Profil 2019 Fix

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Profil
Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Tahun 2019 sebagai sarana untuk
melaporkan hasil kegiatan Puskesmas selama satu tahun serta menyusun hasil
kegiatan dan mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan kami selama
tahun yang telah berjalan, dan kami akan menggunakan sebagai pedoman
untuk perencanaan kegiatan di tahun 2020.
Profil Kesehatan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan
untuk melaporkan hasil kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar
pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian target indikator
Sustainable Development Goals bidang kesehatan.
Profil Kesehatan Puskesmas disusun sebagai bahan dukungan untuk
penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, Profil Kesehatan Propinsi dan
Profil Kesehatan Indonesia. Profil Kesehatan Puskesmas menyajikan
data/informasi yang relative lengkap meliputi situasi derajat kesehatan, upaya
kesehatan, sumber daya kesehatan dan data umum serta lingkungan yang
terkait dengan kesehatan yang merupakan gambaran program kesehatan di
wilayah binaan. Selanjutnya profil kesehatan dapat digunakan sebagai alat
monitoring untuk melihat kecenderungan program dari tahun ke tahun serta
dapat dijadikan sistim informasi karena dalam penyusunannya didukung
dengan data - data yang akurat.
Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Sehat Sejahtera Tahun 2019

i
Profil ini kami buat berdasarkan indikator SPM (Standar Pelayanan
Minimal) Puskesmas serta mengacu pada konsep wilayah, dalam hal ini
dengan melibatkan petugas penanggung jawab desa baik bidan desa maupun
puskesmas pembantu, dan kami mengakses data dari penanggung jawab
program sebagai sarana penambahan dan sinkronisasi, sementara untuk data
cakupan dari unit pelayanan kesehatan di luar puskesmas berusaha kamii
himpun dari klinik dan praktek swasta di wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo.
Tidak lupa kami menyampaikan terima kasih dan rasa hormat atas
segala jerih payah seluruh karyawan Puskesmas Kedungsolo, serta semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas
Kedungsolo 2019.
Kami menyadari dengan segala keterbatasan sehingga masih banyak
kekurangan serta kelemahan, untuk itu kami berharap adanya saran dan
masukan dari semua pihak untuk perbaikan mendatang.
Semoga Profil kesehatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Kedungsolo, Januari 2020
KEPALA PUSKESMAS KEDUNGSOLO
dr. AGUS PRAMONO

Pembina
NIP. 19710428 200701 1 012

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR............................................................................................vi
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG............................................................................................1
TUJUAN..............................................................................................................3
SISTEMATIKA PENYAJIAN...............................................................................4
BAB 1 GAMBARAN UMUM………………………………………………………..6
1.1 KEADAAN GEOGRAFI................................................................................6
1.2 PENDUDUK..................................................................................................8
BAB 2 SARANA KESEHATAN……………………………………………………10
2.1. PUSKESMAS PEMBANTU.........................................................................10
2.2. SARANA KESEHATAN LAINNYA..............................................................10
2.3. SARANA KESEHATAN BERSUMBERDAYA MASAYARAKAT.................11
BAB 3 SUMBER DAYA MANUSIA
KESEHATAN……………………………….13
BAB 4 PEMBIAYAAN
KESEHATAN……………………………………………...15
4.1 DANA DESA UNTUK KESEHATAN............................................................15
4.2 ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN..........................................................16
4.3 JAMINAN PEMELIHARAAN KESEHATAN..................................................17
BAB 5 KESEHATAN KELUARGA………………………………………………...18
5.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR...........................................................18
5.2. PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT..............................................................21
5.3. USAHA KESEHATAN SEKOLAH...............................................................22
BAB 6 PENGENDALIAN PENYAKIT...............................................................23
6.1 PENCEGAHAN PENYAKIT DENGAN PELAYANAN IMUNISASI ………...23
6.2 PENYAKIT TULAR VEKTOR DAN ZOONOTIC……………………………..23
BAB 7 KESEHATAN LINGKUNGAN...............................................................26
7.1 AKSES AIR MINUM....................................................................................26
iii
7.2 AKSES SANITASI......................................................................................27
7.3 TEMPAT TEMPAT UMUM (TTU) DAN
TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)..................................................28
PENUTUP.........................................................................................................30

iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Puskesmas kedungsolo tahun 2018...................8

Tabel 4.1 Dana Desa Untuk Kesehatan.............................................................15
Tabel 4.2 Alokasi Anggaran Kesehatan.............................................................16

v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Peta Wilayah Puskesmas Kedungsolo..........................................7

Gambar 1.2 Persentase Penduduk Tahun 2018 Berdasarkan Umur................9
Gambar 3.1 Jumlah Sumberdaya Kesehatan....................................................13
Gambar 5.1 Grafik Proporsi Penggunaab Alat Kontrasepsi Peserta Kb...........20
Gambar 5.2 Grafik Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut.......................21
Gambar 6.1 Diagram Cakupan Kasus Diare Tahun 2019.................................24
Gambar 7.1 Grafik Sarana Air Minum................................................................26
Gambar 7.2 Grafik Kepemilikan jamban Keluarha Sehat.................................27
Gambar 7.3 Grafik Tempat-Tempat Umum........................................................28
Gambar 7.4 Grafik Tempat Pengelolaan Makanan............................................29

vi
vii
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia
sebagai warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya
Millenium Development Goals (MDGs). Di dalam Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya,
sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif
secara sosial dan ekonomis. Setiap orang berhak atas kesehatan dan setiap
orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh akses atas sumber daya
di bidang kesehatan.
Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan
investasi untuk mencapai keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karena itu,
diselenggarakan pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh dan
berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan yang rendah juga
berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya
menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Pembangunan Nasional di bidang
kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada semua lapisan masyarakat. Namun
pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan dilakukan secara
bertahap sesuai dengan skala prioritas.

1
Sebagaimana yang tertuang dalam Millennium Development Goals
(MDGs) dengan sasaran/ tujuan yang terkait langsung dengan bidang
kesehatan yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan
ibu, mengendalikan penyakit HIV-AIDS, Malaria dan TB serta serta menjamin
kelestarian lingkungan hidup dan yang tidak terkait langsung yaitu
menanggulangi kemiskinan dan kelaparan serta mendorong kesetaraan gender
dan pemberdayaan perempuan.
Keakurasian data dan Informasi sangat dibutuhkan bagi proses
pengambilan keputusan dan perencanaan program untuk mendukung
keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut. Salah satu media /produk
informasii yang dapat digunakan untuk memantau dan mengevaluasi
pencapaian program adalah Profil Kesehatan.
Profil kesehatan disusun untuk memberikan gambaran kinerja sektor
kesehatan yang ada di suatu wilayah, baik pemerintah maupun swasta selama
satu tahun dan dibandingkan dengan pencapaian tahun-tahun sebelumnya.
Visi Puskesmas Kedungsolo yaitu ”Menjadi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Yang Bermutu Untuk Mewujudkan Masyarakat di Wilayah Kerja
Puskesmas Kedungsolo Yang Sehat dan Mandiri” dan Misi Puskesmas
Kedungsolo untuk mencapai visi tersebut yaitu :
1. Menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu;

2. Mendorong kemandirian masyarakat untuk perilaku hidup bersih dan
sehat.;
3. Meningkatkan peran serta masyarakat di bidang kesehatan.
Dengan Motto Pelayanan
“Puskesmas Kedungsolo LARASATI (Layanan Ramah Setulus Hati)”

2
Serta dengan Tata Nilai
“KDS (Kerja Sama, Disiplin, Setulus Hati)”
Inovasi layanan di Puskesmas Kedungsolo adalah KERTAS SUMI
AMBLAS yaitu KERja TunTAS SenyUM Ikhlas AManah, iBadah dan soLusi
CerdAS. Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Tahun 2019 memuat
berbagai data/informasi tentang Kesehatan yang menggambarkan tingkat
pencapaian Pembangunan Kesehatan dan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan. Untuk mengukur keberhasilan pembangunan kesehatan tersebut
diperlukan indikator. Indikator yang dipakai adalah Indikator Kinerja dari
Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Kedungsolo yang meliputi Derajat Kesehatan, Upaya Kesehatan, Sumber daya
Kesehatan, termasuk data pendukung lain yang berhubungan dengan
Kesehatan antara lain data kependudukan, dan data lingkungan fisik maupun
biologi.
Buku Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo sebagai salah satu
bentuk informasi kesehatan yang diterbitkan setiap tahun. Keberadaan data
pendukung tersebut menjadikan analisis terhadap situasi kesehatan menjadi
lebih akurat. Masalah kesehatan timbul sebagai akibat dari dampak
pembangunan.
TUJUAN.
Pembuatan Profil Kesehatan tahun 2019 ini, secara Umum bertujuan
untuk memantau dan mengevaluasi terhadap hasil pencapaian
pembangunan kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo
Tujuan Khusus :
3
1. Tersedianya acuan mekanisme kerja pengumpulan, pengolahan untuk
penyusunan Profil Kesehatan.
2. Tersedianya acuan untuk analisis dan penyajian data Profil Kesehatan.
3. Tersedianya acuan tabel-tabel yang diperlukan untuk Penyusunan Profil
Kesehatan.
4. Tersedianya acuan penjadwalan kegiatan penyusunan Profil Kesehatan.
SISTEMATIKA PENYAJIAN.
Sistematika Penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Tahun
2019 antara lain :
Bab-1 : Gambaran Umum
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum daerah. Selain
uraian tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya,
bab ini juga mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan
Bab-2 : Sarana Kesehatan
Bab ini berisi uraian tentang fasilitas kesehatan meliputi
Puskesmas (rawat inap dan non rawat inap) beserta jejaringnya, Rumah
Sakit (baik RS umum maupun RS khusus), sarana produksi dan
distribusi kefarmasian serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya
Masyarakat (Posyandu dan Posbindu PTM).
Bab-3 : Sumber Daya Manusia Kesehatan
Pada bab ini diuraikan tenaga kesehatan di Puskesmas, Rumah
Sakit, dan sarana pelayanan kesehatan lain. Terdiri dari tenaga medis,

4
tenaga keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan masyarakat,
kesehatan lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, dan tenaga
kesehatan lain serta tenaga pendukung/penunjang kesehatan.
Bab-4 : Pembiayaan Kesehatan
Bab ini berisi tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, dana
desa untuk kesehatan, dan anggaran kesehatan.
Bab-5 : Kesehatan Keluarga
Bab ini menggambarkan tentang kondisi kesehatan ibu,
kesehatan anak, serta kesehatan pada penduduk usia produktif dan usia
lanjut.
Bab-6 : Pengendalian Penyakit
Bab ini berisi tentang penyakit menular langsung, penyakit yang
dapat dicegah dengan imunisasi, penyakit tular vektor dan zoonotic serta
penyakit tidak menular;
Bab-7 : Kesehatan Lingkungan
Bab ini menggambarkan tentang akses air minum, akses sanitasi,
dan tempat-tempat umum serta tempat pengelolaan makanan yang
memenuhi syarat kesehatan.

5
BAB 1
GAMBARAN UMUM
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum daerah. Selain uraian
tentang letak geografis, administratif dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kesehatan
1.1. KEADAAN GEOGRAFI
Kecamatan Porong merupakan dataran rendah yang dibagian
selatan dialiri oleh satu sungai ( sungai Porong ) dan bagian sebelah Timur
sebagian besar merupakan daerah pertambakan.
Wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo adalah sebagian dari wilayah
Kecamatan Porong yang terletak di sebelah selatan Kabupaten Sidoarjo
dengan jarak + 11 km dari Pusat Kota Kabupaten Sidoarjo, meliputi 9 desa
dari 19 Desa / Kelurahan yang ada di Kecamatan Porong.
1. Luas wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo + 14,126 km2 terdiri dari :
- Pemukiman/Pekarangan : 7,966 Km2
- Tanah Sawah : 6,160 Km2
2. Dengan batas Wilayah sbb:
- Sebelah Utara : Kecamatan Tanggulangin

6
- Sebelah Timur : Wilayah Puskesmas Porong
- Sebelah Selatan : Kecamatan Gempol Kab.Pasuruan
- Sebelah Barat : Kecamatan Krembung
3. Sesuai dengan kondisi daerah,
Wilayah Kerja Puskesmas Kedungsolo terbagi atas :
- Tanah Subur : + 6,160 km2
- Tanah Sedang : + 7,966 km2
4. Curah hujan rata rata :
Kecamatan Porong berada pada ketinggian : 0 - 25 meter diatas
permukaan air laut, dengan suhu berkisar 26 – 35 oC dengan curah
hujan ≥ 1.552 mm / tahun.
PETA WILAYAH KERJA PUSKESMAS KEDUNGSOLO

7
Puskesmas Polindes
Puskesmas Pembantu Ponkesdes
Gambar 1.1 Peta wilayah puskesmas Kedungsolo
1.2. KEPENDUDUKAN
1. Jumlah dan Kepadatan Penduduk
Berdasarkan Proyeksi Penduduk oleh Biro Pusat Statistik Propinsi
Jawa Timur, Jumlah penduduk Wilayah Kerja Puskesmas Kedungsolo
Tahun 2019 sebanyak 46.808 Jiwa, dengan 13.461 rumah tangga / KK
atau rata-rata 3,5 jiwa per rumah tangga dan kepadatan penduduk
sebesar 3.313 jiwa/km2 .
Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Puskesmas Kedungsolo tahun 2019
berdasarkan laki-laki dan perempuan per Desa
JUMLAH PENDUDUK
NO DESA TOTAL
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1 Kedungsolo 2.537 2.520 5.057
2 Kebonagung 3.848 3.540 7.388
3 Kesambi 3.867 3.877 7.744
4 Kebakalan 1.142 1.107 2.249
5 Lajuk 3.722 3.751 7.473
6 Kedungboto 1.459 1.454 2.913
7 Candipari 2.503 2.581 5.083
8 Wunut 2.749 2.851 5.599

8
9 Pesawahan 1.693 1.610 3.302
JUMLAH PUSKESMAS 23.519 23.289 46.808
2. Komposisi Penduduk
Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin dilihat dari
perkembangan rasio jenis kelamin, yaitu perbandingan penduduk laki-
laki dan perempuan. Jumlah penduduk Puskesmas Kedungsolo pada
tahun 2019 sebesar 46.808 jiwa. Perbandingan antara peduduk laki-laki
dan perempuan relatif seimbang yaitu 23.519 (50,25 %) jiwa penduduk
.laki-laki dan 23.289 (49,75%) jiwa penduduk perempuan. Hal ini
menggambarkan bahwa jumlah penduduk perempuan relatif lebih sedikit
dibanding dengan jumlah penduduk laki-laki.
Berdasarkan kelompok umur, persentase penduduk dipuskesmas
Kedungsolo terdiri dari : 8% penduduk umur 0-4 tahun, 8% penduduk
umur 5-9 tahun, 8% penduduk umur 10-14 tahun , 58% penduduk umur
15-49 tahun, 13% penduduk umur 50-64 tahun dan 5 % penduduk umur
65 tahun keatas

9
Gambar 1.2 Persentase Penduduk Puskesmas Kedungsolo Tahun 2019
Berdasarkan Kelompok Umur

10
BAB 2
SARANA KESEHATAN
Pada bab ini akan diuraikan mengenai sarana pelayanan kesehatan
meliputi Puskesmas (rawat inap dan non rawat inap) beserta jejaringnya,
Rumah Sakit (baik RS umum maupun RS khusus), sarana produksi dan
distribusi kefarmasian serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(Posyandu dan Posbindu PTM).
2.1. Puskesmas Pembantu
Jumlah puskesmas pembantu (pustu) di UPTD Puskesmas Kedungsolo
relatif tetap sebanyak 1 Pustu yaitu Pusksmas Pembantu Candipari. Secara
konseptual, puskesmas pembantu menganut konsep wilayah dan diharapkan
dapat melayani sasaran penduduk 2-3 Desa.
2.2 Sarana Kesehatan Lainnya
Selain Puskesmas dan Puskesmas pembantu, keberadaan sarana
kesehatan yang lain sangat membantu dalam terwujudnya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat Kedungsolo.
Sarana Kesehatan lainnya yang ada di wilayah Puskesmas Kedungsolo pada
tahun 2019 meliputi :
1. Balai Pengobatan/klinik/poliklinik sebanyak 1 buah yaitu Klinik Pratam
Siaga Medika
2. Dokter praktek swasta sebanyak 3 buah
3. Bidan Praktek swasta sebanyak 8 buah

11
2.3 Sarana Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya dilakukan dengan memanfaatkan potensi dan
sumberdaya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan bersumber daya
masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Polindes, Posyandu, Pos Kesehatan
Pesantren (Poskestren) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang paling dikenal oleh
masyarakat. Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
Kesehatan Ibu dan Anak, Keluarga Berencana, Perbaikan Gizi, Imunisasi dan
Penanggulangan Diare. Untuk memantau perkembangannya posyandu
dikelompokkan menjadi 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.
Berdasarkan data terkumpul pada tahun 2019 menunjukkan bahwa
jumlah Posyandu sebanyak 31 buah semuanya merupakan Posyandu
Purnama.
Polindes dan Ponkesdes merupakan salah satu bentuk peran serta masyarakat
dalam rangka mendekatkan pelayanan kebidanan, melalui penyediaan tempat
pertolongan persalinan dan pelayanan kesehatan ibu dan anak termasuk
keluarga berencana. Pada tahun 2019 UPTD Puskesmas Kedungsolo memiliki
Polindes 4 dan Ponkesdes 3.
Posbindu adalah pos pembinaan terpadu untuk masyarakat usia lanjut di
suatu wilayah yang digerakkan oleh masyarakat, dari kebijakan pemerintah
melalui pelayanan kesehatan dan di selenggarakan melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam penyelenggaraannya. Berdasarkan

12
data terkumpul pada tahun 2019 menunjukkan bahwa jumlah Posbindu PTM
sebanyak 14 buah.
Tujuan posbindu antara lain:
a. Meningkatkan jangkauan pelayanan kesehatan lansia dimasyarakat,
sehingga terbentuk pelayanan kesehatan yang sesuai dengan
kebutuhan lansia
b. Mendekatkan pelayanan serta meningkatkan peran serta masyarakat
dan swasta dalam pelayanan kesehatan disamping meningkatkan
komunikasi antara masyarakat usia lanjut,
c. Untuk memperoleh peningkatan derajat kesehatan dan mutu kehidupan
usia lanjut untuk mencapai masa tua yang bahagia dan berguna bagi
kehidupan keluarga dan masyarakat sesuai dengan keberadaanya di
tengah-tengah masyarakat.
Sasaran Pembinaan posbindu adalah
a. Sasaran langsung
Sasaran pembinaan langsung meliputi Kelompok usia 45-59 tahun,
kelompok usia lanjut 60-69 tahun, dan kelompok usia lanjut resiko
tinggi usia lebih dari 70 tahun atau usia lanjut berumur 60 tahun
atau lebih dengan masalah kesehatan
b. Sasaran tidak lansung
Sasaran pembinaan tidak langsung meliputi Keluarga di mana usia
lanjut berada, masyarakat di lingkungan usia lanjut berada,
organisasi sosial yang bergerak dalam pembinaan kesehatan usia
lanjut, masyarakat luas dan petugas kesehatan yang melayani
kesehatan usia lanjut.

13
.
BAB 3
SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
Pada bab ini diuraikan tenaga kesehatan di Puskesmas, Rumah Sakit,
dan sarana pelayanan kesehatan lain. Terdiri dari tenaga medis, tenaga
keperawatan dan kebidanan, tenaga kesehatan masyarakat, kesehatan
lingkungan, tenaga gizi, tenaga kefarmasian, dan tenaga kesehatan lain serta
tenaga pendukung/penunjang kesehatan
Tenaga kesehata di Puskesmas Kedungsolo terdiri dari 5 dokter umum
dan 2 dokter gigi. Tenaga keperawatan dan kebidanan terdiri dari 12 perawat
dan 12 bidan. Tenaga penunjang kesehatan lainnya meliputi 1 tenaga
kesehatan masyarakat, 1 tenaga kesehatan lingkungan, 1 tenaga ahli gizi,2
tenaga teknis kefarmasian dan 2 ahli labotarorium medik. Tenaga pendukung
kesehatan terdiri dari 1 pejabat struktural yaitu Kepala Tata Usaha dan 2
tenaga dukungan manajemen.

14
Jumlah SDM Puskesmas Kedungsolo
1 2 5
2
2 2
11
1
12
12
Dokter umum Dokter gigi Perawat

Bidan Kesmas Kesling
Gizi Teknik kefarmasian Analis Laborat
Pejabat Struktural Tenaga Dukungan Manajemen
Gambar 3.1 Jumlah Sumber Daya Kesehatan Puskesmas Kedungsolo
Untuk tenaga kesehatan di jejaring di wilayah kerja Puskesmas
Kedungsolo yaitu dari klinik Pratama Siaga Medika terdiri dari 4 dokter umum
dan 1 dokter gigi, 3 perawat, 11 bidan, 1 tenaga gizi, 4 ahli laboratirium medik,
1 tenags teknik kefarmasian dan 1 apoteker.

15
BAB 4
PEMBIAYAAN KESEHATAN
Bab ini berisi tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, dana desa
untuk kesehatan, dan anggaran kesehatan. Adapun penggunana dana desa
untuk kesehatan di wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo adalah sebagai
berikut:
4.1 Dana Desa Untuk Kesehatan
Tabel 4.1 Penggunana Dana Desa untuk Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Kedungsolo tahun 2019 per Desa
DESA
DESA YG
JUMLAH MEMANFAATKAN %
DANA DESA
16
UNTUK
KESEHATAN
3 4 5 6
KEDUNGSOLO
1,964,907,134 184,892,000 9.41
KEBOANAGUNG 1,918,983,422 180,285,000 9.39
KESAMBI 2,017,808,550 74,250,000 3.68
KEBAKALAN 1,473,451,046 107,740,000 7.31
LAJUK 2,169,425,481 141,404,250 6.52
KEDUNGBOTO 2,046,201,592 153,938,355 7.52
CANDIPARI 1,848,444,300 139,700,000 7.56
WUNUT 2,310,809,716 167,270,000 7.24
PESAWAHAN 1,620,909,778 138,460,000 8.54
Dari tabel di atas alokasi dana desa yang dimanfaatkan untuk

kesehatan maish kurang karena sesuai Kemenkes RI no 52 tahun
2015 tentang rencana strategis lementrian kesehatan tahun 2015-
2019 salah satu butirnya adalah mendorong desa untuk
mengalokasi dan memanfaatkan dana desa minimal 10 % untuk
UKBM
4.2 Alokasi Anggaran Kesehatan
Tabel 4.2 Alokasi Anggaran Kesehatan Puskesmas Kedungsolo tahun 2019
N ALOKASI ANGGARAN KESEHATAN

SUMBER BIAYA
O Rupiah %
1 2 3 4

ANGGARAN KESEHATAN

BERSUMBER:
1 APBD KAB/KOTA Rp487,014,275.00 100.00

17
a. Belanja Langsung Rp487,014,275.00
b. Belanja Tidak Langsung
c. Dana Alokasi Khusus
Rp0.00
(DAK)
- DAK fisik Rp0.00
1. Reguler
2. Penugasan
3. Afirmasi
- DAK non fisik Rp548,105,984.00
1. BOK Rp548,105,984.00
2. Akreditasi
3. Jampersal
2 APBD PROVINSI Rp0.00 0.00
a. Belanja Langsung
b. Belanja Tidak Langsung
c. Dana Alokasi Khusus

(DAK) : BOK

3 APBN : Rp0.00 0.00
a. Dana Dekonsentrasi
b. Lain-lain (sebutkan),

misal bansos kapitasi

PINJAMAN/HIBAH LUAR
4 0.00
NEGERI (PHLN)
(sebutkan project dan

sumber dananya)

SUMBER PEMERINTAH
5 0.00
LAIN*

TOTAL ANGGARAN
Rp487,014,275.00
KESEHATAN
4.3 Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan masyarakat dibiayai oleh :
- BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iur PBI diperuntukkan bagi
masyarakat / keluarga miskin.

18
- BPJS Kesehatan Mandiri diperuntukkan bagi PNS, TNI / POLRI dan
Masyarakat umum yang menjadi peserta mandiri
- Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin (JKMM) diperuntukkan bagi
masyarakat miskin dan non maskin yang tidak tercakup dalam
program BPJS.

19
BAB 5
KESEHATAN KELUARGA
Bab ini menggambarkan tentang kondisi kesehatan ibu, kesehatan anak,
serta kesehatan pada penduduk usia produktif dan usia lanjut.
5.1. PELAYANAN KESEHATAN DASAR
Dalam Rangka memberikan Pelayanan kesehatan pada masyarakat,
berbagai Pelayanan kesehatan dasar dilaksanakan di Puskesmas
Kedungsolo:
1. Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA)
a. Ibu Hamil
- Cakupan ibu hamil Th. 2019 = 809
- Kunjungan ibu hamil K 1 = 798
- Cakupan ibu hamil dengan K 4 = 798
b. Persalinan
- Cakupan persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan/Nakes
tahun 2019 tercapai 770 (99,7 %) dari jumlah persalinan sebanyak
772 persalinan.
- Cakupan ibu nifas yang mendapat pelayanan kesehatan pada tahun
2019 mencapai 761 ( 98,6 %)
c. Pelayanan Bayi
- Cakupan kunjungan bayi ( 0-28 hari )
- KN 1 = 736 (100 %)
20
- KN 3 = 736 (100 %)
2. Pelayanan Kesehatan Anak Usia Sekolah dan Remaja, Jumlah
sekolah yang mendapat pelayanan kesehatan (penjaringan kesehatan)
sebanyak 20 (100%), Siswa SD/ MI yang diperiksa (skining) sebesar 648
siswa (100%).
3. Pelayanan Keluarga Berencana (KB)
a. Pelayanan KB baru
Pencapaian pelayanan KB baru sebesar 714 (92,5%) dari target
Peserta KB baru sebesar 772, dengan Pola pemakaian alat
kontrasepsi sebagai berikut :
- Suntik : 566 (79,3 %)
- Kondom : 8 ( 1,1 %)
- Pil : 109 (15,3 %)
- IUD : 12 (1,7 %)
- Implant : 9 (1,3 %)
- MOP/MOW : 10 (1,4 %)
b. Pelayanan KB Aktif
Pencapaian pelayanan KB aktif sebesar 5691 (78,3 %) dari target
peserta KB aktif, dengan Pola pemakaian alat kontrasepsi sebagai
berikut :
- Suntik : 4.576 (80,4 %)
- Pil : 450 ( 7,9 %)
- IUD : 282 ( 5,0 %)
- Implant : 183 ( 3,2 %)

21
- MOP/MOW : 148 ( 2,6 %)
- Kondom : 52 ( 0,9 %)
Proposi Penggunaan Alat Kontrasepsi Peserta KB

Di Wilayah Puskesmas Kedungsolo
Tahun 2019
4576
Jumlah
450 282 183 148 52

0
Su Pil IUD Imp MOP Ko
Gambar 5.1 Diagram Proporsi Penggunaan Alat Kotrasepsi Peserta KB

Wilayah Puskesmas Kedungsolo
4. Pelayanan Kesehatan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut (> 60 th) di Wilayah
Puskesmas Kedungsolo sebesar 3521 orang (95,4 %) dari seluruh Pra
Usia Lanjut dan Usia Lanjut yang ada sebanyak 3.690 Orang. Cakupan
ini belum bisa tercapai dikarenakan Pra Usia Lanjut dan Usia Lanjut
kesulitan untuk mendatangi Puskesmas ataupun posyandu lansia.

22
Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut
Tahun 2019
4000
3521
3500
3000
2500 Jumlah
2000
1500
1000
500 169
0
Mendapatkan Yankes Blm Mendapatkan Yankes
Gambar 5.2 Diagram Cakupan Pelayanan Kesehatan Usia Lanjut Tahun 2019
5.2 PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT
Upaya Perbaikan Gizi pada Masyarakat dilakukan dengan :
1. Pemantauan Pertumbuhan Balita
Jumlah Balita yang ada sebanyak 3.660 dan yang ditimbang sebanyak
1898 balita (51,9). Hal ini dikarena kurangnya kesadaran ibu balita untuk
menimbangkan balitanya ke posyandu karena merasa sudah tuntas
imunisasi dasar lengkap (IDL). Hasil penimbangan tersebut diketahui
yang gizi kurang sebanyak 231 orang (10,9%), balita pendek 297 orang
(14%) dan balita kurus sebanyak 185 orang (8,7%).
2. Pemberian Kapsul Vitamin A
Cakupan pemberian kapsul Vitamin A pada anak balita sebanyak 3.715
orang (101,5%) dari 3.660 anak balita yang ada, dengan perincian
cakupan bayi yang mendapat pemberian kapsul vit A sebanyak 707 bayi

23
(99,9 %) dari 708 bayi, Balita (12-59 bulan) sebanyak 3.008 (101,9 %)
dari 2.952 balita.
3. Pemberian tablet Besi
Cakupan pemberian tablet besi pada ibu hamil untuk FE 1 sebesar 798
(98,6%) dari target 809 bumil yang ada,
5.3. USAHA KESEHATAN SEKOLAH
A. PENJARINGAN KESEHATAN ( SKRINING)
Cakupan penjaringan kesehatan anak sekolah (skrining) tingkat
SD / MI mencapai 648 (100%) dari jumlah siswa kelas I yang ada 648 ,
untuk cakupan penjaringan kesehatan anak sekolah tingkat SLTP/MTs
mencapai 444. ( 100%) dari jumlah siswa kelas VII yang ada 444 siswa,
sedangkat untuk tingkat SLTA/MA mencapai 207 ( 98,1%) dari jumlah
siswa kelas X yang ada 211 siswa.
B. USAHA KESEHATAN GIGI SEKOLAH
Cakupan pelayanan pemeriksaan gigi anak sekolah tingkat SD/MI
mencapai 648 (100%) dari seluruh jumlah murid SD/MI sebanyak 648
siswa, sedangkan cakupan jumlah murid yang mendapatkan perawatan
gigi sebanyak 311 (74,4 %) dari jumlah murid yang perlu perawatan gigi
sebanyak 418 siswa. Belum tercapainya target ini dikarenakan para
murid yang seharusnya perlu mendapatkan perawatan gigi tidak
berkunjung ke Puskesmas untuk melakukan perawatan seperti yang
dianjurkan oleh dokter gigi. Untuk mengatasi hal ini maka dibuat program
inovasi JUS MARKISA (Jumat Sehat Mari Kita Sikat Gigi Bersama) yang

24
berisi kegiatan berupa penyuluhan kesehatan gigi dan mulut, sikat gigi
bersama dan pemeriksaan kesehatan gigi.
BAB 6
PENGENDALIAN PENYAKIT
Bab ini berisi tentang penyakit menular langsung, penyakit yang dapat
dicegah dengan imunisasi, penyakit tular vektor dan zoonotic serta penyakit
tidak menular;
6.1 Pencegahan Penyakit dengan Pelayanan Imunisasi
Cakupan Pelayanan Imunisasi bayi di Wilayah Puskesmas Kedungsolo
tahun 2019 adalah sebagai berikut BCG sebanyak 736 (100 %), DPT3 + HB3
sebanyak 742 (104,8%), DPT4 + HB4 (100%) sebanyak 742 (105%), POLIO4
740 (104,5%), Campak sebanyak 736 (103,1 %). Jumlah desa / kelurahan yang
telah mencapai UCI sebanyak 9 desa (100%) dari 9 desa/kelurahan yang ada.
6.2 Penyakit Tular Vektor dan Zoonotic
1. Diare
Cakupan penemuan penderita diare yang ditangani pada tahun 2019
mencapai 844 (66,8%) dari target penemuan sebesar 1.264,
cakupan pelayanan penderita diare dan angka penggunaan oralit
serta zinc mencapai 100%.

25
Cakupan Kasus Diare tahun 2019 di Puskesmas Kedungsolo
Diare yang belum tertangani
Diare Tertangani
0 100 200 300 400 500 600 700 800 900

Jumlah Kasus Diare
Gambar 6.1 Diagram Cakupan Kasus Diare Tahun 2019
2. ISPA
Cakupan penemuan dan penanganan penderita pneumonia balita
mencapai 169 (81,3 %) dari terget sebesar 208.
3. TB paru
Dari data yang berhasil dikumpulkan pada tahun 2019 menunjukkan
penemuan kasus TB Paru semua kasus sebesar 34 dan angka
kesembuhan 61,5 % dan angka keberhasilan pengobatan (Success
Rate) 84,2 %.
4. DBD (Demam Berdarah Dengue)

26
Angka kesakitan DBD tahun 2019 (13 orang). Semuanya ditangani
dan kasus DBD yang meninggal nihil. Sedangkan tahun 2018
sebesar 12 orang
BAB 7
27
KESEHATAN LINGKUNGAN
Bab ini menggambarkan tentang akses air minum, akses sanitasi, dan
tempat-tempat umum serta tempat pengelolaan makanan yang memenuhi
syarat kesehatan.
7.1 Akses Air Minum
Sarana air minum yang ada di wilayah Puskesmas Kedungsolo
sebanyak 34 sarana air minum. Sarana air minum yang di IKL (Inspeksi
Kesehatan Lingkungan) sebanyak 29 sarana dan sebanyak 27 sarana
memiliki resiko sedang-rendah. Dari hasil pengawasan didapatkan 11 sarana
air minum memenuhi syarat dari 14 sarana air minum yang diambil sampel.
Sarana Air Minum
di Wilayah Puskesmas Kedungsolo
Tahun 2019
40
35 34
30 29
27
25
20
15 14
11
10
5
0
Jumlah Sarana Air Sarana Air Sarana Air Sarana Air
Minum yang Di Minum Resiko Minum yang Minum yang
IKL Sedang Rendah diambil sampel memnuhi syarat
Gambar 7.1 Grafik Sarana Air Minum di Wilayah Puskesmas Kedungsolo

Tahun 2019
7.2 Akses Sanitasi

28
Dari 9 desa di wilayah kerja Puskesmas Kedungsolo didapatkan 5 desa
yang sudah melaksanakan STBM (Sanitasi Total Bebasis Masyarakat) (55,6
%). Desa yang sudah Stop BABS (SBS) sebanyak 6 desa (66,7 %). Sedangkan
dari 9 desa belum ada yang menjadi Desa STBM (0%).
Untuk kepemilikan sarana sanitasi dasar yaitu jamban. Jumlah keluarga
dengan akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) sebanyak
12884 KK (95,71 %) dari 13461 KK yang ada di wilayah Puskesmas
Kedungsolo dengan rincian jamban sharing/komunal sebanyak 49 KK
pengguna dan jamban sehat permanen (JSP) sebanyak 12835 KK.
Kepemilikan Jamban Keluarga Sehat

Tahun 2019
14000
12000
10000
8000
JSP; 12835
6000
4000
2000 JSSP; 0
Sharing/Komunal ; 49
0
Sharing/Komunal JSSP JSP
Gambar 7.2 Kepemilikan Jamban Keluarga Sehat di Wilayah

Puskesmas Kedungsolo tahun 2019

29
7.3 Tempat Tempat Umum (TTU) dan Tempat Pengelolaan Makanan
(TPM)
Jumlah TTU yang diperiksa dan memenuhi syarat kesehatan sebanyak
35 (71,4%) dari 49 TTU yang diperiksa . Sedangkan 14 TTU (28,6 %) yang
tidak memenuhi syarat kesehatan.
Tempat Tempat Umum (TTU)

Tahun 2019
40
35
35
30
25
20
14
15
10
0
0.8 1 1.2 1.4 1.6 1.8 2 2.2
Gambar 7.3 Tempat Tempat Umum (TTU) di Wilayah Puskesmas

Kedungsolo tahun 2019
Untuk Tempat Pengelolaan Makanan (TPM) yang ada di wilayah
Puskesmas Kedungsolo sebanyak 37 TPM, semuanya telah diperiksa dan yang
memenuhi syarat sebanyak 31 (83,8%) sebagai TPM sehat, sedangkan 6
(16,2%) masih belum memenuhi syarat kesehatan.

30
Tempat Pengelolaan Makanan (TPM)
Tahun 2019
35
30
25
20
15
10
0
TPM Sehat TPM tidak sehat
Gambar 7.4 Tempat Pengelolaan Makanan (TTU) di Wilayah

Puskesmas Kedungsolo tahun 2019

31
PENUTUP
Data dan Informasi adalah bagian dari Sistem Informasi Kesehatan yang
merupakan sumber daya vital dan urgen yang harus dimiliki oleh
penyelenggara pembangunan kesehatan, maka penyediaan data dan informasi
yang berkualitas sangat diperlukan sebagai masukan dalam proses
pengambilan keputusan.
Namun sangat disadari sistem informasi kesehatan yang ada saat ini
masih belum dapat memenuhi kebutuhan data dan informasi kesehatan secara
optimal, belum adanya sistem informasi kesehatan yang terintegrasi menambah
semakin sulitnya menyediakan data yang akurat dan obyektif. Hal ini
berimplikasi pada kualitas data dan informasi yang disajikan dalam Profil
Kesehatan Puskesmas Kedungsolo yang diterbitkan saat ini belum sesuai
dengan harapan. Walaupun demikian diharapkan Profil Kesehatan Puskesmas
Kedungsolo tahun 2019 ini dapat memberi gambaran secara garis besar dan
menyeluruh tentang seberapa jauh keadaan kesehatan masyarakat yang telah
dicapai.
Walaupun Profil Kesehatan sering kali belum mendapatkan apresiasi
yang memadai, karena belum dapat menyajikan data dan informasi yang sesuai
dengan harapan, namun ini merupakan salah satu publikasi data dan informasi
yang meliputi data capaian Standart Pelayanan Minimal (SPM) dan Indikator
Indonesia Sehat 2019.


32
33

Profil 2019 Fix

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Profil 2019 Fix

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Deskripsi Asli:

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Profil 2019 Fix

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

KATA PENGANTAR

memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Profil

Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Tahun 2019 sebagai sarana untuk

kegiatan dan mengevaluasi sejauh mana tingkat keberhasilan kami selama

untuk perencanaan kegiatan di tahun 2020.

Profil Kesehatan merupakan salah satu sarana yang dapat digunakan

untuk melaporkan hasil kinerja dan evaluasi terhadap pencapaian hasil

pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan standar

pelayanan minimal di bidang kesehatan dan pencapaian target indikator

Sustainable Development Goals bidang kesehatan.

Profil Kesehatan Puskesmas disusun sebagai bahan dukungan untuk

penyusunan Profil Kesehatan Kabupaten/Kota, Profil Kesehatan Propinsi dan

Profil Kesehatan Indonesia. Profil Kesehatan Puskesmas menyajikan

data/informasi yang relative lengkap meliputi situasi derajat kesehatan, upaya

terkait dengan kesehatan yang merupakan gambaran program kesehatan di

wilayah binaan. Selanjutnya profil kesehatan dapat digunakan sebagai alat

monitoring untuk melihat kecenderungan program dari tahun ke tahun serta

dapat dijadikan sistim informasi karena dalam penyusunannya didukung

dengan data - data yang akurat.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Sehat Sejahtera Tahun 2019

puskesmas pembantu, dan kami mengakses data dari penanggung jawab

program sebagai sarana penambahan dan sinkronisasi, sementara untuk data

cakupan dari unit pelayanan kesehatan di luar puskesmas berusaha kamii

segala jerih payah seluruh karyawan Puskesmas Kedungsolo, serta semua

pihak yang telah membantu dalam penyusunan Profil Kesehatan Puskesmas

Kami menyadari dengan segala keterbatasan sehingga masih banyak

masukan dari semua pihak untuk perbaikan mendatang.

Semoga Profil kesehatan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Kedungsolo, Januari 2020

KEPALA PUSKESMAS KEDUNGSOLO

dr. AGUS PRAMONO

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Sehat Sejahtera Tahun 2019

TEMPAT PENGELOLAAN MAKANAN (TPM)..................................................28

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Sehat Sejahtera Tahun 2019

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk Puskesmas kedungsolo tahun 2018...................8

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Sehat Sejahtera Tahun 2019

Gambar 1.1 Peta Wilayah Puskesmas Kedungsolo..........................................7

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Sehat Sejahtera Tahun 2019

Pembangunan kesehatan juga tidak terlepas dari komitmen Indonesia

sebagai warga masyarakat dunia untuk ikut merealisasikan tercapainya

Millenium Development Goals (MDGs). Di dalam Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa

pembangunan kesehatan harus ditujukan untuk meningkatkan kesadaran,

kemauan dan kemampuan hidup sehat masyarakat yang setinggi-tingginya,

sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia yang produktif

Kesehatan adalah hak asasi manusia dan sekaligus merupakan

investasi untuk mencapai keberhasilan pembangunan bangsa. Oleh karena itu,

diselenggarakan pembangunan di bidang kesehatan secara menyeluruh dan

berkesinambungan, dengan tujuan meningkatkan kesadaran, kemauan, dan

masyarakat yang setinggi-tingginya. Derajat kesehatan yang rendah juga

berpengaruh terhadap rendahnya produktifitas kerja yang pada akhirnya

menjadi beban masyarakat dan pemerintah. Pembangunan Nasional di bidang

kesehatan pada dasarnya ditujukan kepada semua lapisan masyarakat. Namun

pada operasionalnya ditujukan untuk golongan tertentu dan dilakukan secara

bertahap sesuai dengan skala prioritas.

Profil Kesehatan Puskesmas Kedungsolo Sehat Sejahtera Tahun 2019

(MDGs) dengan sasaran/ tujuan yang terkait langsung dengan bidang

kesehatan yaitu menurunkan angka kematian anak, meningkatkan kesehatan