RPP Pik Kelas Xi Kimia Industri Semester 1

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Koto Besar


Bidang Keahlian : Teknologi dan Reakayasa
Program Keahlian : Teknik Kimia
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Mata Pelajaran : Proses Industri Kimia
Durasi Waktu : 7 JP
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XI/1
KD 3.1 : Menerapkan Pengolahan Air Minum dan Air Proses
KD 4.1 : Mengolah air minum dan air proses

A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model discovery learning dan inkuiri terbimbing dengan menggunakan pendekatan
saintifik dan literasi media, peserta didik secara kritis dan kreatif mampu menerapkan Pengolahan Air Minum dan Air Proses
serta menyajikan hasil percobaan tentang mengolah air minum dan air proses dengan penuh rasa ingin tahu, kreatif,
komunikatif, mandiri, kerja keras, teliti, kerjasama, peduli lingkungan, disiplin, critical thinking, rasa tanggungjawab, kerja
sama dan jujur serta santun.

B. Langkah- Langkah Pembelajaran


1. Pembukaan, salam, berdoa, dan membaca alquran surat Al Furqan ayat 53: Dua laut mengalir berdampingan air
tawar dan air asin (religius)
2. Guru menjelaskan materi tentang bahan baku mutu air minum dan air proses
3. Guru menayangkan video proses pengolahan air minum dan pengolahan air proses
4. Peserta didik mengamati video yang ditayangkan (rasa ingin tahu)
5. Diskusi materi antara guru dan siswa (rasa ingin tahu, kreatif, dan komunikatif)
6. Peserta didik menyimpulkan materi pelajaran dengan bimbingan guru (mandiri, kerja keras, teliti dan tanggung
jawab)
7. Guru memberikan latihan tentang materi pembelajaran kepada peserta didik
8. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan variabel data praktikum untuk didiskusikan serta persiapan
praktikum pengolahan air
9. Peserta didik berdiskusi di kelompoknya masing masing (komunikatif, kreatif, collaboratif, kerjasama dan teliti)
10. Peserta didik melakukan praktikum pengolahan air (peduli lingkungan, kreatif, komunikatif, kerjasama, jujur,
tanggung jawab, disiplin, dan teliti)
11. Peserta didik mempresentasikan hasil parktikum masing-masing (komunikatif, critical thinking, collaboratif,
kerjasama, disiplin dan tanggungjawab)
12. Peserta didik menyimpulkan hasil praktikum masing-masing kelompok (kerjasama, mandiri, kerja keras, teliti dan
tanggung jawab)
13. Penutup, Guru menyimpulkan materi pembelajaran tentang pengolahan air minum dan air proses serta
menghubungkan juga dengan budaya alam minangkabau yaitu "Alua jo patuik, patuik jo mungkin"

C. Asesmen
1. Penilaian Sikap
a. Jenis/teknik penilaian : Observasi
b. Instrumen : Jurnal penilaian sikap
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Penilaian : Essay
c. Instrumen : Lembar soal
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Praktik
b. Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Kinerja

Mengetahui, Koto Ranah, 10 Mei 2020


Kepala SMK Negeri 1 Koto Besar Guru Mata Pelajaran

Andison, S.Si Fauziah, S.T.


NIP. 197706212006041003
LAMPIRAN : PENILAIAN

A. PENILAIAN SIKAP
JURNAL PENILAIAN SIKAP

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Koto Besar


Bidang Keahlian : Teknologi dan Reakayasa
Program Keahlian : Teknik Kimia
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Mata Pelajaran : Proses Industri Kimia
Durasi Waktu : 7 JP
Tahun Pelajaran : 2020/2021
Kelas/Semester : XI/1

Hari/Tgl Nama Kejadian/Perilaku Butir Sikap Tindak lanjut TTD Siswa

Catatan:
1. Berisi kejadian sikap positif maupun negatif
2. Karakter yang ditumbuhkembangkan : Rasa ingin tahu, kreatif, komunikatif, mandiri, kerja keras, teliti, kerjasama,
peduli lingkungan, disiplin, critical thinking, rasa tanggungjawab, kerja sama dan jujur serta santun.

B. PENILAIAN PENGETAHUAN
a. Kisi-Kisi
KISI-KISI SOAL
No.
Kompetens Level Bentu Keteranga
IPK Materi Indikator Soal Soa
i Dasar Kognitif k Soal n
l
Menerapka Menjelaskan Bahan Disajikan materi tentang Level 1 Uraian 1 Formatif
n bahan baku baku bahan baku penunjang (C2)/
Pengolahan penunjang penunjang dalam proses Memahami
Air Minum dalam proses dalam pengolahan air minum
dan Air pengolahan air proses peserta didik dapat
Proses minum dan air pengolaha menjelaskan bahan baku
proses n air penunjangnya
minum dan Disajikan materi tentang Level 1 Uraian 2 Formatif
air proses bahan baku penunjang (C2)/
dalam proses Memahami
pengolahan air proses,
peserta didik dapat
menjelaskan bahan baku
penunjangnya
Menganalisis Baku mutu Disajikan materi baku Level 3 Uraian 3 Formatif
baku mutu air air minum mutu air minu dan air (C4)/
minum dan air dan air proses, peserta didik Menganalisi
proses proses dapat membedakan yang s
termasuk baku mutu air

Menganalisis Proses Disajikan meteri tentang Level 3 Uraian 4 Formatif


blok diagram pengolaha pengolahan air minum, (C4)/
proses n air peserta didik dapat Menganalisi
pengolahan air minum dan menjelaskan proses s
minum dan air air proses pengolahannya
proses Disajikan blok diagram Level 3 Uraian 5 Formatif
proses, peserta didik (C4)/
dapat menganalisis Menganalisi
proses pengolahan air s
proses

b. Soal

Tugas:
1. Pengolahan air minum diperlukan bahan tambahan dalam prosesnya. Jelaskan bahan tambahan yang digunakan dalam
proses pengolahan air minum!

2. Pengolahan air proses di industri diperlukan bahan tambahan dalam prosesnya. Jelaskan bahan tambahan yang
digunakan dalam proses pengolahan air proses!

3. Dalam industri makanan dan minuman memiliki baku mutu air yang digunakan. Identifikasi parameter fisika dan kimia
baku mutu air minum dan air proses, kemudian tulislah hasilnya ke dalam tabel berikut:
Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan
Parameter Fisika
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Parameter Kimia
1.
2.
3.
4.
5.
6.

4. Jelaskan proses pengolahan air minum tersebut!

5. Perhatikan diagram alir pengolahan air proses berikut ini.

Jelaskan diagram alir yang ditunjukkan oleh proses A, B, C, D, dan E di atas!

c. Kunci Jawaban dan Pedoman Penskoran

No Soal Kunci Jawaban Skor Maksimum


1. 1. Aluminium sulfat (tawas): untuk proses koagulasi dan flokulasi 10
2. Kaporit: untuk membunuh mikroorganisme patogen
3. Karbon aktif: untuk menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi serta
menghilangkan bau dan rasa
2. 1. Aluminium sulfat (tawas): untuk proses koagulasi dan flokulasi 10
2. Karbon aktif: untuk menghilangkan bahan-bahan organik, desinfeksi serta
menghilangkan bau dan rasa
3. Ozon: untuk membunuh mikroorganisme patogen dan juga
menghilangkan warna
3. Baku mutu air minum dan air proses 20
1. Parameter kimiawi: 2. Parameter fisika:
a. Aluminium: 0,2 mg/l a. Bau: Tidak berbau
b. Besi: 0,3 mg/l b. Warna: 15 TCU
c. Kesadahan: 500 mg/l c. TDS (Total Dissolved Solid): 500 mg/l
d. Khlorida: 250 mg/l d. Kekeruhan: 5 NTU
e. Mangan: 0,4 mg/l e. Rasa: tidak berasa
f. pH: 6,5-8,5 mg/l f. Suhu: Suhu udara ± 3°C
g. Seng: 3 mg/l
h.Sulfat: 250 mg/l
i. Tembaga: 2 mg/l
j. Amonia: 1,5 mg/l
4. 1. Screening: Tahap awal unit pemurnian yaitu air baku (air permukaan) 40
melewati layar/screen logam untuk mencegah organisme hidup
berukuran besar dan  puing-puing mengambang seperti tongkat, daun
dan sampah masuk ke dalam sistem pengolahan, tetapi memungkinkan
air baku (air permukaan) untuk melewati screen tersebut.
2. Pra-sedimentasi: Pra-sedimentasi dimaksudkan untuk menangkap
benda kasar yang mudah mengendap yang terkandung dalam air baku
seperti pasir atau dapat juga disebut partikel diskret.Penggunaan unit
prasedimentasi memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mengendapkan
material pasir dan lain-lain (partikel diskret) yang tidak tersaring
screening.
3. Koagulasi dan flokulasi: berfungsi untuk mempermudah butiran ukuran
halus (missal berdiameter 0,06 mm) yang sangat lama mengendap
dalam unit sedimentasi dan koloid-kolid yang bermuatan listrik yang
selalu bergerak-gerak serta tidak dapat diendapkan secara gravitasi
untuk mengendap.
4. Sedimentasi: proses  pengendapan, dimana akibat gaya gravitasi,
partikel yang mempunyai  berat jenis lebih besar dari berat jenis air
akan mengendap ke bawah dan  jika lebih kecil berat jenisnya maka
akan mengapung.
5. Saringan pasir: berfungsi untuk menahan bahan padat terapung dan
tidak bias menyaring mikroorganisme seperti virus atau bakteri
pathogen, sehingga diperlukan unit disinfeksi setelah pengolahan air
dengan saringan pasir cepat.
6. Desinfeksi: usaha untuk memetikan mikroorganisme yang masih
tersisa dalam proses pengolahan air minum, terutama ditujukan kepada
mikroorganisme pathogen.
7. Water softening atau pelunakan air: berfungsi untuk menghilangkan
kesadahan air.
8. Oksidasi: berfungsi untuk menghilangkan besi dan atau mangan.
9. Reduksi: digunakan untuk pengolahan air minum secara biologis
(microbial biomass). Proses biologis dapat digunakan untuk mengatasi
berbagai macam kontaminan organik dan anorganik di air permukaan
dan air tanah.
10. Pra-klorinasi : klorin ditambahkan ke air baku untuk menghilangkan
ganggang dan bentuk lain dari kehidupan aquatic dari air sehingga
tidak akan menimbulkan masalah  pada tahap selanjutnya dari
pengolahan air. Pra-klorinasi di flash mixer dilakukan untuk
menghilangkan rasa dan bau, dan mengendalikan  pertumbuhan
biologis seluruh sistem pengolahan air, sehingga mencegah
pertumbuhannya dalam tangki sedimentasi dan media filtrasi.
11.  Netralisasi: salah satu upaya agar pH air menjadi normal.
12. Aerasi: suatu bentuk perpindahan gas dan dipergunakan dalam
pembuangan karbon dioksida, menghilangkan hidrogen sulfida (bau
dan rasa) dan mengoksidasi mangan dan besi terlarut
13. Saringan pasir lambat: saringan yang menggunakan pasir sebagai
media filter dengan ukuran butiran sangat kecil, namun mempunyai
kandungan kuarsa yang tinggi. Untuk memisahkan air dari kandungan
kontaminan berupa partikel tersuspensi dan koloid, serta bakteri.
5. A. Filtrasi Screen: proses menghilangkan partikel-partikel padatan 20
(palstik, kayu, dedauan dll) yang besar melalui penyaringan bar screen
B. Flokulasi dan koagulasi: proses mengendapkan partikel-partikel halus
di dalam air menggunakan bahan kimia seperti alum atau tawas
(aluminium sulfat)
C. Sedimentasi: proses pengendapan partikel
D. Sand filter: penyaringan menggunakan pasir (karbon aktif dan
campuran pasir kerikil batu merah)
E. Tangki: tempat penampungan air

Pedoman Penskoran:
NILAI = SKOR DIPEROLEH x 100
SKOR MAKSIMAL

C. PENILAIAN KETERAMPILAN
a. Kisi-kisi
KISI-KISI SOAL
Kompetensi Teknik
IPK Materi Indikator Soal Level Kognitif
Dasar penilaian
Mengolah air Melaksanakan Proses Disajikan beberapa Level 2 (C3)/ Praktik
minum dan air pengoperasian pengolahan air peralatan praktikum dan Menerapkan
proses. sistem pengolahan bahan praktikum, peserta
air minum dan air didik dapat memilih
proses peralatan dan bahan yang
tepat dalam melakukan
proses pengolahan air
Disajikan proses Level 2 (C3)/ Praktik
pengolahan air, peserta Menerapkan
didik dapat melakukan
langkah kerja pengolahan
air dengan tepat
b. Soal
Tugas:
1. Lakukanlah proses pengolahan air menggunakan bahan dan peralatan yang tersedia!
2. Ikutilah langkah-langkah percobaan sesuai prosedur!
3. Hitunglah baku mutu air yaitu pH, TDS, dan temperatur!
4. Buatkanlah jurnal percobaan praktikum proses pengolahan air!

c.Langkah Kerja
Alat dan bahan praktikum:
Alat Bahan
Beker glass 500 mL Aluminium sulfat (tawas)
Spatula Kaporit
Galon Karbon aktif
Rangkaian peralatan pengolahan air Batu kerikil
Timbangan digital kapas
pH meter kain kasa
TDS meter Air sumur
Termometer Air sungai
Corong Air kolam
Gelas ukur 20 mL Kapur soda
Kertas Ijuk kelapa

Cara kerja
1. Ambil sample air sungai dan sumur masing-masing sebanyak n liter yang dibutuhkan
2. Pertama-tama sampelair diuji kekeruhannya (turbidity) awalnya (… NTU).
3. Catat hasil keruhan (turbidity) awalnya.
4. Sampel air (sumur, sungai, dan kolam) dimasukkan ke dalam 3 reaktor koagulasi dimana masing-masing
reaktor diisi sebanyak 1 liter.
5. Tambahkan koagulan berupa tawas, kaporit, dan kapur masing-masing 120 mg pada masing-masing
reaktor.
6. Aduk air sample ± 7 menit.
7. Tunggu sampai proses koagulasi selesai.
8. Kemudian dimasukkan ke media filter untuk proses filtrasi.
9. Diamkan sebentar ± 2 menit untuk mengetahui proses sedimentasi dan ambil air di permukaannya untuk
dilakukan uji kekeruhan (turbidity) dengan turbidimeter akhir.
10. Catat hasil kekeruhan (turbidity) akhirnya.
11. Hitung efisiensi kekeruhan (turbidity) dengan rumus nilai kekeruhan (turbidity) akhir-kekeruhan
(turbidity) awal dikali 100%.
12. Susun bersama kelompok media filter mini. Berikut ini adalah simulasi pengolahan air bersih skala
laboratorium. Penyiapan sample setelah proses koagulasi berlangsung. Pencucian ijuk,kerikil, dan karbon
aktif (Filter) untuk degradasi warna.
13. Hasil filtrasi perbandingan air sebelum dan sesudah pengolahan

d. Instrumen Penilaian Praktik


Skor
No. Aspek yang dinilai
0 1 2 3
Persiapan alat dan bahan
Membuat larutan Koagulan
Uji baku mutu air awal
Proses pengolahan air
Uji baku mutu air akhir
Kebersihan dan kerapian kerja
Jurnal parktikum
Presentasi Paraktikum
Jumlah

Rubrik penilaian keterampilan

A. Persiapan alat dan bahan


1. Sangat baik (3) = Menyiapkan seluruh alat dan bahan praktikum
2. Baik (2) = Menyiapkan sebagian besar alat dan bahan praktikum
3. Cukup baik (1) = Menyiapkan sebagian kecil alat dan bahan praktikum
4. Tidak baik (0) = Tidak menyiapkan alat dan bahan praktikum
B. Membuat larutan Koagulan
1. Sangat baik (3) = Membuat seluruh larutan koagulan
2. Baik (2) = Membuat sebagian besar larutan koagulan
3. Cukup baik (1) = Membuat sebagian kecil larutan koagulan
4. Tidak baik (0) = Tidak membuat larutan koagulan
C. Uji baku mutu air awal
1. Sangat baik (3) = Menguji seluruh baku mutu air
2. Baik (2) = Menguji sebagian besar baku mutu air
3. Cukup baik (1) = Menguji sebagian kecil baku mutu air
4. Tidak baik (0) = Tidak menguji seluruh baku mutu air
D. Proses pengolahan air
1. Sangat baik (3) = Melakukan seluruh proses pengolahan air
2. Baik (2) = Melakukan sebagian besar proses pengolahan air
3. Cukup baik (1) = Melakukan sebagian kecil proses pengolahan air
4. Tidak baik (0) = Tidak melakukan seluruh proses pengolahan air
E. Uji baku mutu air akhir
1. Sangat baik (3) = Melakukan seluruh uji baku mutu air akhir
2. Baik (2) = Melakukan sebagian besar uji baku mutu air akhir
3. Cukup baik (1) = Melakukan sebagian kecil uji baku mutu air akhir
4. Tidak baik (0) = Tidak melakukan seluruh uji baku mutu air akhir
F. Kebersihan dan Kerapian Kerja
1. Sangat baik (3) = Sangat bersih rapi
2. Baik (2) = Bersih dan rapi
3. Cukup baik (1) = Cukup bersih dan rapi
4. Tidak baik (0) = Tidak bersih dan rapi
G. Jurnal parktikum
1. Sangat baik (3) = Melakukan seluruh jurnal parktikum
2. Baik (2) = Melakukan sebagian besar jurnal parktikum
3. Cukup baik (1) = Melakukan sebagian keci jurnal parktikum
4. Tidak baik (0) = Tidak melakukan seluruh jurnal parktikum
H. Presentasi Paraktikum
1. Sangat baik (3) = Melakukan seluruh presentasi paraktikum
2. Baik (2) = Melakukan sebagian besar presentasi paraktikum
3. Cukup baik (1) = Melakukan sebagian keci presentasi paraktikum
4. Tidak baik (0) = Tidak melakukan seluruh presentasi paraktikum

Pedoman Penskoran:
NILAI = SKOR DIPEROLEH x 100
SKOR MAKSIMAL

Remedial dan Pengayaan


a. Remedial
1) Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
2) Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau
tugas dan diakhiri dengan tes.
3) Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial belum mencapai
ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.

b. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
1) Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum ) diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
2) Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
BAHAN AJAR

Nama Sekolah : SMK Negeri 1 Koto Besar


Bidang Keahlian : Teknologi dan Reakayasa
Program Keahlian : Teknik Kimia
Kompetensi Keahlian : Kimia Industri
Mata Pelajaran : Proses Industri Kimia
Kelas/Semester : XI/1
Guru Mata Pelajaran : Fauziah, S.T.
KD 3.1 : Menerapkan Pengolahan Air Minum dan Air Proses
KD 4.1 : Mengolah air minum dan air proses

MENERAPKAN PENGOLAHAN AIR

Air adalah senyawa yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan, khususnya air bersih. Namun air juga
mendapat banyak pencemaran. Berbagai jenis pencemar berasal dari:
a. Sumber domestic (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan, dan sebagainya.
b. Sumber non-domestik, pabrik, industry, ertanina, peternakan, perikanan, serta sumber-sumber lainnya.
Semua bahan pencemar di atas secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas air. Beberapa
karakter air adalah:
a. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh bahan–bahan anorganik dan organic yang terkadung dalam air, seperti lumpur
dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industry.
b. Temperatur
Kenaikan temperature air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah
akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic yang mungkin saja terjadi.
c. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiaran organism, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak
senyawa-senyawa organic serta tumbuh-tumbuhan
d. Solid (zat padat)
Kandngan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat
dapat menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air.
e. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organism dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H 2S yang
terbentuk dalam kondisi anaerobic, dan oeh adanya senyawa-senyawa organic tertentu.

Sebelum air diolah untuk air bersih, sering ditemukan bahan baku air mengandung bahan- bahan yang terbawa ke
dalam arus air menuju bak penampungan. Bahan padat yang mengapung dan melayang dengan ukuran besar tersebut dapat
dihilangkan dengan proses penyaringan (filtrasi). Sedangkan untuk bahan padat ukuran kecil dihilangkan dengan proses
pengendapan (sedimentasi). Untuk mempercepat proses penghilangan bahan ukuran kecil yang dikenal sebagai koloid, perlu
ditambahkan koagulan.
Bahan Koagulan yang sering dipakai adalah alum (tawas). Tawas di dalam air akan terhidrolisa dan membentuk
senyawa kompleks aluminium yang siap bereaksi dengan senyawa basa di dalam air. Endapan berupa senyawa aluminium
hidroksida akan terbentuk dan membawa serta mengikat senyawa- senyawa lain yang tersuspensi ke dalamnya dan
mengendap bersama- sama berupa lumpur.
Baku mutu air minum dan air proses:
 Parameter kimiawi:  Parameter fisika:
a. Aluminium: 0,2 mg/l a. Bau: Tidak berbau
b. Besi: 0,3 mg/l b. Warna: 15 TCU
c. Kesadahan: 500 mg/l c. TDS (Total Dissolved Solid): 500 mg/l
d. Khlorida: 250 mg/l d. Kekeruhan: 5 NTU
e. Mangan: 0,4 mg/l e. Rasa: tidak berasa
f. pH: 6,5-8,5 mg/l f. Suhu: Suhu udara ± 3°C
g. Seng: 3 mg/l
h.Sulfat: 250 mg/l
i. Tembaga: 2 mg/l
j. Amonia: 1,5 mg/l

Menghilangkan Kesadahan Air


Kalsium dan Magnesium dalam bentuk senyawa bikarbonat dan sulfat sering ditemukan dalam air yang menyebabkan
kesadahan air. Salah satu pengaruh kesadahan air adalah dalam proses pencucian dengan menggunakan sabun karena
terbentuknya endapan garam yang sukar larut bila sabun bereaksi dengan ion magnesium dan kalsium.
Cara untuk menghilangkan kesadahan air, misalnya air untuk konsumsi masyarakat digunakan proses penghilangan
kesadahan air dengan penambahan soda Ca(OH2) dan abu soda Na2CO3 sehingga kalsium akan mengendap sebagai Mg(OH).
Bila kesadahan hanya disebabkan oleh kesadahan karbonat maka cukup hanya dengan menambahkan Ca(OH) 2 untuk
menghilangkannya.

Menghilangkan Bakteri Pathogen


Penghilangan mikroba pathogen dapat dilakukan dengan menggunakan disinfectant. Umumnya bahan- bahan
disinfectant ini bersifat oksidator, sehingga dapat membunuh mikroba pathogen.
Menurut Waluyo bahan- bahan disinfectant yang banyak dipakai adalah:
1. Kaporit --- Klorin bila ditambahkan ke dalam air akan terhidrolisis dengan cepat menghasilkan ion klor dan asam
hipoklorit.
2. Ozon Ozon atau O3 --- bersifat mudah larut dalam air dan mudah terdekomposisi pada temperatur dan pH tinggi.
Penggunaan ozon lebih aman dibanding kaporit, terutama bagi mereka yang sensitif terhadap klor. Pengolahan dengan
proses ozonisasi dilakukan dengan cara menyaring air, mendinginkannya, tekanan ditinggikan, dan ozon dipompakan ke
dalam wadah air selama 10- 15 menit. Permasalahannya adalah kelarutan ozon di dalam air relatif kecil sehingga
kekuatan desinfektannya sangat terbatas. Ozon sangat bereaksi dengan cepat yang menyebabkan persistensinya di dalam
air hanya sebentar saja.

3. Iodine dan Bromin --- Sudah sejak lama senyawa ini digunakan sebagai antiseptik pada luka, meskipun penggunaanya
sebagai desinfektan tidak atau kurang populer sampai saat ini. Dibandingkan dengan klorin, penggunaan ion memerlukan
biaya lebih besar. Seperti halnya klorin dan bromine, efektifitas iodine dalam membinasakan bakteri dan kista sangat
tergantung pada pH. Tetapi dalam membinasakan virus iodin lebih efektif daripada klorin dan bromine. Bromin
merupakan bakterisida dan virusida yang efektif. Karena kehadiran ammonia dalam air bromin masih lebih efektif bila
dibandingkan dengan klorin.
4. Desinfektan lain --- Beberapa desinfektan belum atau tidak banyak digunakan karena kurang efektif atau karena
penggunaannya masih merupakan hal baru. Desinfektan tersebut adalah: (1)Ferrat. Ferrat merupakan garam dari asam
ferric (H2FeO) dimana Fe bervalensi 6. Sebagai bakterisida dan virusida, ferrat lebih baik daripada kloramin, (2)
Hidrogen Peroksida. Hidrogen peroksida (H2O2) adalah oksidator kuat yang digunakan pula sebagai desinfektan.
Penggunaannya tidak populer, karena harganya mahal dan konsentrasi yang diperlukan sebagai desinfektan cukup tinggi,
(3) Kalium Permanganat. Kalium Permanganat (KMnO4) merupakan oksidator kuat yang sudah lama digunakan. Dalam
proses pengolahan air bersih, penggunaan KMnO adalah sebagai oksidator untuk mengurangi kadar Fe dan Mn dalam air,
serta untuk menghilangkan rasa dan bau dari air yang diolah.

Penjernih air tradisional


Penjernih air tradisional sampai sekarangpun masih banyak dipergunakan.Selain bahan bahan untuk pembuatannya pun
murah, juga sangat mudah ditemukan
Pengendap
 Batu kali
 Batu gamping
Penyaring
 Ijuk kelapa
 Pasir kasar
 ijuk kelapa
 pasir halus
 Arang tempurung kelapa
 Kerikil
 Batu koral
Bahan kimia penjernih
Tawas: berguna untuk membantu mempercepat pengendapan air
Kaporit:berguna untuk mematikan kuman/bakteri dan menaikkan PH air.
PROSES PENGOLAHAN AIR MINUM

1. Screening: Tahap awal unit pemurnian yaitu air baku (air permukaan) melewati layar/screen logam untuk mencegah
organisme hidup berukuran besar dan  puing-puing mengambang seperti tongkat, daun dan sampah masuk ke dalam
sistem pengolahan, tetapi memungkinkan air baku (air permukaan) untuk melewati screen tersebut.
2. Pra-sedimentasi: Pra-sedimentasi dimaksudkan untuk menangkap benda kasar yang mudah mengendap yang
terkandung dalam air baku seperti pasir atau dapat juga disebut partikel diskret.Penggunaan unit prasedimentasi
memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mengendapkan material pasir dan lain-lain (partikel diskret) yang tidak tersaring
screening.
3. Koagulasi dan flokulasi: berfungsi untuk mempermudah butiran ukuran halus (missal berdiameter 0,06 mm) yang
sangat lama mengendap dalam unit sedimentasi dan koloid-kolid yang bermuatan listrik yang selalu bergerak-gerak
serta tidak dapat diendapkan secara gravitasi untuk mengendap.
4. Sedimentasi: proses  pengendapan, dimana akibat gaya gravitasi, partikel yang mempunyai  berat jenis lebih besar dari
berat jenis air akan mengendap ke bawah dan  jika lebih kecil berat jenisnya maka akan mengapung.
5. Saringan pasir: berfungsi untuk menahan bahan padat terapung dan tidak bias menyaring mikroorganisme seperti virus
atau bakteri pathogen, sehingga diperlukan unit disinfeksi setelah pengolahan air dengan saringan pasir cepat.
6. Desinfeksi: usaha untuk memetikan mikroorganisme yang masih tersisa dalam proses pengolahan air minum, terutama
ditujukan kepada mikroorganisme pathogen.
7. Water softening atau pelunakan air: berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air.
8. Oksidasi: berfungsi untuk menghilangkan besi dan atau mangan.
9. Reduksi: digunakan untuk pengolahan air minum secara biologis (microbial biomass). Proses biologis dapat digunakan
untuk mengatasi  berbagai macam kontaminan organik dan anorganik di air permukaan dan air tanah.
10. Pra-klorinasi : klorin ditambahkan ke air baku untuk menghilangkan ganggang dan bentuk lain dari kehidupan aquatic
dari air sehingga tidak akan menimbulkan masalah  pada tahap selanjutnya dari pengolahan air. Pra-klorinasi di flash
mixer dilakukan untuk menghilangkan rasa dan bau, dan mengendalikan  pertumbuhan biologis seluruh sistem
pengolahan air, sehingga mencegah  pertumbuhannya dalam tangki sedimentasi dan media filtrasi.
11. Netralisasi: salah satu upaya agar pH air menjadi normal.
12. Aerasi: suatu bentuk perpindahan gas dan dipergunakan dalam pembuangan karbon dioksida, menghilangkan hidrogen
sulfida (bau dan rasa) dan mengoksidasi mangan dan besi terlarut
13. Saringan pasir lambat: saringan yang menggunakan pasir sebagai media filter dengan ukuran butiran sangat kecil,
namun mempunyai kandungan kuarsa yang tinggi. Untuk memisahkan air dari kandungan kontaminan berupa partikel
tersuspensi dan koloid, serta bakteri.

KARAKTERISITIK KIMIA AIR


a. pH
Pembahasan pH dilakukan karena akn mempengaruhi rasa, korosifitas air dan efisiensi klorinasi. Beberapa senyawa asam
dan basa lebih toksid dalam bentuk molekuer, dimana disosiasi senyawa-senyawa tersebut dipengaruhi oleh pH
b. DO (Dissolved Oxygent)
DO adalah juumlah oksigent terlarut dalam air yang berasal dari fotosintesa dan absorbs atmosfir/udara. Semakin banyak
jumlah DO maka kualitas air semakin baik.
c. BOD (Biological Oxygent Demand)
BOD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan oleh mikroorganisme untuk menguraikan bahan-bahan organic (zat
pencemar) yang terdapat dalam air buangan secara biologis. BOD dan COD digunakan untuk memonitoring kapasitas
self purification badan air penerima
Reaksi:
Zat organic + m.o + O2 → CO2 + m.o + sisa material organic
d. COD (Chemical Oxygent Demand)
COD adalah banyaknya oksigen yang dibutuhkan untuk mengoksidasi bahan-bahan organaik secara kimia
Reaksi:
Zat organic + O2 → CO2 + H2O
e. Kesadahan
Kesadahaan air yang tinggi akan mempengaruhi efektifitas pemakaian sabun, namun sebaliknya dapat memberikan rasa
yang segar. Di dalam pemakaian utnuk industry (air ketel/boiler, air pendingin, atau pemanas) adanya kesadahan
dalam air tidaklah dikehendaki. Kesadahan yang tinggi bias disebabkan oleh adanya kadar residu terlarut yang tinggi
dalam air
f. Senyawa-senyawa kimia yang beracun
Kehadiran unsure arsen (As) pada dosis yan rendah sudah merupakan racun terhadap manusia sehingga perlu
pembatasan yang agak ketat ( 0,05 mg/L) Kehadiran besi (Fe) dalam air
bersih akan menyebabkan timbulnya rasa dan bau logam, menimbulkan warna koloid merah (karat) akibat oksidasi oleh
oksigen terlarut yang dapat menjadi racun bagi manusia.

KEGUNAAN AIR DALAM PROSES PRODUKSI

Kegunaan air dalam proses industry sangat banyak. Selain sebagai air baku pada industry air minum dan pemutar
turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja proses-proses industry. Air proses atau
yang biasa dikenal sebagai process water memiliki fungsi yang berbeda satu sama lainnya, oLeh karena itu karakter serta
spsifikasi air yang diperlukan juga berbeda antara satu dengan yang lainnya, misalnya standart air untuk boiler pada suatu
industry akan berbeda dengan standart air untuk produksi hydrogen. Beberapa peralatan yang membutuhkan air seara terus
menerus dan dengan sifat tertentu, diantaranya adalah:

a. Air Process
Misal untuk hydrolysis, boiler, dan destilasi. Process water untuk boiler, hydrolysis, serta produksi H 2 memrlukan air
yang terlebih dahulu diolah melalui ion exchange untuk meminimalisir timbulnya karat serta sumbata pada pipa api dan jalur
distribusi uap dan kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melallui ion exchange kemudian disebut sebagai soft water,
bahkan untuk produksi hydrogen diperlukan demineralized water agar H 2 yang diproduksi beul-betul 99,9%.

b. Air untuk pendingin


Misal, untuk cooling tower, mesin, heat exchange, condenser, dll.
Kebutuhan akan air pendingin (cooling tower) bias dikategorikan sebagai kebutuuhan umum dalam setiap mesin penggerak.
Pengolahan air pendingin biasanya kurang diperhatikan oleh
operator pabrik karena persepsi yang salah, dimanan setiap air bersuhu rendah bis digunakan. Tetapi mereka lupa bahwa air
pendiingin disalurkan melalui [ipa-pipa yang diameternya terkadang cukup kecil, panjang, dan melingkar-lingkar sehingga
rawan terhaadap karat dan sumbatan tentunya.

c. Air untuk kebutuhan domestic dan umum


Air yang digunakan sebagai air untuk keprluan domestic seperti memasak, toilet, dan cuci- cuci lain biasanya
digunakan air dari sumber terdekat, seperti perusahaan Air Minum (PAM) local maupun dari sumber sumur dalam.
Pengolahan biasanya dilakukan secara terbatas seperti penjernihan dan aerasi terutama untuk mengurangi kadar besi yang
biasanya berasosiasi dengan air dari sumber sumur dalam (dep well)

Anda mungkin juga menyukai