Pembinaan Bakat Dan Minat

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 10

III.

PEMBINAAN BAKAT DAN MINAT DALAM KEGIATAN


EKSTRALURIKULER

A. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam
belajar kurikulum standar sebagai perluasan dari kegiatan kurikulum dan dilakukan di bawah
bimbingan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan kepribadian, bakat, minat, dan
kemampuan peserta didik yang lebih luas atau di luar minat yang dikembangkan oleh
kurikulum. Kegiatan ini selain dilaksanakan di sekolah dapat juga dilaksanakan di luar
sekolah guna memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan atau kemampuan
meningkatkan nilai/sikap dalam rangka penerapan pengetahuan dan keterampilan yang telah
dipelajari dari berbagai mata pelajaran dari kurikulum sekolah.
Kegiatan ekstrakurikuler biasanya terkait dengan pengembangan bakat dan minat
yang dimiliki oleh peserta didik. Karena itu kegiatan ekstrakurikuler dijadikan sebagai
wadah kegiatan peserta didik diluar pelajaran atau di luar kegiatan kurikuler. Sesungguhnya
kegiatan ekskul ini tidak kalah pentingnya dengan kegiatan intrakurikuler. Kegiatan ekskul
adalah media pembinaan dan pengembangan bakat, minat dan kemampuan para peserta didik
yang mencangkup nilai-nilai yang cukup penting bagi pendewasan dan kemajuan dirinya.
Bahkan disinyalir kegiatan ekskul dapat meredam kenakalan remaja. Hal ini senada dengan
pernyataan Hamalik bahwa kegiatan ekstrakurikuler ini mengandung nilai tertentu, antara
lain:
Kegiatan ekstrakurikuler mengandung nilai tertentu:
a. Memenuhi kebutuhan kelompok
b. Menyalurkan minat dan bakat
c. Memberikan pengalaman eksplotorik
d. Mengembangkan dan mendorong motivasi terhadap mata ajaran
e. Mengikat para siswa di sekolah f. Mengembangkan loyalitas terhadap sekolah
g. Mengintegrasikan kelompok-kelompok sosial
h. Mengembangkan sifat-sifat tertentu
i. Menyediakan kesempatan pemberian bimbingan dan layanan secara informal
j. Mengembangkan citra masyarakat terhadap sekolah.
Dari beberapa pengertian di atas, titik tekannya adalah hampir sama yaitu semuanya
mengarah kepada pembentukan kepribadian siswa, mendukung pengembangan wawasan
keilmuan dan juga kemampuan yang dimilikinya dari berbagai bidang studi. Untuk itu
kegiatan ekstrakurikuler sangat besar manfaatnya bagi siswa dan bagi guru dimana hal
tersebut sebagai wujud manifestasi sarana penting dalam menunjang dan menopang
tercapainya misi pembangunan yang dilakukan di luar jadwal. Oleh karena itu dapat
disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan di
luar jam pelajaran pelajaran tatap muka, baik dilakukan di sekolah atau di luar sekolah
dengan tujuan untuk pembentukan kepribadian, mengembangkan bakat dan minatnya dan
untuk memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari siswa dalam
bidang studi.

B. Fungsi Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler memiliki fungsi:
(1) Fungsi pengembangan, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mendukung
perkembangan personal peserta didik melalui perluasan minat, pengembangan potensi,
dan pemberian kesempatan untuk pembentukan karakter dan pelatihan kepemimpinan,
(2) Fungsi sosial, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mendukung
kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik,
(3) Fungsi rekreatif, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler dilakukan dalam suasana rileks,
mengembirakan, dan menyenangkan sehingga menunjang proses perkembangan peserta
didik,
(4) Fungsi persiapan karir, yakni bahwa kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk
mengembangkan kesiapan karir peserta didik melalui pengembangan kapasitas.

C. Tujuan Pelaksanaan Ekstrakurikuler


Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler adalah;
(1) kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, dan
psikomotor peserta didik,
(2) kegiatan ekstrakurikuler harus dapat mengembangkan bakat dan minat peserta didik dalam
upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya.

D. Prinsip Ekstrakurikuler
Prinsip kegiatan ektrakurikuler dikembangkan dengan prinsip sebgai berikut:
E. Format kegiatan ekstrakurikuler
Format kegiatan ekstrakurikuler dan nilai yang dikembangkan dapat diselenggarakan dalam
berbagai bentuk atau format sebagai berikut:

Dalam rangka menuju era kompetensi yang semakin marak, tentunya format-format kegiatan
pembinaan kegiatan ekstrakurikuler perlu diarahkan pada aspek pengembangan kemampuan
strategis dan kepribadian yang utuh. Kemampuan strategis meliputi penguasaan keahlian dan
kepribadian yang utuh ditandai dengan meningkatnya keimanan dan ketaqwaan terhadap
Tuhan Yang Maha Esa. Dalam rangka ini, dapat dilakukan upaya-upaya sebagai berikut:
1) Membangun hubungan kerjasama yang baik dengan pihak intern agar tercipta sistem
persekolahan yang dinamis.
2) Membangun kerjasama ekstern agar kegiatan yang dirancang mendapat sambutan dan
dukungan dari masyarakat.
3) Kegiatan ekstrakurikuler harus dikelola secara profesional.
4) Kegiatan ekstrakurikuler harus didukung oleh sumber daya manusia yang cakap dan
fasilitas yang memadai.
5) Kegiatan ekstrakurikuler harus terbuka untuk semua kalangan siswa.
6) Sistem pembinaan dilakukan dalam bentuk pelatihan yang mengacu pada visi dan misi
yang jelas.
7. Interaksi sosial dalam kegiatan hendaknya dibina dengan landasan moral yang baik.
F. Bentuk kegiatan ekstrakurikuler
Bentuk Kegiatan Ekstrakurikuler dapat berupa:

G. Mekanisme kegiatan ekstrakurikuler


Dalam Permendikbud No. 62 th 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasan
dan Pendidikan Menengah, dinyatakan bahwa mekanisme kegiatan ekstrakurikuler meliputi
pengembangan, pelaksanaan, penilaian, evaluasi dan daya dukung dengan penjelasan
sebagai berikut:
a. Pengembangan
Kegiatan Ekstrakurikuler dikelompokkan menjadi Kegiatan Ekstrakurikuler wajib
dan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan. Dalam Kurikulum 2013 Pendidikan Kepramukaan
merupakan ekstrakurikuler wajib. Kegiatan Ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan
diperuntukan bagi peserta didik SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.
Pelaksananannya dapat bekerja sama dengan organisasi kepramukaan setempat/terdekat
dengan mengacu kepada Pedoman dan Prosedur Operasi Standar Pendidikan Kepramukaan
sebagai Kegiatan Ekstrakurikuler wajib. Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan diselenggarakan
oleh satuan pendidikan bagi peserta didik sesuai bakat dan minat peserta didik.
Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler pilihan di satuan pendidikan dapat
dilakukan melalui tahapan:
(1) analisis sumber daya yang diperlukan dalam penyelenggaraan kegiatan ekstrakurikuler;
(2) identifikasi kebutuhan, potensi, dan minat peserta didik;
(3) menetapkan bentuk kegiatan yang diselenggarakan;
(4) mengupayakan sumber daya sesuai pilihan peserta didik atau menyalurkannya kesatuan
pendidikan atau lembaga lainnya
(5) menyusun Program Kegiatan Ekstrakurikuler.
Satuan pendidikan wajib menyusun program Kegiatan Ekstrakurikuler yang merupakan
bagian dari Rencana Kerja Sekolah. Program Kegiatan Ekstrakurikuler pada satuan
pendidikan dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan sumber daya bersama
yang tersedia pada gugus/klaster sekolah. Penggunaannya difasilitasi oleh pemerintah
provinsi atau pemerintah kabupaten/kota sesuai dengan kewenangan masing masing.
Program Kegiatan Ekstrakurikuler disosialisasikan kepada peserta didik dan orangtua/wali
pada setiap awal tahun pelajaran. Sistematika Program Kegiatan Ekstrakurikuler sekurang
kurangnya memuat:
1) Rasional dan tujuan umum;
2) Deskripsi setiap kegiatan ekstrakurikuler;
3) Pengelolaan;
4) Pendanaan; dan
5) Evaluasi

b. Pelaksanaan
Penjadwalan Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan dirancang di awal tahun pelajaran oleh
pembina di bawah bimbingan kepala sekolah/madrasah atau wakil kepala sekolah/madrasah.
Jadwal Kegiatan Ekstrakurikuler diatur agar tidak menghambat pelaksanaan kegiatan intra
dan kokurikuler.

c. Penilaian
Kinerja peserta didik dalam kegiatan ekstrakurikuler perlu mendapat penilaian dan
dideskripsikan dalam raport. Kriteria keberhasilannya meliputi proses dan pencapaian
kompetensi peserta didik dalam Kegiatan Ekstrakurikuler yang dipilihnya. Peserta didik
wajib memperoleh nilai minimal “baik” pada Pendidikan Kepramukaan pada setiap
semesternya. Nilai yang diperoleh pada Pendidikan Kepramukaan berpengaruh terhadap
kenaikan kelas peserta didik. Bagi peserta didik yang belum mencapai nilai minimal perlu
mendapat bimbingan terus menerus untuk mencapainya.

d. Evaluasi
Evaluasi Kegiatan Ekstrakurikuler dilakukan untuk mengukur ketercapaian tujuan pada
setiap indikator yang telah ditetapkan dalam perencanaan satuan pendidikan. Satuan
pendidikan hendaknya mengevaluasi setiap indikator yang sudah tercapai maupun yang
belum tercapai. Berdasarkan hasil evaluasi, satuan pendidikan dapat melakukan perbaikan
rencana tindak lanjut
untuk siklus kegiatan berikutnya.

e. Daya Dukung
Daya dukung pengembangan dan pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler meliputi:
1) Kebijakan Satuan Pendidikan
Pengembangan dan pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler merupakan kewenangan dan
tanggung jawab penuh dari satuan pendidikan. Oleh karena itu untuk dapat mengembangkan
dan melaksanakan Kegiatan Ekstrakurikuler diperlukan kebijakan satuan pendidikan yang
ditetapkan dalam rapat satuan pendidikan dengan melibatkan komite sekolah/madrasah baik
langsung maupun tidak langsung.
2) Ketersediaan Pembina
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler harus didukung dengan ketersediaan pembina. Satuan
pendidikan dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk memenuhi kebutuhan pembina.
3) Ketersediaan Sarana dan Prasarana Satuan Pendidikan
Pelaksanaan Kegiatan Ekstrakurikuler memerlukan dukungan berupa ketersediaan sarana
dan prasarana satuan pendidikan. Yang termasuk sarana satuan pendidikan adalah segala
kebutuhan fisik, sosial, dan kultural yang diperlukan untuk mewujudkan proses pendidikan
pada satuan pendidikan. Selain itu unsur prasarana seperti lahan, gedung/bangunan,
prasarana olahraga dan prasarana kesenian, serta prasarana lainnya.
H. Pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan dan pembinaan kegiatan ekstrakurikuler hendaknya memperhatikan
beberapa aspek penting yang mendukung keberlangsungan kegiatan ekstrakurkuler. Materi
yang diberikan berisi materi yang sesuai dan mampu memberi pengayaan. Selain itu dapat
memberi kesempatan penyalurkan bakat serta minat dan bersifat positif tanpa mengganggu
ataupun merusak potensi alam dan lingkungan. Hal ini seperti yang diungkapkan oleh
Saputra bahwa ada tiga pengembangan program yaitu:
a. Rancangan kegiatan
Program kokurikuler dan ekstrakurikuler adalah serangkaian kegiatan dalam berbagai unit
kegiatan untuk satu catur wulan. Titik pusat kegiatan bukan hanya memuat tentang pentingya
program itu sendiri, namun merupakan perpaduan dari pengalaman belajar. Rencana belajar
menunjuk pada strategi dan prosedur membina bagi kemudahan anak belajar.

b. Tujuan Sekolah
Sebagai pengembang kegiatan kokurikuler dan ekstrakurikuler seyogianya harus
memberikan harapan mengenai hakikat sekolah, khususnya untuk mewujudkan tujuan
sekolah yang bersangkutan. Meskipun program kokurikuler dan ekstrakurikuler secara garis
besar sudah dituangkan dalam kurikulum sekolah dasar, namun tidak menutup kemungkinan
bagi para pengelola untuk mengembangkanya sesuai dengan keinginan sekolah. Dalam hal
ini sekolah lebih tahu kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya, baik anak maupun
sumber-sumber daya lainya sebagai pendukung kegiatan.

c. Fungsi Kegiatan
Kegunaan fungsional dalam mengembangkan program kokurikuler dan ekstrakurikuler
adalah sebagai berikut.
1) Menyiapkan anak menjadi orang yang bertanggung jawab
2) Menemukan dan mengembangkan minat dan bakat pribadinya.
3) Menyiapkan dan mengarahkan pada suatu spesialisasi, misalnya: atlet, ekonomi,
agamawan, seniman, dan sebagainya. Dalam usaha membina dan mengembangkan program
ekstrakurikuler ada hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu diantaranya sebagai berikut:
Pertama, Materi kegiatan yang dapat memberikan pengayaan bagi siswa. Kedua, sejauh
mungkin tidak terlalu membebani siswa. Ketiga, memanfaatkan potensi alam
lingkungan. Keempat, memanfaatkan kegiatan-kegiatan industri dan dunia usaha.
Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah akan memberikan banyak manfaat tidak
hanya terhadap siswa tetapi juga bagi efektifitas penyelenggara pendidikan di sekolah.
Dengan demikian perubahan yang terjadi pada peserta pada dasarnya sangat tergantung
kepada efektivitas penyelenggaraan kegiatan tersebut.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pengelolaan kegiatan ekstrakurikuler antara
lain:
a. Peningkatan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
b. Dorongan untuk menyalurkan bakat dan minat peserta didik.
c. Penetapan waktu, obyek kegiatan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan
d. Jenis-jenis kegiatan yang ekstrakurikuler yang dapat disediakan dengan kondisi
lingkungan
e. Jenis-jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat disediakan seperti: pramuka, PMR, oleh
raga, kesenian, keagamaan, dan sebagainya. Dalam kegiatan ekstrakurikuler, peserta didik
berarti melatih diri untuk menemukan jati dirinya yang sesungguhnya dan belajar secara
lebih dalam bagaimana mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di kelas. Namun
demikian, meskipun dalam prakteknya lebih banyak melibatkan inisiatif dan peran peserta
didik. Kegiatan ekstrakurikuler harus memiliki perhatian khusus dari seluruh pihak yang
terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan, tidak saja memanajemen sekolah ataupun
masyarakat, lingkungan dimana madrasah itu berada, tetapi juga pemerintah yang dalam hal
ini bertindak sebagai fasilitator pendidikan.

d. Pihak yang terlibat


Pihak-pihak yang terlibat dalam pengembangan Kegiatan Ekstrakurikuler antara lain:
a. Satuan Pendidikan
Kepala sekolah/madrasah, tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan pembina
ekstrakurikuler, bersama-sama mewujudkan keunggulan dalam ragam Kegiatan
Ekstrakurikuler sesuai dengan sumber daya yang dimiliki oleh tiap satuan pendidikan.
b. Komite Sekolah/Madrasah
Sebagai mitra sekolah memberikan dukungan, saran, dan kontrol dalam mewujudkan
keunggulan ragam Kegiatan Ekstrakurikuler.
c. Orangtua
Memberikan kepedulian dan komitmen penuh terhadap keberhasilan Kegiatan
Ekstrakurikuler pada satuan pendidikan.

I. Faktor Pendukung dan Penghambat kegiatan ekstrakurikuler


Dalam pengembangan dan pelaksanaan program ekstrakurikuler tentu tidaklah mudah hal
ini karena banyak faktor yang mendukung maupun menghambat program tersebut. Adapun
faktor pendukung program ekstrakurikuler adalah sebagai berikut:
1) Tersedianya sarana prasarana yang memadai
2) Memiliki manajemen pengelolaan yang baik
3) Adanya semangat pada diri siswa
4) Adanya komitmen dari kepala sekolah, guru, serta siswa itu sendiri
5) Adanya tanggung jawab.
Sedangkan faktor penghambat dari program kegiatan ekstrakurikuler adalah:
1) Sarana prasarana yang kurang memadai
2) Dalam pengelolaan kegiatan cenderung kurang terkoordinir
3) Siswa kurang responsif dalam mengikuti kegiatan
4) Tidak adanya kerjasama yang baik dari kepala sekolah, guru dan peserta didik.
6) Kurang adanya tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai