Proposal PTK - Nurkaidah

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

Peningkatkan Motivasi Belajar IPA Melalui PembElajaran Discovery

Learning Menggunakan Metode Eksperimen Pada Siswa Kelas VII SMPN 1


Pintu Rime Gayo Bener Meriah

Proposal Penelitian Tindakan Kelas

Oleh :

NURKAIDAH

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA


PENDIDIKAN PROFESI GURU
PROGRAM STUDI ILMU PENGETAHUAN ALAM
2020
LEMBAR PENGESAHAN

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR IPA MATERI ENERGI DALAM SISTEM


KEHIDUPAN MELALUI PEMBELAJARAN DISCOVEY LEARNING METODE
EKSPERIMEN DI KELAS VII A SMPN 1 PINTU RIME GAYO

Nama : Nurkaidah
NIP : 198506182009042007
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam

Mengetahui, Arul Gading, 2020


Kepala SMPN.1 Pintu Rime Gayo Guru Pengajar,

IDHAM PUTRA,S.Pd.I NURKAIDAH,S.Pd.I


NIP. 19780922 200801 1 002 NIP. 19850618 200904 2 007

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karuniaNya penulis dapat menyelesaikan penelitian tindakan kelas untuk
memenuhi tugas dalam PPG 2020 dengan judul “ Peningkatan Motivasi Belajar IPA
Materi Energi Dalam Sistem Kehidupan Melalui Pembelajaran Discovery Learning
Menggunakan Metode Eksperimen Pada Kelas VII a SMPN 1 Pintu Rime Gayo”
Shalawat beserta salam kepada Nabi Muhammad SAW yang telah memberiakn
pencerahan bagi kita sehingga kita merasakan nikmatnya iman dalam islam serta nikmat
kemuliaan dalam ilmu pengetahuan
Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu sehingga penulisan penelitian tindakan kelas ini selesai
Dalam penulisan laporan ini penulis menyadari sepenuhnya bahwa laporan ini masih
jauh dari sempurna sebagaimana yang diharapkan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dengan harapan kedepan lebih baik dan bermanfaat

Bener Meriah, Oktober 2020


Penulis
“Peningkatan Motivasi Belajar IPA Materi Energi dalam Sistem Kehidupan Melalui
Pembelajaran Discovery Learning Menggunakan Metode Eksperimen Pada Kelas VII
A SMPN 1 Pintu Rime Gayo”

ABSTRAK

Penelitian tindakan kelas ini dilatarbelakangi oleh rendahnya motivasi belajar peserta didik
terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. Tujuan penelitian ini adalah untuk
meningkatkan motivasi belajar peserta didik dengan pembelajaran discovery learning
menggunakan metode eksperimen pada materi enenrgi dalam system kehidupan. Penelitian
ini dilakukan di SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo pada kelas VII yang berjumlah 25 orang
peserta didik. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus,
dengan setiap siklus meliputi perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Teknk
pengumpulan data menggunakan tes tertulis dan angket motivasi.

Kata Kunci : motivasi, pembelajaran discovery learning, eksperimen, energi dalam system
kehidupan
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.................................................................................................................. i
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah................................................................................ 1
B. Identifikasi masalah...................................................................................... 1
C. Rumusan Masalah......................................................................................... 2
D. Batasan Masalah............................................................................................ 2
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................... 2
F. Manfaat Penelitian........................................................................................ 3

BAB II LANDASAN TEORI


A. Kajian Teoritis............................................................................................... 4
1. Motivasi Belajar.................................................................................... 4
2. Model Discovery Learning .................................................................. 6
3. Metode Eksperiment............................................................................. 7
4. Energi Dalam Sistem Kehidupan.......................................................... 7
B. Kerangka Berpikir......................................................................................... 7
C. Hipotesis Tindakan ....................................................................................... 7

BAB III METODOLOGI PENELITIAN


A. Subyek Penelitian.......................................................................................... 8
B. Tempat dan Waktu Penelitian....................................................................... 8
C. Metode dan Prosedur Penelitian.................................................................... 8
D. Metode Pengumpulan Data........................................................................... 10
E. Teknik Analisis Data..................................................................................... 10
F. Indikator Keberhasilan Penelitian................................................................. 11

G. Deskripsi Per Siklus...................................................................................... 12

1. Siklus I.............................................................................................. 13

2. Siklus II............................................................................................. 13

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................... 12
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kegiatan belajar mengajar sebagai salah satu masalah rutin yang umumnya dilaksanakan
guru di kelas, bukanlah sesuatu yang berdiri sendiri akan tetapi terkait dengan berbagai faktor
dan unsur. Oleh karena itu, eksistensi seorang guru tidak hanya diukur dari penguasaan materi
pelajaran atau menyiapkan perangkat-perangkat media yang diperlukan akan tetapi juga
kemampuan menciptakan kondisi belajar yang kondusif. Selama ini perhatian sangat besar
ditujukan pada upaya memberikan materi sebanyak-banyaknya kepada peserta didik, sangat
jarang diperhatikan karakteristik peserta didik dan suasana kelas yang sebenarnya sangat
mempengaruhi proses belajar mengajar. Berdasar pengamatan di lapangan, proses pembelajaran
di sekolah kurang meningkatkan motivasi dan aktivitas peserta didik.
Masih banyak tenaga pendidik yang menggunakan metode mengajar  konvensional seperti
ceramah dalam kegiatan pembelajaran di kelas, sehingga suasana belajar terkesan didominasi
oleh guru.. Dengan demikian suasana pembelajaran menjadi tidak kondusif sehingga peserta
didik menjadi pasif.

IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam) merupakan salah satu mata pelajaran pokok utama di
sekolah menengah pertama. Mengingat pentingnya IPA sebagai bagian integral dari pendidikan,
pada umumnya sudah dimulai sejak sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Menurut Badan
Standar Nasional pendidikan, mata pelajaran IPA perlu diberikan pada semua peserta didik untuk
memperoleh kompetensi dasar ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir
ilmiah, kreatif dan mandiri. Kegiatan belajar mengajar sebagai bagian dari proses pendidikan,
sering mendapat masalah yang menjadi penghambat majunya dunia pendidikan. Diantaranya
adalah kurangnya motivasi peserta didik yang membuat hasil belajar menjadi rendah dan
berakibat pada rendahnya mutu lulusan sekolah.rendahnya motivasi dan mutu pendiddikan
dikarenakan dalam proses pembelajaran guru jarang menggunakan variasi pembelajaran
sehingga siswa merasa bosan dan monoton berada di dalam kelas.
Variasi yang dapat dikembangkan oleh guru dalam proses belajar mengajar, salah satunya
guru dapat mengembangkan proses pembelajaran dengan metode eksperimen. Metode
eksperimen adalah metode pemberian kesempatan kepada siswa, baik perorangan atau kelompok
untuk dilatih menemukan suatu proses atau percobaan. Siswa diharapkan dapat sepenuhnya
terlibat dalam perencanaan eksperimen, melakukan, menemukan fakta, mengumpulkan data,
mengendalikan variabel, dan memecahkan masalah yang dihadapiny secara nyata. Metode
eksperimen ini di pandang efektif dalam pembelajaran IPA, karena siswa dapat memperhatikan
proses terjadinya suatu hal, dengan topik ini adalah energi dalam sistem kehidupan melalui
percobaan. Penerapan metode eksperimen adalah melakukan percobaan–percobaan dengan
peragaan yang bertujuan untuk memberikan dorongan yang kuat kepada siswa untuk mengalami
sendiri, mempraktekkan dan membuktikan energi dalam sistem kehidupan.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti mengadakan penelitan yang berjudul “Peningkatan


Motivasi Belajar IPA Materi Energi Dalam Sistem Kehidupan Melalui Pembelajaran
Discovery Learning Menggunakan Metode Eksperimen pada Siswa Kelas VII A SMP N 1
Pintu Rime Gayo “

B. Identifikasi Masalah
Dalam proses pembelajaran IPA yang saya laksanakan, saya menemukan beberapa
masalah berikut:
1. Perhatian peserta didik terhadap proses pembelajaran kurang
2. Kurang aktifnya peserta didik saat terjadinya proses pembelajaran
3. Kurangnya motivasi peserta didik dalam belajar IPA
4. Rendahnya pemahaman peserta didik saat terjadinya proses pembelajaran
5. Hasil belajar siswa rendah

C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah maka pada penelitian ini hanya dibatasi pada masalah
motivasi belajar peserta didik.
D. Rumusan Masalah
Apakah model pembelajaran Discovery learning dengan metode eksperimen dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas VII A pada materi energi dalam sistem kehidupan di
SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menigkatkan motivasi belajar IPA siswa kelas VII A pada materi energi dalam
sistem kehidupan melalui pembelajaran Discovery Learning menggunakan metode
eksperimen di SMPN 1 Pintu Rime Gayo

F. Manfaat Penelitian
1. Bagi peserta didik : Meningkatkan motivasi belajar siswa di kelas pada saat
pembelajaran IPA sehingga tercipta interaksi yang baik antar siswa maupun terhadap
guru.
2. Bagi Guru : Guru memiliki cara bagaimana membuat proses pembelajaran
berpusat pada peserta didik, guru memiliki variasi dalam memilih metode
pembelajaran
3. Bagi sekolah : Diperolehnya pengembangan pembelajaran dan
pengembangan kurikulum
4. Bagi Pendidikan : Dapat menemukan kekurangan dan kelebihan dalam
pembelajaran, sehingga dapat memperbaiki kekurangan tersebut dan akhirnya
meningkatkan hasil belajar siswa
BAB II
LANDASAN TEORI

A. Motivasi Belajar

Motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak dalam diri siswa yang menimbulkan
kegiatan belajar, yang menjamin kelangsungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada
kegiatan belajar, sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat tercapai
(Sardiman, 1986: 75). Demikian dalam belajar, prestasi siswa akan lebih baik bila siswa
memiliki dorongan motivasi orang tua untuk berhasil lebih besar dalam diri siswa itu. Sebab ada
kecenderungan bahwa seseorang yang memiliki kecerdasan tinggi mungkin akan gagal
berprestasi karena kurang adanya motivasi dari orang tua.

1. Arti motivasi belajar


Motivasi dalam belajar sangat penting artinya untuk mencapai tujuan proses belajar
mengajar yang diharapkan, sehingga motivasi siswa dalam belajar perlu dibangun. Menurut
Nasution (1982:77) motivasi memiliki tiga fungsi yaitu:
a. Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak motor yang melepas energi.
b. Menentukan arah perbuatan , yakni kearah tujuan yang hendak dicapai.
c. Menyeleksi perbuatan yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan
menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.

McClelland dan Atkinson dalam Sri Esti (1989: 161) mengemukakan bahwa motivasi
yang paling penting untuk psikologis pendidikan adalah motivasi berprestasi, dimana seseorang
cenderung untuk berjuang mencapai sukses atau memilih kegiatan yang berorientasi untuk tujuan
sukses atau gagal. Intensitas motivasi siswa akan sangat menentukan tingkat pencapaian prestasi
belajar siswa tersebut.
2. Fungsi Motivasi Belajar

Secara umum motivasi dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu (Prayitno, 1989:
10).
a. Motivasi Instrinsik
Menurut Priyitno (1989: 11) motivasi  intrinsik adalah keinginan bertindak yang
disebabkan oleh faktor pendorong dari dalam diri (internal) individu. Tingkah laku
individu itu terjadi tanpa dipengaruhi oleh faktor-faktor dari lingkungan. Tetapi individu
bertingkah laku karena mendapatkan energi dan pengaruh tingkah laku dari dalam
dirinya sendiri yang tidak bisa dilihat dari luar.
b. Motivasi ekstrinsik
Sardiman (1990: 90) memberikan definisi motivasi ekstrisik sebagai motif-motif
yang menjadi aktif dan berfungsi karena adanya perangsang dari luar. Motivasi ekstrinsik
dapat dikatakan lebih banyak dikarenakan pengaruh dari luar yang relatif berubah-ubah.
Motivasi ekstrinsik dapat juga di katakan sebagai bentuk motivasi yang di dalamnya
aktivitas belajar di mulai dan diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara
mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar (Sardiman, 1990: 90).
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa seseorang yang bermotivasi
ekstrinsik melakukan sesuatu kegiatan bukan karena ingin mengetahui sesuatu, tetapi
ingin mendapatkan pujian, hadiah dan sebagainya.

3. Cara membangkitkan motivasi


Terdapat beberapa cara untuk membangkitkan motivasi belajar pada diri individu siswa
dalam melakukan aktivitas belajarnya. Menurut  Nasution (1982:81) cara membangkitkan
motivasi belajar antara lain:

a. Memberi Angka

Banyak siswa belajar yang utama justru untuk mencapai angka yang baik, sehingga
biasanya yang dikejar itu adalah angka atau nilai. Oleh karena itu langkah yang dapat ditempuh
guru adalah bagaimana cara memberi angka-angka dapat dikaitkan dengan nilai-nilai yang
terkandung dalam setiap pengetahuan.
b. Memberi Hadiah

Hadiah dapat membangkitkan motivasi belajar seseorang jika ia memiliki harapan untuk
memperolehnya, misalnya: seorang siswa tersebut mendapat beasiswa, maka kemungkinan siswa
tersebut akan giat melakukan kegiatan belajar, dengan kata lain ia memiliki motivasi belajar agar
dapat mempertahankan prestasi.

c. Hasrat Untuk Belajar

Hasil belajar akan lebih baik apabila pada siswa tersebut ada hasrat atau tekad untuk
mempelajari sesuatu.

d. Mengetahui Hasil

Dengan mengetahui hasil belajar yang selama ini dikerjakan, maka akan bisa menunjukan
motivasi siswa untuk belajar lebih giat, kerana hasil belajar merupakan feedback (umpan balik)
bagi siswa untuk mengetahui kemampuan dalam belajar.

e. Memberikan Pujian

Pujian sebagai akibat dari pekerjaan yang diselesaikan denga baik, merupakan motivasi
yang baik pula.

f.  Menumbuhkan Minat Belajar

Siswa akan merasa senang dan aman dalam belajar apabila disertai dengan minat  belajar
apabila disertai dengan minat belajar. Dan hai ini tak lepas dari minat siswa itu dalam bidang
studi yang ditempuhnya.

g. Suasana yang Menyenangkan

Siswa akan merasa aman dan senag dalam belajar apabila disertai dengan suasana yang
menyenangkan baik proses belajar maupun situasi yang dapat menumbuhkan motivasi belajar.

B. Model Pembelajaran Discovery Learning


Pembelajaran penemuan atau discovery learning merupakan pembelajaran berbasis
inkuiri dan termasuk berbasis konstruktivis. Pembelajaran penemuan dikemukakan oleh Jerome
S. Bruner, seorang ahli psikologi perkembangan dan ahli psikologi belajar kognitif. Beberapa
keunggulan metode penemuan juag diungkapkan oleh Suherman, dkk (2001: 179) yaitu :
1. Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab dia berpikir dan menggunakan
kemampuan untuk menemukan hasil akhir
2. Siswa memahami benar bahan pelajaran, sebab mengalami sendiri proses
menemukannya
3. Menemukan sendiri menimbulkan rasa puas. Kepuasan ini mendorong ingin
melakukan penemuan lagi sehingga minat belajarnya meningkat
4. Siswa yang memperoleh dengan metode penemuan akan lebih mampu
mentransfer pengetahuan ke berbagai konteks
5. Model ini melatih siswa untuk lebih banyak sendiri

Langkah-Langkah Penggunaan Discovery Learning

Menurut Jerome Bruner Langkah-langkah penggunaan discovery learning ada 6:

a. Stimulation (stimulasi/pemberian rangsangan)


Pertama-tama pada tahap ini siswa dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan
kebingungannya, kemudian dilanjutkan untuk tidak memberi generalisasi, agar timbul keinginan
untuk menyelidiki sendiri. Disamping itu guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan
pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan
pemecahan masalah Guru harus menguasai teknik-teknik dalam memberi stimulus kepada siswa
agar tujuan mengaktifkan siswa untuk mengeksplorasi dapat tercapai.
b. Problem statement (pernyataan/ identifikasi masalah)
Setelah dilakukan stimulation langkah selanjutnya adalah guru memberi kesempatan
kepada siswa untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan
dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis
(jawaban sementara atas pertanyaan masalah). Memberikan kesempatan siswa untuk
mengidentifikasi dan menganalisa perrmasasalahan yang mereka hadapi, merupakan teknik yang
berguna membangun siswa agar mereka terbiasa untuk menemukan suatu masalah.
c. Data collection (pengumpulan data)
Ketika eksplorasi berlangsung guru juga memberi kesempatan kepada para siswa
untuk mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya yang relevan untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis. Pada tahap ini berfungsi untuk menjawab pertanyaan atau membuktikan
benar tidak hipotesis, dengan demikian anak didik diberi kesempatan untuk mengumpulkan
(collection) berbagai informasi yang relevan, membaca literature, mengamati objek, wawancara
dengan nara sumber, melakukan uji coba sendiri dan sebagainya 

d. Data processing (pengolahan data)


Data processing merupakan kegiatan mengolah data dan informasi yang telah
diperoleh para siswa baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya, lalu ditafsirkan. Semua
informai hasil bacaan, wawancara, observasi, dan sebagainya, semuanya diolah, diacak,
diklasifikasikan, ditabulasi, bahkan bila perlu dihitung dengan cara tertentu serta ditafsirkan pada
tingkat kepercayaan tertentu.
e. Verification (pentahkikan/pembuktian)
Pada tahap ini siswa melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar
atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan tadi dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil
data processing. Verification menurut Bruner, bertujuan agar proses belajar akan berjalan dengan
baik dan kreatif jika guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan suatu
konsep, teori, aturan atau pemahaman melalui contoh-contoh yang ia jumpai dalam
kehidupannya
f. Generalization (menarik kesimpulan/generalisasi)
Tahap generalitation/ menarik kesimpulan adalah proses menarik sebuah kesimpulan
yang dapat dijadikan prinsip umum dan berlaku untuk semua kejadian atau masalah yang sama,
dengan memperhatikan hasil verifikasi. Pada tahap ini dimana berdasarkan hasil verifikasi tadi,
siswa belajar menarik kesimpulan atau generalisasi tertentu. Akhirnya dirumuskannya dengan
kata-kata prinsip-prinsip yang mendasari generalisasi.

C. Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah pemberian kesempatan kepada peserta didik perseorangan
atau kelompok untuk melatih melakukan suatu proses atau percobaan. Syaiful Bahri
Djamarah,.Menurut Roestiyah (2001:80) Metode Eksperimen adalah suatu cara mengajar,
dimana siswa melakukan suatu percobaan tentang suatu hal, mengamati prosesnya serta
menuliskan hasil percobaannya, kemudian hasil pengamatan itu disampaikan ke kelas dan di
evaluasi oleh guru. Tujuan metode ini adalah agar peserta didik mampu mencari dan menemukan
sendiri berbagai jawaban atau persoalan-persoalan yang dihadapinya dengan mengadakan
percobaan sendiri.Juga siswa dapat terlatih dalam cara berfikir ilmiah.
Dengan eksperimen peserta didik menemukan bukti kebenaran dari suatu teori yang
sedang dipelajari. Agar penggunaan metode eksperimen itu efisien dan efektif, maka perlu
diperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Dalam eksperimen setiap peserta didik harus mengadakan percobaan maka jumlah alat
dan bahan untuk percobaan harus cukup bagi siswa
b. Agar eksperimen tidak gagal maka alat dan mutu bahan percobaan harus baik dan bersih
c. Perlu waktu yang cukup lama sehingga mereka dapat menemukan pembuktian kebenaran
dan teori yang dipelajari.
d. Peserta didik dalam eksperimen adalah sedang belajar dan berlatih maka perlu diberi
petunjuk yang jelas
e. Tidak semua masalah bisa dieksperimenkan.

Prosedur eksperimen menurut Roestiyah (2001:81) adalah


a. Perlu dijelaskan kepada peserta didik tentang tujuan eksperimen.
b. memberikan kejelasan kepada peserta didik tentang alat dan bahan yang digunakan
dalam eksperimen, hal-hal yang harus dikontrol dengan ketat. urutan eksperimen, hal-hal
yang perlu dicatat.
c. Selama eksperimen berlangsung guru harus mengawasi pekerjaan siswa.
d. Setelah eksperimen selesai guru harus mengumpulkan hasil penelitian siswa,
mendiskusikan dikelas, mengevaluasi dengan tes atau tanya jawab
Menurut Schoenherr (1996) yang dikutip oleh Palendeng (2003:81) metode eksperimen
adalah metode yang sesuai untuk pembelajaran sains, karena metode eksperimen mampu
memberikan kondisis belajar yang dapat mengembangkan kemampuan berpikir dan kreativitas
secara optoimal.siswa diberi kesempatan untuk menysusun sendiri konsep-konsep dalam struktur
kognitifnya
D. Energi Dalam Sistem Kehidupan
1. Pengertian Energi
Manusia membutuhkan energy untuk bekerja bergerak bernapas dan mengerjakan
kegiatan lainnya. Energy juga dapat menyebabkan mobil dan motor dapat berjalan, pesawat
dapat terbang serta masih banyak lagi. Hewan dan tumbuhan juga memerlukan energy untuk
berkembang. Energi adalah kemampuan melakukan usaha (kerja). Suatu benda dikatakan
memiliki energi apabila benda tersebut dapat menghasilkan gaya yang bisa melakukan kerja.
2. Sumber Energi
Sumber energy adalah segala sesuatu yang menghasilkan energy. Panas matahari
yang digunakan untuk memanaskan air adalah sumber energi.
1. Sumber Energi Tak Terbarukan
Sumber energi tak terbarukan merupakan energi yang diperoleh dari sumber daya
alam yang waktu pembentukannya sampai jutaan tahun. Sumber energy tak terbarukan yang
paling banyak dimanfaatkan adalah minyak bumi, batu bara, dan gas alam.
2. Sumber Energi Terbarukan
Sumber energi terbarukan merupakan sumber energi yang berasal dari proses alam
yang berkelanjutan. Sumber energi terbarukan yang saat ini mulai dikembangkan adalah biogas
dari kotoran ternak, air mengalir, angin, dan panas matahari.
3. Makanan Sebagai Sumber Energi
Sumber energi yang berasal dari mahluk hidup ini bisa didapatkan dari makanan
yang kita konsumsi sehari – hari. Makanan merupakan sumber energi bagi tubuh manusia.
Dengan asupan makanan yang baik dan cukup, kamu dapat melakukan berbagai aktivitas sehari-
hari. Beberapa zat makanan yang berperan sebagai sumber energi diantaranya karbohidrat, lemak
dan protein.
4. Bentuk-bentuk Energy
Energy ada beberapa bentuk, yaitu sebagai berikut :
a. Energi Potensial adalah energy yang tersimpan pada suatu benda. Seperti pada benda yang
berada pada ketinggian tertentu maka benda tersebut memiliki energy potensial, contoh
seperti buah apel yang jatuh dari pohonnya.
b. Energy Kinetik adalah energy yang dimiliki benda karena bergerak atau berpindah. Setiap
benda yang memiliki kecepatan akan memiliki energy kinetic. Contoh angin yang bertiup
dapat menggerakkan kincir
c. Energy Kimia adalah energy yang terkandung dalam suatu zat, contohnya pada makanan
yang masuk ke dalam tubuh
d. Energy Listrik adalah energy yang berasal dari arus listrik

5. Transformasi Energi Pada Peristiwa sehari-hari


Transformasi energi itu adalah perubahan energy dari satu bentuk ke bentuk lain.
Perubahan bentuk energi terjadi di sekitarmu setiap hari. Selama perubahan bentuk, banyaknya
energi tetap sama. Tak ada energi yang hilang atau bertambah.Hanya bentuk energi yang
berubah, bukan banyaknya energi.Contoh perubahan energi antara lain sebagai berikut.
1. Energi listrik menjadi energi panas, misalnya pada setrika listrik, kompor listrik, dan
solder listrik.
2. Energi listrik menjadi energi kimia, misalnya pada penyetruman (pengisian) aki.
3. Energi cahaya menjadi energi kimia, misalnya fotosintesis.
a. Transformasi Energi Di Dalam Sel
Pada makhluk hidup heterotrof (makhluk hidup yang memanfaatkan sumber makanan
organik/makhluk hidup yang tidak mampu mengubah senyawa anorganik menjadi senyawa
organik) energi bersumber dari makanan yang dikonsumsi. Energi ini akan mengalami
transformasi (perubahan) mulai dari energi potensial berupa energi kimia makanan menjadi
energi panas dan energi kinetik/gerak dalam aktivitas makhluk hidup tersebut. Transformasi
energi tersebut terjadi di dalam organel yang terdapat di dalam sel.Organel yang bertugas
melakukan transformasi energi adalah klorofil dan mitokondria.
1) Transformasi Energi oleh Klorofil
Klorofil merupakan bagian/organel sel tumbuhan umumnya terdapat pada organ daun.
Klorofil berfungsi dalam proses sfotosintesis. Energi radiasi matahari ditangkap oleh klorofil
dandigunakan untuk proses fotosintesis guna mereaksikan H 2O danCO2 menjadi glukosa dan
oksigen (energi kimia). Selain menjadi glukosa, hasil reaksinya menghasilkan energi yang dapat
digunakan oleh tumbuhan untuk beraktivitas, seperti tumbuh, berkembang,dan bernapas. Jadi,
energi radiasi matahari yang berbentuk energikinetik diubah menjadi energi potensial dan energi
kimiawi yang disimpan dalam molekul karbohidrat dan bahan makanan lainnya.
2) Transformasi Energi oleh Mitokondria
Mitokondria adalah organel yang terdapat di dalam sel, yang memiliki peran dalam
respirasi sel. Di dalam mitokondria, energi kimia misalnya karbohidrat akan diubah menjadi
energi kinetik dan energi panas. Mitokondria banyak terdapat pada sel-sel otot makhluk hidup
dan sel-sel saraf. Makhluk multiseluler, baik manusia, hewan, maupun tumbuhan tersusun atas
jutaan sel. Tiap sel memiliki fungsi tertentu untuk kelangsungan hidup suatu organisme.Untuk
menjalankan fungsinya, sel melakukan proses metabolisme. Metabolisme adalah reaksi-reaksi
kimia yang terjadi di dalam sel. Reaksi kimia ini akan mengubah suatu zat menjadi zat lain.
Metabolisme sel dapat dibagi menjadi dua, yaitu anabolisme dan katabolisme. Reaksi
katabolisme adalah reaksi yang sifatnya memecah ikatan kimia yang kompleks menjadi ikatan
kimia yang lebih sederhana. Contoh reaksi katabolisme adalah proses respirasi (termasuk aerob
dan anaerob).
Sedangkan, reaksi anabolisme adalah reaksi pembentukan, yaitu pembentukan molekul
sederhana menjadi molekul kompleks.Reaksi anabolisme merupakan reaksi sintesis karena
adanya transformasi energi yang disimpan dalam bentuk ikatan kimia.Oleh sebab itu, reaksi
anabolisme disebut juga reaksi yang membutuhkan energi (endergonik).Contoh reaksi
anabolisme adalah sintesis (termasuk fotosintesis dan kemosintesis).
b. Fotosintesis
Fotosintesis merupakan perubahan energy cahaya menjadi energy kimia dalam bentuk
glukosa. Sumber energy cahaya alami adalah matahari yang memiliki spectrum cahaya tamapak,
dari ungu samapi merah, infra merah, dan ultra ungu tidak digunakan dalam fotosintesis. Pada
fotosintesis yang terjadi dalam daun, reaksi kimia antara senyawa air (H 2O) dan karbondioksida (
CO2), dibantu cahaya matahari yang diserap klorofil menghasilkan oksigen ( O 2) dan senyawa
glukosa (C6 H12 O6). Glukosa adalah makanan bagi tumbuhan. Oksigen yang dihasilkan pada
proses fotosintesis sangat dibutuhkan oleh manusia dan hewan

C. Kerangka Berpikir

Pembelajaran IPA di kelas VII SMP Negeri 1 Pintu Rime Gayo pada kenyataannya belum
secara optimal menggunakan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi belajar
peserta didik yang menyebabkan hasil belajar peserta didik menjadi rendah. Rendahnya
motivasi belajar peserta didik dapat teramati ketika observasi proses pembelajaran di kelas. Oleh
karena itu perlu adanya penerapan model pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi
belajar peserta didik. Model pembelajaran Discovery Learning adalah pembelajaran yang
dirancang sedemikian rupa sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip
melalui proses mentalnya sendiri

D. Hipotesis Tindakan
Hipotesis penelitian yang diajukan dalam penelitian ini adalah melalui pembelajaran
Discovery Learning menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan motivasi belajar IPA
kelas VII SMP Negeri 1 Pintu Rime gayo

BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah siswa-siswi kelas VII Tahun Pelajaran 2020/2021yang berjumlah
25 orang.

A. Tempat dan Waktu Penelitian


Penelitian dilaksanakan di SMP Negeri 1 Pintu Rime gayo yang beralamat di Jalan
Takengon-Bireun Kecamatan Pintu Rime gayo Kabupaten Bener Meriah. Penelitian
dilaksanakan di kelas VII pada pelajaran IPA. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober
semester Ganjil Tahun Pelajaran 2020/2021.

C. Deskripsi Per Siklus


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian Tindakan Kelas dan
mengacu pada model dari Kemmis dan Taggart dalam Arikunto (2012:16) yang terdiri dari
empat tahapan dalam setiap siklus penelitian tindakan kelas yaitu perencanaan, pelaksanaan
tindakan, observasi, dan refleksi. Siklus akan berakhir jika hasil penelitian yang diperoleh telah
memenuhi indikator keberhasilan yang ditetapkan. Langkah-langkah pada setiap siklus dalam
penelitian ini dijabarkan sebagai berikut:

1. Siklus I
Siklus I direncanakan dalam 2 kali pertemuan yaitu 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tindakan
dan 1 kali pertemuan untuk pelaksanaan tes. Alokasi waktu untuk masing-masing pertemuan
adalah 2 x 30 menit. Kegiatan- kegiatan yang dilaksanakan dalam siklus 1 dijabarkan sebagai
berikut.
a. Perencanaan
Pada tahap ini dilakukan persiapan materi pembelajaran energi dalam system kehidupan.
Kegiatan ini meliputi:
1) Peneliti menetapkan metode untuk meningkatkan keaktifan, perhatian, dan kerjasama
siswa terhadap pembelajaran IPA pada materi Energi dalam Sistem Kehidupan
menggunakan metode Eksperimen.
2) Peneliti mempersiapkan materi pembelajaran IPA dengan mengembangkan metode
Eksperimen.
3) Menyiapkan materi praktikum.
4) Membuat lembar observasi.
5) Mendesain alat evaluasi.

b. Pelaksanaan
Pelaksanaan tindakan ini dilakukan sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah
dipersiapkan oleh peneliti.

c. Observasi
Tahapan observasi dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan tindakan, sehingga
saling mendukung dalam memperoleh data yang akurat.
Pada tahapan ini, peneliti mengamati kegiatan dan tingkah laku siswa pada saat proses
pembelajaran berlangsung dengan fokus yang diamati yaitu perhatian, keaktifan, dan kerjasama
siswa dalam menemukan informasi yang terkandung dalam materi pelajaran.
Selanjutnya, yaitu membangun hubungan antara konsep dengan materi lain ataupun dengan
pengalaman siswa sehingga siswa menemukan arti yang terkandung di dalam materi yang
dipelajari. Sedangkan kegiatan atau aktivitas guru yang diamati antara lain berintraksi dengan
siswa, penggunaan metode Eksperimen, penyampaian materi, dan pengondisian siswa.
d. Refleksi
Pada tahap ini data yang diperoleh dalam kegiatan observasi dikumpulkan. Kemudian,
analisis dilakukan untuk mengetahui apakah tindakan yang dilakukan telah mencapai tujuan
yang diharapkan atau tidak.
Berdasarkan hasil observasi tersebut, guru merefleksikan hasil kegiatan pembelajaran telah
dilakukan sehingga dijadikan dasar untuk melakukan tindakan kelas pada Siklus selanjutnya.

3. Siklus Lanjutan
Siklus lanjutan dimaksudkan sebagai perbaikan dari siklus sebelumnya. Pelaksanaan siklus
lanjutan mengacu pada hasil refleksi pada siklus sebelumnya. Kegiatan pada siklus ini meliputi
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Hasil refleksi pada siklus lanjutan ini
merupakan langkah penting untuk menentukan apakah siklus penelitian akan dihentikan atau
diteruskan
D. Instrumen Penelitian
Dalam penelitian ini instrument yang digunakan adalah :
1. Tes
Tes digunakan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi energi dalam system
kehidupan. Dengan bobot nilai atau skor pada setiap soal ditentukan. Dengan menggunakan
rumus berikut :

Jumlah skor perolehan


Nilai = x 100
skor total

2. Angket
Angket digunakan untuk mengukur motivasi belajar siswa . dengan bobot nilai pada
angket adalah sebagai berikut:
 Sangat sering = 4
 Sering = 3
 Kadang-kadang = 2
 Kurang= 1
 Tidak pernah = 0
DAFTAR PUSTAKA

Esti, Sri.1989. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Grafindo

Nasution. 1982. Teknologi Pendidikan. Bandung: Bumi Aksara

Priyitno, Elida. 1989. Motivasi Dalam Belajar. Jakarta: P2LPTK


Sardiman, A,M. 1990. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali.

Trianto, M.Pd.2010.Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik.Jakarta:PT. Prestasi


Pustakaraya

Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Guru Ilmu Pengetahuan Alam VII. Jakarta: Kemdikbud

Widodo, Wahono, dkk. 2017. Buku Siswa Ilmu Pengetahuan Alam VII. Jakarta: Kemdikbud