Materi 3 Sistem Produksi Usaha Kerajinan
Materi 3 Sistem Produksi Usaha Kerajinan
Materi 3 Sistem Produksi Usaha Kerajinan
Datar
Produk kerajinan banyak memanfaatkan bahan-bahan alam seperti tanah liat, serat alam,
kayu, bambu, kulit, logam, batu, dan rotan . Ada juga yang memanfaatkan bahan sintetis sebagai
bahan kerajinan seperti limbah kertas, plastik, dan karet. Produk kerajinan di setiap daerah
memiliki kekhasan lokal yang menjadi unggulan daerah. Misalnya, Kasongan (Daerah Istimewa
Yogyakarta), sumber daya alam yang banyak tersedia tanah liat, kerajinan yang berkembang
adalah kerajinan gerabah. Palu (Sulawesi Tengah), banyak menghasilkan tanaman kayu hitam,
kerajinan yang berkembang berupa bentuk kerajinan kayu hitam. Kapuas (Kalimantan Tengah),
sumber daya alamnya banyak menghasilkan rotan dan getah nyatu sehingga kerajinan yang
berkembang adalah anyaman rotan dan getah nyatu.
Secara umum jenis bahan limbah untuk produk kerajinan dapat dibagi menjadi dua
kelompok yaitu bahan limbah berbentuk bangun datar dan bahan limbah berbentuk bangun
ruang. Beberapa kerajinan dari bahan limbah berbentuk bangun datar akan diuraikan secara
singkat pada penjelasan berikut ini. Namun, materi yang diuraikan di sini merupakan contoh
saja, kalian dapat mempelajarinya sebagai pengetahuan dan diharapkan dapat mengeksplorasi
pengetahuan lainnya sebagai bahan pengayaan.
Sumber: http://www.emmafanirma.blogspot.com
Gambar Kerajinan dari kulit jagung
Sumber: http://www.emmafanirma.blogspot.com
Gambar Kerajinan dari pelepah pisang
d. Kerajinan dari Limbah Kertas
Kertas merupakan bagian dari limbah organik kering, hal ini karena kertas mudah
terurai dalam tanah. Meskipun kertas mudah hancur jika terkena air, namun jika
digunakan sebagai bahan dasar produk kerajinan, kertas tersebut dapat diolah
sedemikian rupa sehingga tidak mudah hancur. Caranya yaitu dengan menambah
kandungan lem atau zat pelindung anti air seperti melamin/ politur, dapat pula dengan
dilapisi plastik.
Limbah kertas dapat digunakan sebagai benda kerajinan dengan berbagai teknik
seperti teknik anyaman, teknik sobek, teknik lipat, dan teknik gulung (pilin).
Berbagai karya yang dapat dihasilkan dari limbah kertas antara lain keranjang, vas
bunga, sandal, wadah serbaguna, bunga, hiasan dinding, wadah tisu, taplak, boneka,
dan masih banyak lagi. Berikut contoh kerajinan yang dihasilkan dari
Sumber: http://www.emmafanirma.blogspot.com
Gambar Kerajinan dari limbah kertas
e. Kerajinan dari Limbah Kain Perca
Kebutuhan sandang manusia yang berupa pakaian merupakan kebutuhan primer
sehari-hari yang harus dipenuhi. Produksi pakaian yang dilakukan oleh para penjahit
atau konveksi, menghasilkan banyak limbah kain yang biasa disebut kain perca.
Limbah kain perca dapat dibuat sebagai bahan dasar kerajinan yang cukup unik dan
menarik. Bahkan busana itu sendiri dapat dihasilkan dari kain-kain perca yang dijahit
bersambung-sambungan. Bagi sebagian orang ada juga yang berminat pada busana
jenis ini karena unik. Sekarang sudah semakin banyak orang melirik produk kerajinan
berbahan kain perca, karena selain murah juga desainnya unik. Berikut ini contoh
kerajinan sandal dari limbah kain perca.
Sumber: http://www.emmafanirma.blogspot.com
Gambar Kerajinan dari limbah kain perca
Sumber: http://www.emmafanirma.blogspot.com
Gambar Kerajinan dari limbah sisik ikan
h. Kerajinan dari Pecahan Keramik
Pecahan keramik ternyata dapat dimanfaatkan untuk kerajinan atau hiasan. Pecahan-
pecahan keramik dapat dijadikan sebagai hiasan mozaik, atau hiasan yang lainnya.
Biasanya mozaik dari pecahan keramik disusun untuk membuat gambar bercorak
abstrak atau background dari suatu gambar atau untuk melapisi dinding dan lantai
agar terkesan unik. Berikut contoh kerajinan dari pecahan keramik.
Sumber: http://www.emmafanirma.blogspot.com
Gambar Kerajinan dari pecahan keramik
Sumber: http://www.asyik95.blogspot.com
Gambar Sandal dari limbah plastik
Sumber: http://www.asyik95.blogspot.com
Gambar Hiasan bunga dari limbah kulit jagung
3. Potensi Kerajinan dari Bahan Limbah Berbentuk Bangun Datar
Produk kerajinan di suatu daerah tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Dari
daerah manakah kalian berasal? Masing-masing daerah memiliki ciri khas kerajinan yang
menjadi unggulan daerahnya. Hal ini disebabkan oleh sumber daya yang dimiliki dari
masing-masing daerah berbeda.
Di bawah ini merupakan contoh hasil limbah berbentuk bangun datar yang dapat
dimanfaatkan untuk kerajinan, dilihat dari kondisi wilayahnya.
a. Daerah pesisir pantai atau laut
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak tersedia adalah sisik ikan, daun pandan,
daun kelapa dan lainnya.
b. Daerah pegunungan
Limbah berbentuk bangun datar yang banyak dihasilkan di daerah ini adalah daun-
daunan kering, kulit buah-buahan yang bertekstur keras seperti salak, kulit pete cina,
dan lainnya.
c. Daerah pertanian
Limbah berbentuk bangun datar yang didapat pada daerah ini adalah jerami padi,
kulit jagung, batang daun singkong, kulit bawang, dan lainnya.
d. Daerah perkotaan
Limbah berbentuk bangun datar yang dihasilkan di daerah perkotaan biasanya kertas,
kardus, serbuk gergaji, serutan kayu, plastik, mika, dan lainnya.
Berbagai macam limbah berbentuk bangun datar sangat bermanfaat untuk bahan
pembuatan produk kerajinan. Proses pengolahan masing-masing bahan limbah berbentuk
bangun datar secara umum sama. Pengolahan dapat dilakukan secara manual maupun
menggunakan mesin. Proses pengolahan limbah berbentuk bangun datar untuk produk
kerajinan pada umumnya sebagai berikut.
a. Pemilahan bahan limbah
Sebelum diolah, limbah harus diseleksi terlebih dahulu untuk menentukan mana yang
masih dapat dipergunakan dan mana yang sudah seharusnya dibuang. Pemilahan
dapat dilakukan secara manual dan disesuaikan dengan tujuan penggunaan bahan
yang telah dirancang.
b. Pembersihan limbah
Limbah yang sudah dipilih harus dibersihkan dahulu dari sisa-sisa bahan yang telah
dimanfaatkan sebelumnya. Misalnya limbah kulit jagung, maka kulit jagung harus
dipisahkan dari tongkol dan rambutnya. Lalu apakah tongkol dan rambutnya juga
akan didaur ulang atau tidak, itu tergantung dari perancangan produk kerajinan yang
akan dibuat.
c. Pengeringan
Limbah basah harus diolah dengan cara dikeringkan di bawah sinar matahari
langsung atau dengan alat pengering, agar kadar air dapat hilang dan limbah dapat
diolah dengan sempurna.
d. Pewarnaan
Pewarnaan pada limbah merupakan selera dari pembuat kerajinan. Jika dalam
merancang diperlukan bahan yang diberi warna maka diwarnai terlebih dahulu.
Proses pewarnaan yang umum dilakukan pada bahan limbah basah dengan cara
dicelup atau direbus bersama zat warna tekstil agar menyerap. Sedangkan bahan
limbah kering dapat diwarnai dengan cara divernis/dipolitur, dapat pula dicat
menggunakan cat akrilik atau cat minyak.
e. Pengeringan setelah pewarnaan
Setelah diberi warna, bahan harus dikeringkan kembali dengan sinar matahari
langsung atau dengan alat pengering agar warna kering sempurna tidak mudah
luntur.
f. Finishing
Bahan limbah yang sudah kering dapat difinishing agar mudah diproses menjadi
karya. Proses finishing dapat dilakukan dengan berbagai cara, seperti diseterika
untuk limbah kulit agar tidak kusut, dapat pula digerinda, atau diamplas.