PHOTOTHERAPY
PHOTOTHERAPY
PHOTOTHERAPY
A. Spesifikasi
B. Teori Dasar
Setting Up
o Setting timer dilakukan dengan cara setting Up dan Down lalu masuk ke Ic
mikrokontroller. Lalu ditampilkan pada display setelah itu untuk memulai
proses phototheraphy dilakukan dengan cara menekan tombol start maka ic
mikro menriger driver relay sehingga lampu phototheraphy menyala timer
akan counting down. Saat timer habis maka buzzer akan berbunyi. Untuk
memulai proses dari awal tekan reset
D. PRINSIP KERJA
Foto terapi dapat memecah bilirubin menjadi dipirol yang tidak toksis dan di
ekskresikan dari tubuh melalui urine dan feses. Cahaya yang dihasilkan oleh terapi sinar
menyebabkan reaksi fotokimia dalam kulit (fotoisomerisasi) yang mengubah bilirubin tak
terkonjugasi ke dalam fotobilirubin dan kemudian di eksresi di dalam hati kemudian ke
empedu, produk akhir reaksi adalah reversible dan di ekresikan ke dalam empedu tanpa perlu
konjugasi. Energy sinar dari foto terapi mengubah senyawa 4Z-15Z bilirubin menjadi
senyawa bentuk 4Z-15E bilirubin yang merupakan bentuk isomernya yang mudah larut
dalam air.
Cara kerja terapi sinar adalah dengan mengubah bilirubin menjadi bentuk yang
larut dalam air untuk dieksresikan melalui empedu atau urin.
Ketika bilirubin mengabsorbsi cahaya, terjadi reaksi fotokimia yaitu isomerisasi.
Terdapat konversi ireversibel menjadi isomer kimia lainnya bernama lumirubin
yang dengan cepat dibersihkan dari plasma melalui empedu.
Lumirubin adalah produk terbanyak degradasi bilirubin akibat terapi sinar pada
manusia.
Sejumlah kecil bilirubin plasma tak terkonyugasi diubah oleh cahaya menjadi
dipyrole yang diekskresikan lewat urin. Foto isomer bilirubin lebih polar
dibandingkan bentuk asalnya dan secara langsung bisa dieksreksikan melalui
empedu
Dari empedu kemudian diekskresi ke dalam Deodenum untuk dibuang bersama
feses tanpa proses konjugasi oleh Hati (Avery dan Taeusch, 1984).
Hanya produk foto oksidan saja yang bisa diekskresikan lewat urin.
Fototherapi mempunyai peranan dalam pencegahan peningkatan kadar Bilirubin,
tetapi tidak dapat mengubah penyebab Kekuningan dan Hemolisis dapat
menyebabkan Anemia.
E. SOP PEMELIHARAAN
Menempatkan alat fototerapi pada tempat yang aman, terhindar dari kebocoran air,
tempat yang lembab dan lain-lain yang dapat menimbulkan kegagalan dan
membahayakan keselamatan kerja.
Menjaga kondisi kebersihan alat, melakukan pengecekan dan observasi rutin pada
bagian-bagian dari alat yang perlu dapat pengawasan rutin pada bagian-bagian dari
alat yang perlu dapat pengawasan khusus, misalnya mengecek kondisi lampu Blue
Light serta life time dari lampu tersebut.
Selain itu perlunya pengecekan komponen pendukung lainnya seperti timer,
hourmeter serta kestabilan tegangan.
Setiap pengoperasian alat selesai, hendaknya dalam keadaan off
Jika terjadi kerusakan pada lampu, hendaknya pemasangan lampu menggunakan
sarung tangan agar tidak terbentuk bayangan pada lampu.
Melakukan pembersihan alat sebelum dan sesudah pemakaian.