IBU 2 Kel 2 Kelas C. Komplikasi Fraktur - Penatalaksanaan
IBU 2 Kel 2 Kelas C. Komplikasi Fraktur - Penatalaksanaan
IBU 2 Kel 2 Kelas C. Komplikasi Fraktur - Penatalaksanaan
dan Penatalaksanaan
Ilmu Bedah Umum 2
Kelompok 2, Kelas C
Dr. drg. Chusnul Chotimah P., SpBM(K)
Sheilla Pricilia 201711149 Trianto Chaniago 201711165
Rainaldy Tamboto 201711150 Urfi Fadhilah 201711166
Sisca Try M 201711151 Vanessa Dame M 201711167
Siti Nur Khairunnisa A 201711152 Venny Yusdianti 201711168
atoggnA
-> Etiologi : penurunan suplai darah ke tulang.
Delayed Union (Penyatuan Tertunda)
-> Definisi: penyatuan tulang tidak terjadi, cacat, dan diisi oleh jaringan
fibrosa.
-> Non union terbagi menjadi 2 yaitu: hypertropic non union dan artrofic
non union
Non Union (tak menyatu)
-> Definisi : pecahnya arteri karena trauma bisa ditandai dengan tidak
adanya nadi, CRT menurun, sianosis bagian distal, hematoma yang lebar,
dan dingin pada ekstrimitas.
-> Komplikasi ini sering terjadi pada fraktur tulang kering (tibia) dan
tulang hasta (radius dan ulna)
7. Fat Embolism Syndrom (Emboli Lemak)
-> Pada trauma orthopedic, infeksi dimulai pada kulit (superficial) dan
masuk ke dalam
9. Avaskuler Nekrosis (AVN)
-> Terjadi karena aliran darah ke tulang rusak atau terganggu
yang bisa menyebabkan nekrosis tulang dan diawali dengan
adanya Volkman’s Ischemia.
11. Osteomyelitis
-> Infeksi dari jaringan tulang yang mencakup sumsum dan korteks
tulang dapat berupa exogenous (infeksi masuk dari luar tubuh) atau
hematogenous (infeksi yang berasal dari dalam tubuh).
Penatalaksanaan Fraktur
Tujuan Penatalaksanaan Medis
1. Menghilangkan rasa nyeri
-> Bisa diberikan obat penghilang rasa nyeri, imobilisasi.
-> Teknik Imobilisasi :
- Pembidaian
- Pemasangan gips
3. Terjadi penyatuan tulang kembali
-> Biasanya tulang yang patah akan mulai menyatu dalam waktu 4
minggu dan akan menyatu dengan sempurna dalam waktu 6
bulan, Namun, terkadang terdapat gangguan dalam penyatuan
tulang, sehingga dibutuhkan graft tulang.
4. Mengembalikan fungsi seperti semula
-> Imobilisasi yang lama dapat mengakibatkan mengecilnya otot
dan kakunya sendi. Maka dari itu diperlukan upaya mobilisasi
secepat mungkin.
Penatalaksanaan Fraktur
A. Pengkajian
-> Tahap awal dan landasan dalam proses keperawatan.
-> Tahap – tahap :
1. Pengumpulan data: anamnesa, pemeriksaan fisik
2. Pemeriksaan diagnostika : pemeriksaan radiologi,
pemeriksaan laboratorium, pemeriksaan lain – lain.
B. Tatalaksana Fraktur
III. Reposisi dengan cara manipulasi yang diikuti dengan
imobilisasi, biasanya dilakukan pada patahtulang radius
distal.
VII. Reposisi secara operatif diikuti dengan fiksasi interna
yang biasa disebut dengan ORIF (Open Reduction
Internal Fixation).VIII. Eksisi fragmen patahan tulang
dengan prosthesis
Langkah - Langkah
Penatalaksaan Fraktur
Menurut Istianah (2017)
1.Diagnosis dan penilaian fraktur
2.Reduksi
-> Untuk mengembalikan panjang dan kesejajaran garis
tulang yang dapat dicapai dengan reduksi terutup atau
reduksi terbuka.
4.Rehabilitasi
-> Mengembalikan aktifitas fungsional seoptimal mungkin.
Daftar Pustaka