Putra (2016) hypnobirthing bertujuan agar:
1. Ibu yang akan melahirkan menyadari bahwa tubuhnya akan mampu melahirkan
dengan kondisi rileks, bekerja sama dengan tubuhnya dan bayinya, dia percaya
bahwa masing-masing dapat melakukan tugasnya, dan proses persalinannya
berlangsung tanpa interupsi.
2. Hasilnya adalah pengalaman persalinan yang memuaskan dari proses persalinan,
bersama seluruh keluarga, termasuk bayi tetap terjaga, sadar dan tenang namun
bersemangat.
3. Hypnobirthing membuat ibu menjadi tenang, rileks dan memegang kendali saat
membahas berbagai pilihan yang ada, mengevaluasi situasinya dan mengambil
keputusan mengenai persalinan.
4. Suasana hati yang tenang dan damai dapat membuat pemulihan ibu menjadi lebih
mudah dan mengurangi intervensi medis selama persalinan.
C. Manfaat Hypnobirthing
Secara lebih spesifik, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat bagi ibu yang
melakukannya dan janin yang dikandungnya. Adapun manfaat-manfaat tersebut
dapat dipilah menjadi empat kategori, yakni manfaat selama kehamilan, menjelang
persalinan, saat persalinan, dan setelah persalinan Putra (2016):
1. Selama kehamilan
Manfaat latihan hypnobirthing bagi ibu selama kehamilan adalah sebagai berikut
Cyna,et al (2013):
a. Mengatasi rasa tidak nyaman selama hamil dan rasa sakit saat melahirkan
tanpa efek samping terhadap janin.
b. Mengurangi rasa mual, muntah, dan pusing di trimester pertama.
c. Membantu janin terlepas dari kondisi lilitan tali pusat, bahkan bias
memperbaiki janin yang letaknya sungsang menjadi normal (letak belakang
kepala).
d. Membuat kondisi ibu hamil menjadi senang dan damai selama kehamilannya.
e. Ketenangan dan rasa damai dari ibu akan dirasakan janin sehingga ia pun
mempunyai nilai kedamaian dalam dirinya (spiritual quotient).
2. Untuk Janin
a. Getaran tenang dan damai akan dirasakan oleh janin dan merupakan dasar
dari perkembangan jiwa (Spiritual Quotient)
b. Pertumbuhan janin lebih sehat karena keadaan tenang akan memberikan
hormon-hormon yang seimbang ke janin melalui plasenta.
3. Menjelang persalinan
Selain manfaat selama kehamilan, hypnobirthing juga bermanfaat menjelang
persalinan. Adapun manfaat hypnobirthing menjelang persalinan adalah sebagai
berikut:
a. Melatih relaksasi untuk mengurangi kecemasan serta ketakutan menjelang
persalinan yang dapat menyebabkan ketegangan, rasa nyeri, dan sakit saat
persalinan.
b. Mampu mengontrol sensasi rasa sakit pada saat kontraksi rahim.
c. Meningkatkan kadar endorphin dalam tubuh untuk mengurangi, bahkan
menghilangkan rasa nyeri pada saat kontraksi dan persalinan (endorphin atau
endogenic morphin adalah neuropeptide yang dihasilkan tubuh saat senang)
4. Saat persalinan
Saat persalinan, hypnobirthing memiliki sejumlah manfaat, di antaranya adalah
sebagai berikut:
a. Memperlancar proses persalinan (kala I dan kala II lebih lancar)
b. Membantu menjaga suplai oksigen pada bayi selama proses persalinan.
c. Mengurangi risiko terjadinya komplikasi dalam persalinan dan terjadinya
perdarahan. Kondisi yang tenang membuat keseimbangan hormonal di dalam
tubuh.
5. Setelah Persalinan
a. Meningkatkan ikatan batin antara bayi dengan ayah dan bundanya.
b. Mencegah bayi asfiksia
c. Mempercepat pemulihan dalam masa nifas.
d. Mencegah depresi pasca persalinan (baby blues).
e. Memperlancar produksi ASI.
Di dalam buku (Kuswandi, 2013), hasil penelitiannya bahwa dengan metode
hypnosis, persalinan pada tahap kala 1 menurun 98 menit untuk primipara dan 40
menit untuk multipara. Responden juga mengungkapkan perasaan lebih tenang, lebih
puas, kecemasan menurun, dan lebih mudah untuk tidur. Hal ini menjelaskan bahwa
manfaat hypnosis selama persalinan dapat dirasakan oleh ibu dalam proses persalinan.
D. Teori Kekuatan Hypnobirthing
Kekuatan menjadi salah satu syarat dari keberhasilan ibu dalam melakukan
hypnobirthing. Kekuatan tersebut berasal dari dalam diri calon ibu sendiri. Kekuatan
tersebut terdiri dari:
1. Aura dan Cakra
Kuswandi dalam (Putra, 2016) tubuh manusia secara garis besar terbagi menjadi
dua, yaitu badan kasar dan badan halus. Badan kasar adalah tubuh seluler, yaitu tubuh
yang dapat dilihat melalui indera mata. Sedangkan badan halus adalah aura dan cakra,
yaitu tubuh yang tidak tampak secara kasat mata. Menurut Putra (2016),
mendefinisikan bahwa aura sebagai sebentuk medan energi yang dimiliki oleh setiap
mahluk hidup. Aura atau yang biasa dikenal dengan nama biolistrik (lapisan listrik)
merupakan lapisan disekitar tubuh yang melambangkan kondisi energi, kesehatan,
dan karakter seseorang.
Kuswandi dalam (Putra, 2016) cakra sebagai pusat keluar-masuknya cahaya
elektromagnetik yang berasal dari matahari atau energi hidup. Cakra juga merupakan
penghubung antara badan kasar dengan badan halus. Aura dan cakra penting bagi
kesehatan jiwa dan raga calon ibu karena beberapa alasan mendasar, diantaranya:
a. Manusia memiliki tubuh fisik, jiwa, dan batin.
b. Kesehatan badan halus (aura dan cakra) mempengaruhi kondisi fisik dan
kehamilan.
c. Calon ibu yang memiliki cakra dasar yang kuat dan seimbang, lebih percaya
diri selama hamil dan persalinan.
d. Calon ibu yang ketakutan memiliki bentuk aura yang semakin kecil, semakin
tipis, dan dirasakan oleh janin yang masih ada di dalam kandungan.
e. Aura dan cakra dapat di sehatkan melalui relaksasi dan visualisasi dalam
teknik hypnobirthing.
Dengan adanya penjelasan mengenai aura dan cakra tersebut, maka salah satu
faktor yang dapat mendukung keberhasilan dari hypnobirthing ini adalah dengan
adanya kekuatan dari aura dan cakra itu sendiri. Melalui relaksasi hypnobirthing
yang dilakukan oleh calon ibu, dapat mengoptimalkan aura dan cakra tersebut.
Setelah aura dan cakra dioptimalkan melalui relaksasi hypnobirthing, maka ibu
akan merasakan kesegaran, kesehatan, kenyamanan, hingga mengatasi rasa nyeri
pada persalinan.
2. Jiwa atau Pikiran Bawah Sadar
Apa yang dialami tubuh seseorang tergantung dari yang ada dalam pikiran
bawah sadarnya. Menurut para ahli, pikiran bawah sadar manusia berperan sebesar
82% terhadap fungsi diri, sedangkan jiwa sadar hanya berperan 18%. Terapi
hypnobirthing dapat membangkitkan sugesti positif pada pikiran bawah sadar ibu.
Dengan sugesti positif tersebut, maka ibu tidak akan merasa takut lagi pada
persalinan.
E. Cara Kerja Hypnobirthing
Proses hypnobirthing bekerja berdasarkan kekuatan sugesti. Proses ini
menggunakan afirmasi positif, sugesti dan visualisasi untuk menenangkan tubuh,
memandu pikiran, serta mengendalikan napasnya. Pasien ibu hamil dapat melakukan
ini sendiri (self-hypnosis) atau dengan pimpinan pendamping persalinan/ bidan. Bisa
dengan memberikan afirmasi verbal yang membantu untuk memasuki kondisi tenang
(calm state) dari hypnosis. Bisa juga dilakukan melalui visualisasi (membayangkan
bunga yang bermekaran, melihat apa yang akan terjadi kepada seseorang, dll).
F. Indikasi dan Kontraindikasi Hypnpobirthing
1. Indikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing bisa dilakukan pada semua ibu hamil jika ibu tertarik untuk
melakukannya, dan bisa melakukannya pada 7 bulan usia kehamilan atau beberapa
hari sebelum menjalani proses melahirkan (2 minggu sebelum persalinan).
2. Kontraindikasi Hypnobirthing
Hypnobirthing hanya tidak bisa dilakukan pada ibu hamil yang memiliki
gangguan pendengaran, tidak bisa diajak komunikasi,
G. Jalani Persalinan Bebas Sakit dengan Hypnobirthing
Menjalani persalinan tanpa rasa sakit tahap-tahapnya menurut Kuswadi (2013),
yaitu:
1. Teknik Bernapas Menjelang Persalinan
Teknik pernapasan ini digunakan untuk merilekskan ketegangan pada otot-otot
ibu. Ada tiga teknik bernapas yang harus di latih ibu guna menghadapi persalinan
yang nyaman dan bebas rasa sakit yaitu:
a. Teknik pernapasan tidur. Teknik pernapasan pertama yang harus dikuasai ibu
dalam terapi hypnobirthing adalah teknik pernapasan tidur. Untuk bisa
menguasai teknik pernapasan ini dengan cepat, ibu dapat menggunakan media
relaksasi yang ada. Misalnya, rekaman, musik, pendamping, dan lain
sebagainya. Teknik ini dipakai untuk relaksasi saat menghadapi kontraksi
selam persalinan. Dengan menguasainya, maka ibu dapat mencapai kondisi
rileks saat persalinan dengan kondisi rileks itu, maka rasa nyeri persalinan pun
dapat ditekan sekecil mungkin.
b. Teknik pernapasan lambat. Teknik ini merupakan bagian paling penting pada
persiapan persalinan melahirkan. Teknik pernapasan ini berupa tarikan napas
panjang, tenang, pelan yang langsung memfokuskan ibu pada bayi yang
membantu pada setiap kontraksi.
c. Teknik pernapasan lanjut. Teknik pernapasan lanjut ini hanya bisa dilakukan
bila ibu telah benar-benar menguasai teknik pernapasan yang lain (tidur dan
lambat) karena teknik ini akan bisa dilakukan apabila ibu benar-benar dalam
keadaan rileks.
2. Endorphin massage
Endorphin massage adalah teknik sentuhan dan pemijatan. Endorphin massage
ini sangat penting bagi ibu hamil, teknik ini dapat membantu memberikan rasa tenang
dan nyaman, baik di saat menjelang maupun di saat proses persalinan akan
berlangsung.
3. Teknik pijat perineum
Pijat perineum juga disebut pijat perineal. Pijat ini melibatkan gerakan menarik
perineum ke arah bawah dan ke arah luar sebagai persiapan kelahiran. Penelitian
menunjukkan bahwa tampaknya pijat perineal dapat membantu mengurangi air mata,
tidak perlunya episiotomy, dan intervensi medis seperti forsep atau vakum pijat
perineum memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk mengurangi kejadian trauma di saat
melahirkan. Dengan kata lain, pijat perenium dapat mengurangi atau bahkan
menghilangkan trauma sakit persalinan.
4. Latihan Kagel
Teknik lainnya untuk mempersiapkan persalinan bebas sakit atau memperlancar
persalinan adalah latihan kegel. Latihan kagel atau latihan otot dasar panggul yaitu
latihan dalam bentuk seri untuk membangun kembali kekuatan otot dasar panggul.
BAB III
PEMBAHASAN

Penggunaan metode komplementer hypnosis memiliki efektivitas dalam


manajemen nyeri. Kualitas analgesik dan anestesi hipnosis telah terbukti secara
ilmiah. Rose & Dillard (2012) yang memberikan bukti kuat untuk menggunakan
hipnosis seperti hypnobirthing dalam kelas kehamilan dan persalinan, terutama bagi
ibu yang cemas atau takut tentang persalinan atau yang mungkin berisiko untuk
intervensi medis. Metode hypnobirthing merupakan kombinasi antara proses
kelahiran alami dengan hypnosis untuk membangun persepsi positif dan rasa percaya
diri serta menurunkan ketakutan, kecemasan dan ketegangan, dan panik sebelum,
selama dan setelah persalinan. Salah adalah autohipnosis (self-hipnosis) atau sugesti
dalam menghadapi dan menjalani kehamilan serta persiapan melahirkan sehingga
para wanita hamil mampu melalui masa kehamilan dan persalinannya dengan cara
yang alami, lancer, dan nyaman (tanpa rasa sakit), dan yang lebih penting lagi adalah
untuk kesehatan jiwa dari bayi yang di kandungnya. Ketika wanita yang melahirkan
terbebas dari rasa takut, otot tubuhnya, termaksud otot rahim, akan mengalami
relaksasi yang membuat proses kelahiran menjadi lebih mudah dan bebas stress
(Kuswandi, 2013).
Proses hypnobirthing sesungguhnya hanya membuat ibu benar-benar nyaman
dan merasa aman sesuai dengan apa yang diharapkannya dan sekali lagi
proses hypnobirthing ini akan bermanfaat dan dapat dirasakan perubahannya bila ada
sesuatu yang diharapkan, percaya dan benar-benar dilaksanakan. Ibu akan berpikir
positif senantiasa dan mampu membuang segala aspek negatif baik di dalam pikiran
dan tingkah laku sehari-hari. Hypnobirthing terbukti mampu menjawab kekhawatiran
ibu hamil dalam menghadapi proses persalinan. Sebuah studi oleh Beevi et al (2016)
dilakukan pada 138 ibu hamil yang menderita mual muntah sangat parah kemudian
dilakukan hypnobirthing. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari 138 ibu hamil, 87
ibu hamil dilakukan hypnobirthing dan hasil 62 (71,3%) ibu hamil bebas dari rasa
mual dan muntah, 24 (27,6%) ibu hamil bebas dari rasa mual dan muntah meskipun
bertahap, dan (1,1%) ibu hamil gagal.
Penelitian Immanuar, dkk (2016) menunjukkan hypnobirthing efektif dalam
menurunkan tingkat kecemasan dalam menghadapi persalinan dengan nilai p= 0.003.
Rata-rata tingkat kecemasan wanita hamil yang mendapatkan kelas hypnobirthing
lebih rendah daripada yang tidak diberikan kelas hypnobirthing. Penelitian yang
dilakukan oleh Marliana, dkk (2016) menunjukkan bahwa terdapat perbedaan
perubahan skor kecemasan yang bermakna antara skor kecemasan kelompok
hypnobirthing dengan kelompok kontrol, di mana skor kecemasan kelompok
hypnobirthing lebih rendah dibandingkan kelompok control. Hal ini disebabkan
karena ibu memiliki peningkatan kemampuan dalam beradaptasi terhadap kondisi
kehamilan mereka. Perubahan kemampuan ibu dalam beradaptasi terjadi karena
adanya penambahan informasi pada diri ibu dengan pemberian hypnobirthing
sehingga ibu hamil mampu berpikir positif tentang kehamilannya.
Teknik dasar hypnobirthing dibagi atas empat bagian yaitu pernafasan,
relaksasi, visualisasi dan pendalaman yang mana tujuan utamanya adalah untuk
mencapai kondisi rileks pada ibu sehingga dapat meningkatkan kenyamanan dan
ketenangan ibu menjalani proses persalinan. Kondisi ini akan meminimalkan persepsi
nyeri pada proses persalinan sehingga menyebabkan persalinan berlangsung cepat.
Penelitian yang dilakukan Widiawati (2019) menunjukkan bahwa rata-rata lama kala
I berlangsung 265 menit (4 jam 24 menit) dengan standar deviasi 90 menit pada
kelompok control tanpa diberikan hypnobirthing dan rata-rata lama persalinan pada
kelompok intervensi yang diberikan hypnobirthing yaitu 146 menit (2 jam 25 menit)
dengan standar deviasi 60 menit. Penelitian yang dilakukan oleh Devi, dkk tahun
2018 pada kelompok yang mendapat perlakuan hypnobirthing diperoleh proses
persalinan dengan jumlah 35 orang diperoleh sebagian besar Responden yang
mengalami proses persalinan yang tidak lama sebanyak 26 orang (74,3%), sedangkan
pada kelompok kontrol dengan jumlah 35 orang, sebagian besarnya mengalami
proses persalinan lama dengan jumlah sebanyak 30 orang (85,7%).
Hypnobirthing berfokus terutama pada relaksasi (self-hypnosis), proses
kelahiran alami, dan melepaskan ketakutan yang berkaitan dengan kehamilan dan
persalinan (Varner, 2015). Rasa takut saat melahirkan menyebabkan psikologis dan
otot-otot menegang sehingga mempengaruhi kontraksi dan menimbulkan rasa sakit.
Kekuatan proses hypnobirthing berdasar pada sugesti ibu , bisa melalui musik, video,
pemikiran dan kata-kata positif. Penelitian Streibert,et al (2015) mengemukakan self-
hypnosis training dalam proses melahirkan memberikan dampak yang positif
terhadap ibu. Ibu merasa nyaman, tenang dan rileks.
Nyeri persalinan disebabkan oleh kontraksi otot rahim dan dilatasi serviks.
Kontraksi uterus mendorong kepala bayi ke arah panggul. Ciri khas kontraksi uterus
dominan di daerah fundus rahim, rasa nyeri semakin meningkat dan sering. Penelitian
yang dilakukan oleh Legiati dan Widiawati (2017) menunjukkan bahwa
hypnobirthing sangat mempengaruhi tingkat penurunan nyeri selama persalinan.
Kondisi rileks pada saat dilakukan hypnobirthing menyebabkan medulla adrenal
mengeluarkan endorphin. Sehingga mengalihkan perhatian ibu dari nyeri. Menurut
hasil penelitian yang dilakukan oleh Phillips, J (2012) menunjukkan hypnobirthing
selain menurunkan angka operasi sesar, hypnobirthing terbukti memberikan manfaat
tambahan seperti ibu merasa lebih percaya diri, santai, nyaman, fokus, dan lebih
terkendali. Kemudahan dan kenyamanan persalinan dan kelahiran serta merasa puas
karena pasangan ibu terlibat dan mendukung selama proses bersalin.
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Hypnobirthing merupakan salah satu teknik autohipnosis dari metode
komplementer yang merupakan bagian dari tindakan mandiri bidan untuk
menyiapkan kehamilan yang tenang, nyaman dan bahagia serta menyiapkan proses
persalinan minim kecemasan dan nyeri persalinan. 
B. Saran

Bagi bidan yang ingin menerapkan metode Hypnobirthing dalam memberikan


asuhannya, terlebih dahulu harus memahami dengan baik tentang perubahan-
perubahan anatomi, fisiologi dan psikologis yang terjadi pada ibu hamil di setiap
trimesternya, rasa nyeri dan ambang nyeri seseorang pada saat persalinan, serta
memiliki keterampilan dalam konseling, penyuluhan, dan selalu memberikan
dukungan yang positif pada kliennya. Dan tentu saja, harus mampu menguasai ilmu
hipnoterapi dalam kehamilan dan langkah-langkah pelaksanaan Hypnobirthing itu
sendiri. 
Media Promosi

HYPNOBIRTHING
Persalinan tenang, nyaman,
tanpa rasa nyeri

Apa itu hypnobirthing?


Hypnobirthing adalah aplikasi
hypnosis untuk membantu para ibu
agar lebih rileks, nyaman dan
tanpa rasa nyeri selama proses
kehamilan sampai melahirkan

Manfaat Hypnobirthing:
 Bermanfaat Semala Kehamilan
 Bermanfaat Menjelang
Persalinan
 Bermanfaat selama persalinan
 Bermanfaat Setelah
Persalinan

DAFTAR PUSTAKA

Beeve, Z., Hassan, J., Low, Y.W. 2016. Impact of Hypnosis Intervention in
Alleviating Psychological and Physical Symptoms During Pregnancy. The
American Journal of Clinical Hypnosis, 58 (4): 368-382.

Cyna, A., Crowther, C., Robinson, J., Andrew, M., Antoniou, G., & Baghurst, P.
(2013). Hypnosis antenatal training for childbirth: a randomised controlled
trial. BJOG: An International Journal of Obstetrics & Gynaecology, 120(10):
1248-1259.

Devi, T.E.R., Sulastriningsih, K., Tiawaninggrum, E. 2018. Pengaruh Yoga Prenatal


dan Hypnobirting Terhadap Proses Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin di
BPM Restu Depok Periode Januari-Juni tahun 2017. Midwife Journal, 5(1).

Immanura, P.S.U., Budiastuti, U.R., Poncorini, E. 2016. The Effectiveness of


Hypnobirthing in Reducing Anxiety Level During Delivery. Journal of
Maternal and Child Health, 1(3): 200-204.

Kuswandi, L. 2013. Tehnik Melahirkan Minus Rasa Sakit. Jakarta: Pustaka Bunda.

Legiati, P.S.T., Widiawati, I. 2017. Hypnobirthing Effect on the Level of Pain In


Labor. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 13(2).

Marlina, Kuntjoro, T., Wahyuni, S. 2016. Pengaruh Hypnobirthing terhadap


Penurunan Tingkat Kecemasan. Tekanan Darah, dan Denyut Nadi pada Ibu
Hamil Primigravida Trimester III. Jurnal Ilmiah Kesehatan (JIK), 9(1).

Phillips, J. 2012. Birthing Outcomes from an Australian HypnoBirthing Programme.


British Journal of Midwifery, 20(8) :558-564.

Putra. 2016. Cara Mudah Melahirkan dengan Hypnobirthing. Yogyakarta: Laksana.

Rose Wilson, D., & Dillard, D. M. (2012). Use of Hypnosis in the Childbearing Year.
International Journal of Childbirth Education, 27(3).

SDKI. 2017. Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia. Jakarta: Kementrian


Kesehatan RI.

Streibert, L., Reinhard, J., Yuan, J., Schiermeier, S., & Louwen, F. (2015). Clinical
Study: Change in Outlook Towards Birth After a Midwife Led Antenatal
Education Programme Versus Hypnoreflexogenous Self-Hypnosis Training
for Childbirth. Journal Geburtshilfe und Frauenheilkunde, 75(11), 1161.
Varner, C.A. 2015. Comparison of the Bradley Method and Hypnobirthing Childbirth
Education Classes. The Journal of Perinatal Education, 24(2).

Widiawati, I. 2019. Melahirkan Nyaman dan Cepat dengan Hypnobirthing. Jurnal


Ilmiah Ilmu Kesehatan, 7(1): 45-52.

Zamriati. 2013. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu Hamil


Menjelang Persalinan Di Poli KIA PKM Tuminting. Jurnal
Keperawatan,10(2)

Anda mungkin juga menyukai