Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan intra natal pada persalinan normal. Ringkasannya adalah: (1) menjelaskan tahapan dan mekanisme persalinan normal, (2) menguraikan pengkajian keperawatan yang dilakukan pada kala I dan II persalinan, dan (3) memberikan konsep dasar medik mengenai persalinan seperti definisi, etiologi, tanda-tanda, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
186 tayangan19 halaman
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan intra natal pada persalinan normal. Ringkasannya adalah: (1) menjelaskan tahapan dan mekanisme persalinan normal, (2) menguraikan pengkajian keperawatan yang dilakukan pada kala I dan II persalinan, dan (3) memberikan konsep dasar medik mengenai persalinan seperti definisi, etiologi, tanda-tanda, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan intra natal pada persalinan normal. Ringkasannya adalah: (1) menjelaskan tahapan dan mekanisme persalinan normal, (2) menguraikan pengkajian keperawatan yang dilakukan pada kala I dan II persalinan, dan (3) memberikan konsep dasar medik mengenai persalinan seperti definisi, etiologi, tanda-tanda, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai asuhan keperawatan intra natal pada persalinan normal. Ringkasannya adalah: (1) menjelaskan tahapan dan mekanisme persalinan normal, (2) menguraikan pengkajian keperawatan yang dilakukan pada kala I dan II persalinan, dan (3) memberikan konsep dasar medik mengenai persalinan seperti definisi, etiologi, tanda-tanda, dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Unduh sebagai PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 19
TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN INTRA NATAL CARE
NAMA KELOMPOK :
MULYA KURNIA (NS2014901104)
PROGRAM STUDI NERS
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN STELLA MARI MAKASSAR 2020/2021 Konsep Dasar Medis A. Pengertian Persalinan adalah proses dimana bayi, plasenta dan selaput ketuban keluar dari rahim ibu. Persalinan dianggap normal jika proses yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (setelah 37 minggu) tanpa disertai penyulit. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup kedunia luar dari rahim melalui jalan lahir / dengan jalan lain. B. Etiologi Teori penyebab persalinan Penyebab terjadinya persalinan adalah : 1. Teori penurunan hormon 1 – 2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon progesteron dan esterogen. Progesteron bekerja sebagai penenang otot– otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun. 2. Teori prostaglandine. Adanya prostaglandine yang dihasilkan oleh desidua merangsang terjadinya kontraksi yang menyebabkan peristiwa persalinan. 3. Teori oksitosin. Pelepasan prostaglandine ini disertai dengan pelepasan oksitosin dari glandula pituitaria posterior. Dilatasi segmen uterus bagian bawah pada akhir kehamilan juga dipercaya merangsang pelepasan oksitosin yang dapat merangsang kontraksi uterus. 4. Teori distensi rahim. Pembesaran dan perenggangann rahim oleh isi rahim yang semakin membesar menyebabkan terjadinya iskemia otot rahim sehingga sirkulasi utero plasenta terganggu dan menyebabkan terjadinya peristiwa persalinan C. Tanda-tanda terjadinya persalinan a. Lightening / settling / dropping yaitu kepala turun memasuki pintu atas panggul. Pada primigravida terjadi saat 4–6 minggu terakhir kehamilan, sedangkan pada multigravida terjadi saat partus mulai.
b. Perut kelihatan lebih melebar, fundus uteri turun.
c. Perasaan sering atau susah kencing (polakisuria), karena kandung kemih tertekan oleh bagian terbawah janin. d. Perasaan sakit perut dan dipinggang karena kontraksi lemah dari uterus. e. Serviks menjadi lebih lembek dan mulai mendatar, sekresinyapun akan bertambah bisa bercampur darah f. Terjadinya his persalinan yang bersifat : 1. Pinggang terasa sakit dan menjalar kedepan. 2. sifatnya teratur, interval semakin pendek dan kekuatanya semakin besar. 3. semakin ibu beraktivitas kekuatan his akan semakin besar. g. Pengeluaran lendir dan darah (bloody show) yang lebih banyak karena robekan kecil pada serviks. h. Pengeluaran cairan yang terjadi pada beberapa kasus ketuban pecah, dan dengan pecahnya ketuban diharapkan persalinan berlangsung dalam waktu 24 jam kemudian. i. Pada pemeriksaan dalam serviks telah mendatar dan pembukaan telah ada Mekanisme persalinan Posisi dorso ketika janin bereaksi dalam persentase vertes setelah gerakan tersebut 1. Egament Ketika diameter hiperaktal kepala janin telah melalui pintu atas panggul 2. Penurunan kepala Penurunan kepala lengkap terjadi selama persalinan. Oleh karena itu keduanya diperlukan untuk terjadi bersama dengan mekanisme lainnya. 3. Fleksi rotasi Interna Hal yang sangat penting untuk penurunan lebih lanjut. Melalui penurunan ini diameter sub. Oksipital laregimatika yang lebih kecil digantikan dengan diameter kepala janin tidak dalam keadaan fleksi sempurna atau tidak dalam keadaan beberapa derajat eksterm 4. Rotasi interna Diameter anteroposterior/kepala janin sejajar dengan diameter anteroposterior pelvis ibu 5. Kepala dipegang dengan sedemikian rupa sehingga dengan kedua tangan menarik ruam untuk melahirkan bahu depan, ditarik ke arah atas untuk melahirkan bahu belakang, setelah kedua tangan lahir ketiak dinaikkan untuk melahirkan sisa badan bayi. 6. Setelah bayi lahir, seluruh jalan napas dibersihkan dengan menghisap lendir sehingga bayi bisa bernapas dengan baik dan menangis 7. Pemotongan tali pusat 8. Bayi diserahkan kepada petugas untuk dirawat sebagaimana mestinya 9. Sementara menunggu pelepasan plasenta dapat dilakukan katerisasi kandung kemih dan menjahit luka spontan. Fase persalinan a. Kala I (pembukaan serviks). Kala I berlangsung antara pembukaan nol sampai pembukaan lengkap (10 cm), terdapat 2 fase pada kala I yaitu: 1. Fase laten. Tahap awal persalinan ini dimulai begitu sudah ada pembukaan leher rahim. His mulai teratur, muncul rasa sakit yang perlahan makin nyeri dan sering serta makin lama, sejak pembukaan 0cm–3cm umumnya berjalan lambat. Fase laten terjadi ± 8 jam 2. Fase aktif Pada fase ini tahap awal pembukaan 4 cm – 10 cm. Pada fase ini bagian terendah bayi (biasanya kepala) mulai turun kepanggul dan ibu mulai merasakan desakan untuk mengejan. Fase ini dibagi menjadi 3 sub fase: 1) Fase akseleratif (pembukaan menjadi 4 cm). 2) Fase dilatasi maksimal (pembukaan menjadi 9 cm). 3) Fase deselerasi (pembukaan menjadi 10 cm) b. Kala II (Pengeluaran janin) Pada kala ini his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama ± 2 – 3 menit sekali. Kepala janin mulai turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot–otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rectum ibu merasa seperti mau BAB dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka dan perineum meregang. Pada ibu primigravida dianjurkan melakukan episiotomi agar tidak terjadi robekan (rupture uteri). Dengan his mengejan yang terpimpin akan lahirlah kepala diikuti oleh seluruh badan janin. Kala II pada primigravida terjadi selama ± 1½ - 2 jam, sedangkan pada multigravida ± ½ - 1 jam. c. Kala III (Pengeluaran plasenta) Pada kala ini uterus akan teraba keras dengan tinggi fundus uteri setinggi pusat. 5 – 30 menit setelah bayi lahir rahim akan berkotraksi dan ibu akan merasakan sakit, rasa sakit ini menandakan lepasnya plasenta dari perlekatanya dirahim. Dalam waktu 1 – 5 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong kedalam vagina dan akan keluar dengan spontan atau dengan sedikit dorongan dari atas simfisis pubis atau fundus uteri. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah ± 100 – 200 cc. Setelah itu plasenta akan diperiksa guna memastikan apakah plasenta sudah lengkap (jika masih ada jaringan plasenta yang tertinggal dalam rahim dapat terjadi perdarahan). Pada primigravida kala III terjadi ±½ jam, pada multigravida ±¼ jam. d. Kala IV (Pengawasan) Dilakukan selama 1 – 2 jam setelah persalinan dan pengeluaran plasenta. Tujuanya adalah untuk mengawasi kondisi ibu terutama terhadap bahaya pendarahan post partum. Lama proses persalinan pada primigravida 14,5 jam, sedangkan pada multigravida 7,5 jam. Faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan a. Power (kekuatan yang mendorong janin keluar). Power pertama pada persalinan adalah kekuatan yang dihasilkan kontraksi otot rahim yang terjadi diluar kesadaran. Power terdiri dari 2 faktor, yaitu : 1. His (kontraksi otot rahim pada persalinan). 2. Tenaga mengejan. Adanya kontraksi otot dinding perut maka menyebabkan peningkatan tekanan intra abdominal (serupa tenaga mengejan sewaktu BAB namun lebih kuat). Setelah kepala sampai pada dasar panggul timbul suatu reflek pasien menutup glotisnya, mengkontraksikan otot–otot perutnya dan menekan diafragma kebawah. Hal ini berhasil bila pembukaan sudah lengkap dan efektif sewaktu ada kontraksi. b. Passage (jalan lahir). Meliputi jalan lahir keras (rongga pelvis) dan jalan lahir lunak (serviks dan vagina). c. Passanger (janin). Letak janin yaitu hubungan antara sumbu panjang ibu dan sumbu panjang janin, dimana janin bisa melintang atau memanjang. Presentasi yaitu bagian terendah janin yang berada di pintu atas panggul yang dapat berupa kepala, bokong, bahu atau muka. d. Psikologi. Apabila ibu hamil mengalami stress psikologis, janin dan ibu akan mengalami kondisi yang tidak baik, karena saat stress dapat menyebabkan disekresinya epineprin yang dapat menghambat aktifitas miometrial sehingga mengakibatkan tidak terkoordinasinya aktivitas uterus. Agar tidak terjadi hal tersebut sang calon ibu harus diberikan support dan dukungan, karena berdasarkan penelitian bahwa support emosional dan fisik mempunyai hubungan signifikan dalam mempercepat persalinan. D. Pemeriksaan penunjang 1. Leukosit Nilai total saat tidak hamil 4.500-10.000/mm³. Saat hamil 5.500-15.000/mm³. Apabila terjadi peningkatan jumlah menandakan adanya infeksi. 2. Hemoglobin dan hematocrit Mengukur konsentrasi sel-sel darah dan menggambarkan kehilangan darah dan anemia. Nilai normal Hb (12-16 g/dl) dan Ht (42-47%).
Konsep Dasar Keperawatan
A. Pengkajian Adapun pengkajian khusus dari Asuhan keperawatan Intra natal care (INC), sebagai berikut; 1) Kala I a) Integritas Ego Klien tampak cemas/tenang b) Nyeru atau tidaknyamanan Kontraksi reguler, terjadi peningkatan frekuensi durasi atau keparahan c) Seksualitas Serviks dilatasi 0-4 cm mungkin ada lencir merah mudah kecoklatan, atau terdiri flek lendir 2) Kala II a) Aktivitas/ istirahat Melaporkan keletihan, melaporkan ketidakmampuan dengan sendiri/teknik relaksasi, lingkaran hitam dibawah mata b) Sirkulasi Tekanan darah meningkat 5-10 mmHg c) Intergitas Ego Dapat merasakan kehilangan kontrol/sebaliknya d) Eliminasi Keinginan untuk defekasi, kemungkinan terjadi distensi kandung kemih e) Nyeri/ ketidaknyamanan Dapat merintih, menangis selama kontraksi, melaporkan rasa terbakar, kaki dapt gemeter selama upaya persalinan,kontraksi uterus kuat terjdi 1,3- 2 menit f) Pernapsan Peningkatan frekuensi pernapasan g) Reprodukasi Serviks dilatasi penuh (10 cm), peningkatan perdarahan pervagina, membran mungkin rupture bila masih utu, peningkatan pengeluara cairan amoion selama kontraksi 3) Kala III a) Aktifitas/istirahat Klien tampak senang dan keletihan b) Sirkulasi Teknan darah meningkat saat curah jantung meningkat dan kembali normal dengan cepat, hipotensi akibat analgetik dan anastesi, nadi membaik c) Seksualitas Darah berwarna hitam dari vagina terjadi saat plasenta lepas, tali pusat memnjang pada vagina 4) Kala IV a) Aktivitas Dapat tampak berenergi atau kelelahan b) Sirkulasi Nadi biasanya lamabt sampai (50-70x/m) TD bervariasi mungkin lebih rendah pada respon terhadap analgesik/anastesi, atau meningkat pada respon pemberian oksitosin atau tidak, edema, kehilangan darah selama persalinan 400-500 cc untuk kelahiran pervagina 600-800 ml untuk kelahiran sc c) Integritas Ego Kecewa, rasa takuut mengenai kondisi bayi, bahagia d) Eliminasi Hemoroid, kadnung kemih, terada diatas simfisis pubis e) Mekanisme cairan Mengeluh haus dan lapar f) Neurosensori Sensasi dan gerakan ekstremitas bawah menurun pada adanya anastesi spinal g) Nyeri/ ketidaknyamanan Melaporkan nyeri, misalnya oleh karena traua jaringan atau perbaikan episiotomi, knadung kemih penuh, perasaan dingin atai otot tremor h) Keamanan Peningkatan suhu tubuh i) Seksualitas Fundus keras konraksi pada garid tengha terselatk setinggi umbulikus,edema, okimosisi, strie mungkin pada abdomen, paha dan payudara B. Diagnosa keperawatan Kala I: 1. Kesiapan persalinan (D.0070) 2. Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks (D.0079) 3. Keletihan b/d kondisi fisiologis (kehamilan) 4. Ansietas b/d krisis situasional (D.0080) 5. Risiko perdarahan dengan faktor risiko faktor risiko komplikasi pasca persalinan (mis. atonio uterus, retensi plasenta) (D.0012) 6. Risiko ketidakseimbangan cairan dengan faktor risiko trauma/perdarahan (D.0036) Kala II: 1. Keletihan b/d kondisi fisiologis (kehamilan) 2. Nyeri melahirkan b/d pengeluaran janin (D.0079) 3. Risiko infeksi dengan faktor risiko ketidakedekiatan pertahan tubuh primer: kerusakan integritas kulit (D.0142) 4. Gangguan integritas kulit/jaringan b/d perubahan sirkulasi(D.0192) Kala III 1. Risiko cedera pada ibu dengan faktor risiko persalinan lama kal I,II,III (D.0137) 2. Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks (D.0079) 3. Hipovolemia dengan faktor risiko kehilangan cairan secara aktif (D.0023) Kala IV: 1. Risiko cedera pada ibu dengan faktor risiko persalinan lama kal I,II,III (D.0137 2. Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks (D.0079) 3. Hipovolemia dengan faktor risiko kehilangan cairan secara aktif (D.0023) 4. Risiko perdarahan dengan faktor risiko faktor risiko komplikasi pasca persalinan (mis. atonio uterus, retensi plasenta) (D.0012 C. Intervensi keperawatan Kala I 1. Kesiapan persalinan (D.0070) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka Status antepartum pasien membaik : (l.07059) dan tingkat pengetahuan meningkat (L.12111) Perilaku sesuai anjuran meningkat SIKI : Edukasi persalinaan :(I.12437) 1. Identifikasi pemahaman ibu tetang persalinan 2. Berikan kesempatan untuk betanya 3. Jelaskan metode persalinan yang ibu inginkan 4. Ajarkn teknik relakasasi untuk meredahkan kecemasan dan ketidaknyamanan persalinan 5. Kolaborasi pemberian obat sesuai kebutuhan pasien 2. Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks (D.0079) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka status intrapartum membaik, dengan kriteria hasil: a. Perdarahan vagina menurun b. Nyeri dengan kontraksi menurun c. Frekuensi kontraksi uterus membaik SIKI: Manajemen nyeri (I.08238) a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri b. Identifikasi skala nyeri c. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri d. Jelaskan strategi meredakan nyeri e. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Perawatan kenyamanan (I.08245) a. Identifikasi gejala tidak menyenangkan (misalnya nyeri, gatal, sesak) b. Berikan posisi yang nyaman c. Berikan kompres dingin dan hangat d. Berikan pijatan e. Dukung keluarga dan pengasuh terliabt dalam terapi/pengobatan f. Ajarkan latihan pernapsan g. Kolaborasi dnegan pemberian obat 3. Keletihan b/d kondisi fisiologis (kehamilan) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat keletihan menurun, dengan kriteria hasil: a. Tenaga meningkat b. Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat SIKI:. Manajemen energi (I.05178) a. Monitor kelelahan fisik dan emosional b. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus c. Anjurkan tirah baring d. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan. 4. Ansietas b/d krisis situasional (D.0080) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat ansietas menurun dan harga diri meningkat, dengan kriteria hasil: a. Verbalisasi khawatir akibat kondisi yang dihadapi menurun b. Perilaku gelisah menurun SIKI : Dukungan emosional (I.09256) a. Identifikasi fungsi marah, frutasi dan amuk bagi pasien b. Fasilitasi untuk mengungkapkan perasaan cemas, marah, atau sedih c. Lakukan sentuhan untuk memberikan dukungan (merangkul, menepuk- nepuk). d. Tetap bersama psaien dan pastikan keamanan selama ansietas, jika perlu e. Rujuk untuk konseling, jika perlu Terapi relaksasi (I.09326) a. Monitor respon pasien terhadap terapi relaksasi b. Ciptakan lingkungan tenang dan tanpa gangguan dengan pencahayaan dan suhu ruang nyaman, jika memungkinkan. c. Anjurkan posisi yang nyaman d. Demontrasikan dan latih teknik relaksasi (misal. napas dalam, peregangan atau imajinasi terbimbing). 5. Risiko perdarahan dengan faktor risiko komplikasi pasca persalinan (mis. atonio uterus, retensi plasenta) (D.0012) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat perdarahan menurun, dengan kriteria hasil: a. Perdarahan vagina menurun b. Haemoglobin dan hematokir meningkat SIKI: Pencegahan perdarahan (I.02067) a. Monitor tanda dan gejala perdaraha b. Monitor nilai hematokrit/haemoglobin sebelum dan setelah kehilangandarah c. Monitor tanda-tamda vital ortostatik d. Pertahankan bed rest selama perdarahan e. Hindari pengukuran suhu rektal f. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan g. Kolaborasi pemberian produk darah Perawatan persalinan (I.07227) a. Identifikasi kondisi persalinan b. Monitor kondisi fisik dan psikologis pasien c. Monitor kesejahteraan janin (gerak janin 10x dalam 12 jam) secara berkelanjutan (DJJ dan volume air ketuban). d. Monitor tanda-tanda persalinan e. Monitor tingkat nyeri selama persalinan f. Berikan metode alternative penghilang rasa sakit (pijat, aromaterapi, hypnosis) g. Jelaskan prosedur pertolongan persalinan h. Ajarkan teknik relaksasi i. Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan j. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan. 6. Risiko ketidakseimbangan cairan dengan faktor risiko trauma/perdarahan (D.0036) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka keseimbangan cairan membaik, dengan kriteria hasil: a. Asupan cairan meningkat b. Dehidrasi menurun c. Membrane mukosa membaik SIKI: Manajemen cairan (I.03098) a. Monitor status hidrasi (frekuensi nadi, kekuatan nadi, akral, pengisian kapiler, kelembapan mukosa, turgor kulit, tekanan darah). b. Monitor status hemodinamik c. Catat intake-output dan hitung balance cairan 24 jam d. Berikan asupan cairan, sesuai kebutuhan e. Berikan cairan intravena, jika perlu f. Kolaborasi pemberian diuretic, jika perlu Kala II: 1. Keletihan b/d kondisi fisiologis (kehamilan) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat keletihan menurun, dengan kriteria hasil: a. Tenaga meningkat b. Kemampuan melakukan aktivitas rutin meningkat SIKI:. Manajemen energi (I.05178) a. Monitor kelelahan fisik dan emosional b. Sediakan lingkungan yang nyaman dan rendah stimulus c. Anjurkan tirah baring d. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang cara meningkatkan asupan makanan. 2. Nyeri melahirkan b/d pengeluaran janin (D.0079) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka status intrapartum membaik, dengan kriteria hasil: a. Perdarahan vagina menurun b. Nyeri dengan kontraksi menurun c. Frekuensi kontraksi uterus membaik SIKI: Manajemen nyeri (I.08238) a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri b. Identifikasi skala nyeri c. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri d. Jelaskan strategi meredakan nyeri e. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Perawatan kenyamanan (I.08245) a. Identifikasi gejala tidak menyenangkan (misalnya nyeri, gatal, sesak) b. Berikan posisi yang nyaman c. Berikan kompres dingin dan hangat d. Berikan pijatan e. Dukung keluarga dan pengasuh terliabt dalam terapi/pengobatan f. Ajarkan latihan pernapsan g. Kolaborasi dnegan pemberian obat 3. Risiko infeksi dengan faktor risiko ketidakedekiatan pertahan tubuh primer: kerusakan integritas kulit (D.0142) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat infeksi menurun, dengan kriteria hasil: a. Demam menurun b. Kemerahan menurun c. Nyeri menurun SIKI: Pencegahan perineum (I.07226) a. Inspeksi insisi atau ribekan perineum b. Fasilitasi dalam membersihkan perineum c. Berikan posisi yang nyaman d. Ajarkan pasien dan keluarga mengobservasi tanda abnormal pada perineum (mis. Infeksi, kemerahan, pengeluaran cairan abnormal) e. Kolaborasi pemberian analgesik, jika perlu 4. Gangguan integritas kulit/jaringan b/d perubahan sirkulasi(D.0192) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka integritas kulit dan jaringan meningkat, dengan kriteria hasil: a. Kerusakan jaringan menurun b. Kerusakan lapisan kulit menurun c. Nyeri menurun SIKI: Perawatan luka (I.06202) a. Monitor karakteristik luka b. Monitor tanda-tanda infeksi c. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka d. Jadwalkan perubahan posisi setiap 2 jam atau sesuai kondisi pasien e. Berikan suplemen vitamin dan mineral (vitamin A, vitamin C, zinc, asam amino), sesuai indikasi. f. Jelaskan tanda dan gejala infeksi g. Anjrukan mengkonsumsi makanan tinggi kalori dan protein h. Kolaborasi pemberian antibiotic, jika perlu. Kala III 1. Risiko cedera pada ibu dengan faktor risiko persalinan lama kal I,II,III (D.0137) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat cedera menurun, dengan kriteria hasil: a. Perdarahan menurun b. Ketegangan otot menurun SIKI: Perawatan persalinan risiko tinggi (I.07228) a. Identifikasi kondisi umum pasien b. Monitor tanda-tanda vital c. Monitor denyut jantung janin d. Siapkan peralatan yang sesuai termasuk monitor janin, ultrasound, mesin anastesi, persediaan resusitasi neonatal, forceps, dan penghangat bayi ekstra). e. Dukung orang terdekat mendampingi pasien f. Dokumentasikan prosedur g. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan h. Kolaborasi pemberian anastesi maternal, sesuai kebutuhan. 2. Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks (D.0079) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka status intrapartum membaik, dengan kriteria hasil: d. Perdarahan vagina menurun e. Nyeri dengan kontraksi menurun f. Frekuensi kontraksi uterus membaik SIKI: Manajemen nyeri (I.08238) f. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri g. Identifikasi skala nyeri h. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri i. Jelaskan strategi meredakan nyeri j. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Perawatan kenyamanan (I.08245) h. Identifikasi gejala tidak menyenangkan (misalnya nyeri, gatal, sesak) i. Berikan posisi yang nyaman j. Berikan kompres dingin dan hangat k. Berikan pijatan l. Dukung keluarga dan pengasuh terliabt dalam terapi/pengobatan m. Ajarkan latihan pernapsan n. Kolaborasi dnegan pemberian obat 3. Hipovolemia dengan faktor risiko kehilangan cairan secara aktif (D.0023) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka status cairan membaik, dengan kriteria hasil: a. Turgor kulit meningkat b. Output urine meningkat c. Membran mukosa membaik SIKI: Manajemen hipovolemia (I.03116) a. Periksa tanda dan gejala hipovolemia b. Monitor intake dan output cairan c. Hitung kebutuhan cairan d. Berikan asupan cairan oral e. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral f. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (NaCL, RL) g. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (glukosa 2,5%, NaCL 0,4%) h. Kolaborasi pemberian produk darah Kala IV: 1. Hipovolemia dengan faktor risiko kehilangan cairan secara aktif (D.0023) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka status cairan membaik, dengan kriteria hasil: a. Turgor kulit meningkat b. Output urine meningkat c. Membran mukosa membaik SIKI: Manajemen hipovolemia (I.03116) a. Periksa tanda dan gejala hipovolemia b. Monitor intake dan output cairan c. Hitung kebutuhan cairan d. Berikan asupan cairan oral e. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral f. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis (NaCL, RL) g. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (glukosa 2,5%, NaCL 0,4%) h. Kolaborasi pemberian produk darah 2. Risiko cedera pada ibu dengan faktor risiko persalinan lama kal I,II,III SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat cedera menurun, dengan kriteria hasil: a. Perdarahan menurun b. Ketegangan otot menurun SIKI: Perawatan persalinan risiko tinggi (I.07228) a. Identifikasi kondisi umum pasien b. Monitor tanda-tanda vital c. Monitor denyut jantung janin d. Siapkan peralatan yang sesuai termasuk monitor janin, ultrasound, mesin anastesi, persediaan resusitasi neonatal, forceps, dan penghangat bayi ekstra). e. Dukung orang terdekat mendampingi pasien f. Dokumentasikan prosedur g. Jelaskan prosedur tindakan yang akan dilakukan h. Kolaborasi pemberian anastesi maternal, sesuai kebutuhan. 3. Nyeri melahirkan b/d dilatasi serviks (D.0079) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka status intrapartum membaik, dengan kriteria hasil: a. Perdarahan vagina menurun b. Nyeri dengan kontraksi menurun c. Frekuensi kontraksi uterus membaik SIKI: Manajemen nyeri (I.08238) a. Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, intensitas nyeri b. Identifikasi skala nyeri c. Berikan teknik nonfarmakologis untuk mengurangi rasa nyeri d. Jelaskan strategi meredakan nyeri e. Kolaborasi pemberian analgetik, jika perlu Perawatan kenyamanan (I.08245) a. Identifikasi gejala tidak menyenangkan (misalnya nyeri, gatal, sesak) b. Berikan posisi yang nyaman c. Berikan kompres dingin dan hangat d. Berikan pijatan e. Dukung keluarga dan pengasuh terliabt dalam terapi/pengobatan f. Ajarkan latihan pernapsan g. Kolaborasi dnegan pemberian obat 7. Risiko perdarahan dengan faktor risiko komplikasi pasca persalinan (mis. atonio uterus, retensi plasenta) (D.0012) SLKI: Setelah dilakukan tindakan keperawatan ..x.. jam maka tingkat perdarahan menurun, dengan kriteria hasil: a. Perdarahan vagina menurun b. Haemoglobin dan hematokir meningkat SIKI: Pencegahan perdarahan (I.02067) a. Monitor tanda dan gejala perdaraha b. Monitor nilai hematokrit/haemoglobin sebelum dan setelah kehilangandarah c. Monitor tanda-tamda vital ortostatik d. Pertahankan bed rest selama perdarahan e. Hindari pengukuran suhu rektal f. Jelaskan tanda dan gejala perdarahan g. Kolaborasi pemberian produk darah Perawatan persalinan (I.07227) a. Identifikasi kondisi persalinan b. Monitor kondisi fisik dan psikologis pasien c. Monitor kesejahteraan janin (gerak janin 10x dalam 12 jam) secara berkelanjutan (DJJ dan volume air ketuban). d. Monitor tanda-tanda persalinan e. Monitor tingkat nyeri selama persalinan f. Berikan metode alternative penghilang rasa sakit (pijat, aromaterapi, hypnosis) g. Jelaskan prosedur pertolongan persalinan h. Ajarkan teknik relaksasi i. Ajarkan ibu cara mengenali tanda-tanda persalinan j. Ajarkan ibu mengenali tanda bahaya persalinan. DAFTAR PUSTAKA
Fatmawati, W. P. (2010). Asuhan Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.
Padila. (2014). Buku Ajar Keperawatan Maternitas. Yogyakarta: Nuha Medika.