LP Sistem Endokrin
LP Sistem Endokrin
LP Sistem Endokrin
OLEH
NIFDA RIYANTI
1910120201552
PROGRAM S1 KEPERAWATAN
STIKES NAN TONGGA LUBUK ALUNG
TAHUN 2020
BAB I
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa/i agar dapat memahami mengenai sistem
endokrin.
2. Tujuan Khusus
Mengidentifikasi mengenai berbagai kelenjar pada sistem endokrin dan hormon yang
dihasilkan.
TINJAUAN TEORI
2.1. Pengertian
Kelenjar endokrin merupakan sekelompok susunan sel yang mempunyai susunan
mikroskopik sangat sederhana (Ethel Sloane, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula; hal 201)
Hormon adalah substansi kimia yang dihasilkan dalam tubuh yang memiliki efek regulator
spesifik pada aktivitas sel tertentu atau organ-organ tertentu (dr. Difa Danis, Kamus Istilah
Kedokteran; hal 312)
Hormon endokrin adalah hormon yang disekresi oleh organatau jaringan utama yang
termaksud bagian sistem endokrin (Ethel Sloane, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Pemula; hal
201)
2.3. Klasifikasi
Dalam hal struktur kimianya, hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air
atau yang larut dalam lemak.
1. Hormon yang larut dalam air
Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin,
epinefrin).
2. Hormon yang larut dalam lemak
Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron, testosteron,
glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin). Hormon yang larut dalam air bekerja
melalui sistem mesenger-kedua, sementara hormon steroid dapat menembus membran sel
dengan bebas.
2.4. Kelenjar-Kelenjar Pada Sistem Endokrin
Dalam tubuh manusia ada tujuh kelenjar endokrin yang penting, yaitu :
1. Kelenjar hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak pada dasar otak besar. Berbentuk oval, sebesar kacang dengan
berat sekitar 0,5 g. Menghasilkan bermacam-macam hormon yang mengatur kegiatan
kelenjar lainnya. Oleh karena itu kelenjar hipofisis disebut master gland.
Kelenjar hipofisis dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1) Hipofisis bagian anterior.
2) Hipofisis bagian tengah
3) Hipofisis bagian posterior.
Kelenjar hipofisis terletak dibawah hipotalamus. terdapat dua lobus yaitu anterior dan
posterior. perbedaan adenohipofisis dengan neurohipofisis adalah dalam adanya sel sekretorik
Lobus Anterior disebut Adenohipofisis (lobus terbesar). lobus posterior disebut
neurohipofisis. neurohipofisis sebagia besar merupakan sekumpulan ujung-ujung syarafdari
hipotalamus (sel-sel neurosekretorik). Akson dari sel syaraf neurosekretorik turun kebawah
membentuk tangkai yang di sebut dengan infidibulum ke kelenjar hipofisis membentuk
hubungan langsung antara sistem syaraf dengan sistem endokrin. neurosekretorik sel
hipotalamus lain mensekresikan releasing hormone ke pembuluh darah portal dan dibawa ke
sel sekretorik di adenohipofisis dan sel sekretorik memberikan respon dengan mensekresikan
hormon.
Hubungan antara hipotalamus dengan hipofisis kelenjar antara hipotalamus disebut “master
gland” walaupun ada juga yang menyebut master gland adalah hipotalamus. Hipotalamus
mensekresikan hormon releasing faktor. neurohipofisis merupakan neuron dengan akson tak
bermyelin. hormon diproduksi di badan sel dihipotalamus dan disekresikan oleh ujung sel
yang ada di hipofisis.
2. Kelenjar tiroid
Kelenjar ini terdapat di bawah jakun di depan trakea. Kelenjar tirod terletak dileher, didepan
trakea. terdiri dari dua lobus yaitu kiri dan kanan bagian tengah sebagai penghubung disebut
ishmus. kelenjar tiroid merupakan kumpulan dari ratusan bahkan ribuan follicle seperti bola
dan hormon tiroid disimpan didalamnya. follicle tersusun atas lapisan tunggal dari sel epitel
kuboid. kelenjartiroid terdiri atas dua jenis yaitu sel follikular. sel follikular merupakan sel
utama, ukuran sel parafollikular lebih besar dari sel follikuler. kelompok sel parafollikuler
ditemukan diantara follikel.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar paratiroid adalah empat organ kecil, masing-masing berukuran sebesar biji apel,
terletak pada permukaan posterior kelenjar tiroid dan dipisahkan dari kelenjar tiroid oleh
kapsul-kapsul jaringan ikat. Kelenjar paratiroid terletak pada bagian belakang kelenjar tiroid.
Terdapat dua kelenjar paratiroid dalam masing-masing lobus kelenjar tiroid.
5. Kelenjar adrenal
Kelenjar ini berbentuk bola, menempel pada bagian atas ginjal. Pada setiap ginjal terdapat
satu kelenjar suprarenal dan dibagi atas dua bagian, yaitu bagian luar (korteks) dan bagian
tengah (medula).
Kelenjar adrenal terdapat dibagian atas dari ginjal. Terdiri dua lapisan yaitu korteks dan
medulla. Korteks Adrenal terdiri atas 3 lapisan yaitu : Zona glomerulosa (bagian luar), Zona
fasikulata (bagian tengah) dan Zona Retikularis (dibawah zona fasikulata).
6. Kelenjar ovarium
Ovarium adalah organ reproduksi wanita.
7. Kelenjar testis
Testis adalah organ reproduksi khusus pada pria. Dua buah testis ada dalam skrotum. Testis
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai organ endokrin dan organ reproduksi.
b. Hormon Oksitosin
Fungsinya: Merangsang dan menguatkan kontraksi uterus sewaktu melahirkan dan
mengeluarkan air susu sewaktu menyusui. Terletak di dasar tengkorak, di dalam fosa hipofise
tulang spenoid.
2. Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid menghasilkan hormon tiroksin.
Hormon tiroksin berfungsi untuk mempengaruhi metabolisme sel tubuh dan pengaturan suhu
tubuh.
3. Kelenjar Paratiroid
Kelenjar ini menghasilkan parathormon.
Fungsinya:
1) Mengatur kandungan fosfor dan kalsium dalam darah.
2) Mengendalikan pembentukkan tulang.
4. Kelenjar Pankreas
Kelenjar pankreas menghasilkan:
1) Hormon Glukagon
Fungsinya: Meningkatkan kadar gula darah.
2) Hormon Insulin
Fungsinya:
a. Menurunkan kadar gula darah
b. Mempengaruhi metabolisme glukosa, protein dan lemak di seluruh tubuh.
5. Kelenjar Adrenal
Kelenjar adrenal menghasilkan:
1) Mineralkortikoid/Aldosteron Hormon
Fungsinya: Mengatur keseimbangan air dan elektrolit melalui pengendalian kadar natrium
dan kalium dalam darah.
2) Glukokortikoid Hormon (Kortisol Dan Kortikosteroid Hormon)
fungsinya:
a. Mempengaruhi proses metabolisme
b. Mengatur konsentrasi gula darah
c. Antiinflamasi
d. Mempengaruhi proses pertumbuhan
e. Menurunkan pengaruh stress dan sekresi ACTH.
6. Kelenjar Ovarium
Kelenjar ovarium menghasilkan:
a. Estrogen
Fungsinya:
1. Menimbulkan dan mempertahankan tanda-tanda kelamin sekunder pada wanita.
2. Merangsang pembentukan sel darah merah.
b. Progesteron
Fungsinya: Menyiapkan dinding uterus agar dapat menerima telur yang sudah dibuahi.
7. Kelenjar Testis
Kelenjar testis menghasilkan tetosteron.Fungsinya: Mempengaruhi perkembangan organ seks
dan ciri kelamin pria Misalnya suaranya membesar, mempunyai kumis, dan jakun, serta
pembentukan sperma.
1. Pengkajian
Pengkajian yang dapat dilakukan pada lansia dengan gangguan sistem endokrin, sebagai
berikut :
1) Health Perception - Health Management
a. Uraikan tentang status kesehatan secara keseluruhan.
b. Uraikan masalah-masalah endokrin yang didapatkan masalah (pituitary thyroid),
paratiroid, adrenal, pankreas, ovarium. testes). Bagaimana masalah ini diatasi? Apakah
dengan obat-obatan, pembedahan, penggantian hormone, diet? Apa yang menentukan
mengenai pengobatan yang anda lakukan?
c. Apakah anda merokok/menghisap tobako? Jika ya, berapa banyak perhari dan berapa
lama?
d. Apakah anda sudah merasakan tinggi atau rendahnya kadar gula darah?
e. Apakah anda minum alkohol? Jika ya, berapa banyak dan jenis apa?
f. Uraikan bagaimana anda merawat kesehatan anda?
g. Kapan terakhir anda melakukan latihan fisik ?
2) Metabolik – Nutrisi
a. Uraikan kebiasaan diet anda..
b. Uraikan berapa banyak air yang diminum selama 24 jam.
c. Dapatkah anda mencatat bahwa anda merasa kehausan yang sangat dan yang
biasanya?
d. Apakah anda mengalami perubahan selera makan? Jika ya, uraikan!
e. Apakah anda mengalami perubahan berat badan? Jika ya, berapa banyak? Berapa
jarak periodenya?
f. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan pada kebiasaan dalam intoleransi
antara panas atau dingin?
g. Apakah anda mengalami kesulitan dalam menelan? Jelaskan!
3) Eliminasi
a. Uraikan kebiasaan pola berkemih selama peroide 24 jam. Apakah ada perubahan?
Jika ya, uraikan!
b. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap warna dan bau dari urine
anda? Jika ya, uraikan!
c. Apakah anda sering terbangun pada malam hari untuk berkemih? Seberapa seringkah?
d. Apakah anda pernah menderita batu ginjal? Jika ya, bagaimana cara
mengatasinya/pengobatannya?
e. Apakah anda pernah mengalami perubahan kebiasaan eliminasi? Jelaskan!
4) Aktivitas – Latihan
a. Uraikan kebiasan aktivitas selama periode 24 jam.
b. Aktivitas apa yang biasa anda lakukan sehingga anda bernapas pendek (seperti sesak)
atau kelelahan? Jelaskan!
c. Apakah anda mengalami perubahan pada kebiasaan perawatan diri anda berhubungan
dengan masalah endokrin? Jika ya, uraikan!
d. Apakah tingkat energi mengalami peningkatan atau penurunan? Jika ya, jelaskan!
5) Tidur – Istirahat
a. Apakah terjadi gangguan terhadap tidur malam?
b. Apakah anda merasa gugup atau tidak mampu istirahaf?
6) Kognitif – Persepsi
a. Apakah anda merasakan kelelahan, menarik diri atau bingung?
b. Dapatkah anda mencatat adanya suara parau atau perubahan terhadap suara anda?
c. Dapatkah anda mencatat perubahan-perubahan terhadap perubahan warna dan kondisi
kulit anda, seperti warna kulit menjadi lebih gelap, kulit menjadi kering, berminyak atau
memar.
d. Apakah anda pernah mengalami palpitasi jantung (berdebar-debar)?
e. Apakah anda pernah mengalami nyeri abdominal?
f. Apakah anda. mengalami sakit kepala, hilang ingatan, perubahan sensasi atau
depresi?
g. Apakah anda pernah mengalami kekakuan otot atau sendi?
7) Konsep Diri
a. Bagaimana perasaan anda tentang masalah kesehatan ini?
b. Bagaimana perasaan anda setelah mendapati masalah ini terhadap diri anda dan masa
depan anda?
c. Bagaimana perasaan anda mengenai pengobatan untuk selama istirahat dalam hidup
anda?
Beberapa variasi yang normal dibandingkan dengan yang tidak, dapat menjadi bingung
dengan penemuan abnormal pada endokrin adalah sebagai berikut :
1. Pikun, beberapa kecil coklat, flat macula dapal dilihat pada lengan dan dorsal pada
tangan.
2. Penebalan pada area pigmentasi, dapat dilihat pada wajah dan tangan.
3. Pertumbuhan rambut yang lambat.
4. Kuku semakin tebal, brittle, dan kuning.
5. Kulit wajah menjadi longgar dan tulang menjadi lebih menonjol.
6. Penurunan terhadap sensasi perabaan.
7. Penurunan refleks tendon.
8. Penurunan tinggi badan.
2. Diagnosa Keperawatan
1) Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi,
perubahan biopsikososial seksualitas.
2) Gangguan pola tidur berhubungan dengan cemas, takut, stres psikologis.
3) Perubahan proses pikir berhubungan dengan perubahan fisiologis proses penuaan.
4) Gangguan harga diri berhubungan dengan gangguan psikologis; malu, cemas.
3. Intervensi Keperawatan
Dalam Wilkinson (2006), intervensi keperawatan yang dapat dilakukan dari diagnosa
keperawatan adalah :
1) Disfungsi seksual berhubungan dengan perubahan struktur tubuh dan fungsi,
perubahan biopsikososial seksualitas.
Batasan karakteristik : Perubahan dalam penerimaan kepuasan seksual, perubahan terhadap
diri sendiri dan orang lain, ketidakmampuan untuk mencapai kepuasan yang diharapkan.
Kriteria hasil : Menunjukkan adanya keinginan untuk mendiskusikan perubahan pada fungsi
seksusl, beradaptasi terhadap model pengungkapan seksual yang berhubungan dengan usia
dan perubahan fisik.
Intervensi :
a. Pantau adanya indikator resolusi dari disfungsi seksual.
b. Berikan informasi yang diperlukan untuk meningkatkan fungsi seksual (misalnya
konseling yang difokuskan pada bimbingan antisipatorik)
c. Diskusikan keadaan kesehatan terhadap seksualitas (misalnya efek samping
pengobatan; aspek normal penuaan)
d. Berikan informasi faktual tentang mitos seksual dan kesalahan informasi yang pasien
kemukakan.
e. Berikan konsultasi/rujukan pada anggota tim pelayanan kesehatan lainnya.
f. Rujuk pasien kepada ahli terapi seks.
3.1. KESIMPULAN
Terdapat dua tipe kelenjar yaitu eksokrin dan endokrin. Kelenjar eksokrin melepaskan
sekresinya ke dalam duktus pada permukaan tubuh, seperti kulit, atau organ internal, seperti
lapisan traktus intestinal. Kelenjar endokrin termasuk hepar, pankreas (kelenjar eksokrin dan
endokrin), payudara, dan kelenjar lakrimalis untuk air mata. Sebaliknya, kelenjar endokrin
melepaskan sekresinya langsung ke dalam darah. Kelenjar endokrin termasuk :
1. Pulau Langerhans pada Pankreas
2. Gonad (ovarium dan testis)
3. Kelenjar adrenal, hipofise, tiroid dan paratiroid, serta timus
Hormon diklasifikasikan sebagai hormon yang larut dalam air atau yang larut dalam lemak.
Hormon yang larut dalam air termasuk polipeptida (mis., insulin, glukagon, hormon
adrenokortikotropik (ACTH), gastrin) dan katekolamin (mis., dopamin, norepinefrin,
epinefrin)Hormon yang larut dalam lemak termasuk steroid (mis., estrogen, progesteron,
testosteron, glukokortikoid, aldosteron) dan tironin (mis., tiroksin).
3.2. SARAN
Diharapkan dengan membuat makalah endokrin ini, mahasiswa/ I dapat memahami sistem
endokrin pada manusia.
DAFTAR PUSTAKA
Brunner, Suddarth. 2002. Buku Ajar keperawtan medikal bedah, edisi 8 vol.3. EGC. Jakarta
Carpenito, L.J., 1999, Rencana Asuhan dan Dokumentasi Keperawatan, edisi 2, Penerbit
EGC, Jakarta.