RPP Pik Kelas Xi Kimia Industri Semester 1
RPP Pik Kelas Xi Kimia Industri Semester 1
RPP Pik Kelas Xi Kimia Industri Semester 1
A. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran model discovery learning dan inkuiri terbimbing dengan menggunakan pendekatan
saintifik dan literasi media, peserta didik secara kritis dan kreatif mampu menerapkan Pengolahan Air Minum dan Air Proses
serta menyajikan hasil percobaan tentang mengolah air minum dan air proses dengan penuh rasa ingin tahu, kreatif,
komunikatif, mandiri, kerja keras, teliti, kerjasama, peduli lingkungan, disiplin, critical thinking, rasa tanggungjawab, kerja
sama dan jujur serta santun.
C. Asesmen
1. Penilaian Sikap
a. Jenis/teknik penilaian : Observasi
b. Instrumen : Jurnal penilaian sikap
2. Penilaian Pengetahuan
a. Teknik Penilaian : Tes Tulis
b. Bentuk Penilaian : Essay
c. Instrumen : Lembar soal
3. Penilaian Keterampilan
a. Teknik Penilaian : Praktik
b. Instrumen Penilaian : Lembar Penilaian Kinerja
A. PENILAIAN SIKAP
JURNAL PENILAIAN SIKAP
Catatan:
1. Berisi kejadian sikap positif maupun negatif
2. Karakter yang ditumbuhkembangkan : Rasa ingin tahu, kreatif, komunikatif, mandiri, kerja keras, teliti, kerjasama,
peduli lingkungan, disiplin, critical thinking, rasa tanggungjawab, kerja sama dan jujur serta santun.
B. PENILAIAN PENGETAHUAN
a. Kisi-Kisi
KISI-KISI SOAL
No.
Kompetens Level Bentu Keteranga
IPK Materi Indikator Soal Soa
i Dasar Kognitif k Soal n
l
Menerapka Menjelaskan Bahan Disajikan materi tentang Level 1 Uraian 1 Formatif
n bahan baku baku bahan baku penunjang (C2)/
Pengolahan penunjang penunjang dalam proses Memahami
Air Minum dalam proses dalam pengolahan air minum
dan Air pengolahan air proses peserta didik dapat
Proses minum dan air pengolaha menjelaskan bahan baku
proses n air penunjangnya
minum dan Disajikan materi tentang Level 1 Uraian 2 Formatif
air proses bahan baku penunjang (C2)/
dalam proses Memahami
pengolahan air proses,
peserta didik dapat
menjelaskan bahan baku
penunjangnya
Menganalisis Baku mutu Disajikan materi baku Level 3 Uraian 3 Formatif
baku mutu air air minum mutu air minu dan air (C4)/
minum dan air dan air proses, peserta didik Menganalisi
proses proses dapat membedakan yang s
termasuk baku mutu air
b. Soal
Tugas:
1. Pengolahan air minum diperlukan bahan tambahan dalam prosesnya. Jelaskan bahan tambahan yang digunakan dalam
proses pengolahan air minum!
2. Pengolahan air proses di industri diperlukan bahan tambahan dalam prosesnya. Jelaskan bahan tambahan yang
digunakan dalam proses pengolahan air proses!
3. Dalam industri makanan dan minuman memiliki baku mutu air yang digunakan. Identifikasi parameter fisika dan kimia
baku mutu air minum dan air proses, kemudian tulislah hasilnya ke dalam tabel berikut:
Jenis Parameter Satuan Kadar Maksimum yang diperbolehkan
Parameter Fisika
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Parameter Kimia
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pedoman Penskoran:
NILAI = SKOR DIPEROLEH x 100
SKOR MAKSIMAL
C. PENILAIAN KETERAMPILAN
a. Kisi-kisi
KISI-KISI SOAL
Kompetensi Teknik
IPK Materi Indikator Soal Level Kognitif
Dasar penilaian
Mengolah air Melaksanakan Proses Disajikan beberapa Level 2 (C3)/ Praktik
minum dan air pengoperasian pengolahan air peralatan praktikum dan Menerapkan
proses. sistem pengolahan bahan praktikum, peserta
air minum dan air didik dapat memilih
proses peralatan dan bahan yang
tepat dalam melakukan
proses pengolahan air
Disajikan proses Level 2 (C3)/ Praktik
pengolahan air, peserta Menerapkan
didik dapat melakukan
langkah kerja pengolahan
air dengan tepat
b. Soal
Tugas:
1. Lakukanlah proses pengolahan air menggunakan bahan dan peralatan yang tersedia!
2. Ikutilah langkah-langkah percobaan sesuai prosedur!
3. Hitunglah baku mutu air yaitu pH, TDS, dan temperatur!
4. Buatkanlah jurnal percobaan praktikum proses pengolahan air!
c.Langkah Kerja
Alat dan bahan praktikum:
Alat Bahan
Beker glass 500 mL Aluminium sulfat (tawas)
Spatula Kaporit
Galon Karbon aktif
Rangkaian peralatan pengolahan air Batu kerikil
Timbangan digital kapas
pH meter kain kasa
TDS meter Air sumur
Termometer Air sungai
Corong Air kolam
Gelas ukur 20 mL Kapur soda
Kertas Ijuk kelapa
Cara kerja
1. Ambil sample air sungai dan sumur masing-masing sebanyak n liter yang dibutuhkan
2. Pertama-tama sampelair diuji kekeruhannya (turbidity) awalnya (… NTU).
3. Catat hasil keruhan (turbidity) awalnya.
4. Sampel air (sumur, sungai, dan kolam) dimasukkan ke dalam 3 reaktor koagulasi dimana masing-masing
reaktor diisi sebanyak 1 liter.
5. Tambahkan koagulan berupa tawas, kaporit, dan kapur masing-masing 120 mg pada masing-masing
reaktor.
6. Aduk air sample ± 7 menit.
7. Tunggu sampai proses koagulasi selesai.
8. Kemudian dimasukkan ke media filter untuk proses filtrasi.
9. Diamkan sebentar ± 2 menit untuk mengetahui proses sedimentasi dan ambil air di permukaannya untuk
dilakukan uji kekeruhan (turbidity) dengan turbidimeter akhir.
10. Catat hasil kekeruhan (turbidity) akhirnya.
11. Hitung efisiensi kekeruhan (turbidity) dengan rumus nilai kekeruhan (turbidity) akhir-kekeruhan
(turbidity) awal dikali 100%.
12. Susun bersama kelompok media filter mini. Berikut ini adalah simulasi pengolahan air bersih skala
laboratorium. Penyiapan sample setelah proses koagulasi berlangsung. Pencucian ijuk,kerikil, dan karbon
aktif (Filter) untuk degradasi warna.
13. Hasil filtrasi perbandingan air sebelum dan sesudah pengolahan
Pedoman Penskoran:
NILAI = SKOR DIPEROLEH x 100
SKOR MAKSIMAL
b. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
1) Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan )<n<n(maksimum ) diberikan materi masih dalam
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
2) Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
BAHAN AJAR
Air adalah senyawa yang sangat penting bagi semua bentuk kehidupan, khususnya air bersih. Namun air juga
mendapat banyak pencemaran. Berbagai jenis pencemar berasal dari:
a. Sumber domestic (rumah tangga), perkampungan, kota, pasar, jalan, dan sebagainya.
b. Sumber non-domestik, pabrik, industry, ertanina, peternakan, perikanan, serta sumber-sumber lainnya.
Semua bahan pencemar di atas secara langsung ataupun tidak langsung akan mempengaruhi kualitas air. Beberapa
karakter air adalah:
a. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh bahan–bahan anorganik dan organic yang terkadung dalam air, seperti lumpur
dan bahan yang dihasilkan oleh buangan industry.
b. Temperatur
Kenaikan temperature air menyebabkan penurunan kadar oksigen terlarut. Kadar oksigen terlarut yang terlalu rendah
akan menimbulkan bau yang tidak sedap akibat degradasi anaerobic yang mungkin saja terjadi.
c. Warna
Warna air dapat ditimbulkan oleh kehadiaran organism, bahan-bahan tersuspensi yang berwarna dan oleh ekstrak
senyawa-senyawa organic serta tumbuh-tumbuhan
d. Solid (zat padat)
Kandngan zat padat menimbulkan bau busuk, juga dapat menyebabkan turunnya kadar oksigen terlarut. Zat padat
dapat menghalangi penetrasi sinar matahari ke dalam air.
e. Bau dan rasa
Bau dan rasa dapat dihasilkan oleh adanya organism dalam air seperti alga serta oleh adanya gas seperti H 2S yang
terbentuk dalam kondisi anaerobic, dan oeh adanya senyawa-senyawa organic tertentu.
Sebelum air diolah untuk air bersih, sering ditemukan bahan baku air mengandung bahan- bahan yang terbawa ke
dalam arus air menuju bak penampungan. Bahan padat yang mengapung dan melayang dengan ukuran besar tersebut dapat
dihilangkan dengan proses penyaringan (filtrasi). Sedangkan untuk bahan padat ukuran kecil dihilangkan dengan proses
pengendapan (sedimentasi). Untuk mempercepat proses penghilangan bahan ukuran kecil yang dikenal sebagai koloid, perlu
ditambahkan koagulan.
Bahan Koagulan yang sering dipakai adalah alum (tawas). Tawas di dalam air akan terhidrolisa dan membentuk
senyawa kompleks aluminium yang siap bereaksi dengan senyawa basa di dalam air. Endapan berupa senyawa aluminium
hidroksida akan terbentuk dan membawa serta mengikat senyawa- senyawa lain yang tersuspensi ke dalamnya dan
mengendap bersama- sama berupa lumpur.
Baku mutu air minum dan air proses:
Parameter kimiawi: Parameter fisika:
a. Aluminium: 0,2 mg/l a. Bau: Tidak berbau
b. Besi: 0,3 mg/l b. Warna: 15 TCU
c. Kesadahan: 500 mg/l c. TDS (Total Dissolved Solid): 500 mg/l
d. Khlorida: 250 mg/l d. Kekeruhan: 5 NTU
e. Mangan: 0,4 mg/l e. Rasa: tidak berasa
f. pH: 6,5-8,5 mg/l f. Suhu: Suhu udara ± 3°C
g. Seng: 3 mg/l
h.Sulfat: 250 mg/l
i. Tembaga: 2 mg/l
j. Amonia: 1,5 mg/l
3. Iodine dan Bromin --- Sudah sejak lama senyawa ini digunakan sebagai antiseptik pada luka, meskipun penggunaanya
sebagai desinfektan tidak atau kurang populer sampai saat ini. Dibandingkan dengan klorin, penggunaan ion memerlukan
biaya lebih besar. Seperti halnya klorin dan bromine, efektifitas iodine dalam membinasakan bakteri dan kista sangat
tergantung pada pH. Tetapi dalam membinasakan virus iodin lebih efektif daripada klorin dan bromine. Bromin
merupakan bakterisida dan virusida yang efektif. Karena kehadiran ammonia dalam air bromin masih lebih efektif bila
dibandingkan dengan klorin.
4. Desinfektan lain --- Beberapa desinfektan belum atau tidak banyak digunakan karena kurang efektif atau karena
penggunaannya masih merupakan hal baru. Desinfektan tersebut adalah: (1)Ferrat. Ferrat merupakan garam dari asam
ferric (H2FeO) dimana Fe bervalensi 6. Sebagai bakterisida dan virusida, ferrat lebih baik daripada kloramin, (2)
Hidrogen Peroksida. Hidrogen peroksida (H2O2) adalah oksidator kuat yang digunakan pula sebagai desinfektan.
Penggunaannya tidak populer, karena harganya mahal dan konsentrasi yang diperlukan sebagai desinfektan cukup tinggi,
(3) Kalium Permanganat. Kalium Permanganat (KMnO4) merupakan oksidator kuat yang sudah lama digunakan. Dalam
proses pengolahan air bersih, penggunaan KMnO adalah sebagai oksidator untuk mengurangi kadar Fe dan Mn dalam air,
serta untuk menghilangkan rasa dan bau dari air yang diolah.
1. Screening: Tahap awal unit pemurnian yaitu air baku (air permukaan) melewati layar/screen logam untuk mencegah
organisme hidup berukuran besar dan puing-puing mengambang seperti tongkat, daun dan sampah masuk ke dalam
sistem pengolahan, tetapi memungkinkan air baku (air permukaan) untuk melewati screen tersebut.
2. Pra-sedimentasi: Pra-sedimentasi dimaksudkan untuk menangkap benda kasar yang mudah mengendap yang
terkandung dalam air baku seperti pasir atau dapat juga disebut partikel diskret.Penggunaan unit prasedimentasi
memanfaatkan prinsip gravitasi untuk mengendapkan material pasir dan lain-lain (partikel diskret) yang tidak tersaring
screening.
3. Koagulasi dan flokulasi: berfungsi untuk mempermudah butiran ukuran halus (missal berdiameter 0,06 mm) yang
sangat lama mengendap dalam unit sedimentasi dan koloid-kolid yang bermuatan listrik yang selalu bergerak-gerak
serta tidak dapat diendapkan secara gravitasi untuk mengendap.
4. Sedimentasi: proses pengendapan, dimana akibat gaya gravitasi, partikel yang mempunyai berat jenis lebih besar dari
berat jenis air akan mengendap ke bawah dan jika lebih kecil berat jenisnya maka akan mengapung.
5. Saringan pasir: berfungsi untuk menahan bahan padat terapung dan tidak bias menyaring mikroorganisme seperti virus
atau bakteri pathogen, sehingga diperlukan unit disinfeksi setelah pengolahan air dengan saringan pasir cepat.
6. Desinfeksi: usaha untuk memetikan mikroorganisme yang masih tersisa dalam proses pengolahan air minum, terutama
ditujukan kepada mikroorganisme pathogen.
7. Water softening atau pelunakan air: berfungsi untuk menghilangkan kesadahan air.
8. Oksidasi: berfungsi untuk menghilangkan besi dan atau mangan.
9. Reduksi: digunakan untuk pengolahan air minum secara biologis (microbial biomass). Proses biologis dapat digunakan
untuk mengatasi berbagai macam kontaminan organik dan anorganik di air permukaan dan air tanah.
10. Pra-klorinasi : klorin ditambahkan ke air baku untuk menghilangkan ganggang dan bentuk lain dari kehidupan aquatic
dari air sehingga tidak akan menimbulkan masalah pada tahap selanjutnya dari pengolahan air. Pra-klorinasi di flash
mixer dilakukan untuk menghilangkan rasa dan bau, dan mengendalikan pertumbuhan biologis seluruh sistem
pengolahan air, sehingga mencegah pertumbuhannya dalam tangki sedimentasi dan media filtrasi.
11. Netralisasi: salah satu upaya agar pH air menjadi normal.
12. Aerasi: suatu bentuk perpindahan gas dan dipergunakan dalam pembuangan karbon dioksida, menghilangkan hidrogen
sulfida (bau dan rasa) dan mengoksidasi mangan dan besi terlarut
13. Saringan pasir lambat: saringan yang menggunakan pasir sebagai media filter dengan ukuran butiran sangat kecil,
namun mempunyai kandungan kuarsa yang tinggi. Untuk memisahkan air dari kandungan kontaminan berupa partikel
tersuspensi dan koloid, serta bakteri.
Kegunaan air dalam proses industry sangat banyak. Selain sebagai air baku pada industry air minum dan pemutar
turbin pada pembangkit tenaga listrik, juga sebagai alat bantu utama dalam kerja proses-proses industry. Air proses atau
yang biasa dikenal sebagai process water memiliki fungsi yang berbeda satu sama lainnya, oLeh karena itu karakter serta
spsifikasi air yang diperlukan juga berbeda antara satu dengan yang lainnya, misalnya standart air untuk boiler pada suatu
industry akan berbeda dengan standart air untuk produksi hydrogen. Beberapa peralatan yang membutuhkan air seara terus
menerus dan dengan sifat tertentu, diantaranya adalah:
a. Air Process
Misal untuk hydrolysis, boiler, dan destilasi. Process water untuk boiler, hydrolysis, serta produksi H 2 memrlukan air
yang terlebih dahulu diolah melalui ion exchange untuk meminimalisir timbulnya karat serta sumbata pada pipa api dan jalur
distribusi uap dan kondensatnya. Produk air yang dihasilkan melallui ion exchange kemudian disebut sebagai soft water,
bahkan untuk produksi hydrogen diperlukan demineralized water agar H 2 yang diproduksi beul-betul 99,9%.