Proposal PTK - Nurkaidah
Proposal PTK - Nurkaidah
Proposal PTK - Nurkaidah
Oleh :
NURKAIDAH
Nama : Nurkaidah
NIP : 198506182009042007
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas untuk
memenuhi tugas dalam PPG 2020 dengan judul “ Peningkatan Motivasi Belajar IPA
Materi Energi Dalam Sistem Kehidupan Melalui Pembelajaran Discovery Learning
Menggunakan Metode Eksperimen Pada Kelas VII a SMPN 1 Pintu Rime Gayo”
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberiakn
pencerahan bagi kita sehingga kita merasakan nikmatnya iman dalam islam serta nikmat
kemuliaan dalam ilmu pengetahuan
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga penulisan penelitian tindakan kelas ini selesai
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dengan harapan kedepan lebih baik dan bermanfaat
ABSTRAK
Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar peserta didik
terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan pembelajaran discovery learning
menggunakan metode eksperimen pada materi enenrgi dalam system kehidupan. Penelitian
ini dilakukan di SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo pada kelas VII yang berjumlah 25 orang
peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus,
dengan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknk
pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan angket motivasi.
Kata Kunci : motivasi, pembelajaran discovery learning, eksperimen, energi dalam system
kehidupan
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI.................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Identifikasi masalah...................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
D. Batasan Masalah............................................................................................ 2
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 2
F. Manfaat Penelitian........................................................................................ 3
1. Siklus I.............................................................................................. 13
2. Siklus II............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN
Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya dilaksanakan
guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi terkait dengan berbagai faktor
dan unsur. Oleh karena itu, eksistensi seorang guru tidak hanya diukur dari penguasaan materi
pelajaran atau menyiapkan perangkat-perangkat media yang diperlukan akan tetapi juga
kemampuan menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Selama ini perhatian sangat besar
ditujukan pada upaya memberikan materi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, sangat
jarang diperhatikan karakteristik peserta didik dan suasana kelas yang sebenarnya sangat
mempengaruhi proses belajar mengajar. Berdasar pengamatan di lapangan, proses pembelajaran
di sekolah kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas peserta didik.
Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode mengajar konvensional seperti
ceramah dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan didominasi
oleh guru.. Dengan demikian suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga peserta
didik menjadi pasif.
IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan salah satu mata pelajaran pokok utama di
sekolah menengah pertama. Mengingat pentingnya IPA sebagai bagian integral dari pendidikan,
pada umumnya sudah dimulai sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut Badan
Standar Nasional pendidikan, mata pelajaran IPA perlu diberikan pada semua peserta didik untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir
ilmiah, kreatif dan mandiri. Kegiatan belajar mengajar sebagai bagian dari proses pendidikan,
sering mendapat masalah yang menjadi penghambat majunya dunia pendidikan. Diantaranya
adalah kurangnya motivasi peserta didik yang membuat hasil belajar menjadi rendah dan
berakibat pada rendahnya mutu lulusan sekolah.rendahnya motivasi dan mutu pendiddikan
dikarenakan dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan variasi pembelajaran
sehingga siswa merasa bosan dan monoton berada di dalam kelas.
Variasi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam proses belajar mengajar, salah satunya
guru dapat mengembangkan proses pembelajaran dengan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada siswa, baik perorangan atau kelompok
untuk dilatih menemukan suatu proses atau percobaan. Siswa diharapkan dapat sepenuhnya
terlibat dalam perencanaan eksperimen, melakukan, menemukan fakta, mengumpulkan data,
mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapiny secara nyata. Metode
eksperimen ini di pandang efektif dalam pembelajaran IPA, karena siswa dapat memperhatikan
proses terjadinya suatu hal, dengan topik ini adalah energi dalam sistem kehidupan melalui
percobaan. Penerapan metode eksperimen adalah melakukan percobaan–percobaan dengan
peragaan yang bertujuan untuk memberikan dorongan yang kuat kepada siswa untuk mengalami
sendiri, mempraktekkan dan membuktikan energi dalam sistem kehidupan.
B. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran IPA yang saya laksanakan, saya menemukan beberapa
masalah berikut:
1. Perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran kurang
2. Kurang aktifnya peserta didik saat terjadinya proses pembelajaran
3. Kurangnya motivasi peserta didik dalam belajar IPA
4. Rendahnya pemahaman peserta didik saat terjadinya proses pembelajaran
5. Hasil belajar siswa rendah
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka pada penelitian ini hanya dibatasi pada masalah
motivasi belajar peserta didik.
D. Rumusan Masalah
Apakah model pembelajaran Discovery learning dengan metode eksperimen dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII A pada materi energi dalam sistem kehidupan di
SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menigkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas VII A pada materi energi dalam
sistem kehidupan melalui pembelajaran Discovery Learning menggunakan metode
eksperimen di SMPN 1 Pintu Rime Gayo
F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik : Meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas pada saat
pembelajaran IPA sehingga tercipta interaksi yang baik antar siswa maupun terhadap
guru.
2. Bagi Guru : Guru memiliki cara bagaimana membuat proses pembelajaran
berpusat pada peserta didik, guru memiliki variasi dalam memilih metode
pembelajaran
3. Bagi sekolah : Diperolehnya pengembangan pembelajaran dan
pengembangan kurikulum
4. Bagi Pendidikan : Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan akhirnya
meningkatkan hasil belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Motivasi Belajar
Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai
(Sardiman, 1986: 75). Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa
memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada
kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal
berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua.
McClelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi
yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang
cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan
sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajar siswa tersebut.
2. Fungsi Motivasi Belajar
Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu (Prayitno, 1989:
10).
a. Motivasi Instrinsik
Menurut Priyitno (1989: 11) motivasi intrinsik adalah keinginan bertindak yang
disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku
individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu
bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari dalam
dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.
b. Motivasi ekstrinsik
Sardiman (1990: 90) memberikan definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif
yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik
dapat dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi
ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi
ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.
a. Memberi Angka
Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka yang baik, sehingga
biasanya yang dikejar itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang dapat ditempuh
guru adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap pengetahuan.
b. Memberi Hadiah
Hadiah dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang jika ia memiliki harapan untuk
memperolehnya, misalnya: seorang siswa tersebut mendapat beasiswa, maka kemungkinan siswa
tersebut akan giat melakukan kegiatan belajar, dengan kata lain ia memiliki motivasi belajar agar
dapat mempertahankan prestasi.
Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut ada hasrat atau tekad untuk
mempelajari sesuatu.
d. Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa menunjukan
motivasi siswa untuk belajar lebih giat, kerana hasil belajar merupakan feedback (umpan balik)
bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dalam belajar.
e. Memberikan Pujian
Pujian sebagai akibat dari pekerjaan yang diselesaikan denga baik, merupakan motivasi
yang baik pula.
Siswa akan merasa senang dan aman dalam belajar apabila disertai dengan minat belajar
apabila disertai dengan minat belajar. Dan hai ini tak lepas dari minat siswa itu dalam bidang
studi yang ditempuhnya.
Siswa akan merasa aman dan senag dalam belajar apabila disertai dengan suasana yang
menyenangkan baik proses belajar maupun situasi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.
C. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada peserta didik perseorangan
atau kelompok untuk melatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri
Djamarah,.Menurut Roestiyah (2001:80) Metode Eksperimen adalah suatu cara mengajar,
dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan di
evaluasi oleh guru. Tujuan metode ini adalah agar peserta didik mampu mencari dan menemukan
sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri.Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir ilmiah.
Dengan eksperimen peserta didik menemukan bukti kebenaran dari suatu teori yang
sedang dipelajari. Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam eksperimen setiap peserta didik harus mengadakan percobaan maka jumlah alat
dan bahan untuk percobaan harus cukup bagi siswa
b. Agar eksperimen tidak gagal maka alat dan mutu bahan percobaan harus baik dan bersih
c. Perlu waktu yang cukup lama sehingga mereka dapat menemukan pembuktian kebenaran
dan teori yang dipelajari.
d. Peserta didik dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih maka perlu diberi
petunjuk yang jelas
e. Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan.
C. Kerangka Berpikir
Pembelajaran IPA di kelas VII SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo pada kenyataannya belum
secara optimal menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik yang menyebabkan hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Rendahnya
motivasi belajar peserta didik dapat teramati ketika observasi proses pembelajaran di kelas. Oleh
karena itu perlu adanya penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik. Model pembelajaran Discovery Learning adalah pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
melalui proses mentalnya sendiri
D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah melalui pembelajaran
Discovery Learning menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar IPA
kelas VII SMP Negeri 1 Pintu Rime gayo
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII Tahun Pelajaran 2020/2021yang berjumlah
25 orang.
1. Siklus I
Siklus I direncanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tindakan
dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes. Alokasi waktu untuk masing-masing pertemuan
adalah 2 x 30 menit. Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus 1 dijabarkan sebagai
berikut.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran energi dalam system kehidupan.
Kegiatan ini meliputi:
1) Peneliti menetapkan metode untuk meningkatkan keaktifan, perhatian, dan kerjasama
siswa terhadap pembelajaran IPA pada materi Energi dalam Sistem Kehidupan
menggunakan metode Eksperimen.
2) Peneliti mempersiapkan materi pembelajaran IPA dengan mengembangkan metode
Eksperimen.
3) Menyiapkan materi praktikum.
4) Membuat lembar observasi.
5) Mendesain alat evaluasi.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dipersiapkan oleh peneliti.
c. Observasi
Tahapan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, sehingga
saling mendukung dalam memperoleh data yang akurat.
Pada tahapan ini, peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan fokus yang diamati yaitu perhatian, keaktifan, dan kerjasama
siswa dalam menemukan informasi yang terkandung dalam materi pelajaran.
Selanjutnya, yaitu membangun hubungan antara konsep dengan materi lain ataupun dengan
pengalaman siswa sehingga siswa menemukan arti yang terkandung di dalam materi yang
dipelajari. Sedangkan kegiatan atau aktivitas guru yang diamati antara lain berintraksi dengan
siswa, penggunaan metode Eksperimen, penyampaian materi, dan pengondisian siswa.
d. Refleksi
Pada tahap ini data yang diperoleh dalam kegiatan observasi dikumpulkan. Kemudian,
analisis dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan
yang diharapkan atau tidak.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran telah
dilakukan sehingga dijadikan dasar untuk melakukan tindakan kelas pada Siklus selanjutnya.
3. Siklus Lanjutan
Siklus lanjutan dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus
lanjutan mengacu pada hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Kegiatan pada siklus ini meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil refleksi pada siklus lanjutan ini
merupakan langkah penting untuk menentukan apakah siklus penelitian akan dihentikan atau
diteruskan
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah :
1. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi energi dalam system
kehidupan. Dengan bobot nilai atau skor pada setiap soal ditentukan. Dengan menggunakan
rumus berikut :
2. Angket
Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa . dengan bobot nilai pada
angket adalah sebagai berikut:
Sangat sering = 4
Sering = 3
Kadang-kadang = 2
Kurang= 1
Tidak pernah = 0
DAFTAR PUSTAKA
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam VII. Jakarta: Kemdikbud
Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam VII. Jakarta: Kemdikbud