Tabel 1 Pertumbuhan Tanaman Padi
Tabel 1 Pertumbuhan Tanaman Padi
Tabel 1 Pertumbuhan Tanaman Padi
n,
Hasil analisis statistik menunjukan bahwa pada IPB 3S dan Ciherang perlakuan percobaan tidak
berpengaruh nyata terhadap tinggi tanaman. Peubah tinggi tanaman yang diberikan perlakuan pupuk
anorganik + pupuk K cair 7-2-2 600 gram ha-1 pada 70 MST dan pupuk anorganik + KCL cair 210 gram
ha-1 pada 70 HST cenderung menghasilkan tinggi tanaman yang labih tinggi dibandingkan dengan
peubah tinggi tanman yang diberikan perlakuan pupuk anorganik rekomendasi dan pupuk anorganik
tanpa KCL. Sedangkan pada Ciherang peubah tinggi tanaman yang diberikan perlakuan tanpa pupuk KCL
cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya pada 8 MST. Peubah tinggi tanaman
tidak berkolerasi nyata dengan peubah hasil IPB 3S dan Ciherang.
Hasil analisis statsitik peubah bagan warna daun menunjukan bahwa perlakuan percobaan tidak
berpengaruh terhdap BWD IPB 3S. Ulangan pada percobaan berpengaruh nyata terhadap BWD IPB 3S
pada 8 MST. Sedangakan perlakuan percobaan berpengaruh nyata terhdap BWD Ciherang pada 7 MST.
Perlakuan tanpa KCL menunjukan lebih baik dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Pada varietas IPB
3S, nilai BWD cenderung lebih besar pada tanaman yang diberikan perlakuan tanpa KCL. BWD
menunjukan kolerasi nyata terhadap gabah kering giling (GKG) IPB 3S sebesar -0.506. Nilai korelasi
tersebut menunjukan bahwa semakin besar skala BWD maka GKG semakin kecil. Hal tersebut
disebabkan karena petakan yang ternaungi sehingga nilai skala BWD besar tanpa diimbangi dengan
cahaya matahari yang cukup. Pada varietas Ciherang, BWD menunjukan korelasi yang nyata terhadap
persentase gabah isi dengan nilai korelasi sebesar -0.470. nilai tersebut menujukan bahwa semakin
besar nilai skala BWD maka persentase gabah isi semakin kecil. Hal tersebut disebabkan karena satuan
percobaan yang ternaungi memiliki nilai skala yang besar dan tidak mendapatkan cahaya yang cukup.
Hasil analisis statistik menunjukan bahwa perlakuan percobaan berpengaruh nyata terhadap
jumlah anakan total IPB 3S pada 7 MST. Sedangkan pada 8 MST perlakuan tidak berpengaruh nyata
terhadap tinggi tanaman. Pada varietas Ciherang, perlakuan percobaan juga tidak mempengaruhi jumlah
anakan total. Jumlah anakan total berkolerasi sangat nyata dengan gabah kering giling (GKG) pada
varietas IPB 3S sebesar 0.608. Sedangkan pada varietas Ciherang jumlah anakan total berkorelasi nyata
terhadap GKG sebesar 0.469.