Kelompok 4 Pemasarannnn

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Kelompok 4 :

1. Adelia Perwitasari (32317001)


2. Berliana Mely P (32317008)
3. Devfa Mahendra C (32317010)
4. Rina Wahyuning P (32317022)

TUGAS: STUDI KASUS


Petunjuk Umum :
- Baca dan amatilah peristiwa tentang Usaha Air Minum Dalam Kemasan di bawah ini.
Lalu analisislah bagaimana mengenai peluang pasar yang ada?
Usaha Air Minum Dalam Kemasan
Air memang sumber kehidupan.Tak heran, industri yang berhubungan dengan air, seperti
air minum, selalu basah setiap tahunnya. Jumlah penduduk yang meningkat, bertambahnya
kelompok menengah masyarakat, serta akses memperoleh air bersih yang sulitnya merupakan
termasuk beberapa faktor yang mendorong pasar industri air minum dalam kemasan (AMDK)
mengalami peningkatan. 
  Asosiasi Perusahaan Air Minum dalam Kemasan Indonesia (Aspadin) mengatakan,
konsumsi AMDK tumbuh 12,5% per tahun selama tahun 2009-2014. Pada tahun 2009, volume
penjualan AMDK mencapai 12,8 miliar liter, dan meningkat menjadi 23,1 miliar liter pada tahun
2014. Hingga kuartal pertama 2015 saja, penjualan AMDK menembus 5,8 miliar liter. 
Kendati tumbuh, Aspadin mencatat, konsumsi AMDK per kapita di Indonesia masih
rendah dibandingkan negara lain. Indonesia mengonsumsi 91,04 liter per kapita per tahun, lebih
kecil ketimbang Tiongkok (118,1 liter) atau Thailand (225,61 liter). Sedangkan, konsumsi
tertinggi lainnya diraih oleh Meksiko (254,76 liter), Jerman (143,45 liter), dan Amerika Serikat
(121,13 liter).
  Sedangkan secara volume, konsumsi AMDK menyumbang sekitar 85% dari total
konsumsi minuman ringan di Indonesia. Disusul setelah itu, oleh minuman teh dalam kemasan
(8,7%), minuman soda dalam kemasan (3%), serta minuman kategori lainnya (3,2%). Sementara
itu, nilai pasar industri AMDK nasional pada 2013 mencapai US$ 1,67 miliar (Rp 22,51 triliun),
tumbuh rata-rata 11,1% per tahun hingga tahun 2017.
  Derasnya pasar AMDK itu, menyebabkan investasi di industri ini kian masif. Setelah
pada tahun 2013 lalu, PT Asahi Indofood Beverage Makmur mengakuisisi merek Club dari Grup
Tirta Bahagia sebesar Rp 2,2 triliun, banyak perusahaan lain yang mencoba peruntungan serupa.
Salah satunya adalah Le Minerale, merek AMDK yang diproduksi oleh PT Tirta Frisindo Jaya,
anak usaha PT Mayaro Indah Tbk. 
  Sedangkan, perusahaan yang baru masuk bisnis AMDK tahun ini adalah PT Charoen
Pokphand Indonesia Tbk., yang sebelumnya fokus pada bisnis pakan ternak dan produk hasil
olahan ternak.Perusahaan ini disebut-sebut berinvestasi Rp 600 miliar untuk membangun pabrik
pemrosesan produk minuman, termasuk air mineral dengan merek Frozen.
  Dewasa ini, terdapat 500 perusahaan yang bergerak di industri AMDK, yang mana
mereka terfragmentasi ke dalam perusahaan-perusahaan berskala kecil dan lokal.Namun,
perusahaan skala besar menjadi penguasa pasar AMDK nasional. Menurut riset Goldman Sachs,
Aqua dari Grup Danone menguasai 46,7% pangsa pasar AMDK, disusul Tirta Bahagia (Club)
4%, Tangmas (2 Tang) 2,8%, PT Santa Rosa Indonesia (Oasis) 1,8%, Triusaha Mitraraharja
(Super O2) 1,7%, dan Sinar Sosro (Prima) 1,4%.
  Kendati mengalir deras, industri AMDK dihinggapi berbagai tantangan.Pertama, industri
AMDK sangat bergantung pada penggunaan plastik, sehingga cukup sensitif terhadap nilai tukar
rupiah terkait impor bahan baku plastik. Kedua, distribusi sebagai salah satu komponen utama
bisnis AMDK menyebabkan industri ini peka terhadap kenaikan bahan bakar dan upah tenaga
kerja (UMP).Ketiga, perusahaan AMDK skala kecil kerap dihadapkan pada fenomena perang
harga yang pada akhirnya menggerus margin perusahaan, bahkan membuat mereka
merugi.  Keempat, untuk perusahaan skala lokal, masih adanya kendala pada sistem manajemen
pemasaran, manajemen distribusi, serta sistem teknologi informasi untuk jaringan
logistik.Kelima, kendala terkait regulasi seperti tarif bea masuk biji plastik dan regulasi
mengenai pengelolaan sumber daya air yang masih menjadi topik hangat saat ini.(Sumber:
http://marketeers.com/industri-air-minum-di-indonesia-tak-pernah-paceklik)
Analisis kelompok kami :

Setiap perusahaan harus memiliki kemampuan untuk mempertahankan pasar yang sudah
ada sekaligus mampu mengembangkan peluang untuk memperluas pasar baru. Lingkungan yang
berubah secara terus menerus dan sangat kompleks, menawarkan banyak peluang baru tetapi
juga disertai ancaman-ancaman baru. Oleh karena itu perusahaan pasti melakukan analisis secara
seksama baik analisis terhadap konsumen maupun lingkungan bisnis dan industrinya.

Untuk dapat melakukan analisis secara seksama, diperlukan informasi tentang konsumen
termasuk bagaimana mereka membuat keputusan dalam pembelian. Perusahaan perlu
mengetahui tentang faktor-faktor penting dalam lingkungan pemasaran antara lain : pesaing,
pemasok, penjual dan public. Perusahaan juga perlu mengetahui kekuatan lingkungan secara luas
yang mengetahui perusahaan dan konsumennya yaitu demografi, ekonomi, teknologi, politik dan
budaya.

Analisis SWOT

Produk Le Minerale.

1. Strenght (kekuatan)

Produk ini baru tetapi sudah memasuki pangsa pasar dan sudah mendapat respon yang
positif dari masyarakat Indonesia. Produk ini murah sehingga semua kalangan
masyarakat Indonesia mampu untuk membelinya dengan harga yang terjangkau. Le
mineral menghadirkan kualitas produk yang sangat bagus dan terjamin. Memiliki rasa
yang khas (ada manis-manisnya) dan memiliki segel produk yang tebal sehingga Le
minerale susah untuk dipalsukan oleh pesaing. 

2. Weakness (kelemahan)

Sudah banyak produk AMDK pesaing lain yang sudah lama ada di dalam bidang industri
yang sama. Adanya minuman yang lebih murah dibandingkan Le Minerale.

3. Opportunities (peluang)

Le mineral sudah memiliki tiga varian ukuran yang mudah untuk dibawa. Le mineral juga
sering melakukan iklan di televisi atau media elektronik lainnya dan juga dengan secara
langsung promosi dalam kegiatan-kegiatan even yang ingin disponsori.
4. Threath (ancaman)

Banyak pesaing yang lebih dulu yang sudah terkenal dan banyak dikenal oleh kalangan
terlebih dahulu sebelum kemunculan Le minerale contohnya produk Aqua. Banyak juga
pesaing baru yang akan muncul untuk menyaingi produk air mineral ini di masa yang
akan datang.

Analisa 4P

1. Product ( produk )
Le mineral adalah air yang berkualitas, tidak berbau, tidak berwarna, dan mengandung
baik untuk tubuh sehingga Le mineral sangat mudah memasuki pasaran besar.
2. Price ( harga ) 
Harga yang ditawarkan Le mineral sangat terjangkau, dengan harga yang mudah
dijangkau oleh masyarakat Le mineral mampu memberikan kualitas produk yang sangat
bagus dan sudah bersaing dengan produk air mineral lain yang terkenal terlebih dahulu
sebelum kemunculan produk Le mineral ini.
3. Place(tempat)
Dari segi tempat Le minerale sudah menjangkau semua tempat di indonesia, pabrik Le
minerale sudah banyak tersebar di indonesia sehingga memudahkan dalam proses
distribusinya.
4. Promotion(promosi)
Le minerale selain melakukan iklan di televisi atau radio dan media media elektronik
lainnya Le mineral juga ikut promosi dalam kegiatan kegiatan lomba-lomba atau even-
even yang bisa di sponsori. Sehingga Le minerale mudah dikenali dan diketahui oleh
masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai