PHOTOTHERAPY

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PHOTOTHERAPY

A. Spesifikasi
B. Teori Dasar

Pesawat phototheraphy adalah sebuah paralatan elektromedis yang digunakan untuk


pengobatan atau terapi pada bayi yang menderita hiperbilirubin ,yaitu adanya
penimbunan bilirubin pada jaringan bawah kulit atau selaput lendir. Maka bayi yang
menderita penyakit ini disebut juga dengan bayi icterus(kuning)
Prinsip dasar dari pesawat phototheraphy yaitu memberikan sinar pada kulit bayi
secara langsung dengan jangka waktu tertentu. Sinar yang dipancarkan adalah sinar dari
blue light yang memiliki panjang gelombang 450-460 nm dengan intensitas 4500 lux dan
jarak antara lampu dengan bayi ±40 – 45 cm.
Keunggulan Fototerapi adalah dapat memberikan dosis pengobatan yang lebih akurat
dengan lama penyinaran yang lebih tepat dan proporsional terhadap luas permukaan kulit
yang diterapi, Mudah dalam pengoperasiannya, Mempunyai konstruksi khusus yang
dapat dipindah-pindahkan dan posisi lampu terhadap pasien dapat diubah sesuai
kebutuhan, Memberikan kenyamanan pada pasien karena pasien bisa diterapi sambil
berbaring di tempat tidur dan tidak perlu menyesuaikan posisi terhadap alat seperti
sebelumnya.
C. BLOK DIAGRAM

START/STOP AT89S51 Display

Setting Up

Driver Relay Lampu Fototerapi


Setting Down

RESET Driver Relay Buzzer

o Setting timer dilakukan dengan cara setting Up dan Down lalu masuk ke Ic
mikrokontroller. Lalu ditampilkan pada display setelah itu untuk memulai
proses phototheraphy dilakukan dengan cara menekan tombol start maka ic
mikro menriger driver relay sehingga lampu phototheraphy menyala timer
akan counting down. Saat timer habis maka buzzer akan berbunyi. Untuk
memulai proses dari awal tekan reset
D. PRINSIP KERJA

Foto terapi dapat memecah bilirubin menjadi dipirol yang tidak toksis dan di
ekskresikan dari tubuh melalui urine dan feses. Cahaya yang dihasilkan oleh terapi sinar
menyebabkan reaksi fotokimia dalam kulit (fotoisomerisasi) yang mengubah bilirubin tak
terkonjugasi ke dalam fotobilirubin dan kemudian di eksresi di dalam hati kemudian ke
empedu, produk akhir reaksi adalah reversible dan di ekresikan ke dalam empedu tanpa perlu
konjugasi. Energy sinar dari foto terapi mengubah senyawa 4Z-15Z bilirubin menjadi
senyawa bentuk 4Z-15E bilirubin yang merupakan bentuk isomernya yang mudah larut
dalam air.

 Cara kerja terapi sinar adalah dengan mengubah bilirubin menjadi bentuk yang
larut dalam air untuk dieksresikan melalui empedu atau urin.
 Ketika bilirubin mengabsorbsi cahaya, terjadi reaksi fotokimia yaitu isomerisasi. 
 Terdapat konversi ireversibel menjadi isomer kimia lainnya bernama lumirubin
yang dengan cepat dibersihkan dari plasma melalui empedu. 
 Lumirubin adalah produk terbanyak degradasi bilirubin akibat terapi sinar pada
manusia.
 Sejumlah kecil bilirubin plasma tak terkonyugasi diubah oleh cahaya menjadi
dipyrole yang diekskresikan lewat urin. Foto isomer bilirubin lebih polar
dibandingkan bentuk asalnya dan secara langsung bisa dieksreksikan melalui
empedu 
 Dari empedu kemudian diekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang bersama
feses tanpa proses konjugasi oleh Hati (Avery dan Taeusch, 1984).
 Hanya produk foto oksidan saja yang bisa diekskresikan lewat urin. 
 Fototherapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar Bilirubin,
tetapi tidak dapat mengubah penyebab Kekuningan dan Hemolisis dapat
menyebabkan Anemia.

E. SOP PEMELIHARAAN
 Menempatkan alat fototerapi pada tempat yang aman, terhindar dari kebocoran air,
tempat yang lembab dan lain-lain yang dapat menimbulkan kegagalan dan
membahayakan keselamatan kerja.
 Menjaga kondisi kebersihan alat, melakukan pengecekan dan observasi rutin pada
bagian-bagian dari alat yang perlu dapat pengawasan rutin pada bagian-bagian dari
alat yang perlu dapat pengawasan khusus, misalnya mengecek kondisi lampu Blue
Light serta life time dari lampu tersebut.
 Selain itu perlunya pengecekan komponen pendukung lainnya seperti timer,
hourmeter serta kestabilan tegangan.
 Setiap pengoperasian alat selesai, hendaknya dalam keadaan off
 Jika terjadi kerusakan pada lampu, hendaknya pemasangan lampu menggunakan
sarung tangan agar tidak terbentuk bayangan pada lampu.
 Melakukan pembersihan alat sebelum dan sesudah pemakaian.

Anda mungkin juga menyukai