Hari Hari Besar Agama
Hari Hari Besar Agama
Hari Hari Besar Agama
A. Latar Belakang
Ada beberapa pemeluk agama di Dunia diantaranya : Islam, Kristen/Katolik, Hindu,
Buda , Konghuchu. Agama dibutuhkan oleh setiap manusia untuk mendapatkan rasa
damai dalam kehidupannya .
Setiap agama juga mempunyai hal hal mitos yang dipercaya oleh umatnya yang
kemudian membuat mereka percaya dan memuja apa yang telah mereka anggap
sebagai suatu kekuatan yang luar biasa, berbagai agama memberikan nama yang
berbeda pada apa yang disebut sebagai kekuatan luar biasa tersebut .
Dalam melaksanakan pemujaan ada yang dilaksanakan setiap hari dan ada juga yang
seminggu sekali atau setiap tahun sekali, selain pemujaan terhadap kekuatan luar biasa
tersebut para umat beragama juga melaksanakan dan merayakan upacara yang
dilaksanakan tiap tahun untuk menghormati hari hari bersejarah dalam sejarah
keagamaan mereka., Pada kesempatan ini, disampaikan tentang macam macam hari
raya besar dalam agama yang ada di dunia.
Idul Adha
di Republik Indonesia, Hari Raya Haji, adalah sebuah hari raya Islam. Pada hari ini
diperingati peristiwa kurban, yaitu ketika nabi Ibrahim (Abraham), yang bersedia untuk
mengorbankan putranya Ismail untuk Allah, akan mengorbankan putranya Ismail,
kemudian digantikan oleh-Nya dengan domba.
Pada hari raya ini, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan salat Ied
bersama-sama di tanah lapang, seperti ketika merayakan Idul Fitri. Setelah salat,
dilakukan penyembelihan hewan kurban, untuk memperingati perintah Allah kepada
Nabi Ibrahim yang menyembelih domba sebagai pengganti putranya.
Hari Raya Idul Adha jatuh pada tanggal 10 bulan Dzulhijjah, hari ini jatuh persis 70 hari
setelah perayaan Idul Fitri. Hari ini juga beserta hari-hari Tasyrik diharamkan puasa
bagi umat Islam., Pusat perayaan Idul Adha adalah sebuah desa kecil di Arab Saudi yang
bernama Mina, dekat Mekkah. Di sini ada tiga tiang batu yang melambangkan Iblis dan
harus dilempari batu oleh umat Muslim yang sedang naik Haji., Hari Idul Adha adalah
puncaknya ibadah Haji yang dilaksanakan umat Muslim dan juga dengan melaksanakan
penyembelihan hewan qurban bagi seluruh umat muslim di dunia.
Idul Fitri
adalah hari raya umat Islam yang jatuh pada tanggal 1 Syawal pada penanggalan
Hijriyah. Karena penentuan 1 Syawal yang berdasarkan peredaran bulan tersebut, maka
Idul Fitri atau Hari Raya Puasa jatuh pada tanggal yang berbeda-beda setiap tahunnya
apabila dilihat dari penanggalan Masehi. Cara menentukan 1 Syawal juga bervariasi,
sehingga boleh jadi ada sebagian umat Islam yang merayakannya pada tanggal Masehi
yang berbeda. Pada tanggal 1 Syawal, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan
menyelenggarakan Salat Ied bersama-sama di masjid-masjid, di tanah lapang, atau
bahkan jalan raya (terutama di kota besar) apabila area ibadahnya tidak cukup
menampung jamaah .
C. Hari Hari besar dalam agama Budha:
b. Hari raya Kathina merupakan upacara persembahan jubah kepada Sangha setelah
menjalani Vassa. Jadi setelah masa Vassa berakhir, umat Buddha memasuki masa
Kathina atau bulan Kathina. Dalam kesempatan tersebut, selain memberikan
persembahan jubah Kathina, umat Buddha juga berdana kebutuhan pokok para
Bhikkhu, perlengkapan vihara, dan berdana untuk perkembangan dan kemajuan agama
Buddha.
c. Kebaktian untuk memperingati Hari besar Asadha disebut Asadha Puja / Asalha
Puja. Hari raya Asadha, diperingati 2 (dua) bulan setelah Hari Raya Waisak, guna
memperingati peristiwa dimana Buddha membabarkan Dharma untuk pertama kalinya
kepada 5 orang pertapa (Panca Vagiya) di Taman Rusa Isipatana, pada tahun 588
Sebelum Masehi. Kelima pertapa tersebut adalah Kondanna, Bhadiya, Vappa, Mahanama
dan Asajji, dan sesudah mendengarkan khotbah Dharma, mereka mencapai arahat. Lima
orang pertapa, bekas teman berjuang Buddha dalam bertapa menyiksa diri di hutan
Uruvela merupakan orang-orang yang paling berbahagia, karena mereka mempunyai
kesempatan mendengarkan Dhamma untuk pertama kalinya. Selanjutnya, bersama
dengan Panca Vagghiya Bhikkhu tersebut, Buddha membentuk Arya Sangha
Bhikkhu(Persaudaraan Para Bhikkhu Suci) yang pertama (tahun 588 Sebelum Masehi ).
Dengan terbentuknya Sangha, maka Tiratana (Triratna) menjadi lengkap. Sebelumnya,
baru ada Buddha dan Dhamma (yang ditemukan oleh Buddha).
Hari Raya Nyepi adalah hari raya umat Hindu yang dirayakan setiap tahun Baru Saka.
Hari ini jatuh pada hitungan Tilem Kesanga (IX) yang dipercayai merupakan hari
penyucian dewa-dewa yang berada di pusat samudera yang membawa intisari amerta
air hidup. Untuk itu umat Hindu melakukan pemujaan suci terhadap mereka, Nyepi
berasal dari kata sepi (sunyi, senyap). Hari Raya Nyepi sebenarnya merupakan
perayaan Tahun Baru Hindu berdasarkan penanggalan / kalender Saka, yang dimulai
sejak tahun 78 Masehi. Tidak seperti perayaan tahun baru Masehi, Tahun Baru Saka di
Bali dimulai dengan menyepi. Tidak ada aktifitas seperti biasa. Semua kegiatan
ditiadakan, termasuk pelayanan umum, seperti Bandar Udara Internasional pun tutup,
namun tidak untuk rumah sakit.
Tujuan utama Hari Raya Nyepi adalah memohon ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa,
untuk menyucikan Buwana Alit (alam manusia / microcosmos) dan Buwana
Agung/macrocosmos (alam semesta). Sebelum Hari Raya Nyepi, terdapat beberapa
rangkaian upacara yang dilakukan umat Hindu, khususnya di daerah Bali.
Agama Hindu Di Bali juga banyak mengenal hari hari raya, Misalnya:
a) Hari raya galungan: yaitu upacara hari raya kebangkitan melawan penderitaan,
inti hari raya ini adalah pemujaan terhadap dewa durga yang menyelamatkan
manusia.
b) Hari raya Kuningan: upacara ini dilaksanakan sebagai hari kemenangan dan
kepahlawanan yang dimenangkan sejak hari raya galungan oleh durga sampai
akhirnya perang 10 hari lamanya.
c) Hari raya Saraswati: Yaitu Hari raya turunnya kitab kitab suci, hari
lahirnya weda se-dunia.
d) Hari raya Nyepi .
E. Hari Raya Dalam Agama Kristen:
G. Kesimpulan
Setiap agama mempuyai peringatan terhadap sejarah orang orang atau kejadian
kejadian keagamaan yang mereka percayai, pelaksanaannya dilaksanakan tiap satu
tahun sekali yang mana dalam perayaan hari besar tersebut mempunyai tujuan dan
mitos sejarah yang sangat kental, sehingga dalam pelaksanaannya melibatkan seluruh
element dalam suatu agama.
DAFTAR PUSTAKA
- Ahmadi Abu, Perbandingan Agama, Jakarta : Rineka Cipta, 1991.
KLIPING PERAYAAN KEAGAMAAN
DI INDONESIA
DISUSUN OLEH :
ATIKA SHAFIRA
KELAS 4A