2615 - LAMBUNG KOMPLEKS 7 S
2615 - LAMBUNG KOMPLEKS 7 S
2615 - LAMBUNG KOMPLEKS 7 S
LAMBUNG KOMPLEKS
Kelompok : 7D
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas berkat dan rahmatNya, kami dapat menyelesaikan paper yang berjudul
“LAMBUNG KOMPLEKS” dengan baik.
Kami juga mengucapkan terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya :
1. Dosen pengajar mata kuliah Anatomi Veteriner II Fakultas
Kedokteran Hewan Universitas Udayana.
2. Asisten praktikum Anatomi Veteriner II Fakultas Kedokteran
Hewan Universitas Udayana.
Sehingga kami dapat menyelesaikan paper ini tepat waktu, walaupun
dalam proses penyusunannya mengalami berbagai kesulitan. Tulisan ini dibuat
untuk memenuhi tugas Laporan Akhir Praktikum Anatomi Veteriner II Fakultas
Kedokteran Hewan, Universitas Udayana semester II tahun 2019.Meskipun
dalam penyusunan paper masih terdapat kekurangan, baik dalam penyajian
materi maupun dalam penulisan.Oleh karena itu, kami mengharapkan saran dan
kritik dari pembaca agar paper selanjutnya dapat tersusun lebih baik lagi.
Denpasar,11 Maret 2019
Hormat kami,
Penulis
i
DAFTAR ISI
1. Rumen ............................................................................................................... 5
2. Retikulum ......................................................................................................... 8
3. Omasum ............................................................................................................ 9
4. Abomasum ........................................................................................................ 10
BAB IV PENUTUP .............................................................................................. 13
Kesimpulan ............................................................................................................ 13
Daftar pustaka ...................................................................................................... 14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Lambung adalah organ berongga besar menyerupai kantung dalam rongga peritoneum
yang terletak di antara esofagus dan usus halus. Setiap hewan memiliki lambung yang berbeda-
beda. Seperti halnya hewan karnivora yaitu anjing dan kucing dengan ruminansia yaitu sapi,
kambing dan domba. Pada anjing dan kucing, tipe lambungnya adalah monogastric atau biasa
disebut dengan lambung kelenjar/ sejati. Sedangkan pada ruminansia, sistem pencernaannya
lebih panjang dan kompleks dibandingkan dengan karnivora.. Pada ruminansia dikenal dengan
tipe lambung kompleks yang terdiri dari rumen, retikulum, omasum dan abomasum. Rumen
atau lambung handuk ,adalah kompartement terbesar dari lambung ruminansia. Retikulum
membentuk bagian pertama lambung (retikulum, rumen, dan omasum). Omasum adalah organ
berbentuk elips yang penuh dengan lamina yang seperti halaman buku. Abomasum (perut
sejati) adalah bagian kelenjar pertama dari sistem pencernaan ruminansia. Maka dari itu, kami
akan banyak mengulas mengenai lambung kompleks pada paper ini dengancara melakukan
tinjauan pustaka dari beberapa literatur.
1.4 Manfaat
Bagi mahasiswa, paper ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan dan
wawasan mahasiswa, tentang struktur anatomi dari lambung kompleks yang merupakan
sistem pencernaan pada ruminansia beserta fungsinya. Manfaat lain yang diperoleh dari
praktikum yang telah dilakukan pada saat kuliah yaitu ketika sudah menjadi dokter
hewan dan bekerja di lapangan dapat mengetahui bagaimana cara kerja lambung
kompleks
1
BAB II
MATERI DAN METODE
2.1 Materi
Alat :
- Jas laboratorium
- Hecting set
- Masker
- Gloves
- Kamera Hp
Bahan :
- Organ Lambung Kompleks pada Ruminansia
2.2 Metode
Mahasiswa melakukan praktikum anatomi dengan didampingi oleh asisten praktikum.
Setiap kelompok mengambil dan melihat organ lambung kompleks pada ruminansia.
Kemudian terlebih dahulu akan dijelaskan oleh asisten praktikum mengenai nama dan
letak dari bagian-bagian sistem pencernaan hewan tersebut.
Mahasiswa melakukan diskusi dalam kelompok mengenai materi yang dipelajari dan
diskusi dengan kelompok lain juga dilakukan. Praktikum dibantu oleh dosen dan asisten
dosen.
2
BAB III
PEMBAHASAN
3
Gambar 1. Lambung kompleks pada sapi (ruminansia)
(sumber: Mansour,M.,dkk.”Guide to Ruminant Anatomy)
Gambar 2. Lambung kompleks
4
1. Rumen
Rumen atau lambung handuk ,adalah kompartement terbesar dari
lambung ruminansia yang terletak di sebelah kiri cavum abdomen,
membentang ventrocaudal ke kanan garis median. Sumbu panjang
membentang dari spatium intercostalis VII/VIII hingga cavum pelvis
Rumen memiliki 2 curvutura dan 2 extremitas yaitu :
Dua Curvatura Rumen :
5
b. Pillar longitudinal dextra : di dorsalnya adalah pila accesoria
dextra yang melengkungi insula ruminis
Ujung caudal rumen ditemukan saccus caudodorsalis dan
caudoventralis dipisahkan oleh pillar caudalis rumen.
Ujung kanan pillars caudalis rumen membelah menjadi 3 cabang yaitu :
a) Pillar coronarius dorsalis ( tidak ada pada domba) :
membatasi saccus cecus caudodorsalis dari bagian saccus
rumen dorsalis lainnya.
b) Pillar yang berlanjutan dengan pila longitudinalis dextra.
c) Pillar coronaria ventralis, membatasi saccus cecus
caudoventralis dari bagian saccus rumen ventralis lainnya
6
Gambar 3. Rumen (Lambung Handuk)
(sumber: dok.pribadi)
7
Gambar 5. Anatomi rumen
(sumber: Mansour,M.,dkk.”Guide to Ruminant Anatomy)
Keterangan :
Rumen Sapi dibuka untuk menunjukkan ruang rumen dan pillar internal
1, caudodorsal blindsac; 2, caudoventral blindsac. Perhatikan bahwa pillar
aksesori kanan menjuntai dorsal dan sejajar dengan pilar longitudinal kanan.
8
2. Retikulum
CRISTARETICULI
Gambar 7.Retikulum
(Sumber: dokumentasi pribadi)
9
Alur reticular (reticular groove) terdapat pada interior retikulum, bentuknya
mirip dengan mulut pada manusia. Alur reticular adalah bagian pertama dari saluran
panjang yang disebut alur lambung.Alur lambung terdiri dari tiga alur yang
berurutan: reticulo, omasal, dan alur abomasal. Retikulum menyalurkan pakan ke
omasum melalui reticulo-omasal. Membrana mukosa retikulum membentuk
lipatan-lipatan (cristae reticuli) yang tingginya lebih kurang 1 cm dan menyerupai
sel-sel bersisi empat, lima, atau enam (cellulae reticuli).
Fungsi:
- Tempat fermentasi.
-Absorbsi hasil-hasil fermentasi( VFA, Amonia, Air dan lainnya)
- Tempat berkumpilnya benda-benda asing
- Membantu proses ruminasi (regurgitasi)
3. Omasum
Omasum adalah organ berbentuk elips yang penuh dengan lamina omasi
(sekitar 90-130 di omasum sapi) yang seperti halaman buku (sehingga omasum
memiliki nama lain, lambung buku). Ruang antara lamina disebut reccesus
interlaminares Lamina merupakan organ penyerap. Permukaan lamina ditermpati
oleh papilae pendek dan tumpul. Pada ostium reticulo-omasi, lamina menjadi
lipatan yang rendah dan tebal, dan papillae semakin memanjang menjadi papillae
unguiculiformis.
10
Omasum pada sapi dewasa kondisi normal, berkontrakan dengan
dinding abdomen bagian kanan di sekitar bagian ventral spatium intercostalis VII-
IX dan juga bersentuhan dengan lantai abdomen di daerah sempit antara kartilago
xiphoideus dan kartilago costae kanan
Omasum dari domba dan kambing jauh lebih kecil dari omasum sapi dan
biasanya tidak bersentuhan dengan dinding perut. Makanan memasuki omasum di
lubang reticulo-omasal, di antara lamina, dan berlanjut ke lubang
omaso-abomasal.
Omasum memiliki dua Facies yaitu:
1. F. Visceralis (kiri) : cirinya menghadap kekiri dan bersentuhan dengan
rumen, reticulum dan abomasum
2. F. Parietalis (kanan) : cirinya miring, menghadap ke kanan dan cranial,
berhubunagn dengna diafragma dan hati.Pada sapi, omasum memiliki
konsistensi yang tegas dan bentuknya yang bulat mirip dengan bola basket.
Ini berbentuk kacang di ruminansia kecil.
Fungsi Omasum :
- Mengatur arus ingesta ke abomasums lewat omasal-abomasal orifice
- Sebagai filering
11
Gambar 9. Omasum
(sumber : dokumentasi pribadi)
12
4. Abomasum
Abomasum (perut sejati) adalah bagian kelenjar pertama dari sistem
pencernaan ruminansia. Bagian proksimalnya adalah ventral ke omasum, dan
tubuhnya memanjang caudal di sisi kanan rumen. Pylorus membatasi perbatasan
otot dari lambung dan usus halus, dan seperti pylorus babi, ia memiliki torus
pyloricus yang diperbesar.
Abomasum memiliki dinding tipis dan berbentuk J. Itu terletak di lantai
perut sebagian besar di sebelah kanan bidang median. Namun, bagian dasar
abomasum dapat dilihat pada sisi kiri bidang median antara retikulum secara
cranial, dan ventral blindsac rumen secara caudal.
13
Fungsi Abomasum:
- Tempat permulaan pencernaan enzimatis
- Mengatur arus ingesta dari abomasum ke duodenum
Keterangan :
Bovine omasum, abomasum, dan bagian proksimal duodenum (dibuka sepanjang
kelengkungan yang lebih rendah). Proyeksi otot pada pilorus adalah torus pyloricus.
Mukosa abomasum mengandung kelenjar cardiac (di lubang omasoabomasal),
kelenjar lambung yang tepat (di fundus dan corpus), dan kelenjar pilorus (di daerah
pilorik).
14
Gambar 12. Abomasum
(sumber: Mansour,M.,dkk.”Guide to Ruminant Anatomy)
Keterangan:
Bagian distal dari abomasum, dan bagian proksimal duodenum.Abomasum dan
duodenum dibuka dan tercermin sepanjang kelengkungan yang lebih rendah.
15
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Perut ruminansia terdiri dari empat ruang kompleks atau kompartemen: (i)
rumen, (ii) retikulum , (iii) omasum, dan (iv) abomasum, masing-masing dari
proksimal ke. Abomasum adalah perut (kelenjar) yang sebenarnya dan seperti yang
ditemukan pada hewan monogastrik (kuda dan karnivora). Rumen atau lambung
handuk ,adalah kompartement terbesar dari lambung ruminansia yang terletak di
sebelah kiri cavum abdomen, membentang ventrocaudal ke kanan garis
median.Retikulum membentuk bagian pertama lambung (retikulum, rumen, dan
omasum). Reticulum lebih kecil dari rumen. Posisinya paling cranial Terletak
antara costae VI-VIII. Omasum adalah organ berbentuk elips yang penuh dengan
lamina omasi (sekitar 90-130 di omasum sapi) yang seperti halaman buku (sehingga
omasum memiliki nama lain, lambung buku). Abomasum (perut sejati) adalah
bagian kelenjar pertama dari sistem pencernaan ruminansia. Bagian proksimalnya
adalah ventral ke omasum, dan tubuhnya memanjangcaudal di sisi kanan rumen.
16
DAFTAR PUSTAKA
17