Perkembangan Novel Di Indonesia

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Asal muasal bahasa itu berasal dari bahasa arab, bahasa pertama yang ditemukan yaitu bahasa

arab, yaaitu alif, ba, ta, tsa, jim, ha, kha, dal, dzal, ra, dll.

Sejarah Novel di Indonesia

Sebelum berdirinya Balai Pustaka pada tahun 1917 memang belum ada ahli yang mencoba
untuk melakukan pengamatan terhadap kesusastraan Indonesia. Meskipun ada tetapi hanya
fokus pada topik tertentu secara spesifik. Setelah dilakukan beberapa penelitian ditemukan
adanya perkembangan novel yang ada di Indonesia dan menemukan beberapa jenis novel
sebagai berikut.

1. Novel perang yang muncul hampir bersamaan dengan novel kemasyarakatan. Novel
kemasyarakatan lebih banyak membahas tentang kehilangan pimpinan, kemiskinan,
krisis moral, hingga kehidupan rumah tangga. Sedangkan pada novel perang lebih
membahas tentang persoalan dalam perang dunia kedua.
2. Novel politik tentunya membahas berbagai hal tentang dunia politik mulai dari tokoh-
tokohnya, pergerakan politik, hingga berbagai corak politik yang ada di Indonesia.
3. Novel sejarah juga masih berkaitan dengan novel politik. Banyak penulis novel
sejarah ini adalah seorang pengarang veteran yaitu Harun Aminurrashid. Beberapa
karya yang dihasilkannya adalah Simpang Perinang, Wan Derusi, Gugur di Lembah
Kinabalu, dan Tun Mandak.

Hingga kini novel yang berkembang di Indonesia memang mengalami perubahan yang luar
biasa. Apalagi dalam dunia sastra sendiri juga sudah mengalami berbagai perubahan dan
perkembangan. Semakin banyak penulis muda yang juga memiliki karya luar biasa untuk
dinikmati para pembacanya. Apakah Anda akan menjadi bagian dari sejarah novel dengan
mulai berkarya?

Perkembangan Novel di Indonesia


Perjalanan novel di Indonesia dimulai semenjak era balai pustaka. Pada era balai
pustaka yaitu sekitar tahun 1920-an, novel saat itu identik dengan Marah Rusli dengan Siti
Nurbayanya. Kemudian novelis dan sastrawan lainnya pun bermunculan seperti Sutan Takdir
Alisahbana, Cahiril Anwar (bidang puisi) dan lain sebagainya. Seperti halnya puisi, prosa
juga memiliki dua kategori yaitu prosa lama dan prosa baru. Prosa lama bersifat anonim
seperti dongeng, fabel, hikayat, sage. Sedangkan prosa baru diukur sesuai dengan panjang
pendeknya yaitu cerpen untuk cerita pendek dan novel untuk cerita yang panjang.
Prosa Indonesia baru atau novel muncul pada tahun 1920-an. Saat itu novel yang menjadi
monumental adalah novel Siti Nurbaya karya Marah Rusli. Kemudian pada era pujangga baru
muncul novelis Sutan Takdir Alisabana dengan roman yang berjudul Layar Terkembang.
Lalu menjelang tahun kemerdekaan muncul juga Armin Pane yang menulis novel dengan
judul Belanggu.

Pada tahun 1949 muncul novel yang berjudul Atheis karya Achdiat Karta Miharja. Novel ini
termasuk novel yang berhasil diterima oleh kalangan masyarakat dengan mengangkat tema
keagamaan. Kemudian pada tahun 1968 muncul novel yang berjudul Merahnya Merah karya
Iwan Simatupang. Novel ini juga berhasil menarik masyarakat penikmat sastra karena
novelnya yang absurd terutama dalam gaya berceritanya. Pada tahun 1982 muncul novel
karya Akhmad Tohari dengan judul Ronggeng Dukuh Paruk yang sukses di dunia novel
indoensia dengan mengangkat tema daerah. Setelah itu masuk pada tahun millennium, yaitu
tahun 2000 ke atas, muncul pula novel-novel Indonesia dan sampai sekarang terus
berkembang hingga eranya Andrea Hirata dan A Fuadi. Perkembangan novel di Indonesia
tentulah sangat panjang jika dijabarkan. Perkembangan novel-novel di Indonesia tidak lepas
dari faktor budaya yang melekat saat itu, kemudian faktor sosial masyarakatnya juga menjadi
faktor perkembangan novel di indoesia dari era pujangga baru hingga saat ini.

Anda mungkin juga menyukai