05 Ferdy Saputra
05 Ferdy Saputra
05 Ferdy Saputra
R DENGAN HIV/AIDS
DI RUANG RAWAT INAP AMBUN SURI LANTAI III
RSUD Dr. ACHMAD MOCHTAR BUKITTINGGI
TAHUN 2018
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi DIII
Keperawatan STIKes Perintis Sumatera Barat
OLEH :
FERDY SAPUTRA
NIM : 1514401005
OLEH :
FERDY SAPUTRA
NIM : 1514401005
FERDY SAPUTRA
1514401005
ABSTRAK
HIV adalah virus penyebab Acquired Immuno Deficiensi Syndrom (AIDS). Virus ini
memiliki kemampuan untuk mentransfer informasi genetic, mereka dari RNA ke
DNA dengan menggunakan enzim yang disebut Reverse Transcriptase, yang
merupakan kebalikan dari proses transkripsi dari RNA & DNA dan transflasi dari
RNA ke protein pada umumnya. Penyebabnya adalah golongan virus retro yang
disebut human immunodeficiency virus (HIV). HIV dapat menyerang semua
golongan umur, termasuk bayi, pria maupun wanita. Yang termasuk kelompok resiko
tinggi adalah lelaki homoseksual atau biseks, bayi dari ibu/bapak terinfeksi HIV,
orang yang ketagian obat intravena, partner seks dari penderita AIDS, penerima darah
atau produk darah (transfusi). Tujuan dari penulisan karya tulis ilmiah ini adalah
mampu melakukan Asuhan Keperawatan dengan pasien HIV serta mendapatkan
pengalaman nyata diruang ambun suri lantai 3 RSUD Dr. Achmad Mochtar
Bukittinggi Tahun 2018. Penyusunan karya tulis ini menggunakan metode
pemeriksaan fisik dan studi dokumentasi. Setelah melakukan pengkajian selama 3
hari dari tanggal 06-08 Juni 2018 ditemukan 3 diagnosa keperawatan pada Tn. R
dengan HIV yaitu ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan penurunan nafsu makan masalah belum teratasi karena tujuan
yang diharapkan belum tercapai, nyeri akut berhubungan dengan agen injuri fisik
masalah belum teratasi karena tujuan yang diharapkan belum tercapai, intoleransi
aktivitas berhubungan dengan penurunan kekuatan otot masalah belum teratasi karena
tujuan yang diharapkan belum tercapai.
FERDY SAPUTRA
1514401005
ABSTRACT
HIV is the virus that causes Acquired Immuno Deficiency Syndrome (AIDS). These
viruses have the ability to transfer their genetic information from RNA to DNA using
an enzyme called Reverse Transcriptase, which is the reverse of the transcriptional
process of RNA & DNA and transflation of RNA to proteins in general. The cause is a
group of retro viruses called human immunodeficiency virus (HIV). HIV can affect all
age groups, including infants, men and women. Including high-risk groups are
homosexual or bisexual men, infants of HIV-infected mothers / fathers, people who
are receiving intravenous drugs, AIDS partners of AIDS, blood recipients or blood
products (transfusions). The purpose of writing scientific papers is to be able to do
Nursing Care with HIV patients and get real experience in room 3rd floor ambudy
RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi Year 2018. The preparation of this paper
using the method of physical examination and documentation study.
After 3 days review from 06-08 June 2018 found 3 nursing diagnoses on Tn. R with
HIV ie nutritional imbalance is less than body needs related to decreased appetite the
problem has not been resolved because the expected goal has not been achieved,
acute pain associated with physical injury agent the problem has not been resolved
because the expected goal has not been achieved, activity intolerance associated with
decreased muscle strength problem not resolved because the expected goal has not
been achieved.
Segala puji syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunianya yang telah dilimpahkan sebagai sumber kekuatan hati dan peneguhan
iman dan atas izin – Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Ujian Hasil
Pengamatan Kasus dan Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan
Pada Klien Tn. R Dengan HIV / AIDS Di Ruang Rawat Inap Interne Ambun
Suri lantai III RSUD DR. Achmad Mochtar Bukittinngi Tahun 2018 “ Tampa
nikamat sehat yang diberikan oleh - Nya sekiranya penulis tidak akan mampu
menyelesaikan Laporan Ujian Hasil Pengamatan Kasus, Ini merupakan salah satu
syarat untuk mencapai gelar Amd. Kep dan menyelesaikan pendidikan Diploma
Muhammmad SAW, semoga atas izin Allah SWT penulis dan teman – teman
Aalamin.
motifasi, bimbingan, nasehat dan semangat dari orang terdekat dan orang yang
sedikit kesulitan dan hambatan yang penulis alami. Oleh karena itu penulis
iii
mengucapkan banayak terimakasih terutama kepada yth. Ibuk Ns.Yuli Permata
Sari,M.Kep dan Ibuk Ns.Yenita Roza,S.Kep Kepala Ruangan Rawat Inap Interne
petunjuk dan bimbingan sehingga Karya tulis Ilmiah ini dapat terselesaikan.
kepada :
Padang.
memberikan izin untuk melakukan studi kasus ini, besera staf yang
e. Bapak / Ibu dosen serta seluruh Staf STIKes Perintis Padang Kampus II
Bukitinngi yang telah banyak memberikan ilmu, kritik dan saran selama
Ilmiah ini.
sayang, nasehat, do’a serta dukungan baik moril maupun materil sehingga
iv
g. Rekan-rekan D III Keperawatan 2015 yang telah memberikan semangat
Mudah-mudahan Tuhan Yang Maha Esa selalu melimpahkan rahmat dan karuna-
Nya kepada semua pihak yang telah membantu dan dihitung sebagai amal ibadah
disisi-Nya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran agar
tersempurnanya Karya Tulis Ilmiah ini. Penulis berharap semoga Karya Tulis
Ilmiah ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada
Penulis
v
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
1.3. Manfaat…………………………………………...……. 4
2.8.Komplikasi …….……………….…….….............……... 28
BAB IV PEMBAHASAN
ix
DAFTAR GAMBAR
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
HIV (Human Immunodeficiency virus) adalah jenis virus yang dapat menurunkan
kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. HIV/AIDS adalah suatu
kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi oleh
infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh
manusia akibat infeksi virus HIV. Virusnya Human Immunodeficiency Virus HIV
yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang
terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah
terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
Penyebab penyakit AIDS adalah virus HIV dan saat ini telah diketahui dua tipe
yaitu tipe HIV-1 dan HIV-2. Infeksi yang terjadi sebagian besar disebabkan oleh
HIV-1, sedangkan HIV-2 benyak terdapat di Afrika Barat. Gambaran klinis dari
HIV-1 dan HIV-2 relatif sama, hanya infeksi oleh HIV-1 jauh lebih mudah
ditularkan dan masa inkubasi sejak mulai infeksi sampai timbulnya penyakit lebih
1
HIV umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam
(membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung
HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu.
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral),
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-
Penyakit AIDS ini telah menyebar ke berbagai negara di dunia. Bahkan menurut
UNAIDS dan WHO memperkirakan bahwa AIDS telah membunuh lebih dari 25
juta jiwa sejak pertama kali diakui tahun 1981, dan ini membuat AIDS sebagai
salah satu epidemik paling menghancurkan pada sejarah. Meskipun baru saja,
epidemik AIDS diklaim bahwa diperkirakan 2,8 juta (antara 2,4 dan 3,3 juta)
hidup pada tahun 2005 dan lebih dari setengah juta (570.000) merupakan anak-
anak. Secara global, antara 33,4 dan 46 juta orang kini hidup dengan HIV.Pada
tahun 2005, antara 3,4 dan 6,2 juta orang terinfeksi dan antara 2,4 dan 3,3 juta
orang dengan AIDS meninggal dunia, peningkatan dari 2003 dan jumlah terbesar
2
Di Indonesia menurut laporan kasus kumulatif HIV/AIDS sampai dengan 31
Desember 2014 yang dikeluarkan oleh Ditjen PP & PL, Kemenkes RI tanggal 29
Februari 2015 menunjukkan jumlah kasus AIDS sudah menembus angka 100.000.
Jumlah kasus yang sudah dilaporkan 106.758 yang terdiri atas 76.979 HIV dan
29.879 AIDS dengan 5.430 kamatian. Angka ini tidak mengherankan karena di
awal tahun 2000-an kalangan ahli epidemiologi sudah membuat estimasi kasus
Indonesia menjadi negara peringkat ketiga, setelah Cina dan India, yang
Di Sumatrea Barat, tahun 2017 tercatat penderita HIV/AIDS yang sudah terdaftar
karena sudah sadar dan berobat sebanyak 1.935 orang. Mayoritas mereka anak
2017).
didapatkan dari rekam medis tercatat penderita HIV AIDS sebanyak 26 orang dari
bulan Januari 2018 sampai dengan juni 2018 (Rekam medis, 2018)
Berdasarkan fenomena dan data yang diatas maka penulis tertarik untuk
diruangan Interne ambun suri lantai III RSUD Dr. Achmad Mochtar Bukittinggi
tahun 2018”.
3
1.2 Tujuan
Bukittinggi.
4
1.3 Manfaat
5
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
2.1.1 Pengertian
transkripsi dari RNA & DNA dan transflasi dari RNA ke protein pada
maupun di dunia.
).
6
2.2 KONSEP ANATOMI DAN FISIOLOGI HIV
Imunologi Sistem
Sistem imun
menghancurkan bahan yang bukan “normal self” (bahan asing atau abnormal
cells)
berbahaya
a. Sel B
7
yang ditemukan pada ayam. Jaringan sejenis yang ada pada mamalia yaitu
limfe, bercak Peyer pada saluran pencernaan, dan amandel. Sel B matur
membran selnya. Saat diaktifasi oleh antigen tertentu dan dengan bantuan
2. Sel memori B adalah Sel memori menetap dalam jaringan limfoid dan
selanjutnya dengan respons imun sekunder yang lebih cepat dan lebih
besar.
b. Sel T
Sel T juga menunjukan spesifisitas antigen dan akan berploriferasi jika ada
antigen, tetapi sel ini tidak memproduksi antibodi. Sel T mengenali dan
permukaan sel yang terikat membran dan analog dengan antibodi. Sel T
memproduksi zat aktif secara imulogis yang disebut limfokin. Sub type
membunuh sel-sel asing tertentu, dan mengatur respons imun. Respons sel
T adalah :Sel T, seperti sel B berasal dari sel batang prekusor dalam
8
setelah lahir, sel prekusor bermigrasi menuju kelenjar timus, tempatnya
mengenali diri.
organ limfoid seperti limpa atau nodus limfe. Sel ini dikhususkan untuk
c. Sel T efektor :
pada permukaannya
Sel T pembantu
(hipersensitivitas).
d. Sel T supresor
Setelah diaktifasi sel T pembantu akan menekan respon sel B dan sel T.
e. Makrofag
9
mengandung determinan antigenic. Makrofag akan meletakkan fragmen
tertentu.
2.3Etiologi
virus (HIV). HIV pertama kali ditemukan pada tahun 1983 sebagai retrovirus
dan disebut HIV-1. Pada tahun 1986 di Afrika ditemukan lagi retrovirus baru
yang diberi nama HIV-2. HIV-2 dianggap sebagai virus kurang pathogen
HIV.
Transmisi infeksi HIV dan AIDS terdiri dari lima fase yaitu :
ada gejala.
2. Fase infeksi HIV primer akut. Lamanya 1-2 minggu dengan gejala
flulikes illness.
3. Infeksi asimtomatik. Lamanya 1-15 atau lebih tahun dengan gejala tidak
ada.
mulut.
10
5. AIDS. Lamanya bervariasi antara 1-5 tahun dari kondisi AIDS pertama
Tengah, 22–24 Oktober 1985 telah disusun suatu defmisi klinik AIDS untuk
1. AIDS dicurigai pada orang dewasa bila ada paling sedikit dua gejala
mayor dan satu gejala minor dan tidak terdapat sebab sebab
etiologi lainnya.
11
a. Gejala mayor :
b. Gejala minor :
Candidiasis oro-faring
Limfadenopati umum
2. AIDS dicurigai pada anak ( bila terdapat paling sedikit dua gejala
mayor dan dua gejala minor dan tidak terdapat sebab sebab
etiologi lainnya.
a. Gejala mayor :
abnormal
12
b. Gejala minor :
Limfadenopati umum
Candidiasis oro-faring
Batuk persisten
Dermatitis umum
2.5Patofisiologi
orang yang terinfeksi HIV akan menunjukan gejala AIDS dalam 5 tahun
pertama, dan mencapai 70% dalam sepuluh tahun akan mendapat AIDS.
Berbeda dengan virus lain yang menyerang sel target dalam waktu singkat,
virus HIVmenyerang sel target dalam jangka waktu lama. Supaya terjadi
infeksi, virus harus masuk ke dalam sel, dalam hal ini sel darah putih yang
13
disebut limfosit. Materi genetik virus dimasukkan ke dalam DNA sel yang
menghancurkan sel serta melepaskan partikel virus yang baru. Partikel virus
Virus menempel pada limfosit yang memiliki suatu reseptor protein yang
disebut CD4, yang terdapat di selaput bagian luar. CD4 adalah sebuah marker
atau penanda yang berada di permukaan sel-sel darah putih manusia, terutama
melalui 3 tahap selama beberapa bulan atau tahun. Seseorang yang sehat
Selama bulan-bulan ini penderita bisa menularkan HIV kepada orang lain
karena banyak partikel virus yang terdapat di dalam darah. Meskipun tubuh
Setelah sekitar 6 bulan, jumlah partikel virus di dalam darah mencapai kadar
yang stabil, yang berlainan pada setiap penderita. Perusakan sel CD4+ dan
14
penularan penyakit kepada orang lain terus berlanjut. Kadar partikel virus
yang tinggi dan kadar limfosit CD4+ yang rendah membantu dokter dalam
Jika kadarnya mencapai 200 sel/mL darah, maka penderita menjadi rentan
terhadap infeksi.
yang berlebihan. Antibodi ini terutama ditujukan untuk melawan HIV dan
infeksi yang dialami penderita, tetapi antibodi ini tidak banyak membantu
dalam melawan berbagai infeksi oportunistik pada AIDS. Pada saat yang
Setelah virus HIVmasuk ke dalam tubuh dibutuhkan waktu selama 3-6 bulan
sebelum titer antibodi terhadap HIVpositif. Fase ini disebut “periode jendela”
lebih kurang 1-20 bulan, namun apabila diperiksa titer antibodinya terhadap
HIV tetap positif (fase ini disebut fase laten) Beberapa tahun kemudian baru
waktu sedikitnya 26 bulan, bahkan ada yang lebih dari 10 tahun setelah
15
16
2.6 PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Tes Laboratorium
A. Serologis
(HIV)
3) Sel T limfosit
progresi infeksi
17
7) Kadar Ig
mendekati normal
perifer monoseluler.
9) Tes PHS
positif
B. Neurologis
C. Tes Lainnya
a) Sinar X dada
c) Skan Gallium
pneumonia lainnya.
d) Biopsis
18
Dilakukan dengan biopsy pada waktu PCP ataupun dugaan
kerusakan paru-paru
2. TesHIV
AIDS, menjalani pemeriksaan, atau menerima hasil tes mereka. Angka ini
demikian, darah dari para pendonor dan produk darah yang digunakan
HIV-nya.
blot, dilakukan untuk mendeteksi antibodi HIV pada serum, plasma, cairan
mulut, darah kering, atau urin pasien. Namun demikian, periode antara
hasil positif tes. Terdapat pula tes-tes komersial untuk mendeteksi antigen
19
untuk diagnosis infeksi HIV, tetapi telah digunakan secara rutin di negara-
negara maju.
3. USG Abdomen
4. Rongen Thorak
2.7 Penatalaksanaan
2.7.1Penatalaksanaan keperawatan
masalahnya
2. Aspek Sosial.
meliputi 3 hal:
dan diperhatikan
nasehat
20
c. Materials support, meliputi bantuan / pelayanan berupa sesuatu
social :
a. Dukungan Emosional
b. Dukungan Penghargaan
c. Dukungan Instrumental
d.Dukungan Informatif
21
2.7.2. Penatalaksaan Medis
yang jumlah sel T4 nya <>3 . Sekarang, AZT tersedia untuk pasien
- Didanosin
22
- Ribavirin
- Diedoxycytidine
1. Diet
relaksasi.
23
perasaan kenyang, perubahan indra pengecap dan kesulitan
menelan.
jaringan otot).
diberikan.
fungsi kekebalan.
24
B12, C, E, Folat, Kalsium, Magnesium, Seng dan Selenium. Bila
cairan dapat berupa cairan kental (thick fluid), semi kental (semi
makanan selingan.
Diet AIDS diberikan pada pasien akut setelah terkena infeksi HIV,
25
a. Infeksi HIV positif tanpa gejala.
bening).
Makanan untuk pasien AIDS dapat diberikan melalui tiga cara, yaitu secara
makanan enteral atau parental sebagai tambahan atau sebagai makanan utama.
Ada tiga macam diet AIDS yaitu Diet AIDS I, II dan III.
1. Diet AIDS
Diet AIDS I diberikan kepada pasien infeksi HIV akut, dengangejala panas
hari sesuai dengan keadaan pasien, dalam porsi kecil setiap 3 jam. Bila ada
dan protein tinggi. Makanan ini cukup energi, zat besi, tiamin dan vitamin
26
C. bila dibutuhkan lebih banyak energy dapat ditambahkan glukosa
2. Diet AIDS II
akut teratasi. Makanan diberikan dalam bentuk saring atau cincang setiap 3
Diet AIDS III diberikan sebagai perpindahan dari Diet AIDS II atau
kepada pasien dengan infeksi HIV tanpa gejala. Bentuk makanan lunak
atau biasa, diberikan dalam porsi kecil dan sering. Diet ini tinggi energy,
utama.
d. Kacang – kacanga
27
2.8Komplikasi
a. Oral Lesi
b. Neurologik
isolasi social.
maranik endokarditis.
c. Gastrointestinal
28
Hepatitis karena bakteri dan virus, limpoma,sarcoma Kaposi, obat
ikterik,demam atritis.
perianal yang sebagai akibat infeksi, dengan efek inflamasi sulit dan
d. Respirasi
pendek,batuk,nyeri,hipoksia,keletihan,gagal nafas.
e. Dermatologik
f. Sensorik
29
2.9Asuhan Keperawatan
2.9.1Pengkajian
a. Identitas Klien
panggul, rasa terbakar saat miksi, nyeri saat menelan, penurunan BB,
c.Riwayat Kesehatan
seluler (Limfosit T), batuk yang berdahak yang sudah lama tidak
sembuh.
30
Riwayat Keluarga
Pemeriksaan Fisik
- Aktifitas Istirahat
- Gejala subyektif
- Psikososial
- Status Mental
- Neurologis
- Muskuloskletal
31
- Kardiovaskuler
- Pernafasan
- Integument
nafsu makan
( Buku Nanda,NIC,NOC)
32
2.9. Intervensi ( Rencana Asuhan Keperawatan )
33
Dapat mengenali faktor 3.ajarkan tentang tehnik
penyebab nyeri nonfarmakologi.
9.ADLs pasien.
Berikan alat bantu jika klien
memerlukan.
34
10.Ajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
dan berikan bantuan jika
diperlukan
10.Instruksikan untuk
menghindari laksative
11.Ajarkan tehnik
menurunkan stress
Monitor persiapan makanan
yang aman
35
Kriteria hasil : mengungkapkan perasaan
Memverbalisasikan terhadap keterbatasan
peningkatan energi dan merasa 3.Kaji adanya factor yang
lebih baik menyebabkan kelelahan
Menjelaskan penggunaan energi 4.Monitor nutrisi dan
untuk mengatasi kelelahan sumber energi tangadekuat
5.Monitor pasien akan
adanya kelelahan fisik dan
emosi secara berlebihan
6.Monitor respon
kardivaskuler terhadap
aktivitas
7.Monitor pola tidur dan
lamanya tidur/istirahat
pasien
36
2.9.4 Implementasi
yang telah ditentukan, pada tahap ini perawat siap untuk melaksanakan
intervensi dan aktivitas yang telah dicatat dalam rencana perawatan klien.
2.9.5 Evaluasi
37
BAB III
TINJAUAN KASUS
3.1 PENGKAJIAN
3.1.1 Identitas diri klien
Nama : Tn. R
Umur : 20 Tahun
No. MR : 499193
Jenis kelamin : Laki-laki
Status perkawinan : Menikah
Agama : Islam
Pekerjaan : Pedagang
Pendidikan : Tamat SD
Ruang Rawat : Interne
Alamat : Malalak
Tanggal masuk : 05-06-2018
Tanggal pengkajian : 06-06-2018
Suku bangsa : Minang-Indonesia
Sumber informasi : Ibu kandung dan Istri
Diagnosa Medis : HIV-AIDS
38
3.1.2 ALASAN MASUK
Klien masuk ke rumah sakit dr.Achmad mochtarkiriman atau rujukan dari
Rumah Sakit Yarsi Bukittinggi melalui IGD pada tanggal 05 juni 2018
dengan keluhan demam hilang timbul sejak 2 bulan sebelum masuk rumah
sakit
3.1.3 RIWYAT KESEHATAN
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Saat dilakukan pengkajian tanggal 06 juni 2018 pada pukul 08.00WIB,
keluargaklien mengatakan klien mempunya riwayat hubungan sex bebas
semenjak 3 tahun yang lalu, klien mengatakan badan letih,klien
mengatakan nafsu makannya kurang, makan klien selama dirumah sakit
hanya 2 sendok makan,muntah ( - ) , mual (+ ) klien mengatakan
tenggorokannya sakit saat menelan klien mengatakan tidur sering
terbangun pada malam hari.klien kadang merasakan pusing,klien
mengatakan badan nya terasa lemas, nyeri pada perut nyeri tekan ( + )
skala nyeri 5-6, pasien merasakan nyeri pada persendian saat istirahat dan
aktivitas. klien mengatakan batuk berdahak, klien mengatakan dada sakit
jika batuk, nafas sesak,pendengaran pasien mulai terganggu pada telingga
bagian kanan, pasien mengatakan dia tidak mampu untuk beraktivitas dari
berbaring ke posisi duduk sangat lemah, pasien mengalami penurunan
berat badan seberat8 Kg, klien tampak pucat.BAB ( - ) sejak 1 hari saat
pengkajianSelama dirawat dirumah sakit klien tampak tidak
menghabiskan porsi makan nya, hanya 2 sendok makan, klien tampak
lemah dan letih, klien tampak susah untuk beraktifitas secara mandiri,
klien tampak kurus, klien tampak meringis menahan sakit, klien tampak
pucat, mulut klien tampak ada sariawan dan kering, klien tampak terbaring
39
a. Riwayat Kesehatan Dahulu
Keluarga klien mengatakan tidak pernah menderita penyakit seperti ini
sebelumnya, keluarga mengatakan pasien tidak pernah dirawat di rumah sakit
sebelumnya.
GENOGRAM
Keterangan :
: Laki - laki
: Perempuan
: Pasien
: Meninggal
...... : Tinggal serumah
40
3.1.4 PEMERIKSAAN FISIK
Kesadaran : Composmentis (CM)
GCS :13 ( E4 M5V4)
BB sehat : 51 kg
BB sakit : 43 kg
TB : 160 cm
Tanda-tanda vital :
Tekanan Darah: 92/57 mmHg
Nadi : 104x/i
Temperatur : 36,9 C
Pernafasan : 22 x/i
1. Kepala
Rambut :
I:rambut klien tampak kotor, berminyak, tidak ada ketombe,
rambuttidak beruban, rambut tampak kering, mulai rontok, bau tidak
sedap,
dan rambut klien tampak tidak rapi
P :tekstur rambut kering
Mata
I: Mata terlihat simetris kiri dan kanan, penglihatan mulai
menurun,konjungtivaanemis, palpebra tidak oedema, skeleraikterik,
mata
tampak cekung, pupil isokor, reflek cahaya (+/+)
Telinga
I:Telinga tampak simetris kiri dan kanan,
P: tidak ada nyeri tekan, pendengaran mulaiterganggu pada telinga
kanan, tidak ada pembesaran disekitar telinga, tidak ada oedema,
tidak ada perdarahan disekitar telinga
Hidung
41
I: Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada lecetan di
daerahhidung, lubang hidung tampak bersih tidak ada secret,
penciuman masih bagus dan normal
Mulut dan gigi
I: Rongga mulut tampak kotor, mokusa bibir kering, gigi tidak
lengkap,gigi berkaries, lidah klien kotor, tonsil tidak ada
peradangan
2. Leher
I: Simetris kiri dan kanan, warna kulit sawo matang
P:Tidak ada pembembesaran kelenjer tiroid.KGB.
3. Thorax
Paru-paru
I: Terlihat simetris kiri dan kanan (ekspansi dinding dada),
frekuensipernafasan 22x/menit
P: Traktil premitus melemah di bagian paru ka/ki
P: bunyi sonor
A: Bunyi nafas whezing
Jantung
I: Tidak terlihat pembengkakan, iktus kordis tidak terlihat
P: Tidak ada nyeri tekan,iktus teraba, nadi 104x/i
P: Terdengar bunyi redup
A: Iramanya teratur (BJ 1 Lup, BJ 2 Dup ) heart Rate : 104x/i
4. Abdomen
I: Tidak ada pembesaran
A: Bising usus 18x/i
P: nyeri tekan pada epigastrium
P: bunyi normal (tympani )
5. Punggung
I :Tidak ada lesi,lecet dan tanda dekubitus pada klien.
P:Tidak ada pembengkakan.
42
6. Ekstermitas
Atas: Simetris kiri dan kanan, ada mengalami kelemahan,ada ototpada
lengan kanan klien
Bawah :simetris kiri dan kanan mengalami kelemahan,ada otot
padakaki kanan klien
Kekuatan otot :
4444 4444
4444 4444
Keterangan :
5 : dapat melakukan ROM secara penuh dan
dapat melawan gravitasi dan tahanan
4 : dapat melakukan ROM yang penuh dan dapat
melawan tahanan yang sedang
3 : dapat melakukanROM secara penuh dengan
melawan gravitasi tetapi tidak bisa melawan tahanan
2 : tidak mampu melawan gaya gravitsi
1 : kontraksi otot hanya dapat dipalpasi
0 : tidak ada kontraksi otot
7. Genetalia : genetalia tampak kotor, ada herpes dibagian batang penis dan
scrotum,sudah bernanah, rumbut pubis tidak ada, berbau,
8. integument : Warna kulit sao matang, , turgor kulit kering
9. Persyarafan
No. NERFUS FUNGSI HASIL KETERANGAN
PEMERIKSAAN
1. Nerfus Olfaktorius Saraf sensorik Tidak terdapat Normal
untuk penciuman. kelainan pada
43
penciuman
klien,karna klien
masih dapat
membedakan
antara bau teh
dan kopi ataupun
bau lain nya.
44
telunjuk perawat.
45
lidah. lidahnya dan
kekuatan otot
lidah klien baik.
BAK
Frekuensi Kurang lebih 6x 1000 CC
sehari
Pesing Pesing
Bau
Kuning muda Kuning muda, putih
Warna
Cair Cair
Konsitensi Tidak ada Lelah ketoilet
Kesulitan
46
3 Istirahat dan Tidur
Waktu tidur 20:00 WIB 21:00 WIB
Lama tidur 8 Jam-Subuh 8Jam- Pagi, sering
terbangun pada malam hari
Waktu bangun Subuh Pagi hari
Hal yang mempermudah Tidak ada Tidak ada
bangun
Kesulitan tidur Tidak ada Tidak nyaman dengan
suasana rumah sakit
4 Personal Hygine
Mandi 2x Sehari 1x Sehari
Cuci Rambut 1x Sehari 1x Sehari
Gosok Gigi 2x Sehari 1x Sehari
Potong kuku 1x seminggu Belum potong kuku
5 Rakreasi
Hobby Olahraga Tidak ada
Minat khusus Tidak ada Tidak ada
Pengunaanwaktu Jalan jalan Tidak ada
senggang
6 Ketergantungan
Merokok 1-2 bungkus Tidak ada
Minum obat Tidak ada Tidak ada
Ketergantungan Tidak ada Tidak ada
Tabel 3.2: Aktivitas sehari
47
4 VDRL NEGATIF
5 Anti HbsAg NON REAKTIF
Tabel 3.3: Pemeriksaan labor 1
I. IMUNOSEROLOGI
Tgl 06 Juni 2018
No. PEMERIKSAAN HASIL RUJUKAN SATUAN
1 Anti Toxoplasma igG# Negatif Negatif IU/mL
II. HEMATOLOGI I
Tgl 7 juni 2018
Nama pemeriksaan Hasil Rujukan
LED (laju endap darah) 1 jam 102 mm P< 10 mm
Tabel 3.5: Pemeriksaan labor 3
48
IV. CT-SCAN 10 juni 2018
Hasil CT-Scan dalam batas normal,tidak di temukan kelainan
49
18 LYMPH# 0,81 [10^3/uL]
19 PLT 23 [%] >150-400
Tabel 3.7: Pemeriksaan labor 5
50
19 PLT 7 [%] >150-400
Tabel 3.8: Pemeriksaan labor 6
51
18 LYMPH# 10,1 [10^3/uL]
19 PLT 7 [%] >150-400
Tabel 3.9: Pemeriksaan labor 7
I. PENGOBATAN
NO NAMA DOSIS WAKTU INDIKASI KONTRA KEGUNAA
OBAT INDIKASI N
1. Paracetamol 500mg 3x1 Indikasi Parasetamol mengurangi
06.00/14.00 utama paraceta tidak boleh rasa nyeri
/22.00 mol yaitu diberikan pada ringan
digunakan orang yang sampai
sebagai obat alergi terhadap sedang,
penurun panas obat anti- seperti sakit
(analgesik) dan inflamasi non- kepala, sakit
dapat steroid gigi, nyeri
digunakan (AINS), otot, dan
sebagi obat menderita nyeri setelah
penghilang hepatitis, pencabutan
rasa sakit dari gangguan hati gigi serta
segala jenis atau ginjal, dan menurunkan
seperti sakit alkoholisme. demam.
kepala, sakit Pemberian Selain itu,
gigi, nyeri parasetamol parasetamol
pasca operasi, juga tidak juga
nyeri boleh mempunyai
sehubungan diberikan efek anti-
dengan pilek, berulang kali radang yang
nyeri otot kepada lemah.
pasca-trauma, penderita
dll. Sakit anemia dan
kepala migrain gangguan
dan nyeri sendi jantung, paru,
dan ginjal.
52
Pneumonia
yang didapat
dari
masyarakat
(community-
acquired
pneumonia)
Eksaserbasi
akut pada
bronkitis
kronik
Penyakit
Antraks
53
asma dan osteoporosis, kuat.
radang pada diabetes
tempat lainnya. melitus, infeksi
berbagai jenis jamur sistemik,
alergi, glaukoma,
penyakit lupus, psikosis,
bronkospasme, psikoneurosis
dan idiopatik berat,
thrombocytope penderita TBC
nic (penurunan aktif, herpes
jumlah zoster, herpes
trombosit simplex,
darah karena infeksi virus
masalah lain, sindroma
kekebalan Cushing dan
tubuh). penderita
dengan
gangguan
fungsi ginjal.
5 Cotrimoxaz 800 mg 1x1 Infeksi saluran alergi untuk
ole forte 06.00 pernafasan, antibiotik mengobati
Infeksi saluran trimethoprim berbagai
pencernaan, dan macam
Infeksi saluran sulfamethoxaz infeksi
kemih, ole, atau obat- bakteri.
Brucellosis dan obat golongan
kolera, Infeksi sulfonamide,
mikobakteri, gangguan hati
Pertusis, dan ginjal yang
demam typoid berat, wanita
hamil terutama
menjelang
kelahiran, ibu
menyusui
6 Loperamid 4-8 mg 3x1 untuk hipersensitivita untuk diare,
06.00/14.00 pengobatan s dengan loperamide
/20.00 diare akut dan loperamid, juga
diare kronik hambatan digunakan
peristaltik, untuk
bayi, dan anak mengurangi
< 2 tahun, jumlah feses
hindari pada pasien
penggunaan dengan ileost
sebagai terapi omy, yaitu
54
utama,untuk pembuatan
disentri akut, lubang baru
ulseratif kolitis pengganti
akut, bacterial anus (dubur)
enterocolitisda pada dinding
n kolitis perut, yang
pseudomembra dihubungkan
n. dengan
bagian akhir
dari usus
halus.
7 Curcuma 3 kali 3x1 Amenore - Makanan
sehari 1 06.00/14.00 (tidak tambahan
sendok /22.00 haid),Anoreksi untuk
teh a (kehilangan meningkatka
nafsu n nafsu
makan),Kulit makan &
menjadi sebagai terapi
kuning,Pemeli alternatif
haraan untuk
kesehatan mengobati
fungsi hepatitis.
hati.Penyumba
tan saluran
empedu,Selapu
t menjadi
kuning
8 Kalnex 250 mg 3x1 Mengurangi Hipersensitifal menghentika
06.00/14.00 pendarahan ergi asam n pendarahan
/22.00 mimisan. traneksamat. pada
pendarahan perdarahan sejumlah
menstruasi subaraknoid, kondisi,
berlebihan. pendarahan misalnya
pendarahan tromboembolik mimisan,
cedera. kelainanpengli cedera,
Membantu hatan warna. pendarahan
mengatasi cedera kepala. akibat
pendarahan Darah menstruasi
penderita menggumpal berlebihan,
angio-edema mata.Kejang. dan
turunan. Masalah pendarahan
pendarahan saluran pada
pascaoperasipe kencing. penderita
ndarahan penggumpalan angio-edema
55
pencabutan darah. penyakit turunan.
gigi,hemofilia. ginjal
Mengatasi
pendarahn
hypema
traumatis
9 Vit K 15 mg 3x1 perdarahan Wanita yang untuk
06.00/14.00 pada neonatus, merencanakan perawatan Ke
/22.00 hipoprotrombi kehamilan, kurangan
nemia. Prefarat baru vitamin
vitamin K, melahirkan, k, Kekuranga
bagi semua atau sedang n vitamin
keadaan menyusui k, Kelainan
defisiensi darah yang
vitamin K. berat dengan
juga digunakan defisiensi
sebagai protrombin d
antidote pada an kondisi
dosis berlebih lainnya
antikoagulansi
10 Prsogan 30 mg 1x1 gastroesophage jangan digunakan
06.00 al reflux menggunakan dalam
disease prosogan FD pengobatan
(GERD), ukak (lansoprazole) gastroesopha
lambung dan untuk pasien geal reflux
tukak usus yang memiliki disease,Untu
duabelas jari riwayat k mengobati
(duodenum),rit hipersensitivita tukak
asi asam s. lambung dan
lambung, tukak usus
infeksi virus duabelas jari
atau (duodenum)
jamur,zollinger
ellison
syndrome,
suatu penyakit
langka yang
terjadi karena
tumor pankreas
atau usus
duabelas jari
melepaskan
hormon yang
menyebabkan
56
terjadinya
kelebihan
produksi asam
lambung.
57
Klien dapat beradaptasi dan mengenali bahwa klin sekarang lagi
berada dirumah sakit.
7. Mekanisme pertahanan diri
- Pasien berusaha sedapat mungkin untuk tidak menjadikan
penyakit nya sebagai beban fikiran, dan menghambat proses
penyembuhan.
V. Data Spritual
1. Keyakinan
Klien beragama islam.
2. Ketaatan beribadah
Klien mengatakan sering tidak mengerjakan sholat 5 waktu saat sehat dan
sakit
3. Keyakinan terhadap penyembuhan
Klien yakin bahwa penyakitnya dapat disembuhkan dan selalu berdoa kepada
ALLAH untuk di angkatkan penyakitnya.
58
VI. DATA FOKUS
Data Subjektif Data Objekif
-Klien mengatakan tidak ada nafsu -Klien tampak lemah dan letih
makan -Klien tampak susah beraktivitas
-Klien mengatakan sakit tenggorokan -Klien tampak tidak bersemangat
nyeri menelan -Berat badan klien turun selama sakit seberat
-Klien mengatakan nyeri tekan pada 8kg, BB sehat 51, BB sakit 43
perut -Klien tampak kurus
-Klien mengatakan nyeri pad -Klien tampak makan hanya 2 sendok saja
persendian, saat beraktivitas dan -Mulut klien tampak sariawan dan kering
istirahat -Klien tampak pucat
-Klien mengatakan batuk berdahak -Klien tampak meringis menahan sakit
-Klien mengatakan dada sakit jika batuk -Nyeri tekan pada perut
-Klien mengatakan sulit untuk -Skala nyeri 5 -6
beraktifitas sendiri -Klien tampak terbaring
-Klien mengatakan badan terasa letih -Klien tampak tidak mampu untuk
dan lemas jika beraktifitas beraktifitas secara mandiri
- HB tanggal 9 juni 2018 : 8,2
- HB tanggal 10 juni 2018 : 9,4
- HB tanggal 11 juni 2018 :10,3
- TB : 160 cm
Tabel 3.11: Data Fokus
59
makan sejak 2 bln yang lalu
-Klien mengatakan sakit tenggorokan
nyeri menelan
-Klien mengatakan nyeri tekan pada perut
DO:
-Klien tampak lemah dan letih
-Berat badan klien turun 8 kg , saat
sehat 51 kg ,saat sakit 42 kg
-Klien tampak kurus
-Klien tampak makan hanya 2 sendok
saja
-Mulut klien tampak sariawan
- HB tanggal 9 juni 2018 : 8,2
- HB tanggal 10 juni 2018 : 9,4
- HB tanggal 11 juni 2018 :10,3
- TB : 160 cm
60
mengatakan tidak nyaman saat nyeri
datang
T : Klien mengatakan nyeri hilang
timbul,
DO:
-Klien tampak meringis menahan sakit
-Skala nyeri 5 -6
-Nyeri tekan pada perut
61
2. Nyeri akut b.d agen injuri fisik
3. Intoleransi b.d penurunan kekuatan
3.3 RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
62
skala 6 menjadi skala 3 ruangan, pencahayaan dan
Klien mengatakan nyeri kebisingan.
sudah berkurang 3.ajarkan tentang tehnik
Dapat mengenali faktor nonfarmakologi.
penyebab nyeri 4.berikan analgetik untuk
mengurangi nyeri.
5.ajarkan teknik relaksasi
· 10.Ajarkan pasien
bagaimana merubah
posisi dan berikan
bantuan jika diperlukan
63
1.3 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
64
6. Memberikan makanan yang tidak ada mual dan muntah
13,30 sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
2 Rabu Nyeri akut b.d 08.00 1. Melakukan pengkajian nyeri S: Klien mengatakan persendian
6 juni 2018 agen injuri fisik secara komprehensif termasuk nya nyeri saat beraktivitas.
65
09.10 4. Memberikan analgetik P: Intervensi dilanjutkan
untuk mengurangi nyeri. Tindakan 2,3
66
12.00 5. Mengkaji kemampuan
pasien dalam mobilisasi
8. Mendampingi dan
13,30
membantu pasien saat
mobilisasi dan bantu penuhi
kebutuhan
14.00
9. Mengajarkan pasien
bagaimana merubah posisi
berikan bantuan jika
diperlukan
67
No. HARI DIAGNOSA JAM IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL
1 Kamis ketidakseimbangan S: Klien mengatakan tidak
07 juni nutrisi kurang dari 08.00 1. Kolaborasi dengan dokter nafsu makan
68
3 Kamis Intoleransi Ss 11.00 1. Berkonsultasi dengan terapi S: pasien mengatakan susah
07 juni aktifitas b.d fisik tentang rencana ambulasi untuk bergerak karena
kekuatan otot
O: klien tampak susah saat
12.00 2. Mengajarkan pasien tentang
melakukan aktivitas .
teknik ambulasi
Membantu klien saat
melakukan mobilisasi duduk
3. Membantu ADLs secara di tempat tidur
12.30
mandiri sesuai kemampuan
A: masalah belum teratasi
Tindakan 1,2
13,00
4. Mendampingi dan membantu
P: intervensi dilanjutkan
pasien saat mobilisasi dan bantu
Tindakan 1,2
memenuhi kebutuhan
69
No. HARI DIAGNOSA Jam IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF
TANGGAL
1 Jum’at ketidakseimbangan 08.00 1. Kolaborasi dengan dokter S: Klien mengatakan tidak
nafsu makan
08 juni 2018 nutrisi kurang dari untuk pemasangan NGT
kebutuhan tubuh O: Klien tampak tidak
b.d penurunan 09.30 2. Kolaborasi dengan ahli gizi menghabiskan porsi
makannya, hanya 2-3
nafsu makan untuk menentukan jumlah sendok makan
kalori dan nutrisi yang
A: Masalah belum teratasi
dibutuhkan pasien Tindakan 3
P: Intervensi dilanjutkan
3. Memberikan makanan yang Tindakan 3
11.00
sudah dikonsultasikan dengan
ahli gizi
2 Jum’at Nyeri akut b.d 12.00 1. Mengajarkan tentang tehnik S: Klien mengatakan persendian
08 juni 2018 agen injuri fisik nonfarmakologi. nya nyeri saat beraktivitas
O: Klien tampak meringis saat
melakukan aktivitas
A: Masalah belum teratasi
Tindakan 1
P: Intervensi dilanjutkan
Tindakan 1
70
3 Jum’at Intoleransi 13.00 1. Berkonsultasi dengan terapi S: pasien mengatakan susah
08 juni 2018 aktifitasb.d fisik tentang rencana ambulasi untuk bergerak karena
kekuatan otot
O: klien tampak susah saat
·
melakukan aktivitas
P: intervensi dilanjutkan
Tindakan 1
Tabel 3.14: Implementasi dan Evaluasi
71
BAB IV
PEMBAHASAN
Asuhan keperawatan pada Tn.R dengan HIV AIDS di Ruang Rawat Inap Interne
Rumah sakit Dr.Achmad Mochtar Bukittinggi dilakukan dari tanggal 06-08 juni
2018.Berapa hal yang perlu dibahas, disini penulis menemukan beberapa factor
Dalam penerapan asuhan keperawatan ini penulis telah menerapkan proses asuhan
keperawatan pada kien dengan HIV AIDS sesuai dengan teori-teori yang ada untuk
melihat lebih jelas sejauh mana kegiatan dapat dilakukan serta keberhasilan yang
4.1 Pengkajian
Dalam melakukan pengkajian pada TN.R data yang didapatkan dari klien,
data yang lengkap sesuai dengan tinjauan teoritis, namun pada saat
72
data dari klien karna klien mengalami ganguan pendengaran, sehingga
membuat komunikasi antara penulis dengan klien kurang jelas, dan tidak
Pada keluhan utama kasus ini sesuai dengan tinjauan teoritis dimana
keluhan utama klien masuk rumah sakit adalah demam hilang timbul sejak 2
bulan sebelum masuk rumah sakit , hal ini sama dengan tinjauan teoritis
pada manifestasi klinis gejala mayor yaitu demam lebih dari 1 bulan
Secara teoritis dilihat dari manifestasi klinis pada klien dengan HIV AIDS
nya terasa lemas , nyeri pada perut nyeri tekan ( + ) sakala nyeri 5-6, pasien
mengatakan batuk berdahak, klien mengatakan dada sakit jika batuk, nafas
73
seberat 8 Kg, klien tampak pucat.BAB ( - ) sejak 1 hari saat pengkajian
makan nya, hanya 2 sendok makan, klien tampak lemah dan letih, klien
tampak susah untuk beraktifitas secara mandiri, klien tampak kurus, klien
tampak meringis menahan sakit, klien tampak pucat, mulut klien tampak
ada sariawan dan kering, klien tampak terbaring, klien juga mempunyai
pada tinjauan kasus riwayat kesehatan dahulu klien belum pernah dirawat
dengan penyakit yang sama dan belum pernah juga di rawat dengan keluhan
penyakit lainya
ada mengalami riwayat penyakkit yang sama dengan yang diderita klien dan
teoritis pada kasus ini ditemukan sama dan tidak ada kesenjangan. Dimana
pada tinjauan teoritis dijelaskan bahwah penurunan berat badan pada klien,
pasien mudah lelah, demam, diare, tidak ada nafsu makan, infeksi jamur pada
penurunan berat badan dari 51kg menjadi 43kg, pasien juga mudah lelah,
74
menderita diare, nafsu makan tidak ada, infeksi jamur pada kelamin, demam
hilang timbu
Pada tinjaun teoritis dan tinjauan kasus tidak terdapat kesenjangan. Dimana
pada tinjauan teoritis terdapat tingkat stress dan kecemasan. Sedangkan pada
Pada tinjaun teoritis dan tinjauan kasus penulis megalami hambatan dalam
laboraturium. Tes Serology tes antibody serum, tes blot westem. Tes
Tn.R hanya 3 diagnosa keperawatan yang menjadi masalah utama dalam kasus
75
1. ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d penurunan nafsu
makan
makan
4.3 Intervensi
prioritas masalah yang ditemukan tidak semua rencana tindakan pada teori dapat
ditegakkan pada tijauan kasus karena rencana tindakan pada tinjauan kasus
penurunan nafsu makan perencanaan penulis yaitu : Kaji adanya alergi makanan,
Monitor adanya penurunan berat badan,Monitor adanya mual, muntah dan diare,
76
dan kandungan kalori, Monitor kadar albumin, Hb dan Ht, Kolaborasi dengan
ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien,
ahli gizi.
Diagnosa kedua Nyeri akut b.d agen injuri fisik perencaan penulis yaitu :
penulis yaitu : Monitoring vital sign sebelum/sesudah latihan dan lihat respon
pasien saat latihan, Konsultasikan dengan terapi fisik tentang rencana ambulasi
sesuai dengan kebutuhan, Bantu klien untuk menggunakan tongkat saat berjalan
dan cegah terhadap cedera, Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain tentang
teknik ambulasi, Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi, Latih pasien dalam
Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan, ADLs pasien.Berikan
alat bantu jika klien memerlukan, Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan
77
4.4. Implementasi
pada klien dengan HIV AIDS tidak mudah rencana tindakan keperawatan yang
telah ditetapakan tetapi terlebih dahulu harus melakukan pendekatan pada klien
agar nantinya klien mau melaksanakan apa yang perawat anjurkan. Sehingga
penurunan nafsu makan perencanaan penulis yaitu : Kaji adanya alergi makanan
dilakukan pada hari pertama pengkajian pasien ada alergi terhadap udang,
Monitor adanya penurunan berat badan, berat badan turun seberat 8 kg dari 51
kg saat sehat menjadi 43kg saat sakit,Monitor adanya mual, muntah dan diare,
klien ada diare, kolaborasi dengan dokter untuk pemasangan NGT, pemasangan
NGT dilakukan pada tanggal 6 juni 2018 jam 9.30, Monitor jumlah nutrisi dan
kandungan kalori, Monitor kadar albumin, Hb dan Ht, Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien,
memberikan makanan tinggi serat tinggi kalori ,Berikan substansi gula, Berikan
makanan yang sudah dikonsultasikan dengan ahli gizi , sudah berkonsultasi pada
tanggal 6 juni 2018 dengan ahli gizi rumah sakit DR. Achmad Mochtar
Bukittinggi
Diagnosa kedua Nyeri akut b.d agen injuri fisik perencaan penulis yaitu :
78
frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi,control lingkungan yang dapat
lihat respon pasien saat latihan, Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
tongkat saat berjalan dan cegah terhadap cedera, Ajarkan pasien atau tenaga
sesuai kemampuan, Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan bantu
Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan
2) Pendekatan yang dilakukan pada klien dengan baik sehingga klien merasa
keperawatan.
79
4) Pasien dirawat digabung dengan pasien lain bukan dirawat di ruang
4.5. Evaluasi
pasien dengan tujuan dan kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan
sesua dengan apa yang penulis temukan dalam melakukan studi kasus dan
yang lebih baik dan optimal, maka dari itu dalam melakukan asuhan
sama antara penulis dengan klien, perawat, dokter, dan tim kesehatan lainya.
tubuh b.d penurunan nafsu makan. Pada hari pertama sampai ketiga yaitu
tangal 06-08 Juni 2018 dengan data yaitu klien mengatakan nafsu makannya
masih kurang, dan klien mengatkan BB nya menurun, klien tampak lemas ,
alat bantu makan(NGT) masalah belum teratasi karna tujuan yang diharapkan
belum tercapai.
b.Diagnosa kedua yaitu Nyeri akut b.d agen injuri fisik Diagnosa tegak pada
tanggal 06 juni 2018, pada hari pertama tanggal 06 Juni 2018 klien mengatakan
nyeri pada perut dan persendian , nyeri datang tiba-tiba , skala nyeri 5-6. Pada
hari kedua tanggal 07 Juni 2018 klien mengatakan nyeri pada perut sudah
80
hilang, nyeri pada sendi masih ada. Dan pada hari ketiga tanggal 08 Juni 2018
klien mengatakan nyeri pada persendian nya masih datang secara tiba-tiba.
Diagnosa ketiga yaitu Gangguan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot
Diagnosa tegak pada tanggal 06 juni 2018, pada hari pertama tanggal 06 Juni
2018 klien mengatakan tidak mampu untuk melakukan aktifitas secara mandiri,
harus dibantu orang lain. Pada hari kedua tanggal 07 Juni 2018 klien
masih memerlukan bantuan dari orang lain. Pada hari ketiga tanggal 08 Juni
2018 klien mengatakan dia hanya mampu untuk memiringkan badan di tempat
tidur , masih belum bisa untuk beraktifitas secara mandiri . masala belum
81
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pelaksanaan asuhan keperawatan yang sudah dilakukan pada TN.R dengan
oleh penulis.
perbedan dengan teori teori yang ada, pada riwayat kesehatan sekarang
mengalami mual muntah, klien juga tidak mengalami batuk lebih dari 1
bulan.
82
1. ketidakseimbangannutrisikurangdarikebutuhantubuhb.d
tujuan yang diharapkan dari asuhan keperawatan dengan HIV AIDS yaitu
agar nutrisi klien terpenuhi, nyeri dapat hilang atau berkurang, depat
dengan baik, dari 3 diagnosa keperawatan utama yang muncul sampai saat
penulis selesai melakukan penelitian pada tanggal 8 juni 2018 belum ada
Bukittinggi.
83
5.2 Saran
kasus agar dapat menerapkan asuhan keperawatan pada klien dengan HIV
mempertahan kan hubungan kerja yang baik antara tim kesehatan dan
optimal, dan adapun untuk klien yang telah mengalamai HIV AIDS maka
84
DAFTAR PUSTAKA
Dapertemen kesehatan RI. 2007 . Panduan Tatalaksana Klinis Infeksi HIV pada
orang dewasa dan Remaja Edisi Kedua, Jakarta
Dinas kesehatan kota Bukittinggi 2016.Gambaran kasus HIV dan AIDS di Sumatra
Barat Sampai dengan 2016.
Dirjen. PP & PL. Kemenkes. RI. (2012). Laporan Kasus Hiv-Aids Di Indonesia
Triwulan IV, bulan Januari sampai bulan Desember tahun 2011
Drew , W. Lawrence . 2001. HIV & AIDS Retrovirus. USA: The McGraw-Hill
Companies. Jakarta, Gramedia
Muma, Richard D. (1997). HIV : Manual untuk tenaga kesehatan. Jakarta : EGC
Nasronudin . 2007. HIV & AIDS Pendekatan Biologi Mollekuler, Klinis dan Sosial.
Surabaya
Pohan H.T .2009. Infeksi dibalik ancaman HIV . Jakarta. Farmacia
85
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
Anak Ke : 2 ( Dua )
Ayah : Syafruddin
Ibu : Herayeti
Riwayat Pendidikan
1. SD N 08 Tanjung Pauh
2. SMP N 9 Payakumbuh
3. SMK KOSGORO 2 Payakumbuh
4. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Program Studi D-III Keperawatan Stikes
Perintis Padang