Contoh Makalah Cara Pembuatan Tempe
Contoh Makalah Cara Pembuatan Tempe
Contoh Makalah Cara Pembuatan Tempe
Kata Pengantar .................................................................................................................... i
Daftar Isi ............................................................................................................................. ii
BAB I: PENDAHULUAN1.1
Latar Belakang ................................................................................................
Rumusan Masalah ...........................................................................................
Tujuan Penelitian.............................................................................................
Manfaat Penelitian...........................................................................................
Pengamatan .......................................................................................................
BAB V:
KESIMPULAN5.1Kesimpulan ........................................................................................................
105.2 Saran ................................................................................................................
Daftar Pusaka ....................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Tempe adalah makanan yang populer di negara kita. Meskipun merupakanmakanan yang sederhana, tetapi tempe
mempunyai atau mengandung sumber proteinnabati yang cukup tinggi. Tempe adalahmakananyang
(kapangroti), atau Rh. arrhizus, sehingga membentuk padatan kompak berwarna putih.Fermentasi ini secara
umum dikenal sebagai ragi tempe.Warna putih pada tempedisebabkan adanya miselia jamur yang tumbuh pada
permukaan biji kedelai. Teksturkompak juga disebabkan oleh miselia jamur yang menghubungkan
biji-biji kedelaitersebut.Banyak sekali jamur yang aktif selama fermentasi, tetapi umumnya
para peneliti menganggap bahwa
Rhizopus sp merupakan jamur yang palingdominan.Jamur yang tumbuh pada kedelai tersebut menghasilkan
enzim-enzim yangmampu merombak senyawa organik kompleks menjadi senyawa yang lebihsederhana
seperti Jerman, Jepang, dan Amerika
Serikat.Indonesia juga sekarang berusaha mengembangkangalur(
strain
) unggulRhizopusuntukmenghasilkan tempe yang lebih cepat, berkualitas, atau
dapatmengancam keberadaan tempe sebagai bahan pangan milik umum karenagalur-galur ragi
undang.
1. Bagaimanakah peranan mikroorganisme
Rhizopus Oryzae
Adapun tujuan penulisan yang menjadi acuan penulis untuk membuat laporanhasil
Rhizopus Oryzae
bermanfaat, baik secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis, diharapkan dapat hasil penulisan
laporan hasil penelitian ini dapat memberikan kontribusi teori bagi penulisan laporan
hasil penelitian yang lain yang sejenis dengan judul laporanhasil penelitian ini.Secara praktis,
1) Menjadi bahan masukan berbagai pihak dalam menganalisis perananmikroorganisme Rhizopu
perananmikroorganisme Rhizopus Oryzae
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Sumber Pertama
keadaankering atau dibekukan, misalnya kultur murni dari bakteri asam laktatuntuk membuat
beberapa jenis kayudan fermentasi bahan pangan khususnya di Asia, seperti kecap, miso,tempe
peranan penting dalam fermentasi bahan makanan tersebut adalah Aspergillus,Rhizopus dan
satu bentuk respirasi anaerobik, akan tetapi, terdapat definisi yang lebih jelasyang
Reaksi fermentasi ini dilakukanoleh ragi, dan digunakan pada produksi makanan.D. Persamaan
Reaksi Kimia:
dioksida + Energi (ATP)Jalur biokimia yang terjadi, sebenarnya bervariasi tergantung jenis
gulayang terlibat, tetapi umumnya melibatkan jalur glikolisis, yang merupakan bagian dari tahap
awal respirasi aerobik pada sebagian besar organisme.Jalur terakhir akan bervariasi tergantung
Rhizopus oryzae
itu juga mampu menghasilkan protease. Menurut Sorenson dan Hesseltine(1986),
Rhizopus oryzae
tumbuh baik pada kisaran pH 3,4-6. Pada penelitian, semakin lama waktu fermentasi, pH tempe
untuk pertumbuhannya, tetapi kebutuhan air untuk jamur lebih sedikitdibandingkan dengan
bakteri. Selain pH dan kadar air, jumlah nutriendalam bahan juga dibutuhkan oleh jamur.Ciri-ciri
R. oryzae adalah hifa tidak bersekat (senositik), hidup sebagaisaprotrof, menguraikan senyawa
dalam fermentasi tempe, dan merupakan salah satu faktorutama penentu kualitas tempe, yaitu
sebagai sumber protein nabati yangmemiliki nilai cerna amat tinggi. Kandungan protein yang
terjadi
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Alat dan Bahan
a)Kompor, panci, dan tampah
d)Serbet
3)Rebus kedelai sekitar satu jam agar kulitnya cukup mudah untuk dikelupas.
5)Cuci kembali kedelai sampai bersih, rendam satu malam (12-24 jam).
6)Rebus kembali dengan air rendaman selama sekitar satu jam, tiriskankedelai dan letakkan di
7)Bubuhi satu sendok teh ragi tempe pada kedelai dan aduk hingga rata.Perhatian: tangan
8)Siapkan kantong plastik yang telah dilubangi kecil-kecil dengan tusuk gigiyang bersih. Selain
9)Isi kantong plastik itu dengan kedelai sekitar tiga perempat bagian,kemudian dilipat.
11)Letakkan di tempat yang tidak terkena sinar matahari langsung(temperature ruangan adalah
26° 30°)1012) Peram/diamkan selama dua hari. Setelah satu hari diperam, buka kainserbet.
13)Setelah dua hari tempe siap dikonsumsi. Tempe yang sudah jadi masihmengalami poses
BAB IV
HASIL PENELITIAN
4.1 Hasil Penelitian
Penelitian yang dilakukan pratikan pada satu hari penuh setelah pengolahankedelai
hingga menjadi tempe adalah sebagai Kacang kedelai direbus selama satu malam.Memasukan
ragi pada kacang kedelai dan mengisi kantong plastik dengankacang kedelai.Kedelai yang
terbungkus masih dalam keadaan mengembun.Jamur merata, tekstur rata dan bau tempe.Tempe
sudah jadi, namun terlalukeras karena kami merebus kedelai kurang dari satu jam, sehingga
selama satu malam.Memasukan ragi dan memasukan kedelai pada kantong plastikJamur sudah
merata dan tempe yang dihasilkan lebih lembek dan lebih baik dari percobaan pertama.
4.2 Pembahasan
seperti merebus kacang kedelai agar kulitnya mudah terkelupasdan merendamnya selama satu
malam. setelah di rendam satu malam,memasukkan ragi pada kacang kedelai dan mangisi
kantong plasik yang sudahdilubangi dengan kacang kedelai.keadaan bungkus kedelai dipenuhi
belum merata (masih terlihat padatan/biji kedelai).Masih ada biji kedelai yang terlihat akan tetapi
keadaan kedelai telahterbungkus sempurna oleh mycelia putih dari jamur, karena padatan
tercium bau yang khas dari bungkusan kedelai tersebut yaitu bau tempe. Namun tempeyang kami
hasilkan tergolong keras karena tidak direbus selama 1 jam, sehinggamemutuskan untuk
membuatnya ulang.Pada kacang kedelai sudah terbungkus sempurna dengan mycelia putihdari
jamur dan membentuk tekstur yang rata dan tercium bau tempe yang khas.Tempe yang
BAB V
KESIMPULAN
5.1 Kesimpulan
Pada dasarnya proses pembuatan tempe merupakan proses penanaman mikroba jenis
jamur Rhizopus sp pada media kedelai, sehinggaterjadi proses fermentasi kedelai oleh ragi
tersebut. Hasil fermentasimenyebabkan tekstur kedelai menjadi lebih lunak, terurainya protein
yangterkandung dalam kedelai menjadi lebih sederhana, sehingga mempunyaidaya cerna lebih
baik dibandingkan produk pangan dari kedelai yang tidakmelalui proses fermentasi.Tempe
terbuat dari kedelai dengan bantuan jamur Rhizopus sp.Jamur ini akan mengubah protein
kompleks kacang kedelai yang sukardicerna menjadi protein sederhana yang mudah dicerna
karena adanya perubahan-perubahankimia pada protein, lemak, dan karbohidrat. Selama proses
perut seperti diare.Untuk tahan lama, tempe yang misalnya akan menjadi produkekspor dapat di
kemas pendingin. Proses membekukan tempu untuk ekspor sbb : mula-mulatempe di iris-iris
setebal 2– 3 cm dan di blanching direndam dalam airmendidih selama lima menit untuk
mengaktifkan kapang dan enzim.Kemudian tempe di bungkus dengan plastik selofan dan di
bekukan padasuhu 40 derajat Celcius sekitar 6 jam. Setelah beku disimpan pada
5.2 Saran
Sebaiknya dalam melakukan percobaan dan penelitian melakukan secaraserius dan
sebaiknya tetap dalam pengawasan guru pembimbing, agar hasilnya sesuai dengan apa yang kita
harapkan.
http://faishalibnu.blogspot.com/2013/03/laporan-pembuatan-tempe.html
http://rheskyemhordiank.blogspot.com/2012/04/laporan-hasil-penelitian-pembuatan_05.html