Perbandingan Metode Ilmiah Dengan Proses Keperawatan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Topik 3

Perbandingan Metode Ilmiah dan Proses Keperawatan

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Umum
Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan mampu memahami Perbandingan
Metode Ilmiah dan Proses Keperawatan.
2. Khusus
Setelah mempelajari materi ini, anda diharapkan mampu :
a. Menjelaskan pengertian proses keperawatan
b. Menjelaskan tahapan proses keperawatan
c. Menjelaskan manfaat proses keperawatan
d. Menjelaskan bagaimana perbandingan metode ilmiah dan Proses Keperawatan
Sebagai Metode Penyelesaian Masalah Keperawatan
B. POKOK-POKOK MATERI
Berdasarkan tujuan yang telah dipaparkan di atas, maka pokok-pokok materi yang
akan dibahas dalam topik 1 ini adalah
a. Pengertian proses keperawatan
b. Pengkajian keperawatan
c. Diagnosa keperawatan
d. Perencanaan keperawatan
C. URAIAN MATERI
1. Pengertian Proses Keperawatan
Tujuan proses keperawatan secara umum adalah untuk mebuat suatu kerangka
konsep berdasarkan kebutuhan individu dari klien,keluarga,dan masyarakat dapat
terpenuhi. Proses keperawatan adaalah suatu metode yang sistematis dan terorganisasi
dalam pemberian asuhan keperawatan,yang difokuskan pada reaksi dan respons unik
individu pada suatu kelompok atau perorangan terhadap gangguan kesehatan yang
dialami,baik aktual maupun potensial. Proses keperawatan juga dapat diartikan sebagai
pendekatan yang digunakan perawat dalam memberikan asuhan keperawatan, sehingga
kebutuhan dasar klien dapat terpenuhi. Menurut “Yura dan Walsh (1983)” menyatakan

1
proses keperawatan adalah suatu tahapan desain yang ditunjukan untuk memenuhi tujuan
keperawatan, yang meliputi: mempertahankan keadaan kesehatan klien yang
optimal,apabila keadaanya berubah membuat suatu jumlah dan kualitas tindakan
keperawatan terhadap kondisinya guna kembali ke keadaan yang normal. Jika kesehatan
yang optimal tidak dapat tercapai,proses keperawatan harus dapat memfasilitasi kualitas
kehidupan yang maksimal berdasarkan keadaannya untuk mencapai derajat kehidupan
yang lebih tinggi selama hidupnya. Proses keperawatan terdiri dari lima tahap yaitu :
pengkajian,diagnosa,perencanaan,pelaksanaan,dan evaluasi. Dengan berkembangnya
waktu, proses keperawatan telah dianggap sebagai suatu dasar hukum praktik
keperawatan.definisi dan tahapan pada proses keperawatan telah digunakan sebagai dasar
pengembangan standar praktik keperawatan,sebagai kriteria dalam program
sertifikasi,sebagai definisi dan standar legal praktik keperawatan.
Proses Keperawatan adalah metode sistematik dimana secara langsung perawat
bersama klien secara bersama menentukan masalah keperawatan sehingga membutuhkan
asuhan keperawatan,membuat perencanaan,dan rencana implementasi serta mengevaluasi
hasil asuhan keperawatan.

2. Tahapan Proses Keperawatan


a. Pengkajian Keperawatan

Pengkajian merupakan dasar utama atau langkah awal dari proses keperawatan
secara keseluruhan. Pada tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan data,
seperti riwayat keperawatan,pemerikasaan fisik,dan pemeriksaan data sekunder lainnya
(catatan,hasil pemeriksaan diagnostik,dan literatur). Tahap pengkajian ini merupakan
dasar utama dalam memeberikan asuhan keperawatan sesuai dengan kebutuhan individu.
Oleh karena itu, pengkajian yang akurat,lengkao,sesuai dengan kenyataan,kebenaran data
sangat penting dalam merumuskan suatu diagnosa keperawatan dan memberikan
pelayanan keperawatan sesuai dengan respon indivudu. Pada dasarnya,tujuan pengkajian
adala mengumpulkan data objektif dan subjektif dari klien. Hal – hal yang perlu
diperhatikan selama pengkajian adalah sebagai berikut :

1. Memahami secara keseluruhan situasi yang sedang dihadapi oleh klien.


2. Mengumpulkan semua informasi yang bersangkutan dengan masa lalu dan saat ini

2
3. Memahami bahwa klien adalah sumber informasi primer.
4. Sumber informasi sekunder meliputi anggota keluarga,orang yang berperan penting,
dan catatan kesehatan klien.

Adapun metode yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai berikut :

1. Melakukan wawancara
2. Riwayat kesehatan
3. Pemeriksaan fisik
4. Mengumpulkan data pennjang hasil pemeriksaan laboratorium,pemeriksaan
diagnostik,serta catatan kesehatan(rekam medik)

Pengumpulan Data (Pulta)

Pengumpulan data adalah suatu proses pengkajian dengan mengumpulkan


informasi tentang status kesehatan klien secara sistematis dan terus menerus.
Pengumpulan data dilakukan sejak klien datang kerumah sakit, selama klien dirawat
secara terus – menerus serta pengkajian dapat dilakukan ulang untuk menambah dan
melengkapi data yang telah ada. Agar pengumpulan data sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai,seyogianya perawat memahami tujuan pengumpulan data,informasi/data
apa yang hendak dikaji, sumber informasi serta cara pengkajian itu sendiri.

Sumber Data yang Bisa di Gunakan untuk Mengumpulkan Data

a. Klien, keluarga, dan masyarakat.


b. Orang – orang terdekat dengan klien.
c. Catatan keperawatan.
d. Rekam medik.
e. Konsultasi secara verbal atau tulisan.
f. Pemeriksaan diagnostik.
g. Literatur yang berkaitan.

Klasifikasi juga dapat dilakukan dengan bagaimana cara Anda mendapatkannya


sebagai data langsung (melalui wawancara dan pemeriksaan fisik) atau tidak langsung
(pasangan atau perawat lain).

3
Pengkajian Data Dasar dan Data Fokus

Data dasar adalah semua informasi tentang riwayat kesehatan klien,pemeriksaan


fisik mulai dari kepala sampai kekaki,pengkajian keperawatan,pemeriksaan penunjang
seperti pemeriksaan darah dan foto rontgen, serta pemeriksaan foto penunjang lainnya
saat pertama kali klien masuk ke rumah sakit. Informasi yang didapat dari klien di rumah
sakit dikategorikan dalam dua kategori yaiitu data subjektif dan data objektif.

Data fokus adalah informasi kesehatan klien yang menyimpang dari keadaan normal
yang dapat berupa ungkapan klien maupun hasil pemeriksaan langsung oleh perawat.

Jenis Data

1. Data Subyektif

Data subyektif adalah data yang didapatkan dari klien sebagai suatu pendapat
terhadap suatu situasi dan kejadian. Informasi tersebut tidak dapat ditentukan oleh
perawat secara independen tetapi melalui suatu interaksi atau komunikasi. Data subyektif
sering didapatkan dari riwayat keperawatan termasuk persepsi klien, perasaaan, dan ide
tentang status kesehatan. Misalnya,penjelasan nyeri,lemah,frustasi,mual atau malu.

2. Data objektif

Data objektif adalah data yang dapat diobservasi dan diukur. Informasi tersebut
biasanya diperoleh melalui “senses” dan HT (Hearing dan touch atau taste) selama
pemeriksaan fisik. Dapat dilihat,dirasa,didengar,atau dicium. Di sebut juga dengan tanda
atau gejala. Data didapatkan melalui pemeriksaan fisik dan observasi perilaku klien.

b. Diagnosa Keperawatan

Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang menjelaskan status atau masalah


kesehatan aktual atau potensial. Tujuannya adalah mengidentifikasi : pertama, adanya
masalah aktual berdasarkan respon klien terhadap masalah atau penyakit. Kedua, faktor –
faktor yang berkontribusi atau penyebab adanya masalah. Ketiga, kemampuan klien
mencegah atau menghilangkan masalah (Gbr.8-3). Diagnosis keperawatan melibatkan

4
proses berpikir komplek tentang data yang dikumpulkan dari klien,keluarga,rekam
medik,dan pemberi pelayanan kesehatan yang lain.

Keterkaitan antara tahap pengkajian dengan tahap proses keperawatan lainnya


sangatlah erat,sehingga diperlukan pengetahuan dan ketrampilan yang memadai dari
perawat untuk dapat merumuskan diagnosis keperawatan yang tepat dan benar. Untuk
merumuskan diagnosis keperawatan dibutuhkan keterampilan klinik yang bsai, mencakup
proses diagnosis keperawatan dan perumusan pernyataan keperawatan.

Langkah – Langkah Menentukan Diagnosa Keperawatan

1. Klasifikasi dan Analisa Data

Data tersebut diperoleh dari keadaan klien yang tidak sesuai dengan standar kriteria
yang sudah ada. Pengelompokan data adalah mengelompokkan data – data kllien atau
keadaan tertentu dimana klien mengalami permasalahan kesehatan atau keperawatan
berdasarkan kriteria permasalahannya. Setelah data dikelompokan maka perawat dapat
mengidentifikasi masalah keperawatan klien dan merumuskanya.

2. Interpretasi / identifikasi kelebihan dan masalah klien


2.1. Menentukan kelebihan klien

Jika kllien memenuhi standar kriteria kesehatan, perawat kemudian


menyimpulkan bahwa klien memiliki kelebihan dalam “hal tertentu”, dan kelebuhan
tersebut bisa digunakam untuk meningkatkan atau membantu memecahkan amsalah
klien yang dihadapi.

2.2. Menentukan masalah klien

Jika klien tidak memenuhi standar kriteria, maka klien tersebut mengalami
keterbatasan dalam aspek kesehatannya dan memerlukan pertolongan,

2.3. Menentukan masalah klien yang pernah dialami

Pada tahap ini penting untuk menentukan masalah potensial kliean. Misalnya ada
tanda – tanda infeksi pada luka,tetapi tes laboratorium menunjukkan tidak ada

5
kelainan, sesuai dengan teori maka akan timbul suatu infeksi. Perawat kemudian
menyimpulkan bahwa daya tahan tubuh klien tidak mampu melawan infeksi.

2.4. Penentuan keputusan


 Tidak ada masalah tetapi perlu peningkatan status dan fungsi
 Masalah yang kemungkinan
 Masalah aktual atau resiko atau sindrom

3. Validasi Data

Pada tahap ini perawat memvalidasi data yang ada secara akurat yang dilakukan
bersama klien/keluarga dan atau masyarakat. Validasi tersebut dilaksanakan dengan
mengajukan pertanyaan dan pernyataan yang reflektif kepada klien/keluarga tentang
kejelasan interpretasi data.

4. Merumuskan Diagnosa Keperawatan

Setelah perawat mengelompokkan,mengidentifikasi,dan memvalidasi data – data


yang signifikan,maka tugas perawat pada tahap ini adalah merumuskan suatu diagnosa
keperawatan.diagnosa keperawatan dapat bersifat aktual,resiko,sindrom,kemungkinan
dan welness.

1. Aktual : menjelaskan masalah data saat ini sesuai dengan data klinik yang
ditemukan. Komponen diagnosis aktual terdiri dari atas tiga bagian
PES ( Problem + Etiologi + Symptom [Tanda dan Gejala])
Atau
PRS (Problem + Faktor yang berhubungan + Symptom [Tanda dan Gejala])

Menggunakan kata penghubung berhubungan dengan.

2. Risiko : menjelaskan masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika tidak dilakukan
intervensi. Komponen diagnosis risiko terdiri atas dua bagian.

6
PE: (Problem + Etiologi)

Atau

PR (Problem + Faktor – Faktor yang berhubungan [risiko])

Menggunakan kata penghubung berhubungan dengan.

3. Kemungkinan (possibility) : menjelaskan bahwa perlu adanya data tambahan untuk


memastikan masalah keperawatan kemungkinan. Bentuk dari diagnosa ini hanya
terdiri dari satu bagian,sangat sederhana karena hanya menuliskan apa masalah yang
mungkin terjadi.
4. Diagnosa Keperawatan “Wellness” (sejahtera) : keputusan klinik tentang keadaan
invidu,keluarga,dan atau masyarakat dalam transisi dari tingkat sejahtera tertentu ke
tingkat sejahtera yang lebih tinggi. Bentuk dari diagnosis ini hanya terdiri dari satu
bagian. Ciri khasnya adalah menggunakan kata potensial untuk dikembangkan.
5. Diagnosis Sindrom : bentuk dari diagnosis ini hanya terdiri dari satu bagian dan
langsung menyebutkan sindrom yang dimaksud

c. Perencanaan (intervensi) Keperawatan

Setelah merumuskan diagnosa keperawatan maka perlu dibuat perencanaan intervensi


keperawatan dan aktivitas keperawatan. Tujuan perencanaan adalah untuk mengurangi,
menghilangkan, dan mencegah masalah keperawatan klien. Tahapan perencanaan
keperawatan adalah menentukan prioritas diagnosa keperawatan, penetapan sasaran
(goal) dan tujuan (objective), penetapan kriteria evaluasi dan merumuskan intervensi
keperawatan.

Intervensi keperawatan adalah panduan untuk perilaku spesifik yang diharapkan dari
klien, dan/atau tindakan yang harus dilakukan oleh perawat. Intervensi dilakukan untuk
membantu klien mencapai hasil yang diharapkan. Intervensi keperawatan harus bersifat
spesifik dan dinyatakan dengan jelas. Pengelompokkan seperti bagaimana, kapan,
dimana, frekuensi, dan besarnya, menunjukkan isi dari aktivitas yang direncanakan.

7
Intervensi keperawatan dapat dibagi menjadi dua, yaitu : mandiri (dilakukan oleh
perawat) dan kolaboratif (yang dilakukan bersama dengan pemberi perawatan lainnya).

Tahap perencanaan berfokus pada memprioritaskan masalah, merumuskan tujuan dan


kriteria hasil, membuat intruksi keperawatan, dan mendokumentasikan rencana asuhan
keperawatan.

Langkah – Langkah Perencanaan

1. Menentukan Prioritas Masalah

Dalam menentukan perencanaan perlu menyusun suatu “sistem” untuk menentukan


diagnosa yang akan di ambil tindakan pertama kali. salah satu sistem yang bisa
digunakan adalah hirarki “ kebutuhan manusia”. Secara realistik,perawat tidak dapat
mengharapkan dapat menyelesaikan semua diagnosa keperawatan dan masalah
kolaboratif yang terjadi kepada sebagian klien sebagai individu,keluarga,dan masyarakat.
Dengan mengidentifikasi prioritas kelompok diagnosa keperawatan dan masalah
kolaboratif, perawat dapat memprioritaskan peralatan yang diperlukan.

2. Menuliskan Kriteria Hasil (OUTCOMES)

Karena kriteria hasil untuk diagnosa keperawatan mewakili status kesehatan klien
yang dapat dicapai atau dipertahankan melalui rencana tindakan keperawatan yang
mandiri,sehingga dapat membedakan antara diagnosa keperawatan dan masalah
kolaboratif. Hasil dari diagnosa keperawatan tidak dapat membantu mengevalusi
efektifitas intervensi keperawatan jika tindakan medis juga diperlukan.

3. Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah desain spesifik interview untuk membantu klien dalam
mencapai kriteria hasil. Rencana tindakan dilaksanakan berdasarkan komponen
penyebab dari diagnosa keperawatan. Oleh karena itu, rencana mendefinisikan suatu
aktifitas yang diperlukan untuk membatasi faktor – faktor pendukung terhadap suatu
permasalahan.

4. Dokumentasi

8
Pada tahap ini proses informasi,penerimaan, pengiriman, dan evaluasi pusat rencana
yang dilaksanakan oleh seorang perawat profesional. Tujuannya untuk mempromosikan
perawatan yang meliputi : perawatan individu, perawat yang kontinu, komunikasi, dan
evaluasi.

d. Implementasi (pelaksanaan) Keperawatan

Dalam situasi klinik,terkadang Anda tidak terlibat langsung dalam perencanaan


asuhan keperawatan. Anda cenderung lebih sering terjun langsung pada thap
implementasi berdasarkan perencanaan yang telah dibuat oleh rekan Anda. Bahkan
terkadang,implementasi sudah dilakukan,sehingga Anda hanya mandapatkan laporan dari
apa yang telah dilakukan.

Sebelum Anda melakukan implementasi keperawatan,maka perlu dilakukan


persiapan yang meliputi alat,klien,serta pengkajian ulang.

Pelaksanaan adalah inisiatif dari rencana tindakan untuk mencapai tujuan yang
spesifik. Tahap pelaksanaan dimulai setelah rencana tindakan disusun dan ditujukan pada
nursing oders untuk membantu klien mencapai tujuan yang diharapkan. Oleh karena itu,
rencana tindakan yang spesifik dilaksanakan untuk meodifikasi faktor – faktor yang
mempengaruhi kesehatan klien.

Tujuan dari pelaksanaan adalah membantu klien dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan,yang mencakup peningkatan kesehatan,pencegahan penyakit,pemulihan
kesehatan,dan memfasilitasi koping. Perencanaan tindakan keperawatan akan dapat
dilaksanakan dengan baik, jika klien mempunyai keinginan untuk berpartisipasi dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan. Selama tahap pelaksanaan,perawat terus melakukan
pengumpulan data dan memilih tindakan perawatan yang paling sesuai denga kebutuhan
klien. Semua tindakan keperawatan dicatat ke dalam format yang telah ditetapkan oleh
institusi.

Tahap Tindakan Perawatan

1. Persiapan
1) Review antisipasi tindakan keperawatan

9
Tindakan keperawatan disusun untuk promosi,mempertahankan dan
memulihkan kesehatan klien.

2) Menganalisa pengetahuan dan ketrampilan yang diperlukan

Perawat harus mengidentifikasi tingkat pengetahuan dan tipe ketrampilan


yang diperlukan untuk tindakan keperawatan. Hal ini akan menentukan siapa
orang yang tepat untuk melakukan tindakan keperawatan.

3) Mengetahui komplikasi yang mungkin timbul

Prosedur tindakan keperawatan mungkin berakibat terjadinya resiko tinggi


kepada klien. Perawat harus menyadari kemungkinan timbulnya komplikasi
sehubungan tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Keadaan yang
demikian ini memungkinkan perawat untuk melakukan pencegahan dan
mengurangi resiko yang timbul.

4) Mempersiapkan peralatan (resources) yang diperlukan

Dalam mempersiapkan tindakan keperawatan, hal – hal yang berhubungan


dengan “tujuan” harus dipertimbangkan. Pertimbangan tersebut meliputi
Waktu,Tenaga (personel),dan Alat.

5) Mempersiapkan lingkungan yang kondusif

Keberhasilan suatu tindakan keperawatan sangat ditentukan oleh perasaan


klien yang aman dan nyaman mencakup komponen fisik dan psikologis.

6) Mengidentifikasi aspek – aspek hukum dan etik

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus memperhatikan unsur – unsur :

a. Hak dan kewajiban klien


b. Hak dan kewajiban perawat atau dokter
c. Kode etik keperawatan
d. Hukum keperawatan.

10
2. Intervensi

Pemenuhan kebutuhan fisik dan emosional adalah bervariasi,tergantung individu


dan masalah yang spesifik. Tetapi ada beberapa komponen yang terlibat dalam
pelaksanaan tindakan keperawatan,yang meliputi pengkajian yang terus
menerus,perencanaan dan pengajaran.

3. Dokumentasi

Pelaksanaan tindakan keperawatan harus diikuti oleh pencatatan yang lengkap


dan akurat terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.

e. Tahapan Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah tahap akhir dari prose keperawatan. Namun,evaluasi dapat


dilakukan pada setiap tahap dari proses keperawatan. Evaluasi mengacu pada
penilaian,tahapan,dan perbaikan. Pada tahap ini perawat menemukan penyebab
mengapa suatu proses keperawatan dapat berhasil atau gagal (Alfaro – LeFevre,1994)

Pada tahap evaluasi ini perawat dapat menemukan reaksi klien terhadap intervensi
keperawatan yang telah diberikan dan menetapkan apakah sasaran dari rencana
keperawatan elah dapat diterima. Perencanaan merupakan dasar yang mendukung
proses evaluasi. Selain itu juga dapat menetapkan kembali informasi baru yang
ditunjukkan oleh klien untuk mengganti atau menghapus diagnosis
keperawatan,tujuan,atau intervensi keperawatan.

f. Dokumentasi Keperawatan

Dokumentasi yaitu setiap penglihatan/bukti fisik dapat berupa tulisan, foto, video
klip, kaset, dan lain – lain, yang telah dilakukan dan dapat dikumpulkan/ dipakai
kembali atau semua data.

Dokumentasi keperawatan adalah metode sistematis untuk mengidentifikasi


masih klien,merencanakan,menimplementasikan strategi pemecahan masalah
mengevaluasi efektifitas dati tindakan keperawatan yang telah diberikan.

11
3. Manfaat Proses Keperawatan

Hal tersebut merupakan kerangka kerja dalam proses keperawatan. Melalui


pendekatan proses keperawatan, perawat dapat :

1. Melakukan pendidikan keperawatan yang konsisten dan sistematis,


2. Meningkatkan kepuasan kerja dan rasa percaya diri,
3. Menimbulkan sikap profesional,
4. Mencegah terjadinya malpraktik dan tindakan ilegal,
5. Bertanggung gugat dan bertanggung jawab.

Manfaat yang didapat klien dari pemberian asuhan keperawatan dengan pendekatan
proses keperawatan adalah :

1. Mendapatkan asuhan keperawatan yang sesuai dengan situasi dan kondisinya


2. Mendapatkan asuhan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan standar
3. Mandapatkan asuhan keperawatan yang berkesinambungan
4. Mendapatkan asuhan keperawatan yang efektif dan efesien dengan partisipasi aktif
dari klien.

4. Perbandingan Metode Ilmiah dan Proses Keperawatan Sebagai Metode


Penyelesaian Masalah Keperawatan.

Setiap tindakan yang rasional selalu disertai dengan keputusan atau pilihan.
Sedangkan setiap pengambilan keputusan dan penyelesaian masalah menuntut kesedian
orang yang terlibat agar mau menerima hal-hal baru dan perbedaan dari kondisi yang ada.
Kesenjangan yang terjadi merupakan masalah yang membutuhkan jawaban serta solusi
secara tepat.
Proses keperawatan adalah, suatu metode yang terorganisir dan sistematis dalam
pemberian asuhan keprawatan kepada klien, yang berfokus pada respon manusia-baik
sebagai individu, keluarga, maupun masyarakat-karena adanya ganguan kesehatan aktual
maupun potensial
Proses keperawatan dilakukan secara sistematis dan ilmiah sesuai dengan kondisi klien,
baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mengacu pada teori dan konsep

12
keperawatan.Proses keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode ilmiah, karena
merupakan suatu upaya untuk melaksakan hal tertentu yang umumnya mencakup
beberapa langkah guna mencapai satu hasil. langkah atau tahapan pada proses perawatan
meliputi pengakjian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan
keperawatan, dan evaluasi.
Salah satu tujuan dari keperawatan adalah menyelesaikan masalah yang dihadapi klien.
Melaui pendekatan proses keperawatan masalah-masalah yang dihadapi dapat
diidentifikasi secara tepat dan keputusan dapat diambil secara akurat.
Perbandingan antara metode ilmiah dan proses keperawatan dapat terlihat dalam tabel
berikut ini:
Metode Ilmiah Proses Keperawatan
Identifikasi Masalah Pengkajian:
Mengumpulkan Data          Pengumpulan data
Merumuskan Masalah          Interpretasi

Menyusun Hipotesis Diagnosa keperawatan


Melakukan Eksperimen Perencanaan
          Penentuan tujuan
 Rencana tindakan
Menguji Kesimpulan dengan Implementasi
Eksperimen
Kesimpulan Evaluasi dan modifikasi
Membuat Laporan Dokumentasi Keperawatan

D. PENUTUP

13
1. Ringkasan
Hubungan Antara Metode ilmiah dengan Proses Keperawatan
Pengertian Penerapan Proses Keperawatan menurut Yura dan Wals (1983) suatu
metode yang sistematis dan ilmiah yang digunakan perawat dalam mencapai atau
mempertahankan bio-psiko-sosio-spiritual yang optimal melalui tahap pengkajian,
identifikasi diagnotis keperawatan, penentuan rencana keperawatan, implementasi
tindakan keperawatan, serta evaluasi.
Sementara menurut Carol V.A (1991) proses keperawatan adalah suatu metode yang
sistematis untuk mengakaji respon manusia terhadap masalah kesehatan dan membuat
rencana keperawatan yang bertujuan mengatasi masalah tesebut. Proses keprawatan
mendokumentasikan kontribusi perawat dalam menggurangi atau mengatasi masalah
kesehatan klien. Berdasarkan Definisi tersebut dapat ditarik suatu kesimpulan terkait
dengan proses keperawatan antara lain;
1. Proses keperawatan merupakan bagian integral dari praktik keperawatan yang
membutuhkan pertimbangan yang matang dalam pengambilan keputusan.
pengambilan keputusan ini harus dilandaskan pengetahuan dan penerapan ilmu
pengetahuan serta prinsip-prinsip Biologis,psikologis, sosial dan spiritual
2. Proses keperawatan adalah, suatu metode yang terorganisir dan sistematis dalam
pemberian asuhan keprawatan kepada klien, yang berfokus pada respon manusia-baik
sebagai individu, keluarga, maupun masyarakat-karena adanya ganguan kesehatan
aktual maupun potensial
3. Proses keperawatan dilakukan secara sistematis dan ilmiah sesuai dengan kondisi
klien, baik dalam keadaan sehat maupun sakit, yang mengacu pada teori dan konsep
keperawatan.
4. Proses keperawatan dikatakan sebagai proses atau metode ilmiah, karena merupakan
suatu upaya untuk melaksakan hal tertentu yang umumnya mencakup beberapa
langkah guna mencapai satu hasil. langkah atau tahapan pada proses perawatan
meliputi pengakjian, diagnosis keperawatan, perencanaan, implementasi tindakan
keperawatan, dan evaluasi

14
Metode ilmiah adalah metode sains yang menggunakan langkah-langkah rasional
dan ilmiah untuk mengungkapkan suatu masalah yang muncul. Oleh karena itu
rancangnglah rencana dengan mendetait dan runtut. Berikut langkah-langkah metode
ilmiah yang berurutan:

a. Merumuskan Masalah

b. Menetapkan Variabel Penelitian

c. Menetapkan Prosedur kerja

d. Mengumpulkan Data

e. Membuat Kesimpulan

f. Kriteria pada Metode Ilmiah

g. Berdasarkan Fakta

h. Bebas dari Prasangka

i. Prinsip Analisa

j. Menggunakan hopotesis

k. Teknik Kuantifikasi

15
2. Pertanyaan dan Jawaban
1. Urutan tahapan metode ilmiah berikut ini yang benar adalah……….
1) Menguji kesimpulan
2) Menyusun hipotesis
3) Mengumpulkan keterangan
4) Merumuskan masalah
5) Menarik kesimpulan
6) Menguji hipotesis
Urutkan tahapan diatas yang baik dan benar !
A. 3 – 4 – 2 – 6 – 5 – 1
B. 3 – 2 – 6 – 4 - 5 – 1
C. 3 – 2 – 5 – 6 – 4 – 1
D. 4 – 3 – 2 – 6 – 5 – 1
E. 4 – 2 - 3 – 6 – 5 – 1
2. Praduga seorang ilmuan terhadap suatu kasus yang didasarkan pada telaah atau
pengumpulan informasi disebut….
A. hipotenusa
B. Sintesa
C. Antitesa
D. Hipotesa
E. Analisa
3. Proses keperawatan harus diterapkan secara sistematis, artinya……
A. Asuhan keperawatan diawali dengan penentuan diagnosa keperawatan
B. Diagnosa keperawatan ditegakkan berdasarkan data hasil kerja
C. Pada setiap akhir asuhan keperawatan harus dilakukan pengkajian
D. Sebelum melaksanakan tindakan harus disusun rencana tindakan
E. Proses keperawatan harus mengenal masalah pasien dan mencarikan alternatif
pemecahan masalah pasien
4. Ciri yang membedakan diagnose keperawatan dengan diagnosa medis, diagnosa
keperawatan…
A. Respon klien
B. Cenderung tetap hingga pasien sembuh
C. Mengarah pada fungsi mandiri perawat
D. Orientasi pada keadaan patologis

16
E. Focus pada pemberian obat
5. Apa perbedaan yang utama antara metode ilmiah dan proses keperawatan
A. Metode ilmiah: dimusnahkan, proses keperawatan: diarsipkan
B. Metode ilmiah: didaur ulang, proses keperawatan: dibuat kerajinan
C. Metode ilmiah: diloak, proses keperawatan: disobek
D. Metode ilmiah: dimusnahkan, proses keperawatan: dibuang
E. Metode ilmiah: dijual, proses keperawatan: dimusnahkan

17
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/11713824/makalah_metode_ilmiah

http://www.ensikloblogia.com/2017/07/langkah-langkah-metode-ilmiah-untuk.html

http://sayogerry.blogspot.com/p/14-hubungan-antara-metode-ilmiah-dengan.html?m=1

https://www.academia.edu/22743778/Nursing_Process_Proses_Keperawatan_

18

Anda mungkin juga menyukai