Tugas KLP RMK AKUNTANSI KEUANGAN CHAPTER 5

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Tugas Akuntansi Keuangan 1

Nama Anggota Kelompok:


1. Moh. Gofaldi (A031191138)
2. Akhmad Qusyairi Amiruddin (A031191167)
3. Ahmad Nurul Fitrah (A031191062)
4. Muh. Syukur (A031191077)
5. Muhammad Ihsan Suharman (A031191061)

CHAPTER 5
LAPORAN POSISI KEUANGAN DAN LAPORAN ARUS KAS

A. LAPORAN POSISI KEUANGAN


Laporan posisi keuangan (statementoffinancialposition) juga disebut sebagai neraca
saldo (balancesheet), melaporkan aset, liabilitas dan ekuitas perusahaan pada tanggal tertentu.
Laporan keuangan ini memberikan informasi tentang sifat dan jumlah investasi dalam sumber
daya perusahaan, kewajiban kepada kreditor dan ekuitas atas sumber daya neto. Oleh karena itu,
laporan ini membantu dalam memprediksi jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas masa
depan.
1. Kegunaan Laporan Posisi Keuangan
Dengan memberikan informasi tentang aset, liabilitas dan ekuitas, laporan posisi
keuangan memberikan dasar untuk menghitung tingkat imbal hasil (rateofreturn) dan
mengevaluasi struktur modal perusahaan. Analisis neraca saldo digunakan untuk menilai
likuiditas, solvabilitas dan fleksibilitas keuangan.
a. Likuiditas (liquidity) menggambarkan jumlah waktu yang diharapkan berlalu sampai
aset direalisasikan atau dikonversi menjadi uang tunai atau sampai liabilitas yang
harus dibayar jatuh tempo (seberapa cepat aset dapat dikonversi ke uang tunai). Secara
umum, semakin besar likuiditas suatu perusahaan, maka semakin rendah risiko
kegagalannya.
b. Solvabilitas (solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar utang
pada saat jatuh tempo. Misalnya, ketika perusahaan memiliki tingkat utang jangka
panjang yang tinggi dibandingkan utang terhadap aset, maka perusahaan memiliki
solvabilitas yang lebih rendah dibandingkan perusahaan sejenis dengan tingkat utang
jangka panjang yang rendah. Mengapa? Karena perusahaan akan membutuhkan lebih
banyak aset untuk memenuhi kewajiban tetap (pembayaran bunga dan pokok).
c. Fleksibilitas keuangan (financialflexibility) mengukur kemampuan suatu perusahaan
mengambil tindakan efektif untuk mengubah jumlah dan waktu arus kas sehingga
dapat merespons kebutuhan dan peluang tak terduga. Hal ini dipengaruhi oleh
likuiditas dan solvabilitas. Umumnya, semakin besar fleksibilitas keuangan suatu
perusahaan, semakin rendah risiko kegagalannya.

2. Batasan Laporan Posisi Keuangan


a. Laporan posisi keuangan pada umumnya tidak mencerminkan nilai wajar karena
akuntan menggunakan dasar biaya historis dalam menilai dan melaporkan sebagian
besar aset dan liabilitas.
b. Perusahaan harus menggunakan penilaian dan estimasi untuk menentukan jumlah
tertentu, seperti kolektibilitas piutang dan umur manfaat aset berwujud dan tak
berwujud jangka panjang.
c. Laporan posisi keuangan tidak memasukkan pos-pos yang memiliki nilai keuangan
untuk bisnis, tetapi tidak dapat dicatat secara objektif, seperti sumber daya manusia,
basis pelanggan, dan reputasi.

3. Klasifikasi dalam Laporan Posisi Keuangan


Unsur-unsur laporan posisi keuangan adalah aset, liabilitas dan ekuitas. Aset adalah
sumber daya yang diharapkan akan memberikan manfaat ekonomis di masa depan. Sementara
liabilitas adalah kewajiban yang timbul dari peristiwa masa lalu, penyelesaiannya diperkirakan
mengakibatkan arus keluar dari aset. Adapun ekuitas adalah hak residual atas aset entitas setelah
dikurangi semua liabilitas.
a. Aset Lancar (currentasssets) adalah kas dan aset lain yang diharapkan dapat
dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi dalam satu tahun atau satu periode.
Lima item utama dari aset lancar adalah persediaan/peralatan, piutang, biaya dibayar
di muka, investasi jangka pendek, serta kas dan setara kas. Umumnya, jika perusahaan
mengharapkan untuk mengonversi aset menjadi kas atau menggunakannya untuk
membayar liabilitas jangka pendek dalam satu periode, maka aset tersebut
diklasifikasikan sebagai aset lancar.
b. Aset Tidak Lancar (non-currentasets) adalah aset lain yang tidak termasuk dalam
aset lancar. Aset tidak lancar ini mencakup investasi jangka panjang seperti obligasi
dan saham biasa; aset tetap seperti properti, pabrik, dan perlengkapan; aset tak
berwujud (intangibleassests) seperti paten, hak cipta dan merek dagang; serta aset
lainnya seperti biaya dibayar di muka jangka panjang, piutang tidak lancar, dan
properti yang dimiliki untuk dijual.
c. Liabilitas Jangka Panjang (non-currentliabilities) adalah kewajiban yang
perusahaan harapkan dapat dibayar lebih lama dari satu tahun atau satu siklus operasi.
Contohnya utang obligasi, wesel bayar jangka panjang, kewajiban pensiun dan
sebagainya. Perusahaan mengklasifikasikan liabilitas jangka panjang sebagai liabilitas
jangka pendek jika pembayarannya (ketika jatuh tempo) memerlukan penggunaan aset
lancar pada periode berjalan.
d. Liabilitas Jangka Pendek (currentliabilities) adalah kewajiban yang pada umumnya
diharapkan oleh perusahaan untuk diselesaikan dalam siklus operasi normal atau satu
periode. Contohnya, wesel & utang yang diperdagangkan dan tidak diperdagangkan,
uang muka dari pelanggan dan utang lancar lainnya.
e. Ekuitas (equity) disebut juga sebagai ekuitas pemegang saham (shareholder’sequity).
Ekuitas ini terdiri atas modal saham, yaitu nilai yang dinyatakan pada saham yang
diterbitkan (nilai pari); premi saham, yaitu selisih jumlah yang disetor dengan nilai
pari; akumulasi penghasilan komprehensif lain; saham tresuri, berupa jumlah saham
biasa yang dibeli kembali; dan kepentingan nonpengendali (hak minoritas).

4. Format Laporan Posisi Keuangan


Secara umum, perusahaan menggunakan laporan bentuk akun atau bentuk laporan untuk
menyajikan informasi laporan posisi keuangan. Bentuk akun (accountform) berisi aset yang
dibagi beberapa bagian di sisi kiri, dan ekuitas & liabilitas yang juga dibagi menjadi beberapa
bagian di sisi kanan. Adapun bentuk laporan (reportform) memuat liabilitas dan ekuitas berada
tepat di bawah aset pada halaman yang sama.

B. LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas (statementofcashflows) menyajikan ringkasan terperinci dari semua arus
kas masuk dan arus keluar atau sumber-sumber dan penggunaan kas pada periode tersebut.
Tujuan utama laporan ini adalah untuk memberikan informasi yang relevan tentang penerimaan
dan pembayaran kas perusahaan selama periode pelaporan. Pelaporan sumber, penggunaan, dan
perubahan neto pada kas perusahaan memungkinkan pembaca laporan keuangan bisa mengetahui
apa yang terjadi pada sumber daya perusahaan yang paling likuid tersebut.
1. Isi dan Format Laporan Arus Kas
Dalam laporan arus kas, perusahaan mengklasifikasikan penerimaan dan
pembayaran kas menjadi:
a. Aktivitas Operasi (operatingactivities) mencakup pengaruh kas dari transaksi yang
masuk ke dalam penentuan laba bersih/neto.
b. Aktivitas Investasi (investingactivities) meliputi pembuatan dan penagihan pinjaman
serta perolehan dan pelepasan inestasi (utang dan ekuitas) dan aset tetap.
c. Aktivitas Pendanaan (financingactivities) mencakup item liabilitas dan ekuitas yang
meliputi:
1) Perolehan sumber daya dari pemilik dan memberikan imbal hasil atas investasi
2) Pinjaman uang dari kreditor dan membayar jumlah yang dipinjam.

2. Gambaran Penyusunan Laporan Arus Kas


Informasi yang dibutuhkan untuk membuat laporan arus kas biasanya berasal dari laporan
posisi keuangan komparatif, laporan laba rugi tahun berjalan, dan beberapa data transaksi. Dari
informasi pada laporan-laporan tersebut, perusahaan mempersiapkan laporan arus kas dalam
empat langkah. Pertama, menentukan kas yang diperoleh dari (atau digunakan untuk) aktivitas
operasi dengan mengonversi laba neto berdasarkan basis akrual menjadi laba neto berdasarkan
basis kas. Kemudian, menentukan kas yang diperoleh dari (atau digunakan untuk) aktivitas
investasi dan pendanaan seperti modal saham dan pembayaran dividen tunai. Selanjutnya
menentukan perubahan (kenaikan atau penurunan) kas selama periodeberjalan. Terakhir,
melakukan rekonsiliasi perubahan kas dengan saldo kas awal dan akhir.

Tidak semua aktivitas perusahaan yang signifikan melibatkan kas. Contohnya penerbitan
saham biasa untuk membeli aset, konversi obligasi menjadi saham biasa, penerbitan utang untuk
membeli aset dan penukaran aset jangka panjang. Aktivitas pendanaan dan investasi yang
signifikan tidak mempengaruhi kas yang tidak dilaporkan dalam laporan arus kas. Sebaliknya,
aktivitas ini dilaporkan terpisah dalam catatan atas laporan keuangan. Pelaporan seperti aktivitas
nonkas ini memenuhi prinsip pengungkapan penuh.

3. Kegunaan Laporan Arus Kas


Kreditor memeriksa laporan arus kas dengan hati-hati karena mereka khawatir tentang
pembayaran kembali utang yang diberikan. Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi
dalam kaitannya dengan liabilitas perusahaan sangat membantu dalam membuat penilaian ini.
Jumlah kas neto yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan mampu menghasilkan kas yang
cukup dari operasi untuk membayar tagihan tanpa pinjaman lebih lanjut. Sebaliknya, jumlah kas
neto yang rendah dari aktivitas operasi menunjukkan perusahaan mungkin harus meminjam atau
menerbitkan efek ekuitas untuk memperoleh kas yang cukup untuk membayar tagihannya.
a. Likuiditas Keuangan
Pembaca laporan keuangan sering kali menilai likuiditas dengan menggunakan rasio
cakupan kas utang lancar (currentcashdebtcoverageratio). Rasio ini menunjukkan apakah
perusahaan dapat membayar liabilitas jangka pendek dari operasinya pada satu tahun tertentu.
Semakin tinggi rasionya, semakin kecil kemungkinan perusahaan akan memiliki masalah
likuiditas.

Kas Neto yang diperole h dari Aktivitas Operasi


= Rasio Cakupan Kas Utang Lancar
Rata−rata Liabilitas Jangka Pendek

b. Fleksibilitas Keuangan
Rasio cakupan utang kas (cashdebtcoverageratio) memberikan informasi tentang
fleksibilitas keuangan. Rasio ini menunjukkan kemampuan perusahaan untuk membayar
liabilitasnya dari kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi, tanpa harus melikuidasi aset
yang digunakan dalam operasinya. Semakin tinggi rasionya, semakin kecil kemungkinan
perusahaan akan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo.

Kas Neto yang diperole h dari Aktivitas Operasi


= Rasio Cakupan Kas Utang Lancar
Rata−rataTotal Liabilitas

Selain itu, memeriksa fleksibilitas keuangan perusahaan juga dapat dilakukan dengan
mengembangkan analisis arus kas bebas (freecashflow). Perusahaan dapat menggunakan arus kas
ini untuk membeli investasi tambahan, melunasi utangnya, membeli saham tresuri, atau hanya
untuk menambah likuiditas. Semakin besar jumlah arus kas bebas, semakin besar jumlah
fleksibilitas keuangan perusahaan.
Kas Neto dari Aktivitas operasi
Pengeluaran modal
Dividen

Arus Kas Bebas

C. LAPORAN KEUANGAN DAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN

IFRS mensyaratkan setiap entitas untuk menyajikan satu set laporan keuangan lengkap
setiap tahun beserta informasi komparatif (comparativeinformation) dari tahun sebelumnya. Satu
set laporan keuangan lengkap terdiri atas laporan posisi keuangan pada akhir periode, laporan
laba rugi komprehensif, laporan perusahaan ekuitas, laporan arus kas dan catatan atas laporan
keuangan. Keempat laporan sudah dibahas sebelumnya.

Catatan atas laporan keuangan merupakan bagian integral dari pelaporan informasi
laporan keuangan yang menjelaskan informasi bentuk kualitatif yang berkaitan dengan unsur
laporan keuangan tertentu. Selain itu, catatan juga dapat memberikan data tambahan yang
bersifat kuantitatif untuk memperluas informasi dalam laporan keuangan dan dapat menjelaskan
batasan yang ditetapkan oleh pengaturan keuangan atau perjanjian kontrak dasar.

1. Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi (accountingpolicies) adalah prinsip, dasar, konvensi,
peraturan,dan praktik tertentu yang diterapkan oleh perusahaan dalam penyusunan
danpenyajian informasi keuangan. IASB merekomendasikan pengungkapan untuk
semuaprinsip akuntansi yang signifikan dan metode yang mencakup pilihan dari
berbagaialternatif atau metode yang khas dalam industri tertentu. Misalnya, perusahaan
dapatmenghitung persediaan berdasarkan beberapa asumsi arus biaya (misalnya, biayarata-
rata dan FIFO), penyusutan aset tetap dan peralatan menggunakan beberapametode yang
diterima (misalnya, saldo menurun ganda dan garis lurus), danmelakukan investasi pada
valuasi yang berbeda (misalnya , biaya, ekuitas, dan nilaiwajar).

Perusahaan pada umumnya menyajikan Ringkasan KebijakanAkuntansi yang


signifikan sebagai catatan atas laporan keuangan yang pertama.Pengungkapan ini penting
karena berdasarkan IFRS, perlakuan alternatif atas transaksikadang-kadang diizinkan. Jika
kebijakan ini tidak dipahami, pengguna laporankeuangan tidak dapat menggunakan laporan
keuangan untuk membuat perbandinganantarperusahaan. Berikut ini beberapa contoh dari
berbagai kebijakan akuntansi yang diambil dari laporan tahunan berbagai perusahaan.

2. Catatan Atas Laporan Keuangan Tambahan


Selain catatan yang berkaitan dengan penjelasan kebijakan akuntansi
perusahaan,perusahaan menggunakan catatan khusus untuk membahas pos-pos dalam
laporankeuangan. Penilaian harus dilakukan untuk mengidentifikasi aspek-aspek pentingdari
informasi keuangan yang perlu penekanan dalam catatan atas laporan keuangan.Dalam
beberapa kasus, IFRS mewajibkan pengungkapan tertentu. Misalnya,penggunaan laporan
posisi keuangan sebagai contoh,pengungkapan catatan meliputi:
a. Item aset tetap dibedakan ke dalam beberapa kelompok seperti tanah, gedung,dan
lain-lain, pada catatan atas laporan keuangan, dengan akumulasi
penyusutandilaporkan jika dapat dilakukan.
b. Piutang dibedakan menjadi jumlah piutang dari pelanggan yangdiperdagangkan,
piutangdari pihak dengan hubungan istimewa, pembayaran di muka, dan jumlah
lainnya.
c. Persediaan dibedakan ke dalam klasifikasi seperti barang dagangan,
perlengkapanproduksi, barang dalam proses, dan barang jadi.
d. Provisi (penyisihan) dibedakan menjadi provisi untuk imbalan kerja dan pos
lainnya.
Selain itu, sering terdapat daftar dan perhitungan yang disyaratkan oleh
standartertentu. Misalnya, untuk piutang, IFRS mensyaratkan analisis jatuh
tempopiutang.

D. TEKNIK PENGUNGKAPAN
Perusahaan menggunakan 2 metode untuk mengungkapkan informasi terkait dalam
laporan posisi keuangan.
1. Penjelasan dalam Tanda Kurung
Informasi dalam tanda kurung memberikan informasi tambahan atau deskripsi yang
mengikuti item yang bersangkutan. Format ini memiliki keuntungan lebih
dibandingkancatatan atas laporan keuangan karena memberi informasi tambahan ke dalam
bagianlaporan di mana pembaca akan cenderung untuk mengabaikan hal itu.
Perusahaan,bagaimanapun, harus menghindari penjelasan dalam tanda kurung yang
terlalupanjang karena dapat menyesatkan.

2. Referensi Silang dan Item Kontra


Perusahaan melakukan referensi silang atas hubungan langsung antara aset dan
liabilitas pada laporan posisi keuangan. Prosedur umum lainnya adalah untuk membentuk
akun kontra atau tambahan. Akunkontra (contraaccount) pada laporan posisi keuangan akan
mengurangi aset, liabilitas, atauekuitas. Contohnya meliputi Akumulasi Penyusutan dan
Penyisihan Piutang Tak Tertagih.

Akun kontra memberikan beberapa fleksibilitas dalam penyajian informasi


keuangan.Dengan menggunakan akun Akumulasi Penyusutan, misalnya, seorang
pembacalaporan dapat melihat biaya asli dari aset tersebut dan penyusutan hingga saat
ini.Akun tambahan (adjunctaccount), di sisi lain, akan meningkatkan akun aset,liabilitas, atau
ekuitas. Contohnya adalah Penyesuaian Nilai Wajar Efek, yang ketikaditambahkan ke akun
Investasi Ekuitas yang Tidak Diperdagangkan, menjelaskantotal aset investasi perusahaan.

Anda mungkin juga menyukai