Laporan Praktikum Pengelolaan Tanah Dan Air
Laporan Praktikum Pengelolaan Tanah Dan Air
Laporan Praktikum Pengelolaan Tanah Dan Air
Disusun Oleh :
A. Pendahuluan
1. Latar Belakang
Saluran irigasi merupakan saluran yang berfungsi mengalirkan air
menuju petak-petak sawah dalam sektor pertanian atau dapat dikatakan
sebagai saluran masuknya air bersih untuk pemenuhan keperluan tertentu.
Biasanya di dalam jaringan irigasi tersebut terdiri dari beberapa saluran
yaitu primer, sekunder dan tersier yang berfungsi untuk mengalirkan air
dari sumber (mata air, sungai, waduk, bendung, dan lainnya) ke saluran
yang lebih kecil yang akhirnya menuju ke petak sawah. Tujuan dari irigasi
ini yaitu guna membasahi tanah untuk menjaga kondisi air dalam tanah
tersedia bagi tanaman. Selain itu, irigasi juga dimanfaatkan sebagai sarana
pemupukan, mengatur suhu tanah, serta mencuci tanah salin.
Kualitas dari saluran irigasi tersebut juga sangat dipengaruhi oleh
kualitas air yang akan dialirkan terutama pada faktor fisik seperti pH, Daya
Hantar Listrik (DHL), warna air dan Total Dissolved Solid (TDS). Air
irigasi yang baik yaitu air yang tidak berwarna atau bening dan tidak
berbau. DHL pada air menunjukkan kemampuan air sebagai penghantar
listrik yang dipengaruhi oleh jumlah ion atau garam yang terlarut dalam
air. TDS menunjukkan adanya kepekatan dalam air irigasi atau adanya
koloid yang berupa senyawa kimia dan bahan lainnya. Sementara pH
menunjukkan derajat keasaman dari air tersebut. Sehingga faktor-faktor
tersebut sangat memengaruhi kualitas air pada saluran irigasi yang
nantinya akan berpengaruh pada pertumbuhan tanaman.
Setiap tanaman memiliki kebutuhan air yang berbeda-beda serta
perlu intensitas penyiraman yang berbeda pula yang tergantung pada
tingkat evapotranspirasi di lahan pertanaman itu sendiri. Tanaman kacang
tanah memiliki kebutuhan air selama pertanaman berkisar 240-400 mm
tergantung pada kondisi iklim, varietas dan teknik budidaya yang
diterapkan. Sementara rata-rata kebutuhan harian kacang tanah yaitu
berkisar 2,6-3,1 mm. Hal ini perlu diperhatikan guna menggantikan
kehilangan air akibat adanya proses evapotranspirasi.
2. Tujuan
Tujuan dari praktikum acara 1 (Kebutuhan Air Tanaman) ini adalah
agar mahasiswa terampil dalam mengelola tanah atau lahan yang berkaitan
dengan kebutuhan air tanaman.
B. Tinjauan Pustaka
E. Penutup
1. Kesimpulan
2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Buge VE, Anni ET, Adeleyda ML. 2017. Masa tanam kacang tanah (Arachis
hypogaea L.) berdasarkan neraca air di Kecamatan Kakas Barat. J Cocos
1(4): 1-9.
Bunganaen W, Ruslan R, Lucya LMR. Efisiensi pengaliran jaringan irigasi
Malaka (studi kasus daerah irigasi Malaka Kiri). J Teknik Sipil 6(1): 23-32.
Darajat AR, Fatchan N, Rachmad J. 2017. Analisis efisiensi saluran irigasi di
daerah irigasi Boro Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah. J Inersia
8(2): 154-166.
Siswoyo H, Slamet IW, Soedarsono. Analisis efisiensi jaringan saluran irigasi D.I
Kabuyutan, (studi kasus: Kabupaten Brebes). J Inovasi dalam
Pengembangan Smartcity 1(1): 237-251.
Suryanti S, Didik I, Putu S et al. 2015. Kebutuhan air, efisiensi penggunaan air
dan ketahanan kekeringan kultivar kedelai. J Agritech 35(1): 114-120.
LAMPIRAN (Logbook)