Perbandingan Metode Ilmiah Dengan Proses Keperawatan
Perbandingan Metode Ilmiah Dengan Proses Keperawatan
Perbandingan Metode Ilmiah Dengan Proses Keperawatan
A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan mampu memahami Perbandingan
Metode Ilmiah dan Proses Keperawatan.
2. Khusus
Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian proses keperawatan
b. Menjelaskan tahapan proses keperawatan
c. Menjelaskan manfaat proses keperawatan
d. Menjelaskan bagaimana perbandingan metode ilmiah dan Proses Keperawatan
Sebagai Metode Penyelesaian Masalah Keperawatan
B. POKOK-POKOK MATERI
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di atas, maka pokok-pokok materi yang
akan dibahas dalam topik 1 ini adalah
a. Pengertian proses keperawatan
b. Pengkajian keperawatan
c. Diagnosa keperawatan
d. Perencanaan keperawatan
C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Proses Keperawatan
Tujuan proses keperawatan secara umum adalah untuk mebuat suatu kerangka
konsep berdasarkan kebutuhan individu dari klien,keluarga,dan masyarakat dapat
terpenuhi. Proses keperawatan adaalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi
dalam pemberian asuhan keperawatan,yang difokuskan pada reaksi dan respons unik
individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang
dialami,baik aktual maupun potensial. Proses keperawatan juga dapat diartikan sebagai
pendekatan yang digunakan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga
kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Menurut “Yura dan Walsh (1983)” menyatakan
1
proses keperawatan adalah suatu tahapan desain yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan
keperawatan, yang meliputi: mempertahankan keadaan kesehatan klien yang
optimal,apabila keadaanya berubah membuat suatu jumlah dan kualitas tindakan
keperawatan terhadap kondisinya guna kembali ke keadaan yang normal. Jika kesehatan
yang optimal tidak dapat tercapai,proses keperawatan harus dapat memfasilitasi kualitas
kehidupan yang maksimal berdasarkan keadaannya untuk mencapai derajat kehidupan
yang lebih tinggi selama hidupnya. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu :
pengkajian,diagnosa,perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi. Dengan berkembangnya
waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik
keperawatan.definisi dan tahapan pada proses keperawatan telah digunakan sebagai dasar
pengembangan standar praktik keperawatan,sebagai kriteria dalam program
sertifikasi,sebagai definisi dan standar legal praktik keperawatan.
Proses Keperawatan adalah metode sistematik dimana secara langsung perawat
bersama klien secara bersama menentukan masalah keperawatan sehingga membutuhkan
asuhan keperawatan,membuat perencanaan,dan rencana implementasi serta mengevaluasi
hasil asuhan keperawatan.
Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses keperawatan
secara keseluruhan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data,
seperti riwayat keperawatan,pemerikasaan fisik,dan pemeriksaan data sekunder lainnya
(catatan,hasil pemeriksaan diagnostik,dan literatur). Tahap pengkajian ini merupakan
dasar utama dalam memeberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu.
Oleh karena itu, pengkajian yang akurat,lengkao,sesuai dengan kenyataan,kebenaran data
sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan respon indivudu. Pada dasarnya,tujuan pengkajian
adala mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Hal – hal yang perlu
diperhatikan selama pengkajian adalah sebagai berikut :
2
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga,orang yang berperan penting,
dan catatan kesehatan klien.
Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Melakukan wawancara
2. Riwayat kesehatan
3. Pemeriksaan fisik
4. Mengumpulkan data pennjang hasil pemeriksaan laboratorium,pemeriksaan
diagnostik,serta catatan kesehatan(rekam medik)
3
Pengkajian Data Dasar dan Data Fokus
Data fokus adalah informasi kesehatan klien yang menyimpang dari keadaan normal
yang dapat berupa ungkapan klien maupun hasil pemeriksaan langsung oleh perawat.
Jenis Data
1. Data Subyektif
Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh
perawat secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi. Data subyektif
sering didapatkan dari riwayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaaan, dan ide
tentang status kesehatan. Misalnya,penjelasan nyeri,lemah,frustasi,mual atau malu.
2. Data objektif
Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur. Informasi tersebut
biasanya diperoleh melalui “senses” dan HT (Hearing dan touch atau taste) selama
pemeriksaan fisik. Dapat dilihat,dirasa,didengar,atau dicium. Di sebut juga dengan tanda
atau gejala. Data didapatkan melalui pemeriksaan fisik dan observasi perilaku klien.
b. Diagnosa Keperawatan
4
proses berpikir komplek tentang data yang dikumpulkan dari klien,keluarga,rekam
medik,dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.
Data tersebut diperoleh dari keadaan klien yang tidak sesuai dengan standar kriteria
yang sudah ada. Pengelompokan data adalah mengelompokkan data – data kllien atau
keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahannya. Setelah data dikelompokan maka perawat dapat
mengidentifikasi masalah keperawatan klien dan merumuskanya.
Jika klien tidak memenuhi standar kriteria, maka klien tersebut mengalami
keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan,
Pada tahap ini penting untuk menentukan masalah potensial kliean. Misalnya ada
tanda – tanda infeksi pada luka,tetapi tes laboratorium menunjukkan tidak ada
5
kelainan, sesuai dengan teori maka akan timbul suatu infeksi. Perawat kemudian
menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien tidak mampu melawan infeksi.
3. Validasi Data
Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat yang dilakukan
bersama klien/keluarga dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang
kejelasan interpretasi data.
1. Aktual : menjelaskan masalah data saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan. Komponen diagnosis aktual terdiri dari atas tiga bagian
PES ( Problem + Etiologi + Symptom [Tanda dan Gejala])
Atau
PRS (Problem + Faktor yang berhubungan + Symptom [Tanda dan Gejala])
2. Risiko : menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi. Komponen diagnosis risiko terdiri atas dua bagian.
6
PE: (Problem + Etiologi)
Atau
Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
klien, dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk
membantu klien mencapai hasil yang diharapkan. Intervensi keperawatan harus bersifat
spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengelompokkan seperti bagaimana, kapan,
dimana, frekuensi, dan besarnya, menunjukkan isi dari aktivitas yang direncanakan.
7
Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu : mandiri (dilakukan oleh
perawat) dan kolaboratif (yang dilakukan bersama dengan pemberi perawatan lainnya).
Karena kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan klien
yang dapat dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan keperawatan yang
mandiri,sehingga dapat membedakan antara diagnosa keperawatan dan masalah
kolaboratif. Hasil dari diagnosa keperawatan tidak dapat membantu mengevalusi
efektifitas intervensi keperawatan jika tindakan medis juga diperlukan.
3. Rencana Tindakan
Rencana tindakan adalah desain spesifik interview untuk membantu klien dalam
mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen
penyebab dari diagnosa keperawatan. Oleh karena itu, rencana mendefinisikan suatu
aktifitas yang diperlukan untuk membatasi faktor – faktor pendukung terhadap suatu
permasalahan.
4. Dokumentasi
8
Pada tahap ini proses informasi,penerimaan, pengiriman, dan evaluasi pusat rencana
yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional. Tujuannya untuk mempromosikan
perawatan yang meliputi : perawatan individu, perawat yang kontinu, komunikasi, dan
evaluasi.
Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada
nursing oders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu,
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk meodifikasi faktor – faktor yang
mempengaruhi kesehatan klien.
Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan,yang mencakup peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,pemulihan
kesehatan,dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat
dilaksanakan dengan baik, jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan. Selama tahap pelaksanaan,perawat terus melakukan
pengumpulan data dan memilih tindakan perawatan yang paling sesuai denga kebutuhan
klien. Semua tindakan keperawatan dicatat ke dalam format yang telah ditetapkan oleh
institusi.
1. Persiapan
1) Review antisipasi tindakan keperawatan
9
Tindakan keperawatan disusun untuk promosi,mempertahankan dan
memulihkan kesehatan klien.
10
2. Intervensi
3. Dokumentasi
Pada tahap evaluasi ini perawat dapat menemukan reaksi klien terhadap intervensi
keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apakah sasaran dari rencana
keperawatan elah dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang mendukung
proses evaluasi. Selain itu juga dapat menetapkan kembali informasi baru yang
ditunjukkan oleh klien untuk mengganti atau menghapus diagnosis
keperawatan,tujuan,atau intervensi keperawatan.
f. Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi yaitu setiap penglihatan/bukti fisik dapat berupa tulisan, foto, video
klip, kaset, dan lain – lain, yang telah dilakukan dan dapat dikumpulkan/ dipakai
kembali atau semua data.
11
3. Manfaat Proses Keperawatan
Manfaat yang didapat klien dari pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan
proses keperawatan adalah :
Setiap tindakan yang rasional selalu disertai dengan keputusan atau pilihan.
Sedangkan setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah menuntut kesedian
orang yang terlibat agar mau menerima hal-hal baru dan perbedaan dari kondisi yang ada.
Kesenjangan yang terjadi merupakan masalah yang membutuhkan jawaban serta solusi
secara tepat.
Proses keperawatan adalah, suatu metode yang terorganisir dan sistematis dalam
pemberian asuhan keprawatan kepada klien, yang berfokus pada respon manusia-baik
sebagai individu, keluarga, maupun masyarakat-karena adanya ganguan kesehatan aktual
maupun potensial
Proses keperawatan dilakukan secara sistematis dan ilmiah sesuai dengan kondisi klien,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mengacu pada teori dan konsep
12
keperawatan.Proses keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode ilmiah, karena
merupakan suatu upaya untuk melaksakan hal tertentu yang umumnya mencakup
beberapa langkah guna mencapai satu hasil. langkah atau tahapan pada proses perawatan
meliputi pengakjian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan
keperawatan, dan evaluasi.
Salah satu tujuan dari keperawatan adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
Melaui pendekatan proses keperawatan masalah-masalah yang dihadapi dapat
diidentifikasi secara tepat dan keputusan dapat diambil secara akurat.
Perbandingan antara metode ilmiah dan proses keperawatan dapat terlihat dalam tabel
berikut ini:
Metode Ilmiah Proses Keperawatan
Identifikasi Masalah Pengkajian:
Mengumpulkan Data Pengumpulan data
Merumuskan Masalah Interpretasi
D. PENUTUP
13
1. Ringkasan
Hubungan Antara Metode ilmiah dengan Proses Keperawatan
Pengertian Penerapan Proses Keperawatan menurut Yura dan Wals (1983) suatu
metode yang sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat dalam mencapai atau
mempertahankan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian,
identifikasi diagnotis keperawatan, penentuan rencana keperawatan, implementasi
tindakan keperawatan, serta evaluasi.
Sementara menurut Carol V.A (1991) proses keperawatan adalah suatu metode yang
sistematis untuk mengakaji respon manusia terhadap masalah kesehatan dan membuat
rencana keperawatan yang bertujuan mengatasi masalah tesebut. Proses keprawatan
mendokumentasikan kontribusi perawat dalam menggurangi atau mengatasi masalah
kesehatan klien. Berdasarkan Definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan terkait
dengan proses keperawatan antara lain;
1. Proses keperawatan merupakan bagian integral dari praktik keperawatan yang
membutuhkan pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan.
pengambilan keputusan ini harus dilandaskan pengetahuan dan penerapan ilmu
pengetahuan serta prinsip-prinsip Biologis,psikologis, sosial dan spiritual
2. Proses keperawatan adalah, suatu metode yang terorganisir dan sistematis dalam
pemberian asuhan keprawatan kepada klien, yang berfokus pada respon manusia-baik
sebagai individu, keluarga, maupun masyarakat-karena adanya ganguan kesehatan
aktual maupun potensial
3. Proses keperawatan dilakukan secara sistematis dan ilmiah sesuai dengan kondisi
klien, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mengacu pada teori dan konsep
keperawatan.
4. Proses keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode ilmiah, karena merupakan
suatu upaya untuk melaksakan hal tertentu yang umumnya mencakup beberapa
langkah guna mencapai satu hasil. langkah atau tahapan pada proses perawatan
meliputi pengakjian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan
keperawatan, dan evaluasi
14
Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah rasional
dan ilmiah untuk mengungkapkan suatu masalah yang muncul. Oleh karena itu
rancangnglah rencana dengan mendetait dan runtut. Berikut langkah-langkah metode
ilmiah yang berurutan:
a. Merumuskan Masalah
d. Mengumpulkan Data
e. Membuat Kesimpulan
g. Berdasarkan Fakta
i. Prinsip Analisa
j. Menggunakan hopotesis
k. Teknik Kuantifikasi
15
2. Pertanyaan dan Jawaban
1. Urutan tahapan metode ilmiah berikut ini yang benar adalah……….
1) Menguji kesimpulan
2) Menyusun hipotesis
3) Mengumpulkan keterangan
4) Merumuskan masalah
5) Menarik kesimpulan
6) Menguji hipotesis
Urutkan tahapan diatas yang baik dan benar !
A. 3 – 4 – 2 – 6 – 5 – 1
B. 3 – 2 – 6 – 4 - 5 – 1
C. 3 – 2 – 5 – 6 – 4 – 1
D. 4 – 3 – 2 – 6 – 5 – 1
E. 4 – 2 - 3 – 6 – 5 – 1
2. Praduga seorang ilmuan terhadap suatu kasus yang didasarkan pada telaah atau
pengumpulan informasi disebut….
A. hipotenusa
B. Sintesa
C. Antitesa
D. Hipotesa
E. Analisa
3. Proses keperawatan harus diterapkan secara sistematis, artinya……
A. Asuhan keperawatan diawali dengan penentuan diagnosa keperawatan
B. Diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan data hasil kerja
C. Pada setiap akhir asuhan keperawatan harus dilakukan pengkajian
D. Sebelum melaksanakan tindakan harus disusun rencana tindakan
E. Proses keperawatan harus mengenal masalah pasien dan mencarikan alternatif
pemecahan masalah pasien
4. Ciri yang membedakan diagnose keperawatan dengan diagnosa medis, diagnosa
keperawatan…
A. Respon klien
B. Cenderung tetap hingga pasien sembuh
C. Mengarah pada fungsi mandiri perawat
D. Orientasi pada keadaan patologis
16
E. Focus pada pemberian obat
5. Apa perbedaan yang utama antara metode ilmiah dan proses keperawatan
A. Metode ilmiah: dimusnahkan, proses keperawatan: diarsipkan
B. Metode ilmiah: didaur ulang, proses keperawatan: dibuat kerajinan
C. Metode ilmiah: diloak, proses keperawatan: disobek
D. Metode ilmiah: dimusnahkan, proses keperawatan: dibuang
E. Metode ilmiah: dijual, proses keperawatan: dimusnahkan
17
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/11713824/makalah_metode_ilmiah
http://www.ensikloblogia.com/2017/07/langkah-langkah-metode-ilmiah-untuk.html
http://sayogerry.blogspot.com/p/14-hubungan-antara-metode-ilmiah-dengan.html?m=1
https://www.academia.edu/22743778/Nursing_Process_Proses_Keperawatan_
18